BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, sehingga penggunaan komputer sebagai media komunikasi bagi

dokumen-dokumen yang mirip
SIMULASI KODE HAMMING, KODE BCH, DAN KODE REED-SOLOMON UNTUK OPTIMALISASI FORWARD ERROR CORRECTION

BAB I PENDAHULUAN. digital sebagai alat yang penting dalam teknologi saat ini menuntut adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. Modulation. Channel. Demodulation. Gambar 1.1. Diagram Kotak Sistem Komunikasi Digital [1].

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan, telah memaksa mereka

Sifat Dan Karakteristik Kode Reed Solomon Beserta Aplikasinya Pada Steganography

SIMULASI KODE HAMMING, KODE BCH, DAN KODE REED-SOLOMON UNTUK OPTIMALISASI FORWARD ERROR CORRECTION

KOREKSI KESALAHAN. Jumlah bit informasi = 2 k -k-1, dimana k adalah jumlah bit ceknya. a. KODE HAMMING

PEDOMAN PENGGUNAAN SIMULATOR PENYANDIAN DAN PENGAWASANDIAN SISTEM KOMUNIKASI BERBASIS PERANGKAT LUNAK VISUAL C#

DESAIN ENCODER-DECODER BERBASIS ANGKA SEMBILAN UNTUK TRANSMISI INFORMASI DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. Sistem radio digital (Digital Audio Broadcasting, DAB, sekarang ini lazim

Encoding dan Decoding Kode BCH (Bose Chaudhuri Hocquenghem) Untuk Transmisi Data

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Linear Block Code

PERBANDINGAN KINERJA KODE REED-SOLOMON

BAB II PENGKODEAN. yang digunakan untuk melakukan hubungan komunikasi. Pada sistem komunikasi analog, sinyal

BAB 1 PENDAHULUAN. mempermudah aktivitas sehari-hari. Penggunaan komunikasi dan media komputer

BABI PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PEMBAHASAN. Teori Pengkodean (Coding Theory) adalah ilmu tentang sifat-sifat kode

SIMULASI PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN INFORMASI MENGGUNAKAN KODE BCH

BAB I PENDAHULUAN. Kemungkinan terjadinya pengiriman ulang file gambar akibat error, yaitu karena : noise,

BAB 3 MEKANISME PENGKODEAAN CONCATENATED VITERBI/REED-SOLOMON DAN TURBO

Desain dan Simulasi Encoder-Decoder Berbasis Angka Sembilan Untuk Transmisi Informasi Digital

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS

TUGAS AKHIR SIMULASI PENGKODEAN HAMMING UNTUK MENGHITUNG BIT ERROR RATE

Data Communication. Week 13 Data Link Layer (Error Correction) 13Susmini I. Lestariningati, M.T

BAB II DASAR TEORI. 7. Menuliskan kode karakter dimulai dari level paling atas sampai level paling bawah.

Implementasi Encoder dan Decoder BCH Menggunakan DSK TMS320C6416T

Implementasi Encoder dan Decoder BCH Menggunakan DSK TMS320C6416T

PERBANDINGAN BIT ERROR RATE KODE REED-SOLOMON DENGAN KODE BOSE-CHAUDHURI-HOCQUENGHEM MENGGUNAKAN MODULASI 32-FSK

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: ( Print) A-192

Block Coding KOMUNIKASI DATA OLEH : PUTU RUSDI ARIAWAN ( )

KODE LEXICOGRAPHIC UNTUK MEMBANGUN KODE HAMMING (7, 4, 3) DAN PERLUASAN KODE GOLAY BINER (24, 12, 8)

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN APLIKASI DETEKSI BIT CHECK IN ERROR PADA TRANSMISI DATA TEXT DENGAN SINGLE ERROR CORRECTION MENGGUNAKAN ALGORITMA HAMMING CODE

KOREKSI KESALAHAN PADA SISTEM DVB-T MENGGUNAKAN KODE REED-SOLOMON

ANALISA KINERJA OFDM MENGGUNAKAN TEKNIK PENGKODEAN HAMMING

DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB V DETEKSI DAN KOREKSI KESALAHAN

Implementasi Encoder dan decoder Hamming pada TMS320C6416T

Deteksi & Koreksi Kesalahan

ERROR DETECTION. Parity Check (Vertical Redudancy Check) Longitudinal Redudancy Check Cyclic Redudancy Check Checksum. Budhi Irawan, S.Si, M.

BAB I PENDAHULUAN. Masa yang akan datang teknologi komunikasi satelit akan bertambah

METODE HAMMING PENDAHULUAN. By Galih Pranowo ing

SANDI PROTEKSI GALAT YANG TIDAK SAMA SECARA SERIAL BERDASARKAN MODULASI TRELLIS TERSANDI DENGAN KONSTELASI SINYAL ASK

Error Correcting Code Menggunakan Kode Low Density Parity Check (LDPC) Kristy Purba ( ) ABSTRAK

PERANCANGAN SIMULASI KOREKSI KESALAHAN DATA DENGAN METODA FEC PADA KOMPUTER BERBASIS VISUAL BASIC

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

BAB III PERANCANGAN. Tampilan simulator penyandian dan pengawasandian terdiri dari menu utama dan 10 jenis penyandian yang terpisah tiap GUI-nya.

BAB II KAJIAN TEORI. Himpunan merupakan suatu kumpulan obyek-obyek yang didefinisikan. himpunan bilangan prima kurang dari 12 yaitu A = {2,3,5,7,11}.

Kuliah 5 Pemrosesan Sinyal Untuk Komunikasi Digital

SIMULASI LOW DENSITY PARITY CHECK (LDPC) DENGAN STANDAR DVB-T2. Yusuf Kurniawan 1 Idham Hafizh 2. Abstrak

Simulasi ARQ dan FEC Terhadap Kualitas Koneksi Data

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP

BAB I PENDAHULUAN. Penyampaian pesan dapat dilakukan dengan media telephone, handphone,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DETEKSI DAN KOREKSI MULTI BIT ERROR DENGAN PARTITION HAMMING CODE

Perancangan Dan Simulasi Punctured Convolutional Encoder Dan Viterbi Decoder Dengan Code Rate 2/3 Menggunakan Raspberry Pi

Evaluasi Kompleksitas Pendekodean MAP pada Kode BCH Berdasarkan Trellis Terbagi

TUGAS AKHIR ANALISA PERFORMANSI PENGKODEAN REED SOLOMON DAN KONVOLUSIONAL PADA SINYAL VIDEO DI KANAL ADDITIVE WHITE GAUSSIAN NOISE (AWGN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian

Kode Sumber dan Kode Kanal

IMPLEMENTASI PENGAWASANDIAN VITERBI DENGAN FIELD PROGRAMMABLE LOGIC ARRAY (FPGA)

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan digital watermarking. Watermarking bekerja dengan menyisipkan

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

Grafik yang menampilkan informasi mengenai penyebaran nilai intensitas pixel-pixel pada sebuah citra digital.

Deteksi dan Koreksi Error

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

C. ALAT DAN BAHAN 1. XOR_2 2. LOGICTOGGLE 3. LOGICPROBE (BIG)

I. PENDAHULUAN. kebutuhan informasi suara, data (multimedia), dan video. Pada layanan

SIMULASI DETEKSI BIT ERROR MENGGUNAKAN METODE HAMMING CODE BERBASIS WEB

MEMBANGUN PERLUASAN KODE GOLAY BINER (24,12,8) MELALUI KODE KUADRATIK RESIDU BINER

SIFAT DAN KARAKTERISTIK KODE REED SOLOMON BESERTA APLIKASINYA PADA STEGANOGRAPHY

LAPORAN TEKNIK PENGKODEAN METODE DETEKSI DAN KOREKSI PADA KODE SIKLIK

Makalah Teori Persandian

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

Analisis Nilai Bit Error Rate pada Turbo Convolutional Coding dan Turbo Block Coding

SISTEM PENGKODEAN. IR. SIHAR PARLINGGOMAN PANJAITAN, MT Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

Teknik Komunikasi Data Digital

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bab II Landasan teori

REALISASI ERROR-CORRECTING BCH CODE MENGGUNAKAN PERANGKAT ENKODER BERBASIS ATMEGA8535 DAN DEKODER MENGGUNAKAN PROGRAM DELPHI

Pendekodean Kanal Reed Solomon Berbasis FPGA Untuk Transmisi Citra pada Sistem Komunikasi Satelit Nano

1 BAB I PENDAHULUAN. yang relatif dekat dengan stasiun pemancar akan menerima daya terima yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG

ANALISIS ALGORITMA DAN WAKTU DEKODING KODE BCH DALAM PENGOREKSIAN GALAT PADA TRANSMISI PESAN TEKS. Oleh : FITRI G

BAB I PENDAHULUAN. Seluruh mata rantai broadcasting saat ini mulai dari proses produksi

SIMULASI LOW DENSITY PARITY CHECK PADA STANDAR DVB-S2 MENGGUNAKAN MODULASI QPSK

ANALISIS UNJUK KERJA CODED OFDM MENGGUNAKAN KODE CONVOLUTIONAL PADA KANAL AWGN DAN RAYLEIGH FADING

Penggunaan Logika Even Parity pada Beberapa Error Correction Code Terutama pada Hamming Code

MEMBANGUN KODE HUFFMAN BERDASARKAN REVERSIBLE VARIABLE LENGTH CODE (RVLC) UNTUK PENGKOREKSIAN ERROR. Bangkit Erlangga/

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Data Communication #13 Error Correction

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasarkan beberapa produk (Priyambudi dan Hidayat, 2013). memaksa perusahaan untuk lebih memperhatikan lingkungan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kebutuhan manusia untuk dapat berkomunikasi di segala tempat,

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi bagi Negara - negara yang mempunyai rintangan - rintangan alamiah,

Perbandingan rate kode konvolusi dan aplikasinya pada cdma

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Tugas Teori Persandian. Step-by-Step Decoding

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan di bidang telekomunikasi menunjukkan grafik yang sangat pesat, sehingga penggunaan komputer sebagai media komunikasi bagi perusahaan untuk melakukan operasional kerja maupun masyarakat untuk bertukar informasi menjadi hal yang dianggap penting. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi secara digital lebih dipilih oleh masyarakat dibandingkan dengan komunikasi secara analog, bahkan banyak dari penggunaan jaringan komunikasi analog yang mulai beralih untuk menggunakan jaringan komunikasi digital. Komunikasi digital memiliki tingkat kehandalan yang lebih baik terhadap noise dibandingkan dengan komunikasi analog. Komunikasi digital memiliki kemampuan untuk dapat mengontrol informasi yang dikirimkan maupun diterima yaitu dengan melakukan penyandian atau pengkodean data sebelum dikirim maupun mengembalikan sandi data menjadi data kembali setelah data diterima. Ada dua metode untuk mengontrol data yang digunakan dalam komunikasi digital yaitu BEC (Backward Error Correction) dan FEC (Forward Error Correction). Dalam komunikasi digital, metode FEC adalah metode yang mampu mengoreksi error dari informasi yang ditransmisikan. Pada FEC terdapat beberapa teknik pengkodean maupun pendekodean yang dapat digunakan 1

2 untuk mengoreksi error dari data yang diterima, seperti kode Hamming, BCH, Reed-solomon dan lain-lain. Kode Hamming ditemukan oleh Ricard W. Hamming di Bell Lab pada tahun 1950. Ide dasar pengkodean Hamming menggunakan metode paritychecking, yaitu menambahkan satu bit parity pada blok data. Kode BCH mulai dikembangkan pada tahun 1959 oleh A.Hocquenghem dan kemudian dilanjutkan oleh R.C Bose dan D.Ray - Chaudhuri pada tahun 1960 sehingga biasa disebut BCH codes (Bose-Chaudhuri-Hocquenghem Codes). Kode BCH merupakan generalisasi dari Hamming code untuk mengoreksi kesalahan ganda (mutiple error correction). Sedangkan kode Reed Solomon ditemukan oleh Irving Reed dan Gustave Solomon pada tahun 1960, merupakan kode yang bekerja seperti halnya kode Hamming dengan systematic linear blok dan merupakan jenis nonbinary cyclic code. Berdasarkan permasalahan tersebut muncul sebuah gagasan untuk melakukan penelitian dengan judul SIMULASI KODE HAMMING, KODE BCH (Bose-Chaudhuri-Hocquenghem), DAN KODE REED-SOLOMON UNTUK OPTIMALISASI FORWARD ERROR CORRECTION. Sehingga akan dilakukan penelitian untuk membuat simulasi pengkodean dengan teknik pengkodean Hamming, BCH, dan Reed Solomon untuk mendapatkan nilai BER (Bit Error Rate). Dalam pembuatan simulasi ini akan dilakukan menggunakan software matlab R2010a. Dengan menggunakan Matlab, optimalisasi teknik pengkodean akan digambarkan dalam bentuk grafik perbandingan.

3 1.2 Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Bagaimana teknik pengkodean kode Hamming, BCH dan Reed Solomon dapat mendeteksi, mengoreksi error yang terjadi pada pesan yang ditransmisikan, serta mensimulasikan hasil dari koreksi tersebut untuk dianalisis? 1.3 Batasan Masalah Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar supaya penelitian tersebut lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Hanya akan membahas kode Hamming, BCH, dan Reed Solomon sampai dengan analisis grafik statis. b. Dalam kode BCH algoritma yang digunakan adalah algoritma Berlekamp-messey. c. Dalam kode Reed Solomon algoritma yang digunakan adalah berlekamp non biner, chien search, dan forney. d. Tidak membahas untuk jenis pengkodean konvolusi. Dengan kata lain hanya pengkodean blok linear saja.

4 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat simulasi yang akan digunakan untuk melakukan analisis pengkodean Hamming, pengkodean BCH, dan Reed Solomon untuk optimalisasi Forward Error Correction. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi pengguna a. Simulasi ini dapat digunakan untuk melakukan analisis tiga teknik pengkodean tersebut. b. Lebih memahami tentang konsep dari pengkodean yang akan dibahas dan bagaimana melakukan uji kehandalan dari teknik tersebut. 2. Bagi peneliti Manfaat yang didapat bagi peneliti adalah dapat mempelajari dan mengembangkan hal baru selain yang didapat di perkuliahan. 1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi yang memuat uraian secara garis besar isi skripsi adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang deskripsi mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

5 penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori berisikan beberapa penelitian yang telah dilakukan serta teori yang menunjang penelitian. Pada telaah penelitian berisi tentang hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. BAB III PEMODELAN DAN SIMULASI Pada bab ini akan diuraikan tentang model simulasi yang akan dibuat, penjelasan melalui contoh perhitungan dari ketiga teknik pengkodean yang digunakan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil-hasil dari penelitian serta pembahasannya. Data penelitian disajikan dalam bentuk tabel, gambar atau grafik. Pembahasan menyajikan analisis terhadap data yang diperoleh.