2013, No

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SERTIFIKASI BENIH DAN PENGAWASAN MUTU BENIH TANAMAN AREN (Arenga pinnata,merr.)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 93/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG

2013, No I. PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 94/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG

Benih kelapa dalam (Cocos nucifera L. var. Typica)

Benih kelapa genjah (Cocos nucifera L var. Nana)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 90/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 89/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENETAPAN KEBUN SUMBER BENIH, SERTIFIKASI BENIH DAN EVALUASI KEBUN SUMBER BENIH TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/Permentan/SR.120/9/201490/ Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEMANDIRIAN BENIH PERKEBUNAN DI PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/Permentan/SR.120/1/2014 TENTANG PRODUKSI, SERTIFIKASI, DAN PEREDARAN BENIH BINA

DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL DIREKTUR JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

PRODUKSI BIBIT PALA MELALUI PERBANYAKAN GENERATIF DI MALUKU UTARA

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PRODUKSI, SERTIFIKASI, DAN PEREDARAN BENIH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 38/Permentan/OT.140/7/2011 TENTANG PENDAFTARAN VARIETAS TANAMAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROSEDUR SERTIFIKASI MUTU BENIH TANAMAN HUTAN

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

Tahapan di Pertanaman. Tahapan Pasca Panen. Permohonan oleh Penangkar Benih 10 hari sebelum tanam. Pengawasan Pengolahan Benih.

KATA PENGANTAR Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Benih lada (Piper nigrum L)

PELAKSANAAN EVALUASI KEBUN SUMBER BENIH TEH KP GAMBUNG DAN KP PASIR SARONGGE

PROSEDUR SERTIFIKASI MUTU BIBIT TANAMAN HUTAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL. Nomor : P. 05 /V-PTH/2007 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI MUTU BIBIT TANAMAN HUTAN

Penetapan Blok Penghasil Tinggi (BPT) Kelapa Dalam (Cocos Nucifera L.) Di Kabupaten Sarmi, Papua

SISTEM PENGAWASAN PEREDARAN BENIH SECARA BERJENJANG, TERPADU DAN BERKELANJUTAN Oleh : Badrul Munir, S.TP, MP (PBT Ahli Pertama BBPPTP Surabaya)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

PENETAPAN BPT KELAPA DALAM SEBAGAI BENIH SUMBER DI KABUPATEN SUMBA TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Oleh Yeany M. Bara Mata, SP

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.10/Menhut-II/2007 TENTANG PERBENIHAN TANAMAN HUTAN MENTERI KEHUTANAN,

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA : 320/Kpts/KB.020/10/2015 TANGGAL : 30 Oktober 2015

Peluang dan Tantangan Perbenihan Kakao di Indonesia. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB Sudirman No.

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/Permentan/SR.120/3/2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 1995 Tentang : Pembenihan Tanaman

PEMBAHASAN. Posisi PPKS sebagai Sumber Benih di Indonesia

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 9 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SISTEM PERBENIHAN SERTIFIKASI BENIH. Disampaikan Pada :

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1995 TENTANG PEMBENIHAN TANAMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENILAIAN DAN PENETAPAN CALON BLOK PENGHASIL TINGGI (BPT) KELAPA DALAM DI KABUPATEN TAMBRAUW PROVINSI PAPUA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sertifikasi Benih. Paper Halaqoh Disusun pada tanggal 04 Nopember 2015 Pengasuh Prof. Dr. Kyai H. Ahmad Mudlor, SH

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2014

Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun

(Surat Persetujan Penerbitan Benih Kelapa Sawit)

DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL JAKARTA

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

2 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3687); 3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

PERSEMAIAN CABAI. Disampaikan Pada Diklat Teknis Budidaya Tanaman Cabai. Djoko Sumianto, SP, M.Agr

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 1017/Kpts/TP.120/12/98 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk tujuan kesejahteraan. Salah satu bentuk kegiatan pemanfatan dan

STANDAR PELAYANAN PUBLIK BBPPTP Ambon

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

1 FPMB Permohonan Pendaftaran Produsen Benih Hortikultura. 2 FPMB Tanda Daftar Produsen Benih Hortikultura

LAMPIRAN VIII : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Benih tebu SNI 7312:2008. Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : 85/Kpts-II/2001 Tentang : Perbenihan Tanaman Hutan

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P. 28/Menhut-II/2010 TENTANG PENGAWASAN PEREDARAN BENIH TANAMAN HUTAN

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROSEDUR SERTIFIKASI SUMBER BENIH

PEDOMAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH TANAMAN PERKEBUNAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR

MENGENAL KELAPA DALAM UNGGUL LOKAL ASAL SULAWESI UTARA (Cocos nucifera. L) Eko Purdyaningsih,SP PBT Ahli Muda BBPPTPSurabaya

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL Nomor : P. 07 /V-PTH/2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 76/Permentan/OT.140/7/2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121/Permentan/OT.140/11/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 81/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS BENIH TANAMAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 05/Permentan/OT.140/2/2012 TENTANG PEMASUKAN DAN PENGELUARAN BENIH HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 10/Permentan/OT.140/2/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 39/Permentan/OT.140/8/2006 TENTANG PRODUKSI, SERTIFIKASI DAN PEREDARAN BENIH BINA

KEGIATAN UPTD PSBTPH DALAM MENDUKUNG PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2017

PENGAWAS BENIH TANAMAN BAB I PENDAHULUAN

DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL JAKARTA

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Transkripsi:

2013, No.1176 4 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SERTIFIKASI BENIH DAN PENGAWASAN MUTU BENIH TANAMAN KELAPA DALAM (Cocos nuciferal.) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditi kelapa merupakan salah satu komoditi perkebunan yang sangat penting dalam perekonomian nasional yaitu sebagai penghasil minyak nabati dalam memenuhi kebutuhan masyarakat disamping sebagai komoditas ekspor. Hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan sehingga tanaman kelapa dijuluki sebagai pohon kehidupan (tree of life). Tanaman kelapa juga merupakan tanaman sosial karena lebih 98 % diusahakan oleh petani. Sebagian besar produsen merupakan pengusaha kecil/petani memiliki lahan yang kecil rata-rata + 0,2 ha, dan masih menggunakan cara berkebun secara tradisional tanpa menggunakan benih unggul. Disamping itu pada umumnya kondisi tanaman dalam keadaan tua/rusak, sehingga tingkat produktivitasnya rendah. Saat ini minat petani untuk pengembangan tanaman kelapa (peremajaan, perluasan dan intensifikasi) semakin besar sehingga kebutuhan benih kelapa meningkat jumlahnya. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39/Permentan/OT.140/8/2006 tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina bahwa benih yang beredar harus disertifikasi. Sertifikasi diselenggarakan oleh Instansi pemerintah dalam hal ini Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP), Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Perbenihan Perkebunan. Pelaksana sertifikasi di lapangan yaitu Pengawas Benih Tanaman (PBT). Untuk pelaksanaan sertifikasi diperlukan standar guna penyamaan persepsi dalam memberi pelayanan kepada konsumen/produsen benih dalam hal sertifikasi benih dan sumber benih tanaman kelapa dalam. 1.2. Maksud Maksud penyusunan Standar Operasional Prosedur Sertifikasi Benih dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Kelapa Dalam yaitu untuk memberikan acuan teknis tentang penanganan sertifikasi benih dan pengawasan mutu benih tanaman kelapa dalam secara baik dan benar bagi pemangku kepentingan yang terkait serta petugas pengawas benih tanaman di lapangan.

5 2013, No.1176 1.3. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan Standar Operasional Prosedur Sertifikasi dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Kelapa Dalam: 1. Bagi Pengawas Benih Tanaman, dapat digunakan sebagai pedoman/acuan secara teknis dalam pelaksanaan sertifikasi. 2. Bagi Penangkar, dapat digunakan untuk mempersiapkan produksi benih perkebunan bermutu yang sesuai dengan standar yang telah dipersyaratkan. 1.4. Ruang Lingkup Ruang lingkup Standar Operasional Prosedur ini meliputi: 1. Prosedur sertifikasi benih kelapa dalam berupa butiran. 2. Prosedur sertifikasi benih kelapa dalam dalam polibeg. 3. Prosedur sertifikasi benih kelapa dalam tanpa polibeg. 1.5. Pengertian Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) ini yang dimaksud dengan: 1. Benih Kelapa adalah bahan tanaman berupa buah hasil penyerbukan alami (open pollinated) untuk produksi benih atau produksi tanaman. 2. Benih Kelapa Dalam adalah hasil perbanyakan dari pohon induk varietas unggul yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian dan Blok Penghasil Tinggi (BPT) yang telah ditetapkan oleh Kepala Dinas yang membidangi perkebunan provinsi, yang diproduksi sesuai ketentuan yang berlaku, dimana keaslian varietas bisa dipertahankan. 3. Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah dilepas, yang produksi dan peredarannya diawasi. 4. Varietas adalah bagian dari suatu jenis yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan, daun, bunga, buah, biji, dan sifat-sifat lain yang dapat dibedakan dalam jenis yang sama. 5. Lot Benih adalah sekumpulan benih yang dianggap homogen dalam hal varietas, perwujudan fisik maupun fisilogi yang dipanen dalam satu periode dengan ukuran lot maksimal 10.000 butir benih.

2013, No.1176 6 6. Pemeriksaan Kebun adalah kegiatan mengevaluasi kesesuaian karakter tanaman dengan deskripsi varietas induknya dengan cara memeriksa sebagian dari populasi tanaman (metode sampling). 7. Pengujian Mutu Benih adalah kegiatan mengevaluasi mutu benih yang meliputi pengujian mutu genetik (penampilan pohon induk dan tingkat kemurnian varietas); pengujian mutu fisiologis (daya berbenih dan kecepatan tumbuh), dan pengujian mutu fisik (berat buah, penampilan kulit buah, tingkat keseragaman ukuran dan bentuk buah serta kesehatan benih). 8. Daya Kecambah Benih adalah persentase benih yang tumbuh menghasilkan benih normal dalam kondisi pengujian optimum sesuai dengan metode yang ditetapkan. 9. Kebun Induk adalah areal yang ditanami dengan varietas kelapa yang telah dilepas atau varietas kelapa yang berpotensi dilepas sebagai sumber benih. 10. Pohon Induk adalah pohon kelapa di dalam kebun induk yang diseleksi berdasarkan kriteria tertentu sebagai sumber benih. 11. Blok Penghasil Tinggi adalah kebun kelapa yang kompak dengan luas minimal 2.5 ha dengan produksi > 70 butir kelapa/pohon/tahun. 12. Sertifikasi Benih adalah rangkaian kegiatan penerbitan sertifikat terhadap benih yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi melalui pemeriksaan lapangan, pengujian laboratorium dan pengawasan serta memenuhi persyaratan untuk diedarkan. 13. Sertifikat Mutu Benih adalah keterangan tentang pemenuhan/ telah memenuhi persyaratan mutu yang diberikan oleh lembaga sertifikasi kepada kelompok benih yang disertifikasi atas permintaan produsen benih atas benih. 14. Mutu Benih adalah gambaran karakteristik menyeluruh dari benih yang menunjukkan kesesuaian dengan persyaratan mutu yang ditetapkan. 15. Pemeriksaan Lapangan adalah kegiatan untuk mengetahui mutu benih dari suatu unit penangkaran dengan mengevaluasi kesesuaian sifat sifat morfologis tanaman terhadap deskripsi varietas dimaksud, dengan cara memeriksa sebagian dari populasi tanaman (metode sampling). 16. Sumber Benih adalah tempat dimana suatu kelompok benih diproduksi.

7 2013, No.1176 17. Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan. 18. Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Perbenihan Perkebunan adalah Unit Pelayanan Teknis yang membidangi perbenihan perkebunan dan mempunyai fungsi melakukan sertifikasi, pengawasan dan peredaran benih. 19. Pengawas Benih Tanaman (PBT) adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan benih tanaman yang diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban secara penuh yang diberikan oleh pejabat yang berwenang. 20. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) adalah unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Perkebunan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perkebunan, pembinaan teknis bidang perbenihan dilaksanakan oleh Direktur Tanaman Tahunan, Direktur Tanaman Semusim, Direktur Tanaman Rempah Penyegar dan bidang proteksi dilaksanakan oleh Direktur Perlindungan Perkebunan. 21. Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) adalah tanda daftar usaha perbenihan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. II. PROSES SERTIFIKASI BENIH TANAMAN KELAPA DALAM 1. Untuk melaksanakan proses sertifikasi benih kelapa dalam berupa butiran sebagaimana tercantum dalam Lampiran II. 2. Untuk melaksanakan proses sertifikasi benih kelapa dalam dalam polibeg sebagaimana tercantum dalam Lampiran III. 3. Untuk melaksanakan proses sertifikasi benih kelapa dalam tanpa polibeg sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV. III. PENUTUP SOP Sertifikasi Benih dan Pengawasan Benih Tanaman Kelapa Dalam (Cocos nuciferal.) merupakan bagian kecil dari aspek penyelenggaraan sertifikasi, namun demikian SOP ini memiliki peran yang besar untuk menciptakan proses sertifikasi yang efisien, efektif dan konsisten dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu, SOP ini menjadi instrument yang penting untuk mendorong setiap instansi pemerintah yang memiliki tugas dan

2013, No.1176 8 fungsi pengawasan mutu dan peredaran benih perkebunan baik di Pusat dan Daerah dalam memperbaiki proses internal masing-masing sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Pada gilirannya, peningkatan kualitas pelayanan khususnya sertifikasi benih akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Sehingga peredaran benih unggul, bermutu dan bersertifikat di tingkat masyarakat dapat terwujud. MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO

9 2013, No.1176 LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SERTIFIKASI BENIH DAN PENGAWASAN MUTU BENIH TANAMAN KELAPA DALAM (Cocos nuciferal.) STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Prosedur Sertifikasi Benih Kelapa Dalam Berupa Butiran No SOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Efektif Disahkan oleh Uraian Kegiatan Instruksi Kerja 1. Tujuan Melakukan sertifikasi benih Kelapa Dalam berupa butiran Hasil pemeriksaan akan diterbitkan sertifikat /surat keterangan mutu benih 2. Objek yang diperiksa 3. Tempat pemeriksaan 4. Dokumen yang perlu diperiksa 5. Prosedur dokumen pemeriksaan benih Benih Kelapa Dalam berupa butiran Kebun Induk Kelapa Dalam Blok Penghasil Tinggi Kelapa Dalam SK Pelepasan Varietas SK Penetapan Kebun Induk Kelapa Dalam SK Penetapan Blok Penghasil Tinggi Kelapa Dalam Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) Dokumen kepemilikan kebun pembibitan Komposisi SDM di Kebun Catatan pemeliharaan kebun Pemeriksaan SK Pelepasan Varietas Pemeriksaan SK Penetapan Kebun Induk Kelapa Dalam Pemeriksaan SK Penetapan Blok Penghasil Tinggi Kelapa Dalam

2013, No.1176 10 6. Pemeriksaan standar mutu fisiologis benih 7. Pembuatan laporan hasil pemeriksaan Parameter yang diamati: No Kriteria Standar 1 Umur buah 12 bulan (ditandai dengan perubahan warna buah) 2 Air buah Berbunyi nyaring jika diguncang 3 Tebal daging buah 10 mm 4 Berat buah 1.500 gram per butir 5 Daya kecambah 80% setelah 3 bulan semai 6 Lama penyimpanan benih 7 Kulit buah Tidak keriput 8 Kesehatan Bebas OPT > 4 minggu pada suhu kamar dengan sirkulasi udara yang baik PBT membuat laporan hasil pemeriksaan kepada Kepala Balai/UPTD Perbenihan Perkebunan sesuai format standar MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO

11 2013, No.1176 Format-1 LAPORAN ISIAN PEMERIKSAAN LAPANGAN SERTIFIKASI BENIH KELAPA DALAM BERUPA BUTIRAN I. PEMERIKSAAN ADMINISTRASI II. No. TOLOK UKUR HASIL PEMERIKSAAN 1. Nama kelompok tani/pemohon... 2. Alamat... 3. Nama ketua kelompok... 4. Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP)... 5. No. SK KI/BPT/PI... 6. Lokasi KI/BPT/PI Desa : Kecamatan : Kabupaten/Provinsi :......... 7. Status kepemilikan lahan 8. Jumlah anggota kelompok... 9. Tanggal pemeriksaan... 10. Peta blok pertanaman yang diperiksa... III. PEMERIKSAAN TEKNIS No. TOLOK UKUR STANDAR HASIL PEMERIKSAAN 1. Varietas Bina/Unggul lokal... 2. Asal Benih Dari BPT/PIK yang telah direkomendasi oleh instansi yang berwenang... 3. Bukti asal usul benih Surat Keputusan Penetapan Kebun Induk/BPT Ada/tidak 4. Kondisi lokasi Kebun Induk/BPT Tanah datar, dekat sumber air, dekat jalan/mudah diawasi, drainase baik... 5. Pemupukan Harus dilakukan...

2013, No.1176 12 6. Penyiangan Harus dilakukan... 7. Pengairan Dilakukan/sesuai kebutuhan... 8. Pembuatan bedengan Lebar 1 s/d 1,25 m Panjang 10 m / Sesuai kondisi Arah : Utara - Selatan... 9. Pengendalian Hama/Penyakit Harus dilakukan, jenis, dosis disesuaikan dengan OPT... 10. Pemeriksaan mutu fisiologis benih: Umur buah 12 bulan (ditandai dengan perubahan warna buah)... Air buah Berbunyi nyaring jika diguncang... Tebal daging buah 10 mm... Berat buah 1.500 gram per butir... Daya kecambah 80% setelah 3 bulan semai... Lama penyimpanan benih > 4 minggu pada suhu kamar dengan sirkulasi udara yang baik... Kulit buah Tidak keriput... Kesehatan Bebas OPT......, tanggal... Penanggung Jawab Kebun Pengawas Benih Tanaman

13 2013, No.1176 Format-2 FORM ISIAN PEMERIKSAAN LAPANGAN SERTIFIKASI BENIH KELAPA DALAM BERUPA BUTIRAN Buah sam pel Umur buah (bln) Air buah Tebal daging buah (mm) URAIAN PEMERIKSAAN BENIH Berat buah (gram) Daya kecam bah Lama penyimpan an benih (minggu) Kulit buah Keseha tan Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 30. Penanggung jawab kebun..., tanggal... Pengawas Benih Tanaman

2013, No.1176 14 Format-3 Perbenihan Prov No. SERI:. SERTIFIKAT MUTU BENIH Nomor: Berdasarkan ketentuan yang berlaku tentang Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992, Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2006) dan dari hasil pemeriksaan lapangan (Administrasi dan Teknik) yang dilakukan pada tanggal.. terhadap: I. Pemohon : Nama : Alamat : No. dan Tgl TRUP : Surat permohonan : Nomor. Tanggal II. Hasil pemeriksaan : Jenis tanaman : Kelapa Dalam Varietas : Lokasi : (Desa, Kecamatan, dan Kabupaten) Asal benih : Tolok ukur Standar Hasil yang diperiksa Umur buah 12 bulan (ditandai dengan perubahan warna buah) Air buah Berbunyi nyaring jika diguncang Tebal daging buah 10 mm Berat buah Daya kecambah Lama penyimpanan benih Kulit buah Kesehatan 1.500 gram per butir 80% setelah 3 bulan semai > 4 minggu pada suhu kamar dengan sirkulasi udara yang baik Tidak keriput Bebas OPT

15 2013, No.1176 III. Kesimpulan 1. Benih memenuhi syarat sebagai benih Kelapa Dalam berupa butiran sebanyak... butir. 2. Masa berlaku Sertifikat Mutu Benih ini berikut labelnya maksimal 3 bulan setelah tanggal pemeriksaan. Demikian sertifikat mutu benih ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui Kepala Balai/Kepala UPTD..,tanggal, bulan, tahun Pengawas Benih Tanaman Nama terang NIP NIP Nama terang

2013, No.1176 16 Format-4 Balai Besar/UPTD Perbenihan Prov No. SERI:. SURAT KETERANGAN MUTU BENIH Nomor : Berdasarkan ketentuan yang berlaku tentang Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992, Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2006) dan dari hasil pemeriksaan lapangan (Administrasi dan Teknik) yang dilakukan pada tanggal.. terhadap: I. Pemohon : Nama : Alamat : No. dan Tgl TRUP : Surat permohonan : Nomor. Tanggal II. Hasil pemeriksaan : Jenis tanaman : Kelapa Dalam Varietas : Lokasi : (Desa, Kecamatan, dan Kabupaten) Asal benih : Tolok ukur Standar Hasil yang diperiksa Umur buah 12 bulan (ditandai dengan perubahan warna buah) Air buah Berbunyi nyaring jika diguncang Tebal daging buah Berat buah 10 mm 1.500 gram per butir Daya kecambah 80% setelah 3 bulan semai Lama penyimpanan benih Kulit buah Kesehatan > 4 minggu pada suhu kamar dengan sirkulasi udara yang baik Tidak keriput Bebas OPT

17 2013, No.1176 III. Kesimpulan 1. Benih memenuhi syarat sebagai benih Kelapa Dalam berupa butiran sebanyak... butir. 2. Masa berlaku Surat Keterangan Mutu Benih ini berikut labelnya maksimal 3 bulan setelah tanggal pemeriksaan. Demikian surat keterangan mutu benih ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui Kepala Balai/Kepala UPTD..,tanggal, bulan, tahun Pengawas Benih Tanaman Nama terang NIP Nama terang NIP

2013, No.1176 18 LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SERTIFIKASI BENIH DAN PENGAWASAN MUTU BENIH TANAMAN KELAPA DALAM (Cocos nuciferal.) Uraian Kegiatan STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Prosedur Sertifikasi Benih Kelapa Dalam Dalam Polibeg Instruksi Kerja No SOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Efektif Disahkan oleh 1. Tujuan Melakukan sertifikasi benih Kelapa Dalam dalam polibeg 2. Objek yang diperiksa 3. Tempat pemeriksaan 4. Dokumen yang perlu diperiksa 5. Prosedur dokumen pemeriksaan benih Hasil pemeriksaan akan diterbitkan sertifikat /surat keterangan mutu benih Benih Kelapa Dalam dalam polibeg Kebun pembibitan Tanaman Kelapa Dalam SK Pelepasan Varietas SK Penetapan Kebun Induk Kelapa Dalam SK Penetapan Blok Penghasil Tinggi Kelapa Dalam Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) Dokumen kepemilikan Kebun Pembibitan Komposisi SDM di Kebun Pembibitan Catatan pemeliharaan Kebun Pembibitan Pemeriksaan SK Pelepasan Varietas Pemeriksaan surat keterangan mutu benih Pemeriksaan dokumen asal usul benih dari kebun induk atau pohon induk dalam BPT Surat Keputusan Penetapan Kebun Induk dan BPT serta Pohon Induk untuk sumber benih Kelapa Dalam

19 2013, No.1176 6. Pemeriksaan standar mutu fisiologis benih Parameter yang diamati: No Kriteria Standar 1 Umur benih 6 9 bulan 2 Tinggi benih > 100 cm 3 Jumlah daun > 6 (enam) helai 4 Warna daun Hijau tanpa gejala kahar hara 5 Kesehatan Bebas OPT 6 Ukuran polibeg 40 cm x 40 cm x 0,2 mm 7 Warna polibeg Hitam 7. Pembuatan laporan hasil pemeriksaan PBT membuat laporan hasil pemeriksaan kepada Kepala Balai/UPTD Perbenihan Perkebunan sesuai format standar MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO

2013, No.1176 20 Format-1 LAPORAN ISIAN PEMERIKSAAN LAPANGAN SERTIFIKASI BENIH KELAPA DALAM DALAM POLIBEG I. PEMERIKSAAN ADMINISTRATIF No. TOLOK UKUR HASIL PEMERIKSAAN 1. Nama penangkar benih. 2. Alamat 3. Penanggung jawab 4. Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) 5. Lokasi pembibitan - Desa - Kecamatan - Kabupaten/Provinsi 6. Status kepemilikan lahan... 7. Sumber Daya Manusia yang dimiliki (orang) - SLTA - Sarjana Muda/Sarjana - Lain-lain 8. Tanggal pemeriksaan. 9. Peta blok pertanaman yang diperiksa II. PEMERIKSAAN TEKNIS No. TOLOK UKUR STANDAR HASIL PEMERIKSAAN 1. Varietas Bina/Unggul lokal... 2. Asal Benih Dari BPT/PIK yang telah direkomendasi oleh instansi yang berwenang... 3. Bukti asal usul benih No. Faktur Surat Keputusan Penetapan Kebun Induk/BPT Ada/tidak Ada/tidak...

21 2013, No.1176 pengiriman Tanggal : 4. Kondisi lokasi Kebun Induk/BPT 5. Pembuatan bedengan Tanah datar, dekat sumber air, dekat jalan/mudah diawasi, drainase baik Lebar 1 s/d 1,25 m Panjang10 m/ Sesuai kondisi Arah : Utara - Selatan...... 6. Pemupukan Harus dilakukan 7. Penyiangan Harus dilakukan... 8. Pengairan Dilakukan/Sesuai kebutuhan... 9. Pengendalian Hama/Penyakit Harus dilakukan, jenis, dosis disesuaikan dengan OPT... 10. Pemeriksaan mutu fisiologis benih : Umur benih 6 9 bulan... Tinggi benih > 100 cm... Jumlah daun Warna daun > 6 (enam) helai Hijau tanpa gejala kahar hara...... Kesehatan Bebas OPT... Ukuran polibeg 40 cm x 40 cm x 0,2 mm... Warna polibeg Hitam... Penanggung Jawab Kebun..., tanggal... Pengawas Benih Tanaman

2013, No.1176 22 Format-2 FORM ISIAN PEMERIKSAAN LAPANGAN SERTIFIKASI BENIH KELAPA DALAM DALAM POLIBEG Benih sampel Umur benih (bln) Tinggi benih (cm) URAIAN PEMERIKSAAN BENIH Jumlah daun (helai) Warna daun Keseha tan Ukuran polibeg Warna polibeg 1 2 3 4 5 6 7 8 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Keterangan 30. Penanggung jawab kebun..., tanggal... Pengawas Benih Tanaman

23 2013, No.1176 Format-3 Balai Besar/UPTD Perbenihan Prov No. SERI:. SERTIFIKAT MUTU BENIH Nomor : Berdasarkan ketentuan yang berlaku tentang Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992, Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2006) dan dari hasil pemeriksaan lapangan (Administrasi dan Teknik) yang dilakukan pada tanggal.. terhadap: I. Pemohon : Nama : Alamat : No. dan Tgl TRUP : Surat permohonan : Nomor. Tanggal II. Hasil pemeriksaan : Jenis tanaman : Kelapa Dalam Varietas : Lokasi : (Desa, Kecamatan, dan Kabupaten) Asal benih : Tolok ukur Standar Hasil yang diperiksa Umur benih Tinggi benih Jumlah daun Warna daun Kesehatan Ukuran polibeg Warna polibeg 6 9 bulan > 100 cm > 6 (enam) helai Hijau tanpa gejala kahar hara Bebas OPT 40 cm x 40 cm x 0,2 mm Hitam III. Kesimpulan 1. Benih memenuhi syarat sebagai benih Kelapa Dalam dalam polibeg sebanyak...batang. 2. Masa berlaku Sertifikat Mutu Benih ini berikut labelnya sampai dengan umur tanaman maksimal 3 bulan setelah tanggal periksa.

2013, No.1176 24 3. Selanjutnya sebelum diedarkan benih tersebut agar diberi label. Demikian sertifikat mutu benih ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui Kepala Balai/Kepala UPTD..,tanggal, bulan, tahun Pengawas Benih Tanaman Nama terang NIP NIP Nama terang

25 2013, No.1176 Format-4 Balai Besar/UPTD Perbenihan Prov No. SERI:. SURAT KETERANGAN MUTU BENIH Nomor : Berdasarkan ketentuan yang berlaku tentang Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992, Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2006) dan dari hasil pemeriksaan lapangan (Administrasi dan Teknik) yang dilakukan pada tanggal.. terhadap: I. Pemohon : Nama : Alamat : No. dan Tgl TRUP : Surat permohonan : Nomor. Tanggal II. Hasil pemeriksaan : Jenis tanaman : Kelapa Dalam Varietas : Lokasi : (Desa, Kecamatan, dan Kabupaten) Asal benih : Tolok ukur Standar Hasil yang diperiksa Umur benih Tinggi benih Jumlah daun Warna daun Kesehatan Ukuran polibeg Warna polibeg 6 9 bulan > 100 cm > 6 (enam) helai Hijau tanpa gejala kahar hara Bebas OPT 40 cm x 40 cm x 0,2 mm Hitam III. Kesimpulan 1. Benih memenuhi syarat sebagai benih Kelapa Dalam dalam polibeg sebanyak... batang. 2. Masa berlaku Surat Keterangan Mutu Benih ini berikut labelnya sampai dengan umur tanaman maksimal 3 bulan setelah tanggal pemeriksaan.

2013, No.1176 26 Demikian surat keterangan mutu benih ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui Kepala Balai/Kepala UPTD..,tanggal, bulan, tahun Pengawas Benih Tanaman Nama terang NIP Nama terang NIP

27 2013, No.1176 LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93/Permentan/OT.140/9/2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SERTIFIKASI BENIH DAN PENGAWASAN MUTU BENIH TANAMAN KELAPA DALAM (Cocos nuciferal.) Uraian Kegiatan STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Prosedur Sertifikasi Benih Kelapa Dalam Dalam Polibeg No SOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Efektif Disahkan oleh Intruksi Kerja 1. Tujuan Melakukan sertifikasi benih Kelapa Dalam tanpa polibeg Hasil pemeriksaan akan diterbitkan sertifikat /surat keterangan mutu benih 2. Objek yang diperiksa Benih Kelapa Dalam siap tanam tanpa polibeg 3. Tempat pemeriksaan Kebun pembibitan tanaman Kelapa Dalam 4. Dokumen yang perlu diperiksa 5. Prosedur dokumen pemeriksaan benih SK Pelepasan Varietas SK Penetapan Kebun Induk Kelapa Dalam SK Penetapan Blok Penghasil Tinggi Kelapa Dalam Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) Dokumen kepemilikan Kebun Pembibitan Komposisi SDM di Kebun Pembibitan Catatan pemeliharaan Kebun Pembibitan Pemeriksaan SK Pelepasan Varietas Pemeriksaan surat keterangan mutu benih. Pemeriksaan dokumen asal usul benih dari kebun induk atau pohon induk Kelapa Dalam BPT Surat Keputusan Penetapan Kebun Induk dan BPT serta Pohon Induk untuk sumber benih Kelapa Dalam

2013, No.1176 28 6. Pemeriksaan standar mutu fisiologis benih 7. Pembuatan laporan hasil pemeriksaan Parameter yang diamati: No Kriteria Standar 1 Umur benih 6 9 bulan 2 Tinggi benih > 100 cm 3 Jumlah daun > 6 (enam) helai 4 Warna daun Hijau tanpa gejala kahar hara 5 Kesehatan Bebas OPT PBT membuat laporan hasil pemeriksaan kepada Kepala Balai/UPTD Perbenihan Perkebunan sesuai format standar MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO

29 2013, No.1176 Format-1 LAPORAN ISIAN PEMERIKSAAN LAPANGAN SERTIFIKASI BENIH KELAPA DALAM TANPA POLIBEG I. PEMERIKSAAN ADMINISTRASI No. TOLOK UKUR HASIL PEMERIKSAAN 1. Nama penangkar benih. 2. Alamat 3. Penanggung jawab 4. Tanda Registrasi Usaha Perbenihan (TRUP) 5. Lokasi pembibitan - Desa - Kecamatan - Kabupaten/Provinsi 6. Status kepemilikan lahan... 7. Sumber Daya Manusia yang dimiliki (orang) - SLTA - Sarjana Muda/Sarjana - Lain-lain 8. Tanggal pemeriksaan. 9. Peta blok pertanaman yang diperiksa II. PEMERIKSAAN TEKNIS No. TOLOK UKUR STANDAR HASIL PEMERIKSAAN 1. Varietas Bina /Unggul lokal... 2. Asal Benih Dari BPT/PIK yang telah direkomendasi oleh instansi yang berwenang 3. Bukti asal usul benih Surat Penetapan Induk/BPT Keputusan Kebun... Ada/tidak Ada/tidak

2013, No.1176 30 No. Faktur pengiriman Tanggal : 4. Kondisi lokasi Kebun Induk/BPT 5. Pembuatan bedengan Tanah datar, dekat sumber air, dekat jalan/mudah diawasi, drainase baik Lebar 1 s/d 1,25 m Panjang 10 m / Sesuai kondisi Arah : Utara - Selatan......... 6. Pemupukan Harus dilakukan... 7. Penyiangan Harus dilakukan... 8. Pengairan Dilakukan/sesuai kebutuhan... 9. Pengendalian Hama/Penyakit 10. Pemeriksaan mutu fisiologis benih : Harus dilakukan, jenis, dosis disesuaikan dengan OPT... Umur benih 6 9 bulan... Tinggi benih Warna daun > 100 cm Hijau tanpa gejala kahar hara...... Jumlah daun > 6 (enam) helai... Kesehatan Bebas OPT... Penanggung Jawab Kebun..., tanggal... Pengawas Benih Tanaman

31 2013, No.1176 Format-2 FORM ISIAN PEMERIKSAAN LAPANGAN SERTIFIKASI BENIH KELAPA DALAM TANPA POLIBEG Benih sampel Umur benih (bln) URAIAN PEMERIKSAAN BENIH Tinggi benih (cm) Warna daun Jumlah daun (helai) Kesehatan Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 30. Penanggung jawab kebun..., tanggal... Pengawas Benih Tanaman

2013, No.1176 32 Format-3 Balai Besar/UPTD Perbenihan Prov No. SERI:. SERTIFIKAT MUTU BENIH Nomor : Berdasarkan ketentuan yang berlaku tentang Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992, Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2006) dan dari hasil pemeriksaan lapangan (Administrasi dan Teknik) yang dilakukan pada tanggal.. terhadap: I. Pemohon : Nama : Alamat : No. dan Tgl TRUP : Surat permohonan : Nomor. Tanggal II. Hasil pemeriksaan : Jenis tanaman : Kelapa Dalam Varietas : Lokasi : (Desa, Kecamatan, dan Kabupaten) Asal benih : Tolok ukur Standar Hasil yang diperiksa Umur benih Tinggi benih Jumlah daun Warna daun Kesehatan 6 9 bulan > 100 cm > 6 (enam) helai Hijau tanpa gejala kahar hara Bebas OPT III. Kesimpulan 1. Benih memenuhi syarat sebagai benih Kelapa Dalam tanpa polibeg sebanyak... batang. 2. Masa berlaku Sertifikat Mutu Benih ini berikut labelnya sampai dengan umur tanaman maksimal 3 bulan setelah tanggal pemeriksaan.

33 2013, No.1176 Demikian sertifikat mutu benih ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui Kepala Balai/Kepala UPTD..,tanggal, bulan, tahun Pengawas Benih Tanaman Nama terang NIP NIP Nama terang

2013, No.1176 34 Format-4 Balai Besar/UPTD Perbenihan Prov ======================================================= No. SERI:. SURAT KETERANGAN MUTU BENIH Nomor : Berdasarkan ketentuan yang berlaku tentang Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Perkebunan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992, Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2006) dan dari hasil pemeriksaan lapangan (Administrasi dan Teknik) yang dilakukan pada tanggal..terhadap: I. Pemohon : Nama : Alamat : No. dan Tgl TRUP : Surat permohonan : Nomor. Tanggal II. Hasil pemeriksaan : Jenis tanaman : Kelapa Dalam Varietas : Lokasi : (Desa, Kecamatan, dan Kabupaten) Asal benih : Tolok ukur Standar Hasil yang diperiksa Umur benih Tinggi benih Jumlah daun 6 9 bulan > 100 cm > 6 (enam) helai Warna daun Hijau tanpa gejala kahar hara Kesehatan Bebas OPT III. Kesimpulan 1. Benih memenuhi syarat sebagai benih Kelapa Dalam tanpa polibeg sebanyak... batang.

35 2013, No.1176 2. Masa berlaku Surat Keterangan MutuBenih ini berikut labelnya sampai dengan umur tanaman maksimal 3 bulan setelah tanggal pemeriksaan. Demikian surat keterangan mutu benih ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui Kepala Balai/Kepala UPTD..,tanggal, bulan, tahun Pengawas Benih Tanaman Nama terang NIP NIP Nama terang