MARKETING UPDATE Media Monitoring December W3
Detik.com Terbit Selasa, 13 Des 2016 Tahun 2017 masih merupakan tahun yang berat bagi perekonomian Indonesia. Tantangan terberat yang bisa mempengaruhi kinerja emiten telekomunikasi adalah adanya revisi PP 52/53 tahun 2000 dan rencana penetapan biaya interkoneksi yang akan dilakukan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Jika pemerintah menurunkan biaya interkoneksi sebesar Rp 204 permenit, diperkirakan EBITDA dan ARPU perusahaan telekomunikasi akan mengalami penurunan yang cukup siginfikan. Ini disebabkan operator akan berlomba-lomba untuk menurunkan harga layanan voice. Jika biaya interkoneksi tidak mengalami penurunan maka pertumbuhan ARPU dan EBITDA margin emiten sektor telekomunikasi akan sama seperti yang saat ini terjadi. Jika satu operator melakukan penurunan harga maka akan diikuti oleh operator lainnya. Biasanya yang akan memulai penurunan itu adalah Indosat dan XL. Pastinya Telkom akan melawan dengan melakukan hal yang sama. Itu yang membuat ARPU dan EBITDA margin semua operator akan mengalami penurunan. Selengkapnya : https://inet.detik.com/read/2016/12/13/170940/3370212/328/analis-bahaspeta-pertarungan-telko-di-2017
Majalahict.com Terbit Rabu, 14 Des 2016 PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BTS) mendapatkan kredit dari Bank Sinarmas sebesar Rp.72 miliar. Akad perjanjian kredit telah dilakukan pada 8 Desember 2016 lalu. Fasilitas pinjaman itu antara lain berupa Term Loan XI senilai Rp.72 miliar dengan jangka waktu 60 bulan yang digunakan untuk membiayai pembangunan tower microcell pole. Selain itu ada juga Term Loan XII senilai Rp.32 miliar dengan jangka waktu 60 bulan yang akan digunakan untuk membiayai pembangunan jaringan fiber to the home (FTTH) yang akan dibangun di seluruh Indonesia khususnya Jabodetabek. Dalam perjanjian juga diberikan penambahan plafond senilai Rp.10 miliar dengan jangka waktu hingga 14 April 2017 yang akan digunakan untuk pembelian peralatan tower MCP maupun jaringan FTTH. Serta Penambahan plafond fasilitas dan jangka waktu sebanyak 1 juta dolar AS dengan jangka waktu hingga 29 September 2017 untuk digunakan pembelian peralatan tower MCP maupun jaringan FTTH. Selengkapnya : http://www.majalahict.com/bali-towerindo-sentra-dapat-pinjaman-dari-banksinarmas-rp-72-miliar/
Liputan6.com Terbit Rabu, 14 Des 2016 Frekuensi 1.900 MHz milik PT Smart Telecom, anak usaha PT Smartfren Telecom Tbk akhirnya dimatikan (switch off) menyusul rampungnya pemindahan atau migrasi frekuensi tersebut ke 2.300 MHz. Hal ini diresmikan dalam bentuk penandatanganan Berita Acara Switch Off Pita Frekuensi Radio 1.900 MHz antara Direktur Utama PT Smart Telecom dan 19 Kepala UPT Monitoring Spektrum Frekuensi Radio, serta disaksikan Dirjen SDPPI Kemkominfo dan para anggota BRTI. Sebagaimana diketahui, Smartfren diminta memindahkan frekuensinya ke 2.300 MHz untuk menghindari potensi interferensi frekuensi 3G di 2.100 MHz yang berada di sebelahnya. Adapun frekuensi 1.900 MHz sebelumnya digunakan untuk layanan CDMA Smartfren. Agenda switch off sesuai dengan Peraturan Menteri Kemkominfo Nomor 22 Tahun 2014 tentang Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2.300 MHz untuk Keperluan Penyelenggaraan Telekomunikasi Bergerak Seluler dan Realokasi Penggunaan Pita Frekuensi Radio 1.900 MHz yang menerapkan Personal Commmunication System 1900 ke Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz. Selengkapnya : http://tekno.liputan6.com/read/2677832/frekuensi-cdma-1900-mhzsmartfren-resmi-dimatikan
Liputan6.com Terbit Kamis, 15 Des 2016 Operator seluler Telkomsel belum siap dengan ajakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara untuk mematikan jaringan 2G. Telkomsel memperkirakan baru bisa mematikan jaringan 2G mereka pada tahun 2021. Prediksi Telkomsel (akan siap mematikan jaringan 2G) pada 2021, tapi harus ada plan-nya. Mulai dari sekarang apa yang harus dilakukan, baik dari sisi pemerintah mengedukasi masyarakat untuk menggunakan internet. Kemudian harus menyetop ponsel 2G dan melarang impornya. Hal ini perlu dilakukan mengingat sebuah ponsel punya masa pakai hingga lima tahun. Pemerintah dari tahun ini sudah memutuskan untuk menghentikan impor ponsel 2G supaya masyarakat tidak bisa membeli lagi. Jadi, ponsel 2G yang di pasaran pada 2021 nanti, pasti usianya sudah lima tahun ke atas. Sebab kami (Telkomsel) tidak bisa membujuk mereka yang memiliki ponsel 2G untuk berpindah ke 4G. Karena itu keputusan konsumen. Selengkapnya : http://tekno.liputan6.com/read/2679343/telkomsel-siap-matikan-jaringan-2gdi-2021
Indotelko.com Terbit Kamis, 15 Des 2016 Telkomsel berkolaborasi bersama telkomsigma menggenjot layanan Corporate Business Solutions (CBS) yang dapat dimanfaatkan pelaku bisnis khususnya segmen korporasi dalam membantu kinerja perusahaan melalui pemanfaatan layanan teknologi telekomunikasi berbasis digital. Telkomsel melalui layanan Corporate Business Solutions hadir untuk membantu pengembangan bisnis pelanggan korporasi. Kini, layanan CBS Telkomsel sudah dikembangkan untuk pemanfaatan teknologi digital yang dapat menghadirkan solusi bisnis terintegrasi. Telkomsel memiliki beragam layanan CBS yang bisa dimanfaatkan pelanggan korporasi sebagai solusi bisnisnya, seperti layanan Mobile Communication, Mobile Device Management, Internet of Things dan Big Data Analytics & Insight yang umumnya menjadi kebutuhan bisnis untuk segmen korporasi di bidang industi minyak dan pertambangan, consumer goods, manufaktur, dan perbankan. Selengkapnya : http://www.indotelko.com/kanal?c=bid&it=telkomsel-korporasi-berbasisdigital
Surabaya.tribunnews.com Terbit Kamis, 15 Des 2016 PT XL Axiata Tbk (XL) terus meningkatkan layanan dan memperluas cakupan layanan 4G untuk area Bali. Itu dilakukan untuk mendukung iklim pariwisata di Pulau Dewata yang jadi primadona dunia. Saat ini jumlah BTS milik XL di Bali ada 1.640. Dari jumlah itu, untuk tahap awal sudah tersedia lebih dari 527 BTS 4G. Layanan 4G LTE XL di Bali meng-cover area-area yang menjadi pusat kegiatan bisnis dan ekonomi, pariwisata, pemerintahan, serta perguruan tinggi. Makin banyaknya BTS tersebut mendongkrak jumlah pelanggan XL di Bali yang jumlahnya saat ini lebih dari 2,7 juta pelanggan. Dari jumlah itu, sebanyak 65 persen telah menggunakan kartu SIM 4G, dan 47 persen pelanggan telah menggunakan smartphone4g. Sementara itu, secara keseluruhan, saat ini layanan XL 4G LTE telah melayani sekitar 86 kota/area di seluruh Indonesia dengan didukung sekitar 6.600 BTS 4G. Selengkapnya : http://surabaya.tribunnews.com/2016/12/15/pt-xl-axiata-perluas-layanan-4gdi-bali-ini-tujuannya
Majalahict.com Terbit Kamis, 15 Des 2016 Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan Indonesia masih harus mengejar pembangunan infrastruktur dan konektivitas secara fisik. Saat ini, posisi Indonesia menurut Rudiantara berada di posisi keenam di antara negara-negara ASEAN. Pemerintah bersamasama dengan para pemain dan juga stakeholders memiliki visi untuk meningkatkan posisi Indonesia ke peringkat ke-2 pada tahun 2019. Setidaknya dari backbone point of view, we will be there, harapnya. Diakui Menteri Kominfo, masih ada 114 ibukota daerah yang belum terhubung melalui broadband. Oleh karena itu, pemerintah mengambil kebijakan publicprivate partnership, atau kerjasama pemerintah dan badan usaha, termasuk operator untuk membangun broadband di daerah tersebut. Namun pembangunan infrastruktur untuk seluruh daerah tersebut tidak dibebankan sepenuhnya kepada operator telekomunikasi. Selengkapnya : http://www.majalahict.com/menkominfo-indonesia-masih-harus-mengejarketertinggalan-konektivitas/
Indotelko.com Terbit Jumat, 16 Des 2016 Internet of Things (IoT) diprediksi akan menjadi Next Big Thing yang akan sangat drastis mengubah tata cara dan gaya hidup masyarakat Indonesia. Dalam dunia IoT, teknologi informasi yang dulu hanya connecting people nantinya akan menghubungkan manusia dengan mesin atau mesin dengan mesin. Mengutip data yang dikeluarkan IDC, Rudiantara mengatakan secara bisnis potensi IoT di kawasan Asia Pasifik (tidak termasuk Jepang) lumayan menjanjikan. Indonesia dalam data tersebut diprediksi akan menempati urutan keempat sebagai negara dengan belanja perangkat IoT terbesar di kawasan tersebut setelah Tiongkok, Korea Selatan, India, diikuti oleh Australia. Founder Indonesia IoT Forum Teguh Prasetya mengungkapkan penetrasi internet sudah melebihi 51% dari populasi penduduknya. Dengan jumlah sekitar 137 juta pengguna, diprediksikan akan memiliki perangkat IOT sebesar 1,2 kali populasi penduduk Indonesia di tahun 2020. Selengkapnya : http://www.indotelko.com/kanal?c=bid&it=iot-akan-next-big-thing
Indotelko.com Terbit Jumat, 16 Des 2016 Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjanjikan akan melaksanakan tambahan tender frekuensi 3G di 2,1 GHz pada kuartal I 2017. Untuk tender 3G, diharapkan bisa dilakukan pada kuartal I 2017 nanti. Diharapkannya, dalam proses tender nantinya tak ada keributan karena pemerintah sudah mengetahui kondisi masing-masing kapasitas dari operator. Chief RA pun menyarankan operator untuk mulai memasang strategi mematikan layanan 2G karena berat diongkos. Untuk mengirim data 1 MB lewat 2G itu mahal banget kalau dibandingkan dengan 3G dan 4G. Pelanggan 2G dari Tri hanya sekitar 15%-20% dari total 56 juta pelanggan. Telkomsel adalah pemilik layanan 2G terbanyak di industri. Dari 157,6 juta pelanggan, setengahnya adalah pengguna 2G. Selengkapnya : http://www.indotelko.com/kanal?c=rm&it=pemerintah-tender-tambahanfrekuensi-3g
End of Media Monitoring