PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Tabel1 Nilai Tukar Petani PerSubsektor dan Perubahannya November 2014 Desember 2014 (2012=100)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2015 SEBESAR 99,48

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 99,65

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2016

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2015 SEBESAR 98,71

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2015

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2015 SEBESAR 100,36

Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara per Subsektor Maret-April 2012 (2007=100)

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2012 SEBESAR 117,59

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2015 SEBESAR 99,24

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 102,82

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN OKTOBER 2015

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE MEI 2017

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE APRIL 2017

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2016 SEBESAR 104,57

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2017 SEBESAR 101,32

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 102,18

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2014 SEBESAR 102,10

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 102,22

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 103,90

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2016 SEBESAR 102,57

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 100,79

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2017 SEBESAR

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2016 SEBESAR 102,90

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2014 SEBESAR 102,05

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2015 SEBESAR 103,01

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 105,47

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2016 SEBESAR 105,26

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016 SEBESAR 104,23

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2017 SEBESAR 101,41

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2014 SEBESAR 102,54

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2013 SEBESAR 117,68

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2017 SEBESAR 101,64

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2016 SEBESAR 103,94

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2014 SEBESAR 102,63

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Transkripsi:

No. 31/06/13/Th XX, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NTP SUMATERA BARAT MEI 2017 SEBESAR 97,07 ATAU TURUN SEBESAR 1,67 PERSEN NTP Sumatera Barat bulan Mei 2017 tercatat sebesar 97,07 atau turun 1,67 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 98,71 (April 2017). Indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 1,20 persen, dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen. Pada bulan Mei 2017 NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 93,66 untuk subsektor tanaman pangan (NTPP), 85,98 untuk subsektor hortikultura (NTPH), 100,59 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR), 104,38 untuk subsektor peternakan (NTPT), dan 110,43 untuk subsektor perikanan (NTPN). Subsektor perikanan terbagi menjadi dua, yaitu subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya dengan NTP masing-masing sebesar 108,30 dan 110,94. Secara regional, di Sumatera Barat pada bulan Mei 2017 terjadi inflasi di daerah perdesaan sebesar 0,57 persen yang disebabkan terjadinya inflasi pada kelompok bahan makanan (1,12 persen), kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,07 persen), kelompok perumahan (0,78 persen), kelompok sandang (0,40 persen), dan kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga (0,14 persen). Sedangkan kelompok kesehatan dan kelompok transportasi & komunikasi mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,01 persen dan 0,27 persen. A. Nilai Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di perdesaan di 11 kabupaten di Sumatera Barat pada bulan Mei 2017, NTP Sumatera Barat mengalami penurunan dibanding bulan April 2017 sebesar 1,67 persen, yaitu dari 98,71 menjadi 97,07. Hal ini disebabkan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1,20 persen, sedangkan indeks harga pada kelompok barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian mengalami kenaikan sebesar 0,48 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 31/06/13/Th XX, 2 Juni 2017 1

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 31/06/13/Th XX, 2 Juni 2017 2

Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, NTP Mei 2017 pada empat subsektor mengalami penurunan, yakni subsektor tanaman pangan (1,49 persen), subsektor hortikultura (2,03 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (2,69 persen), dan subsektor peternakan (0,43 persen). Sedangkan NTP pada subsektor perikanan mengalami kenaikan sebesar 0,56 persen. 2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks harga yang diterima petani (It) menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada bulan Mei 2017 terjadi penurunan pada indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,20 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 123,31 menjadi 121,84. Menurunnya nilai It diakibatkan oleh menurunnya nilai It pada empat subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan (1,03 persen), subsektor hortikultura (1,47 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (2,17 persen), dan subsektor peternakan (0,05 persen). Sedangkan It pada subsektor perikanan mengalami peningkatan sebesar 0,76 persen. 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan Mei 2017 indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami peningkatan sebesar 0,48 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 124,92 menjadi 125,52. Meningkatnya nilai Ib disebabkan oleh peningkatan nilai Ib pada semua subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan (0,47 persen), subsektor hortikultura (0,57 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (0,53 persen), subsektor peternakan (0,38 persen), dan sektor perikanan (0,20 persen). Grafik 1 NTP Sumatera Barat Bulan Mei 2016 Mei 2017 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 31/06/13/Th XX, 2 Juni 2017 3

(2012=100) 4. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) pada bulan Mei 2017 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 1,49 persen dari 95,07 menjadi 93,66. Hal ini dikarenakan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1,03 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami peningkatan sebesar 0,47 persen). Menurunnya nilai indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,03 persen disebabkan oleh menurunnya indeks harga pada kelompok padi sebesar 1,88 persen, walau indeks harga pada kelompok palawija mengalami peningkatan sebesar 1,82 persen. Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami peningkatan sebesar 0,47 persen diakibatkan oleh meningkatnya indeks harga pada kelompok konsumsi rumahtangga sebesar 0,54 persen, dan indeks harga pada kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,22 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Nilai Tukar Petani untuk subsektor hortikultura (NTPH) pada bulan Mei 2017 mengalami penurunan sebesar 2,03 persen dari 87,76 menjadi 85,98. Hal ini dikarenakan indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan sebesar 1,47 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami peningkatan sebesar 0,57 persen. Menurunnya nilai It sebesar 1,47 persen disebabkan menurunnya nilai indeks harga pada kelompok sayur-sayuran (1,98 persen), dan kelompok buah-buahan (0,48 persen), walau pada kelompok tanaman obat mengalami peningkatan sebesar 0,80 persen. Peningkatan Ib sebesar 0,57 persen disebabkan peningkatan indeks harga pada kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,67 persen, dan indeks harga pada kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,08 persen. c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTPR) Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 31/06/13/Th XX, 2 Juni 2017 4

NTPR pada bulan Mei 2017 mengalami penurunan sebesar 2,69 persen, yaitu dari 103,37 menjadi 100,59. Menurunnya nilai NTPR ini disebabkan menurunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 2,17 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami peningkatan sebesar 0,53 persen. Meningkatnya nilai Ib sebesar 0,53 persen diakibatkan meningkatnya indeks harga pada kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,58 persen, dan indeks harga pada kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,20 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) NTPT pada Mei 2017 mengalami penurunan sebesar 0,43 persen, yaitu dari 104,83 menjadi 104,38. Penurunan NTPT ini terjadi diakibatkan oleh penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,05 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani mengalami peningkatan sebesar 0,38 persen. Penurunan indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 0,05 persen terjadi karena penurunan harga pada kelompok ternak besar (0,57 persen) dan kelompok ternak kecil (0,46 persen), walau kelompok unggas dan kelompok hasil ternak mengalami kenaikan masingmasing sebesar 0,99 persen dan 1,33 persen. Peningkatan indeks harga yang dibayar petani (Ib) sebesar 0,38 persen diakibatkan oleh peningkatan harga pada kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,61 persen, dan indeks harga pada kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,14 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada bulan Mei 2017, nilai tukar petani subsektor perikanan (NTNP) mengalami peningkatan sebesar 0,56 persen, yaitu dari 109,81 menjadi 110,43. Kondisi ini diakibatkan peningkatan indeks harga yang diterima petani (0,76 persen), lebih besar dari peningkatan indeks yang dibayar petani (0,20 persen). Peningkatan nilai It sebesar 0,76 persen merupakan kontribusi dari peningkatan indeks harga pada kelompok perikanan budidaya sebesar 1,24 persen, walau kelompok perikanan tangkap mengalami penurunan sebesar 1,21 persen. Peningkatan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,20 persen diakibatkan peningkatan indeks harga pada kelompok konsumsi rumah tangga sebesar 0,13 persen, dan indeks harga pada kelompok biaya produksi dan penambahan barang modal sebesar 0,31 persen. 4. Indeks Harga Konsumen Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi di wilayah perdesaan. Secara regional, Sumatera Barat pada bulan Mei 2017 terjadi inflasi di daerah perdesaan sebesar 0,57 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Terjadinya inflasi di daerah perdesaan merupakan kontribusi dari inflasi pada kelompok bahan makanan (1,12 persen), kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (0,07 persen), kelompok perumahan (0,78 persen), kelompok sandang (0,40 persen), dan kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga (0,14 persen). Sedangkan kelompok kesehatan dan kelompok transportasi & komunikasi mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,01 persen dan 0,27 persen. Tabel 2 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Menurut Kelompok Pengeluaran April 2017 - Mei 2017 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 31/06/13/Th XX, 2 Juni 2017 5

(2012=100) *) Persentase perubahan IHK Perdesaan Bulan Mei 2017 terhadap bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Perdesaan Bulan Mei 2017 terhadap bulan April 2017 ***) Persentase perubahan IHK Perdesaan Bulan Mei 2017 terhadap bulan Mei 2016 Laju inflasi perdesaan tahun kalender bulan Mei 2017 sebesar -0,06 persen. Sedangkan inflasi perdesaan tahun ke tahun (year on year) adalah sebesar 4,44 persen. Grafik 2 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Perdesaan Mei 2016 Mei 2017 (2012=100) B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH MEI 2017 Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 31/06/13/Th XX, 2 Juni 2017 6

HARGA GABAH (GKP) DI PETANI TURUN 4,41 % Komposisi jumlah observasi dari 126 transaksi harga gabah di tujuh kabupaten di Sumatera Barat selama Mei 2017, didominasi Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 92 persen. Sementara kualitas rendah sebesar 8 persen. Di tingkat petani, harga gabah tertinggi berasal dari gabah kualitas GKP varietas Cisokan yaitu sebesar Rp 6.200,00 per kg yang terjadi di Kabupaten Solok. Sedangkan harga terendah berasal dari gabah kualitas Ir 64, yaitu senilai Rp 4.200,00 per kg, terjadi di Kabupaten Pasaman. Sama dengan bulan sebelumnya, pada bulan Mei 2017 rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani mengalami penurunan sebesar 4,41 persen dari Rp 5.474,00 per kg (April 2017) menjadi Rp 5.232,94 per kg (Mei 2017), dan di tingkat penggilingan turun 4 persen dari Rp 5.551,00 per kg ( April 2017) menjadi Rp 5.328,81 per kg (Mei 2017). Sementara itu, rata rata harga gabah kualitas rendah dan gabah kualitas GKG tidak dapat dibandingkan. Survei harga produsen gabah berasal dari 126 observasi di tujuh kabupaten di Sumatera Barat, yaitu: Pesisir Selatan, Solok, Padang Pariaman, Agam, Tanah Datar, Limapuluh Kota, dan Pasaman. Rata-rata harga gabah di tingkat petani bulan Mei 2017 dibanding bulan April 2017 untuk kualitas GKP mengalami penurunan sebesar 4,41 persen dari Rp 5.474,00 per kg (April 2017) menjadi Rp 5.232,94 per kg (Mei 2017). Sementara di tingkat penggilingan harga gabah GKP turun sebesar 4,00 persen dari 5.551,00 per kg (April 2017) menjadi Rp 5.328,81 per kg (Mei 2017). Tabel 3 Jumlah Observasi Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, Dan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Mei 2017 Harga Pembelian Selisih harga kol (5&6) Kelompok Jumlah Harga di Tk Petani (Rp/Kg) Rata-rata Harga Pemerintah Tkt Penggilingan terhadap kol (7) Kualitas Observasi (Rp/Kg) Terendah Tertinggi Rata-rata (Rp/Kg) (Rp/kg) (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) GKG 0 (0,00%) GKP 116 (92%) -- -- -- -- 4.600,00 -- -- 4200,00-6200,00,- 5.232,94-5 328,81,- 3.700,00 (Petani) 3.750,00 (Penggilingan) 1774.00 47,95 1801,00 48.03 KualitasRendah 10 (8 %) 4300,00-5812,00,- 5149.55 5244.73 -- -- -- Total 126 (100,00) -- -- -- -- -- -- -- Harga gabah kualitas GKP terendah pada Mei 2017 di tingkat petani dijumpai di Kabupaten Pasaman, yaitu sebesar Rp 4.200,00 per kg, sedangkan harga terendah di tingkat penggilingan juga di Kabupaten Pasaman, yaitu Rp 4.300,00 per kg. Sementara harga tertinggi di tingkat petani terjadi di Kabupaten Solok, yaitu sebesar Rp 6.200,00 per kg. Sedangkan harga tertinggi di tingkat penggilingan juga terjadi di Kabupaten Solok yaitu sebesar Rp 6.230,00 per kg. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 31/06/13/Th XX, 2 Juni 2017 7

Tabel 4 Perbandingan Rata-rata Harga Gabah Kualitas GKP di Sumatera Barat Mar 2017 s/d Mei 2017 No. Kabupaten Tingkat Penggilingan (Rp/Kg) % Perubahan Bln Mei2017 Mar 17 Apr 17 Mei 17 thd. Apr 2017 Tingkat Petani (Rp/Kg) Mar 17 Apr 17 Mei 17 % Perubahan Bulan Mei 2017 thd. Apr 2017 (1) (2) (5) (5) (5) (6) (9) (9) (9) (10) 1 Pes, Selatan 5 421,36 5 275,20 5 412,18 2,60 5 373,43 5 232,60 5 635,40 2,54 2 Solok 6 054,00 5 932,07 5 763,80-2,84 5 971,65 5 990,00 5 683,90-5,11 3 Tanah Datar 5.803,62 5.911,80 5.547,53-6,16 5 764,28 5 831,13 5 460,19-6,36 4 Pdg, Prmn. 5.774,74 5.650,00 5.501,92-2,62 5 651,05 5 511,25 5 374,42-2,48 5 Agam 6.116,67 5.325,00 4.952,50-7,00 6 064,29 5 275,00 4 890,00-7,30 6 50 Kota 6.175,95 5.701,90 5.217,62-8,49 6 021,43 5 545,24 5 066,67-8,63 7 Pasaman 4 976,67 4 926,67 4 873,33-1,08 4 866,67 4 826,67 4 773,33-1,10 Sumbar 5 809,28 5 551,00 5 328,81-4,00 5 719,59 5 474,00 5 232,94-4,41 Grafik 3 Rata-rata Harga Gabah Kualitas GKP di Tingkat Penggilingan Dan HPP Sumatera Barat Mei 2016 Mei 2017 5800 5615.6 5658.5 5719.6 Rata-rata Harga (Rp/Kg) 5300 4800 4300 3800 3300 4676.96 4556.3 4908.3 5408.7 5258.0 5498.6 5651.6 5728.4 5551.0 5328.8 2800 2300 1800 May-16 Jun-16 Jul-16 Aug-16 Sep-16 Oct-16 Bulan Harga Gabah GKp Di Tingkat Penggilingan Nov-16 Dec-16 Jan-17 HPP Di Tingkat Penggilingan Feb-17 Mar-17 Apr-17 May-17 Berdasarkan Inpres No. 5 Tahun 2015 tentang Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah, telah ditetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang baru yang berlaku sejak tanggal 17 April 2015, yaitu untuk gabah kualitas GKP sebesar Rp 3.700,00 per kg di tingkat petani dan Rp 3.750,00 per kg di tingkat penggilingan, sedangkan HPP untuk gabah kualitas GKG sebesar Rp 4.600,00 per kg di tingkat penggilingan. Pada pemantauan bulan Mei 2017 tidak ditemukan kasus harga gabah yang berada dibawah di HPP. Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 31/06/13/Th XX, 2 Juni 2017 8

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat Informasi lebih lanjut hubungi: Teguh Sugiarto, Ph.D Kepala Bidang Statistik Distribusi JlKhatibSulaiman No.48 Padang 25135 Telp. (0751)442158,442159 Homepage : http://sumbar.bps.go.id Email : sumbar@bps.go.id Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Barat No. 31/06/13/Th XX, 2 Juni 2017 9