BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Novotel Jakarta Mangga Dua Square, hotel bintang 4 yang didirikan pada

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia. Salam Sari dapat dilihat pada tabel 3.1 adalah sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. alat ukur yang digunakan dalam penelitian. Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas. Variable Corrcted item total R tabel Keterangan

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak. kerelaan nilai dalam membayar pajak sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV. Analisis dan Hasil Pembahasan. Penelitian ini menggunakan kuisioner yang dibagikan ke 125 orang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. elektrik, appliance dan industri umum. PT Yamatogomu Indonesia berdiri

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Budhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB I V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Provinsi dan tercatat kedalam Rumah Sakit Tipe D. RS ini telah terdaftar

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Elektronik CASIO yang di dirikan sejak tahun Memiliki 125

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo.

PENGARUH BUDAYA, SOSIAL DAN PRIBADI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

PENGARUH KELOMPOK ACUAN, KESADARAN MEREK, PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL SUZUKI ERTIGA (Studi Kasus Konsumen Sunmotor Jakarta)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DATA. perusahaan, visi, misi, struktur organisasi dan kegiatan usaha perusahaan sehingga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN. ditawarkan tidak hanya berasal dari produsen lokal saja, namun juga

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang didirikan pada tahun 1999 dengan kantor yang berlokasi di The East

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kebon Jeruk Satu. mengoptimalkan penerimaan pajak.

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Nama : Tri Yuni Rahmawati NPM : Dosen Pembimbing : Sri Rachmawati, SE, MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang dijadikan sebagai objek penelitian ini adalah Gedung PT.Transportasi Jakarta (Transjakarta) yang berlokasi di Jalan Mayjen Sutoyo No 1 Jakarta Timur 13650.. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dilakukan selama bulan Maret 2015 sampai dengan selesai. Transjakarta merupakan alat transportasi umum milik kota Jakarta dimana ia memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat umum. Tujuan dalam menciptakan alat transportasi Transjakarta adalah memberikan manfaat kepada penggunanya seperti mengurangi kemacetan yang terjadi dikota Jakarta, memberikan rasa nyaman dan aman dalam menggunakan alat transportasi ini serta lebih menghematkan waktu dalam perjalanan karena Transjakarta memiliki jalur operasi sendiri. Dengan ketepatan waktu, kemananan, kenyamanan, dan kemudahan yang ditawarkan diantaranya yaitu sistem yang terjadwal, daya angkut yang besar, harga tiket yang terjangkau serta menggunakan sistem tiket elektronik diharapkan dapat mengubah presepsi masyarakat khususnya pengguna kendaraan-kendaraan pribadi agar beralih menggunakan transportasi umum. 54

55 Dalam perjalanannya sejak tahun 2004 sampai dengan saat ini, Transjakarta busway telah mengoperasikan sebanyak 11 koridor dengan total panjang lintasan 184,31 km yang merupakan lintasan BRT (Bus Rapid Transit) terpanjang didunia. Untuk mengakomodir pengguna yang belum terjangkau oleh rute Transjakarta maka dioperasikam feeder busway dan APTB (Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway) terhubung dengan bebrapa busway. Selain itu peningkatan fasilitas pada halte seperti kipas angin, wifi, saran penunjang informasi dan CCTV sudah secara professional demi meningkatkan pelayanan Transjakarta menjadi moda transportasi berkualitas tinggi yang aman, cepat, nyaman dan dapat diandalkan warga kota Jakarta Pembentukan BUMD.PT.Transjakarta diharapkan menjadi bentuk yang mandiri dari Transjakarta yang saat ini masih berstatus Unit Pengelola (UP) dibawah naungan Dinas Perhubungan. Dengan BUMD, Transjakarta akan bergerak untuk memenuhi target melayani kebutuhan pengguna (customeroriented) secara cepat. Status baru ini memungkinkan Transjakarta memiliki fleksibilitas dan otoritas secara penuh serta inovasi dalam mengelola sistem keuangan, asset dan operasional dalam rangka mencapai SPM.

56 2. Struktur Organisasi Transjakarta Saat ini Kepala Unit Pengelola Transjakarta Satuan Pengendali Internal Kasuba g Kasubag Keuang Tata Usaha an umum RT dan Perlengka pan Kepega waian humas dan Hukum Akuntans i Verifikasi Program dan Anggara n Kasie Operasion al Manaje r Pelaya nan Verifikasi Km Operasional Bus Kasie Prasaran a Manaje r Pemeli haran Pengam anan Pengemban gan Kasie Sistem Tiket Kasie Pengendalia n Tiket dan IT Layanan Tiket Admin dan Distribusi Halte Pusat Kendali Manaj er Koordi nasi Evaluasi

57 B. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi PT.Transportasi Jakarta Busway sebagai angkutan umum yang mampu memberikan pelayanan public yang cepat, aman, nyaman, manusawi, efisien, berbudaya, dan bertaraf internasional 2. Misi PT.Transportasi Jakarta a. Melaksanakan reformasi sistem angkutan umum busway dan budaya penggunaan angkutan umum b. Menyediakan pelayanan yang lebih dapat diandalkan, berkualitas tinggi, berkeadilan, dan berkesinambungan di DKI Jakarta c. Memberikan solusi jangka menengah dan jangka panjang terhadap permasalahan di sector angkutan umum d. Menerapkan mekanisme pendekatan dan sosialisasi terhadap stakeholder dan sistem transportasi terintegrasi e. Mempercepat implementasi sistem jaringan busway di Jakarta yang sesuai dengan aspek kepraktisan, kemampuan masyarakat untuk menerima sistem tersebut dan kemudahan pelaksanaan f. Mengembangkan struktur institusi yang berkesinambungan g. Mengembangkan lembaga pelayanan masyarakat dengan pengelolaan keuangan yang berlandaskan good corporate governance, akuntabilitas, dan transparansi.

58 C. Karakteristik Profil Responden Berdasarkan data yang telah disebar kepada karyawan divisi pengendalian halte PT. Transportasi Jakarta yang berada di Jakarta Timur dengan total 91 kuesioner yang diantarkan langsung kepada karyawan divisipengendalian halte PT. Transportasi Jakarta. Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu melihat Karakteritik profil Pegawai karyawan divisi pengendalian halte PT. Transportasi Jakarta selaku Responden. Karakteristik ini didapat dari jawaban yang tercantum dalam kuesioner. a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu Laki-laki dan Perempuan. Dengan melihat Tabel 4.1. dibawah ini dapat kita lihat prosentase responden laki-laki dan perempuan. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Laki-laki 76 83.5 83.5 83.5 Valid perempuan 15 16.5 16.5 100.0 Total 91 100.0 100.0 Sumber : Hasil Olah Data (tahun 2015)

59 Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin (Tabel 4.1) menunjukan bahwa jumlah pegawai yang paling banyak adalah laki-laki sebanyak 76 orang atau (83,5%) dan jumlah pegawai perempuan sebanyak 15 orang atau (16,5%) b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, gambaran umum responden, gambaran umum responden berdasarkan usia bisa dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Freque ncy Percent Valid Percent Cumulative Percent 18-25 tahun 22 24.2 24.2 24.2 Valid >25 tahun 69 75.8 75.8 100.0 Total 91 100.0 100.0 Sumber : Hasil Olah Data (2015) Hasil penelitian berdasarkan usia (tabel 4.2) menunjukan bahwa jumlah pegawai yang berusia 18 sampai 25 tahun sebanyak 22 orang atau (24,2%), dan diatas 25 tahun sebanyak 69 orang atau (75,8%).

60 c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, gambaran umum responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Terakhir Frequency Percen t Valid Percent Cumulative Percent SLTA 80 87.9 87.9 87.9 Diploma(d3) 6 6.6 6.6 94.5 Valid Sarjana(S1) 4 4.4 4.4 98.9 pasca sarjana(s2) 1 1.1 1.1 100.0 Total 91 100.0 100.0 Sumber : Hasil Olah Data (2015) Hasil penelitian berdasarkan pendidikan terakhir ( tabel 4.3) menunjukkan bahwa jumlah karyawan yang memiliki tingkat pendidikan SLTA sebanyak 80 orang atau (87,9%), Sementara karyawan yang memiliki tingkat pendidikan Diploma III sebanyak 6 orang atau (6,6%). Karyawan yang memiliki tingkat pendidikan Sarjana S-1 sebanyak 4 orang atau (4,4%) dan karyawan yang memiliki tingkat pendidikan Pasca Sarjana S-2 sebanyak 1 orang (1,1%).

61 d. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, gambaran umum responden berdasarkan tingkat lama bekerja dapat dilihat pada Tabel 4.4 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent <2 tahun 25 27.5 27.5 27.5 Valid 3-5 tahun 51 56.0 56.0 83.5 >5 tahun 15 16.5 16.5 100.0 Total 91 100.0 100.0 Sumber : Hasil Olah Data (2015) Hasil Penelitian berdasarkan lama bekerja (tabel 4.4) menunjukan bahwa pegawai yang bekerja mulai kurang dari 2 tahun sebanyak 25 orang atau (27,5%), Pegawai yang bekerja 3-5 tahun sebanyak 51 orang atau (56%), Sementara pegawai yang bekerja lebih dari 5 tahun sebanyak 15 orang atau (16,5%)

62 D. Hasil Uji Statistik Deskriptif Tabel 4.5 Uji Analisis Statistik Deskriptif Pelatihan, Motivasi, dan Kinerja Karyawan. Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation p1 91 2 5 4.13.763 p2 91 1 5 4.03.767 p3 91 1 5 3.93.929 p4 91 1 5 4.00.894 p5 91 2 5 4.14.754 p6 91 1 5 4.02.894 p7 91 1 5 4.05.751 p8 91 1 5 4.02.894 m1 91 1 5 3.75.950 m2 91 2 5 4.05.780 m3 91 1 5 3.71.992 m4 91 1 5 3.67.989 m5 91 1 5 3.91 1.161 m6 91 1 5 3.71.946 m7 91 1 5 3.86 1.071 m8 91 1 5 3.69 1.082 m9 91 1 5 3.86 1.091 m10 91 1 5 3.47 1.409 k1 91 2 5 3.86.739 k2 91 2 5 3.78.772 k3 91 3 5 3.85.729 k4 91 3 5 3.84.734 k5 91 3 5 3.90.731 k6 91 2 5 3.82.811 k7 91 2 5 3.78.772 Valid N 91 (listwise) Sumber : pengolahan data 2015 Bedasarkan tabel 4.5 untuk variabel Pelatihan, nilai minimum terdapat pada indikator pernyataan P3 dengan nilai rata-rata (3,93), dan nilai maksimum

63 terdapat pada indikator pernyataan P5 dengan nilai rata-rata (4,14), dengan demikian pengembangan mengenai Pelatihan masih dapat ditingkatkan oleh PT.Transportasi Jakarta. Untuk variabel Motivasi, nilai minimum terdapat pada indikator pernyataan M4 dengan nilai rata-rata (3,67), dan nilai maksimum terdapat pada indikator pernyataan M2 dengan nilai rata-rata (4,05), dengan demikian pengembangan mengenai Motivasi masih dapat ditingkatkan oleh PT.Transportasi Jakarta. Untuk variabel Kinerja nilai minimum terdapat pada indikator pernyataan K2 dan K7 dengan nilai rata-rata (3,78), dan nilai maksimum terdapat pada indikator pernyataan K5 dengan nilai rata-rata (3,90), dengan demikian pengembangan mengenai Kinerja masih dapat ditingkatkan oleh PT.Transportasi Jakarta. E. Hasil Uji Kualitas Data 1. Hasil Uji Validitas Pengujian Validitas dalam penelitian ini data yang diperoleh dan diolah dengan SPSS versi 21.0. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

64 a. Uji Validitas Pelatihan (X1) Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Pelatihan Indikator Nilai Validitas Kriteria Kesimpulan P-1 0,646, > 0,5 Valid P-2 0,502 > 0,5 Valid P-3 0,679 > 0,5 Valid P-4 0,637 > 0,5 Valid P-5 0,641 > 0,5 Valid P-6 0,619 > 0,5 Valid P-7 0,527 > 0,5 Valid P-8 0,588 > 0,5 Valid Sumber : Hasil Olah Data (2015) Dari hasil pengolahan data diatas (tabel 4.6) menunjukkan bahwa pertanyaan pada kuesioner untuk variabel pelatihan adalah layak mendefinisikan variabel pelatihan, karena nilai validitas > 0,5.

65 b. Uji Validitas Motivasi (X2) Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Motivasi Indikator Nilai Validitas Kriteria Kesimpulan M-1 0,704 > 0,5 Valid M-2 0,680 > 0,5 Valid M-3 0,689 > 0,5 Valid M-4 0,685 > 0,5 Valid M-5 0,710 > 0,5 Valid M-6 0,708 > 0,5 Valid M-7 0,676 > 0,5 Valid M-8 0,807 > 0,5 Valid M-9 0,655 >0,5 Valid M-10 0,383 >0,5 Tidak Valid Sumber : Hasil Olah Data (2015) Hasil pengujian validitas terhadap pertanyaan Motivasi pada tabel 4.7 dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pertanyaan dalam kuesioner variabel Motivasi yang telah di uji pada Anti-image Correlation terlihat nilai MSA M-10 < 0,5 sehingga pertanyaan tersebut dikeluarkan dari analisis data dan akan dilakukan pengujian ulang.

66 Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Motivasi Indikator Nilai Validitas Kriteria Kesimpulan M-1 0,704 > 0,5 Valid M-2 0,680 > 0,5 Valid M-3 0,689 > 0,5 Valid M-4 0,685 > 0,5 Valid M-5 0,710 > 0,5 Valid M-6 0,708 > 0,5 Valid M-7 0,676 > 0,5 Valid M-8 0,807 > 0,5 Valid M-9 0,655 >0,5 Valid Sumber : Hasil Pengolahan data primer (SPSS) Setelah mengeluarkan M-10 yang tidak valid serta dilakukan pengujian ulang maka data selanjutnya telah berubah dapat dilihat pada tabel 4.8 nilai Antiimage Correlation telah > 0,5 maka data tersebut telah dinyatakan valid atau layak dalam mendefinisikan variabel Lingkungan Kerja.

67 c. Uji Validitas Kinerja (Y) Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Kinerja Indikator Nilai Validitas Kriteria Kesimpulan K-1 0,554 > 0,5 Valid K-2 0,535 > 0,5 Valid K-3 0,543 > 0,5 Valid K-4 0,559 > 0,5 Valid K-5 0,517 > 0,5 Valid K-6 0,500 > 0,5 Valid K-7 0,545 > 0,5 Valid Sumber : Hasil Olah Data (2015) Dari hasil pengolahan data diatas (tabel 4.9) menunjukkan bahwa pertanyaan pada kuesioner untuk variabel kinerja adalah layak mendefinisikan variabel kinerja, karena nilai validitas > 0,5. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur kusioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Oleh karena itu, menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam intsrumen yang perlu dilakukan. Suatu kusioner dikatakan reliable jika nilai croanbeach s alpha > 0,60.

68 Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Variabel Variabel Nilai cronbach s alpha Kriteria Kesimpulan Pelatihan 0,821 >0,60 Reliable Motivasi 0,841 >0,60 Reliable Kinerja karyawan 0,795 >0,60 Reliable Sumber : Hasil Olah Data (2015) Berdasarkan tabel 4.10 bahwa nilai cronbach s alpha masing-masing variabel adalah > 0,60 dengan demikian hasil penelitian tersebut dapat dikatakan realiable. Suatu kuisioner dikatakan reliabilitas (handal) apabila jawaban responden terhadap pernyataan dalam kuesioner adalah konsisten atau stabil. F. Uji Asumsi Klasik Tahap berikutnya yang penulis lakukan untuk melakukan pengujian data adalah dengan melakukan Uji Asumsi Klasik pada penelitian data yang multiple regression, ada 3 variabel independent dependen, uji asumsi yang yang dilakukan adalah : normalitas, multikolinieritas dan heteroskedastisitas secara bersama-sama dengan uji hipotesis mengenai pengaruh Pelatihan dan Motivasi terhadap Kinerja karyawan. Bila hasil uji asumsi klasik menunjukan terjadi normalitas, multikolinieritas dan heteroskedastisitas, maka multiple regression yang telah dilakukan dinilai tidak layak. Bila uji asumsi klasik terpenuhi dalam arti tidak

69 ditemukan terjadinya normalitas, multikolinieritas dan heteroskedastisitas maka analisis berganda yang telah dilakukan tetap digunakan sebagai hasil uji hipotesis penelitian mengenai pengaruh Pelatihan dan Motivasi terhadap Kinerja karyawan. 1. Uji Normalitas Uji normalitas untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal dan mendekati normal.

70 Gambar 4.1 Uji Normalitas data- Histogram dan Normal P-P Plot. Sumber : Hasil pengolahan data primer SPSS Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat penyebaran disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, grafik histogramnya yang berarti menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

71 2. Uji Multikolonieritas Uji Multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (Independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi di antara variabel independen. Tabel 4.11 Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardiz t ed Coefficient s Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 24.145 3.170 7.616.000 1 pelatihan.270.090.312 2.988.004.917 1.090 motivasi -.152.059 -.269-2.578.012.917 1.090 a. Dependent Variable: kinerja Sumber : Hasil Olah Data (2015) Berdasarkan hasil tabel diatas, perhitungan tolerance 0,917 dan 0,917 tidak ada yang kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada kolerasi yang kuat antar variabel independen, hasil perhitungan VIF juga menunjukan hal yang sama tidak ada satu independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoloneritas antar variabel independen dalam model regresi.

72 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskesdatisitas. Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Hasil Olah Data (2015)

73 Dari grafik scatterplot yang ditampilkan pada gambar 4.2 Diatas dapat disimpulkan bahwa tidak heteroskedastisitas karena pada gambar diatas tidak ada pola yang jelas. G. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Model yang digunakan untuk menganalisis Pelatihan (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah analisis regresi linier berganda. Dalam model analisi regresi linier berganda yng dipergunakan sebagai variabel terikat atau dependen (Y) adalah Kinerja Karyawan, dan sebagai variabel bebas atau independen adalah Pelatihan (X1) dan Motivasi(X2). Pada proses pengolahan data, perhitungan menggunakan komputer dalam SPSS versi 21. Untuk mengetahui pengaruh variabel Pelatihan dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan, digunakan model analisis regresi linier berganda. Ho : Pelatihan dan Motivasi tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Ha : Pelatihan dan Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Skema analisis: 1. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. 2. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

74 Tabel 4.12 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficient s t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 24.145 3.170 7.616.000 1 pelatihan.270.090.312 2.988.004 motivasi -.152.059 -.269-2.578.012 Sumber : Hasil Olah Data (2015) a. Dependent Variable: kinerja Pada tabel 4.12. Didapat persamaan regresi linier berganda dengan 3 variabel independen sebagai berikut : Y = a + b1x1 + b2x2 - e Y = 24,145 + 0,270. X1-0.155. X2+ e Keterangan : Y = nilai prediksi variabel independen ( Kinerja Pegawai) a = Konstanta b1= Koefisien Regresi variabel X1 b2 = Koefisien Regresi variabel X2

75 X1 = Lingkungan Kerja X2 = Motivasi e = Residual eror H. Uji Hipotesis 1. Uji Koefisien Determinasi R 2 Tabel 4.13 Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.348 a.121.101 2.660 a. Predictors: (Constant), motivasi, pelatihan b. Dependent Variable: kinerja Sumber : Hasil Olah Data (2015) Bedasarkan hasil output SPSS menunjukkan bahwa hasil dari perhitungan diperoleh nilai Koefisien Determinasi (R Square) sebesar 0,121. Dengan kata lain hal ini menunjukkan bahwa besar presentase variasi Kinerja karyawan yang bisa dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel bebas yaitu Pelatihan dan Motivasi sebesar 12,1% sedangkan sisanya 87,9 (100% - 12,1%) dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian

76 2. Uji Hipotesis Simultan (F) Tabel 4.14 Uji Hipotesis Simultan ( Uji F ) ANOVA a Model Sum ofdf Squares Mean Square F Sig. Regression 85.945 2 42.973 6.074.003 b 1 Residual 622.626 88 7.075 Total 708.571 90 a. Dependent Variable: kinerja Sumber : Hasil Olah Data (2015) Dari uji ANOVA atau F test menunjukan variabel pelatihan dan motivasi bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen jika nilai signifikan (pada kolom sig.) lebih kecil dari nilai signifikan yang ditentukan yaitu 0,05 dan hasil output SPSS diatas, nilai signifikan 0,000 < 0,05 maka memiliki arti bahwa ada pengaruh yang signifikan. Jadi Pelatihan dan Motivasi secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja karyawan PT. Transportasi Jakarta.

77 3. Uji Hipotesis Parsial ( Uji t ) Tabel 4.15 Uji Hipotesis Parsial ( Uji t ) Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized t Coefficients Sig. B Std. Error Beta (Constant) 24.145 3.170 7.616.000 1 pelatihan.270.090.312 2.988.004 motivasi -.152.059 -.269-2.578.012 a. Dependent Variable: kinerja Sumber : Pengolahan data primer (SPSS) Dari tabel diatas diketahui nilai t-test, yang bertujuan untuk mengetahui besarnya masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Nilai t-test dapat dilihat dari nilai probabilitas pada masing-masing variabel independen. Pengaruh dari masing-masing variabel Pelatihan dan Motivasi terhadap Kinerja dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikan (probabilitas). Variabel Pelatihan dan Motivasi mempunyai arah yang positif yang berarti berpengaruh signifikan terhadap Kinerja, karena nilai signifikan < 0,05. Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Variabel Pelatihan (X1) memiliki nilai signifikan sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pelatihan memiliki pengaruh

78 terhadap Kinerja. Sehingga dapat diketahui hipotesisnya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Variabel Motivasi (X2) memiliki nilai probabilitas signifikan sebesar 0,012 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Motivasi memiliki pengaruh terhadap Kinerja. Sehingga dapat diketahui hipotesisnya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh simultan antara variabel Pelatihan dan Motivasi terhadap Kinerja. I. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Pelatihan dan Motivasi terhadap Kinerja karyawan Bedasarkan tabel 4.14 atau hasil uji F dinyatakan bahwa kedua variabel tersebut menunjukkan pengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh yang positif antara variabel pelatihan dan motivasi yang mempengaruhi kinerja karyawan. Dengan pelatihan yang optimal dan adanya motivasi dari karyawan, maka akan tercipta pula kinerja yang baik dari karyawan. Kinerja karyawan sangat menentukan bagaimana perusahaan ke depannya, karena dengan meningkatkan sistem pelatihan dan memberikan motivasi yang berkualitas maka dapat meningkatkan dorongan karyawan untuk bekerja lebih baik lagi dan meningkatkan kinerjanya. Dan penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian terdahulu, yaitu penelitian (Khairul Akhir Lubis : 2008)

79 2. Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja karyawan Bedasarkan tabel 4.15 atau hasil uji T dapat dilihat bahwa variabel Pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut terjadi karena adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara pelatihan terhadap kinerja karyawan, dimana pelatihan yang diberikan oleh perusahaan secara optimal dapat mempengaruhi daya kinerja karyawan yang dibutuhkan perusahaan untuk persaingan. Dan penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian terdahulu, yaitu penelitian (Khairul Akhir Lubis : 2008). 3. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja karyawan Bedasarkan tabel 4.15 atau hasil uji T dapat dilihat bahwa variabel motivasi berpengaruh negatif terhadap kinerja. Hal ini berarti menunjukkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti tidak sejalan atau tidak sesuai dengan penelitian terdahulu yang mengatakan bahwa motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan CV Haragon Surabaya (Frana Agus Sugianto, 2011).