BAB I PENDAHULUAN. dengan baik oleh penduduk kota tersebut. Dukungan ini tidak diperoleh secara
|
|
- Ade Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 622 M. Nabi Muhammad hijrah ke Madinah dan disambut dengan baik oleh penduduk kota tersebut. Dukungan ini tidak diperoleh secara tiba-tiba, tapi diawali dengan kesepakatan-kesepakatan mereka dengan Nabi ketika masih berada di Mekkah, kemudian tumbuh dengan perlahan-lahan. Namun, dukungan itu belum membuat posisi Nabi benar-benar mantap, karena penduduk Madinah terbagi ke dalam kelompok-kelompok sosial yang saling berbeda dalam cara pikir dan kepentingan (Pulungan, 1996: 87). Madinah didiami oleh berbagai golongan suku bangsa Arab dan bangsa Yahudi yang menganut agama dan keyakinan yang berbeda-beda. Masyarakat Madinah yang majemuk terdiri dari kaum muslimin (kaum Anshar dan Muhajirin), bangsa Yahudi (bani Quraizah, bani Nadhir, dan bani Qoinuqo, dan bangsa Arab yang belum memeluk Islam (Abidin, 1975: 93). Kemajemukan ini bertambah kompleks setelah sebagian penduduknya memeluk agama Islam dan setelah Nabi Muhammad beserta pengikutnya dari Mekkah hijrah ke kota Madinah. Heterogenitas penduduk Madinah tidak hanya didasarkan atas perbedaan agama dan keyakinan tetapi juga dalam hal etnis, bangsa, asal daerah, kelas sosial serta adat kebiasaan. Hal ini yang menyebabkan tiap golongan memiliki corak pikir dan bertindak sesuai dengan filosofi hidup dan kepentingannya. Faktor-faktor ini pulalah yang tampaknya sering mengakibatkan mudahnya timbul konflik di antara mereka.
2 Tipe masyarakat demikian memerlukan penataan dan pengendalian sosialpolitik secara bijak dengan membuat undang-undang dan peraturan yang dapat menciptakan rasa aman, damai atas dasar keserasian dan keadilan, serta dapat diterima seluruh golongan. Ideologi yang dibangun oleh Nabi adalah ideologi pemersatu dengan bahasa yang bisa diterima oleh berbagai pihak yaitu kemanusiaan. Nabi Muhammad SAW mempunyai kedudukan bukan saja sebagai kepala agama tetapi juga sebagai kepala Negara. Dengan kata lain, dalam diri Nabi terdapat dua kekuasaan, yaitu kekuasaan spiritual dan kekuasan duniawi. Kedudukannya sebagai rasul secara otomatis merupakan kepala Negara (Yatim, 1998:25). Nabi membuat penataan dan pengendalian sosial yang mengatur hubungan antar golongan dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan agama yang melahirkan sebuah piagam yang disebut dengan Piagam Madinah (PM), dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Membangun masjid yang selain sebagai tempat ibadah juga digunakan sebagai tempat musyawarah. 2. Menciptakan persaudaraan yang nyata antara orang Islam Madinah dan Mekkah. Untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan, kelompok kaum mukminin dipersaudarakan atas dasar akidah yang intinya adalah kasih sayang dan kerjasama. Dengan cara itu, mereka semakin kokoh karena tidak ada lagi perbedaan antara pendatang (Muhajirin) dan pribumi (Anshar). Bahkan, ikatan mereka melebihi ikatan kekeluargaan. Dalam hal ini Alqur an QS. Al Hasyr: 9 : "Mereka (kaum Anshar) mengutamakan (kaum Muhajirin) atas diri mereka,
3 sekalipun mereka membutuhkan apa yang mereka berikan itu. Dan QS. Al Hujurat: 10 "Sesungguhnya orang-orang Mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat." 3. Membuat perjanjian tertulis atau piagam yang ditujukan untuk seluruh penduduk Madinah (Pulungan, 1996:63-64). PM ini merupakan sebuah naskah perjanjian yang sangat dikenal di dunia Islam sebab naskah ini merupakan sebuah perjanjian pertama dalam sejarah yang pernah ditulis oleh Nabi Muhammad SAW pada masa awal Islam di Madinah (Sukardja, 1995: 11). PM dalam bahasa Arab disebut صذ ٤ لح ا ذ ٣ ح /ṣaḥīfah almadinahl/ berasal dari nama sebuah kota yaitu Madinah di mana piagam ini dibuat dan digunakan. Pembuatan PM ini dilatarbelakangi karena adanya konflik eksternal yang cenderung tidak pernah selesai di antara suku-suku yang ada di Madinah pada masa itu (Ibn Hisyam, 2014: 34). Sebagai upaya untuk mendamaikan konflik yang ada di dalam masyarakat, maka diperlukan adanya sebuah peraturan yang tertulis yang mampu mengakomodasi semua kepentingan masyarakat yang berbeda (Madjid, 1992:48). Secara umum dapat dikemukakan bahwa PM ini ditulis dalam bahasa Arab berisi tentang masalah politik, agama, sosial, ekonomi dan pertahanan, yang mana ketika itu sangat dibutuhkan bagi kelangsungan perdamaian bagi masyarakat yang berbeda kepentingan di Madinah (Hamidullah, 1968: 20). PM ini mengandung sebuah prinsip global yaitu konsep suatu umat yang mencakup kaum muslimin secara keseluruhan baik kaum Muhajirin maupun kaum
4 Anshar. Orang-orang yang mengikuti mereka, menyusul mereka, dan beijuang bersama mereka, adalah suatu umat yang satu. PM ini juga merupakan hal baru dalam sejarah perpolitikan di Jazirah Arab, dimana Nabi Muhammad SAW sebagai pimpinan negara Madinah menyebut kaumnya dengan sebutan keumatan (dulunya disebut dengan sebutan kesukuan) yang mencakup semua orang yang mau menganut agama yang baru (Islam) (Ash-shalabi, 2012:339). Seperti yang ada pada teks pasal 1 PM yang menyebutkan bahwa ummatun wahidatun yang berarti umat yang satu (pasal 1). Al Qur an juga mempertegas istilah umat yang satu dalam surat Al-Anbiyaa ayat 92 : /inna hazihi ummatukum ummatan wahidatan wa ana rabbukum fa buduni/ yang berarti sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku. Isu dan fenomena yang saat ini sedang menimpa dunia Islam secara keseluruhan, yaitu tentang terorisme tampaknya belum menemui tanda-tanda akan adanya pergeseran atau kemungkinan perubahan persepsi di kalangan dunia internasional. Mulai lunturnya nilai-nilai universal, moral dan humanisme (persamaan, toleransi, tolong menolong, pluralisme) dalam masyarakat modern seperti sekarang ini, terutama dalam ruang lingkup hablun min an-naas. Peneliti berharap nilai-nilai yang hampir luntur itu dibangkitkan kembali melalui penelaahan sejarah Islam, salah satunya adalah penelahaan Piagam Madinah yang sarat-akan nilai-nilai itu. Teks PM ini tidak hanya berisikan upaya penyatuan atau perdamaian
5 kelompok yang berkonflik tetapi juga mengandung konteks sosial yang sangat penting untuk diungkap, terutama dalam pendekatan telaah wacana linguistik. Upaya pengkajian lebih mendalam tentang konteks sosial ini diharapkan mampu menjelaskan apa dan bagaimana peristiwa yang teijadi ketika itu. Lebih dari pada itu, konteks sosial yang ada di dalam teks PM ini juga berkaitan dengan unsur sistem nilai yang dianut masing-masing kelompok yang menjadi sasaran dari PM tersebut. Dalam perspektif Linguistik Sistemik Fungsional (LSF), bahasa dipandang sebagai sebuah sistem arti dan sistem bentuk yang diekspresikan untuk menjelaskan apa yang terkandung dalam sebuah teks. LSF memandang bahwa bahasa memiliki tiga fungsi, yaitu untuk memaparkan nilai pengalaman (fungsi idealis), mempertukarkan pengalaman (fungsi antar persona), dan merangkai pengalaman (fungsi tekstual) yang ada di dalam teks (Santoso, 2008: 12). Secara teknis, LSF merupakan sebuah kerangka kerja analisis wacana yang melihat adanya hubungan antara satu dengan lainnya dengan menempatkan bahasa sebagai sistem semiotik, fungsional dan kontekstual yang dalam hal ini teks PM mempunyai kaitan penting dengan kehidupan umat Islam saat ini karena berkaitan dengan peristiwa sejarah besar yaitu hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekkah ke Yasrib (yang sekarang Madinah). Disamping teks PM tersebut mengandung nilainilai tatanan kehidupan bermasyarakat yang penuh toleransi antar etnik (Muhajirin dan Anshor), teks ini juga memiliki aturan perundang- undangan dalam bermasyarakat, politik perdamaian, HAM, dan kepemimpinan negara yang sangat berguna bagi kehidupan masyarakat Islam untuk mengungkap realisasi fungsi experiensial dan konteks sosial yaitu konteks situasi, budaya, dan idologi pada
6 teks PM tersebut. Eksperiensial bahasa menggambarkan pengalaman manusia. Manusia dengan inderanya menyaksikan realitas yang terjadi di dalam alam, masyarakat yang disebut juga dengan sebagai sosial semesta, dan dirinya sendiri. Pengalaman tentang alam dan sosial semesta, yang berupa realitas dan bukan pengalaman linguistik, perlu diwujudkan dalam pengalaman linguistik agar dapat dipahami atau dipertukarkan dengan pengalaman orang lain. Mekanisme yang digunakan secara konvensional agar realitas dalam alam dan sosial semesta itu wujud sebagai pengalaman linguistik adalah merealisasikan pengalaman dalam satu unit pengalaman. Satu unit pengalaman disebut dengan klausa yang terdiri atas tiga unsur atau konfigurasi, yaitu (l) Proses, yakni kegiatan, peristiwa, atau kejadian; (2) Pertisipan, yakni orang atau benda terlibat atau terbabit dalam proses itu dan; (3) Sirkumstan, yakni lingkungan (environtment) terjadinya proses yang melibatkan partisipan itu (Saragih, 2011: 87) Kesatuan tiga unsur itu dalam satu unit pengalaman disebut klausa dan secara teknis realisasi penggambaran pengalaman itu dalam semiotik bahasa disebut dengan transitivitas (transitivity). Untuk memudahkan pemahaman PM dalam perspektif LSF, berikut ini akan dijelaskan secara singkat pasal 1 PM yang menyebutkan: an-nāsi/ /annahum ummatun wāḥidatun min dūni أ أ ح ادذج د ا اط yang artinya sesungguhnya mereka satu umat lain dari (komunitas) manusia lain. Realisasi eksperiensial pada klausa أ أ ح ادذج د ا اط /annahum ummatun wāḥidatun min dūni an-nāsi/ yang artinya sesungguhnya mereka adalah
7 umat yang satu yaitu : PASAL 1 أ أ ح ادذج د ا اط an-nāsi Dūni min wāḥidatun ummatun hum anna manusia Lain dari Satu Umat mereka sesungguh nya *Sesungguhnya mereka adalah satu umat dari (komunitas) manusia lain Atribut/Relasional nilai bentuk Konteks situasi terdiri atas medan (field) yaitu apa yang dibicarakan, pelibat (tenor) yaitu siapa yang membicarakan suatu bahasan, dan cara (mode) yaitu bagaimana pembicaraan itu dilakukan (Saragih : 2008). Konteks budaya mengontrol medan, pelibat, sarana dan tujuan. Produk pemakaian bahasa yang didasarkan pada budaya diistilahkan sebagai genre. (Saragih, 2011: 206). Sementara itu, konteks idiologi (Sinar: 2010) merupakan pemahaman atau kepercayaan, nilai yang dianut atau dipakai bersama oleh masyarakat. Kress (1993) mengatakan idiologi dapat tercipta dengan adanya pengaruh kekuasaan terhadap sejarah politik, sistem masyarakat, nilai, sastra dan budaya sehingga meyakini suatu konsep. Bila dilihat dari konteks sosial, teks di atas terdiri dari konteks situasi, konteks budaya, dan konteks ideologi. Konteks situasi dari ayat di atas terdiri dari (1) field atau medan wacana yakni perbedaan yang terdapat dalam ungkapan di atas (2) tenor atau pelibat wacana yakni mereka umat dan manusia lain (3) mode atau sarana yang terdapat dari ungkapan di atas adalah keinginan untuk penyatuan perbedaan. Dilihat dari konteks budaya pasal 1 PM tersebut, sasaran (goal) adalah umat yang satu yang merupakan bagian dari konteks budaya (genre) prosedur.
8 Sedangkan konteks ideologi yang terdapat dari ungkapan di atas adalah agama (dien). Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan di atas, tentu saja penelitian PM ini sangat menarik untuk dilakukan dalam perspektif LSF, terutama untuk mengungkapkan konteks sosial dalam teks tersebut. Dalam kaitan ini, penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan PM dengan pendekatan analisis LSF. Dalam kajian teks PM ini, peneliti akan membatasi kajian pada analisis konteks situasi, budaya, ideologi dan realisasi fungsi eksperiensial pada 47 pasal PM. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang menjadi fokus utama penelitian ini adalah; (1) Bagaimana realisasi eksperiensial bahasa dalam teks PM? (2) Bagaimana konteks sosial (konteks situasi, konteks budaya, dan konteks ideologi) dalam teks PM? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : (1) Mendiskripsikan realisasi fungsi eksperiensial dalam teks PM. (2) Mendeskripsikan konteks sosial (konteks situasi, konteks budaya dan konteks ideologi) dalam teks PM. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini secara umum mengandung dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
9 1.4.1 Manfaat Teoritis 1. Penelitian ini merupakan upaya pengkajian PM dengan pendekatan LSF guna memperkaya kajian yang berkaitan tentang LSF; 2. Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan teori baru dengan pendekatan LSF dengan berupaya menganalisis teks Arab yang berbeda dengan dengan teks lainnya. 3. Menambah referensi ilmiah dalam pengembangan bahasa Manfaat Praktis 1. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperkaya pengetahuan peneliti dan pembaca dalam bidang kajian analisis teks Arab yang dikaitkan dengan pendekatan LSF. 2. Penelitian ini juga sebagai kajian awal bagi peneliti dalam bidang kajian analisis teks Arab dan diharapkan untuk diteliti lebih mendalam pada penelitian lanjutan.
PERSATUAN DAN KERUKUNAN
PERSATUAN DAN KERUKUNAN PENGERTIAN PERSATUAN DAN KESATUAN A. PERSATUAN Dari segi bahasa persatuan berarti gabungan, ikatan atau kumpulan. Sedangkan menurut istilah persatuan adalah kumpulan individu manusia
Lebih terperinciPIAGAM MADINAH DAN PRAKTEK POLITIK NABI MUHAMMAD SAW. Oleh: Ulya Fuhaidah
PIAGAM MADINAH DAN PRAKTEK POLITIK NABI MUHAMMAD SAW Oleh: Ulya Fuhaidah BIOGRAFI SANG NABI - Nabi Muhammad lahir pada 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau bertepatan dengan April 571 M. - Ayahnya bernama Abdullah
Lebih terperinciMateri PAI. Bab IX Meneladani Perjuangan Rasulullah Saw di Madinah. Oleh Yuliandre
Materi PAI Bab IX Meneladani Perjuangan Rasulullah Saw di Madinah Oleh Yuliandre Kompetensi Dasar 1. Memahami makna perjuangan dakwah Rasul saw di Madinah 2. Menganalisis faktor-faktor keberhasilan dakwah
Lebih terperinciPersatuan Dalam al-quran dan Sunnah
Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Umat Islam di seluruh penjuru dunia bersuka cita menyambut maulid Nabi Muhammad Saw pada bulan Rabiul Awal. Muslim Sunni merayakan hari kelahiran Rasulullah pada tanggal
Lebih terperinciRASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH
KETELADANAN BAB 12 RASULULLAH SAW DALAM MEMBINA UMMAT PERIODE MADINAH MAIN MENU HOME KETELADANAN RASULULLAH DALAM MEMBINA UMAT (PERIODE MADINAH) IDENTITAS PETA KONSEP MATERI LATIHAN & SOAL IDENTITAS PROGRAM
Lebih terperinciUMMI> DALAM AL-QUR AN
UMMI> DALAM AL-QUR AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab) Muji Basuki I Di dalam Al-Qur an kata ummi> disebutkan sebanyak 6 kali, dua kali dalam bentuk mufrad dan 4 kali dalam bentuk
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Modul ke: 12 Fakultas Tehnik Pendidikan Agama Islam ISLAM DAN DEMOKRASI Ust. H. Lathif Hakim, Lc. Dipl. DNP. MIE... Program Studi Tehnik Mesin http://mercubuana.ac.id TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM A. Memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wacana. Artinya, sebuah teks disebut wacana berkat adanya konteks.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teks merupakan hasil proses wacana. Didalam proses tersebut, terdapat nilainilai, ideologi, emosi, kepentingan-kepentingan, dan lain-lain. Dengan demikian memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik sistemik fungsional berperan penting memberikan kontribusi dalam fungsi kebahasaan yang mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis merupakan negara yang kaya dibandingkan dengan negara yang lainnya, hal ini dapat dibuktikan
Lebih terperinciKERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA KELOMPOK 4 ANANDA MUCHAMMAD D N AULIA ARIENDA HENY FITRIANI
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA KELOMPOK 4 ANANDA MUCHAMMAD D N AULIA ARIENDA HENY FITRIANI PENDAHULUAN Nilai moral agama bagi bangsa Indonesia adalah segala sesuatu atau ketentuan yang mengandung petunjuk
Lebih terperinciKelompok 4. Sadri wahyudi Siti cholifah Sarah haikal
Kelompok 4 Sadri wahyudi Siti cholifah Sarah haikal MENU UTAMA F Perjalanan hijrah Nabi Muhamm. SAW Usaha-usaha Rasulullah SAW dalam mewujudkan masyarakat Islam: Strategi Dakwah Rasulullah SAW Periode
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERBANDINGAN. a. Keharusan saling mengenal, b. Keberagamaan keyakinan, c. Keberagamaan etnis.
BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN A. Keharusan Saling Mengenal Di sini akan dijelaskan tentang persamaan dan perbedaan pemikiran pluralisme agama dalam Islam dan pluralisme agama menurut Alwi Shihab, meliputi:
Lebih terperinciETIKA. Membangun Masyarakat Islam Modern. Informatika. Dr. Rais Hidayat.
ETIKA Membangun Masyarakat Islam Modern Dr. Rais Hidayat Informatika www.mercubuana.ac.id Islam dan Demokrasi Memahami tradisi islam dalam demokrasi Menjelaskan pelaksanaan praktek demokrasi di madinah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global, plural, multikultural seperti sekarang setiap saat dapat saja terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak dapat terbayangkan dan tidak terduga sama
Lebih terperinci19/03/ Digubal oleh Nabi Muhammad s.a.w pada tahun 622M
1 0 Digubal oleh Nabi Muhammad s.a.w pada tahun 622M 0 Merupakan perlembagaan bertulis pertama di dunia 0 Mengandungi 47 fasal yang terbahagi dua. 0 23 fasal tersebut membicarakan tentang hubungan umat
Lebih terperinciSebagai contoh, anda boleh lihat Piagam Madinah di bawah.
36 WAWASAN OPEN UNIVERSITY Sebagai contoh, anda boleh lihat Piagam Madinah di bawah. Piagam Madinah Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ini adalah piagam dari Muhammad Rasulullah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan ajaran yang diberikan kepada manusia untuk dijadikan dasar dan pedoman hidup di dunia. Ajaran ini diturunkan untuk dilaksanakan di tengah-tengah kehidupan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA. maka dalam bab ini peneliti kemukakan secara garis besar mengenai
BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA Dalam bab sebelumnya telah di uraikan tentang toleransi antar umat beragama di Desa Jolotigo Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan,
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN: S K I
SILABUS PEMBELAJARAN: S K I SATUAN PENDIDIKAN : MADRASAH ALIYAH MATA PELAJARAN : SKI KELAS/PROGRAM : X (SEPULUH) / WAJIB KOMPETENSI INTI : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Lebih terperinciPerjuangan Nabi di Kota Madinah dalam Menegakan Agama Islam
Perjuangan Nabi di Kota Madinah dalam Menegakan Agama Islam Kelompok 2 Arum Suci Alfiani Innesyifa Haqien Syifa Fatimah Azzahra Keadaan Masyarakat Madinah sebelum Islam Terdapat suku Aus dan suku Khazraj,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Peringatan Maulid Nabi Muhammad, merupakan peristiwa bersejarah bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peringatan Maulid Nabi Muhammad, merupakan peristiwa bersejarah bagi umat Islam. Peringatan ini diperingati sebagai hari lahirnya nabi Muhammad yang merupakan nabi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian manusia diatur dalam prinsip
Lebih terperinciKISI-KISI SOAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/ Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam
KISI-KISI SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/2013 MATA PELAJARAN : SEJARAH KEBUDAYAAN IAM KELAS/SEMESTER : VII /GANJIL PENYUSUN : BAIQ KARTINI, S.Pd STANDAR KOMPETENSI/ NO KOMPETENSI DASAR 1. Memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi, dan interaksi di kelas, merupakan alat penting yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan media penyalur pesan informasi ilmu pengetahuan, sarana komunikasi, dan interaksi di kelas, merupakan alat penting yang senantiasa harus diperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai suatu negara multikultural merupakan sebuah kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai etnik yang menganut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Setiap anggota masyarakat selalu terlibat dalam komunikasi, baik dia berperan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan
Lebih terperinciNag2oO9. Item Objektif. M.S Rajah berikut menunjukkan suasana di Madinah sebelum hijrah Nabi Muhammad s.a.w. ke Madinah.
LATIHAN SEJARAH TINGKATAN 4 BAB 5 1 Item Objektif M.S. 118 1. Rajah berikut menunjukkan suasana di Madinah sebelum hijrah Nabi Muhammad s.a.w. ke Madinah. Madinah Tidak aman Pelbagai kaum tidak bersatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat manusia selalu menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa
Lebih terperinciSTRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM
STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun
Lebih terperinciPIAGAM MADINAH AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID
PIAGAM MADINAH AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID APA ITU PAGAM MADINAH? Dikenali juga sebagai SAHIFAH MADINAH Perlembagaan Bertulis yang dirangka oleh Nabi Muhammad s.a.w pada 622M. Berpandukan WAHYU ALLAH
Lebih terperincidiunduh pada tanggal 16 Juni Lampiran 1: Klarifikasi Istilah No. Istilah Uraian 1. Analisis Multimodal
www.unair.ac.id diunduh pada tanggal 16 Juni Lampiran 1: Klarifikasi Istilah No. Istilah Uraian 1. Analisis Multimodal : Analisis yang bisa menjelaskan bagaimana teks verbal dan visual membangun makna
Lebih terperinciKESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA
c Demokrasi Lewat Bacaan d KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA Oleh Nurcholish Madjid Kemarin, 28 Maret 1999, umat Islam merayakan hari raya Idul Adha 1419 H, yang merupakan perayaan pengingatan kembali (sebuah
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012
Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Qur'an 1433 H, Jakarta, 7 Agustus 2012 Selasa, 07 Agustus 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERINGATAN NUZULUL QUR'AN TAHUN 1433 H/2012 M
Lebih terperinciMENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN
c Menghormati Kemanusiaan d MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN Oleh Nurcholish Madjid Sidang Jumat yang berbahagia. Dalam kesempatan khutbah kali ini, saya ingin mengajak semuanya untuk merenungkan ajaran
Lebih terperinciMUATAN NILAI DAN PRINSIP PIAGAM MADINAH DAN PANCASILA: ANALISA PERBANDINGAN
MUATAN NILAI DAN PRINSIP PIAGAM MADINAH DAN PANCASILA: ANALISA PERBANDINGAN M. Mukhlis Fahruddin Fakultas Tarbiyah, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jl. Gajayana No. 50 Malang email: Mukhlis_fahruddin@yahoo.com
Lebih terperinciWD8013 Sejarah Pendidikan Islam I (Minggu 2) Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD
WD8013 Sejarah Pendidikan Islam I (Minggu 2) Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Batri PhD Silibus 1. Tujuan dan matlamat pendidikan Islam 2. Falsafah dan Kurikulum Pendidikan Islam 3. Sejarah pendidikan Islam
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN. Alokasi Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Indikator. Sumber Belajar (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester Semester : Madrasah Tsanawiyah : Sejarah Kebudayaan Islam : VII : Ganjil Kompetensi Inti : KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Dari pembahasan hasil penelitian pada BAB IV peneliti dapat merumuskan kesimpulan dan rekomendasi untuk berbagai pihak. A. Simpulan 1. Simpulan Umum Masyarakat Dusun Kalibago merupakan
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SATUAN PENDIDIKAN : MADRASAH ALIYAH MATA PELAJARAN : SKI KELAS/PROGRAM : X (SEPULUH) / KEAGAMAAN SILABUS PEMBELAJARAN KOMPETENSI INTI : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.
1 BAB I A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Dengan tumbuhnya pengetahuan tentang agama-agama lain, menimbulkan sikap saling pengertian dan toleran kepada orang lain dalam hidup sehari-hari, sehingga
Lebih terperinciTUGAS SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW ISNAINI NURJANNAH NIM: PAI 1-D
ا س ل م ع ل ي ك و ر ح ة ا ه و و ة TUGAS SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW ISNAINI NURJANNAH NIM: 2811133115 PAI 1-D A. KONDISI MASYARAKAT MEKAH SEBELUM ISLAM DATANG Makkah merupakan kota
Lebih terperinciDitemukan beberapa riwayat tentang sebab turunnya (nuzul) ayat-ayat. surah ini, antara lain adalah sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah berfirman di Q.S. Al-Kafirun ayat 1-6: Artinya : 1. Katakanlah Hai orang-orang kafir, 2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3. Dan kamu bukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Multimodal merupakan salah satu cabang kajian Linguistik Sistemik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Multimodal merupakan salah satu cabang kajian Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) yang dikembangkan oleh Kress dan Van Leeuwen dalam buku Reading Images (2006). Kajian
Lebih terperinciIMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH
IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Jurusan Syari ah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Mackey (1986:12) mengemukakan bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan elemen penting untuk menjadi alat komunikasi antar kelompok masyarakat yang telah disepakati menjadi sistem tanda bunyi sehingga memberikan suatu ciri
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam Modul ke: Islam dan Globalisasi Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Peranan dan fungsi Muslim dalam Globalisasi Muslim saat
Lebih terperinciDIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG
DIMANA BUMI DIPIJAK DISITU LANGIT DIJUNJUNG Bangsa Indonesia yang merupakan negara kepulauan, memiliki beraneka ragam suku bangsa dan budaya. Masing-masing budaya memiliki adat-istiadat, kebiasaan, nilai-nilai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN Setelah penulis mengumpulkan data penelitian di lapangan tentang toleransi antar umat beragama di kalanga siswa
Lebih terperinciAjwa Publishing ABDULLA SANG NABI MENGUNGKAP FAKTA KENABIAN, PERANG DAN POLIGAMI MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH
Ajwa Publishing ABDULLA SANG NABI MENGUNGKAP FAKTA KENABIAN, PERANG DAN POLIGAMI MUHAMMAD ADNAN ABDULLAH ADAADNA SANG NABI, MENGUNGKAP FAKTA KENABIAN, PERANG DAN POLIGAMI Oleh: Muhammad Adnan Abdullah
Lebih terperinciUNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB PABP ) a. Nama Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti b. Semester : Genap c. Kompetensi Dasar :
PAIBP-1.11/2.11/3.11/4.11/2/5-7 UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB PABP 2.11.11) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti b. Semester : Genap c. Kompetensi Dasar : 1.11 Meyakini
Lebih terperinciMemahami Konsep Ummat Dan Islam Masa Depan
Memahami Konsep Ummat Dan Islam Masa Depan Telah banyak diskusi, seminar atau kegiatan ilmiah lainnya yang dilakukan oleh banyak kalangan, membahas tentang konsep ummat dan Islam masa depan. Topik ini
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU
BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU Pluralisme adalah sebuah realitas sosial yang siapapun tidak mungkin memungkirinya, kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Syaamil Cipta Media, 2005, hlm. 281.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka dunia dan akhirat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia, karena dalam kehidupannya manusia tidak terpisahkan dari pemakaian bahasa. Dengan bahasa, manusia
Lebih terperinciPOTRET MANAJAMEN RASULULLAHSAW KETIKA BERDAKWAH DI MADINAH AL-MUNAWWARAH
TADBIR: Jurnal Manajemen Dakwah Alamat OJS: http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/tadbir Email: mddakom@stainkudus.ac.id POTRET MANAJAMEN RASULULLAHSAW KETIKA BERDAKWAH DI MADINAH AL-MUNAWWARAH Nurul
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
SILABUS PEMBELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM Satuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah Mata Pelajaran: Sejarah Kebudayaan Islam Kelas : VII (tujuh) Ganjil Kompetensi Inti : (K1) (K2) (K3) (K4) : Menghargai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam berkomunikasi diperlukan sarana
Lebih terperinciStandar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji.
Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji. Kompetensi Dasar: 4.1 Menjelaskan pengertian persatuan dan maksud persatuan umat Islam 4.2 Menjelaskan pengertian dan maksud kerukunan antar umat beragama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luhur yang sudah lama dijunjung tinggi dan mengakar dalam sikap dan perilaku seharihari.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter akhir-akhir ini semakin banyak diperbincangkan di tengahtengah masyarakat Indonesia, terutama oleh kalangan akademisi. Sikap dan perilaku
Lebih terperinci3.10 menganalisis substansi, strategi, dan penyebab keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw. di Makkah
PAIBP-1.10/2.10/3.10/4.10/2/4-6 UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB PABP 02-10-10) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti b. Semester : Genap c. Kompetensi Dasar : 3.10 menganalisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Adanya komunikasi mengisyaratkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah bisa lepas dari kegiatan komunikasi. Disadari atau tidak, komunikasi merupakan bagian penting dalam kehidupan
Lebih terperinciKHILAFAH DAN KESATUAN UMAT
KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Quran 1430 H, Senin, 07 September 2009
Sambutan Presiden RI pada Peringatan Nuzulul Quran 1430 H, 07-9-09 Senin, 07 September 2009 Â SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Â PADA ACARA PERINGATAN NUZULUL QURAN 1430 H DI ISTANA BOGOR, JAWA BARAT,
Lebih terperinci2. Pengkhianatan Yahudi Bani Nadir Pengkhianatan Yahudi Bani Quraizah Pengkhianatan Yahudi Khaibar
2. Perjanjian A/-'Aqabah Pertama...... 49 3. PeganjianAI-'Aqabah Kedua......55 4. Pelaksanaan Hijrah......"...62 5. Komposisi Penduduk Madinah Pascahijrah..."... 66 C. Pembentukan Negara Madinah...70 1.
Lebih terperinciBab 2. Bab 5. Bab. Bab 1. Bab. 3 Bab 8. 4 Bab 9. Tingkatan 4. Bab. Bab 10. Bab
5 KERAJAAN ISLAM DI MADINAH SeJaRaH Modul ini mengandungi soalan objektif, struktur dan esei Soalan disusun mengikut bab Dihasilkan daripada analisa soalan SPM 2005 2010 Turut dimuatkan soalan aras KBKK,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena di dalam kehidupannya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain. Pada diri manusia juga terdapat
Lebih terperinciPANCASILA. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Kehidupan Bernegara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA.
PANCASILA Modul ke: Makna dan Aktualisasi Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Kehidupan Bernegara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Khasanah budaya bangsa Indonesia yang berupa naskah klasik, merupakan peninggalan nenek moyang yang masih dapat dijumpai hingga sekarang. Naskah-naskah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda, maka menimbulkan pandangan hidup yang berbeda pula. Pandangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pandangan hidup bangsa pada dasarnya berpangkal pada kodrat manusia, hanya karena pendapat masing-masing bangsa tentang kodrat manusia ini berbeda, maka menimbulkan
Lebih terperinciKONSEP TOLERANSI DAN KEBEBASAN BERAGAMA
KONSEP TOLERANSI DAN KEBEBASAN BERAGAMA Abu Bakar UIN Sultan Syarif Kasim Riau jambuair58@gmail.com Abstrak Toleransi merupakan suatu sikap atau perilaku manusia yang mengikuti aturan, di mana seseorang
Lebih terperinci(a) Apakah tujuan Nabi Muhammad membuka semula kota Makkah? ( 4 markah ) (b) Jelaskan kepentingan pembukaan semula kota Makkah?
Bab 5 Tingkatan 4 Esei 1.Nabi telah menguasai semula Kota Makkah pada tahun 630 M. (a) Apakah tujuan Nabi Muhammad membuka semula kota Makkah? ( 4 markah ) (b) Jelaskan kepentingan pembukaan semula kota
Lebih terperinciTUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA
TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA Nama : M. Akbar Aditya Kelas : X DGB SMK GRAFIKA DESA PUTERA Kerukunan Antar Umat Beragama. Indonesia adalah salah satu negara
Lebih terperinciBAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM
BAB 2 OLEH : ISLAM DAN SYARIAH ISLAM SUNARYO,SE, C.MM 1 Tujuan Pembelajaran Dapat menjelaskan Makna Islam Dapat Menjelaskan Dasar Dasar Ajaran Islam Dapat menjelaskan Hukum Islam Dapat menjelaskan Klassifikasi
Lebih terperinciPIAGAM MADINAH. Kandungan piagam ini terdiri daripada 47 fasal.
PIAGAM MADINAH Piagam Madinah telah dibuat oleh Nabi Muhammad s.a.w. pada tahun 622M bersamaan tahun pertama Hijrah, merupakan perlembagaan bertulis pertama di dunia. Kandungan piagam ini terdiri daripada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gbr.1 Peta Jalur Sutra (Silk Road)
BAB I PENDAHULUAN Agama Islam di Indonesia merupakan agama terbesar di dunia dengan jumlah penduduknya sekitar 80%. Dalam teori Arabia, mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia datang langsung dari
Lebih terperinciKERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA. Irma Septina P. Finka Fitri Astika Alfyanti Cahyaningsih KELOMPOK 6 PENGERTIAN TOLERANSI
KERUKUNAN PENGERTIAN DALAM DI ANTAR UMAT KELOMPOK 6 Irma Septina P. Finka Fitri Astika Alfyanti Cahyaningsih DALAM DI Menurut Bahasa Latin Tolerare berarti bertahan atau memikul. Toleran diartikan dengan
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
HUBUNGAN ANTAR AGAMA DI INDONESIA Dosen : Mohammad Idris.P, Drs, MM Nama : Dwi yuliani NIM : 11.12.5832 Kelompok : Nusa Jurusan : S1- SI 07 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19
DAFTAR ISI Daftar Isi.. 5 Kata Pengantar... 7 Bab I Pendahuluan. 10 Bab II Pengertian Manhaj Salaf... 15 2.1. Ahlussunnah wal Jama ah.... 15 2.2. Salaf.. 19 Bab III Salafi dan Wahabisme.. 22 3.1. Sejarah
Lebih terperinci[Nasihat Islam Tentang Hari Esok]
[Nasihat Islam Tentang Hari Esok] Firman Allah Swt., Artinya: Demi masa, sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman dan beramal soleh dan berwasiat dengan kebenaran dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan bernegara. Islam telah mengaturnya sedemikian rupa sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama yang universal. Dalam Islam, tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Karena keduanya saling berkaitan. Termasuk dalam kehidupan bernegara. Islam
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. kemasyarakatan yang bercorak Islam Modernis. Meskipun bukan merupakan
BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan merupakan organisasi sosial kemasyarakatan yang bercorak Islam Modernis. Meskipun bukan merupakan organisasi politik namun sepanjang
Lebih terperinciDi antaranya pemahaman tersebut adalah:
MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara
Lebih terperinciPEMBAHASAN KOMPILASI HUKUM ISLAM
PEMBAHASAN KOMPILASI HUKUM ISLAM Materi : HUKUM KEWARISAN Oleh : Drs. H.A. Mukti Arto, SH, M.Hum. PENDAHULUAN Hukum Kewarisan Hukum Kewarisan ialah Hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki bahasa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki bahasa yang beragam pula. Walaupun telah ada bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi perselisihan hidup beragama, perulah adanya upaya-upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pluralitas agama merupakan fenomena realitas sosial yang tidak dapat dielakan dalam kehidupan ini. Sehingga adanya pluralitas atau kemajemukan sebenarnya merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan Anak Usia Dini merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan nasional yang saat ini mendapatkan perhatian cukup besar dari pemerintah. PAUD dari
Lebih terperinciSISTEM POLITIK ISLAM. Oleh Waldi Nopriansyah
SISTEM POLITIK ISLAM Oleh Waldi Nopriansyah Pengertian politik Kata politik berasal dari bahasa latin politicos atau politicus yang berarti relating to citizen (hubungan warga negara) keduanya berasal
Lebih terperinciKERUKUNAN ANTARUMAT BERAGAMA; Telaah atas Piagam Madinah dan Relevansinya bagi Indonesia
KERUKUNAN ANTARUMAT BERAGAMA; Telaah atas Piagam Madinah dan Relevansinya bagi Indonesia Abu Bakar dan Hurmain UIN Sultan Syarif Kasim Riau jambuair58@gmail.com Abstrak Kerukunan umat beragama di Indonesia
Lebih terperinci1. lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan materi;
5. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerukunan antar umat beragama merupakan satu unsur penting yang harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras, aliran dan agama. Untuk
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 16 Februari 2011 Rabu, 16 Pebruari 2011
Sambutan Presiden RI pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 16 Februari 2011 Rabu, 16 Pebruari 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW TAHUN 2011/1432
Lebih terperinciKELAS X SMAN 5 PADANG. Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat Pada Soal di Bawah Ini!
Lampiran 4 SOAL TES PENDIDIKAN AGAM ISLAM KELAS X SMAN 5 PADANG Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat Pada Soal di Bawah Ini! Nama :... Kelas :... Mata Pelajaran :... Petunjuk: 1. Awali ujian dengan membaca
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013
Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN PESTA KESENIAN BALI KE-35 DI ART CENTRE, ARDHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang universal yang sangat memperhatikan segala aspek kesetaraan masalah egiologi, politik, ekonomi spiritual di dalam kehidupan. Masyarakat
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012
Sambutan Presiden RI pada Perayaan Natal Nasional, Jakarta, 27 Desember 2012 Kamis, 27 Desember 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERAYAAN NATAL NASIONAL DI PLENARY HALL JAKARTA CONVENTION
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C
Lampiran 3 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PROGRAM PAKET C 01. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
Lebih terperinciA. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNARUNGU
- 649 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNARUNGU KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan
Lebih terperinci