BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring)

dokumen-dokumen yang mirip
Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan pada BAB II, maka pada bab

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

JUMLAH AKTIVA

EVALUASI ATAS KESESUAIAN PENYAJIAN PENDAPATAN TERHADAP PSAK NO. 30 Studi Kasus pada Perusahaan Leasing PT. Swardharma Indotama Finance

PT GARUDA METALINDO Tbk

L2

Laporan Keuangan Periode Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005 dan PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk.

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

Lampiran 1. Neraca Konsolidasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

BAB 7 LAPORAN ARUS KAS

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN. Laporan Keuangan PT Astra Graphia Tbk

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kas 2a, 2b, 2f Giro pada Bank Indonesia 2b, 2f, 2g,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

Laporan Keuangan Pada Tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 dan untuk Periode-periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2016 dan

PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 (UNAUDITED)

PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. LAPORAN KEUANGAN. Per 30 JUNI 2013 dan 2012

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

Kas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h,

ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN KEUANGAN. 30 September 2009 (tidak diaudit) dan 2008 (tidak diaudit)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

Diskusi dan Analisis Manajemen

PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. LAPORAN KEUANGAN. Per 30 Juni 2014 dan 2013

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERNYATAAN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI SEWA GUNA USAHA (LEASING) PADA PT. MAF & MCF BERDASARKAN PSAK NO 30 TAHUN 2012

30 Juni 31 Desember

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas

JUMLAH ASET LANCAR

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

UNIT PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) PT KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (PERSERO)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2014 (tidak diaudit) dan 30 Juni 2013 (tidak diaudit)

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 Laporan Arus Kas 3 Catatan atas Laporan Keuangan 4-15

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tabel Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun 2015

Tabungan/ Deposito On Call/

Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun Periode Januari-Agustus 2015

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2017 (tidak diaudit) dan 30 Juni 2016 (tidak diaudit)

BAB IV PEMBAHAS AN. Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Bapepam). Penerapan Pengakuan Pendapatan Perusahaan. ketentuan dalam kontrak.


Untuk Periode Tiga Bulan yang Berakhir 31 Maret 2018 (tidak diaudit) dan 31 Maret 2017 (tidak diaudit)

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBIAYAAN. menerus atau teratur (regelmatig) terang-terangan (openlijk), dan dengan tujuan

DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,


PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. LAPORAN KEUANGAN. Per 31 Maret 2015 dan 2014

LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN III. PT BANK EKSEKUTIF INTERNASIONAL, Tbk. Per 30 September 2009 dan

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian Pendapatan Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dengan kinerja pembiayaan di tahun yang lalu.

LAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk

PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. LAPORAN KEUANGAN. Tanggal 30 Juni 2015 dan 2014

Bab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan

BAGIAN XVII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Salinan Surat Pernyataan tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 PT Citatah Tbk

Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PUSKESMAS SAMBILEGI

) ( ASET INVESTASI

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan Perubahan Ekuitas...

PENJUALAN ANGSURAN (INSTALLMENT SALES)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

Transkripsi:

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT. FMA Finance PT. FMA Finance adalah suatu perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang pembiayaan konsumen (consumer finance), anjak piutang (factoring) dan sewa (leasing). Perusahaan didirikan pada tanggal 5 April 1994 dan mendapat ijin usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 10 November 1994 dengan KEPMENKEU NO. 562/KMK/017/1994 serta mulai beroperasi sejak tanggal 15 Januari 1995. Terbatasnya permodalan, segmen pasar serta situasi perekonomian membuat PT FMA Finance dalam kurun waktu satu tahun berjalan sampai dengan akhir tahun 1995 belum dapat menjual semua produknya dipasaran. Namun demikian dengan dapat diperolehnya dana jangka pendek (Money Market) dari beberapa Bank Swasta Nasional, PT FMA Finance mulai tahun 1996 mampu merealisasikan transaksi berjangka pendek (1 sampai dengan 6 bulan). Karena memburuknya situasi perekonomian didalam negeri yang juga melanda sektor perbankan pada pertengahan tahun 1997 bisnis factoring PT. FMA Finance mulai mengalami kesulitan bahkan terhenti. Hal ini berlangsung terus hingga akhirnya pada tahun 2000 PT. FMA Finance menyatakan sebagai perusahaan non aktif yang dikukuhkan dalam akta notaris tanggal 22 Juni 2000.

Selama ± 1,5 tahun PT. FMA Finance tidak aktif, sampai akhirnya mulai terbentuk pengurus dan direksi baru pada tanggal 11 Januari 2002 dan perusahaan mulai beroperasi kembali secara profesional dan mengalihkan kegiatan utamanya dari kegiatan anjak piutang (factoring) ke kegiatan pembiayaan konsumen (Consumer Finance) khususnya jenis pembiayaan kendaraan bermotor. Dan sekitar pertengahan 2005, perusahaan mulai melakukan diversifikasi pembiayaan dengan melakukan pembiayaan sewa terutama untuk alat-alat berat. Dalam rangka mengembangkan kegiatan usaha pembiayaan khususnya pembiayaan konsumen (Consumer Finance) maka pada pertengahan bulan Juni 2001 perusahaan mulai memberikan pembiayaan terhadap mobil bekas (Used Car) dan sepeda motor besar seperti Honda Sport CBR 150 dana Kawasaki Ninja 150 RR serta Kawasaki Ninja 250 R. III.1.2 Visi dan Misi PT. FMA Finance a. Visi Menjadi perusahaan pembiayaan yang maju dan terpercaya di Indonesia. b. Misi 1. Menjadikan PT. FMA Finance sebagai perusahaan pembiayaan yang tangguh dalam persaingan dengan berbagai inovasi dan mutu pelayanan kepada konsumen dengan terus menerus meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang merupakan asset paling berharga bagi perusahaan.

2. Meningkatkan kualitas serta produktifitas perusahaan dalam rangka menghasilkan keuntungan yang optimal, yang pada gilirannya akan membawa dampak yang positif terhadap konsumen, karyawan dan para pemegang saham. III.1.3 Struktur Organisasi PT. FMA Finance Setiap perusahaan pasti memiliki struktur organisasi dengan ciri khas dan bentuk yang sesuai dengan kebutuhan dan bidang usaha perusahaan tersebut. Hal ini tentunya berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Oleh karena didasari akan kebutuhan dan bidang usaha masing-masing perusahaan, tentunya diharapkan struktur organisasi tersebut mampu mendukung jalannya kegiatan operasional perusahaan demi mencapai tujuan akhir perusahaan serta mampu mengarahkan SDM di dalamnya dalam hal tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam bekerja.

Sumber : PT. FMA Finance

III.1.4 Prospek Usaha PT. FMA Finance 1. Permintaan Kendaraan Bermotor Dengan melihat perkembangan penjualan mobil di Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun baik dari segi model maupun dari segi harga dan diikuti oleh kecenderungan orang untuk mengganti kendaraan setiap tahun, hal ini secara otomatis memperbesar peluang pasar terhadap permintaan kendaraan mobil bekas (used car). Oleh sebab itu, peluang ini oleh PT. FMA Finance akan dijadikan sebagai fokus pembiayaan. 2. Portofolio Pembiayaan Penyaluran kredit untuk tahun 2010 lebih fokus kepada pembiayaan mobil bekas (used car) dimana terlihat pada portofolio pembiayaannya mencapai 99% dari total pembiayaan. 3. Menjaga hubungan Baik dengan Dealer-Dealer Dalam menjaga hubungan baik dengan dealer-dealer, perusahaan menggunakan 4 pendekatan yaitu : a. menitikberatkan pada kecepatan pelayanan dengan melakukan pencairan dana dalam waktu 1x24 jam setelah permohonan kredt disetujui. b. Tidak membatasi pembiayaan pada dealer atau area tertentu. c. Berpartisipasi dalam kegiatan promosi yang diadakan dealer.

d. Mendorong surveyor untuk membangun ikatan yang kuat dengan dealer. 4. Sumber Pendanaan PT. FMA Finance telah menjalin kerjasama dengan beberapa Bank Swasta Nasional untuk mendapat funding guna menopang kegiatan pembiayaan konsumen terutama untuk pembiayaan kendaraan roda 4. III.1.5 Rencana Usaha pada PT. FMA Finance 1. Rencana Jangka Pendek a. Pembukaan Cabang Dalam rangka meningkat pendapatan perusahaan dengan mempertimbangkan peluang yang masih cukup besar disektor pembiayaan khususnya mobil bekas (used car), maka perusahaan merencanakan untuk beberapa cabang lagi dengan lokasi yang cukup potensial. Dimana sampai saat ini perusahaan telah memiliki 9 cabang yakni Cabang Jakarta, Cabang Jambi, Cabang depok, Cabang Pekanbaru, Cabang Bengkulu, Cabang Karawang, Cabang Tangerang, Cabang Padang dan Cabang Makassar. 2. Penyempurnaan Sistem dan Prosedur Operasional Perusahaan terus menerus melakukan penyempurnaan atas sistem dan prosedur operasional yang telah ada agar tercapai efisiensi dan efektifitas kerja yang lebih baik dimasa yang akan datang.

3. Pengembangan Teknologi Sejalan dengan strategi perusahaan untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada konsumen, perusahaan juga melakukan perubahan sistem teknologi informasi yang menyeluruh meliputi software dan hardware untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. 4. Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Perusahaan menyadari bahwa kualitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh sumber daya manusia. Karena itu perusahaan menyadari arti penting sumber daya manusia sebagai asset yang berharga dan sebagai penggerak operasional perusahaan, maka sudah menjadi komitmen perusahaan secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan dan kualitas karyawan melalui program pelatihan dan peningkatan kesejahteraan karyawan. III.1.6 Kebijakan Akuntansi a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntanbilitas Publik (SAK ETAP) dan peraturan BAPEPAM-LK. Dasar pengukuran laporan keuangan adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk agunan yang diambil alih dan instrumen derivatif

yang masing-masing dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih dan nilai wajar. Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual (accrual basis), kecuali untuk laporan arus kas. Laporan arus kas menyediakan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusutan laporan keuangan ini adalah mata uang rupiah yang merupakan mata uang fungsional b. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito, jika ada, yang digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai Deposito Berjangka. c. Akuntansi untuk pembiayaan konsumen dan penyisihan piutang ragu-ragu Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama penerusan pinjaman, kerjasama pembiayaan bersama serta pengambilalihan piutang dan penunjukan selaku pengelola piutang, pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu.

Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without resourse), perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with resoure), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga, sedangkan bunga yang dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen. Selisih bersih antara pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama kali perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani dan bebanbeban yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan kredit pembiayaan konsumen ditangguhkan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil pembiayaan konsumen selama jangka waktu pembiayaan konsumen dan disajikan

sebagai bagian dari pemdapatan pembiayaan konsumen bersih pada laporan laba rugi tahun berjalan. Piutang yang tak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakn tidak tertagih oleh manajemen perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapus bukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat terjadinya. d. Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka, termasuk provisi bank, dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan. Pengeluaran untuk renovasi kantor dengan jangka waktu sewa yang relatif pendek, umumnya kurang dari 4 (empat) tahun, disajikan sebagai bagian dari akun Biaya Dibayar Dimuka dan diamortisasi sepanjang masa manfaat sewa. Pembelian barang-barang yang ditujukan untuk berbagai program promosi selama masa pembiayaan konsumen, disajikan sebagai bagian dari akun Biaya Dibayar Dimuka dan diamortisasi selama masa manfaatnya. e. Agunan yang diambil alih Pada saat diambil alih, agunan yang diambil alih dicatat sebesar saldo piutang pembiayaan konsumen yang tidak tertagih. Pada tanggal neraca, mobil yang diambil alih tersebut dicatat berdasarkan nilai realisasi bersih. Selisih antara nilai realisasi atas agunan yang diambil alih dengan saldo piutang pembiayaan konsumen yang tidak tertagih dibukukan dalam laporan laba rugi tahun berjalan sebagai penyisihan penurunan nilai pasar agunan yang diambil alih beban lain-lain. Pada

saat agunan yang diambil alih tersebut dijual, nilai tercatatnya dikeluarkan dari akun yang bersangkutan. Laba atau rugi yang timbul, termasuk biaya-biaya yang timbul setelah pengambilalihan agunan tersebut, dicatat dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambilalihan agunan, dikapitalisasi dalam akun agunan yang diambil alih yang bersangkutan. f. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar pendapatan bersih seteah dikurangi dengan bagian pendapatan milik bank-bank sehubungan dengan transaksi-transaksi kerjasama penerusan pinjaman, kerjasama pembiayaan bersama dan pengambilalihan piutang dan penunjukan selaku pengelola piutang. Perusahaan tidak mengakui pendapatan bunga pembiayaan konsumen yang piutangnya telah lewat waktu lebih dari 3 (tiga) bulan dan akun diakui sebagai pendapatan pada saat pembayaran piutang diterima. Pendapatan denda atas keterlambatan pembayaran angsuran pembiayaan konsumen diakui pada saat realisasi. Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai suatu pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul, diakui dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

Perusahaan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi ke konsumen daripada tingkat bunga yang ditetapkan oleh bank-bank sehubungan denga transaksi kerjasama penerusan pinjaman, kerjasama pembiayaan bersama dan pengambilalihan piutang dan penunjukan selaku pengelola piutang. Selisihnya merupakan pendapatan dari transaksi-transaksi tersebut bagi perusahaan dan disajikan sebagai Pendapatan Pembiayaan Konsumen pada laporan laba rugi tahun berjalan. g. Penggunaan Estimasi oleh Manajemen Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum mewajibkan pihak manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selam tahun pelaporan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat berbeda dengan jumlah yang diperkirakan sebelumnya. III.2 Desain Penelitian III.2.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah data primer, yaitu data-data yang diperoleh dari pihak perusahaan dengan melakukan obsevasi langsung ke perusahaan yang berisikan mengenai informasi-informasi tentang kebijakan akuntansi dan perlakuan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan.