Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Nur Isma Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PEMBINAAN ORANG TUA TERHADAP ANAK TUNGGAL DI SMPN 3 PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN. Oleh: Silva Lestari. Asmaiwaty Arief Nofrita ABSTRACT

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENDIDIKAN GRATIS DAN KESADARAN PENDIDIKAN PADA MASYARAKAT DI DESA BONTOALA KECAMATAN PALLANGGA KABUPATEN GOWA

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

KEDISIPLINAN GURU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK WAHYU MAKASSAR. Andi Riswayanti Putri Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. (Studi Deskriptif Pada Keluarga Yang Suaminya Tidak Bekerja) SKRIPSI

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PERAN EDUKATIF ORANGTUA DALAM KEBERHASILAN PENDIDIDKAN ANAK ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENYESUAIAN DIRI MENJADI SINGLE PARENT. Studi Kasus: Terhadap Janda di Nagari Abai Siat Kecamatan Koto Besar Kabupaten Dharmasraya ARTIKEL E JURNAL

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

Diajukan Oleh : Agung Setiawan Nugroho A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STRATEGI ORANG TUA DALAM MENANAMKAN KEBIASAAN ANAK UNTUK RAJIN MENABUNG (Studi Kasus pada Orang Tua Siswa di SD Al-Furqan Jember)

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK BAGI SISWA YANG BERPERILAKU NEGATIF DALAM PENYESUAIAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN KELAS 5 SDN 09 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PERILAKU ANAK DALAM POLA ASUHAN KAKEK/NENEK (Studi Kasus Di Kampung Koto Rawang Nagari Lakitan Timur Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan)

PERKEMBANGAN PERILAKU ANAK DARI KELUARGA YANG BERCERAI DI KECAMATAN ULIM KABUPATEN PIDIE JAYA

PERAN PENDIDIKAN ANAK PADA PERUBAHAN STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT DI JORONG PASAR USANG GUGUK KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK JURNAL

Nurul Hikmah Pendidikan Sosiologi FIS-UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN

PRADIFTA YUYUN SETYANINGRUM K

PERAN ORANG TUA DALAM PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG CACAT FISIK DI NAGARI AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACK

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

FAKTOR PENYEBAB PELANGGARAN TATA TERTIB (STUDI PADA SISWA DI SMA NEGERI 18 MAKASSAR)

KONSEP DIRI SISWA YANG BERASAL DARI KELUARGA BROKEN HOME

PERAN PENDIDIKAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN SIKAP SOSIAL DAN KEMANDIRIAN ANAK. Dwi Retno Setiati Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

POLA ASUH KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK TUNAGRAHITA DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT(YPAC) MEDAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. belum baik. Hal tersebut dapat dilihat dari kecenderungan tingginya angka putus

MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KETERAMPILAN GURU BK DALAM MEMBERIKAN LAYANAN INFORMASI DI SMP N 1 PASAMAN

BAB I PENDAHULUAN. dijalanan maupun ditempat-tempat umum lainnya (Huraerah, 2007).

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam memandang suatu realitas/fenomena/gejala.

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

POLA PENGATURAN PENDAPATAN PARA PENSIUNAN PG DJATIROTO DI DESA KALIBOTO LOR KECAMATAN JATIROTO KABUPATEN LUMAJANG. Abstrak

PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK USIA DINI MELALUI PEMBELAJARAN SENI RUPA DI PAUD 'AISYIYAH III KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder. Pada proses pengumpulan data primer, penulis melakukan observasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

Kata kunci : Upaya orang tua, Memotivasi anak belajar, Warga Dusun Bina Warsa.

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun jenis pendekatan penelitian kualitatif yang digunakan adalah

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

JURNAL KORI HARTATI NIM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

Developmental and Clinical Psychology

Wisma Arora, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang, 2

PERAN AYAH MUSLIM DALAM PEMBENTUKAN IDENTITAS GENDER ANAK (Studi Kasus di Kampung Karanganyar Kelurahan Brontokusuman Kecamatan Mergangsan Yogyakarta)

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG. Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**))

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN HASIL ALAT UNGKAP MASALAH (AUM) OLEH GURU BK DI SMP NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG

PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG

POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENALARAN MORAL ANAK THE WAYS OF PARENTING IN DEVELOPING CHILDREN S MORAL REASON

PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA DINI PADA KELUARGA SINGLE PARENT

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

HUBUNGAN TINGKAT SADAR GIZI KELUARGA DAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PADANG BULAN MEDAN. Oleh : DEA FADLIANA

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang

PERAN GANDA PEREMPUAN PADA IBU BEKERJA DI DESA PAKEMBINANGUN, PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK KELAS XI DI SMK KESATRIAN PURWOKERTO TAHUN 2011/2012

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

ANALISIS KINERJA GURU YANG MERANGKAP SEBAGAI PENGELOLA PERPUSTAKAAN ( STUDI KASUS DI SMA NEGERI 1, 5, 7, DAN 8 DI LINGKUNGAN SURAKARTA )

Peran Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Tinggal Kelas di SMA Negeri 2 Solok Selatan. By:

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KONSENTRASI PATISERI SMK NEGERI 1 SEWON BANTUL

Fadilah et al., Pendapatan Wanita...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang tepat untuk melakukan sesuatu ; dan Logos yang artinya ilmu atau

KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 8 MAKASSAR

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

MASALAH BELAJAR PESERTA DIDIK YANG TIDAK TINGGAL DENGAN ORANG TUA (Suatu Kajian di SMA Negeri I Rao Kabupaten Pasaman) E-JURNAL

ABSTRAK. Page v Universitas Kristen Maranatha

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

FASHION SEBAGAI KOMUNIKASI IDENTITAS SOSIAL MAHASISWA FKIP UNS

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SIGUHUNG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM.

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, sumber daya manusia yang diharapkan adalah yang

Transkripsi:

POLA ASUH ORANGTUA ANAK JALANAN DI KOTA MAKASSAR Noprianto Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1) alasan orangtua mendidik atau menyuruh anaknya menjadi anak jalanan di Kota Makassar; (2) gambaran pola asuh orangtua pada anak jalanan di Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Jumlah informan sebanyak 10 orang yakni 5 orangtua anak jalanan dan 5 anak jalanan. Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria: (1) Orangtua anak jalanan yang bertempat tinggal di Kota Makassar; (2) Anak jalanan yang tinggal bersama dengan orangtua di Kota Makassar. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis kualitatif dengan melalui tahap reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahan data menggunakan member check yang bertujuan untuk memastikan bahwa data yang diberikan informan sudah valid atau dapat dipercaya kebenarannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Alasan orangtua menyuruh anaknya menjadi anak jalanan di Kota Makassar adalah (a) agar anak dapat membantu meringankan beban ekonomi keluarga, (b) menginginkan anak belajar untuk mandiri sejak dari kecil, (c) anak lebih mudah mendapatkan uang di jalanan dibandingkan orangtuanya, (d) pengaruh lingkungan tempat tinggal atau ikut-ikutan sama tetangga. (2) Gambaran pola asuh orangtua anak jalanan di Kota Makassar yaitu cenderung otoriter karena orangtua lebih mengutamakan kemauannya dari pada kemauan anaknya. Orangtua cenderung memaksakan kehendak kepada anak dan memarahinya saat membantah serta tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapat atau kemauannya. Kata Kunci: Pola Asuh Orangtua, Anak Jalanan ABSTRACT This research aims to determine; (1) The reason of parents in educate or tell their children to become a street children in Makassar; (2) description of parents parenting to street children in Makassar. This research is a qualitative descriptive. The number of informants are 10 people, including five parents of street children and 5 childs as street childrens. Informants are selected using purposive sampling with criteria: (1) The parents of street children who live in the city of Makassar; (2) Street children who live together with their parents in the city of Makassar. The techniques of collecting data used observation, interviews, and documentation. The data that have been obtained from the results of the research, processed using qualitative analysis through the stages of data reduction, data display, and conclusion.the techniques of data validation using member check which aims to ensure that the data provided from the informant was valid or trustworthy truth. The results of the research showed that: (1) The reason of parents tell their children become a street children in Makassar are (a) that the child can help ease the economic of the family, (b) want the children learn to be independent from childhood, (c) the child is easier to get money on the street than their parents, (d) the effect of the residential area or join to their neighborhood. (2) The description of parents parenting of street children in Makassar which tend to be authoritarian because parents are priority what they want than his son. Parents tend to impose their want to their children and scold them when they are argue and does not provide opportunities for children to express opinions or what they want. Keywords: Parenting of Parents, Street children PENDAHULUAN Salah satu permasalahan yang dihadapi di kota-kota besar di Indonesia adalah masalah anak jalanan. Hampir di setiap kota besar yang ada di Indonesia diperhadapkan pada permasalahan ini. Permasalahan anak jalanan memang merupakan salah satu permasalahan yang kompleks sehingga perlu penanganan serius dari pihak yang berwewenang. Salah satu kota besar yang masih berhadapan dengan masalah anak jalanan adalah Kota Makassar. Masalah ini pun mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat yang ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Kota Makassar. Dalam Noprianto 107

peraturan daerah tersebut terdapat pasal yang mengatur tentang adanya larangan bagi setiap orang untuk menjadi anak jalanan dan sejenisnya terutama di tempat umum dan jalan raya. Peraturan yang dimaksudkan adalah Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, dan Pengamen di Kota Makassar. Pasal yang mengatur tentang larangan menjadi anak jalanan adalah Pasal 46 yang berbunyi: Setiap orang atau anak jalanan, gelandangan dan pengemis dilarang mengemis, atau menggelandang di tempat umum. Meskipun ada larangan untuk menjadi anak jalanan, tetapi berdasarkan fakta di lapangan ternyata masih banyak anak jalanan yang berkeliaran. Masih banyak anak-anak yang hampir setiap harinya berada di jalanan yang sesungguhnya sangat membahayakan jiwa mereka. Masih banyak anak jalanan yang ditemui di sejumlah tempat terutama di lampu-lampu merah. Di lokasi yang sering menjadi tempat berkumpulnya anak jalanan ternyata bukan hanya anak-anak yang sering berada di sana, tetapi juga orangtua mereka. Dengan melakukan hal seperti itu, maka secara tidak langsung orangtua sudah mengajarkan anaknya menjadi anak jalanan. Berdasarkan observasi dan wawancara awal diperoleh data bahwa mereka menjadi anak jalanan bukan semata-mata karena keinginan mereka, tetapi merupakan perintah dari orangtua. Orangtua mereka menyuruh untuk mencari uang dengan cara menjadi anak jalanan di Kota Makassar. Dengan adanya perintah itu, maka anakpun melakukannya meski dengan terpaksa. Selain itu, bagi anak yang menjadi anak jalanan tidak menyadari atau bahkan tidak peduli adanya ancaman bagi keselamatan jiwa mereka. Dengan melakukan hal seperti itu, sesungguhnya orangtua sudah tidak melaksanakan tanggung jawab. Tanggung jawab yang dimaksudkan yakni sebagai teladan dan pelindung bagi anaknya. Mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya menyuruh anaknya menjadi anak jalanan itu sama saja mengajari anaknya menjadi anak yang tidak patuh pada aturan pemerintah. Selain itu, dalam hal tanggung jawab perlindungan, orangtua tidak memikirkan bahwa keberadaan anak-anaknya di jalanan sangat berbahaya. Kendaraan yang lewat merupakan salah satu ancaman bagi keselamatan jiwa mereka. Harus diakui bahwa kebanyakan dari mereka merupakan orang-orang yang berlatar belakang keluarga tidak mampu dari segi ekonomi. Akan tetapi, seharusnya meskipun dalam keadaan yang demikian orangtua tetap harus menjalankan fungsi dan tanggung jawab terhadap anak-anak mereka. Orangtua tidak seharusnya menyuruh anaknya untuk mengerjakan pekerjaan yang sebenarnya dilarang oleh pemerintah dan juga sangat membahayakan keselamatannya. Jadi, jika alasan bagi orangtua menyuruh anaknya menjadi anak jalanan adalah alasan ekonomi, maka dapat diduga bahwa menjadi anak jalanan merupakan hal yang menjanjikan bagi mereka dalam hal pengahasilan. Orangtua menyuruh anaknya melakukan aktivitas atau mencari uang dijalanan tentu dilandasi oleh sebuah alasan. Entah apa yang menjadi alasan pasti sehingga mereka melibatkan anak-anak mereka dalam mencari nafkah. Padahal anak-anak tersebut sebenarnya masih belum cukup umur untuk dilibatkan dalam pekerjaan. Selain masih dibawah umur, keberadaan mereka saat melakukan aktivitas dapat dikatakan sangat berbahaya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar. Tahapan yang dilalui dalam penelitian ini adalah tahap pra penelitian, tahap penelitian, dan tahap akhir penelitian. Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan data sekunder. Informan dalam penelitian ini ditentukan dengan Noprianto 108

menggunakan teknik purposive sampling. Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dengan menggunakan teknik member check. Analisis data dalam penelitian dilakukan melalui tahap reduksi data atau pemilihan data yang penting, display data atau menyajikan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dipahami, dan penarikan kesimpulan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Anak jalanan merupakan komunitas kota yang melakukan aktivitas di jalanan dan tempat-tempat umum lainnya. Mereka turun ke jalan karena berbagai alasan dan faktor penyebab. Mereka menjadi anak jalanan bukan hanya semata-mata karena keinginan dan kemauannya sendiri, akan tetapi tidak terlepas dari adanya faktor pola asuh orang tua. Seorang anak menjadi anak jalanan karena adanya peran dari orang tua yang memang menyuruh anaknya untuk melakukan hal tersebut. Akan tetapi, orang tua menyuruh mereka karena ada alasan yang mendasar sehingga hal itu dilakukan. Alasan yang pertama yaitu agar anak dapat membantu meringankan beban ekonomi keluarga. Keadaan hidup yang dialami menjadi alasan utama bagi para orang tua untuk melibatkan anak-anak mereka dalam aktivitas pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. Status ekonomi yang tergolong ke dalam masyarakat kelas bawah memaksa orang tua untuk melibatkan semua anggota keluarga untuk mencari nafkah. Kebutuhan sehari-hari merupakan prioritas utama bagi setiap orang. Demikian pun halnya bagi keluarga anak jalanan. Mereka harus berupaya agar tetap bisa bertahan hidup di tengah kota yang memang membutuhkan perjuangan. Mereka melakukan aktivitas di jalanan agar tetap bisa makan dari hasil yang diperoleh. Mereka lebih memilih untuk bekerja di jalanan karena hasil yang didapatkan dapat langsung digunakan. Alasan yang kedua yaitu menginginkan anak mandiri. Keadaan hidup yang dapat dikatakan serba terbatas, memaksa orang tua untuk mendidik anak mereka belajar mandiri sejak dari kecil. Hal itu dilakukan karena keadaan orang tua pun tidak menjanjikan kehidupan yang baik di masa depan. Apabila anak hanya berharap dari orang tua, maka keadaan hidup di masa depan tidak akan mengalami perubahan. Hal itu diungkapkan oleh informan orang tua anak jalanan berinisial SR. Beliau menjelaskan bahwa apabila anak tidak diajari sejak dari kecil untuk berusaha, maka saat besar nanti akan lebih susah. Alasan yang ketiga yaitu anak lebih mudah mendapatkan uang di jalanan. Orang tua menyuruh anak mereka untuk bekerja dijalanan karena orang tua menganggap bahwa orang akan merasa kasihan kepada anak-anak dibandingkan dengan orang tua. Khususnya bagi para penjual di jalanan, anak lebih mudah berjulan dan menghasilkan uang. Hal itu dikarenakan orang yang lewat merasa kasihan kepada mereka. Mereka menganggap bahwa anak sekecil itu belum waktunya untuk bekerja. Akhirnya, karena pemikiran seperti itu orang yang lewat dan melihat mereka akan membeli barang dagangannya atau bahkan memberikan uang secara cuma-cuma. Alasan yang keempat adalah karena pengaruh lingkungan tempat tinggal atau ikutikutan sama tetangga. Orang tua menyuruh anaknya karena pengaruh dari tetangga. Dalam ilmu sosiologi, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkah laku atau sikap seseorang adalah pengaruh lingkungan. Tingkah laku manusia lahir dari proses belajar terutama kepada lingkungan sekitar yang ditandai dengan sikap meniru. Proses belajar tersebut akan terjadi terus-menerus hingga membentuk kepribadian seseorang. Pola asuh orang tua anak jalanan sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi dalam keluarga. Keadaan ekonomi yang mengharuskan setiap anggota keluarga terlibat dalam hal pemenuhan kebutuhan menyebabkan orang tua mendidik anak sejak dari kecil untuk belajar mencari Noprianto 109

nafkah. Hal yang dilakukan orang tua yaitu mengajari anak secara langsung maupun tidak langsung. Teori struktural fungsional berpadangan bahwa masyarakat merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdiri dari bagian-bagian, komponen-kompnen atau subsistem yang memiliki peran dan fungsi masing-masing. Setiap komponen atau subsitem diharapkan menjalankan perannya masing-masing agar sistem dapat tetap utuh atau berada pada titik keseimbangan (equilibrium). Apabila salah satu bagian tidak berfungsi atau tidak menjalankan fungsinya, maka akan mempengaruhi keberlangsungan sistem. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarkat sehingga keluarga sering disebut sebagai masyarakat kecil. Dalam pandangan teori struktural fungsional yang dijelaskan di atas, nampak bahwa apabila keluarga dianggap sebagai sebuah masyarakat atau sebuah sistem, maka anggota-anggota keluarga yakni ayah, ibu dan anak merupakan subsitem atau bagian-bagian dari sistem yang memiliki perannya masih-masing. Apabila ada anggota keluarga yang tidak mampu menjalankan peranannya dengan baik, maka akan terjadi perubahan dalam keluarga itu sendiri. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dijelasakan bahwa adanya fenomena orang tua yang menyuruh anaknya menjadi anak jalanan terjadi sebagai akibat ketidakmampuan salah satu bagian dalam keluarga untuk menjalankan fungsinya. Bagian yang di maksudkan adalah orang tua anak jalanan yang sesungguhnya memiliki fungsi untuk mencari nafkah tidak dapat dilakukan dengan baik. Akahirnya, keadaan tersebut membawa perubahan dalam keluarga yakni melibatkan anak mencari nafkah yang sebenarnya bukan tugasnya dan bahkan belum saatnya untuk dilakukan. Orang tua anak jalanan pun menginginkan agar anak-anak mereka kelak dapat merubah nasib yang dialami sekarang ini. Untuk mewujudkan apa yang dipikirkannya itu, orang tuapun berusaha mengajari anak untuk belajar mencari nafkah sendiri. Dengan melakukan hal tersebut, tentunya orang tua mengharapkan agar apa yang dilakukan anak dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun keluarga. Saat anak jalanan disuruh atau diperintah oleh orang tua untuk melakukan aktivitas atau mencari uang dijalanan, terkadang merekapun mengeluh dan merasa malas. Akhirnya, orang tua memarahi mereka tanpa mempedulikan alasan anak tersebut. Orang tua hanya memikirkan keinginannya agar anak ikut membantu dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. Dalam hal ini anak diposisikan sebagai penunjang kebutuhan ekonomi yang sesungguhnya merupakan tugas dan tanggung jawab orang tua. Dari penjelasan di atas, nampak bahwa pola orang tua pada anak jalanan cederung lebih bersifat otoriter yang ditandai dengan adanya paksaan dari orang tua kepada anak untuk membantu menopang ekonomi keluarga. Orang tua memarahi anak mereka apabila tidak mematuhi perintah menandakan bahwa orang tua hanya memikirkan keinginan mereka. Pola asuh otoriter ditandai dengan adanya sikap orang tua yang selalu menuntut dan mengendalikan yang menekankan pada keinginan orang tua. Mereka hanya memikirkan kemauan mereka tanpa memperhatikan keadaan dan kemauan anak-anaknya. Terutama pada masyarakat yang tergolong kelas menengah ke bawah, orang tua cenderung lebih keras dibandingkan dengan orang tua yang memiliki status sosial ekonomi kelas atas. PENUTUP Alasan bagi orangtua menyuruh anaknya menjadi anak jalanan di Kota Makassar, yaitu: Pertama, agar anak dapat membantu meringankan beban ekonomi keluarga baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan sekolah anak itu sendiri dari hasil yang didapatkannya. Kedua, orangtua menginginkan anak mandiri sejak dari kecil. Ketiga, anak lebih mudah mendapatkan uang di jalanan dibandingkan dengan orangtuanya. Keempat, Noprianto 110

pengaruh lingkungan atau ikut-ikutan sama tetangga yang memang terlebih dahulu menyuruh anaknya menjadi anak jalanan. Pola asuh yang diterapkan oleh orangtua anak jalanan di Kota Makassar adalah pola asuh yang cenderung otoriter. Dikatakan menerapkan pola asuh cenderung otoriter karena orangtua memaksakan kehendak mereka kepada anaknya. Kehendak orangtua lebih diutamakan dari pada apa yang diinginkan atau dikehendaki oleh anak. Orangtua pun memarahi anaknya saat membantah terhadap perintahnya. Bahkan, anak tidak diberikan kesempatan untuk mengemukakan apa yang diinginkannya. DAFTAR PUSTAKA Basrowi dan Suwardi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Brooks, Jane. 2011. The Process of Parenting. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Galia Indonesia. Fanggidae, Abraham. 1993. Memahami Masalah Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Puspa Swara. Idris, Zahara dan Lisma Jamal. 1992. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Gramedia Widiasarana. Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Ritzer, George. 2013. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Shochib, Mohammad. 2010. Pola Asuh Orangtua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta. Noprianto 111