BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku 4.1.1 Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary : Book is a written or printed work consisting of pages glued or sewn together along one side and bound in covers; a literary composition that is published or intended for publication as a book. Buku adalah sebuah karya tulisan tercetak yang berisi lembaran-lembaran yang direkatkan atau dijahit bersamaan dengan sampul di sisi depan dan belakang; sebuah tulisan yang disusun kemudian diterbitkan sebagai sebuah buku. (http://oxforddictionaries.com/definition/english/book). 4.2 Definisi Publikasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Publikasi adalah pengumuman; penerbitan; Sedangkan menurut Oxford Dictionary : The preparation and issuing of a book, journal, or piece for public sale; the action of making something generally known; Pembuatan dan penerbitan sebuah buku, jurnal, atau karya untuk dijual kepada khalayak umum; tindakan membuat sesuatu untuk diketahui khalayak umum. (http://oxforddictionaries.com/definition/english/publication). 39
40 4.3 Landasan Teori 4.3.1 Ilustrasi Ilustrasi adalah gambar yang ditangkap melalui imajinasi yang berkesan bagi penikmatnya dan terkait erat dengan sejarah pribadi seseorang hingga saat ini. Ilustrasi mencatat prestasi manusia dan menafsirkannya dengan cara yang tidak bisa dilakukan sebelum lahirnya fotografi. (Zeegen-Crush, 2005 The Fundamentals of Illustration). Menurut The National Museum of Illustration di Rhode Island, Amerika: Ilustrator menggabungkan ekspresi personal melalui gambar untuk menyampaikan pesan. Untuk buku ini, penulis menggunakan ilustrasi yang simple dan bersudutsudut (kaku) dengan menggunakan teknik vektor. 4.3.2 Seni Vektor Vektor grafis itu sendiri adalah pencitraan gambar, hadir dari perpaduan bentuk-bentuk dasar geometris seperti: garis, titik, kurva, poligon, yang didasari perhitungan mantematis. Seni vektor merupakan percabangan dari seni digital secara teknik dan bukanlah sebuah aliran seni. Bila dilihat dari bentuk dasarnya, tidak seperti gambar raster yang mengandalkan pixel berisikan data warna RGB atau CMYK dalam pencitraan, vektor dalam bentuknya yang paling sederhana adalah sebuah garis lurus dari titik A ke B biasa disebut juga dengan path. Titik-titik lain dapat ditambahkan di garis tersebut, yang kemudian dapat dimodifikasi untuk membentuk kurva atau bentuk-bentuk geometris lainnya. Vektor bersifat solid dan dapat diskala dengan fleksibel tanpa mengurangi kualitasnya. Ukuran file yang dihasilkan oleh vektor pun relatif lebih kecil dibandingkan dengan file jenis raster, karena didasarkan dengan perhitungan matematis. Dengan vektor inilah, para artis diberikan sarana yang memungkinkan mereka untuk mendesain dengan kreatif dan tetap presisi pada saat yang bersamaan. (Babyboss. 2010).
41 4.3.3 Layout Pada dasarnya layout dapat dijabarkan sebagai tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya. Me-layout adalah salah satu proses atau tahapan kerja dalam desain. Dapat dikatakan bahwa desain merupakan arsiteknya, sedangkat layout adalah pekerjaannya. (Rustan, 2010) 4.3.3.1 Prinsip Layout 1. Sequence : Disebut juga dengan hierarki atau flow. Sequence membuat prioritas dan mengurutkan dari yang harus dibaca pertama sampai yang terakhir. 2. Emphasis : Diciptakan dengan berbagai cara antara lain, memberi ukuran yang jauh lebih besar dibanding elemen visual lain, warna yang kontras dibandingkan dengan latar belakang dan elemen lain, peletakkan posisi yang strategis bagi pembaca. Ini dilakukan agar terdapat penekanan yang paling kuat sehingga menjadi pusat perhatian atau point of interest. 3. Balance : Pembagian berat yang merata dalam suatu bidang layout. Pembagian berat yang menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen-elemen yang dibutuhkan dan meletakkannya di tempat yang tempat. Balance ada dua macam yaitu, symetrical balance dan asymetrical balance. 4. Unity : Semua elemen harus saling berkaitan dan disusun secara tepat. Kesatuan disini mencakup selarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan dalam konsepnya. (Rustan, 2010). Dari prinsip layout diatas, penulis memanfaatkan prinsip emphasis pada ilustrasi sehingga pembaca lebih fokus terhadap ilustrasi ditambah dengan prinsip sequence untuk menjelaskan runutan kejadian di dalam ilustrasi tersebut agar lebih dipahami oleh pembaca. 4.3.4 Grid Grid adalah sekumpulan garis-garis yang saling berpotongan yang menghasilkan pembagian secara horisontal dan vertikal dari ruang kosong di dalam sebuah halaman. Grid digunakan untuk menjelaskan kesatuan yang terstruktur dibalik sebuah desain. Grid adalah alat pengatur yang menegaskan ruang kosong dalam suatu halaman dan membantu desainer dalam memutuskan suatu layout. Grid memungkinkan desainer untuk mengendalikan layout tersebut, membuat hubungan antara elemen visual, dan mempersatukan desain. (Cullen. 2007. Layout Workbook).
42 4.3.5 Tipografi Tipografi mempersatukan sebuah desain dengan melengkapi dan mengontraskan pengaturan dari semua elemen visual di dalamnya. Desainer mengomposisikan huruf untuk mengundang audiens mengamati dan menanamkan hubungan pembaca dengan desain tersebut. Penentunya adalah sistem yang memudahkan pembacaan dan pemahaman desain tersebut agar dapat berkomunikasi dengan pembaca. Tipografi merupakan faktor yang memimpin kendali sebuah sistem (seperti konduktor dalam sebuah orkestra) yang mengendalikan alur (simfoni) dalam sebuah halaman dan memunculkan alur yang berurutan. Tipografi memelihara keseimbangan struktur dan kerapihan sebuah desain, tipografi secara estetis menyegarkan teks dengan makna di dalamnya. Tipografi merupakan kerangka yang penting untuk mengantarkan ide kepada pembaca. (Cullen. 2007. Layout Workbook) 4.3.6 Teori Warna Tidak ada hal yang membuat mood atau perasan lebih cepat berpengaruh selain warna. Warna mempengaruhi rasa, penampilan bahkan kebiasaan kita. Kombinasi warna yang menarik memungkinkan seseorang untuk terpengaruh, mengubah sudut pandang dan melihat suatu hal dengan cara yang berbeda. Warna itu simple sekaligus kompleks. Warna memberikan arti yang berbeda bagi orang yang berbeda, warna juga memberikan arti yang berbeda di negara yang berbeda. Tidak ada warna yang dipandang sama oleh dua orang yang berbeda. Warna adalah hal yang pribadi dan universal, mengantarkan pesan tertentu dan bervariasi. (Color Harmony Compendium, 2009) Warna yang digunakan untuk buku ini disesuaikan dengan mood cerita dan ilustrasi yang ditampilkan yaitu bertema perjuangan. Penulis memakai warnawarna dull dengan kombinasi warna-warna warm, cool dan merah sebagai aksen.
43 4.4 Starategi Kreatif 4.4.1 Strategi Komunikasi - Membuat buku mengenai sejarah Peristiwa Bojongkokosan dengan teknik ilustrasi yang menarik dan dominan agar mudah dimengerti target audiens. - Alur dan penceritaan disampaikan dengan lebih ringkas agar mudah dimengerti target audiens. 4.4.2 Positioning Buku Peristiwa Bojongkokosan 1945-1946 ini merupakan buku sejarah yang dominan berisi ilustrasi yang ditujukan untuk kalangan mudia berusia 17 sampai 25 tahun yang menyenangi sejarah dan suka membaca buku mengenai sejarah. 4.4.3 Big Idea Menceritakan kembali Peristiwa Bojongkokosan Sukabumi. 4.4.4 Keyword - Sejarah - Perjuangan - Strategi 4.5 Strategi Desain 4.5.1 Tone and Manner - Historikal - Semangat - Tanah Air
44 4.5.2 Respon yang Diharapkan Dengan adanya buku Peristiwa Bojongkokosan 1945-1946 ini diharapkan pembaca dapat mengenal sejarah Peristiwa Bojongkokosan sebagai salah satu catatan sejarah yang penting dan berpengaruh selama masa pasca Proklamasi Kemerdekaan. 4.6 Media Plan Media yang digunakan pengaplikasian produk antara lain: - Buku - Jacket sleeve buku - Packaging buku - Poster - Pembatas buku - Sticker - Postcard - Kartu Tokoh (berisi portrait dan profil tokoh-tokoh di dalam buku) - Packaging Postcard & Sticker - Packaging Kartu Tokoh - X-Banner