BAB III Metode Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setiting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I. : SD Negeri Jamusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 BAB III METODE PENELITIAN Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngadirejo 03 Kecamatan Reban.

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting dan karakteristik subjek penelitian mengenai tempat penelitian dan waktu penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini. 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Tanggung terletak di Jalan Raya Tanggungharjo Tegowanu Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Di lingkungan SD Negeri 3 Tanggung berupa pedesaan. Bangunan SD memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang kantor guru sekaligus ruang kepala sekolah dan ruang tamu, terdapat juga ruang perpustakaan. Pengajar berjumlah 8 orang diantaranya adalah guru kelas 1 sampai dengan guru kelas 6, guru agama islam, dan guru olah raga. Belum termasuk 1 kepala sekolah dan 1 penjaga sekolah. Setiap guru bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya dalam mengajar seluruh mata pelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4. Jumlah siswa kelas 4 adalah 18 siswa, terdiri dari 12 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki yang memiliki karakteristik seperti suka berbicara dengan sebangku saat diterangkan guru, suka bermain penggaris, siswa butuh waktu untuk memahami materi yang diajarkan guru, dan siswa kurang bersemangat saat menerima pelajaran. Rata-rata orang tua mereka ádalah petani sehingga diduga orang tua siswa kurang memperhatikan anaknya dalam belajar. Objek penelitian ini adalah hasil belajar Bahasa Indonesia kelas 4 pada materi membaca pengumuman. Penelitian ini berkolaborasi dengan guru kelas 4 yaitu Bapak Dradjat. Kolabolator bertindak sebagai pengajar. Persiapan penelitian pada akhir bulan Januari yaitu mencakup pemilihan sekolah sebagai tempat penelitian, penyusunan judul dan penyusunan skripsi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2013 adalah sebagai berikut: a. Tahap observasi pada akhir bulan Maret, b. Pelaksanaan dan 26

27 analisis data pada bulan April, c. Pelaporan penelitian pada awal bulan Mei. Jadwal penelitian tindakan kelas di SD Negeri 3 Tanggung dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri 3 Tanggung No Tahap Januari Februari Maret April Mei 1 Persiapan 2 Pelaksanaan 3 Analisis Data 4 Pelaporan 4 1 2 3 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian PTK kolaborasif, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti dengan guru kelas. Sebagai tahap awal peneliti menyiapkan materi, menyusun RPP, menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengajar, kemudian guru kelas yang mengajarkan pada saat pelaksanaan penelitian. Untuk observer, dapat dilakukan oleh guru yang lain. Proses penelitian PTK akan dilakukan dalam 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan dan tiap kali tatap muka masing-masing 70 menit. Setiap siklus memuat satu Kompetensi Dasar ( KD ) dan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Oleh karena itu, siklus kedua materi ajarnya berbeda dari materi ajar siklus pertama. 3.3 Rencana Tindakan Rencana tindakan mengenai tahap perencanaan meliputi pembuatan RPP, tahap pelaksanaan tindakan, tahap analisis dan refleksi meliputi: Tahap ini semua data yang terkumpul dianalisis. Hasil analisis akan digunakan sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan maupun kekurangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di bawah ini.

28 3.3.1 Siklus 1 a. Tahap Perencanaan 1) Membuat RPP meliputi: a) Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dilakukan penelitian. b) Mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam indicator. c) Indikator kemudian dikembangkan menjadi tujuan. d) Merumuskan kegiatan yang akan dilakukan guru dengan model kooperatif metode Berpikir Berpasangan Berbagi. e) Menetapkan alat peraga yang akan digunakan dalam sesuai dengan materi. 2) Membuat pertanyaan sesuai materi yang akan diajarkan kepada siswa. 3) Membuat evaluasi. 4) Membuat lembar observasi guru dan siswa dalam. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan siklus 1 akan dilaksanakan 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan akan dilaksanakan tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup sebagai berikut : Pertemuan pertama 1) Kegiatan Awal a) Pada apersepsi, peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru mengenai teks pengumuman seperti Apakah kamu pernah mengamati teks pengumuman di sekitar sekolah, apakah kalian bisa menentukan isi dari pengumuman tersebut? b) Menyampaikan tujuan dan materi yaitu membaca nyaring pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat. 2) Kegiatan Inti a) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai model Berpikir Berpasangan Berbagi. b) Masing-masing siswa menerima pertanyaan-pertanyaan sesuai materi.

29 c) Setiap siswa mendiskusikan bersama pasangannya selama 4-5 menit (model kooperatif metode berpikir berbagi berpasangan) d) Bagi siswa yang sudah menemukan jawaban dengan diskusi bersama pasangannya. e) Setelah waktu habis siswa berpasangan tersebut berbagi jawaban atas kerjasama di dalam pasangannya di depan kelas. f) Pertanyaan jika sudah terjawab oleh salah satu pasangan dan benar atas jawaban tersebut maka pasangan tersebut mendapat poin. g) Kemudian pasangan-pasangan siswa yang lain berhak mendapatkan poin berikutnya dan begitu seterusnya. 3) Kegiatan Akhir a) Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman materi. b) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. c) Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. Pertemuan Kedua 1) Kegiatan Awal a. Pada apersepsi, peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru mengenai teks pengumuman seperti Siapa yang biasa mengumumkan di lingkungan sekolahmu, biasanya pengumuman tersebut tentang apa? b. Menyampaikan tujuan dan materi yaitu membaca nyaring pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat. 2) Kegiatan Inti a. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai model Berpikir Berpasangan Berbagi. b. Masing-masing siswa menerima pertanyaan-pertanyaan sesuia materi. c. Setiap siswa mendiskusikan bersama pasangannya selama 4-5 menit (model kooperatif metode berpikir berbagi berpasangan) d. Bagi siswa yang sudah menemukan jawaban dengan diskusi bersama pasangannya. e. Setelah waktu habis siswa berpasangan tersebut berbagi jawaban atas

30 kerjasama di dalam pasangannya di depan kelas. f. Pertanyaan jika sudah terjawab oleh salah satu pasangan dan benar atas jawaban tersebut maka pasangan tersebut mendapat poin. g. Kemudian pasangan-pasangan siswa yang lain berhak mendapatkan poinpoin berikutnya dan begitu seterusnya. 3) Kegiatan Akhir a. Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman materi. b. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. c. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. Pertemuan Ketiga 1) Kegiatan Awal a. Pada apersepsi, peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan guru mengenai teks pengumuman seperti Apakah kamu pernah mencatat isi teks pengumuman di sekolahmu, apakah kalian bisa mencatat hal-hal pokok dalam teks pengumuman? b. Menyampaikan tujuan dan materi yaitu membaca nyaring suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat. 2) Kegiatan Inti a. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai model Berpikir Berpasangan Berbagi. b. Masing-masing siswa menerima pertanyaan-pertanyaan sesuia materi. c. Setiap siswa mendiskusikan bersama pasangannya selama 4-5 menit (model kooperatif metode berpikir berbagi berpasangan) d. Bagi siswa yang sudah menemukan jawaban dengan diskusi bersama pasangannya. e. Setelah waktu habis siswa berpasangan tersebut berbagi jawaban atas kerjasama di dalam pasangannya di depan kelas. f. Pertanyaan jika sudah terjawab oleh salah satu pasangan dan benar atas jawaban tersebut maka pasangan tersebut mendapat poin. g. Kemudian pasangan-pasangan siswa yang lain berhak mendapatkan poin

31 berikutnya dan begitu seterusnya. 3) Kegiatan Akhir a. Siswa bersama dengan guru membuat rangkuman materi. b. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. c. Siswa melakukan tes membaca. d. Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. c. Tahap Analisis dan Refleksi Tahap ini semua data yang terkumpul dianalisis. Hasil analisis akan digunakan sebagai bahan refleksi untuk melihat keberhasilan maupun kekurangan proses dengan menggunakan model kooperatif metode Berpikir Berpasangan Berbagi. Untuk mengetahui perubahan atas tindakan yang telah diberikan, diadakan perbandingan antara hasil belajar Bahasa Indonesia setelah diberi tindakan dengan hasil belajar Bahasa Indonesia pada tindakan sebelumnya. Dari hasil tersebut, diadakan tindak lanjut apabila tindakan yang telah dilakukan menghasilkan perubahan yang dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia, merupakan kelebihan akan tetap dipertahankan, sedangkan kekurangan akan diperbaiki pada tindakan berikutnya yang didiskusikan dengan guru kelas 4. 3.3.2 Siklus 2 Siklus 2 dirancang apabila siklus 1 belum berhasil. Kegiatan yang dilakukan pada siklus 2 merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus 1. 3.4 Teknik dan Pengumpulan Data Kisi-kisi instrumen tes, kisi-kisi observasi kinerja guru dan siswa. 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan hasil belajar Bahasa Indonesia peneliti menggunakan: Dokumentasi merupakan

32 suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen dokumen baik dokumen tertulis, maupun gambar metode ini peneliti menggunakan untuk memperoleh data awal, hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa, dan nilai hasil belajar membaca. 3.4.2 Pengumpulan Data yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan hasil belajar bahasa Indonesia adalah : Dalam pengumpulan data, alat yang digunakan peneliti berupa tes lisan. Tes tersebut diberikan kepada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang disesuaikan dengan indikator. Untuk kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Standar kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 7. Membaca 7.2 Membaca Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca pantun. Membaca nyaring suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat. 1) Membaca pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat. 2) Membaca pokok-pokok pengumuman dengan suara yang keras sesuai dengan lafal dan intonasi yang tepat. 3) Membaca tema dalam Pertama Pertama Kedua

33 pengumuman dengan suara yang keras sesuai lafal dan intonasi yang tepat 4) Membaca isi pengumuman dengan suara yang keras sesuai dengan lafal dan intonasi yang tepat. 5) Membaca informasi dalam pengumuman dengan suara keras sesuai dengan lafal dan intonasi yang tepat. 6) Membaca simpulan pada pengumuman dengan suara keras sesuai dengan lafal dan intonasi Kedua Ketiga Ketiga

34 7.3 Membaca Membaca pentun jenaka anak secara berbalasan dengan lafal dan intonasi yang tepat. yang tepat. 1)Membacakan pantun jenaka anak dengan lafal dan intonasi yang tepat. 2)Membacakan ciri-ciri pantun jenaka anak dengan lafal dan intonasi yang tepat. 3)Mengucapka n pantun jenaka anak dengan lafal dan intonasi yang tepat. 4) Membacakan isi pantun jenaka anak dengan lafal dan intonasi yang tepat 5) Membacakan bait-bait pantun Pertama Pertama Kedua Kedua Insstrumen Ketiga

35 dengan lafal dan intonasi yang tepat. 6) Membacakan pantun secara berpasangan dan berkesinambun gan. Ketiga Lembar Observasi atau Pengamatan. Lembar observasi digunakan untuk mengamati kegiatan mengajar guru dan kegiatan peserta didik saat proses berlangsung sampai akhir. Dalam lembar observasi guru dan siswa, hal yang diamati pada intinya adalah kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan guru dengan model kooperatif metode berpikir berpasangan berbagi. Untuk kisi-kisi observasi kinerja guru dapat dilihat pada tabel 3.3, dan kisi-kisi observasi kinerja siswa dapat dilihat pada tabel 3.4. No Hal Yang Diamati 1 Pra 2 Membuka 3 Penguasaan materi 4 Pendekatan/strat egi Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Kinerja Guru Indikator Kesiapan ruang, alat, dan media Memeriksa kesiapan siswa Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan Menunjukkan penguasaan materi Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realita kehidupan Melaksanakan sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

36 5 Pemanfaatan media 6 Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 7 Penilaian proses dan hasil belajar 8 Penggunaan bahasa Melaksanakan sesuai dengan model kooperatif metode Berpikir Berpasangan Berbagi Melaksanakan secara runtut Menguasai kelas Melaksanakan yang bersifat kontekstual Melaksanakan yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif dengan menggunakan model kooperatif metode Berpikir Berpasangan Berbagi Melaksanakan sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan efesien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam dengan menggunkan model kooperatif metode Berpikir Berpasangan Berbagi Merespon positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar untuk berpikir, berpasangan, dan berbagi Mamantau siswa dalam kegiatan belajar kelompok berpasangan Memberikan poin pada pasangan-pasangan siswa yang menjawab benar Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancer Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 9 Penutup Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Melakukan penilaian akhir dan tindak lanjut

37 No Hal Yang Diamati 1 Pra 2 Membuka 3 Penjelasan materi 4 Pendekatan/s trategi 5 Pemanfaatan media Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi Kinerja Siswa Indikator Siswa menempati tempat duduknya masing-masing Kesiapan menerima pelajaran Siswa mampu menjawab apersepsi Memperhatikan secara seksama ketika dijelaskan tujuan yang hendak dicapai Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi Aktif bertanya ketika proses penjelasan materi Adanya interaksi positif antara siswa guru, siswa materi pelajaran Siswa memiliki pemahaman yang sama tentang materi pelajaran yang dijelaskan Siswa terlibat aktif dalam kegiatan Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan Siswa termotivasi dalam mengikuti proses Siswa dalam mengikuti proses dengan santai dan tidak penuh tekanan Adanya interaksi positif antara siswa dengan model kooperatif metode Berpikir Berpasangan Berbagi yang digunakan guru Siswa merasa senang ketika belajar kelompok dengan menggunakan model kooperatif metode Berpikir Berpasangan Berbagi Siswa tertarik terhadap yang disajikan dengan model kooperatif metode Berpikir Berpasangan Berbagi Siswa bersemangat untuk mencari jawaban benar bersama pasangan Siswa dapat bersosialisasi dan bekerjasama dalam kegiatan kelompok Adanya interaksi positif saat media disajikan Keterkaitan siswa terhadap materi yang disajikan meningkat saat media disajikan Siswa semakin jelas dan konkret saat penjelasan materi yang disajikan dengan media

38 6 Penilaian proses dan hasil belajar 7 Penggunaan bahasa Siswa mampu berinteraksi dengan kelompok belajarnya Siswa mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan tepat Siswa mampu menggunakan waktu dengan baik untuk berpikir dengan pasangan sesuai dengan waktu yang dialokasikan Siswa merasa terbimbing Mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar Penjelasan dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa Siswa tidak menemui kesulitan dalam pemahaman ketika dijelaskan materi pelajaran 8 Penutup Siswa secara aktif membuat rangkuman Siswa melaksanakan evaluasi dengan baik 3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Validitas instrumen berkaitan dengan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Arikunto (2012:92) menyatakan suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation 0,421. Validitas dihitung dengan menggunakan penghitungan SPSS 16.0 for Windows. Reliabilitas instrumen berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka reabilitas instrumen berhubungan masalah ketetapan. Menurut Arikunto pengukuran reabilitas instrumen sebagai berikut : Reliabilitas sangat tinggi jika koefisien korelasi antara 0.800 sampai dengan 1.00, reliabilitas tinggi jika koefisien korelasi antara 0.600 sampai dengan 0.800, reliabilitas cukup jika koefisien korelasi antara 0.400 sampai dengan 0.600, reliabilitas rendah jika koefisien korelasi antara 0.200 sampai dengan 0.400, dan reliabilitas sangat rendah jika koefisien korelasi antara 0.00 sampai dengan 0.200. Hasil penghitungan validitas instrumen pada siklus pertama dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows yang berdasarkan koefisien korelasi yang dikemukakan oleh Arikunto dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen (terlampir). Adapun hasil uji tingkat reliabilitasnya dapat dilihat bahwa

39 Cronbach`s Alpha sebesar 0,746 dari 3 instrumen yang diuji (terlampir). Maka termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang cukup. Ini berarti bahwa instrumen reliabilitas sudah dapat digunakan untuk penelitian. Hasil penghitungan validitas instrumen pada siklus kedua dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows yang berdasarkan koefisien korelasi, disimpulkan bahwa ketiga instrumen (terlampir) dinyatakan valid dan reliabel, maka sudah dapat digunakan untuk penelitian. 3.5.1 Tingkat Kesulitan Tingkat kesukaran instrumen dihitung dari proporsi siswa yang membaca dengan benar. Proporsi sama dengan banyaknya siswa yang benar berbanding keseluruhan siswa. banyaknya siswa yang membaca benar P = X 100% jumlah seluruh siswa P = Proporsi siswa yang membaca benar Kriteria indeks kesulitan instrumen adalah sebagai berikut : Untuk 25% = instrumen kategori sukar. Untuk 26% 74% = instrumen kategori sedang 75% = instrumen kategori mudah. Hasil penghitungan tingkat kesukaran pada instrumen siklus pertama adalah sebagai berikut: pertama 26 siswa bisa membaca dengan benar dengan proporsi 70.2%, instrumen kedua 24 siswa bisa membaca dengan benar dengan proporsi 64.8%, instrumen ketiga 22 siswa bisa membaca dengan benar dengan proporsi 59.4%. Maka tingkat kesukaran berkategori sedang. siklus kedua dari hasil penghitungan tingkat kesukaran adalah sebagai berikut: pertama 26 siswa bisa membaca dengan benar dengan proporsi 70.2%, instrumen kedua 28 siswa bisa membaca dengan benar dengan proporsi 75.6%, instrumen ketiga 24 siswa bisa membaca dengan benar dengan proporsi 64.8%. Maka tingkat kesukaran pada instrumen yang kedua berkategori mudah, sedangkan instrumen pertama dan kedua berkategori sedang. 3.6 Indikator Kinerja Mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolok ukurnya adalah ketuntasan belajar yaitu pencapaian nilai KKM 65. Maka

40 dikatakan berhasil atau tuntas dan apabila 75% dari 18 siswa telah mencapai KKM. 3.7 Analisis Data Data-data yang berupa angka (data kuantitatif) dari hasil belajar pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 dianalisis menggunakan teknik deskriptif komparatif dilanjutkan dengan refleksi. Analisis dengan teknik deskriptif komparatif adalah dengan cara membandingkan data hasil belajar sehingga dapat dilihat perubahan dan peningkatannya.