Indonesia. Pertamedika memiliki visi menjadi korporasi bisnis kesehatan terdepan dan terpercaya yang memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan di

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

Pemaparan RAPAT KERJA PENYUSUNAN RKAP TAHUN BUKU 2017 RS PELABUHAN MEDAN. Medan, September 2016

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan. mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya kesehatan. rumah sakit sebagai suatu organisasi melalui tenaga medis

RSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen

BAB I PENDAHULUAN. Dengan tingginya standar tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil, dan ahli serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. derajat kesehatan dilakukan dengan berbagai upaya salah satunya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009). Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan,

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PEMAPARAN RAPAT KERJA TAHUN Rumah Sakit Pelabuhan Medan

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Penilaian pelayanan di RSUD AM Parikesit menggunakan indikator pelayanan kesehatan, adapun data indikator pelayanan dari tahun yaitu :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka sampai saat ini memiliki fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Tabel 1. Jumlah Kunjungan Poliklinik di RS BaliMed Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada

NOTULEN. Peserta rapat : Tim Akuntabilitas Kinerja: - Kepala Bagian - Kepala Bidang - Kasubag - Kasi KEGIATAN RAPAT

I. PENDAHULUAN. Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

2 Menurut Alamsyah (2012) salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidu

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam rumah sakit. terdapat suatu Unit Rekam Medis yang merupakan komponen

BAB I PENDAHULUAN. ancaman yang akan datang. Rumah Sakit yang memiliki perencanaan strategis akan

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

J02/PMK.05/2014 TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BHAYANGKARA SETUKPA PADA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

II. Lokasi RSU Kabanjahe RSU Kabanjahe terletak di Jalan Selamat ketaren Kabanjahe, luas areal ± 3 Ha.

BAB I PENDAHULUAN. Permenkes No.147 tahun 2010 tentang perijinan Rumah Sakit menyatakan

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

A. LATAR BELAKANG MASALAH

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia industri kesehatan terdiri dari beberapa jenis yaitu pelayanan klinik, puskesmas, dan rumah sakit.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif.

2014, No tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; d. bahwa usulan tarif layan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA RSUD Dr.ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2015

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Rumah sakit Umum Daerah Mandailing Natal

BAB 1 : PENDAHULUAN. juga untuk keluarga pasien dan masyarakat umum. (1) Era globalisasi yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. nyata penyediaan layanan publik di bidang kesehatan adalah adanya rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Tk II Putri Hijau Medan sebagai organisasi yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pasal 56 ayat (1) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif. bersifat rahasia. Dokumen tersebut dinamakan sebagai rekam medis.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan terhadap layanan kesehatan merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan ini masyarakat akan berupaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik menurut penilaiannya namun sekaligus harus sesuai dengan kemampuannya untuk membayar pelayanan tersebut. Dari sisi pengelola pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan yang baik menuntut kesesuaian antara pengembangan kelengkapan rumahsakit sesuai teknologi kedokteran, pemenuhan kompetensi sumber daya manusia, penerapan budaya melayani dan pengadaan fasilitas dan sarana prasarana pendukung, dengan besarnya pangsa pasar yang dimiliki rumahsakit berikut kemampuan daya beli pasar tersebut sehingga rumahsakit dapat membiayai pengembangan dan operasionalnya secara berkesinambungan. Rumahsakit swasta yang tidak memiliki sumber pendanaan selain dari pendapatan pelayanan kesehatan, harus lebih cermat memperhatikan kesesuaian antara biaya pengembangan dengan daya dukung pasarnya demi mempertahankan keberlangsungannya. Bagi rumahsakit, pemasaran dipandang sebagai upaya penting untuk meningkatkan daya dukung pasar, karena pemasaran merupakan upaya untuk mencari, mempertahankan dan menambah customer, selain bahwa pemasaran merupakan rangkaian tahapan dan aktivitas mendesain terjadinya pertukaran sukarela untuk mencapai sasaran organisasi. Meningkatnya daya dukung pasar akan meningkatkan kemampuan rumahsakit untuk mengembangkan pelayanan yang lebih baik. Rumah Sakit Pertamedika Tarakan adalah Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSIA) yang berlokasi di Kota Tarakan dan merupakan unit usaha di bawah naungan badan hukum PT. Pertamina Bina Medika (Pertamedika). Sebagai anak perusahaan dari PT. Pertamina (Persero) yang adalah badan usaha milik negara yang bergerak di industri minyak dan gas, Pertamedika merupakan korporasi jaringan pelayanan kesehatan yang tersebar di beberapa lokasi di seluruh

2 Indonesia. Pertamedika memiliki visi menjadi korporasi bisnis kesehatan terdepan dan terpercaya yang memiliki keunggulan bersaing berkelanjutan di pasar domestik dan pasar global. Dari visi ini tampak bahwa Pertamedika menghendaki keunggulan bersaing sebagai entitas bisnis. Hal ini sejalan dengan kebijakan Pertamina bahwa Pertamedika harus dapat bersifat mandiri dalam bisnis dan memberikan kontribusi kepada induk perusahaannya. Dari sisi eksternal rumahsakit, Kota Tarakan adalah kota terbesar dari jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Utara, meskipun bukan merupakan ibukota provinsi. Provinsi ke-34 dan termuda di Republik Indonesia ini (dibentuk tahun 2012 dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012) memiliki ibukota provinsi di Tanjung Selor, dengan jumlah penduduk 37.539 orang dan luas 1.277 km persegi dengan kepadatan penduduk 29,39 jiwa per km persegi (per April 2013). Sedangkan Kota Tarakan memiliki penduduk 239.787 jiwa (Data Badan Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana tahun 2012) dan luas 250,8 km persegi dengan kepadatan penduduk 956,09 jiwa per km persegi. Penduduk Kota Tarakan adalah 33,2% dari seluruh penduduk Provinsi Kalimantan Utara yang berjumlah 723.005 jiwa (www.kaltaraprov.go.id/penduduk, 2013). Selain berpenduduk terbesar dan terpadat, dari pertumbuhan ekonomi Kota Tarakan juga memiliki perkembangan yang baik. Pemerintah Kota Tarakan memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebesar Rp. 1,7 triliun pada tahun 2013 (wikipedia.com, tanggal 7 Mei 2014), dengan Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 1,5 triliun di tahun 2012 dan pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 8,98% per tahun antara tahun 2010 sampai 2012 (majalahglobalreview.com, tanggal 7 Mei 2014). Produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita untuk propinsi Kalimantan Timur (termasuk Tarakan di tahun 2008) adalah Rp.101.858.000,00. Untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan, penduduk Kota Tarakan memiliki tiga pilihan rumahsakit, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD Tarakan, RS Angkatan Laut Ilyas, dan Rumah Sakit Pertamedika Tarakan. RSUD Tarakan merupakan rumahsakit umum kelas B dengan kapasitas 250 tempat tidur, terletak di area pemerintahan dekat dengan kantor dan rumah dinas Walikota Tarakan,

3 dengan jarak 4 km dari pusat kota. RSAL Ilyas merupakan rumahsakit umum kelas C dengan kapasitas 50 tempat tidur, terletak di antara pusat kota dengan area pemerintahan dengan jarak dari pusat kota 2,5 km. Rumah Sakit Pertamedika Tarakan adalah rumahsakit khusus ibu dan anak dengan kapasitas 40 tempat tidur dan terletak tepat di pusat Kota Tarakan. Area Pusat Kota RSUD Tarakan RS Pertamedika Tarakan RSAL Ilyas Pelabuhan Laut antar Pulau Area Pertambangan Gambar 1. Denah Kota Tarakan dengan Lokasi Rumahsakit dan Area-area Penting Rumah Sakit Pertamedika Tarakan diresmikan pada tanggal 08 Januari 2006 oleh Bapak Walikota Tarakan, dr. H. Jusuf S.K dan mulai beroperasi sejak 09 April 2007 berdasarkan SK Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Nomor 503 / 1046 / PSTK-2 / IV / 2007 dan SITU Nomor 503 / 319 / DTK / SITU / 2005 yang tertuang dalam SK Walikota Tarakan tanggal 25 Juli 2005. Pada saat berdirinya, Rumah Sakit Pertamedika Tarakan adalah RSIA dengan kapasitas 40 tempat tidur dan memiliki Poliklinik Rawat Jalan, fasilitas Rawat Inap, Unit Gawat Darurat dan unit Medical Checkup. Rumah Sakit ini berlokasi di Jalan Mulawarman nomor 14, Kota Tarakan, yang merupakan lokasi di pusat Kota Tarakan.

4 Rumah Sakit Pertamedika Tarakan memiliki empat bidang pelayanan utama yaitu pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan khusus dan pelayanan penunjang medis. Pelayanan rawat jalan terdiri dari Unit Gawat Darurat, Poliklinik Rawat Jalan, dan Unit Medical Checkup (MCU). Selengkapnya struktur pelayanan di rumahsakit dapat dilihat dalam tabel 1. Tabel 1. Bagan Unit Pelayanan Utama di Rumah Sakit Pertamedika Tarakan Bidang Pelayanan Utama Pelayanan Rawat Jalan Pelayanan Rawat Inap Pelayanan Khusus Pelayanan Penunjang Medis Unit Pelayanan Sub Unit Unit Gawat Darurat Poliklinik Umum Poliklinik Gigi Mulut Poliklinik Spesialis Anak Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam Poliklinik Rawat Jalan Poliklinik Spesialis Kebidanan dan Kandungan Poliklinik Spesialis Bedah Poliklinik Spesialis Kulit dan Kelamin Unit Medical Checkup Ruang Rawat Inap Anggrek Unit Rawat Inap Ruang Rawat Inap Tulip Ruang Rawat Inap Bayi Unit Perawatan Observasi (High Care Unit) Sub Unit Bedah Unit Kamar Bedah Sub Unit Anestesi Sub Unit Sterilisasi Unit Kamar Bersalin Sub Unit Farmasi Rawat Jalan Unit Farmasi Sub Unit Farmasi Rawat Inap Unit Laboratorium Unit Radiologi Unit Gizi Dari aspek ketenagaan medis, Rumah Sakit Pertamedika Tarakan pada 2013 memiliki 5 dokter pekerja tetap (PWTT), terdiri dari 3 dokter praktik umum, 1 dokter gigi dan 1 dokter spesialis. Bidang spesialisasi dokter tetap (PWTT) ini adalah penyakit dalam. Dokter tetap waktu tertentu (PWT) berjumlah 3 orang, terdiri dari 1 dokter umum dan 2 dokter spesialis, yaitu 1 dokter di bidang spesialisasi Penyakit Anak dan 1 dari bidang Obstetri Ginekologi. Dokter tamu

5 (Mitra) yang dimiliki tahun 2013 berjumlah 8 orang, terdiri dari bidang spesialisasi Penyakit Dalam (1 orang), Bedah (2 orang), Penyakit Kulit dan Kelamin (1 orang), Obstetri dan Ginekologi (1 orang), Dokter Gigi (2 orang) serta Dokter Praktik Umum (1 orang). Secara keseluruhan, Rumah Sakit Pertamedika Tarakan memiliki tenaga 15 dokter dan dokter gigi. Poliklinik Rawat Jalan memiliki 8 ruang konsultasi dokter, yang diisi secara bergantian oleh pelayanan medis spesialistik dan pelayanan medis dasar yaitu Poliklinik Umum (2 dokter), Poliklinik Gigi & Mulut (3 dokter gigi), Poliklinik Anak (1 dokter), Poliklinik Penyakit Dalam (2 dokter), Poliklinik Bedah (2 dokter) dan Poliklinik Kulit Kelamin (1 dokter). Poliklinik Rawat Jalan melayani pasien pada hari kerja (Senin sampai dengan Jumat) antara jam 8.00 pagi sampai jam 16.00 sore, dan beberapa dokter membuka layanan tambahan di tempat yang sama di sore hari (jam 16.00 sampai jam 20.00) serta di hari Sabtu. Pelayanan yang menjadi unggulan Poliklinik Rawat Jalan adalah Penyakit Dalam, Penyakit Anak, Bedah dan Gigi & Mulut. Penatalaksanaan diagnostik pada tahun 2013 didukung oleh Unit Laboratorium dan Unit Radiologi. Unit Laboratorium dapat melakukan pemeriksaan kimia darah, hematologi dan elektrolit darah. Unit Radiologi dapat melakukan pemeriksaan foto sinar X konvensional, foto sinar X gigi sefalopanoramik, dan foto sinar X dengan menggunakan kontras seperti BNO-IVP. Kunjungan rawat jalan Rumah sakit Pertamedika Tarakan pada tahun 2013 adalah 38.421 kunjungan, meningkat 9,4% dibandingkan angka tahun 2012, yang juga meningkat dari angka tahun 2011 sebesar 3,3%. Meskipun memiliki kecenderungan untuk terus meningkat, persentase peningkatan kunjungan rawat jalan relatif lebih kecil dibandingkan persentase peningkatan kunjungan rawat inap.

6 45.000 40.000 35.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000-34.009 35.117 2011 2012 2013 38.421 Gambar 2. Angka Kunjungan Rawat Jalan Rumah Sakit Pertamedika Tarakan Tahun 2011 2013 Dari sisi komponen pembentuknya, kunjungan Poliklinik Rawat Jalan terdiri dari lima kelompok kunjungan, sesuai skema pembayarannya, yaitu kelompok Pertamina Pekerja Aktif (Pertamina), kelompok Pertamina Pensiunan (Pensiunan), kelompok Jaminan Perusahaan / Asuransi Non Pertamina (Jaminan), kelompok Tunai, dan kelompok Pekerja Pertamedika (Pertamedika). Data kunjungan rawat jalan menurut kelompok kunjungan ini menunjukkan adanya penurunan jumlah kunjungan pada kelompok Jaminan Perusahaan / Asuransi, Pertamina Pekerja Aktif dan Pertamina Pensiunan, meskipun secara keseluruhan, kunjungan menunjukan trend peningkatan. Porsi kunjungan dari segmen Penjaminan Perusahaan / Asuransi yang cukup besar, yaitu 28%, membuat penurunan kunjungan pada segmen ini dapat memberikan dampak yang besar kepada jumlah kunjungan Poliklinik Rawat Jalan secara keseluruhan. Kunjungan rawat jalan merupakan pintu masuk atau sumber (feeder) bagi kunjungan rawat inap. Kunjungan rawat jalan juga lebih leluasa untuk menampung peningkatan kunjungan dibandingkan rawat inap yang dibatasi kapasitas tempat tidur, sehingga kunjungan rawat jalan memiliki potensi yang lebih besar untuk dapat ditingkatkan untuk menjaga kunjungan rawat inap.

7 27500 25000 22500 20000 17500 15000 12500 10000 7500 5000 Tunai Jaminan Pensiunan Pertamina Pertamedika Pertamina 2500 0 2011 2012 2013 Gambar 3. Angka Kunjungan Poliklinik Rawat Jalan Tahun 2011 2013 Menurut Kelompok Kunjungan Kunjungan rawat inap Rumah Sakit Pertamedika Tarakan pada tahun 2013 adalah 3.300 kunjungan, dengan bed occupancy ratio (BOR) sebesar 72,9% (dari jumlah tempat tidur 40); average length of stay (AvLOS) sebesar 3,4 hari; turn over interval (TOI) 1,2 hari; dan bed turn over (BTO) sebesar 82,5 kali setahun. Pencapaian kunjungan tahun 2013 ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencapai kunjungan rawat inap 2.899 kunjungan (meningkat 13,8%). Dari data ini tampak bahwa kunjungan rawat inap dalam kondisi optimal dengan tingkat hunian yang tinggi dan rata-rata lama rawat yang pendek serta selang waktu kosong antara episode rawat inap juga pendek. Tabel 2. Pencapaian Key Performance Indicator Rumah Sakit Pertamedika Tarakan Tahun 2012 2013* Key Performance Indicator 2012 2013 Perubahan Kunjungan Rawat Inap 2.899 kunjungan 3.300 kunjungan membaik 13,8% BOR 69,3% 72,9% membaik 5,2% AvLOS 3,3 hari 3,4 hari memburuk 3% TOI 1,5 hari 1,2 hari membaik 20% BTO 77,4 kali 82,5 kali membaik 6,6% Jumlah tempat tidur 40 tempat tidur 40 tempat tidur Tetap Kunjungan Rawat Jalan 35.117 kunjungan 38.421 kunjungan membaik 9,4%

8 Dari sisi kapasitas penerimaan kunjungan pasien, Poliklinik Rawat Jalan yang memiliki 8 ruang konsultasi dokter dengan jam buka pelayanan rata-rata 65,5 jam per ruang per minggu, diketahui dapat menampung sampai dengan 1.769 kunjungan per minggu atau 92.139 kunjungan per tahun. Angka kunjungan Poliklinik Rawat Jalan tahun 2013 adalah sebanyak 38.421 kunjungan, yang berarti kapasitas yang terpakai adalah sebesar 41,7%. Kapasitas yang belum terpakai masih mendukung untuk dilakukannya upaya peningkatan kunjungan. Tabel 3. Perhitungan Kapasitas Terpakai Poliklinik Rawat Jalan Tipe Poliklinik I II III Waktu pelayanan per pasien menurut tipe Poliklinik 15 menit 20 menit 30 menit Kapasitas pasien per Jam menurut tipe Poliklinik 4 3 2 Banyaknya Poliklinik menurut Tipe 5 1 2 Kapasitas Jam Pelayanan Rata-rata per Ruang per Minggu per Poliklinik 65,5 65,5 65,5 Kapasitas maks. per minggu (pasien) 1.310 197 262 Kapasitas Poliklinik Rawat Jalan (total) per minggu 1.769 Kapasitas Poliklinik Rawat Jalan per tahun 92.241 Angka Kunjungan Poliklinik Rawat Jalan tahun 2013 38.421 Kapasitas Poliklinik Rawat Jalan Terpakai 41,7% Beberapa perkembangan terakhir ini telah cukup untuk mendesak Rumah Sakit Pertamedika Tarakan berupaya meningkatkan kunjungan Poliklinik Rawat Jalan dengan memanfaatkan potensi internal dan eksternal yang ada, untuk dapat meraih pendapatan rumahsakit sesuai harapan. Untuk itu dibutuhkan upaya yang terstruktur dan pengerahan sumber daya yang dimiliki rumahsakit secara terencana dan tepat yang diformulasikan dalam suatu strategi pemasaran. Saat ini Rumah Sakit Pertamedika Tarakan belum memiliki strategi pemasaran. B. Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: belum adanya strategi pemasaran yang tepat untuk mengarahkan Rumah Sakit Pertamedika Tarakan mencapai peningkatan kunjungan pasien di poliklinik rawat jalan.

9 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Menetapkan strategi pemasaran yang sesuai untuk meningkatkan kunjungan rawat jalan Rumah Sakit Pertamedika Tarakan. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi faktor-faktor yang membentuk lingkungan pemasaran dalam (internal) dan lingkungan pemasaran luar (eksternal) Rumah Sakit Pertamedika Tarakan. b. Menetapkan posisi Rumah Sakit Pertamedika Tarakan dalam analisis SWOT dan menentukan langkah stratejik yang tepat untuk posisi itu. c. Menilai kesesuaian pernyataan misi Rumah Sakit Pertamedika Tarakan dengan strategi pemasaran yang dipilih. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Pertamedika Tarakan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk melakukan langkah perubahan strategi pemasaran dan pengembangan, termasuk melakukan repositioning terhadap segmen pasar yang dibidik guna meningkatkan kunjungan rawat jalan. 2. Bagi peneliti manfaat penelitian ini adalah untuk dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah dalam bentuk tindakan pengelolaan rumahsakit secara nyata di lapangan, khususnya dalam bentuk implementasi strategi pemasaran. E. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian terkait perencanaan strategi pemasaran serta analisis industri pelayanan kesehatan pernah dilakukan oleh: 1. Effendy, S. (2000), dalam Strategi Pemasaran Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Penelitian ini bertujuan menetapkan 1) analisis terhadap unit internal RSPP untuk menentukan posisi masing-masing unit tersebut terhadap unit serupa di rumahsakit pesaing, 2) identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman RSPP, serta 3) identifikasi strategi pemasaran yang tepat bagi

10 RSPP. Unit usaha internal yang dianalisis adalah unit rawat jalan, unit rawat inap, unit gawat darurat, rehab medik dan unit medical checkup. Identifikasi strategi yang dilakukan menghasilkan strategi pemasaran bagi seluruh RSPP. 2. Budiwibowo, L. (2005), dalam Rencana Stratejik Pemasaran Bapel JPKM PT Husada Mandiri Berbakti Klaten. Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi pemasaran yang tepat dengan mengidentifikasi keadaan lingkungan pemasaran internal dan eksternal dari badan pelaksana jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (Bapel JPKM). 3. Mayasari, M.E. (2014), dalam Analisis Strategi Pengembangan Rumah Bersalin Sayang Ibu Sintang. Penelitian ini bertujuan menentukan strategi pengembangan yang cocok untuk Rumah Bersalin Sayang Ibu Lintang dengan 1) mengidentifikasi faktor-faktor persaingan menggunakan pendekatan konsep Porter s 5 Forces, 2) mengidentifikasi persyaratan pelanggan berdasarkan pengalaman pasien terhadap pelayanan rumah bersalin dan 3) mengidentifikasi strategi generik pemasaran dari Porter yang sesuai. Perbedaan antara penelitian-penelitian di atas dengan penelitian ini adalah pada penelitian ini subjek yang diteliti terbatas pada lingkup pelayanan rawat jalan di rumahsakit, menggunakan pendekatan analisis SWOT untuk lingkungan rumahsakit dan bertempat di Kota Tarakan, serta menggunakan pendekatan persepsi pelanggan.