BAB I PENDAHULUAN. hukum dan perundang-undangan republik Indonesia. Dituntut untuk selalu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah Badan Pengelola

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang sangat dikenal oleh seluruh masyarakat di Indonesia maupun di dunia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. Lembang merupakan daerah yang memliliki banyak tempat wisata alam.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan motivasi kerja karyawan. Dalam

menjadikannya sebagai bagian perusahaan yang sangat perlu diperhatikan. Terdapat banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. menyukai segala sesuatu yang praktis, tetapi sekarang telah mengalami persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Ade Busana merupakan salah satu perusahaan garment yang bergerak di. Perusahaan yang berlokasi di kawasan Cibogo Lembang ini

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi. Organisasi merupakan suatu sistem dinamis yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis saat ini semakin ketat apalagi dengan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan dari setiap kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan berharap dan berusaha untuk tetap dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. Kota Tangerang Selatan merupakan kota yang diresmikan awal tahun 2009,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman menuntut perusahaan untuk berubah. Perubahan ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan. Perusahaan pada

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. BPR Nusamba dalam definisi UU Perbankkan adalah salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. kinerja yang tinggi dari seluruh karyawannya. Untuk tetap bertahan dan sukses,

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. PIDO BUSANA merupakan salah satu perusahaan garment yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karyawan yang tidak puas dengan kerja mereka cenderung kehilangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, tantangan terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB I PENDAHULUAN. satu cita-cita dan tujuan dari Bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi dan tata kerja Satuan Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung. (Perda) Kotamadya Bandung Nomor 7/PD/1974 dengan memiliki tujuan

Pada dasarnya setiap perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai. tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yaitu dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah maupun tugas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah rendahnya kinerja karyawan merupakan masalah yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik untuk dikaji dalam konstelasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. dan penyebaran teknologi baru yang semakin cepat. Perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB l PENDAHULUAN. memiliki pegawai cukup banyak sehingga data-data pegawai tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. adalah rendahnya tingkat kinerja pegawai struktural di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki dekade kedua dalam kiprah usahanya, PT. Industri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, demonstrasi dan unjuk rasa masih marak terjadi. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peran sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu dan pelayanan yang lebih baik dari pada persaingnya. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

Apa itu IEA Bina Nusantara?

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya. Keberhasilan perusahaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan tentang adanya masalah loyalitas kerja karyawan dialami pula

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tuntutan akan mobilitas semakin

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. PT Bank bjb Tbk Bandung adalah salah satu Bank Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan. memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. setiap karyawan. Seorang karyawan yang merasa puas dalam pekerjaannya akan

BAB I PENDAHULUAN. Ketercapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh manajemen sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dikatakan sebagai sumber daya penting karena bagaimanapun

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek penting yang menentukan keefektifan suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan menuntut adanya peningkatan kinerja demi kemajuan

Fenomena pengangguran, pemutusan hubungan kerja, demonstrasi dan. unjuk rasa merupakan masalah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia yang masih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

2015 HUBUNGAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARIER DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan pembelian konsumen menjadi hal penting sebagai penentu

BAB I PENDAHULUAN. Industri farmasi di Indonesia merupakan usaha yang memiliki potensi yang

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktivitas organisasi. Pegawai

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk merupakan sebuah perusahaan penyedia jasa dan Telekomunikasi yang didirikan dan dibentuk berdasarkan hukum dan perundang-undangan republik Indonesia. Dituntut untuk selalu memberikan kinerja yang terbaik untuk produk mereka agar mampu mewujudkan Telkom sebagai pilihan utama pengguna jasa Telekomunikasi dan jaringan yang unggul di Indonesia. Seiring dengan perubahan zaman yang mengalami berbagai pergeseran dalam berbagai aspek, Telkom terus melangkah menembus berbagai tantangan bisnis. Mengantisipasi berbagai perubahan, Telkom melakukan transformasi bisnis secara fundamental yang diikuti dengan diperkenalkannya corporate identitiy baru untuk menyambut era Telkom sebagai satu-satunya perusahaan T.I.M.E (Telecommunication-Information-Media-Edutainment). Sejalan dengan proses transformasi bisnis tersebut, Telkom mengadakan program PENDI (pensiun dini) kepada para karyawannya. Telkom pertama kali menawarkan program pendi pada tahun 1995, sebanyak 5.188 pegawai mengikuti program tersebut. Terhitung sejak tahun 2002 hingga 2009 sudah sekitar 12 ribu pegawai mengambil program pensiun dini. Peserta program Pensiun Dini (PENDI) tahun 2009 membludak dari 1.200 karyawan yang ditargetkan tercatat sebanyak 1.648 karyawan yang mendaftar yang membuat Telkom harus

2 membentuk Komisi Pensiun Dini Nasional (KPDN) dan Komisi Pensiun Dini Area (KPDA) untuk menyeleksi para peserta pensiun dini agar tepat sasaran sesuai dengan keinginan perusahaan. Pensiun Dini merupakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara halus pada sebuah perusahaan merupakan fenomena baru di Telkom karena pada kenyataannya banyak diminati karyawannya. Fenomena tersebut mengindikasikan bahwa adanya demotivasi dari karyawan yang menyebabkan menurunnya tingkat komitmen organisasi dari dalam diri karyawan. Sebagai perusahaan jasa, kualitas pelayanan merupakan faktor yang paling utama dalam menentukan kepuasan pelanggan. Keramahan, kecepatan, serta ketepatan pelayanan menjadi faktor utama yang harus diperhatikan dalam kegiatan operasional perusahaan. Semua faktor tersebut dapat terpenuhi jika karyawan memiliki komitmen tinggi terhadap perusahaan. Permasalahan mengenai komitmen organisasi contohnya adalah adanya tawaran dari perusahaan lain yang lebih menjanjikan atau ketidaknyamanan kerja, tanpa berfikir panjang karyawan berpaling pada perusahaan lain. Komitmen organisasi yang tinggi ditandai dengan adanya kesetiaan dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan apa yang diperintahkan perusahaan. Komitmen organisasi tidak hanya timbul dengan sendirinya, melainkan timbul dengan adanya kondisi tertentu, maka sudah merupakan kewajiban suatu perusahaan untuk memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3 Menurut Luthans (2006: 249), komitmen organisasi sering didefinisikan yaitu (1) Keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu; (2) Keinginan untuk berusaha keras sesuai dengan keinginan organisasi; (3) Keyakinan tertentu, pada penerimaan dan tujuan organisasi. Namun pada kenyataannya, Telkom yang merupakan perusahaan jasa terkemuka di Indonesia masih terlihat memiliki suatu permasalahan dalam komitmen organisasi karyawan nya yang masih tergolong rendah, termasuk karyawan salah satu Divisi TelkomGroup yaitu Telkom Learning Center Bandung yang merupakan unit bisnis atau divisi pendukung Telkom yang menjadi motor transformasi dan pengembangan kompetensi Human Capital Telkom, suatu divisi yang bergerak di bidang pengembangan SDM dengan menfasilitasi pendidikan dan kepelatihan bagi karyawan TelkomGroup dalam upaya meningkatkan kompetensi serta pengetahuan karyawan agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Tidak jarang perusahaan maupun karyawan belum memahami arti komitmen secara sungguh-sungguh sehingga rendahnya komitmen organisasi seorang karyawan ini dapat menimbulkan perilaku negatif yang tentunya merugikan perusahaan, seperti yang diungkapkan Angel yang dikutip oleh Sopiah bahwa karyawan yang berkomitmen rendah akan berdampak pada tingginya absensi, kelambanan kerja, dan kurangnya intensitas untuk bertahan sebagai karyawan (Sopiah, 2008:166). Sejalan dengan pendapat di atas, berdasarkan identifikasi awal yang di dapatkan bahwa terdapat beberapa data sekunder yang

4 dapat mengidentifikasikan masih rendahnya komitmen organisasi karyawan Telkom Learning Center Bandung, diantaranya : 1. Tingkat kehadiran karyawan masih di anggap kurang dapat memenuhi harapan perusahaan. Terlihat dari presentase data berikut: 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tingkat Kehadiran Gambar 1.1 Persentase Kehadiran Karyawan Telkom Learning Center Bandung Tahun 2011 Sumber: HR-9 Telkom Learning Center Bandung, data diolah Berdasarkan gambar di atas, tingkat kehadiran karyawan Telkom Learning Center Bandung selama 1 tahun terakhir adalah berfluktuatif, namun cenderung memiliki trend yang menurun. Tingkat kehadiran pada periode tersebut cukup rendah. Pada bulan Desember misalnya, tingkat kehadiran hanya mencapai 70,26%, artinya kehadiran karyawan kurang dari standar yang ditetapkan oleh perusahaan perbulannya tidak boleh kurang dari 80%. Selain tingkat absensi atau kehadiran, dampak lain dari rendahnya komitmen organisasi dapat dilihat dari kelambanan kerja. Salah satu indikator

5 kelambanan kerja adalah keterlambatan dalam kehadiran. Sistem absen yang digunakan di Telkom Learning Center adalah sistem time electric sehingga dapat diketahui jam masuk dan keluar karyawan. Berdasarkan hasil rekapitulasi dari absensi karyawan periode Januari sampai dengan Desember 2011, diperoleh angka keterlambatan karyawan pada tabel 1.1 berikut: Tabel 1.1 Rekapitulasi Jumlah Keterlambatan Karyawan Telkom Learning Center Bandung Periode Januari-Desember 2011 Bulan Bagian P&C LM CD-1 CD-2 GS MBL GOI GLP Jan 2 2 2 3 4 2 2 2 Feb 1-1 1 2 2 1 1 Mar 2 2 2 3 1 5 1 - Apr - 4 2 1-3 - 3 Mei 3 1 3 3 - - - 1 Jun - 3 - - 2-2 - Jul - 2-2 - - 3 - Jul - 1 - - - - 1 - Agst - 3 3-2 1-1 Sep 1-1 - 4 2-2 Okt - 1 2 2 4-2 2 Nov 2 3 4 2 3-2 - Des 2 2 3 1 2 1-1 Total 13 24 23 18 24 16 14 13 Sumber: HR-9 Telkom Learning Center, data diolah Dari tabel rekapitulasi keterlambatan karyawan berdasarkan bagian diatas yaitu Planning & Controlling(P&C), Learning Management(LM), Courses Development-1(CD-1), Courses Development-2(CD-2), General Support(GM), Multimedia Based Learning(MBL), Group Instructure(GI), dan Group Instructure Leadership(GOLP) dapat terlihat bahwa masih ada karyawan yang datang terlambat dari waktu yang ditentukan perusahaan yaitu pukul 08.00 WIB.

6 Walaupun rata-rata keterlambatan karyawan 5-15 menit dari waktu yang ditentukan namun perusahaan menentukan karyawan nya untuk datang 5-10 menit sebelum jam kerja dimulai. Hal ini menunjukkan kelambanan kerja sebagai salah satu indikator dari kurangnya motivasi karyawan untuk masuk kerja tepat waktu dan melaksanakan pekerjaannya dengan segera yang tentunya hal ini berdampak terhadap komitmen organisasi karyawan pada perusahaan. 2. Persentase turnover karyawan yang cenderung mengalami kenaikan. Terlihat dari tabel berikut : 8,00% 7,00% 6,88% 6,00% 5,00% 4,50% 4,32% 5,16% 4,00% 3,00% 2,78% 2,58% 2,00% 1,00% 0,00% 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Gambar 1.2 Tingkat turnover Karyawan Telkom Learning Center Bandung 2006 2011 Sumber: HR-9 Telkom Learning Center, data diolah Dilihat dari gambar perputaran karyawan (turnover) tahun 2006-2011 terlihat bahwa tingkat turnover karyawan berfluktuatif namun cenderung semakin tinggi meskipun tidak terlalu signifikan. Namun hal ini dapat mengidentifikasikan bahwa melemahnya motivasi karyawan untuk tetap bekerja pada perusahaan dan

7 hal tersebut berdampak pada komitmen organisasi dari karyawan Telkom Learning Center Bandung dari tahun ke tahun yang dapat mempengaruhi keputusan karyawan untuk memilih tempat kerja lain yang lebih menjanjikan kenyamanan lebih. Perusahaan yang mempunyai karyawan yang memiliki komitmen rendah akan membawa dampak negatif bagi perusahaan. Menurut hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 15 November 2012 kepada Tonda Priyanto selaku Senior General Manager Telkom Learning Center Bandung, ternyata rendahnya komitmen organisasi karyawan pada Telkom Learning Center Bandung juga terbukti dari beberapa permasalahan yang berkaitan dengan motivasi karyawan sebagai berikut: 1. Target pekerjaan yang dibebankan kepada karyawan tidak selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 2. Beberapa karyawan seringkali merasa keberatan untuk menyisihkan waktu mengerjakan pekerjaan setelah jam pulang kantor atau lembur. 3. Keluar masuk kantor pada saat jam kerja. 4. Sikap santai dan mengobrol saat jam kerja yang seringkali menyebabkan target pekerjaan selesai tidak tepat waktu dari waktu yang ditentukan. Selain itu, peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa karyawan Telkom Learning Center Bandung mengenai akibat dari komitmen organisasi karyawan yang menurun. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa permasalahan, yaitu:

8 1. Tidak adanya insentif lembur bagi karyawan yang menyelesaikan pekerjaan diluar jam kerja 2. Kurang adanya komunikasi terbuka antara pemimpin dengan karyawan ataupun sesama karyawan 3. Kurang adanya ketegasan dari pemimpin dalam menyikapi karyawan yang lalai Melihat fenomena-fenomena yang dikemukakan di atas mengisyaratkan bahwa motivasi karyawan untuk terlibat lebih dalam dengan perusahaan masih tergolong rendah, hal ini dapat mengindikasikan bahwa komitmen organisasi karyawan Telkom Learning Center Bandung juga masih belum optimal. Apabila hal tersebut diabaikan dan dibiarkan secara terus menerus maka akan mengganggu pencapaian tujuan perusahaan. David (dalam Miner 1997, dikutip oleh Sopiah, 2008 : 163) bahwa salah satu aspek yang mempengaruhi komitmen karyawan adalah karakteristik pribadi (personal characteristic), yang terdiri dari faktor umum, masa jabatan, motivasi, dan pendidikan. Komitmen merupakan sesuatu yang sangat diharapkan pemimpin dalam pencapaian tujuan. Karena perusahaan yang mampu menumbuh kembangkan komitmen sumber daya manusianya akan mampu pula mendayagunakan potensi kerja karyawannya secara maksimal. Karyawan yang berkomitmen tinggi akan sangat menaruh perhatian serta bersedia melakukan apa saja untuk memajukan organisasi tempatnya bekerja.

9 Dari pandangan Sopiah diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam menggerakan karyawan, oleh karena itu perlu adanya upaya untuk menumbuhkan motivasi kerja karyawan oleh pihak manajemen perusahaan baik itu berbentuk materi ataupun non materi. Salah satunya adalah dengan menerapkan reward & punishment bagi karyawan agar karyawan senantiasa memiliki gairah kerja dan disiplin yang tinggi dan merasa terdorong untuk mengerahkan egala upaya maksimal demi tercapainya suatu target pekerjaan yang ditetapkan perusahaan. Dengan motivasi karyawan yang tinggi maka komitmen karyawan terhadap organisasi pun akan meningkat, tetapi pada kenyataannya seringkali perusahaan kurang memahami aspek-aspek yang mendasari rendahnya komitmen. Seperti komitmen organisasi karyawan di Telkom Learning Center yang masih terlihat rendah, akibatnya tingkat motivasi untuk terlibat lebih dalam pekerjaan organisasi dan loyalitas terhadap perusahaan masih rendah. Kondisi karyawan di Telkom Learning Center Bandung ini tidak dapat dibiarkan berlarut-larut. Dengan komitmen organisasi yang rendah, karyawan tidak bisa mencurahkan seluruh kemampuan, jiwa, perasaan, tenaga, dan waktu nya untuk mau terlibat lebih dengan perusahaan. Kondisi tersebut pada akhirnya akan berdampak pada menurun nya produktifitas perusahaan, dan proses pencapaian tujuan perusahaan pun akan terhambat.

10 Berdasarkan fenomena yang diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi karyawan Telkom Learning Center masih tergolong rendah, sehingga perlu adanya suatu peningkatan terhadap motivasi dan dukungan serta dorongan dari perusahaan kepada karyawannya, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Motivasi Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan Telkom Learning Center Bandung 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Setiap perusahaan tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tidak ada perusahaan besar maupun kecil yang dapat bertahan lama tanpa karyawan yang loyal terhadap perusahaan, yang percaya akan tujuan perusahaan dan memahami bagaimana cara untuk mencapainya. Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut harus didukung oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah komitmen dari karyawan terhadap perusahaannya dalam mencapai target atau tujuan perusahaan tersebut. Tetapi pada kenyataannya sangat sulit untuk membentuk komitmen organisasi karyawan yang tinggi terhadap perusahaan. Kebanyakan karyawan sering tergiur oleh tawaran perusahaan yang menjanjikan kesejahteraaan lebih baik. Hal ini merupakan salah satu indikator lemahnya komitmen organisasi karyawan terhadap perusahaan. Sejalan dengan itu, dalam kehidupan sehari-hari, rendahnya komitmen organisasi karyawan dapat dilihat dari tingginya tingkat absensi, tingkat turnover karyawan dan kelambanan dalam pekerjaan. Seperti

11 uraian pada latar belakang diatas bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi. Karyawan yang merasa termotivasi adalah karyawan yang melaksanakan upaya maksimal dalam menunjang tujuan-tujuan pada organisasi tempat ia bekerja. Karyawan yang tidak termotivasi hanya akan memberikan upaya yang minimum dalam melakukan pekerjaannya. Dengan kata lain, motivasi merupakan hal yang penting bagi komitmen organisasi karyawan dalam bekerja demi tercapainya tujuan dan kinerja perusahaan yang baik. Masalah komitmen organisasi karyawan ini pun dialami oleh Telkom Learning Center Bandung. Hal ini dapat terlihat dari masalah-masalah yang berkaitan dengan motivasi yaitu tingginya tingkat absensi, tingginya tingkat turnover karyawan, ketidakinginan melakukan pekerjaan setelah jam pulang atau lembur, sikap santai dan mengobrol pada waktu jam kerja. Sikap-sikap tersebut menunjukkan bahwa komitmen organisasi karyawan masih tergolong rendah. Dengan faktor-faktor yang tersebut diatas yaitu motivasi karyawan diharapkan komitmen organisasi karyawan terhadap perusahaan akan meningkat juga sehingga masalah-masalah yang ada akibat dari rendahnya komitmen organisasi karyawan dapat diatasi.

12 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran motivasi karyawan Telkom Learning Center Bandung. 2. Bagaimana gambaran komitmen organisasi karyawan Telkom Learning Center Bandung. 3. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap komitmen organisasi karyawan Telkom Learning Center Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Gambaran motivasi karyawan Telkom Learning Center Bandung. 2. Gambaran komitmen organisasi karyawan Telkom Learning Center Bandung. 3. Pengaruh motivasi terhadap komitmen organisasi karyawan Telkom Learning Center Bandung.

13 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu manajemen. Khususnya manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan motivasi dalam meningkatkan komitmen organisasi karyawan. 1.4.2 Kegunaan Praktis Bagi Perusahaan Dapat dijadikan alternatif kebijakan organisasi dalam usaha meningkatkan komitmen organisasi karyawan nya. Bagi Peneliti Dapat mengaplikasikan berbagai teori yang dipelajari ketika perkuliahan dalam realisasi kehidupan sehari-hari dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Bagi Pihak lain Diharapkan dapat bermanfaat dan berguna untuk memberikan informasi, menambah wawasan pengetahuan serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk pengkajian topik yang berkaitan dengan masalah ini selanjutnya.