BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi bagi Negara - negara yang mempunyai rintangan - rintangan alamiah,

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi bagi Negara - negara yang mempunyai rintangan - rintangan alamiah,"

Sukarno Salim
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem komunikasi satelit tidak dapat terlepas dari bumi yang kita diami ini, sesuai dengan kegunaan sistem tersebut yang memang untuk memenuhui kebutuhan manusia yang kehidupannya terpaut dengan bumi. Apalagi bagi Negara - negara yang mempunyai rintangan - rintangan alamiah, misalnya kepulauan, gurun tandus, dan sebagainya akan memerlukan sistem komunikasi khusus seperti sistem komunikasi yang menggunakan satelit. Digunakannya sistem satelit dimaksudkan agar kebutuhan permintaan jasa telekomunikasi dari daerah - daerah terpencil dapat dilayani. Melalui satelit, semua tempat dapat dijangkau oleh fasilitas komunikasi, baik fasilitas berupa penyaluran telekomunikasi sendiri, maupun fasilitas penyaluran siaran televisi untuk penerangan dan pendidikan. Sebenarnya kemampuan sistem satelit ini hampir sama saja dengan sistem gelombang mikro, dilihat dari jenis frekuensi yang digunakannya (frekuensi yang sangat tinggi). Kelebihannya terletak pada daya jangkauannya yang lebih luas, sehingga sistem ini dianggap lebih efisien dan lebih efektif. VSAT (Very Small Aperture Terminal) merupakan stasiun bumi kecil dengan diameter antena 0.6 sampai dengan 4.5 meter dengan kecepatan transmisi dari 2.4 Kbps sampai 2 Mbps. VSAT telah berkembang dengan pesat dan cepat berkenaan dengan kemajuan beberapa aspek teknologi seperti

2 packet transmission dan switching, efficient multiple access protocols, RF Technologi, protocol standarization dan implementasi Forwad Erorr Check (FEC) codes, modem, high power satellites. Teknologi satelit VSAT menawarkan beberapa kelebihan yang tidak dimiliki jaringan terestrial. Dalam hal jangkauan, sebuah satelit GEO (Geostasionary Earth Orbit) dapat meliput lebih dari sepertiga (+ 40%) permukaan bumi. Tiga satelit GEO sudah dapat menjangkau seluruh wilayah di bumi, kecuali sebagian daerah kutub. Wilayah liputan yang sedemikian luas ini secara ekonomis menyebabkan sistem satelit jauh lebih murah dibanding jika harus membangun jaringan serat optik ataupun jaringan terestrial lainnya untuk luas cakupan yang sama. Jaringan komunikasi satelit VSAT untuk pengiriman data dan suara menjamin keandalan ( reliabilitas) keberhasilan hubungan sebesar 99,9%. Disamping itu kelebihan yang tak kalah pentingnya adalah kemudahan dan kecepatan pemasangan terminal VSAT. Kelebihan - kelebihan komunikasi satelit ini tampaknya telah lama jeli dilihat oleh perusahaan - perusahaan yang memiliki banyak cabang dan pemakai layanan informasi didunia. Teknologi VSAT (Very Small Aperture Terminal) merupakan salah satu solusi untuk menjangkau wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan. VSAT memiliki dua unit bagian, yaitu Indoor Unit dan Outdoor Unit. Indoor Unit terdiri dari modem dan interface yang menghubungkan ke peralatan pelanggan. Sedangkan Outdoor Unit terdiri dari antena, up/down converter, SSPA, dan LNA. Salah satu aplikasi pada jaringan VSAT adalah untuk komunikasi data.

3 Pada transmisi data, untuk mencegah hilangnya informasi karena kesalahan yang tidak terdeteksi, seperti interferensi dan noise, digunakan sistem error correction codes untuk mengatasi kesulitan tersebut dan juga untuk meningkatkan performansi pada jaringan VSAT. Jenis - jenis error correction codes yang sering digunakan pada jaringan VSAT antara lain seperti reed-solomon, viterbi dan turbo. Dengan penggunaan error correction codes diharapkan performansi BER dapat ditingkatkan. Performansi BER yang bagus sangat diharapkan untuk mengurangi waktu tidak berhasilnya komunikasi antara dua stasiun bumi, atau dikenal dengan istilah down time. Down time yang sering terjadi pada jaringan VSAT mengakibatkan terjadinya potongan dari harga sewa sehingga mengurangi pendapatan. Dengan menganalisis performasi BER yang difokuskan pada teknik pengkodean turbo dan concatenated viterbi/reed-solomon pada jaringan VSAT dengan sistem SCPC (Single Channel Per Carrier) yang digunakan untuk menghubungkan dua stasiun bumi diharapkan down time yang terjadi bisa dikurangi. Atas dasar itulah, penulis mengambil judul ANALISIS PENGKODEAN MODEM VSAT TERHADAP PERFORMANSI BER PADA SISTEM SCPC sebagai judul tugas akhir.

4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas ada permasalahan yang perlu dikaji lebih lanjut, yaitu menganalisis performansi BER pada jaringan VSAT sistem SCPC dengan membandingkan teknik pengkodean yang ada pada modem VSAT. 1.3 Batasan Masalah Tugas akhir ini dibatasi pada analisis performansi BER pada jaringan VSAT dengan sistem SCPC. Di mana pengukuran difokuskan pada sisi demodulator dimana modulasi yang digunakan adalah 8-PSK dan 16- QAM untuk kedua jenis pengkodean yang digunakan. Sedangkan untuk parameter lainnya diambil dari data stasiun bumi PT. Patrakom. 1.4 Tujuan Tujuan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah menganalisis performansi BER pada jaringan VSAT sistem SCPC dengan membandingkan pengkodean turbo dan concatenated viterbi/reed-solomon. Hasil yang didapat diharapkan dapat menjadi salah satu pertimbangan untuk meningkatkan performansi dari jaringan VSAT. 1.5 Metodelogi Penulisan Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah : Studi Lapangan : Adalah suatu metode penelitian dengan cara mendatangi objek penelitian untuk mengamati dan melakukan pengukuran dilapangan.

5 Studi literatur : Adalah suatu metode penelitian dengan cara mempelajari buku literatur dan diktat kuliah yang berhubungan dengan topik dan penulisan tugas akhir. Interview : Adalah suatu metode penelitian dengan cara tanya jawab dengan petugas di lapangan. 1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, tujuan, rumusan masalah, batasan masalah, metodelogi serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang konsep dasar jaringan VSAT serta teori - teori yang mendukung. BAB III MEKANISME PENGKODEAN Bab ini membahas tentang sistem model pengkodean concatenated viterbi/reed-solomon dan turbo, serta teori - teori yang mendukung. BAB IV ANALISIS PENGKODEAN Bab ini membahas tentang hasil pengukuran dan pengamatan di lapangan serta analisisnya. BAB V KESIMPULAN Bab ini membahas tentang kesimpulan dari uraian bab - bab yang telah dibahas sebelumnya.

dokumen-dokumen yang mirip

ANALISIS PENGKODEAN MODEM VSAT TERHADAP PERFORMANSI BER PADA SISTEM SCPC

ANALISIS PENGKODEAN MODEM VSAT TERHADAP PERFORMANSI BER PADA SISTEM SCPC Diajukan guna melengkapi sebagai syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun oleh : Nama : Arif Fitriyanto NIM