BAB I PENDAHULUAN. wacana. Artinya, sebuah teks disebut wacana berkat adanya konteks.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi, dan interaksi di kelas, merupakan alat penting yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan oleh para ahli bahasa dunia, salah satunya adalah tata bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mochammad Ramdhani, 2013

RELEVANSI LFS DALAM ANALISIS BAHASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. diuraikan, diperlukan sejumlah teori yang menjadi kerangka landasan di dalam

BAB I PENDAHULUAN. jenis proses yang terkait dengan partisipan dan sirkumstan, dan peran partisipan, yang direalisasikan ke dalam realita pengalaman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik

BAB 1 PENDAHULUAN. Mackey (1986:12) mengemukakan bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu

BAB II KONSEP DASAR, LANDASAN TEORI, KAJIAN PUSTAKA, DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. Teks merupakan salah satu bentuk dari bahasa yang dituangkan satu media

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

kebahasaan lintas-bahasa yang lengkap dengan sendirinya akan menuntut terliputnya aspek dan dimensi yang berasal dari dan termasuk ke dalam berbagai

KEGIATAN AWAL PERTANYAAN TUJUAN KEGIATAN KOMPETENSI

BAB II. Beberapa tulisan yang menyangkut analisis teks banyak dibuat, yakni

BAB I PENDAHULAN. bahwa kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta

TRANSITIVITAS DALAM TEKS PERDA KEPARIWISATAAN KABUPATEN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik oleh penduduk kota tersebut. Dukungan ini tidak diperoleh secara

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang. dalam pembangunan bangsa dan karakter.

Linguistik Indonesia, Agustus 2011, Tahun ke-29, No. 2 Copyright 2011, Masyarakat Linguistik Indonesia, ISSN:

16, Vol. 06 No. 1 Januari Juni 2015 Pada dasarnya, secara semantik, proses dalam klausa mencakup hal-hal berikut: proses itu sendiri; partisipan yang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. bungkam, sains lumpuh, pemikiran macet (Tuchman, 1989). Bukan hanya itu,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pergeseran makna pada BT, oleh sebab itu seorang penerjemah harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA / KERANGKA TEORETIS. 2.1 Teori Linguistik Sistemik Fungsional (LSF)

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk tulisan yang lebih bebas. Penerjemah harus berhadapan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. yaitu buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran merupakan salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Sejalan dengan itu, dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dan membentuk suatu makna. Teks bisa berupa teks tertulis

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

diunduh pada tanggal 16 Juni Lampiran 1: Klarifikasi Istilah No. Istilah Uraian 1. Analisis Multimodal

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah

BAB I P E N D A H U L U A N. produktif yang memiliki potensi untuk berkembang. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian .

BAB I PENDAHULUAN. Maka dari itu, diperlukan pengetahuan mengenai tata bahasa. Pengetahuan mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Semester : 1 Materi Pelajaran : Berita : 2 jam pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMPLB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas diarahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia memerlukan berbagai macam pengetahuan dan nilai. Terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran, ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan inti dari sistem pendidikan nasional, di

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMPLB TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. menuliskan kembali dengan kalimat sendiri teks narasi dengan menggunakan pola

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIS. kalangan etnik Tionghoa atau keturunan Cina sudah lama terjadi. Penerbitan karya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari pembicaraan orang dan umumnya mengenai objek-objek dan kejadiankejadian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMPLB AUTIS

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah tertentu sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Atas dasar

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. fungsional, (3) fungsi bahasa adalah membuat makna- makna, (4) bahasa adalah

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMPLB TUNAGRAHITA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental bagi

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa. atau kaidah kebahasaan. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat:

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMPLB TUNADAKSA

40. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

KONTRAK KULIAH. Introduction to Functional Grammar FBIB FAKULTAS BAHASA DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Sutama dalam rachmawati, 2000:3). Mutu pendidikan sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

37. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan


Kata Kunci: Teks dan Konteks, Kajian Tradisi Lisan, Angkola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, gagasan atau perasaan seseorang. Bahasa terdiri atas beberapa kata yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Pengkajian yang dilakukan berkaitan dengan al-barzanjī sudah banyak

ANALISIS WACANA PADA MEDIA CETAK PERSPEKTIF LINGUISTIK FUNGSIONAL SISTEMIK (LFS) DAN REPRESENTASI SEMIOTIK

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teks merupakan hasil proses wacana. Didalam proses tersebut, terdapat nilainilai, ideologi, emosi, kepentingan-kepentingan, dan lain-lain. Dengan demikian memahami makna suatu teks itu, tidak bisa dilepaskan dari hanya pemahaman tentang teks itu sendiri, namun juga harus memahami tentang konteks yang menyertai teks tersebut. Jika salah menafsirkan konteksnya maka pemahaman makna dan pesan teks akan terlambat. Perpaduan teks dan konteks disebut wacana. Artinya, sebuah teks disebut wacana berkat adanya konteks. Transitivitas adalah sistem yang menguraikan pengalaman sebagai jenis proses yang terkait dengan partisipan dan sirkumstan, (Halliday,1985:101). Transitivitas berhubungan dengan pemilihan jenis proses dan peran partisipan, yang direalisasikan ke dalam realita pengalaman (Eggins,2004:205). Transitivitas dapat menujukan bagaimana makhluk hidup menggambarkan pengalaman berdasarkan kenyataan yang terjadi di sekitar mereka maupun di dalam diri mereka. Aspek-aspek pengalaman yang berdasarkan kenyataan terdiri dari: doing, happening, feeling, being. (Halliday,1985:101). Halliday dan Hasan (1992: 14) menandai konteks bahasa/konteks itu sebagai konteks internal wacana (internal discourse) sedangkan segala sesuatu yang melengkapi wacana, baik konteks situasi maupun konteks budaya sebagai konteks eksternal wacana (external discourse context). Saragih dalam Persepektif LSF

2 (2006:4) juga memaparkan bahwa konteks merupakan wahana terbentuknya teks. Tidak ada teks tanpa konteks. Terdapat beberapa pendapat ahli seperti Halliday, Wignel, dan Eggins yang fokus mengkaji lexicogrammar berdasarkan pendekatan fungsi bahasa yang dikenal sistem metafunction. Terdapat tiga hal pokok yang dikaji dalam metafunction yaitu ideational, interpersonal dan textual. Fungsi metafunction bahasa sendiri membantu pembaca memahami dan menangkap maksud dari suatu teks bacaan dengan lebih baik dan mampu mengungkapkan ide-ide bacaan yang direfleksikan dalam bentuk kalimat-kalimat berisi ide (context of ideas), genre atau budaya (context of culture) dan situasi (context of situation). Menurut Gerot dan Wignel (2000) pendekatan fungsi bahasa yang dikenal sistem metafungsi ditujukan untuk mengungkapkan banyaknya pilihan yang dimiliki pengguna bahasa dalam interaksi dan menunjukkan maknanya. Ketiga pendekatan metafunction, yaitu ideational, interpersonal dan textual masing-masing memiliki fokus tersendiri. Ideational meaning membahas field atau topik, pengalaman yang dibicarakan dalam suatu wacana, interpersonal meaning membahas tenor atau hubungan interaksi orang-orang (participant) yang terlibat di dalamnya dan terakhir textual meaning yang membahas arti atau makna wacana dilihat dari segi teksnya yang dipengaruhi situasi dan lingkungan sekitarnya. Dalam penelitian ini, peneliti tertarik mengambil masalah transitivitas dan konteks situasi dengan beberapa alasan. Alasan pertama bahwa teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X sebagai sebuah teks menegaskan wacana teks dalam artian ideologi, tetapi juga memiliki implikasi pada konteks budaya dan konteks situasi.

3 Yang kedua teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X sebagai sebuah teks memuat ideologi tentang nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Indonesia, yang secara ideologis berhubungan dengan bahasa dan budaya yang ada di dalam masyarakat Indonesia. Untuk mengeksplorasi ranah ideational meaning, maka dibutuhkan piranti fungsi tata bahasa yang disebut Transitivity system atau sistem transitivitas yang menekankan pada hubungan variabel-variabel topik (field) yang mengacu pada individu atau siapa saja yang terlibat/pelaku (participant), proses aktivitas, pengalaman, kegiatan berlangsung (process type) dan waktu atau kondisi (circumtances). Dapat disimpulkan bahwa menganalisis ideational meaning berarti menganalisis siapa melakukan apa (who does what to whom), siapa/apa adalah siapa/apa (who/what is who/what) kapan (when), di mana (where), mengapa (why) dan bagaimana terjadi/fungsinya (how function). Teori Linguistik Sistemik fungsional (LSF) merupakan salah satu aliran kajian bahasa fungsional yang mengkaji makna teks. Aliran ini mengembangkan sebuah teori bahasa dengan memandang bahasa sebagai suatu proses sosial. Dengan kata lain, aliran tersebut mencari cara-cara bahasa yang digunakan manusia yang tersusun dalam konteks-konteks yang berbeda (konteks situasi dan konteks budaya). Di samping konteks situasi, sebuah teks juga dibangun oleh konteks budaya. Konteks budaya mengacu pada nilai yang dianut oleh sekelompok orang (masyarakat). Halliday (1992:63) mengatakan bahwa setiap konteks situasi yang sebenarnya, susunan medan tertentu, pelibat dan sarana yang telah membentuk teks itu, bukanlah suatu kumpulan ciri yang acak, melainkan suatu keutuhan sebagai suatu paket yang secara khas bergandengan dalam suatu

4 budaya. Oleh karena itu, LSF dipandang relevan untuk mengkaji teks bacaan yang terdapat dalam buku Bahasa Inggris kelas X terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013 terkait dengan pengungkapan konteks situasi. Buku bahasa Inggris kelas X merupakan buku bahasa Inggris pelajaran sekolah yang mempunyai peranan penting dalam pembelajaran, sehingga dalam penyusunan sebuah teks bacaan dalam buku pelajaran harus ada beberapa aturan yang harus dipenuhi oleh seorang penulis buku teks pelajaran. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas) Nomor 11 Tahun 2005 secara lebih rinci mengatur tentang fungsi, pemilihan, masa pakai, kepemilikan, pengadaan, dan pengawasan buku teks pelajaran. Menurut Peraturan Menteri, buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Buku teks pelajaran berfungsi sebagai acuan wajib oleh guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Buku bahasa Inggris kelas X berfungsi sebagai alat pembelajaran yang efektif. Buku bahasa Inggris kelas X adalah buku yang dapat membantu siswa belajar. Buku bahasa Inggris bukan hanya merupakan buku yang dibuka atau dibaca pada saat pembelajaran di kelas, melainkan dan inilah yang terpenting buku bahasa Inggris yang dibaca setiap saat. Buku bahasa Inggris kelas X memiliki peranan penting bagi guru dan siswa selain sebagai bahan acuan pembelajaran dan sebagai sarana untuk membantu belajar siswa, buku bahasa

5 Inggris kelas X juga membantu siswa untuk memahami materi yang akan mereka pelajari dengan membaca dan memahaminya. Buku bahasa Inggris kelas X memiliki kelayakan untuk dijadikan sumber belajar, yaitu menarik dan mampu merangsang minat siswa untuk mempelajarinya. Buku bahasa Inggris kelas X juga menarik dari segi bentuk maupun isi dan berdampak pada pengembangan kemampuan berpikir, berbuat, dan bersikap. Buku bahasa Inggris kelas X adalah buku yang dapat membantu siswa memecahkan masalah-masalah yang sederhana maupun rumit, tidak menimbulkan persepsi yang salah serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan. Oleh sebab itu, menganalisis buku bahasa Inggris kelas X menarik untuk diteliti dari segi transitivitas dan konteks situasi. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.71 pasal 1 tahun 2013 tentang Buku Teks, dalam kurikulum 2013 ada dua buku yang digunakan sebagai buku teks acuan dalam pembelajaran, yakin buku teks pelajaran dan buku panduan guru. Buku teks pelajaran adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai kompetensi dasar dan kompetensi inti. Sedangkan, buku panduan guru adalah pedoman yang memuat strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran dan penilaian untuk setiap mata pelajaran dan/atau tema pembelajaran. Dalam kurikulum 2013 ada dua jenis buku, yakni buku teks pelajaran yang menjadi pegangan siswa dan buku panduan guru yang dijadikan pegangan guru dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan data berupa 8 teks bacaan yang terdapat dalam buku bahasa Inggris kelas X terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

6 tahun 2013, yang kemudian dianalisis menggunakan sistem transitivitas dan konteks sosial sesuai teori LSF oleh Halliday dan Martin. Contoh ideational meaning dan konteks situasi dalam buku tersebut sebagai berikut: I have two brothers and two half sisters I have two brothers and two half sisters I have two brothers and two half sister Saya punya dua abang dan dua adik tiri perempuan Pemilik Proses: Kepemilikan Milik Contoh di atas merupakan sampel ideational meaning yang ditemukan di buku Bahasa Inggris kelas X. Contoh di atas menunjukkan penjelasan siapa adalah siapa (who is who) saya punya dua abang dan dua adik tiri perempuan. Kata punya atau have (dalam Bahasa Inggris) diidentifikasi sebagai proses Kepemilikan (proses yang mengindikasikan milik) setelah kata have merupakan identifikasi dari kata atau kalimat pertama. Jadi, saya (pemilik) diidentifikasi sebagai dua abang dan dua adik tiri perempuan (milik). Konteks ideational meaning dan konteks situasi dalam Buku Bahasa Inggris Kelas X ini telah melibatkan dua sisi baik dari sisi pelaku, pembaca atau penulis dengan pendengar atau pembaca dan konteks sosial teks ini juga dapat dilihat dalam teks sebagai yang dibicarakan. Konteks sosial berkaitan dengan buku Bahasa Inggris Kelas X ini misalnya bahwa Buku Bahasa Inggris Kelas X sebagai konteks sosial ditentukan teks apa yang ditampilkan dalam teks bacaan wacana Buku Bahasa Inggris kelas X terbitan Kemdikbud tersebut. Dengan penelitian konteks sosial dan transitivitas ideational meaning dalam teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X, maka dapat menentukan gambaran jelas isi teks bacaan berdasarkan proses-proses aktivitas atau pengalaman yang ada di dalamnya, pelaku (actor) yang terlibat serta kaitan waktu dan tempat

7 (circumtances) sehingga membawa kesimpulan pada gambaran terhadap teks bacaan buku bahasa Inggris kepada siswa serta konteks sosial yang terdapat dalam teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X 1.2 Rumusan Masalah Untuk mendapatkan penelitian yang sistematis maka penulis merumuskan beberapa rumusan masalah. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Unsur transitivitas apakah yang digunakan dalam teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X? 2. Bagaimanakah konteks situasi teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X? 3. Bagaimanakah hubungan unsur transitivitas dengan konteks situasi? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini diarahkan untuk menjawab dan memperoleh informasi yang jelas tentang pokok permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Tujuan pada penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi unsur transitivitas apa yang digunakan dalam teks bacaan buku Bahasa Inggris kelas X. 2. Mendeskripsikan konteks situasi teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X 3. Mendeskripsikan hubungan unsur transitivitas dengan konteks situasi teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah berupa manfaat teoretis dan manfaat praktis. Kedua manfaat tersebut diuraikan di bawah ini.

8 1.4.1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penguatan dan pengembangan teori linguistik.teori yang dimaksud adalah teori Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) yang telah dikemukakan oleh Halliday (1990). Mengkaji teks secara khas ditunjukkan dengan melihat makna ideasional pada teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X dan konteks sosial pada teks bacaan buku bahasa Inggris kelas X. Namun, unit yang lebih kecil ini harus dipandang dari perspektif kontribusinya terhadap makna yang diekspresikan oleh keseluruhan teks dalam konteks. 1.4.2. Manfaat Praktis Secara praktis manfaat penelitian ini adalah dapat memberikan masukan yang cukup mengenai aplikasi teori linguistik baik berupa makna ideasional maupun teori linguistik lainnya. Bahan kajian analisis wacana, khususnya terhadap transitivitas yang secara konstrual berhubungan dengan konteks sosial dengan menggunakan teori Linguistik Sistemik Fungsional. Hasil kajian penalitian ini menjadi masukan bagi para peneliti yang berminat untuk memahami dan meneliti lebih lanjut penggunaan bahasa Inggris. Hasil kajian analisis wacana terhadap transitivitas yang secara konstrual berhubungan dengan konteks sosial dengan menggunakan teori Linguistik Sistemik Fungsional menjadi masukan bagi para pendidik dalam menerapkan Kurikulum 2013.