BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dan citra diri (Studi Fenomenologi pada Jama ah Wanita Masjid Imam Ahmad

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Efektivitas dapat dikatakan berhasil apabila suatu hal terjadi secara efektif.

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan akhir dari penelitian ini dikemukakan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antara peserta didik dengan pendidik, antara siswa dengan guru. Hal

BAB I PENDAHULUAN. muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual). akan terselenggara dengan baik melalui komunikasi interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. paling ampuh dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku

BAB IV ANALISIS DATA. lapangan selama penelitian berlangsung, selain itu juga sangat berguna untuk

BAB IV ANALISA DATA. data sekunder yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui proses. wawancara dan observasi secara langsung di lokasi penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah aktivitas manusia berkomunikasi timbul sejak manusia diciptakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. IV, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu

BAB I PENDAHULUAN. antara individu dengan individu maupun kelompok. Interaksi sosial terjadi. pada setiap usia dan gender pada manusia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang sudah di lakukan peneliti, dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, dalam kesehariannya senantiasa

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

III. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

BAB V PENUTUP. pengalaman yang tidak terduga. Saya bertemu dengan orang-orang yang dulunya

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna

BAB I PENDAHULUAN. laku serta keadaan hidup pada umumnya (Daradjat, 1989). Pendapat tersebut

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang lain, bahkan memecahkan suatu permasalahan. 1 Kelompok adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki pasangan akan selalu saling melengkapi satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KOMUNIKASI EFEKTIF DISAMPAIKAN PADA MATA KULIAH ETIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Asrori,MA. Modul ke: Fakultas FASILKOM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 INTI PENELITIAN

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Bukti eksistensi warga muslim Tionghoa di kota Bandung yaitu kita dapat

BAB I PENDAHULUAN. Hadist di atas menunjukkan bahwa peran keluarga khususnya orang tua sangat penting dalam membentuk karakter

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat mempengaruhi diri dan pola perilaku manusia. Tidak jarang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. didik dalam mengembangkan potensinya. Hal ini didasarkan pada UU RI No

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. timur dunia. Kebudayaan barat memang sudah tidak asing lagi dan sudah lebih

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

BAB IV ANALISIS DATA. komunikasi yang dilakukan anak pencinta gadget dengan teman sebayanya

BAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.

LEMBAR PERSEMBAHAN...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab IV, maka penulis menarik kesimpulan komunikasi antarpribadi orang tua dan anak

2016 PENGARUH KOMUNIKASI HIPERPERSONAL TERHADAP PEMELIHARAAN HUBUNGAN JARAK JAUH (LONG DISTANCE RELATIONSHIP) MAHASISWA DI KOTA BANDUNG

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi. Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu jenis penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lainnya. Interaksi dilakukan oleh manusia sebagai suatu kebutuhan dan harus

BAB I PENDAHULUAN. berperan bagi kehidupan seseorang dikarenakan intensitas dan frekuensinya yang

BAB IV METODE DAKWAH MUJADALAH DALAM PENYAMPAIAN MATERI DAKWAH DI MASJID AD- DU A KOTA BANDAR LAMPUNG. A. Metode Dakwah Mujadalah di Masjid Ad-du a

BAB IV ANALISIS DATA. data dalam penelitian kualitatif, yang diperoleh dari beberapa informan yang

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

BAB I PENDAHULUAN. Hijab merupakan simbol komunikasi dan sebagai identitas bagi wanita,

BAB I PENDAHULUAN. baik melalui lambang-lambang isyarat (nonverbal), lisan (verbal), maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan umat manusia. Karena definisi dakwah sendiri adalah mnegajak atau menyeru

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi telah mendorong timbulnya komunitas baru yakni

BAB I PENDAHULUAN. Hasnur Group yang awalnya bergerak pada bidang angkutan sungai tradisional

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan-perubahan yang dramatis. Perubahan-perubahan tersebut

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Mulyana (2010:108), salah satu prinsip komunikasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

Persuasi dilakukan secara rasional dan secara emosional Secara rasional : Komponen kognitif pada diri seseorang dapat dipengaruhi.

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari karena sebagai masa periode terakhir yang dilewati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reza Febri Abadi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab

BAB IV ANALISIS DATA KOMUNIKASI INTERPERSONAL WARGA AREA WISATA PASIR PUTIH DALEGAN

PRANATA KEISLAMAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

Setelah mengikuti kegiatan belajar, diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan perbedaan KIP&K dg jenis komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

BAB V PEMBAHASAN. hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sosial sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia tidak mampu

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi,

Transkripsi:

116 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil observasi, dokumentasi, wawancara terhadap Key Informan dan informan, serta analisis terhadap cadar, komunikasi interpersonal, dan citra diri (Studi Fenomenologi pada Jama ah Wanita Masjid Imam Ahmad Bin Hanbal di Kota Bogor, Jawa Barat), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Ada dua motif unik wanita bercadar dalam jama ah wanita masjid Imam Ahmad Bin Hanbal di kota Bogor, Jawa Barat memilih untuk berjilbab dengan cadar, yaitu karena disposisi jiwa dan refleksi diri. Disposisi jiwa adalah adanya fitrah, sifat alamiah, ataupun kecondongan jiwa wanita bercadar yang membutuhkan Tuhan di atas segalanya. Cadar adalah bagian dari disposisi jiwa wanita bercadar yang diimplementasikan dalam bentuk artifaktual. Refleksi diri adalah cadar menjadi sebuah refleksi atau cerminan diri di masa lalu dalam menentukan apa yang terbaik untuk saat ini dan di masa depan. 2) Ada dua makna unik wanita bercadar dalam jama ah wanita masjid Imam Ahmad Bin Hanbal di kota Bogor, Jawa Barat memilih untuk berjilbab dengan cadar, yaitu sebagai perisai diri dan pilar iman. Perisai diri memiliki pengertian bukan hanya sebuah simbol yang menandakan seorang wanita taat pada ajaran agamanya. Tidak pernah ada sesuatu yang sia-sia adalah ungkapan yang pantas dalam menggambarkan makna cadar. Tidak pernah ada satupun perintah dan larangan Tuhan yang tidak memiliki hikmah bagi kebaikan

117 manusia. Perisai diri adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan makna cadar yang diungkapkan oleh wanita bercadar. Wanita bercadar memang terasingkan karena cadar yang digunakannya, namun itulah fungsi cadar. Melindungi diri dari segala hal negatif bagi wanita bagai sebuah perisai diri yang kokoh. Pilar iman memiliki pengertian bahwa cadar yang dikenakan secara tidak langsung dapat menjadi pengingat, pendorong dan pemicu untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Apabila seorang wanita muslim menggunakan cadar dan berperilaku buruk, kemungkinan besar orang-orang di sekitarnya akan menggarisbesarkan bahwa wanita bercadar bukanlah pribadi yang baik, hanya penampilannya saja yang agamis. Cadar pun menjadi salah satu pilar terkuat dalam menopang iman agar selalu stabil dan bertambah kuat dari hari ke hari bagi wanita bercadar. 3) Terdapat keterkaitan antara motif dan makna yang dipaparkan oleh para key informan. Jika motif penggunaan cadar adalah karena disposisi jiwa, maka makna cadar sebagai perisai diri. Motif dan makna ini diungkapkan oleh para key informan yang berusia kurang dari sama dengan 30 tahun. Jika motif cadar karena refleksi diri, maka makna cadar adalah sebagai pilar iman. Motif dan makna ini diungkapkan oleh key informan yang berusia di atas 30 tahun. 4) Perbedaan motif dan makna ini tidak mempengaruhi cara berkomunikasi interpersonal wanita bercadar dengan sesama wanita bercadar, namun komunikasi interpersonal wanita bercadar sangatlah unik, sangat berbeda dengan orang-orang pada umumnya dan mematahkan teori komunikasi interpersonal yang ada saat ini.

118 5) Ketika wanita bercadar berkomunikasi dengan mereka yang memiliki kedekatan (proksimitas) dan intensitas, cara mereka berkomunikasi sama saja dengan cara berkomunikasi orang lain pada umumnya. Hal ini terlihat ketika mereka berkomunikasi dengan keluarga dan teman terdekat mereka (sesama muhrim). 6) Wanita bercadar cenderung menutup diri, hanya berkomunikasi seperlunya, tidak memiliki banyak teman dekat, hampir tidak ada eye contact, bukan pribadi yang nyaman untuk diajak berkomunikasi, tidak memerlukan citra positif, komunikasi berjalan sangat efektif, tidak ada basa-basi, citra selalu terbentuk dari sisi komunikan terhadap komunikator. 7) Pada saat wanita bercadar berbicara dengan orang lain, wanita bercadar berusaha menundukkan pandangannya untuk memperoleh tanggapan: dukungan, pengertian, simpati, dan sebagainya; dan pada saat wanita bercadar menyerap isyarat-isyarat non-verbal, wanita bercadar menjalankan fungsi penerima dalam berkomunikasi. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan teori DeVito yang menyatakan perlunya eye contact dalam komunikasi interpersonal. Justru karena mereka menundukkan pandangannya, peneliti merasakan ketegasannya dalam berkomunikasi dan pesan yang mereka sampaikan dapat peneliti terima dengan baik. Maka dapat dikatakan eye contact bukanlah sebuah keharusan dalam komunikasi interpersonal. 8) Berkaitan dengan citra diri yang dibangun, tentu komunikasi interpersonal dengan tatap muka dengan lingkungan sekitar yang tidak memiliki kedekatan yang dekat dan intensitas yang sering, menjadi tolak ukur wanita bercadar

119 dalam melihat bagaimana citra diri meraka di lingkungan sekitar. Dari sisi wanita bercadar, mereka tidak memperdulikan citra yang timbul karena mereka tidak mengharapkan citra. Hal ini sangat berbeda dengan orang-orang pada umumnya yang sangat mengharapkan citra dan berharap agar orang lainyang melihat menjadi setuju dengan citra yang kita bangun. hal ini pun menjadi temuan yang sangat berarti dalam bidang studi Public Relations. 9) Bila melihat dari sisi komunikan (lawan bicara, yang melihat) wanita bercadar tentu saja ada persepsi yang timbul terhadap wanita bercadar sekalipun wanita bercadar tidak memperdulikan citra, yang mereka perdulikan hanya agar Tuhan mereka mencintai mereka. Maka pada dasarnya tanpa citra adalah citra. Apa yang terjadi terhadap sebuah fenomena tidak akan pernah dapat lepas dari persepsi yang menghasilkan citra. 5.2. Saran Dari hasil analisis dan simpulan diatas mengenai cadar, komunikasi interpersonal, dan citra diri (studi fenomenologi pada Jama ah wanita masjid Imam Ahmad Bin Hanbal di Kota Bogor, Jawa Barat), peneliti memberikan saran baik secara akademis maupun praktis, sebagai berikut: 5.2.1. Saran Akademis Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi penelitian selanjutnya. Penelitian ini telah membahas komunikasi interpersonal wanita berjilbab dengan cadar dalam membangun citra diri (studi fenomenologi pada Jama ah wanita masjid Imam Ahmad Bin Hanbal di Kota Bogor, Jawa

120 Barat), jika akan ada penelitian lebih lanjut mengenai komunikasi interpersonal wanita berjilbab dengan cadar, disarankan mencoba meneliti komunikasi interpersonal wanita berjilbab dengan cadar lebih dalam dan dilakukan oleh peneliti wanita, mengingat penelitian ini masih penuh dengan keterbatasan. Hasil penelitian lanjutan pun akan lebih kompleks dan komprehensif dalam membahas komunikasi interpersonal wanita bercadar. 5.2.2. Saran Praktis a) Dengan adanya penelitian ini, diharapkan wanita bercadar dapat lebih diterima di dalam lingkungan masyarakat. Tidak adanya pembatasan terhadap hak beragama untuk agama tersebut. Selama tidak ada yang tersakiti, seharusnya cadar bukanlah masalah pelik bila masyarakat mencoba mengenal cadar lebih dahulu sebelum menentukan cadar tersebut baik atau buruk. b) Wanita bercadar diharapkan lebih mengenalkan cadar secara mendalam kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya kesalahan persepsi. Hal ini dapat dimulai dari orang terdekat dan melakukan kampanye komunikasi secara baik dan tidak memaksa kepada masyarakat luas.