KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN RANDU GUNTING KABUPATEN BLORA

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.3 Tujuan dan Manfaat 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Benefit Cost Ratio (BCR) 1.2 Identifikasi Masalah

Kelayakan Ekonomi. Analisis Finansial 10/19/2016

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan digunakan pada saat musim kemarau (Purnomo, 1994). Menurut Peraturan Pemerintah

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

STUDI HARGA AIR BAKU PADA BENDUNGAN BENDO KABUPATEN PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

IV. METODE PENELITIAN

Analisa Kelayakan Ekonomi Bendungan Randu Gunting Studi Kasus : Kabupaten Blora

IV. METODE PENELITIAN

VII. RENCANA KEUANGAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

VIII. ANALISIS FINANSIAL

PEMILIHAN ALTERNATIF POTENSI SUMBER DAYA AIR DI WILAYAH DAS BRANTAS UNTUK DIKEMBANGKAN MENJADI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

ANALISA EKONOMI DALAM PENENTUAN HARGA AIR PADA SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA SUKOLILO KECAMATAN PRIGEN KABUPATEN PASURUAN JURNAL ILMIAH

III. METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci: gedung perkantoran, analisa teknis dan finansial, Kabupaten Kapuas

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

ANALISIS FINANSIAL PADA PROYEK ROYAL GARDEN RESIDENCE NUSA DUA TUGAS AKHIR

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

III KERANGKA PEMIKIRAN

Tidak ada yang tidak ingin mendapat balasan/hadiah/reward???

KAJIAN EKONOMI SUMUR DALAM PKB-111 PADA IRIGASI AIR TANAH DI DESA KALIAKAH KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA PROVINSI BALI

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

A. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

VIII. ANALISIS FINANSIAL

III. METODOLOGI PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISA KELAYAKAN BANGUNAN PENGENDALI BANJIR DI DAS BENGAWAN SOLO HILIR PLANGWOT - SEDAYU LAWAS KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR

BAB V ANALISIS BIAYA PENGERINGAN GABAH MENGUNAKAN PENGERING RESIRKULASI

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN GRIYA MAPAN DI KABUPATEN SUMENEP

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

Teknik Analisis Biaya / Manfaat

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat

STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN LONGSTORAGE KALI MATI KABUPATEN SIDOARJO

III. METODE PENELITIAN. Petani buah naga adalah semua petani yang menanam dan mengelola buah. naga dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum.

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI

BAB III LANDASAN TEORI

5.3 Keragaan Ekonomi Usaha Penangkapan Udang Net Present Value (NPV)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

STUDI PERENCANAAN JARINGAN AIR BAKU DAN HARGA AIR PADA DAS TUKAD OOS DI KAWASAN GIANYAR PROVINSI BALI

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

Cost-Benefit Analysis (CBA) Kusnawi, S.Kom, M.Eng

IV. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

EKONOMI TEKNIK. Analisis Benefit - Benefit proyek pengairan SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

III. METODE PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIKTENAGA AIR (PLTA) KALIBEBER KABUPATEN WONOSOBO

STUDI ANALISIS HARGA AIR TERHADAP KUALITAS AIR PELAYANAN DAN TERHADAP BIAYA PRODUKSI DI PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI. Ahaddian Ovilia Damayanti

STUDI PERENCANAAN SISTEM JARINGAN AIR BAKU DAN ANALISA EKONOMI PADA TUKAD MELANGIT DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR PROVINSI BALI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISA STUDI HARGA AIR PADA PERENCANAAN BENDUNGAN LEUWIKERIS KABUPATEN TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT

1. BAB I PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya

III KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

Kelayakan Ekonomi Bendungan Jragung Kabupaten Demak (Kusumaningtyas dkk.) KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK Ari Ayu Kusumaningtyas 1, Pratikso 2, Soedarsono 2 1 Mahasiswa Program Pasca Sarjana Teknik Sipil Universitas Sultan Agung 2 Dosen Program Pasca Sarjana Teknik Sipil Universitas Sultan Agung Fakultas Teknik Sipil Program Pasca Sarjana Universitas Sultan Agung Jl. Kaligawe Km.4, Semarang, Indonesia Email : sweetfairy3783@gmail.com Abstrak Setiap proyek keteknikan (engineering project) harus mampu diwujudkan (realizable) secara teknis juga harus layak (feasible) secara ekonomis. Penelitian ini akan membahas kelayakan ekonomi teknik Pembangunan Bendungan Jragung, Kabupaten Demak, untuk mengetahui apakah layak atau tidak ditinjau dari sisi ekonomi dengan memperhitungkan nilai manfaat dan biaya dari proyek tersebut. Metode yang digunakan yaitu metode NPV, IRR, BCR dan analisa sensitivitas terhadap berbagai kemungkinan perubahan. Biaya (Cost) Pembangunan Bendungan Jragung sebesar Rp.1.093.052.715.000,00. Manfaat (Benefit) yang diperoleh dari penyediaan air baku sebesar Rp.39.190.033.575,00/tahun, PLTMH sebesar Rp.16.840.328.220,00/tahun, perikanan sebesar Rp.81.575.640.000,00/tahun, pertanian sebesar Rp.3.959.591.000,00 /tahun. Pada kondisi normal menghasilkan nilai BCR = 1,34, B-C = Rp.284.232.393.574,00 dan IRR = 18%. Analisa sensitivitas dihitung pada kondisi keuntungan turun 10%, kondisi O&P naik 10%, kondisi waktu pelaksanaan mundur 1 tahun, kondisi biaya konstruksi naik 10%. Sehingga dapat disimpulkan Bendungan Jragung Kabupaten Demak layak secara ekonomi untuk dibangun. Kata kunci : Bendungan Jragung, Kelayakan Ekonomi Teknik. 1. PENDAHULUAN Kebutuhan air merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah disamping kebutuhan-kebutuhan lainnya. Ketersediaan air di musim kemarau saat ini masih menjadi permasalahan yang belum seluruhnya dapat dipecahkan oleh pemerintah, diperlukan suatu upaya untuk mengembangkan, mengendalikan, memanfaatkan dan menggunakan dan melestarikan sumber air yang seoptimal mungkin, agar dapat mendukung keberadaan dan kebutuhan air secara terus menerus. Untuk mengatasi keterbatasan air tersebut perlu dibangun bendungan guna menampung air selama musim hujan agar surplus air pada sungai-sungai yang ada tidak terbuang begitu saja. Kabupaten Demak merupakan kabupaten di Jawa Tengah yang terletak di pesisir Utara pulau Jawa dengan elevasi permukaan tanah terhadap permukaan air laut 0-100 m di atas permukaan air laut. Kabupaten Demak merupakan daerah agraris yang mayoritas penduduknya hidup dari pertanian, areal persawahan ini masih mengandalkan air hujan dan pengairan tradisional. Kabupaten Demak merupakan daerah yang kering, sumber air yang tersedia relatif sedikit (kecil) dibandingkan dengan daerah lainnya di Provinsi Jawa Tengah. Setiap proyek keteknikan (engineering project) harus mampu diwujudkan (realizable) secara teknis juga harus layak (feasible) secara ekonomis. Studi ini untuk menilai kelayakan ekonomi teknik Bendungan Jragung Kabupaten Demak dengan parameter Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV) dan Economic Internal Rate of Return (IRR), berdasarkan umur ekonomi dan suku bunga yang berlaku. 2. METODOLOGI Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif, langkah penelitian yang dilakukan : Pertama, mengumpulkan data sekunder Pembangunan Bendungan Jragung. Kedua, mengidentifikasi dan mengukur nilai biaya serta manfaat yang diperoleh dari proyek tersebut. Ketiga, menghitung kelayakan Proyek dengan menggunakan analisa ekonomi teknik dan analisa sensitivitas. 52 ISBN 978-602-99334-7-5

H.10 Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Pembangunan Bendungan Jragung Kabupaten Demak, yang direncanakan untuk mengairi Irigasi DI Jragung seluas ± 4.053 Ha, dan menyuplai Daerah Irigasi Klambu di Kabupaten Demak. Gambar 1. Peta Lokasi DAS Jragung terletak di bagian utara Jawa Tengah yang melintasi 4 kabupaten yaitu Kabupaten Demak (65.145,98 Ha), Semarang (25.931,55 Ha), Grobogan (25.654,64 Ha), dan Kota Semarang (1.304,48 Ha). Sumber : BBWS Pemali Juwana, 2016 Biaya Proyek (Cost) Biaya proyek yaitu semua pengeluaran yang diperlukan untuk pembangunan dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada operasi dan pemeliharaan. Komposisi biaya proyek terbagi menjadi tiga (kuiper, 1971) : Biaya modal (investasi), Biaya tahunan (Annual cost), dan Biaya kontraktor. a. Biaya Modal (Investasi), terdiri dari : Biaya langsung (biaya pekerjaan persiapan dan pekerjaan sipil konstruksi dan tanah) dan Biaya tidak langsung (biaya administrasi, jasa konsultasi dan biaya tak terduga). b. Biaya Tahunan (Annual cost), yaitu pengeluaran yang dibutuhkan dalam satu tahun, terdiri dari: Bunga pinjaman (Interest), Cicilan Pinjaman (Amortisasi), Penyusutan (Depresiasi), Biaya O & P (Operasional dan Pemeliharaan), Asuransi, pajak dll. c. Biaya Kontraktor, yaitu biaya kompensasi kepada pelaksana pekerjaan berupa resiko dan overhead kontraktor. Manfaat Proyek (Benefit) Manfaat (Benefit) adalah semua peningkatan penerimaan, baik berupa barang maupun jasa yang meningkatkan pendapatan bersih pihak yang terkait atau berupa penambahan pendapatan negara. Prosiding SNST ke-8 Tahun 2017 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 53

Kelayakan Ekonomi Bendungan Jragung Kabupaten Demak (Kusumaningtyas dkk.) Tabel 1. Manfaat Pembangunan Bendungan Jragung No Sektor Tangible Benefits Intangible Benefits 1 Air untuk komersial Air baku PDAM Air baku industri - Pengurangan penurunan muka tanah akibat penyedotan air tanah, - Pengurangan pencemaran (perbaikan pengolahan limbah) 2 Pertanian - suplesi penyediaan air untuk mengairi irigasi DI Jragung seluas ± 4.053 Ha di Kabupaten Demak. - Penambahan produksi tanaman, - Perbaikan hasil produksi. 3 Perikanan - Meningkatkan pendapatan masyarakat dari budidaya ikan. -Swa sembada pangan, -Pengurangan erosi, -Pelestarian daerah tangkapan air Berkembangnya aneka jenis ikanikan di ekosistem waduk 4 Energi listrik Tersedianya pasokan listrik Kesejahteraan masyarakat Sumber : BBWS Pemali-Juana 20176 Analisis Ekonomi Teknik Analisia ekonomi teknik adalah metode yang digunakan untuk menentukan layak tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan menggunakan kriteria investasi (Gittinger, 1997). Kriteria investasi yang dapat digunakan dalam evaluasi proyek, yaitu Benefit Cost Ratio, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Periods (PP) dan Analisis Sensitivitas. a. Benefit Cost Ratio (BCR) Analisa dengan membandingkan benefit dengan cost, jika BCR 1 berarti investasi layak (feasible), jika BCR < 1 berarti investasi tidak layak (unfeasible) (Pujawan, 1995:259). Rumus BCR = Benefit /Cost... (1) Bt : Benefit pada tahun ke-t Ct : Biaya /pengeluaran pada tahun ke-t b. Net Present Value (NPV) NPV adalah selisih benefit (manfaat) dengan cost (pengeluaran). Jika nilai NPV = 0 maka proyek tersebut mempunyai manfaat yang senilai dengan biaya investasinya, jika NPV <0 maka proyek tersebut dari segi ekonomi tidak layak dibangun. Rumus NPV ditulis sebagai berikut (Kuiper, 1971:45) : NPV = n Bt Ct... (2) Bt : Benefit pada tahun ke-t Ct : Biaya / pengeluaran pada tahun ke-t c. Internal Rate of Return (IRR) Tingkat pengembalian internal adalah tingkat suku bunga yang membuat manfaat dan biaya mempunyai nilai yang sama (B-C = 0) atau tingkat suku bunga yang membuat B/C = 1. Bila besarnya IRR ini sama dengan besarnya bunga komersil yang berlaku maka proyek dikatakan impas, namun bila lebih besar dikatakan proyek ini menguntungkan. Rumus perhitungan IRR (Kuiper, 1971:16) : IRR = I + NPV (I I )... (3) NPV NPV 54 ISBN 978-602-99334-7-5

H.10 I : Suku bunga memberikan nilai NPV positif I : Suku bunga memberikan nilai NPV negatif NPV : NPV Positif NPV : NPV Negatif d. Payback Periods (PP) Payback periods merupakan jangka waktu / periode yang diperlukan untuk mengembalikan semua biaya yang telah dikeluarkan dalam investasi suatu proyek. Payback period = I/Ab... (4) I : besarnya biaya investasi yang diperlukan Ab : benefit bersih yang dapat diperoleh setiap tahunnya e. Analisis Sensitivitas Analisis Sensitifitas merupakan suatu alat untuk menganalisis resiko terhadap ketidakpastian yang mungkin dihadapi suatu proyek di masa mendatang, untuk mengantisipasi perubahan berikut: Kenaikan biaya seperti biaya konstruksi, biaya bahan baku, produksi, Penurunan produktivitas, Mundurnya jadwal pelaksanaan proyek. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Biaya (Cost) Total Biaya (Cost) Pembangunan Bendungan Jragung Kabupaten Demak meliputi Biaya Modal Pembangunan Konstruksi dan Biaya Operasional Pemeliharaan (O&P) selama 50 tahun. Nilai Biaya sekarang dari Proyek Bendungan Jragung sebagai berikut : - Total biaya Konstruksi (tahun 1 s/d 4) = Rp.1.069.130.715.000,00 - Total O&P (tahun 5 s/d 50) = Rp. 23.922.000.000,00 - Total Biaya = Rp.1.093.052.715.000,00 Analisa Manfaat (Benefit) Manfaat dari Pembangunan Bendungan Jragung Kabupaten Demak, antara lain : a. Manfaat Pasokan Air Baku Daerah penerima manfaat air baku Bendungan Jragung yaitu Kecamatan Karangawen. Berdasarkan proyeksi jumlah penduduk pada 50 tahun yang akan datang yaitu tahun 2066, dengan tingkat rata rata pertumbuhan penduduk sebesar 2,00% per tahun adalah sebanyak 265.111 jiwa. Proyeksi perhitungan kebutuhan air baku Kecamatan Karangawen adalah sebagai kota kecil pada tahun 2065 dengan kebutuhan air baku harian 90 liter/orang (Cipta Karya. 2000). Nilai Manfaat Air Baku Bendungan Jragung (5 s/d 50 thn) adalah Rp.1.802.741.544.450,00 b. Manfaat Sektor PLTMH Rencana Produksi listrik Bendungan Jragung 12.600.000 Kwh (Data BBWS Pemali- Juana, 2015). Perhitungan manfaat Energi listrik PLTMH yang diperoleh per tahun Rp.16.839.900.000,00. Total manfaat energi Listrik (5 s/d 50) sebesar Rp.774.635.400.000,00. c. Analisa Hasil Perikanan Luas areal perairan waduk yang aman untuk kegiatan budidaya ikan di Keramba Jaring Apung (KJA) adalah 1% dari luas seluruh perairan waduk. Luas areal yang digunakan untuk budidaya ikan pada Bendungan Jragung adalah 6,00 Ha (Data BBWS Pemali-Juana. 2015). Hasil Perikanan /tahun = Hasil perikanan KJA x Harga Jual Ikan = Rp.81.575.640.000,00 Total Manfaat perikanan (5 s/d 50 tahun) = Rp.3.670.903.800.000,00 Prosiding SNST ke-8 Tahun 2017 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 55

Kelayakan Ekonomi Bendungan Jragung Kabupaten Demak (Kusumaningtyas dkk.) d. Manfaat Hasil Pertanian Pola tanam pertanian di Jragung dalam satu tahun terbagi menjadi tiga masa tanam yaitu : Masa Tanam I 100% Padi, Masa Tanam II 40% padi dan 60% palawija, Masa Tanam III 100% Palawija. Manfaat Pertanian /tahun adalah sebesar Rp.3.959.591.000,00, sedangkan total Manfaat pertanian (5 s/d 50 tahun) sebesar Rp.182.141.186.000,00. Analisa Ekonomi Teknik a) Benefit Cost Ratio (B/C) BCR = PV dari manfaat PV dari biaya... (mengacu rumus 1) BCR = Rp.1.123.785.206.375,16 Rp. 839.549.263.730,10 = 1,34 b) Manfaat Bendungan Jragung Manfaat yang dapat dihitung dalam bentuk nominal rupiah yaitu manfaat (benefit) Sektor Air Baku, Sektor PLTMH, Sektor Perikanan dan Sektor Pertanian. No Tabel 2. Manfaat Pembangunan Bendungan Jragung Manfaat Per Tahun Manfaat s/d 50 thn Sektor (Rp) (Rp) 1 Sektor Air Baku 39.190.033.575, 00 1.802.741.544.450,00 2 Sektor PLTMH 16.839.900.000,00 774.655.098.120,00 3 4 Sektor Perikanan Sektor Pertanian 81.575.640.000,00 3.959.591.000,00 3.670.903.800.000,00 182.141.186.000,00 Total Manfaat 6.492.910.716.310,00 Sumber: Analisa perhitungan 2017 c) Analisa Kelayakan Ekonomi Bendungan Jragung Pada kondisi normal menghasilkan nilai BCR = 1,34, B-C = Rp.284.232.393.574,00 IRR = 18%. Tabel 3. Rekapitulasi Analisa Ekonomi Teknik Bendungan Jragung (50 tahun No Keterangan Jumlah (Rp) NPV 1 Biaya (Cost) : 1.093.052.715.000,00 839.549.263.730,10 Konstruksi dan OP 2 Manfaat (Benefit) - Air Baku 1.802.741.544.450,00 206.419.751.710,07 - PLTMH 774.655.098.120,00 139.571.985.982,77 - Perikanan 3.670.903.800.000,00 675.651.583.005,34 - Pertanian 182.141.186.000,00 32.816.936.364,29 3 Total Manfaat Kotor 6.492.910.716.310,00 1.123.785.206.375,16 4 Total Manfaat Bersih (3-1) 5.399.858.001.310,00 1.120.198.030.656,58 5 B-C (NPV) 284.235.942.645,06 6 BCR 1,34 7 PayBack Period Tahun ke 20 8 IRR 18% Sumber: Analisa perhitungan 2017 56 ISBN 978-602-99334-7-5

H.10 Sedangkan Analisis sensitivitas didapat hasil sebagai berikut : kondisi keuntungan turun 10% Nilai BCR = 1,09, B-C = Rp.72.813.620.667,00 IRR = 17%, kondisi O & P naik 10% Nilai BCR = 1,34, B-C = Rp.284.004.422.072,00 IRR = 18%, kondisi waktu pelaksanaan mundur 1 tahun Nilai BCR = 1,15, B-C = Rp.132.701.704.349,00 IRR = 15%, kondisi biaya konstruksi naik 10% Nilai BCR = 1,22, B-C = Rp.200.505.438.703,00 IRR = 16%. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil studi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Biaya pembangunan Bendungan Jragung Kabupaten Demak yaitu Total biaya konstruksi, biaya operasional dan pemeliharaan yang sudah di-presentvalue-kan dengan perhitungan selama 50 tahun sebesar Rp.1.093.052.715.000,00. 2. Manfaat total yang diperoleh dari pembangunan Bendungan Jragung Kabupaten Demak sampai dengan 50 (lima puluh) tahun adalah Rp.6.492.910.716.310,00. 3. Studi Kelayakan Ekonomi Pembangunan Bendungan Jragung Kabupaten Demak memperoleh nilai BCR > 1 dan nilai IRR 18 % > 12%, maka proyek layak (feasible) untuk dilaksanakan dari segi ekonomi. 4. Analisa Sensitivitas dalam berbagai kondisi berikut : kondisi keuntungan turun 10%, kondisi O&P naik 10%, kondisi waktu pelaksanaan mundur 1 tahun, ataupun kondisi biaya konstruksi naik 10%, Pembangunan Bendungan Jragung tetap layak (feasible) untuk dilaksanakan. DAFTAR PUSTAKA Balai Dinas Cipta Karya, (2000), Standar Kebutuhan Air baku, Jakarta. Gittinger, JP., (1997), Analisa Ekonomi Proyek-proyek Pertanian, Jakarta. Kuiper, Edward, (1971), Water Resources Project Economics, Canada. Pujawan, I Nyoman, (1995), Ekonomi Teknik, Yogyakarta. Prosiding SNST ke-8 Tahun 2017 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 57