UNTUK PERTUMBUHAN DAN PENINGKAT. (Cromileptes altivelis)

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE

Pemanfaatan Tepung Darah Sebagai Sumber Zat Besi Organik terhadap Kinerja Pertumbuhan Kerapu Bebek Cromileptes altivelis.

3 METODE PENELITIAN A2B2 (37;11) A2B1 (37;9) A1B2 (33;11) Tepung ikan

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

II. BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

SUPLEMENTASI MINERAL SENG

METODE PENELITIAN Persiapan Penelitian Penelitian Pendahuluan Tahap 1 Waktu dan Tempat

METODOLOGI Waktu dan Tempat Ikan Uji Persiapan Bahan Baku Biji Karet Komposisi TBBK Tidak Diolah TBBK Diolah

BAB III BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

PENGGUNAAN MEAT AND BONE MEAL (MBM) SEBAGAI SUMBER PROTEIN UTAMA DALAM PAKAN UNTUK PEMBESARAN IKAN NILA Oreochromis niloticus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRACT. Keywords: selenium, growth, viability, Cromileptes altivelis, grouper

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengaruh Variasi Dosis Tepung Ikan Gabus Terhadap Pertumbuhan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Bahan dan Alat Persiapan Wadah Pemeliharaan Ikan Uji Rancangan Pakan Perlakuan

BAB III BAHAN DAN METODE

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV ABSTRAK

3 METODE 3.1 Pakan Uji

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

II. BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Nopember

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

JUVENIL IKAN KERAPU BEBEK altivelis TERHADAP INFEKSI BAKTERI Vibrio alginolyticus SETELAH DIBERI PAKAN KADAR Fe BERBEDA FATWA DWI ADI PUTRA

II. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi dan Seleksi Bakteri Proteolitik

BAB III BAHAN DAN METODE

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Prosedur Penelitian Isolasi dan Seleksi Bakteri Proteolitik Isolasi Bakteri Proteolitik

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KADAR SILASE JEROAN IKAN PATlN YANGBERBEDADALAMPAKANTERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS Cyprinus carpio. Oleh: HERIZON

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

PEMANFAATAN FERMENTASI AMPAS TAHU DALAM PAKAN IKAN UNTUK PERTUMBUHAN IKAN GURAMI OSPHRONEMUS GOURAMY LAC

Tingkat Kelangsungan Hidup

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

KERAGAMAN DAN KEBERADAAN PENYAKIT BAKTERIAL DAN PARASITIK BENIH KERAPU MACAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

3. METODE Penelitian 1: Kecernaan pakan dan kecernaan protein pada pemeliharaan ikan lele.

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan

II. BAHAN DAN METODE

Jurusan Teknologi Perikanan, Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

II. METODE PENELITIAN

Gambar 4. Grafik Peningkatan Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele Sangkuriang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE

SIDANG TUGAS AKHIR SB

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Kata kunci: ikan nila merah, tepung ikan rucah, vitamin E, TKG, IKG

BAB III BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

Gambar 4. Kelangsungan Hidup Nilem tiap Perlakuan

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

IV. HASIL DA PEMBAHASA

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Efektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kululushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.)

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium

III. METODOLOGI. (Cr 3+ ). Faktor suhu menggunakan 2 level suhu media yaitu T i (suhu 20±2

Lampiran 1a. Pengenceran konsentrasi bakteri dalam biakan murni dengan teknik pengenceran berseri

Gambar 1. Ikan lele dumbo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. METODOLOGI 2.1 Penyediaan Bakteri Probiotik 2.2 Ekstraksi Oligosakarida/Prebiotik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Mei - Juni 2014 di Laboratorium Basah Jurusan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Prosedur Analisis Proksimat (Takeuchi, 1988) 1.1 Prosedur analisis kadar air (X 1 + A) A

Gambar 5. Grafik Pertambahan Bobot Rata-rata Benih Lele Dumbo pada Setiap Periode Pengamatan

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BIOAVAILABILITY Fe-TEPUNG DARAH UNTUK PERTUMBUHAN DAN PENINGKAT DAYA TAHAN TUBUH IKAN KERAPU (Cromileptes altivelis) Peneliti: 1. Mia Setiawati, MSi 2. Sri Nuryati, MSi 3. Prof. Ing Mokoginta (tahun ke-3) 4. Irzal Effendi, MSi

PENDAHULUAN PAKAN BERKUALITAS - PERTUMBUHAN - DAYA TAHAN TUBUH - KELANGSUNGAN HIDUP BIOAVAILABILITY Fe TEPUNG DARAH BAHAN BAKU PAKAN (Tepung Ikan) TEPUNG DARAH - SUMBER PROTEIN HEWANI Buorau (1998); Jhonson & Summerfelt (2000) - SUMBER MINERAL Fe? IRON: Brock & Molero (2000), Gatlin III (2002) Setiawati, dkk (2007) PRODUKSI IKAN KERAPU BEBEK daya tahan PERTUMBUHAN

Meningkatkan bioavailability Fe dari tepung darah sebagai sumber mineral sekaligus sumber protein pada formulasi pakan ikan untuk meningkatkan pertumbuhan dan vitalitas ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis)

DESAIN PENELITIAN Bioavailability Fe-Tepung Darah untuk Pertumbuhan dan Peningkatan Daya Tahan Tubuh Ikan Kerapu (Cromileptes altifelis) BIOAVAILABILITY Fe-Tepung Darah PENETAPAN LEVEL Fe-ANORGANIK UNTUK PERTUMBUHAN DAN IMUNITAS KECERNAAN TP. DARAH TOTAL, PROTEIN, Fe PENETAPAN TP. DARAH SUMBER Fe UNTUK PERTUMBUHAN PENETAPAN LEVEL TP. DARAH UNTUK PERTUMBUHAN PENGUJIAN VIABILITAS & VITALITAS - SKALA LAB - SKALA LAPANG Stressor Hypoxia * Infeksi Bakteri SUPLEMEN PENYEIMBANG VIT C, Zn ATRAKTAN PENELITIAN TAHUN I PENELITIAN TAHUN II TAHUN III

# WAKTU PENELITIAN Tahun 2007-2009 2009 # LOKASI PENELITIAN Pusat Studi Ilmu Kelautan, FPIK IPB Ancol-Jakarta Utara # WADAH Akuarium Dimensi 60 x 40 x 50 cm Bak fiber (tandon)

# IKAN: Ikan Kerapu Bebek (Cromileptes altivelis), pembenihan Balai di Lampung, Situbondo, Bali Bobot awal 5-10 g, Panjang tubuh 5-10 cm # PAKAN : Berbentuk Pelet, Protein 48-53% Isonitrogenous, isocalory + Mineral Fe-anorganik (FeSO4.7H2O) Tepung Darah (Fe-organik) : Protein: 84.52% Kecernaan: 84% Mineral Fe: 2782 ppm

# METODE PEMELIHARAAN -Menggunakan sistem resirkulasi - kadar Fe air = 0,048 mg/l, - salinitas 30-32 32 ppt, t:28-29 0c, DO:3.3-6.6 ppm, ph:7.5, TAN:0.12-0.58 ppm # RANCANGAN PERCOBAAN (RAL) # PARAMETER UJI - Kinerja Pertumbuhan Ikan: - Status Kesehatan Ikan: Gambaran darah, indeks fagositosis - Kualitas air

METODE PENELITIAN. 1. Pengaruh level Fe optimum terhadap kinerja pertumbuhan dan respons imunitas ikan kerapu bebek. Perlakuan: Penambahan FeSO4.7H2O (0, 25, 50 dan 100 mg /kg pakan) Periode I (Pemeliharaan 61 hari) PERFORMANCE IKAN Laju Pertumbuhan Harian, Efisiensi Pakan, Kelangsungan g Hidup, Kesehatan Ikan dan Karakteristik darah Periode II (Infeksi Bakteri) RESPONS IMUNITAS Gambaran Darah Ikan: 0, 24, 72 dan 120 jam pasca infeksi bakteri

HASIL 1.1 PENGARUH SUPLEMENTASI Fe-Sulfat Pertumbuhan ikan kerapu bebek Cromileptes altivelis (68 hari perlakuan) 25 20 Bobot (gram) 15 10 5 0 0 68 Lama Pemeliharaan (hari) A (Fe 0 ppm) B (Fe 25 ppm) C (Fe 50 ppm) D (Fe 100 ppm) Ikan mengalami pertumbuhan 200%. kinerja pertumbuhan tidak berbeda nyata antar perlakuan.

HASIL 1.2 Gambaran darah ikan diinfeksi bakteri Rataan total leukosit, total eritrosit, kadar hematokrit dan kadar hemoglobin infeksi bakteri Vibrio sparahaemolyticus Leukosit Eritrosit 0.4 3.0 Total Leukosit (10 6 sel/ml) Hematokrit 0.3 0.2 0.1 0.0 0 24 73 12 Pengamatan (Jam ke) Total Eritrosit (10 6 sel/ml) 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 Hemoglobin 0 24 73 12 Pengamatan (Jam ke) Kad dar Hematokrit (%) 30.0 25.0 20.0 15.0 10.0 5.0 0.0 0 24 73 12 Pengamatan (Jam ke) Kadar He emoglobin (g g%) 6.0 5.0 4.0 3.0 2.0 1.0 0.0 0 24 73 12 A(F (Fe 0 ppm) B(F (Fe 25 ppm) C(F (Fe 50 ppm) D (Fe 100 ppm) Jam Pengamatan Suplementasi Fe-sulfat 100 ppm, pada jam ke-72 pasca infeksi penurunan leukosit, peningkatan hemoglobin dan eritrosit.

HASIL 1.4 PENGARUH SUPLEMENTASI Fe TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN DAN DAYA TAHAN TUBUH KERAPU BEBEK Indeks Fagositik 35 30 In ndeks fagos sitik (%) 25 20 15 10 5 0 0 25 50 100 Perlakuan Fe (ppm) Jam ke-0 Jam ke-24 Jam ke-72 Jam ke-120 IP, suplementasi Fe 100 ppm terus meningkat sampai jam ke-120 pasca infeksi

HASIL 2.1 PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DARAH SEBAGAI SUMBER PROTEIN HEWANI TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN KERAPU BEBEK Laju Pertumbuhan Bobot dan Panjang Laju Pe ertumbuhan (%) 1.40 1.20 100 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 a a a b a ab a ab 0.00 0 3 6 9 Penggunaan Tepung darah (%) Laju Pertumbuhan Bobot Laju Pertumbuhan Panjang Penggunaan 3% tertinggi untuk panjang ikan, namun bobot 0-9% sama

HASIL 2.3 PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DARAH SEBAGAI SUMBER PROTEIN HEWANI TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN KERAPU BEBEK Konsumsi dan Retensi Pakan Efisiensi Pak kan (%). 35.00 140 b b 120.00 b b 30.00 100.00 a 25.00 a a 80.00 20.0000 a 60.00 15.00 40.00 10.00 20.00 5.00 Konsums si Pakan (K Kg) 0.000 Efisiensi P akan 0 3 6 9 Penggunaan Tepung darah (%) Konsumsi Pakan Semakin banyak penggunaan tepung darah, konsumsi pakan menurun; Efisiensi pakan 0-6% tepung darah lebih tinggi dibandingkan 9%.

HASIL 3.1 PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DARAH SEBAGAI SUMBER MINERAL Fe TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN KERAPU BEBEK Laju Pertumbuhan Bobot dan Panjang Laju Pertumbuhan (%) 1.60 1.40 1.20 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 0.00 a a a a FeSO47H2O Tepung Darah Penggunaan Sumber Fe Laju Pertumbuhan Bobot Laju Pertumbuhan Panjang Laju pertumbuhan sama pada suplementasi Fe-sulfat dan Fe-sulfat diganti tepung darah.

HASIL 3.3 PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DARAH SEBAGAI SUMBER MINERAL Fe TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN KERAPU BEBEK Konsumsi dan Efisiensi Pakan. Efis siensi Pakan (%) 140.00 90.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.0000 20.00 10.00 0.00 0.00 Efisiensi P akan a b b a FeSO47H2O Tepung Darah Penggunaan Sumber Fe Konsumsi Pakan 140.00 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 Konsumsi Pakan (Kg) Penggunaan tepung darah sebagai sumber Fe, lebih efisien dalam pemanfaatan pakan, walaupun konsumsi pakan lebih rendah.

1. PENAMBAHAN DOSIS VITAMIN C PADA PAKAN BERSUMBER MINERAL Fe TEPUNG DARAH TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN DAN VITALITAS IKAN. Perlakuan SUMBER Fe : anorganik, Tepung darah, organik + VIT. C Pemeliharaan 40 hari PERFORMANCE IKAN Laju Pertumbuhan Harian, Efisiensi Pakan Kelangsungan Hidup, Retensi Protein, Retensi Lemak dan Karakteristik darah Stress: Perendaman air tawar RESPONS VITALITAS RESPONS VITALITAS Gambaran Darah Ikan

Hasil PENELITIAN (Tahun 2008) Kinerja Pertumbuhan Kerapu bebek Data konsumsi pakan (KP), laju pertumbuhan harian (LPH), pertumbuhan panjang relatif (PR), retensi protein (RP), retensi lemak (RL), efisiensi pakan (EP), dan kelangsungan hidup (KH) kerapu bebek yang dipelihara selama 40 hari. No Parameter Perlakuan Sumber Zat Besi A(ferosulfat) B(tepung darah) C(t.darah+C) 1 KP (gr) 81,84±7,49 b 69,31±2,43 a 62,80±3,23 a 2 LPH (%) 1,26±0,19 a 1,40±0,10 a 1,42±0,17 a 3 PR (%) 32,11±1,43 143 a 34,82±1,23 123 a 40,64±3,90 390 b 4 RP (%) 11,09±2,66 a 31,84±0,63 b 35,57±0,55 c 5 RL (%) 53,86±7,57 b 22,18±3,86 a 15,69±3,02 a 6 EP (%) 43,11±7,19 a 58,52±6,12 b 61,88±3,92 b 7 KH (%) 100,00±0,00 a 100,00±0,00 a 93,33±5,77 a Peningkatan dosis vitamin C 1000 ppm, meningkatkan Retensi Protein dan Pertumbuhan Panjang Relatif Tertinggi dan Pemanfaatan Pakan Lebih Efisien

Tabel Komposisi proksimat dan kadar Fe tubuh ikan Bahan Komposisi tubuh (%) air protein lemak Mineral Fe(ppm) ikan awal 71,01 11,01 11,6 53,87 A(anorganik) 61,31 12,07 13,27 43,97 B(organik) 61,09 18,57 8,87 41,43 C(organik+vit C) 60,23 19,02 8,24 45,45 Kandungan protein dan Fe tubuh ikan lebih tinggi pada pemberian pakan dengan penambahan dosis vitamin C 1000 ppm.

Gambaran Darah Ikan, Pra Saat Sesudah Perendaman Air Tawar (Stressor Lingkungan) Hemoglobin Hematokrit Hb b (g %) 5 4 3 2 1 0 Pra Saat Pasca Fe anorganik Fe tepung darah Fe tepung darah + Vit.C % 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Pra Saat Pasca Fe anorganik Fe tepung darah Fe tepung darah + Vit.C Stressor Stressor Leukosit Eritrosit 3 2 100000 sel/mm m3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 Pra Saat Pasca Stressor Fe anorganik Fe tepung darah Fe tepung darah + Vit.C 1000000 sel/m mm3 15 1,5 1 0,5 0 Pra Saat Pasca Stressor Fe anorganik Fe tepung darah Fe tepung darah + Vit.C Karakteristik darah ikan yang diberi vitamin C dosis tinggi lebih stabil dengan fluktuasi Karakteristik darah ikan yang diberi vitamin C dosis tinggi lebih stabil dengan fluktuasi nilai Hb, Hct, Eristrosit dan Leukosit lebih kecil dibandingkan ikan kontrol.

2. PENGARUH ATRAKTAN TERHADAP LEVEL PENGGUNAAN TEPUNG DARAH & KECERNAAN PAKAN PADA IKAN KERAPU BEBEK Perlakuan: level TEPUNG DARAH 0% (Kontrol), 6%, 12% 6% + atraktan, 12% + atraktan Pemeliharaan 40 hari PERFORMANCE IKAN Laju Pertumbuhan Harian, Efisiensi Pakan, Kelangsungan Hidup, Retensi Protein, Retensi Lemak PENGUJIAN KECERNAAN PAKAN (+ Cromium) Pengumpulan Feses Ikan

PENGARUH ATRAKTAN TERHADAP LEVEL PENGGUNAAN TEPUNG DARAH Data konsumsi pakan (KP), laju pertumbuhan harian (LPH), pertumbuhan panjang relatif (PR), retensi protein (RP), retensi lemak (RL), efisiensi i i pakan (EP), dan kelangsungan hidup (KH) kerapu bebek yang dipelihara selama 40 hari. No Prameter Perlakuan/ level tepung darah (%), atraktan 0 6 6, atraktan 12 12, atraktan 1 KP (gr) 115,9±19,3 a 110,71±2,4 a 119,0±10,2 a 92,9±16,2 a 98,6±3,1 a 2 LPH (%) 3,38±0,28 a 3,75±0,34 a 4,18±0,09 a 3,69±0,27 a 4,2±0,12 a 3 PPR (%) 48,79±7 b 56,1±7,62 ab 63,07±2,42 a 51,7±6,6 ab 61,5±4,9 a 6 EP (%) 46,85±0,54 c 52,64±3,8 bc 66,36±5,1 ab 61,62±2,8 b 74,4±5,8 a 7 RP (%) * * * * * 8 RL (%) * * * * * 9 KH (%) 100±0 a 90±10 a 96,7±5,8 a 90±10 a 90±10 a CERNA * * * * * * Data belum dapat disajikan, masih dilakukan analisa & pengumpulan feses ikan Konsumsi pakan dan laju pertumbuhan ikan sama Efisiensi pakan tertinggi pada penggunaan 12% tepung darah + atraktan

Metode pemeliharaan ikan dan pengumpulan data 0 40 Pemberian pakan uji (3 kali/hari) Parameter uji: Konsumsi pakan (KP) Survival rate (SR) Laju pertumbuhan harian (PH) Efisiensi pakan (EP) Retensi protein (RP) Retensi lemak (RL) Hepatosomatik indeks (HSI) Perlakuan stress pertama Pemberian pakan uji (3 kali/hari) Parameter uji: Laju pertumbuhan harian (PH) Perendaman dalam air tawar selama 15 menit tanpa aerasi 70 Perlakuan stress kedua Parameter uji: Gambaran darah: Ttl Total eritrosit Total leukosit Kadar hematokrit Kadar hemoglobin

SUPLEMENTASI LEVEL MINERAL Zn PADA PAKAN BERSUMBER MINERAL Fe-TEPUNG DARAH TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN DAN VITALITAS IKAN Data konsumsi pakan (KP), laju pertumbuhan harian (LPH), pertumbuhan panjang relatif (PR), retensi protein (RP), retensi lemak (RL), efisiensi pakan (EP), dan kelangsungan hidup (KH) kerapu bebek yang dipelihara selama 40 hari. No Parameter Perlakuan Suplementasi Zn (ppm) 0 75 150 225 1 KH (%) 100±0 a 96.67±5.77 a 96.67±5.77 a 96.67±5.77 a 2 FCR (gr) 2.02±0.10 ab 2.13±0.26 a 1.58±0.19 b 1.77±0.15 ab 3 EP (%) 49.54±2.34 ab 47.57±6.28 a 63.82±7.29 b 56.71±4.75 ab 4 LPH-1 (%) 1.70±0.13 a 1.66±0.24 a 2.09±0.25 a 1.92±0.14 a 5 RP/RL (%) * * * * 6 LPH-2 (%) 1.01±0.24 ab 1.20±0.13 ab 1,27±0.13 b 0,81±0.16 a * Data belum dapat disajikan, masih dilakukan analisa Suplementasi Zn 150 ppm dapat meningkatkan efisiensi pakan dan menurunkan konveri pakan & laju pertumbuhan tertinggi after stress

Data laju pertumbuhan harian 30 hari setelah perlakuan stress pertama Perlakuan (Suplementasi Zn) Ulangan A (Zn 0 ppm) B (Zn 75 ppm) C (Zn 150 ppm) D (Zn 225 ppm) 1 095 0.95 118 1.18 139 1.39 089 0.89 2 0.80 1.35 1.13 0.62 3 1.27 1.09 1.28 0.93 Rata-rata 1.01±0.24 ab 1.20±0.13 ab 1.27±0.13 b 0.81±0.16 a Suplementasi Zn 150 ppm, memberikan laju pertumbuhan tertinggi sesudah stresor..

Gambaran darah ikan sebelum dan sesudah perlakuan stress kedua. Perlakuan (Suplementasi Zn) Gambaran darah A (Zn 0 ppm) B (Zn 75 ppm) C (Zn 150 ppm) D (Zn 225 ppm) Total eritrosit (10 7 sel/mm 3 ) Sebelum 145±0 1.45±0.28 a 192±0 1.92±0.1010 a 209±0 2.09±0.2828 a 169±0 1.69.±0.70 a Sesudah 1.82±0.23 a 1.43±0.61 a 2.30±0.76 a 1.75±0.82 a Total leukosit Sebelum 221±0 2.21±0.1515 a 224±0 2.24±0.34 a 234±0 2.34±0.59 a 191±0 1.91±0.1414 a (10 5 sel/mm 3 ) Sesudah 1.98±0.47 a 2.41±0.20 a 2.43±0.44 a 1.93±0.48 a Kadar hematokrit (%) Kadar hemoglobin (g %) Sebelum 13.84±3.97 a 17.05±8.60 a 31.52±5.43 b 13.14±4.93 a Sesudah 10.17±2.25 a 10.89±5.30 a 18.69±9.64 a 11.01±9.95 a Sebelum 3.27±0.50 a 3.8±0.92 ab 4.87±0.90 b 3.9±1.21 ab Sesudah 3.27±1.17 a 3.73±1.00 a 4.2±1.59 a 3.2±1.56 a Status kesehatan ikan, suplementasi Zn 150 ppm lebih baik, sebelum dan sesudah mengalami perendaman di air tawar selama 10 menit.

a b c Status kesehatan ikan, suplementasi Zn 150 ppm lebih baik, sebelum dan sesudah mengalami perendaman di air tawar selama 10 menit. d

Menyempurnakan & mengevaluasi pemanfaatan Fetepung darah maksimal yang dapat meningkatkan status kesehatan ikan kerapu bebek diinfeksi bakteri.

METODE PENELITIAN. PAKAN PERLAKUAN Level Fe-tepung darah diperkaya Mikronutrien penyeimbang Pemeliharaan 40 hari PERFORMANCE IKAN Laju Pertumbuhan Harian, Efisiensi i i Pakan, Kelangsungan Hidup, Kesehatan Ikan dan Karakteristik darah, status mineral Infeksi Bakteri RESPONS DAYA TAHAN TUBUH IKAN Gambaran Darah Ikan: pasca infeksi bakteri

Data survival rate (SR), Konsumsi Pakan (KP), Laju Pertumbuhan Harian (LPH), Efisiensi Pakan (EP), Retensi Protein (RP) dan Retensi Lemak (RL) Ikan Kerapu Bebek, Para Perlakuan /Penggunaan Tepung Darah (%) meter 0 9 12 15 SR (%) 96,67 ± 5,77 a 83,88 ± 11,55 ab 86,67 ± 11,55 ab 73,33 ±5,77 b KP (gr) 237,80±13,9 a 209,22±11,71 b 224,77±28,14 ab 236,36±24,08 ab LPH (%) 1,65 ± 0,17 a 1,66 ± 0,26 a 1,68 ± 0,24 a 1,82 ± 0,19 a EP (%) 43,42± 42± 580 5,80 a 39,64 ±5,46 ab 40,52 ± 565 5,65 a 31,90 ± 257 2,57 b RP (%) 39,17±3,64 ab 40,15±12,17 ab 42,10±12,91 a 23,14±7,68 b RL (%) 19,13 ±1,94 a b 22,99 ± 8,95 a 18,72 ± 8,88 ab 10,00 ± 5,14 b Level penggunaan tepung darah maksimal mencapai 15%, namun nilai optimal pada penggunaan 12% sebagai sumber protein pakan substitusi dengan tepung ikan.

STATUS MINERAL Kandungan mineral Perlakuan /Penggunaan Tepung Darah (%) Organ tubuh (ppm) 0 9 12 15 Mineral Fe Hati 111,69 72,85 361,29 857,11 Usus 23,50 39,43 149,52 49,34 Insang Serum 57,23 27,55 157,35 20,04 40,09 30,74 82,20 81,03 Tubuh 50,81 24,37 55,50 47,15 Mineral Zn Hati 16,70 16,59 45,56 157,94 Usus 6,35 2,94 21,74 6,75 Insang Serum 9,50 3,17 22,75 4,45 8,30 5,05 14,36 20,93 Tubuh 87,53 89,88 101,51 88,80 Semakin tinggi penggunaan tepung darah, terakumulasi di beberapa jaringan tubuh ikan. Membuktikan mobilisasi Fe-tepung darah.

Status kesehatan Ikan, setelah diinfeksi bakteri Tanpa penggunaan tepung darah dalam pakan, menunjukkan nilai gambaran darah lebih berfluktuasi

Hari ke-9 pasca infeksi, indeks fagositosis ikan yang diberi pakan mengandung tepung darah 12% paling tinggi

KESIMPULAN Bioavailability Fe-tepung darah dapat ditingkatkan dengan suplementasi 1000 ppm vitamin C, 150 ppm mineral Zn dan 3% atraktan sebagai nutrien penyeimbang dalam meningkatkan pertumbuhan dan daya tahan kerapu bebek serta penggunaan pakan lebih efisien.

Terima kasih