HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR YANG SUDAH MENIKAH TERHADAP PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENDALSARI KOTA MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAKTERI DAN LEUKOSIT DALAM URIN IBU HAMIL YANG BEKERJA DI PABRIK ROKOK

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

KARAKTERISTIK IBU DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) BANGIL

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

HUBUNGAN PERILAKU HYGIENE ORGAN REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN ABNORMAL FLUOR ALBUS PADA REMAJA PUTRI DI SMP N 17 SURAKARTA

BIODATA MAHASISWA. : Jln Karya Setuju Gg Bilal no16 Medan TELEPON : : KEPENDUDUKAN DAN KESEHATAN REPRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN menyepakati perubahan paradigma dalam pengelolaan masalah

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

Fitriani Nur Damayanti 1), Lia Mulyanti 2), Novita Nining Anggraini 3)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN DENGAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIK MELALUI IVA. Mimatun Nasihah* Sifia Lorna B** ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH PIL KB DI KELURAHAN TANJUNG SELAMAT KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks dan

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan mendekati pola di Negara maju (Dalimartha, 2004). maupun orang-orang yang sama sekali tidak berpendidikan.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Nomor Kuisioner : tanggal Pengisian : DATA UMUM RESPONDEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN WANITA USIA > 25 TAHUN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN TES PAPSMEAR

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

BAB I PENDAHULUAN kematian per tahun pada tahun Di seluruh dunia rasio mortalitas

KUESIONER PENELITIAN

(Nurul Azmi) Nim

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

LEMBAR PERSETUJUAN PENELITI. Alamat: Jln Patra Raya Kp.Guji Rt 03/02 Kelurahan Duri Kepa Kecamatan Kebon

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

: Perwira / Bintara / Tamtama Asuransi lain selain BPJS :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AWAL KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI JINGAH ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merupakan penyakit akibat tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu untuk periode 5 tahun sebelum survey ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini. sebanyak jiwa per tahun (Emilia, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

Universitas Sumatera Utara

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

No. Responden: B. Data Khusus Responden

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

Kata kunci: kontrasepsi hormonal, pengetahuan perawatan organ reproduksi, keputihan. Cairan tersebut bervariasi dalam PENDAHULUAN

Universitas Sumatera Utara

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dalam program melalui upaya promotif, preventif, kuratif maupun

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama Saya Fauziah, sedang menjalani sedang menjalani pendidikan di

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PROSES PENYEMBUHAN PADA PENDERITA KUSTA DI KABUPATEN BENGKALIS RIAU TAHUN 2010

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI IBU MELAKUKAN PEMERIKSAAN METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI KELURAHAN LEPO-LEPO KOTA KENDARI

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK WANITA TERHADAP KESADARAN INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KUDUS ABSTRAK

LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Berdasarkan data Internasional Agency For Research on Cancer

BAB 1 : PENDAHULUAN. daerah leher rahim atau mulut rahim, yang merupakan bagian yang terendah dari

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERAWAT DI RS MEDISTRA, JAKARTA

SKRIPSI. Disusun Oleh: Lia Nurjana

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERAWATAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL YANG MENGALAMI ABORTUS SPONTAN TAHUN 2013

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang ABSTRAK

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG TRIAD KRR DI SMAN KECAMATAN KISARAN TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. dini. 6,8 Deteksi dini kanker serviks meliputi program skrining yang terorganisasi

SURAT PERNYATAAN PENELITI

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. di Rumah Sakit Laras Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM PADA WANITA DEWASA AWAL DI DUSUN PLALANGAN DESA PLOSOWAHYU KECAMATAN LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI KELURAHAN KOTABARU WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II YOGYAKARTA

LAMPIRAN I. A. Identitas Responden Mohon di isi sesuai jawaban anda: No. Responden 1. Nama Responden : 2. Alamat Responden : 3. Pendidikan Responden :

Universitas Sumatera Utara

Promotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR YANG SUDAH MENIKAH TERHADAP PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENDALSARI KOTA MALANG Siska Wahyu Wakhida Email : siskawahyu99@gmail.com D III Akademi Kebidanan Wijaya Kusuma Malang Jln. Raya Tlogowaru, Kedungkandang, Malang Telp / Fax : (0341) 7500328 Abstrak. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks dan keengganan untuk melakukan deteksi dini menyebabkan lebih dari 70 % mulai menjalani perawatan medis ketika sudah berada pada kondisi parah. Sebanyak 93,92% responden telah mengetahui penyakit kanker serviks. Namun pemahaman mengenai kanker serviks ternyata tidak mendorong para perempuan melakukan salah satu pencegahan dengan cara screening/deteksi dini karena dari total responden tersebut hanya 7,78% yang sudah melakukan Pap Smear secara reguler. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui hubungan sikap dan pengetahuan wanita usia subur yang sudah menikah terhadap pemeriksaan pap smear di wilayah kerja Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian survei analtik dengan populasi berjumlah 213 orang di wilayah kerja Puskesmas Kendalsari, RW VIII Kelurahan Lowokwaru Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling, sampel yang didapatkan 139 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh diolah dengan tahapan editing, coding, transferring, tabulating. Dianalisis dengan analisis data kualitatif dan kuantitatif kemudian melakukan pengujian data dengan Uji Chi Kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan dan sikap wanita usia subur yang sudah menikah terhadap pemeriksaan pap smear di wilayah kerja puskesmas kendalsari RW VIII Kelurahan Lowokwaru Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Kata kunci : Pap Smear, Hubungan Pengetahuan dan Sikap 7. PENDAHULUAN Menurut WHO 2015, Kanker serviks merupakan penyebab utama kematian pada perempuan. Setiap menit terdapat satu kasus kanker serviks baru dan setiap dua menit,terjadi kematian akibat kanker serviks. Kasus kanker serviks paling banyak terdapat diasia Tengah dan Selatan, sedangkan Asia Tenggara menempati posisi kedua di dunia. Kanker serviks merupakan jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah leherrahim. Yaitu bagian rahim yang terletak dibawah, yang membuka ke arah liang vagina.penyebabnya adalah virus HPV(human papilloma virus) yang menular lewat hubunganseksual, seorang perempuan bisa terinfeksi virus ini pada usia belasan tahun dan barudiketahui mengidap kanker 20 atau 30 tahun kemudian setelah infeksi kanker menyebar.umumnya baru terdeteksi saat sekitar 40 tahun (Sabella, 2012). Menurut World Health Organisation (WHO) tahun 2008, memperkirakan 12,4 juta penduduk menderita kanker dan 7,6 juta orang meninggal karena penyakit kanker, secara global kejadian kanker serviks menduduki urutan kedua, setelah kanker payudara yaitu dengan angka kejadian sekitar 500.000 orang dan kematian sebanyak 288.000 orang (Nunukan, 2015). Insiden kanker serviks menurut perkiraan DEPKES (2008) 100 per 100.000 penduduk pertahun, sedangkan dari data Laboratorium Patologi Anatomi seluruh Indonesia, frekuensi kanker yang ada di Indonesia, bila dilihat penyebarannya 11

terlihat bahwa 92,4 % terakumulasi di Jawa dan Bali (Suryati, 2009). Distribusi penyakit kanker serviks di rumah sakit sentinel (rawat jalan) se Jawa Timurberdasarkan waktu yaitu: 771 penderita pada tahun 2007, 821 penderita pada tahun 2008, 671 penderita pada tahun 2009, 868 penderita pada tahun 2010 dan 901 penderita pada tahun 2011. Sedangkan distribusi penyakit kanker serviks (rawat inap) se Jawa Timurberdasarkan waktu yaitu: 737 kasus pada tahun 2007, 912 kasus dan 7 orang meninggal pada tahun 2008, 592 kasus kemih ke lingkungan luar tubuh) perempuan lebih pendek (sekitar 3-5 centi meter) tetapi pada ibu hamil khususnya yang mendekati akhir kehamilan, panjang uretranya terbukti berkurang, dan dengan kebiasaan menahan kencing, uretra menjadi semakin pendek dan memungkinkan bakteri masuk ke dalam saluran kencing lebih cepat dan mudah. Bagi ibu hamil, urine yang mengalami stagnasi merupakan medium yang sangat baik untuk pertumbuhan bakteri. Selain itu urin wanita hamil mengandung nutrien dalam jumlah yang lebih banyak termasuk glukosa (Bobak,2005) dan pada saat hamil wanita mengalami perubahan hormon oleh karena itu daya tahan tubuhnya menurun sehingga selama hamil, wanita rentan terhadap infeksi saluran kemih dan 10 orang meninggal pada tahun 2009, 890 kasus dan 11 orang meninggal pada tahun 2010, 790 kasus dan 29 orang meninggal pada tahun 2011(laporan STP RS sentinel tahun 2007,2008,2009,2010,2011). Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks dan keengganan untuk melakukan deteksi dini menyebabkan lebih dari 70 % mulai menjalani perawatan medis justru ketika sudah berada kondisi parah dan sulit disembuhkan. Hanya sekitar 2% dari perempuan Indonesia mengetahui kanker serviks (Sabrina, 2009).Deteksi dini dilakukan dengan pemeriksaan papsmear. Pemeriksaan ini berguna sebagai pemeriksaan penyaring (screening) dan pelacak adanya perubahan sel ke arah keganasan secara dini sehingga kelainan pra-kanker dapat terdeteksi serta pengobatannya menjadi lebih mudah dan murah. Bagi wanita berusia di atas 25 tahun yang telah menikah atau sudah melakukan senggama, dianjurkan untuk papsmear sekali setahun secara teratur seumur hidup. Bila pemeriksaan tahunan 3 kali berturutturut hasilnya normal, pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan setiap tiga tahun. Pada wanita dengan resiko tinggi, pemeriksaan harus dilakukan sekali setahun atau sesuai petunjuk dokter (Widyastuti, 2011). Berdasarkan hasil survei awareness yang dilakukan terhadap 138.843 perempuan di berbagai wilayah Indonesia yaitu Jabotabek, Jawabarat, Jawa tengah, Jawa timur, Sumut, Yogyakarta. Mengungkapkan bahwa sebanyak 93,92% responden telah mengetahui penyakit kanker serviks. Namun pemahaman mengenai kanker serviks ternyata tidak mendorong para perempuan melakukan salah satu pencegahan dengan cara screening/deteksi dini karena dari total responden tersebut hanya 7,78% yang sudah melakukan Pap Smear secara reguler (Awareness,2009). Di Jakarta sendiri pada tahun 2011, menurut dr.laila Nuranna Sp.OG, Kepala Divisi Onkologi Ginekologi Departemen Obstetri-Ginekologi FKUI-RSCM, ditargetkan 1,3 juta perempuan yang sudah pernah melakukan hubungan seksual melakukan skrining."diharapkan tahun 2017 sekitar 80 persen dari populasi sudah diskrining" katanya. 8. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian survei analtik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap responden terhadap pemeriksaan pap smear di wilayah kerja Puskesmas Kendalsari Kota Malang. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah wanita usia subur yang sudah menikah di wilayah kerja Puskesmas Kendalsari, RW VIII Kelurahan Lowokwaru Kota Malang yang berjumlah 213 orang pada bulan Mei tahun 2015.Sampel dalam penelitian ini adalah Berdasarkan perhitungan maka jumlah 12

sampel yang digunakan sebanyak 139. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling yaitu simple random sampling. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, variabel terikat (variabel dependen) yaitu perilaku pemeriksaan pap smear dan variabel bebas (variabel indevenden) yaitu sikap dan pengetahuan.alat ukur yang digunakan kuesioner. 9. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan di wilayah kerja puskesmas kendalsari RW VIII Kelurahan Lowokwaru Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Tabel 2 Distribusi Frekuensi Perilaku di wilayah kerja puskesmas kendalsari RW VIII Kelurahan Lowokwaru Kecamatan Lowokwaru Kota Malang tabel 3 Hubungan pengetahuan wanita usia subur yang sudah menikah terhadap pemeriksaan pap smear di wilayah kerja puskesmas kendalsari RW VIII Kelurahan Lowokwaru Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Chi-Square Tests Asy mp. Sig. Value df (2-sided) 50,911 a 4,000 56,271 4,000 38,228 1,000 139 a. 1 cells (11,1%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,64. tabel 4 Hubungan sikap wanita usia subur yang sudah menikah terhadap pemeriksaan pap smear di wilayah kerja puskesmas kendalsari RW VIII Kelurahan Lowokwaru Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases Chi-Square Tests Asy mp. Sig. Value df (2-sided) 60,777 a 2,000 79,139 2,000 50,685 1,000 139 a. 0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 6,80. Hasil yang diperoleh Pengetahuan terhadap pemeriksaan pap smear di wilayah kerja puskesmas kendalsari RW VIII Kelurahan Lowokwaru Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. didapatkan 43 (30,93%) responden berpengetahuan baik tentang pemeriksaan pap smear, dan masing-masing 48 (34,53%) responden berpengetahuan cukup dan kurang tahu tentang pemeriksaan papsmear. Hal ini di sebabkan karena sebagian responden yang berpengetahuan kurang di pengaruhi oleh faktor pendidikan dan pekerjaan, yaitu dari 48 responden (34,53%) yang memiliki pengetahuan kurang, 42 diantaranya mempunyai pendidikan tamatan SMP dan SD (30,21%). No. Tingkat Pengetahua n Frekuensi (n) Prosenta se (%) 1 Baik 43 30,93% 2 Cukup 48 34,53% 3 Kurang 48 34,53% No Perilaku Jumlah Frekuensi 139 Prosentase 100%. (n) (%) 1 Rutin 15 10,79% 2 Jarang 33 23,74% 3 Tidak 91 65,47% Pernah Jumlah 139 100% Sedangkan dari faktor pekerjaan yaitu sebanyak 38 responden yang tidak bekerja.menururt Notoatmodjo 2012, pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012). Berdasarkan fakta diatas, pengetahuan wanita usia subur yang sudah menikah di wilayah kerja puskesmas kendalsari RW VIII kelurahan lowokwaru kecamatan lowokwaru kota malang tergolong kurang, hal ini dapat dilihat dari tabel 4.5 yaitu hanya 43 responden dari 1239 responden yang memiliki pengetahuan baik. Faktor internal adalah salah satu 13

penyebab wanita usia yang sudah menikah memiliki pengetahuan kurang. Yaitu dari 3 faktor internal yang disebutkan oleh Notoatmodjo 2012, 2 diantaranya termasuk dalam faktor-faktor yang menyebabkan memiliki pengetahuan kurang yaitu faktor pendidikan dan pekerjaan. Sikap wanita usia subur yang sudah menikah terhadap pemeriksaan pap smear di wilayah kerja puskesmas kendalsari RW VIII Kelurahan Lowokwaru Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Dapat diketahui bahwa jumlah responden wanita usia subur yang sudah menikah yang memiliki sikap positif terhadap pemeriksaan pap smear yaitu sebanyak 76 responden (54,67%) sedangkan yang memiliki sikap negatif yaitu 63 responden (45,32%). Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikapseseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut (Azwar, 2007). Berdasarkan hasil tabel diatas, sikap wanita usia subur yang sudah menikah di wilayah kerja puskesmas kendalsari RW VIII kelurahan lowokwaru kecamatan lowokwaru kota malang terhadap pemeriksaan paps mear tergolong positif. struktur karena aktivitas hormonal. Dinding otot polos ginjal mengalami hyperplasia, hypertrofi dan relaksasi tonus otot. Ureter memanjang dan menjadi berkelok-kelok membentuk lengkungan ganda. Perubahan ini membuat reabsorpsi glukosa di tubulus terganggu sehingga terjadi glukosuria yang menyebabkan wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi Meningkatnya hormon esterogen dapat menyebabkan ph sekresi vagina menjadi lebih asam, keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5. Hal ini disebabkan karena menurunnya produksi insulin dalam pankreas, akibatnya kadar glukosa dalam darah ibu menurun karena hanya sebagian glikogen yang mampu diubah dalam bentuk glukosa. Akibatnya glukosa disimpan dalam bentuk glikogen. Produksi esterigen menyebabkan perubahan lapisan otot dan epitelium vagina yang dapat meningkatkan kadar glikogen dan interaksi bakteri doderlein yang memproduksi asam. Peningkatan ph ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi. Pada vesika urinaria, akibat penekanan uterus menyebabkan teganggunya drainase darah dan limfe dari dasar kandung kemih seringkali membuat daerah tersebut menjadi edematosa sehingga mudah mengalami cedera oleh karena itu lebih peka terhadap infeksi (Cunningham,2006). Perilaku wanita usia subur yang sudah menikah terhadap pemeriksaan pap smear di wilayah kerja puskesmas kendalsari RW VIII Kelurahan Lowokwaru Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Dapat diketahui bahwa sebagian kecilwanita usia subur yang sudah menikahyang rutin melakukan pemeriksaan pap smear yaitu sebanyak 15 responden atau 10,79% dan sebagian besar respondentidak pernah melakukan pemeriksaan paps mear yaitu sebanyak 91 responden atau 65,47%. Menurut Notoatmodjo 2012, perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktivita manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai aktivitas masing-masing. Berdasarkan hasil tabel diatas, perilaku wanita usia subur yang sudah menikah di wilayah kerja puskesmas kendalsari RW VIII kelurahan lowokwaru kecamatan lowokwaru kota malang terhadap pemeriksaan pap smear tergolong kurang. Dapat kita lihat dari table 4.14, dari 139, hanya 15 orang (10,79%) yang setiap tahunnya melakukan pemeriksaan pap smear dan 33 orang (23,745) yang jarang atau sekali atau lebih dalam seumur hidup. Hubungan pengetahuan wanita usia subur yang sudah menikah terhadap pemeriksaan pap smear di wilayah kerja puskesmas 14

kendalsari RW VIII Kelurahan Lowokwaru Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. dapat kita ketahui hasil uji Chi-square hubungan pengetahuan wanita usia subur yang sudah menikah terhadap perilaku pemeriksaan paps mear. Dimana hasil perhitungan uji chi-square (X 2 ) hitung sebesar 50,911 dengan probabilitas (p) 0,000 lebih kecil (<) dari 0,05. Menurut Notoatmodjo 2003, Sebelum seseorang mengadopsi perilaku (berperilaku baru), ia harus tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau keluarganya. Dari data tersebut dapat kita ketahui hasil uji Chi-square hubungan pengetahuan wanita usia subur yang sudah menikah terhadap perilaku pemeriksaan paps mear. Yaitu keputusan terhadap Ho ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan wanita subur sudah menikah terhadap perilaku pemeriksaan paps mear. Hubungan sikap wanita usia subur yang sudah menikah terhadap pemeriksaan pap smear di wilayah kerja puskesmas kendalsari RW VIII Kelurahan Lowokwaru Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. dapat kita ketahui hasil uji Chi-square hubungan sikap wanita usia subur yang sudah menikah terhadap perilaku pemeriksaan paps mear. Dimana hasil perhitungan uji chi-square (X 2 ) hitung sebesar 60,777 dengan probabilitas (p) 0,000 lebih kecil (<) dari 0,05, maka keputusan terhadap Ho ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara sikap wanita subur sudah menikah terhadap perilaku pemeriksaan paps mear. Menurut Azwar 2013, teori tindakan beralasan mengatakan bahwa sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan. Dari data tersebut dapat kita ketahui hasil uji Chi-square hubungan sikap terhadap perilaku pemeriksaan paps mear. Yaitu keputusan terhadap Ho ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara sikap wanita subur sudah menikah terhadap perilaku pemeriksaan paps mear. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada wanita usia subur, Kota Malang maka dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan masalah dan tujuan pada BAB I pendahuluan : 3) Pengetahuan wanita usia subur yang sudah menikah terhadap pemeriksaan pap smear yaitu dari 139 responden, 43 responden memiliki pengetahuan baik (30,93%). 4) Sikap wanita usia subur yang sudah menikah terhadap pemeriksaan pap smear yaitu dari 139 responden, sebanyak 76 responden (54,67%) diantaranya memiliki sikap positif. 5) Perilaku wanita usia subur yang sudah menikah terhadap pemeriksaan pap smear yaitu dari 139 responden, sebanyak 15 responden (10,79%) diantaranya rutin melakukan pemerriksaan pap smear. 6) Terdapat hubungan antara pengetahuan terhadap pemeriksaan pap smear di wilayah kerja Puskesmas Kendalsari Kota Malang. 7) Terdapat hubungan antara sikap wanita usia subur yang sudah menikah terhadap pemeriksaan pap smear di wilayah kerja Puskesmas Kendalsari Kota Malang. SARAN Bedasarkan kesimpulan yang diperoleh, peneliti memberikan sedikit saran yaitu sebagai berikut : 1. Bagi Responden Meningkatkan informasi tentang pengetahuan dan sikap wanita usia subur yang sudah menikah terhadap pemeriksaan pap smear. 2. Bagi Peneliti Memberikan penyuluhan terutama tentang kanker serviks dan pemeriksaan pap smear sebagai aplikasi dan pengalaman yang baik dengan cara banyak membaca referensi dan membuka browsing internet, sehingga nantinya dapat memberikan 15

keterampilan dan pengetahuan pada. 3. Bagi Profesi Kebidanan Meningkatkan pengetahuan pada wanitausiasubur yang sudah menikah khususnya tentang kanker serviks dan pemeriksaan pap smear. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai awalan untuk melakukan penelitian ulang atau lanjutan dengan lebih memperbanyak sampel dan menggunakan metode penelitian lain. 12. Maharani, Sabrina. 2009. Mengenal 13 Jenis Kanker dan Pengobatannya. Yogyakarta: Katahati 13. Widyastuti, yani, SSiT, M.Keb, dkk. 2011. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya 14. Wijaya, Delia. 2010. Pembunuh Ganas Itu Bernama Kanker Serviks. Yogyakarta: Sinar Kejora 15. Manuaba, dkk. 2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC DAFTAR PUSTAKA 1. Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta 2. Azwar, syaifudin. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 3. Bustan. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta : Rineka Cipta 4. Fajar, Ibnu dkk. 2009. Statistika Untuk Praktisi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu 5. Hidayat A. Aziz Alimul. 2012. Metode. Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika 6. Notoatmodjo, soekidjo, Prof. Dr. S.K.M. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 7. Notoatmodjo, soekidjo, Prof. Dr. S.K.M. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 8. Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika 9. Tilong, Adi D. 2012. Bebas dari Ancaman Kanker Serviks. Yogyakarta: Flash Book 10. Sabella, Rifdah. 2009. Cara Pintar Atasi Kanker. Klaten : Cable Book 11. Kumalasari, intan, dkk. 2012. Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika 16