KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas izin dan perkenan-nya dapat menyelesaikan dan menyajikan Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun Anggaran 2016 dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk menggambarkan pencapaian tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang telah diamanatkan dalam PERDA Nomor 07 Tahun 2007 yang Pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dijabarkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2012 2017 dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan. Untuk mengetahui dan mengukur capaian kinerja pelaksanaan Renstra di tahun keempat yang dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahunan 2016, maka dilakukan analisis capaian kinerja program dan kegiatan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2016. Penyajian laporan ini dijabarkan dlam 4 (empat) Bab yakni Bab I Pendahuluan yang menjabarkan tentang Struktur Organisasi dan Sumberdaya Dinas Kesehatan, Bab II tentang Perencanaan & Perjanjian Kinerja, Bab III tentang Akuntabilitas Kinerja dan Bab IV tentang Kesimpulan dan Saran, telah dilakukan secara maksimal, namun disadari masih terdapat kekurangan baik dari aspek teknis penulisan maupun isi laporan, sehingga diperlukan koreksi dalam rangka perbaikan laporan ini. Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi pemikiran dalam rangka penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini diucapkan terima kasih. Gorontalo, 25 Februari 2017 Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Darmiyanty Yahya, M.Kes Pembina Tk. I / IV B NIP. 19601215 198910 2 001 i
IKHTISAR EKSEKUTIF Tujuan Rencana Strategi Tahun 2012-2017 adalah; 1)Peningkatan status kesehatan gizi masyarakat, 2)Pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular diikuti penyehatan lingkungan, 3)Peningkatan fasilitas kesehatan dasar dan rujukan serta menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan, 4)Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), 5)Terpenuhinya tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepualauan (DTPK),dan 6)Peningkatan kinerja aparatur dan layanan organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sasaran yang ditetapkan adalah ; 1) Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, 2) Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak menular diikuti penyehatan lingkungan, 3)Meningkatnya penyediaan anggaran public untuk kesehatan dalam rangka mengurangi risiko financial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk miskin, 4) Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada rumah tangga, 5) Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan (DTPK), dan 6) Seluruh kabupaten/kota melaksanakan standar pelayanan minimal (SPM). Berdasarkan sasaran tersebut, ada 4 (empat) Indicator Kinerja Utama (IKU) yang menggambarkan keberhasilan pembangunan kesehatan di Provinsi Gorontalo, yaitu ; 1) Usia HarapanHidup, 2) Angka Kematian Ibu (AKI), 2) Angka Kematian Bayi (AKB), dan 4) Status Gizi. Capaian kinerja pembangunan kesehatan di Provinsi Gorontalo Tahun 2016, yang diukur berdasarkan 4 (empat) IKU diatas, indikator Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih tinggi yakni 310.4/100.000 Kelahiran Hidup mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun yang hanya mencapai 253,54/100.000KH. Sedangkan indikator Angka Kematian Bayi (AKB) 15,0/1000 KH naik dibanding tahun yang hanya 11,6/1000 KH, dan indikator status gizi yang ditandai dengan persentase balita gizi buruk mengalami penurunan dari 5,7% tahun menjadi 4,56% tahun 2016 namun masih berada diatas target Renstra tahun 2016 yakni 3,32%. ii
Berdasarkan data BPS pada Provinsi Gorontalo dalam Agka Tahun 2016, Usia Harapan Hidup (UHH) masyarakat Provinsi Goontalo mengalami peningkatan menjadi 67,12 Tahun. Hal ini memberikan gambaran adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat. Permasalahan dan kendala yang dihadapi terkait tingginya Angka Kematian Ibu adalah : 1) Faktor kualitas sistem pelayanan yang rendah antara lain sistem antenatal, system pelayanan persalinan dan sistem pelayanan pasca persalinan serta pelayanan kesehatan anak. 2) Faktor ekonomi, sosial budaya dan peran serta masyarakat yakni kurangnya pengenalan masalah, terlambatnya proses pengambilan keputusan, kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan, dan peran serta masyarakat dalam kesehatan ibu dan anak, yang menjadi salah satu penyebab buruknya kondisi kesehatan dan gizi kaum perempuan. Kondisi kesehatan ibu dan anak bayi sangat buruk, tetapi tidak diperhatikan karena dinilai bukan kebutuhan mendesak. 3) Kerja sama antara petugas kesehatan dengan kader kesehatan maupun dukun terlatih belum optimal. 4) Komitmen dan motivasi dari semua pihak untuk bersama-sama berusaha menurunkan AKI Untuk itu upaya yang dilakukan mengatasi permasalahan AKI, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mengangkat Brand Topik Tahun 2016 yakni - Menurunkan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi Dan Balita 50% - Menurunkan Jumlah Balita Gizi Buruk 50% Dari Balita Gizi Buruk Tahun Meningkatkan Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (Uci) Menjadi 100% iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i IKHTISAR EKSEKUTIF ii DAFTAR ISI iv DAFTAR TABEL v DAFTAR GRAFIK vi DAFTAR LAMPIRAN vii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Dasar Pembentukan, Aspek Strategi, Tugas dan Fungsi Organisasi 1 B. Struktur Organisasi 2 C. SumberDayaOrganisasi 2 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 7 A. Rencanaan Strategi 7 B. Penetapan Kinerja 13 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 14 A. Pengukuran Capaian Indikator Kinerja 15 B. Analisis Capaian Kinerja 15 C. Akuntabilitas Keuangan 73 BAB IV PENUTUP 78 A. Kesimpulan 78 B. Saran 78 LAMPIRAN 79 iv
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tabel 1.2 Tabel 1.3 Tabel 1.4 Tabel 1.5 Tabel 1.6 Tabel 3.1 Data Pegawai Berdasarkan JabatanStruktural Data Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Data Pegawai Berdasarkan Jenis Profesi Data Tenaga Kontrak/ Pramubakti Berdasarkan Tingkat Pendidikan Daftar Barang Milik Negara per Desember Penggunaan Anggaran Pengukuran % Capaian Indkator Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tabel 3.2 JumlahTempatTidurRumahSakitTahun 60 Tabel 3.3. JumlahPuskesmasRawatInapdan Yang Mampu PONED Tahun Tabel 3.4. AnggaranJamkesta di ProvinsiGorontaloTahun2013-63 Tabel 3.5. Capaian PHBS ProvinsiGorontaloTahun2013-72 Tabel 3.6. Tabel 3.7 Tabel 3.8 Realisasi Program/ Kegiatan dan Keuangan per Indikator Kinerja SasaranTahun Persen Alokasi APBD Dinas Kesehatan terhadap Total APBD Provinsi Gorontalo Tahun2013- Alokasi APBN, BLN dan Dana Hibah Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun2013-3 3 4 4 5 6 16 61 76 77 16 v
DAFTAR GRAFIK Grafik 3.1. Angka Usia Harapan Hidup di Provinsi Gorontalo 17 Grafik 3.2. Tren Pencapaian AKI di Provinsi Gorontalo Tahun 2013- Grafik 3.3. Persentase Penyebab Kematian Ibu 19 Grafik 3.4. Angka Kematian Bayi di Provinsi Gorontalo Tahun 2013- Grafik 3.5. Angka Kematian Neonatal Tahun 2013-22 Grafik 3.6. Grafik 3.7. Grafik 3.8. Persentase Penyebab Utama Kematian pada Bayi Tahun Angka Kematian Balita di Provinsi Gorontalo Tahun 2013- Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Di TanganiTahun2013- Grafik 3.9. Persen Cakupan Salinkes Tahun 2013-27 Grafik 3.10. Persen Cakupan Kunjungan Bayi Tahun 2013-29 Grafik 3.11. Persen Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Tahun 2013-30 Grafik 3.12. Persen Cakupan Pelayanan Nifas tahun2013-32 Grafik 3.13. Persen Cakupan Penjaringan Siswa SD Tahun 2013-33 Grafik 3.14. Grafik 3.15. Grafik 3.16. Grafik 3.17. Grafik 3.18. Grafik 3.19 Grafik 3.20 Grafik 3.21 Grafik 3.22 Grafik 3.23 Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perwatan Tahun 2013- Prevalensi Kekurangan Gizi Tahun 2013- Persentase Balita Gizi buruk Tahun 2013- Cakupan Penggunaan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Persentase Penggunaan Obat Rasional Di Sarana Pelkes Dasar Tahun 2013- Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit AFP per 100.000 penduduk<15 Tahun, Tahun 2013- Cakupan UCI Tahun 2013- Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Pneumonia Balita Tahun 2013- Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Diare Tahun 2013- AngkaPenemuanKasus BTA Positifatau CDR Tahun 2013-18 20 22 24 26 34 35 36 36 37 38 39 40 41 42 vi
Grafik 3.24 Grafik 3.25 Grafik 3.26 Grafik 3.27 Grafik 3.28 Grafik 3,29 Grafik 3.30 Grafik 3.31 Grafik 3.32 Grafik 3.33 Grafik 3.34 Grafik 3.35 Grafik 3.36 Grafik 3.37 Grafik 3.38 Grafik 3.39 Grafik 3.40 Grafik 3.41 Persentase ODHA DenganTerapi ARV Tahun 2013- Persentase pendudukusia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentanghiv/aids tahun Persentase Cacat Tingkta II pada Kasus Kusta Tahun 2013- Persentase Kasus Kusta pada Anak Tahun 2013- API per 1000 pendudk tahun 2013- Persentase Kasus gigitan hewan penular Rabies Yang di Tangani Sesuai Standar Tahun 2013- Angka Micrifilaria Rate Tahun 2013- Persentase KLB yang di tangan ikurang dari 24 jam Tahun 2013- Persentase PKM yg Melakukan Surveilans Epidemiologi, deteksi dini Kasus PTM dan KIE PTM Persentase Kabupaten/ kota dengan Perbub Kawasan Tanpa Rokok Tahun 2013- Persentase penduduk Yang Menggunakan Jamban Sehat Tahun 2013- Rasio Dokter Gigi per satuan penduduk Tahun 2013- Rasio Dokter Spesialis per satuan penduduk Tahun 2013- Rasio Dokter Umum per satuan penduduk Tahun 2013- Rasio Perawat per satuan penduduk Tahun 2013- RasioBidan per satuanpenduduktahun 2013- Rasio Nutrisionis per satuan penduduk Tahun 2013- Rasio tenaga Apoteker Tahun 2013-43 44 45 45 46 47 47 48 49 50 51 60 61 61 62 63 63 64 vii
DAFTARLAMPIRAN Lampiran 1. Indikator Kinerja Utama (IKU) Lampiran 2. Penetapan Kinerja Lampiran 3. Pengukuran Kinerja Lampiran 4. Matriks Renstra viii