PEDOMAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS GEMAHARJO
|
|
- Hartanti Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROGRAM GIZI PUSKESMAS GEMAHARJO
2 KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena rahmad dan hidayahnya, akhirnya penyusunan buku pedoman Program Gizi Puskesmas Gemaharjo, bisa diseleseikan dengan baik. Buku pedoman ini disusun sebagai acuan tenaga gizi di Puskesmas (Khususnya Puskesmas Gemaharjo), yang menyelenggarakan pelayanan gizi rawat jalan dan rawat inap secara terstandart, sehingga terlaksana pelayanan gizi yang berkualitas. Pedoman ini mencakup Model dan Proses Asuhan Gizi Terstandar, Konsep, Proses dan Langkah Asuhan Gizi Terstandar, Kewenangan Tenaga Gizi dalam Proses Asuhan Gizi, serta Pengawasan dan Pengendalian Mutu Asuhan Gizi pada fasilitas pelayanan kesehatan. Ucapan terimakasih disertai penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan masukan, saran, dan kritik dalam penyusunan pedoman dan penggunaan buku ini. Wa billahi tauk wal hidayah, Wassalamualaikum wr.wb.
3 DAFTAR ISI
4 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu perlu pelayanan gizi yang berkualitas pada individu dan masyarakat. Pelayanan gizi merupakan salah satu sub-sistem dalam pelayanan kesehatan paripurna, yang berfokus kepada keamanan pasien. Dengan demikian pelayanan gizi wajib mengacu kepada standar yang berlaku. Mengingat masih dijumpai kejadian malnutrisi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, maka perlu upaya pendekatan yang lebih strategis. Asupan zat gizi yang tidak sesuai kebutuhan sangat berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit maupun komplikasinya. Selain itu terdapat kecenderungan peningkatan kasus yang terkait gizi baik, pada individu maupun kelompok. Hal ini memerlukan asuhan gizi yang bermutu guna mempertahankan status gizi yang optimal dan untuk mempercepat penyembuhan. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang mengutamakan keselamatan pasien maka dilakukan pendekatan modern di bidang pelayanan kesehatan yang berfokus kepada pasien, dimana kebutuhan terbaik pasien yang diutamakan. Sejalan dengan itu pelayanan asuhan gizi sebagai bagian dari pelayanan kesehatan juga dituntut untuk selalu meningkatkan kualitasnya melalui pelayanan gizi yang berfokus pada keselamatan pasien, yang disebut dengan pelayanan gizi berbasis patient safety dan sejalan dengan standar akreditasi. Sebagai upaya untuk menstandarkan kualitas asuhan gizi seperti tersebut di atas, maka petugas gizi membuat buku pedoman gizi sebagai acuan bagi tenaga gizi di fasilitas pelayanan kesehatan, khususnya di Puskesmas Gemaharjo. B. TUJUAN Tersedianya pedoman bagi tenaga gizi dalam melakukan tugas di Puskesmas Gemaharjo, sehingga terlaksana pelayanan gizi yang berkualitas.
5 C. SASARAN Sasaran pada pedoman ini adalah tenaga gizi Puskesmas Gemaharjo D. RUANG LINGKUP Ruang lingkup yang dibahas dalam buku pedoman ini mencakup: 1. Pelayanan gizi rawat jalan 2. Pelayanan gizi rawat inap 3. Pelayanan gizi masyarakat E. BATASAN 1. Asuhan Gizi adalah serangkaian kegiatan yang terorganisir/terstruktur yang memungkinkan untuk identikasi kebutuhan gizi dan penyediaan asuhan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 2. Berpikir Kritis adalah kemampuan menganalisis masalah gizi, merumuskan dan mengevaluasi pemecahan masalah dengan mendengarkan dan mengamati fakta serta opini secara terintegrasi. Karakteristik dan cara berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir konseptual, rasional, kreatif, mandiri, dan memiliki keinginan untuk tahu lebih dalam. 3. Dietetik adalah integrasi, aplikasi dan komunikasi dari prinsip-prinsip keilmuan makanan, gizi, sosial, dan keilmuan dasar untuk mencapai dan mempertahankan status gizi yang optimal secara individual melalui pengembangan, penyediaan dan pengelolaan pelayanan gizi dan makanan di berbagai area/lingkungan/latar belakang praktek pelayanan. 4. Konseling Gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah yang dilaksanakan oleh Tenaga Gizi untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku pasien dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi sehingga pasien dapat memutuskan apa yang akan dilakukannya. 5. Kolaborasi yaitu proses dimana individu, kelompok dengan kepentingan yang
6 sama bergabung untuk menangani masalah yang teridentikasi. Mengkomunikasikan rencana, proses, dan hasil monitoring evaluasi kegiatan asuhan gizi kepada pasien dan petugas kesehatan lain yang menangani masalah gizi tersebut. 6. Membuat keputusan yaitu proses kritis dalam memilih tindakan yang terbaik dalam proses asuhan gizi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 7. Memecahkan masalah yaitu proses yang terdiri dari identikasi masalah gizi, formulasi pemecahan masalah, implementasi dan evaluasi hasil. 8. Monitoring dan Evaluasi Gizi adalah kegiatan untuk mengetahui respon pasien/ klien terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya. 10. Pelayanan Gizi adalah suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi, makanan, dietetik masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau sakit. 15. Rujukan Gizi adalah sistem dalam pelayanan gizi puskesmas yang memberikan pelimpahan wewenang yang timbal balik atas pasien dengan masalah gizi, baik secara vertikal maupun horizontal. 17. Tenaga Gizi adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan di bidang gizi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. F. DASAR HUKUM 1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional 4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan 5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualikasi Nasional
7 Indonesia 6. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 23 /KEP/M.PAN/4/2001 tanggal 4 April 2001 tentang Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka Kreditnya 7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1306/Menkes/SK/XII/2001 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Nutrisionis 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1796/Menkes/PER/VII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan 9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi 10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 tahun 2013 tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) BAB II STANDART KETENAGAAN A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA Di Puskesmas Gemaharjo untuk program gizi terdapat, satu tenaga S1 gizi di pelayanan : 1. Rawat jalan 2. Rawat inap (dengan di bantu dua tenaga pemasak lulusan SLTP) 3. Gizi masyarakat Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 26 tahun 2013, Bab III pasal 17 dan 18 ayat 3, tenaga gizi Nutrisionis Registered (NR) mempunyai kewenangan sebagai berikut: 1. Memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi dan dietetik; 2. Pengkajian gizi, diagnosis gizi dan intervensi gizi meliputi perencanaan,
8 preskripsi diet, implementasi, konseling dan edukasi serta fortikasi dan suplementasi zat gizi mikro dan makro, pemantauan dan evaluasi gizi, merujuk kasus gizi, dan dokumentasi pelayanan gizi; 3. Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan pelayanan gizi dan 4. Melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang banyak atau kelompok orang dalam jumlah besar. Tenaga gizi Nutrisionis Registered (NR) dalam melaksanakan kewenangan sesuai dengan standar profesi. selain itu tenaga gizi Nutrisionis Registered (NR) hanya dapat bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Apabila rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan belum memiliki tenaga gizi Registered Dietisien (RD) tetapi memiliki tenaga gizi Nutrisionis Registered (NR), maka tenaga gizi Nutrisionis Registered (NR) dapat diberi kewenangan sebagai Registered Dietisien (RD) dan segera diberi kesempatan untuk memenuhi kualikasi sebagai tenaga gizi Registered Dietisien (RD). B. DISTRIBUSI KETENAGAAN Distribusi ketenagaan gizi di Puskesmas Gemaharjo, tenaga gizi sebagai koordinator dan pelaksana pelayanan gizi di : 1. Rawat jalan 2. Rawat inap (dengan di bantu dua tenaga pemasak lulusan SLTP) 3. Gizi masyarakat C. JADWAL KEGIATAN Jadwal kegiatan program gizi terlampir
9 BAB III STANDART FASILITAS A. DENAH RUANG RUANG GIZI WASTAFEL KURSI KURSI ANTROPOME TRI KIT MEJA KURSI ALMARI Denah Puskesmas Gemaharjo Poli Gigi Loke t Ruang Obat Gudang Obat Poli Pengobatan Poli KIA Poli MTBS Ruang Laktasi Poli Gizi Poli Fisioterapi Poli Imunisasi Toile t
10 B. STANDART FASILITAS NO KEGIATAN STANDART FASILITAS 1 Konsultasi gizi pasien rawat jalan, 1.Meja 2.Kursi rujukan dari poli lain (KIA, BP, 3.Leaflet MTBS, imunisasi, dan fisioterapi) 4.Food model 5.Buku dokumentasi konsultasi gizi 2 Menerima rujukan dari posyandu 1.Meja balita dan posyandu lansia 2.Kursi 3.Leaflet 4.Food model 5.Buku dokumentasi konsultasi gizi 3 Konsultasi gizi pasien rawat inap 1.Leaflet 2.Buku dokumentasi konsultasi gizi 4 Penyelenggaraan makan dan 1.Buku rekap pasien rawat inap minum pasien rawat inap 2.Makan dan minum pasien 3.Peralatan saji makan dan minum 4.Peralatan memasak 5.Dapur yang sesuai standart 5 Pemberian kapsul vitamin A dosis 1.Vitamin a kapsul biru dan merah tinggi pada balita 2.Buku KIA 6 Pemberian kapsul vitamin A dosis 1.Vitamin a kapsul biru dan merah tinggi pada ibu nifas 2.Buku KIA 7 Pemberian tablet Fe (90 tablet) 1.Tablet Fe pada ibu hamil 2.Buku KIA 8 PMT (Pemberian Makanan 1.PMT penyuluhan 2.PMT pemulihan Tambahan) pada ibu hamil KEK 3.Buku rekap ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronik) 4.Buku evaluasi ibu hamil KEK 9 PMT (Pemberian Makanan 1.PMT penyuluhan Tambahan) pada balita gizi buruk 2.PMT pemulihan 3.Buku rekap balita gizi buruk 4.Buku evaluasi balita gizi buruk 10 Pemberian MP-ASI (Makanan 1.PMT penyuluhan 2.PMT pemulihan Pendamping Air Susu Ibu) pada 3.Buku rekap balita 6-24 bulan
11 anak usia 6-24 bulan Gakin 4.Buku evaluasi balita 6-24 bulan (Keluarga Miskin) 11 Penanganan pada balita BGM 1.PMT penyuluhan 2.PMT pemulihan (Bawah Garis Merah) melalui PMT 3.Buku rekap balita BGM penyuluhan dan PMT pemulihan 4.Buku evaluasi balita BGM 12 Memantau balita naik berat 1.Buku KIA 2.Form rekap SKDN badannya (N/D) melalui proses 3.Form laporan penimbangan setiap bulan di 4.Antropometri kit Posyandu 13 Penyulugan dan konseling gizi 1.Leaflet 2.Lembar balik 3.Food model 4.ASI kit 5.Antropometri kit 6.Poster 14 Pemeriksaan garam beryodium 1.Garam pada masyarakat 2.Iodine test 15 Survey KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) 1. Kuesioner KADARZI 2. Form rekap survey 3. ATK 16 Pemantauan ASI eksklusif 1. KMS ASI 2. ASI kit 3. Form laporan ASI BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
12 A. LINGKUP KEGIATAN PELAYANAN GIZI 1. Pelayanan gizi rawat jalan, meliputi : a. Konsultasi gizi pasien rawat jalan, rujukan dari poli lain (KIA, BP, MTBS, imunisasi, dan fisioterapi) b. Menerima rujukan dari posyandu balita dan posyandu lansia 2. Pelayanan gizi rawat inap a. Konsultasi gizi pasien rawat inap b. Penyelenggaraan makan dan minum pasien rawat inap 3. Pelayanan gizi masyarakat N Kegiatan o 1 Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 2 Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas 3 Pemberian tablet Fe (90 tablet) pada ibu hamil 4 PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronik) 5 PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada balita gizi buruk 6 Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) pada anak usia 6-24 bulan Gakin (Keluarga Miskin) 7 Penanganan pada balita BGM (Bawah Garis Merah) melalui PMT penyuluhan dan PMT pemulihan 8 Memantau balita naik berat badannya (N/D) melalui proses penimbangan setiap bulan di Posyandu 9 Penyulugan dan konseling gizi 10 Pemeriksaan garam beryodium pada masyarakat 11 Survey KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) 12 Pemantauan ASI eksklusif B. METODE Metode pelayanan gizi yang dilakukan di Puskesmas Gemaharjo, dengan cara: 1. Konseling gizi atau konsultasi gizi Untuk kegiatan konseling atau konsultasi gizi ini dilakukan pada pasien rawat jalan dan rawat inap yang ada di Puskesmas Gemaharjo 2. Penyuluhan Untuk kegiatan penyuluhan dilakukan, pada kegiatan gizi masyarakat. Biasanya kegiatan ini dilakukan pada: a. Posyandu balita
13 b. Posyandu lansia c. Kelas ibu hamil d. Kelas ibu menyusui e. Pertemuan pertemuan yang ada di empat desa di wilayah Puskesmag Gemaharjo 3. Pemberian materi atau bahan yang ada di poli gizi (PMT atau suplemen gizi) Untuk kegiatan pemberian materi atau bahan yang ada di poli gizi (PMT atau suplemen gizi) biasanya dilakukan pada pasien rawat jalan, pasien rawat inap dan pelayanan gizi masyarakat, misalnya : a. Pemberian vitamin A b. Pemberian tablet Fe c. Pemberian vitamin penambah nafsu makan d. Pemberian lancar ASI e. PMT pada balita gizi kurang f. PMT pada balita gizi buruk g. PMT ibub hamil KEK 4. Konsultasi via SMS Semua sasaran pada waktu bertemu dengan ptugas gizi selaludiberikan kontak telfon petugas gizi, sehingga apabila ada masalah gizi lebih lanjut, bisa dikonsultasikan dengan menggunakan via SMS C. LANGKAH KEGIATAN PELAYANAN GIZI Alur pelayanan gizi di Puskesmas Gemaharjo, dengan tiga jenis pelayanan, meliputi : 1. Konsultasi gizi pasien rawat jalan, rujukan dari poli lain (KIA, BP, MTBS, imunisasi, dan fisioterapi) Pendaftaran rawat jalan di Puskesmas Gemaharjo Poli KIA, BP, MTBS, imunisasi dan fisioterapi Pasien ada masalah gizi
14 Di rujuk ke poli gizi dan mendapatkan penanganan masalah gizi 2. Menerima rujukan dari posyandu balita dan posyandu lansia Posyandu balita Terdapat masalah gizi Pendaftaran rawat jalan di Puskesmas Gemaharjo Poli MTBS Pasien ada masalah gizi Di rujuk ke poli gizi dan mendapatkan penanganan masalah gizi 3. Konsultasi gizi pasien rawat inap Pasien rawat inap
15 Diagnosa dari dokter Pasien mendapatkan penanganan masalah gizi, dengan cara petugas gizi memberikan konsultasi gizi kepada pasien dan salah satu keluarganya 4. Penyelenggaraan makan dan minum pasien rawat inap Mencatat dan merekap jumlah pasien rawat inap Memberikan makan dan minum pasien sesuai menu hari itu dan jadwal (Pagi, siang dan sore) 5. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita Mencatat dan merekap jumlah balita di posyandu yang berusia lebih dari 6 bulan pada bulan Januari dan Juli Melakukan permintaan (BON) vitamin A ke petugas obat pads bulan Januari dan Juli
16 Petugas obat mengambil vitamin A di gudang farmasi Dinas Kesehatan Pacitan dan menyerahkan vitamin A ke petugas gizi Petugas gizi melakukan pendistribusian vitami A ke seluruh balita (Dengan usia lebih dari 6 bulan) di semua posyandu balita yang ada di wilayah Puskesmas Gemaharjo Pada bulan Februari dan Agustus petugas gizi dibantu bidan desa dan kader posyandu balita, memberikan vitamin A langsung ke balita 6. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas Mencatat dan merekap jumlah melahirkan satu tahun yang lalu di masing masing desa (Wilayah Puskesmas Gemaharjo) Melakukan permintaan (BON) vitamin A ke petugas obat pada bulan Januari yang akan di gunakan untuk satu tahun berikutnya, dengan jumlah estimasi (Jumlah ibu melahirkan tahun lalu di tambah 10 %)
17 Petugas obat mengambil vitamin A di gudang farmasi Dinas Kesehatan Pacitan dan menyerahkan vitamin A ke Petugas gizi melakukan pendistribusian vitami A ke seluruh desa yang ada di wilayah Puskesmas Gemaharjo, melalui bidan desa Bidan desa mendistribusikan vitamin A kepada ibu nifas (2 kapsul) 7. Pemberian tablet Fe (90 tablet) pada ibu hamil Dinas Kesehatan melakukan dropping tablet Fe ke Puskesmas Gemaharjo, melalui petugas obat
18 Merekap dan mencatat sasaran ibu hamil yang ada di empat desa, di wilayah kerja Puskesmas Gemaharjo Mendistribusikan tablet Fe ke bidan desa di empat desa, di wilayah kerja Puskesmas Gemaharjo Mendistribusikan tablet Fe ke ibu hamil di empat desa, di wilayah kerja Puskesmas Gemaharjo, melalui kegiatan kelas ibu hamil atau pada waktu ibu hamil periksa di tempat layanan kesehatan 8. PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronik) Mencatat dan merekap ibu hamil KEK (Kurang Energi Kronik), yang ada di wilayah Puskesmas Gemaharjo dan di data per Desa
19 Pemberian Makanan Tambahan Penyuluhan (PMT Penyuluhan), yaitu memberikan informasi tentang pengolahan bahan makanan lokal dengan nilai gizi tinggi yang diolah dengan cara memasak yang benar dan menggunakan prinsip gizi seimbang Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT Penyuluhan), yaitu memberikan makanan tambahan secara instan kepada ibu hami KEK yang sudah di rekomendasikan oleh Dinas Kesehatan Diberikan selama 30 hari pada ibu hamil KEK Evaluasi status gizi pada ibu hamil setelah diberikan PMT pemulihan selama 30 hari 9. PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada balita gizi buruk Mencatat dan merekap balita gizi buruk, yang ada di wilayah Puskesmas Gemaharjo dan di data per Desa Pemberian Makanan Tambahan Penyuluhan (PMT Penyuluhan), yaitu memberikan informasi tentang pengolahan bahan makanan lokal dengan nilai gizi tinggi yang diolah dengan cara memasak yang benar dan menggunakan prinsip gizi seimbang
20 Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT Penyuluhan), yaitu memberikan makanan tambahan secara instan kepada balita gizi buruk yang sudah di rekomendasikan oleh Dinas Kesehatan Diberikan selama 30 hari pada balita gizi buruk Evaluasi status gizi pada balita gizi buruk setelah diberikan PMT pemulihan selama 30 hari 10. Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) pada balita usia 6-24 bulan Gakin (Keluarga Miskin) dengan status gizi kurang Mencatat dan merekap balita usia 6-24 bulan Gakin (Keluarga Miskin) dengan status gizi kurang
21 Pemberian Makanan Tambahan Penyuluhan (PMT Penyuluhan), yaitu memberikan informasi tentang pengolahan bahan makanan lokal dengan nilai gizi tinggi yang diolah dengan cara memasak yang benar dan menggunakan prinsip gizi seimbang Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT Penyuluhan), yaitu memberikan makanan tambahan secara instan kepada balita gizi kurang yang sudah di rekomendasikan oleh Dinas Kesehatan Evaluasi status gizi pada balita gizi kurang 11. Penanganan pada balita BGM (Bawah Garis Merah) melalui PMT penyuluhan dan PMT pemulihan Mencatat dan merekap balita BGM, yang ada di wilayah Puskesmas Gemaharjo dan di data per Desa
22 Pemberian Makanan Tambahan Penyuluhan (PMT Penyuluhan), yaitu memberikan informasi tentang pengolahan bahan makanan lokal dengan nilai gizi tinggi yang diolah dengan cara memasak yang benar dan menggunakan prinsip gizi seimbang Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT Penyuluhan), yaitu memberikan makanan tambahan secara instan kepada balita BGM yang sudah di rekomendasikan oleh Dinas Kesehatan Diberikan selama 30 hari pada balita BGM Evaluasi status gizi pada balita BGM setelah diberikan PMT pemulihan selama 30 hari 12. Memantau status gizi balita Merekap berat badan dan tinggi badan balita yang ada di wilayah Puskesmas Gemaharjo, di masing masing Posyandu Memasukkan data BB dan TB balita dalam software WHO anthro
23 Out put dari WHO anthro secara otomatis akan menunjukkan status gizi dari balita yang datanya kita masukkan ke dalam software 13. Memantau balita naik berat badannya (N/D) melalui proses penimbangan setiap bulan di Posyandu Merekap berat badan dan tinggi badan balita yang ada di wilayah Puskesmas Gemaharjo, di masing masing Posyandu Memasukkan data BB anthro Out put dari WHO anthro secara otomatis akan menunjukkan data N/D dari balita yang datanya kita masukkan ke dalam software 14. Pemeriksaan garam beryodium pada masyarakat Pendataan siswa baru di Sekolah Dasar dan balita yang ada di seluruh wilayah Gemaharjo Siswa baru di Sekolah Dasar dan balita yang ada di seluruh wilayah Gemaharjo pada bulan Maret dan September diwajibkan membawa garam satu sendok makan yang diambil dari dapur
24 Dilakukan pemeriksaan garam beryodium dengan menggunakan iodin test, apabila garam yang di tetesi iodine test berwarna ungu berarti garam mengandung yodium dan sebaliknya apabila tidak berwarna berarti garam tersebut tidak mengandung yodium Dilakukan rekap laporan garam beryodium per masing masing desa di wilayah kerja Puskesmas Gemaharjo dan dilaporkanke Dinas Kesehatan 15. Survey KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) Menentukan sample 20 ibu balita per posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Gemaharjo untuk dilakukan survey KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) Malaksanakan survey KADARZI dengan ibu balita, pada waktu kegiatan Posyandu balita
25 Hasil direkap dan dianalisa Dilaporkan ke Dinas Kesehatan Merencanakan rencana tindak lanjur, dalam kegiatan inovatif yang bisa memperbaiki 5 indikator survey KADARZY 16. Pemantauan ASI eksklusif Pendataan ibu hamil yang akan melahirkan Sosialisasi KMS ASI pada kegiatan kelas ibu hamil
26 KMS diberikan pada waktu ibu melahirkan Pengisian KMS ASI dibantu oleh kader ASI eksklusif KMS ASI eksklusif di evaluasi setiap bulan pada waktu kegiatan Kelas Ibu Menyusui BAB V LOGISTIK Logistik yang ada di pelayanan gizi meliputi: NO LOGISTIK KONDISI 1 PMT untuk ibu hamil KEK Baik 2 PMT untuk balita gizi buruk Baik 3 PMT untuk balita gizi kurang Baik 4 Lancar ASI untuk ibu menyusui Baik 5 Leaflet pelayanan gizi Baik 6 ASI kit Baik 7 KMS ASI Baik 8 Media penyuluhan DDTK Baik
27 9 Media penyuluhan KADARZI Baik 10 Food model Baik 11 Antropometri kit Baik 12 Form laporan bulanan Baik 13 Form pemantauan tumbuh kembang Baik balita 14 Bahan makanan dan minuman untuk pasien rawat inap 15 Peralatan masak untuk dapur rawat Baik Baik inap 16 Almari es untuk dapur rawat inap Baik BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN / PROGRAM Keselamatan sasaran pada kegiatan atau program gizi meliputi : NO SASARAN ALAT KESEKAMATAN
28 1 Pasien rawat inap 1. Makanan dan minuman harus tertutup rapat pada waktu di sajikan 2. Makanan dan minuman yang disajikan harus bebas dari bahaya fisik dan kimia 2 Pasien rawat jalan 1. Memperhatikan tanggal kadaluarsa pada 3 Pasien pada kegiatan gizi masyarakat PMT pemulihan 2. Memperhatikan tanggal kadaluarsa pada suplemen gizi yang diberikan 1. Memperhatikan tanggal kadaluarsa pada PMT pemulihan 2. Memperhatikan tanggal kadaluarsa pada suplemen gizi yang diberikan BAB VII KESELAMATAN KERJA NO PEKERJA ALAT PELINDUNG 1 Tenaga lapangan 1. Motor dalam kondisi baik 2. Alat pengaman berkendara (Helm, jaket dan sepatu) 2 Tenaga pemasak 1. Celemek 2. Sarung tangan 3. Masker
29 BAB VIII PENGENDALIAN MUTU Indikator keberhasilan dalam program gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : 1. Pelaksanaan pelayanan sesuai jadwal 2. Pelaksanaan pelayanan sesuai SOP 3. Ketepatan dalam pembuatan dan penyerahan laporan 4. Tercapainya indikator kinerja program gizi N o Kegiatan Prosentase Pencapaian Indikator (%) 1 Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas Pemberian tablet Fe (90 tablet) pada ibu hamil PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada ibu hamil 100 KEK (Kekurangan Energi Kronik) 5 PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada balita gizi 100 buruk 6 Pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu 100 Ibu) pada anak usia 6-24 bulan Gakin (Keluarga Miskin) 7 Penanganan pada balita BGM (Bawah Garis Merah) 100 melalui PMT penyuluhan dan PMT pemulihan 8 Memantau balita naik berat badannya (N/D) melalui 73 proses penimbangan setiap bulan di Posyandu 9 Penyulugan dan konseling gizi Pemeriksaan garam beryodium pada masyarakat Survey KADARZI (Keluarga Sadar Gizi) Pemantauan ASI eksklusif 80,4 BAB IX
30 PENUTUP Pedoman ini di gunakan sebagai penunjang kinerja program gizi dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan gizi yang ada di Puskesmas Gemaharjo. Apabila terdapat revisi dalam pelayanan gizi, maka isi dari pedoman ini aka menyesuaikan.
No. Dokumen : C. KEBIJAKAN Puskesmas Gedongan mengatur tata cara melakukan konsultasi gizi kepada pasien
KONSULTASI GIZI.. A. PENGERTIAN Serangkaian proses komunikasi dua arah untuk mengembangkan pengertian dan sikap positif terhadap makanan agar dapat membentuk dan memiliki kebiasaan makanan yang baik dalam
Lebih terperinciPEDOMAN PELAYANAN GIZI PUSKESMAS WONOSARI II
PEDOMAN PELAYANAN GIZI PUSKESMAS WONOSARI II BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, besaran masalah gizi pada balita di Indonesia yaitu 19,6% gizi kurang,
Lebih terperinciSumber: https://www.dropbox.com/s/dkbpm4ypy01l3yj/sop GIZI CEPER 2013.docx?dl=0
PROGRAM GIZI 1.Tujuan Sebagai pedoman Petugas Gizi Puskesmas dalam pengolahan data bulanan dari desa untuk mendapat data yang valid, akurat dan tepat waktu. Pengelolaan data adalah kegiatan untuk mengumpulkan
Lebih terperinciUPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI
KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI Nomor : Revisi Ke : Berlaku Tgl: Ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas Kampar Kiri dr. Pasniwati Nip. 19750805 200904 2 001 PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS
Lebih terperinciKUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA
94 KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA KARAKTERISTIK KELUARGA Nomor Responden : Nama Responden (Inisial)
Lebih terperinciKUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 2010 I.
5 Lampiran 1 KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN KADARZI PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DINAS KESEHATAN PROVINSI JAMBI TAHUN 21 I. IDENTITAS LOKASI 1. Propinsi 2. Kabupaten 3. Kecamatan 4. Desa / Kelurahan
Lebih terperinciSTANDAR TERKINI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT (PGRS)
STANDAR TERKINI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT (PGRS) Marina Damajanti Kasubdit Bina Gizi Klinik Direktorat Bina Gizi Disampaikan pada Temu Ilmiah Internasional-PERSAGI Jogyakarta, 27 November 2014 DEFINISI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 155/Menkes/Per/I/2010 TENTANG PENGGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) BAGI BALITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan Ibu dan Anak. Ibu dan Anak merupakan kelompok yang paling
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS BANTUAN SOSIAL (BANSOS) PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SOSIAL (BANSOS) PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT DEPARTEMEN KESEHATAN R I TAHUN 2008 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada suatu kriteria-kriteria
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK TENAGA GIZI
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK TENAGA GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.603, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Praktik. Pekerjaan. Tenaga Gizi. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciPENGARUH KOMPETENSI BIDAN DI DESA DALAM MANAJEMEN KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA TERHADAP PEMULIHAN KASUS DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008 ARTIKEL
PENGARUH KOMPETENSI BIDAN DI DESA DALAM MANAJEMEN KASUS GIZI BURUK ANAK BALITA TERHADAP PEMULIHAN KASUS DI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008 ARTIKEL Untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS KAMPAR KIRI
KERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI PUSKESMAS KAMPAR KIRI 1 Pendahuluan 2 Latar Belakang 3 Tujuan a. Umum b. Khusus. 4 Kegiatan a. Pokok b. Rincian Kegiatan. 5 Cara melaksanakan kegiatan. 6 Sasaran 7 Jadwal pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BANJARANGKAN II PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II
PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BANJARANGKAN II PROTAP PELAYANAN PENINGKATAN GIZI DI PUSKESMAS BANJARANGKAN II Pelayanan Prosedur : Program Gizi.. : Pelayanan Peningkatan Gizi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas dan produktif. Untuk mencapainya, faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas dalam pemeliharaan status kesehatan holistik manusia telah dimulai sejak janin, bayi, anak, remaja, dewasa, sampai usia lanjut. Dalam setiap tahapan dari siklus
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 747/Menkes/SK/VI/2007 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SIAGA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 747/Menkes/SK/VI/2007 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SIAGA DEPARTEMEN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT
Lebih terperinciKeluarga Sadar Gizi (KADARZI)
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Apa latarbelakang perlunya KADARZI? Apa itu KADARZI? Mengapa sasarannya keluarga? Beberapa contoh perilaku SADAR GIZI Mewujudkan keluarga cerdas dan mandiri Mengapa perlu
Lebih terperinciPELAYANAN PEMBERIAN KAPSUL VIT. A PROSEDUR PEMBERIAN KAPSUL VIT. A
PELAYANAN PEMBERIAN KAPSUL VIT. A DISYAHKAN OLEH KEPALA PUSKESMAS JATISRONO I PEMBERIAN KAPSUL VIT. A No. Terbit ke : 1 Tanggal : dr. B.S.Budhi R NIP. 500 107 117 1.Tujuan Semua sasaran seperti ibu nifas
Lebih terperinciTANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan
TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan Mengapa Terjadi Kurang Gizi di Indonesia? Hanya 36% balita 6-23 bulan yang mengkonsumsi asupan makanan berkecukupan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PROGRAM GIZI UPT PUSKESMAS CARINGIN TAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS KECAMATAN CARINGIN Jl. Kol. Bustomi No.47 Desa Caringin Kecamatan Caringin Telepon (0251) 8220966 Email: puskesmas.caringin@yahoo.com KERANGKA ACUAN
Lebih terperinciPANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI
PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI I. IDENTITAS LOKASI 1. Provinsi : Tulis nama dan kode provinsi dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511)
PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511) 3272105 HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN HAMBATAN PELAKSANAAN KEGIATAN UKM KEGIATAN PHN No
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI I. PENJELASAN UMUM Kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) yang terdiri
Lebih terperinciGizi Masyarakat. Rizqie Auliana
Gizi Masyarakat Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id 1 Permasalahan gizi yang dihadapi oleh Indonesia seakan tidak pernah mau berakhir dan semakin diperparah oleh terjadinya krisis ekonomi tahun 1996.
Lebih terperinciDisampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012
Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012 I. PENDAHULUAN A. PENGERTIAN 1. Posyandu adlh salah satu bentuk UKBM yg dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT AULIA TAHUN 2015
PANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT AULIA TAHUN 2015 I. PANDUAN PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN II. PANDUAN PELAYANAN GIZIRAWAT INAP III. PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN IV. PANDUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciPELAYANAN GIZI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN BAGIAN GIZI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
PELAYANAN GIZI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN BAGIAN GIZI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH Secara fungsi : melaksanakan 2 kegiatan pokok pelayanan gizi di RSIJ yaitu kegiatan asuhan gizi ranap dan rawat
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG Jl. Lintas Malindo Entikong (78557) Telepon (0564) 31294 Email : puskesmasentikong46@gmail.com KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG NOMOR
Lebih terperinciDAFTAR TILIK AUDIT INTERNAL UPT PUSKESMAS FAJAR MULIA UNIT PENDAFTARAN
UNIT PENDAFTARAN NO 1 Terdapat prosedur pendaftaran 2 Tersedia alur pendaftaran 3 Petugas memahami dan melaksanakan prosedur pendaftaran 4 Tersedia SOP Penilaian kepuasan pelangggan 5 Tersedia form penilaian
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciJUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN
JUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurang energi protein (KEP) pada anak umur dibawah lima tahun (balita) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Lebih terperinciBAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) 396726 Kepanjen KERANGKA ACUAN POSYANDU BALITA A. PENDAHULUAN Dalam rangka mendukung dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak dapat terpenuhi. Namun masalah gizi bukan hanya berdampak pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Gizi merupakan salah satu masalah kesehatan di berbagai negara, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Masalah gizi ini diikuti dengan semakin bertambahnya
Lebih terperinciPemberian Makanan Tambahan dalam meningkatkan status gizi anak
Pemberian Makanan Tambahan dalam meningkatkan status gizi anak Kajian teoritis dan implementatif M I N A R T O 27-08-2016 - Konsep/teori - Praktik/implementasi - Masalah dan solusi Pendekatan komprehensif
Lebih terperinciMeja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui. Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui
5 MEJA POSYANDU Langkah ke Posyandu Pelaksanaan kegiatan di Posyandu Cahaya dikenal dengan nama sistem 5 meja, dimana kegiatan di masing-masing meja mempunyai kekhususan sendiri-sendiri. Sistem 5 meja
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN
PANDUAN PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG Jalan Raya Kedu Km 2 Temanggung 56253 Telp: (0293) 596704 Fax : (0293) 598700 e-mail: tmg.rspku@gmail.com 2016 1 SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.967, 2014 KEMENKES. Gizi. Perbaikan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG UPAYA PERBAIKAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPPG ( PUSAT PEMULIHAN GIZI )
PPG ( PUSAT PEMULIHAN GIZI ) TFC ( Therapeutic Feeding Centre ) / PPG ( Pusat Pemulihan Gizi ) Balita yang sehat dan cerdas adalah idaman bagi setiap orang. Namun apa yang terjadi jika balita menderita
Lebih terperinciMateri Konsep Kebidanan
Materi Konsep Kebidanan A. MANAJEMEN KEBIDANAN 1. KONSEP DAN PRINSIP MANAJEMEN SECARA UMUM Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done). Manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak
Lebih terperinciTFC ( Therapeutic Feeding Centre ) / PPG ( Pusat Pemulihan Gizi )
TFC ( Therapeutic Feeding Centre ) / PPG ( Pusat Pemulihan Gizi ) Balita yang sehat dan cerdas adalah idaman bagi setiap orang. Namun apa yang terjadi jika balita menderita gizi buruk?. Di samping dampak
Lebih terperinciRUANG MENYUSUI/FASILITAS LAKTASI DI MAL RAMAYANA ALUN-ALUN MALANG KERJA SAMA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG DENGAN PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA
RUANG MENYUSUI/FASILITAS LAKTASI DI MAL RAMAYANA ALUN-ALUN MALANG KERJA SAMA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG DENGAN PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Salah satu visi Kota Malang adalah terwujudnya Kota Malang yang
Lebih terperinciPEDOMAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) PUSKESMAS AMPLAS
PEDOMAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) PUSKESMAS AMPLAS BAB 1 PEDOMAN KESEHATAN IBU DAN ANAK A. Latar Belakang Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
Lebih terperinciPEDOMAN PELAYANAN GIZI
PEDOMAN PELAYANAN GIZI SOP Direktur 1. Definisi Kegiatan pelayanan gizi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien rawat inap di guna memenuhi keperluan metabolisme tubuh, peningkatan
Lebih terperinciPEMBAHASAN HASIL SURVEI KADARZI DI JAWA TIMUR
1 PEMBAHASAN HASIL SURVEI KADARZI DI JAWA TIMUR 1. Pengertian Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016
LAPORAN PELAKSANAAN ORIENTASI PROGRAM DOKTER INTERNSHIP INDONESIA ANGKATAN III TAHUN 2016 Nama : dr. Adinda Ferinawati Tanggal Orientasi : 16 Januari 2017-23 Januari 2017 Tempat Orientasi : Puskesmas Sidorejo
Lebih terperinciBAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015
BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015 1. Pelayanan kesehatan bayi muda - Transport sweeping imunisasi bayi 2. Pelayanan kesehatan balita - Posyandu - Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Lebih terperinciRumah Bersalin Gratiis Rumah Zakat
Disiapkan oleh: Dievaluasi oleh: Mengetahui: Disetujui oleh: Disahkan oleh: Tanggal Terbit: GM Rumah Sehat Indonesia Dr. Yudi Feriandi PENGERTIAN Kartu Menuju Sehat (KMS) Bagi Balita merupakan kartu yang
Lebih terperincib. Tujuan Khusus Meningkatkan cakupan hasil kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) di Puskesmas Losarang.
KERANGKA ACUAN KEGIATAN SWEEPING PELAKSANAAN BPB, PENIMBANGAN BULANAN DI POSYANDU DAN PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A PADA BAYI DAN BALITA UPT PUSKESMAS LOSARANG TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Kegiatan Bulan Penimbangan
Lebih terperinciMATERI PENYEGARAN KADER
MATERI PENYEGARAN KADER 1. Topik : KMS a. Pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. postpartum adalah masa yang dimulai dari tanda akhir periode intrapartum
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa nifas merupakan masa kritis bagi ibu yang telah bersalin dan bayi baru lahir. Masa nifas atau yang biasa disebut sebagai periode postpartum adalah masa yang dimulai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Definisi Posyandu Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat serta yang dibimbing petugas terkait (Depkes, 2006.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Keluarga sadar gizi (Kadarzi) adalalah suatu keluarga yang mampu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Keluarga sadar gizi (Kadarzi) adalalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi Provinsi Jambi, yang mana pemilihan
Lebih terperinciPROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016
PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016 I. Pendahuluan Salah satu pelayanan kesehatan dalam rantai sistem rujukan adalah rumah sakit yang didirikan dan diselenggarakan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara operasional.
Lebih terperinciBUKTI EVALUASI PELAKSANAAN URAIAN TUGAS
: Kepala Tata Usaha A. TUGAS POKOK Dilaksanakan sepenuhnya besar dilaksana kan kecil Tidak dapat dilaksana kan Alasan/ketera ngan 1 Mengelola dan menyiapkan data dan urusan kepegawaian 2 Mengelola surat
Lebih terperinciSISTEM KESEHATAN MASYARAKAT INFORMASI. Present By SIMKESMAS
SISTEM INFORMASI KESEHATAN MASYARAKAT Present By OVERVIEW Simkesmas (Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Masyarakat) merupakan suatu sistem penunjang pelayanan kesehatan berbasis online yang bertujuan
Lebih terperinciPEDOMAN PENDAMPINGAN KELUARGA MENUJU KADARZI
PEDOMAN PENDAMPINGAN KELUARGA MENUJU KADARZI DEPARTEMEN KESEHATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT DIREKTORAT BINA GIZI MASYARAKAT 2007 Pengarah Ina Hernawati Penyusun Hardinsyah Minarto Diah
Lebih terperinciPENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN
Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN Tahun Anggaran : 2015 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Peningkatan Mutu Aktivitas Perkantoran Terselenggaranya
Lebih terperinciEVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN. No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu 1. Akses Pelayanan Antenatal Pelaksanaan kegiatan yang belum sesuai
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA AMBON Anggaran : 205 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 02 Urusan Wajib Organisasi :. 02. 0 Sub Unit Organisasi :. 02.
Lebih terperinciPEMBINAAN DAN BUKTI PEMBINAAN. No. Kode : Terbitan: No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku: Halaman :
PUSKESMAS WATUMALANG PEMBINAAN DAN BUKTI PEMBINAAN KERANGKA ACUAN No. Kode : Terbitan: No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku: Halaman : Disahkan Oleh Kepala UPTD Puskesmas Watumalang Dr. Dian Hayu Noormawati
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciTabel Konsep Pengamatan/Penilaian Implementasi Kebijakan
Lampiran Tabel Konsep Pengamatan/Penilaian Implementasi Kebijakan No. Fokus Penelitian Faktor yang Indikator Teknik Sumber Data dinilai/diamati Penilaian Pengambilan Data 1. Implementasi kebijakan BOK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET
EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 06 TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Meningkatkan Meningkatkan Upaya Upaya Kesehatan Kesehatan Masyarakat melalui program melalui Program Kesehatan
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang WALIKOTA PADANG,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian dari membangun manusia seutuhnya yang diawali dengan pembinaan kesehatan anak mulai sejak dini. Pembinaan kesehatan anak sejak awal
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 15 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 KESIMPULAN 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung adalah asupan energi, asupan protein, ASI eksklusif, MP-ASI, ISPA, umur balita, pemantauan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat badan yang paling pesat dibanding dengan kelompok umur lain, masa ini tidak terulang sehingga disebut window
Lebih terperinciPEDOMAN PELAYANAN GIZI PUSKESMAS SUKAMARA
PEDOMAN PELAYANAN GIZI PUSKESMAS SUKAMARA PEDOMAN PELAYANAN GIZI PUSKESMAS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, besaran masalah gizi pada balita di Indonesia
Lebih terperincipuskesmas tahun 2016 C. Gambaran Umum UPTD Puskesmas Telaga Arum
PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TELAGA ARUM TAHUN 2015 A. Latar Belakang Fasilitas Kesehatan Adalah suatu tempat yang digunakan untuk penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 204 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 02 Urusan Wajib Organisasi :. 02. 0 Sub Unit Organisasi :.
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN
HUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN Intan Nugraheni Hasanah Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan
Lebih terperinciPEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA AMBON Tahun Anggaran : 2014 TARGET KINERJA (KUANTITATIF)
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA AMBON Tahun Anggaran : 2014 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan Organisasi Sub Unit Organisasi : 1. 02 : 1. 02. 01 : 1. 02.
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap individu sangat mendambakan kesehatan karena hal itu merupakan modal utama dalam kehidupan, setiap orang pasti membutuhkan badan yang sehat, baik jasmani maupun
Lebih terperinciGRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT
DESA CIGELAM GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT 6 5 4 3 2 1 59,77 4,22 Puskesmas TenKes dan RS Tradisional Berobat sendiri Dari grafik diatas terlihat sebagian besar masyarakat memilih
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Puskesmas 1. Gambaran Umum Puskesmas Purwoyoso Puskesmas Purwoyoso adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota Semarang yang bertanggung
Lebih terperinciTabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan
Tabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan 2013 2018 No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Misi I : Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang
Lebih terperinciBAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 75 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciHASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA
HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA I.Upaya Promosi Kesehatan A. Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat 1. Rumah Tangga : Rumah di Periksa : 1050 Target : 75 % x 1050 = 788 2. Institusi Pendidikan sekolah
Lebih terperinci1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang
1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah Sakit sebagai salah satu institusi kesehatan mempunyai peran penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu institusi kesehatan mempunyai peran penting dalam melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna, dan berhasil guna dengan mengutamakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan (growth) adalah hal yang berhubungan dengan perubahan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gangguan Pertumbuhan Anak Pertumbuhan (growth) adalah hal yang berhubungan dengan perubahan jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang dapat di ukur
Lebih terperinciDaya tahan rendah Mudah sakit Kematian
DR. ESI EMILIA, MSI Gizi Kurang Daya tahan rendah Mudah sakit Kematian Daya tahan rendah Absensi meningkat Produktivitas rendah Pendapatan rendah Tumbuh kembang otak tidak optimal Gangguan kecerdasan &
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seluruh manusia mengalami kemajuan melalui fase petumbuhan dan perkembangan yang pasti tetapi tahapan dan perilaku kemajuan ini sifatnya sangat individual (Potter
Lebih terperinciBAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. KETENAGAAN Situasi ketenagaan di Puskesmas Banguntapan III berubah dari tahun ke tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31 Desember
Lebih terperinciRENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA - JAKARTA SELATAN TAHUN ANGGARAN 2012 (PROVINSI/KAB/KOTA)
1 Alat tulis kantor PL 40 buah Kec. Jagakarsa-Jakarta Selatan 15,100,000 APBD 2012 April 2012 April - Juni 2012 5.2.2.01.01 2 Dekorasi dan publikasi PL 9 buah Kec. Jagakarsa-Jakarta Selatan 3,600,000 APBD
Lebih terperinci