Menggunakan bahasa yang selaras untuk membangun Rapport. Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi., Psikolog

dokumen-dokumen yang mirip
Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

PERSUASIVE SELLING TECHNIC. FREDDY LIONG,MBA,CBA, ACMC

Modul #4 Sistem Representasi Darmawan Aji Page 1

Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

Cognitive Behavior Modification. Disiapkan oleh : Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi

Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

KOMUNIKASI EFEKTIF. Memudahkan dalam memenuhi kebutuhan kita dengan cara menumbuhkan rasa hormat, percaya dan harmoni.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan dan menginterpretasikan makna (Wood, 2007:3). baik, contohnya adalah individu yang menyandang autisme.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

LAYANAN KONSELING KELOMPOK

Basic Quantum Teaching & Accelerated Learning

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

BY: METTY VERASARI MENGENAL TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)

JUDUL : Pembelajaran Dengan Multimedia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas individual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi

07. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL. PSIKOLOGI KOMUNIKASI 07 KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL / Hal. 1

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Kecemasan Komunikasi Interpersonal. individu maupun kelompok. (Diah, 2010).

Teknik Pembimbingan dan Dasar-dasar konseling. Ika Adita Silviandari, S.Psi., M.Psi Ari Pratiwi, S.Psi., M.Psi Ulifa Rahma, S.Psi., M.

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

DASAR PRESENTASI. Kunci presentasi yang sukses adalah persiapan yang baik.

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State. Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook

KOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti

Perkembangan Sepanjang Hayat

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

HypnoSelling: Hipnotis dalam Penjualan. Yassin

GAMBARAN UMUM KIP/KONSELING KB

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan

PERKEMBANGAN SOSIO-EMOSIONAL PADA MASA DEWASA AWAL

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan yang diperoleh dari hasil penelitian, didapat kesimpulan

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

copyright 2014 copyright KIAT CEPAT AKRAB

RELASI INTERPERSONAL BEING HAPPY BERGAUL DI PERGURUAN TINGGI

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Voluntary counseling and testing (VCT), konseling dilakukan pada saat sebelum

KOMUNIKASI DAN WAWANCARA KLINIS

ABV 3.1 KETRAMPILAN-KETRAMPILAN MIKRO DALAM KIP/KONSELING KB

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PETUNJUK PRAKTIS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

NURSE-CLIENT RELATIONSHIP

NAMA : INDANA MARDIANI NIM : KELAS : C PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

MATA KULIAH : PERILAKU MANUSIA (2 SKS) DOSEN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dari peneliti, ketika peneliti melakukan penelitian yaitu :

ACTIVE LISTENING SEBAGAI DASAR PENGUASAAN KETERAMPILAN KONSELING Oleh : Rosita E.K., M.Si

LAMPIRAN. Universita Sumatera Utara

Psikologi Konseling Pendekatan Terapi Realitas (Reality Therapy)

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

Office : Jl Tirto utomo VIII/4 Malang

Psikologi Konseling. Ketrampilan Dasar Konseling II. Tazkia Edelia Sumedi M.Psi. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

PERBEDAAN GAYA BELAJAR SISWA KELAS UNGGUL DENGAN KELAS REGULER DI SMP N 12 PADANG. Oleh: ABSTRACK

Group COUNSELING NANANG ERMA GUNAWAN

Psikologi Konseling Ketrampilan Dasar Konseling

TINJAUAN PUSTAKA Teori Komunikasi Keluarga Pengertian Komunikasi

KETERAMPILAN NEGOSIASI

Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp.

CARL ROGERS (CLIENT CENTERED THERAPY)

Keterampilan Dasar Memberikan Variasi Mengajar

PENDEKATAN PERKEMBANGAN DALAM BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

MATERI 1 MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS

MENINGKATKAN KETRAMPILAN KOMUNIKASI PADA ANAK AUTIS ADRIANA S. GINANJAR

MATERI 1 MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS

Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan

Session 5 Pengantar Komunikasi

INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL. Presented by : Dr. Mohammad Yamien,M.Si

Dalam mengambil simpati

Universitas Negeri Malang

Presented by : Ayu Puspita Sari Psychology 2k11 UIN SA SBY

SETTING PENDIDIKAN PENGANTAR WAWANCARA METODE OBSERVASI & WAWANCARA. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA

Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN ASPEK EMOSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANAK

KETERAMPILAN KONSELING BAGI GURU. 6/14/2010 Anne Hafina PPB UPI Bandung

BAB V PENUTUP KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

PENGANTAR PSIKOLOGI KLINIS

GAMBARAN KETERBUKAAN DIRI (Studi Deskriptif pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 48 Jakarta) Dwiny Yusnita Sari 1 Wirda Hanim 2 Dharma Setiawaty R.

PENDAHULUAN. A. Pengertian Wawancara

KONSEP PERAWATAN KESEHATAN JIWA

IDENTIFIKASI GAYA BELAJAR (VISUAL, AUDITORIAL, KINESTETIK) MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS BUNG HATTA

Available online at Jurnal KOPASTA. Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 13-17

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II KAJIAN TEORETIK. a. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat saling mengisi dan saling membantu satu dengan yang lain.

267 Bacaan Pengantar untuk Fasilitator LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Pengertian dari pacaran itu sendiri adalah hubungan pertemanan antar lawan

BAB I PENDAHULUAN. suatu interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses interaksi salah satunya dengan adanya

Psikologi Konseling. Review Materi dan Praktikum. Muhammad Ramadhan, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

55% Bahasa tubuh 25% Alat bantu audio-visual 30% Suara 38%

MATERI 1 MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST

MODALITAS BELAJAR. Nama : Faridatul Fitria NIM : Prodi/SMT : PGMI A1/ V. : Ringkasan :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Menggunakan bahasa yang selaras untuk membangun Rapport Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi., Psikolog

Definisi Rapport Faktor yang memengaruhi resistensi Bagaimana mengatasi resistensi? Menggunakan bahasa (verbal & non verbal) yang selaras

Definisi Rapport Rapport (dibaca Rapo) berasal dari bahasa perancis. Artinya adalah hubungan atau dapat diartikan menjalin hubungan, relasi yang hamonis, nyaman, serasi, percaya satu sama lannya. Rapport building : prosedur untuk membangun keakraban dalam proses komunikasi agar baik sender (pengirim pesan) maupun receiver (penerima pesan) memiliki pandangan yang sama mengenai hal yang dikomunikasikan sehingga proses komunikasi berjalan efektif

Faktor yang mempengaruhi resistensi Faktor Klien. Klien memunculkan resistensi bisa karena malu, tidak siap, tidak mau mencapai kemajuan, mungkin juga ini adalah karena simtomnya (hypochondria, malingering), karena paksaan. Faktor Terapis 1.)Kesalahan dalam membangun rapport, 2) Ekspektasi tentang perubahan yg kaku, sehingga menyangka klien resisten, 3) Teknik yang digunakan menimbulkan resisten Faktor Lingkungan Sosial Adanya orang yang menghambat klien mencapai kesembuhan.

Bagaimana mengatasi Resistensi? Edukasi mengenai resistensinya dan bagaimana dampaknya pada proses terapi Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menggiring klien untuk keluar dari resistensinya Mengizinkan klien membuat pilihan-pilihan dan menjadi lebih aktif dalam konseling/terapi (pertanyaan terbuka akan banyak membantu) Berempati mengenai perasaannya saat resisten Memaksimalkan Self-Driving Klien dalam sesi terapi Diskusi mengenai kasus yang dihadapi klien Menggunakan bahasa (verbal & non verbal) yang selaras dengan klien

Menggunakan bahasa yang selaras untuk membangun rapport

Konsep Rapport (1) Rapport sejatinya adalah hasil. Proses mencapainya dinamakan pacing atau penyelarasan. Pacing berarti berusaha memahami orang lain dengan menyamakan cara berpikir, berbicara, dan bertindak yang akan membuat kita memahami state yang ia alami. State adalah induk dari suatu perilaku. Dengan memahami state klien, maka kita bisa mengerti kondisi klien dan apa yang bisa kita lakukan. Kedua, kita menggiringnya ke kondisi yg lebih baik.

Konsep Rapport (2) Melakukan pacing adalah dengan melakukan proses matching dan mirroring. Matching dan miroring adalah proses untuk menyamakan cara berpikir dan berperilaku kita dengan orang lain. Matching dan mirroring dilakukan untuk fisiologi, suara, posisi tubuh, gerakan tubuh, ekspresi wajah, gerakan mata, kata-kata, gerakan kepala dan lain-lain.

Verbal Pacing Orang yang memiliki preferensi visual biasanya akan banyak menggunakan kata-kata yang berorientasi visual. Begitu juga dengan auditory dan kinestetik. Fungsi predikat dalam berbahasa adalah sebagai process word, yaitu kata-kata untuk memproses informasi lain yang ingin kita sampaikan. Melakukan verbal pacing adalah menyamakan predikat dengan klien.

Latihan mencocokkan predikat Saya melihat masalah ini sangat besar V :.. A :... K :. Saya mendengar masalah saya ramai dibicarakan orang A :. V:... K:

Non Verbal Pacing Nonverbal Pacing dilakukan dengan mencermati gerak mata dan gerak tubuh. Eyes Accessing Cues : ada korelasi antara gerak mata dengan proses internal yang dialami seseorang. Dengan melihat gerak bola mata klien, maka kita bisa menentukan kata/kalimat apa yang bisa kita katakan kepadanya sehingga ia bisa merasa nyaman.

Eye Accessing Cues Penjelasan: melihat gambar yang tidak pernah dilihat sebelumnya atau menciptakan(meng-construct) gambar yang belum pernah dilihat sebelumnya. Contoh pertanyaan untuk mengakses Vc : Dapatkah Anda membayangkan gajah berkepala singa dan berbuntut kuda? Penjelasan: Melihat gambar yang pernah dilihat sebelumnya, sama persis dengan yang dilihat sebelumnya. Contoh pertanyaan untuk mengakses Vr : Apa warna bangku yang Anda duduki waktu Anda SMP dulu? Penjelasan: Mendengar suara yang tidak pernah didengar sebelumnya atau menciptakan (meng-construct) suara yang belum pernah didengar sebelumnya. Contoh pertanyaan untuk mengakses Ac : Coba dengarkan lagu Gangnam Style dinyanyikan dalam dialek lokal Mendengar suara yang pernah didengar sebelumnya, sama persis dengan yang didengar sebelumnya. Contoh pertanyaan untuk mengakses Ar : Coba dengarkan suara Ibu Anda memanggil nama kecil Anda? Penjelasan: Merasakan sesuatu; 1. Dalam bentuk feeling (emosi), misal: senang, sedih, bahagia, dsb. atau 2. Dalam bentuk sentuhan fisik. Contoh pertanyaan untuk mengakses K : Coba rasakan terakhir kali Anda merasa bahagia? (emosi), atau Coba rasakan ujung jempol kanan Anda (fisik). Penjelasan: Berbicara dalam hati, berbicara pada diri sendiri, internal dialogue. Contoh pertanyaan untuk mengakses Ad : Apa yang Anda katakan pada diri Anda sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu?

Strategi pola Pacing - Leading P P P P P P P P P L Yes-Set Conditioning P P P L L P P L L L P L L L L L L L L L Pacing Menyelaraskan peta internal lawan bicara Leading Mengarahkan lawan bicara

Video

Rapport Building Tips (1) Gunakan active listening untuk memahami cerita mereka. Berusahalan untuk membuat mereka mengerti bahwa anda memahaminya. Perhatikan irama kedekatan anda. Beberapa klien memiliki budaya juga kepribadian yang berbeda, sehingga mungkin perlu waktu. Keberhasilan pertama. Anda bisa mengawali keberhasilan kecil pada sesi awal, anda bisa membantunya mengatasi beberapa hal kecil yang menghambat. Ini ditujukan agar klien bisa percaya kepada anda untuk intervensi yg lebih lanjut. Perlakukan klien dengan penuh hormat dan kepedulian. Busana yg sesuai, waktu, sudah menyiapkan segala sesuatu.

Rapport Building Tips (2) Mencocokan/matching gaya. Menjadi kompeten/meningkatkan kompetensi. Hal ini penting karena klien biasanya bisa lebih mengembangkan kepercayaan dg yang kompeten. Jika perlu katakan keadaan anda yang sebenarnya. Keterbukaan. Cukup penting untuk membuat klien merasa nyaman dengan kita.

Sumber Nystul, M. S. (2001). Overcoming resistance through individual psychology and problem solving. Journal of Individual Psychology, 58, 182-189 Watson, J. C. (2006). Addressing Client Resistance: Recognizing and Processing In-Session Occurrences. Journal of American Counseling Association.