UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier,

BAB 1 : PENDAHULUAN. dijadikan sebagai contoh bagi masyarakat dalam kehidupan sehari hari. Makanan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, secara

LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS KESEHATAN KOTA UPTD PUSKESMAS SEMEMI

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 57

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511)

PERKESMAS. No.Dokument : No. Revisi : Tgl. Terbit : Halaman :

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BANJARANGKAN II PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu riset menunjukkan setidaknya 3,5 juta anak meninggal tiap tahun karena

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RUMAH SAKIT HARAPAN BUNDA

PEDOMAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) PUSKESMAS AMPLAS

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT ( PERKESMAS ) PUSKESMAS KESAMBEN TAHUN I. Pendahuluan

MENGHINDARI PENGULANGAN YANG TIDAK PERLU. No Kode : EP1 Terbitan : No Revisi : Tgl Mulai Berlaku : Halaman :

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT No. 440/ / /KAK/2016 Dokumen No. revisi Tanggal 20 OKTOBER 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. utama bila dibandingkan dengan penyakit umum lainnya. Penyakit gigi yang paling banyak

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

Nomor SOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Efektif. Nama SOP

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

BAB I. PENDAHULUAN. yang semakin tinggi diantara rumah sakit. Rumah sakit dituntut untuk tetap

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. atrofi otot karena kurang bergerak. Atrofi (penyusutan) otot menyebabkan otot

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

RUK PROGRAM DIARE TAHUN 2018

Status Gizi. Keadaan Gizi TINDAK LANJUT HASIL PENDIDIKAN KESEHATAN. Malnutrisi. Kurang Energi Protein (KEP) 1/18/2010 OBSERVASI/PEMANTAUAN STATUS GIZI

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN WALIKOTA PADANG TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme

PEDOMAN PENYULUHAN PADA PASIEN

BAB 1 PENDAHULUAN. penunjang medik yang merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan. mempunyai peranan penting dalam mempercepat tercapainya tingkat

No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBINAAN DAN BUKTI PEMBINAAN. No. Kode : Terbitan: No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku: Halaman :

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan dalam

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

PELAYANAN GIZI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN BAGIAN GIZI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

M ENULAR DAN GIZI BU RU K

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

KERANGKA ACUAN PELAYANAN P0LIKLINIK UMUM

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 7 PEDOMAN PENERAPAN MTBS DI PUSKESMAS

PROGRAM KERJA PANITIA PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT RSIA CITRA INSANI

Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl : INDIKATOR DAN STANDART MUTU KLINIS. Ditetapkan Kepala Puskesmas Parigi IA SOLIHAT NIP:

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS KESEHATAN

BAB IV UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT YANG BERORIENTASI SASARAN (UKMBS) KRITERIA 4.1.2

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONE UPTD PUSKESMAS PALAKKA 1. SOP PELAYANAN PERKESMAS. Nomor SOP Tgl Pembuatan Tgl Revisi Tgl Efektif KABUPATEN BONE

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PUSKESMAS WONOSARI II

BAB VI PENUTUP. korelasi sebesar 72,2%, variabel Pelayanan informasi obat yang. mendapat skor bobot korelasi sebesar 74,1%.

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pelayanan merupakan suatu aktivitas atau serangkaian alat yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang optimal (Sarwono, 2002). Sejak awal pembangunan kesehatan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

PEDOMAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS GEMAHARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

BAB I PENDAHULUAN. beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit

PANDUAN ATAU PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit dalam menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Malnutrisi merupakan salah satu permasalahan yang banyak dialami

Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta )

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT WAY DENTE

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KEPUTUSAN. Nomor : 449.1/KEP-III/003 / 03/ 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA DI UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SUSUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. izin penyelenggaraan Rumah Sakit Khusus Pemerintah dari Gubernur Jawa

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 4 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi

GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG NOMOR :800/ /PRA/I/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

MONITORING KESESUAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN UKM PUSKESMAS. Agussalim, SKM. NIP DOMPU TIMUR

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI UPT PUSKESMAS CARINGIN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2.1.2 URAIAN TUGAS BERDASARKAN JABATAN

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl: Ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas Kampar Kiri dr. Pasniwati Nip. 19750805 200904 2 001 PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI Jalan HR. Soebrantas Lipatkain Kecamatan Kampar Kiri

RUK PROGRAM GIZI Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl: Ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas Kampar Kiri dr. Pasniwati Nip. 19750805 200904 2 001 PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI Jalan HR. Soebrantas Lipatkain Kecamatan Kampar Kiri

KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl: Ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas Kampar Kiri dr. Pasniwati Nip. 19750805 200904 2 001 PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

Jalan HR. Soebrantas Lipatkain Kecamatan Kampar Kiri RUK PROGRAM PROMKES Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl: Ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas Kampar Kiri dr. Pasniwati Nip. 19750805 200904 2 001 PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI Jalan HR. Soebrantas Lipatkain Kecamatan Kampar Kiri KERANGKA ACUAN 1. Pendahuluan 2. Latar Belakang 3. Tujuan a. Umum b. Khusus. 4. Kegiatan a. Pokok b. Rincian Kegiatan. 5. Cara melaksanakan kegiatan. 6. Sasaran 7. Jadwal pelaksanaan kegiatan 8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan 9. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan

KERANGKA ACUAN 1. Latar Belakang Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan persaingan dalam berbagai aspek, diperlukan sumber daya yang berkualitas tinggi agar mampu bersaing dengan Negara lain. Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM dan bisa dicapai dengan status gizi yang baik. Status gizi merupakan salah satu factor utama yang sangat menentukan untuk meningkatkan kwalitas sumber daya manusia yang menjadi tujuan pembangunan Indonesia. Visi pembangunan gizi adalah mewujudkan keluarga mandiri sadar gizi untuk mencapai status gizi keluarga yang optimal. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya masalah gizi diantaranya adalah ketersediaan pangan dalam rumah tangga, asuhan gizi keluarga, pengetahuan terkait gizi, serta pemanfaatan keluarga terhadap pelayanan kesehatan khususnya di Puskesmas. Sejalan dengan hal tersebut, maka diambil langkah-langkah dalam upaya perbaikan gizi masyarakat yang diselenggarakan oleh Puskesmas. Upaya perbaikan gizi ini merupakan bagian tak terpisahkan dari pelayanan kesehatan dasar di tingkat Puskesmas. Masalah gizi dinilai sesuai kondisi perorangan yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan. Kecenderungan peningkatan kasus penyakit yang terkait gizi pada semua kelompok rentan mulai dari ibu hamil, anak, remaja hingga lansia, memerlukan penatalaksanaan gizi secara khusus. Oleh karena itu dibutuhkan pelayanan gizi yang bermutu untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dan mempercepat penyembuhan seperti pelayanan gizi di puskesmas seperti pojok gizi. Upaya pengembangan pojok gizi merupakan salah satu langkah yang ditempuh sejak awal repelita VI. Pengembangan pojok gizi Puskesmas diselenggarakan dalam rangka mengoptimalkan pelayanan gizi, baik kualitas maupun kuantitasnya. 2. Tujuan Umum dan Tujuan khusus

a. Tujuan umum Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya preventif, kuratif dan promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus. b. Tujuan Khusus 1. Menyelenggarakan konseling gizi pada pasien dan keluarganya. 2. Membimbing dan mengarahkan pasien dalam memahami masalah gizi yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya. 3. Memanfaatkan konseling gizi secara optimal oleh semua pasien yang datang ke Puskesmas maupun dirawat di Puskesmas. 4. Melakukan pengkajian gizi, factor yang berpengaruh terhadap gangguan gizi dan status gizi dengan cara anamnesis diet. 5. Memantau perkembangan balita yang mempunyai masalah gizi kurang. 3. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan a. Kegiatan Pokok Kegiatan pokok di Pojok gizi adalah dengan memberikan konseling gizi kepada pasien sesuai jenis penyakit yang di derita. b. Rincian Kegiatan a) Melakukan visite bersama dokter ke rawat inap dan memberikan konseling gizi kepada pasien dan atau keluarga pasien sesuai penyakit yang dideritanya. b) Menerima rujukan pasien langsung dari posyandu dan dari ruangan pengobatan ( poli kia, umum, lansia dan gigi ). c) Melakukan anamnesa, pengukuran TB, BB dan lila untuk menentukan status gizi pasien. d) Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang di deritanya. e) Memberikan konseling gizi/pemahaman tentang diet yang harus di jalankan selama sakit. f) Melakukan perjanjian untuk kunjungan kembali untuk monitoring dan evaluasi 4. Cara melaksanakan kegiatan Cara melaksanakan kegiatan konseling dan penyuluhan dapat dilakukan di dalam gedung yaitu di Puskesmas dengan menyiapkan materi dan peralatan untuk konseling dan penyuluhan. 5. Sasaran Kegiatan 1. Pasien/ keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan yang datang ke Puskesmas 2. Masyarakat umum/pasien rujukan dari posyandu. 3. Meliputi ibu hamil, anak balita, anak sekolah, remaja, dewasa dan lansia 6. Jadwal pelaksanaan kegiatan. Jadwal kegiatan konseling gizi di lakukan setiap hari di hari efektif kerja.

7. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan Evaluasi pelaksanaan kegiatan di lakukan tiap bulan sekali oleh penanggung jawab pojok gizi,selanjutnya di laporkan ke Kepala puskesmas. 8. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan. Pencatatan atau pelaporan kegiatan di lakukan setiap bulan di akhir bulan pembukuan. KERANGKA ACUAN 1. Latar Belakang Gizi merupakan factor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas Sumber Daya Manusia, oleh karena itu perlu pelayanan gizi yang berkualitas pada individu dan masyarakat. Pelayanan gizi merupakan salah satu sub system dalam pelayanan kesehatan paripurna, yang berfokus kepada keamanan pasien. Dengan demikian pelayanan gizi wajib mengacu kepada standar yang berlaku. Pelayanan gizi yang dilakukan di Rumah Sakit atau Puskesmas Perawatan merupakan pelayanan gizi yang di sesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolism tubuh. Keadaan gizi pasien berpengaruh terhadap proses penyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan penyakit dapat berpengaruh terhadap keadaan gizi pasien. Asupan zat gizi yang tidak sesuai kebutuhan sangat berkaitan dengan peningkatan resiko penyakit maupun komplikasinya. Selain itu terdapat kecenderungan peningkatan kasus yang terkait gizi baik, pada individu maupun kelompok. Hal ini memerlukan asuhan gizi yang bermutu guna mempertahankan status gizi yang optimal dan untuk mempercepat penyembuhan. Hasil studi kohort tahun 2011 yang dikenal dengan penelitian SARMILA di 3 (tiga) rumah sakit (RS Dr. Sardjito Yogyakarta, RS M.Djamil Padang dan RS Sanglah Denpasar ), diketahui pasien dengan asupan energy tidak cukup selama di rumah sakit mempunyai resiko lebih besar untuk malnutrisi dan terdapat perbedaan yang signifikan lama hari rawat inap pada pasien dengan asuhan gizi dan pelayanan gizi konvensional. Terapi gizi merupakan factor penunjang utama penyembuhan, dalam pemberiannya di sesuaikan seiring dengan perubahan fungsi organ selama proses penyembuhan. Dengan demikian untuk mengatasi hal diatas dibutuhkan pemberian dukungan gizi yang tepat melalui pelayanan asuhan gizi yang berkualitas.

2. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus a. Tujuan umum Terciptanya system pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna sebagai bagian dari pelayanan kesehatan di Puskesmas rawat inap. b. Tujuan Khusus 1. Menyelenggarakan Asuhan gizi pada pelayanan gizi rawat inap. 2. Menyelenggarakan pemberian makanan sesuai standar kebutuhan gizi dan aman dikonsumsi 3. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling gizi pada pasien dan keluarganya. 3. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan a. Kegiatan Pokok Kegiatan pokok di Pojok gizi adalah dengan memberikan konseling gizi kepada pasien sesuai jenis penyakit yang di derita. c. Rincian Kegiatan g) Melakukan visite bersama dokter ke rawat inap dan memberikan konseling gizi kepada pasien dan atau keluarga pasien sesuai penyakit yang dideritanya. h) Menerima rujukan pasien langsung dari posyandu dan dari ruangan pengobatan ( poli kia, umum, lansia dan gigi ). i) Melakukan anamnesa, pengukuran TB, BB dan lila untuk menentukan status gizi pasien. j) Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang di deritanya. k) Memberikan konseling gizi/pemahaman tentang diet yang harus di jalankan selama sakit. l) Melakukan perjanjian untuk kunjungan kembali untuk monitoring dan evaluasi b. Cara melaksanakan kegiatan Cara melaksanakan kegiatan konseling dan penyuluhan dapat dilakukan di dalam gedung yaitu di Puskesmas dengan menyiapkan materi dan peralatan untuk konseling dan penyuluhan. c. Sasaran Kegiatan 4. Pasien/ keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan yang datang ke Puskesmas 5. Masyarakat umum/pasien rujukan dari posyandu. 6. Meliputi ibu hamil, anak balita, anak sekolah, remaja, dewasa dan lansia d. Jadwal pelaksanaan kegiatan. Jadwal kegiatan konseling gizi di lakukan setiap hari di hari efektif kerja.

e. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan Evaluasi pelaksanaan kegiatan di lakukan tiap bulan sekali oleh penanggung jawab pojok gizi,selanjutnya di laporkan ke Kepala puskesmas. f. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan. Pencatatan atau pelaporan kegiatan di lakukan setiap bulan di akhir bulan pembukuan.