Journal of Primary Education

dokumen-dokumen yang mirip
Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Journal of Primary Education

ARTIKEL PUBLIKASI PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD MUHAMMADIYAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Journal of Primary Education

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

kontrol adalah kelompok yang tidak melakukan aktivitas pembelajaran dengan menerapkan metode Simulasi, sedangkan kelompok kedua sebagai kelompok

Journal of Elementary Education

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen yang mengungkap perbedaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN A. Angket Penelitian

Journal of Mechanical Engineering Learning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pengetahuan Sosial dengan melibatkan tiga indikator yaitu: 1. Menggambar peta Indonesia dengan memberi simbol

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KEEFEKTIFAN MODEL PIKIR-CAKAP-TULIS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA N 3 BOYOLALI JAWA TENGAH ARTIKEL E-JOURNAL

PENGARUH BELAJAR TUNTAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI KADIPIRO 2 SAMBIREJO SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Journal of Innovative Science Education

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KEEFEKTIFAN STRATEGI CONTOH BUKAN CONTOH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS X SMA N 1 LENDAH KULON PROGO ARTIKEL E-JURNAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

Journal of Primary Education

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Instruction Dan Konsep Diri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab masalah penelitian, oleh karena itu hendaknya metode penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

III. METODE PENELITIAN. tipe STAD pada siswa kelas X SMA Bina Mulya Bandar Lampung melalui

Journal of Physical Education and Sport

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keefektifan pembelajaran menggunakan model problem based learning dan model

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang

HUBUNGAN ANTARA RESPON POSITIF SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE OBSERVASI LAPANGAN PADA METERI EKOSISTEM KELAS VII SMP NEGERI 38 BATAM

Naniek Sulistya Wardani S1-Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Hp ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keharmonisan keluarga dengan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 3 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII SMP N 11

Journal of Arabic Learning and Teaching

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KEEFEKTIFAN MODEL AIR (AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BERITA SISWA KELAS VIII SMPN 1 MINGGIR ARTIKEL E-JOURNAL

KEEFEKTIF. oleh Eriana Ristiani NIM

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

Edu Geography 3 (3) (2015) Edu Geography.

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Comparison of the effectiveness of CIRC and TTW methods to abilities in narrating interview text Indonesian subjects in grade 7 SMP 2 Banguntapan

Dian Nur Antika Eky Hastuti Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Madiun

NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Disusun Oleh: Lilis Ambar Wiratmi A PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Journal of Primary Education

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

Transkripsi:

JPE 4 (2) (2015) Journal of Primary Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe PERBEDAAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL SINEKTIK DAN PROJECT BASED LEARNING BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR Elvina, Subyantoro, Haryadi Prodi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima Oktober 2015 Disetujui Oktober 2015 Dipublikasikan November 2015 Keywords: Write A Poem, Sinektik, Execution, Personality Type Abstrak Keterampilan menulis puisi belum mendapatkan hasil yang optimal karena guru kurang memperhatikan model, media dan kepribadian setiap siswa mempengaruhi cara belajar. Karenanya, dibutuhkan model pembelajaran sinektik dan model Project Based Learning (PjBL). Tujuan penelitian ini adalah (1) menentukan peningkatan keterampilan menulis puisi model sinektik berdasarkan tipe kepribadian peserta didik kelas V sekolah dasar; (2) menentukan peningkatan keterampilan menulis puisi model PjBL berdasarkan tipe kepribadian peserta didik kelas V sekolah dasar; (3) menjelaskan interaksi keefektifan antara model sinektik dan PjBL untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi berdasarkan tipe kepribadian kelas V peserta didik sekolah dasar.metode penelitian ini adalah eksperimen.teknik analisis data menggunakan anava dua jalur.sampel penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Plalangan 01 dan SDN Bendan Ngisor.Pengumpulan data tes melalui keterampilan menulis puisi dan tes kepribadian introver dan ekstrover.pengumpulan data nontes melalui observasi dan dokumentasi foto.hasil penelitian perlakuan model sinektik berkepribadian ekstrover lebih tinggi daripada berkepribadian introver yaitu 23,74> 21,35. Sedangkan model PjBL berkepribadian ekstrover lebih tinggi daripada berkepribadian introver yaitu 19,22> 16,24. Keterampilan menulis puisi yang mendapatkan perlakuan model sinektik lebih efektif dari pada model PjBL yakni 22,61> 17,80.Saran penelitian ini adalah memperhatikan tipe kepribadian saat proses pembelajaran. Abstract Poetry writing skills have yet to get optimal results, because the teacher less model and affect the way each student learns. Therefore, learning model sinektik and model of Project Based Learning (PjBL). The purpose of this (1) determine the improvement of writing skills of poetry sinektik model based on personality types learners class V primary school; (2) determine the improvement of writing skills of poetry based on the execution model of personality types learners class V primary school; (3) describe the interaction between sinektik and the effectiveness of the execution to improve the writing skills of poetry based on personality type class V students elementary school. This research method is experimentation. Data analysis techniques using anava two lines. The sample of this research is the grade V SDN 01 Plalangan and SDN Ngisor Bendan. Nontes collection of data through observation and photo documentation. Results of the study treatment model sinektik has an extroverted personality than introverted i.e. 23,74> 21,35. The execution model is whereas the extroverted personality is higher than the introverted personality namely 19,22> 16, 24. The poem writing skills getting treatment model sinektik more effective than in the execution of the model i.e. 22,61> 17.80. Alamat korespondensi: Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233 E-mail: pps@unnes.ac.id 2015 Universitas Negeri Semarang ISSN 2252-6889 112

PENDAHULUAN Salah satu aspek yang harus dikuasai oleh seseorang adalah menulis. Menulis merupakan kegiatan menuangkan ide-ide atau gagasangagasan yang dikemukakan melalui simbolsimbol tertentu yang dimengerti. Hal ini diperkuat oleh pendapat Tarigan (1986:15), yaitu bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan gagasan/ide dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai. Melalui puisi, seorang anak bisa berekspresi berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. Ungkapan perasaan yang tak dapat dikatakannya dapat dituangkan melalui kata-kata yang indah. Jika dihubungkan dengan proses pembelajaran, masih tidak sedikit siswa yang belum bisa menulis. Berdasarkan observasi awal di Sekolah Dasar Bendan Ngisor, ditemukan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia masih belum tercapai secara optimal. Salah satu cara untuk menanggulanginya adalah menerapkan pembelajaran yang efektif dan berkualitas dengan menggunakan model-model pembelajaran yang diaplikasikan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dari beberapa model yang dapat digunakan dua diantaranya ialah model sinektik dan model Project Based Learning untuk selanjutnya disingkat dengan (PjBL). Model yang pertama adalah model sinektik, memuat unsur imajinasi yang merupakan aspek penting dalam pengembangan kreativitas. Pada kegiatan sinektik, ada usaha untuk menghubungkan antara konsep abstrak kedalam konsep yang kongkrit atau sebaliknya. Hal tersebut berakibat pada kemampuan berpikir. Model kedua ialah model PjBL. Pembelajaran berbasis proyek adalah strategi pembelajaran yang memberdayakan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru berdasar pengalamannya melalui berbagai presentasi. Faktor penting lain yang mempengaruhi kualitas pembelajaran yang kurang mendapat perhatian adalah tipe kepribadian peserta didik. Para ahli pendidikan dan psikologi perkembangan menyatakan bahwa perkembangan anak juga harus dipelajari secara umum jika seseorang ingin mendekati dan menguasai dunia (sastra) anak.guru sebaiknya paham latar belakang kepribadian peserta didik agar bisa berkomunikasi lebih efektif. Atkinsonn (1992:109) menjelaskan bahwa orang yang bertipe kepribadian ekstrover memiliki sifat antara lain lancar berbicara, bebas dari rasa takut, tidak mudah bingung, berpegang pada data-data objektif, senang bergaul, dan suka bekerjasama dengan orang lain. Sebaliknya, karakteristik orang yang bertipe kepribadian introver antara lain cenderung mengembangkan gejala-gejala ketakutan, mudah tersinggung, apatis, syaraf otonom mereka stabil. Penggunaan model pembelajaran juga mempengaruhi oleh tipe kepribadian masing-masing siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian tentang Perbedaan Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi denganmodel Sinektik dan PjBLBerdasarkan Tipe KepribadianPeserta Didik Kelas V Sekolah Dasar perlu dilakukan. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Adapun desain metode eksperimen yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design. Populasi penelitian ini adalah keterampilan menulis puisi kelas V sekolah dasar pada tahun ajaran 2014/2015. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDN Bendan Ngisor 01 dan SDN Plalangan 01 Semarang. Alasan Pemilihan sampel ini dikarenakan kedua sekolah tersebut memiliki karakteristik yang sama dan kualifikasi yang unggul. Jenis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil Angket, dokumentasi dan observasi.angket untuk mengetahui tipe kepribadian masing-masing siswa, dokumentasi sebagai bukti fisik dalam melakukan proses pembelajaran menulis puisi, sedangkan observasi untuk mengetahui respon siswa dalam menggunakan model pembelajaran yang peneliti terapkan. Data kuantitatif diperoleh dari nilai prestes dan postes. Uji coba instrumen 113

merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pengembangan instrumen, karena dari uji coba ini diketahui informasi mengenai mutu instrumen yang digunakan. Anaslisis instrumen yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas.uji prasayarat analisis dalam penelitian ini antara lain: (1) uji normalitas, dan (2) uji homogenitas. Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui ada perbedaan atau tidak rata-rata dari kedua sampel. Apabila nilai signifikansi > 0,05 berarti tidak ada perbedaan rata-rata dari kedua sampel dan apabila niali signifikansi < 0,05 berarti ada perbedaan rata-rata dari kedua sampel. Analisis varians dua jalan merupakan teknik analisis data penelitian dengan desain faktorial dua faktor. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan untuk dasar peninjauan skor untuk variable terikat. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada kelas ekperimen terdapat 19 iswa yang berkepribadian ektrover dan 17 siswa yang berkepribadian introver dengan jumlah siswa 36 siswa, Sedang pada kelas kontrol 23 siswa yang berkepribadian ekstrover dan 21 siswa yang berkepribadian introver dengan jumlah seluruhnya 44 siswa. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data pretes kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal atau tidak. Hasil ujian normalitas pretest secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil uji homogenitas secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil uji homogenitas menggunakan uji levene diperoleh nilai F = 1,196 dengan nilai signifikansi sebesar 0,337. Hal ini menunjukkan bahwa niali signifikansi melebihi 0,05 sehingga Ho diterima, yang berarti varians kedua kelompok tidak berbeda nyata atau homogen. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rerata kelompok eksperimen adalah 22,61; strandar deviasi 1,728 dengan jumlah peserta didik 36. Kelompok kontrol adalah 17,80; standar deviasi 1.995 dengan jumlah peserta didik 44. Efek interaksi antara kedua model dan tipe kepribadian adalah efek yang berbeda dari salah satu model pembelajaran pada salah satu tipe kepribadian. Tabel 1. Hasil Uji Normalitas N 36 Normal Parameters a Mean.0000000 Std. Deviation 1.19788726 Most Extreme Differences Absolute.144 Positive.099 Negative -.144 Kolmogorov-Smirnov Z.863 Asymp. Sig. (2-tailed).445 Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 11.742 7 1.677 1.196.337 Within Groups 39.258 28 1.402 Total 51.000 35 114

Tabel 3. Hasil Analisis Model Pembelajaran dan Tipe Kepribadian Model Pembelajaran Tipe_Kepribadian Mean Std. Deviation N Sinektik Ekstrover 23.74 1.240 19 Introver 21.35 1.272 17 Total 22.61 1.728 36 PjBL Ekstrover 19.22 1.126 23 Introver 16.24 1.513 21 Total 17.80 1.995 44 Total Ekstrover 21.26 2.557 42 Introver 18.53 2.929 38 Total 19.96 3.050 80 Untuk mengetahui efek interaksi ini dengan cara membandingkan skor rerata nilai menulis puisi dari kedua kelompok tipe kepribadian yang diberi perlakuan model sinektik dan model PjBL. Di sini menunjukkan bahwa perlakuan model sinektik pada peserta didik berkepribadian ekstrover lebih tinggi dari pada perlakuan model sinektik sebab 23,74 > 21,35 maka dapat dikatakan bahwa model sinektik efektik bagi peserta didik berkepribadian ekstrover, sedangkan model PjBL dalam pembelajaran menulis puisi efektik bagi peserta didik berkepribadian introver sebab 19,22 > 16,24. Dari hasil penelitian terbukti bahwa model sinektik lebih efektif dari pada model PjBL dalam pembelajaran menulis puisi bagi peserta didik berkepribadian ekstrover. Perbedaan keefektifan juga ditunjukkan pada perbedaan nilai mean atau rata-rata peserta didik yang berkepribadian ekstrover pada pembelajaran menulis puisi dengan model puisi dan model PjBL. Rata-rata Model sinektik lebih besar daripada Model PjBL yakni 22,54 > 17,72 dengan demikian, dapat dikatakan bahwa model sinektik efektif digunakan untuk pembelajaran menulis puisi bagi peserta didik SD kelas V. Ditinjau dari segi hasil, kedua model samasama efektif dilihat dari nilai rata-rata. Hasil pembelajaran menulis puisi dengan model sinektik sebesar 22,54 sedangkan hasil pembelajaran menulis puisi pada PjBL sebesar 17,72. Kedua hasil tersebut sudah melampaui hasil KKM mata pelajaran bahasa Indonesia yang diterapkan oleh kedua sekolah, yakni 70. Dengan demikian, kedua model tersebut efektif untuk pembelajaran menulis puisi bagi peserta didik kelas V SD. Namun dalam hal ini, model sinektik lebih efektif daripada model PjBL. Adanya perbedaan keefektifan antara model sinektik dan model PjBL dalam pembelajaran menulis puisi ini senada dengan pendapat yang mengatakan bahwa tiap model atau metode pembelajaran memiliki efek yang berbeda terhadap hasil belajar peserta didik. Jika model atau metode yang digunakan dalam pembelajaran tidak memiliki efek terhadap hasil pembelajaran berarti model atau metode apapun ynag digunakan dalam pembelajaran maka prestasi belajar peserta didik sama. Terkait dengan hasil penelitian ini, antara model sinektik dan model PjBL memberikan efek yang berbeda pada peserta didik yang berbeda kepribadiannya. Jika model sinektik dan model PjBL tidak memiliki efek terhadap hasil belajar, maka akan diperoleh hasil belajar atau nilai kemampuan menulis puisi peserta didik pada kedua kelas penelitian tersebut sama. Adanya efek yang berbeda dari kedua model tersebut dalam pembelajaran menulis puisi terhadap kemampuan peserta didik dalam menulis puisi, akan berbeda pula keefektifan pembelajarannya. Untuk mengetahui perbedaan keefektifan kedua variabel bebas yang dimanipulasi dengan cara menghitung skor rata-rata hasil kemampuan menulis puisi peserta didik dari kedua perlakuan 115

tanpa memperhitungkan tipe kepribadian. Skor rata-rata pada pembelajaran menulis puisi dengan model sinektik diperoleh 22,54 untuk model PjBL 17,72. Dengan demikian, diperoleh perbedaan skor kedua model 22,54-17,72 = 4,82. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa model sinektik lebih efektif dari pada model PjBL dalam pembelajaran menulis puisi bagi siswa SD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada pembelajaran menulis puisi dengan model sinektik peserta didik berkepribadian ekstrover lebih tinggi dari pada introver, yakni 23,74> 21,35. Pada model PjBL hasil peserta didik berkepribadian ekstrover lebih baik yakni 19,22. Hal ini menunjukkan bahwa dengan model sinektik, peserta didik berkepribadian ekstrover lebih berkembang imajinasinya dalam merangkai kata demi kata. Begitu pula dengan model PjBL tipe kepribadian ekstrover lebih baik dari pada introver, yakni 19,22> 16, 24. Hasil itu sesuai dengan Prawira (2013) yang menyatakan bahwa manusia dengan sikap bertipe ekstrover memiliki kecendrungan dan menyukai partisipasi pada realitas sosial dalam dunia objektif, lancar dalam peristiwa-peristiwa praktis dalam pergaulan dan bersikap realistis, aktif dalam bekerja, dan komunikasi sosialnya baik serta bersifat ramahtamah, sedangkan seorang yang introver memiliki kecendrungan lebih suka memasuki dunia imajiner, disamping memiliki kebiasaan untuk merenungkan hal-hal yang bersifat kreatif. Lepas dari itu semua, pada pembelajaran menulis puisi, pengaruh penggunaan model pembelajaran terhadap kemampuan menulis peserta didik lebih dominan dibandigkan dengan dampak tipe kepribadian. Hal itu bisa dilihat dengan membandingkan hasil karya peserta didik ekstrover dan introver baik yang diberi perlakuan model sinektik maupun model PjBL. Hasil dari penilaian terhadap kualitas puisi menunjukkan bahwa peserta didik berkepribadian ektrover lebih kaya dalam hal kata sehingga dapat menghasilkan puisi yang lebih hidup dan tidak kering. Hal ini senada dengan pendapat tentang kepribadian sanguinis yang termasuk dalam kelompok kepribadian ekstrover yang memiliki pembawaan suka berbiacar, suka bercerita, ekspresif, suka melebih-lebihkan sehingga ceritanya pemilihan katanya menjadi lebih menarik. SIMPULAN Penggunaan model sinektik dalam pembelajaran menulis puisi bagi peserta didik berkepribadian ekstrover, lebih efektif dibanding dengan model PjBL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rerata yang diperoleh peserta didik berkepribadian ekstrover pada pembelajaran menulis puisi dengan model sinektik sebesar 23,74 sedangkan dengan model PjBL sebesar 19,22. Penggunaan model sinektik dan model PjBL dalam pembelajaran menulis puisi bagi peserta didik berkerpibadian introver berbeda signifikan. hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rerata peserta didik berkepribadian introver pada pembelajaran menulis puisi dengan model sinektik sebesar 21,35 sedangkan model PjBL sebesar 16,24. Dengan membandingkan kedua rerata tersebut terdapat selisih nilai sebesar 5,11. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, saran yang direkomendasikan untuk guru adalah (1) guru sebaiknya menerapkan model sinektik dalam pembelajaran menulis puisi, karena terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi pada peserta didik kelas V, (2) guru hendaknya kreatif dan inovatif menggunakan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi dan kepribadian peserta didik agar proses pembelajaran menyenangkan. DAFTAR PUSTAKA Atkinson, R.L 1992. Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlanga Prawira. 2013. Teori Kepribadian. Bandung:Remaja Rosdakarya. Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis: Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. 116