REVISI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH ( R K P D ) TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA TANJUNGBALAI 2016

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Kata Pengantar Bupati Nagan Raya

KATA PENGANTAR RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KATA PENGANTAR

Halaman DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KOTA TANJUNGBALAI

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

BAB I P E N D A H U L U A N

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN...I.

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

Peningkatan Kesejahteraan Sosial Melalui Pemerataan Infrastruktur Dasar Dan Optimalisasi Pengelolaan Keuangan Daerah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Peraturan Daerah RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Kata Pengantar Bupati Kabupaten Pulang Pisau

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 9

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan aktivitas di kawasan ini menjadi semakin tinggi. Hal ini akan

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

KATA PENGANTAR H. DJOHAN SJAMSU, SH PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

disampaikan oleh: Dr. H. Asli Nuryadin Kepala BAPPEDA Kota Samarinda

NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

Daftar Isi DAFTAR ISI... I DAFTAR GAMBAR... IIII DAFTAR TABEL... IV

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI NAGAN RAYA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN NAGAN RAYA TAHUN 2015

TAHAPAN DAN TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 1

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

R K P D TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

D A F T A R I S I Halaman

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

DAFTAR ISI PERDA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR. Nanga Bulik, 27 Mei 2013 BUPATI LAMANDAU, Ir. MARUKAN

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13

PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUANN. Sukabumi Tahun menjadi pedoman penyusunan rencana pembangunan sampai dengan tahun RKPD tahun

Daftar Isi. Kata Pengantar. Daftar Tabel Daftar Gambar

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

REVISI. RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH ( R K P D ) TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA TANJUNGBALAI 2016

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan kekuatan-nya, Revisi RKPD Kota Tanjungbalai 2017 dapat tersusun. RKPD ini disusun sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP, memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Berkenaan dengan hal tersebut, maka keberadaan RKPD Kota Tanjungbalai tahun 2017 ini merupakan bagian dari rencana pembangunan tahun pertama dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tanjungbalai. Oleh karenanya, RKPD Tahun 2017 ini menjadi sangat penting karena sekaligus sebagai acuan untuk peningkatan kinerja pembangunan di Kota Tanjungbalai pada tahun pertama RPJMD Kota Tanjungbalai tahun 2016-2021, disamping pelaksanaan agenda pembangunan nasional yang akan dilaksanakan pada tahun 2017. RKPD ini berisi lima bagian. Pertama, pendahuluan menguraikan latar belakang, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan antar Dokumen, Sistematika Dokumen RKPD, Maksud dan Tujuan, memberikan uraian ringkas tentang maksud dan tujuan penyusunan dokumen RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2017. Kedua, evaluasi hasil pelaksanaan RKPD tahun 2015 dan capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan yang memuat tentang gambaran Umum Kondisi Daerah, evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai dengan tahun berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, Permasalahan Pembangunan Daerah. Ketiga, rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan keuangan daerah yang menuat tentang Arah Kebijakan Ekonomi Daerah, Arah Kebijakan Keuangan Daerah. Keempat, prioritas dan sasaran pembangunan daerah yang memuat tentang tujuan dan sasaran pembangunan, prioritas dan sasaran pembangunan Tahun 2017. Kelima, rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang berisikan tentang rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD Tahun 2017) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. Demikian RKPD ini kami susun, selanjutnya kami sangat mengharapkan masukan dan saran untuk perbaikan penyusunan RKPD Kota Tanjungbalai 2018. Akhirnya, semoga laporan ini dapat memberi manfaat terhadap pengambilan kebijakan Pemerintah Kota Tanjungbalai kedepan. Tanjungbalai, 2017 Tim Penyusun ix

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... KATA PENGANTAR... i ii vii ix BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG... 1 1.2. LANDASAN HUKUM... 2 1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN DENGAN PERENCANAAN LAINNYA... 3 1.4. SISTEMATIKA PENYUSUNAN RKPD... 5 1.5. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RKPD... 7 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 8 2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... 8 2.1.1. ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI... 8 2.1.2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT... 21 2.1.3. ASPEK PELAYANAN UMUM... 43 2.1.4. ASPEK DAYA SAING DAERAH... 82 2.2. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI TAHUN BERJALAN DAN REALISASI RPJMD... 91 2.3. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH... 153 BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH... 161 3.1. ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH... 161 3.2. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH... 170 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KOTA TANJUNGBALAI... 186 4.2 PRIORITAS PEMBANGUNAN KOTA TANJUNGBALAI... 199 4.3 PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2017... 203 4.4 ISU STRATEGIS DALAM PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH... 204 4.5 PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA... 209 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH 5.1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS... 211 5.2 PAGU INDIKATIF UNTUK SETIAP SKPD... 249 BAB VI PENUTUP... 253 LAMPIRAN i

DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2014... 10 Tabel 2.2. Panjang dan Lebar Sungai di Kota Tanjungbalai, 2015... 11 Tabel 2.3. Rencana Pola Ruang kawasan Budidaya Kota Tanjungbalai... 14 Tabel 2.4. Rencana Pola Ruang kawasan Strategis Kota Tanjungbalai... 15 Tabel 2.5 Daerah Rawan Bencana Banjir di Kota Tanjungbalai, 2014... 16 Tabel 2.6. Kejadian Bencana di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 17 Tabel 2.7. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2011-2015 Menurut Kecamatan... 21 Tabel 2.8. Laju Pertumbuhan Ekonomi Riil Kota Tanjungbalai ADHK 2010 Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha (%)... 23 Tabel 2.9. Tabel 2.10 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha... 24 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha... 27 Tabel 2.11. Struktur Ekonomi Kota Tanjungbalai Atas Dasar Harga Berlaku 2010 Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha (%)... 29 Tabel 2.12. PDRB Perkapita Kota Tanjungbalai ADHB dan ADHK 2010 Tahun 2011-2015... 31 Tabel 2.13. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Kota Tanjungbalai, 2010 2014... 33 Tabel 2.14. Tingkat Melek Huruf 10 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin, 2011 2015... 34 Tabel 2.15. Perkembangan APK Kota Tanjungbalai (%), 2011 2015... 35 Tabel 2.16. Perkembangan APM Kota Tanjungbalai, 2011 2015... 35 Tabel 2.17. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki... 35 Tabel 2.18. Jumlah Kematian Bayi dan Balita Kota Tanjungbalai, 2011 2015... 37 Tabel 2.19. Persentase Penolong Kelahiran di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 38 Tabel 2.20. Jumlah Bayi Lahir, Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), BBLR Dirujuk, dan Bergizi Buruk di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 39 Tabel 2.21. Perkembangan Indikator Kesehatan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 39 Tabel 2.22. Tabel 2.23. Tabel 2.24. Status Kepemilikan Tanah Menurut Jenis Hak dan Kecamatan Kota Tanjungbalai, 2015... 40 Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 41 Penduduk 15 Tahun ke Atas Termasuk Angkatan Kerja Menurut Jenis Pendidikan yang Ditamatkan Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 41 Tabel 2.25. Rekapitulasi Potensi Seni Budaya di Kota Tanjungbalai, 2015... 42 Tabel 2.26. Jenis Sanggar Seni di Kota Tanjungbalai, 2015... 42 Tabel 2.27. Prasarana Olahraga Kota Tanjungbalai, 2015... 42 Tabel 2.28. Aspek, Fokus dan Indikator Kinerja Layanan Urusan Wajib Pemerintahan Daerah Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 43 ii

Tabel 2.29. Hasil Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional SD-SMA Kota Tanjungbalai, 2015... 50 Tabel 2.30. Banyaknya Fasilitas Kesehatan di Kota Tanjungbalai, 2011 2015... 51 Tabel 2.31. Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja dan Sarana Pelayanan Kota Tanjungbalai, 2015... 51 Tabel 2.32. Banyaknya Tenaga Dokter Menurut Kecamatan Kota Tanjungbalai, 2015... 52 Tabel 2.33. Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak Di Kota Tanjungbalai, 2015... 52 Tabel 2.34. Jumlah Kasus HIV/AIDS, IMS, DBD, Diare, TB dan Malaria Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 53 Tabel 2.35. Persentase Kondisi Jalan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 53 Tabel 2.36. Panjang Jalan Menurut Kelas di Kota Tanjungbalai (km), 2011-2015... 54 Tabel 2.37. Panjang Jalan Menurut Administrasi Pemerintahan Kota Tanjungbalai (km), 2015... 54 Tabel 2.38. Banyaknya Tempat Ibadah Menurut Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015... 54 Tabel 2.39. Tabel 2.40. Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Pengairan dan Kecamatan Kota Tanjungbalai, 2015 (ha)... 55 Banyaknya Pelanggan, Daya Tersambung, KWH Terjual dan Nilai Listrik yang disalurkan menurut Jenis Pemakai di Kota Tanjungbalai, 2015... 55 Tabel 2.41. Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama, 2011-2015... 56 Tabel 2.42. Banyaknya Pelanggan, Air Minum yang Disalurkan, dan Nilai Air Minum Menurut Jenis Pemakai di Kota Tanjungbalai, 2015... 56 Tabel 2.43. Persentase Rumah Tangga Menurut Kondisi Air Minum, 2011-2015... 56 Tabel 2.44. Luas Ruang Terbuka Hijau Kota Tanjungbalai, 2015... 57 Tabel 2.45. Tabel 2.46. Banyaknya Sarana Transportasi Menurut Jenisnya dan Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015... 58 Banyaknya Penumpang dan Barang yang Berangkat tiap Bulan di Pelabuhan Tanjungbalai-Asahan, 2011-2015... 58 Tabel 2.47. Luas Lahan (m 2 ) Bersertifikat Menurut Kecamatan, 2011-2015... 59 Tabel 2.48. Persentase Penduduk Memiliki Tanah, 2011-2015... 59 Tabel 2.49. Banyaknya Kegiatan Pengurusan di Kantor Catatan Sipil Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 60 Tabel 2.50. Banyaknya Akta Kelahiran yang Dikeluarkan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 60 Tabel 2.51. Rasio APM perempuan terhadap laki-laki di Kota Tanjungbalai, 2015... 61 Tabel 2.52. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurut jenis kelamin Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 61 Tabel 2.53. Jumlah Perkara Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 62 Tabel 2.54. Sasaran dan Realisasi Akseptor Aktif, PUS, dan Akseptor Baru Menurut Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015... 63 Tabel 2.55. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 64 Tabel 2.56. Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kota Tanjungbalai, 2015... 65 Tabel 2.57. Kondisi Koperasi di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 66 Tabel 2.58. Banyaknya Koperasi dan Anggota Koperasi Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 66 Tabel 2.59. Pembinaan Atlet di Kota Tanjungbalai, 2015... 68 iii

Tabel 2.60. Banyaknya Sarana dan Prasarana Olah Raga di Kota Tanjungbalai, 2015... 68 Tabel 2.61. Perkembangan Produksi dan Kebutuhan Beras Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 69 Tabel 2.62. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 72 Tabel 2.63. Luas Lahan Pertanian (ha) yang Diusahakan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 72 Tabel 2.64. Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Sawah di Kota Tanjungbalai, 2014... 73 Tabel 2.65. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Sayur di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 74 Tabel 2.66. Produksi Buah-Buahan Menurut Jenis Tanaman di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 75 Tabel 2.67. Banyaknya Ternak/Unggas Menurut Jenis Ternak Di Kota Tanjungbalai, 2011 2015... 75 Tabel 2.68. Tabel 2.69. Tabel 2.70. Produksi Daging Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kota Tanjungbalai (kg), 2015... 76 Produksi Daging Menurut Jenis Unggas (kg) dan Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015... 76 Banyaknya Produksi Ikan menurut Asal Tangkapan (Ton) di Kota Tanjungbalai, 2011 2015... 77 Tabel 2.71. Konsumsi Ikan Perkapita (kg/kapita/thn), 2011-2015... 77 Tabel 2.72. Bobot dan Nilai Ekspor/ Impor dari Pelabuhan Tanjungbalai Asahan, 2011 2015... 78 Tabel 2.73. Banyaknya Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kota Tanjungbalai, 2011-2015.. 79 Tabel 2.74. Banyaknya Pedagang di Kota Tanjungbalai, 2015... 79 Tabel 2.75. Jumlah Usaha Terdaftar yang Memiliki TDP Menurut Bentuk Usaha, 2011-2015... 80 Tabel 2.76. Peranan Kategori Industri Pengolahan Menurut Sub Kategori Terhadap PDRB Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 81 Tabel 2.77. Perkembangan Industri Kecil dan Jasa di Kota Tanjungbalai, 2010-2014... 81 Tabel 2.78. Perkembangan Industri Kecil dan Jasa di Kota Tanjungbalai, 2010-2014... 83 Tabel 2.79. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 83 Tabel 2.80. Sarana dan Prasarana Persandian di Kota Tanjungbalai, 2015... 83 Tabel 2.81. Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 84 Tabel 2.82. Banyaknya Penumpang Kereta Api di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 85 Tabel 2.83. Banyaknya Penumpang dan Barang di Pelabuhan Tanjungbalai-Asahan, 2011-2015... 85 Tabel 2.84. Jenis dan jumlah Bank serta Perusahaan Asuransi di Kota Tanjungbalai... 85 Tabel 2.85. Banyaknya Kejahatan/ Pelanggaran Menurut Jenisnya di Kota Tanjungbalai, 2011 2015... 86 Tabel 2.86. Jumlah Demonstrasi di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 88 Tabel 2.87. Lama Proses Perijinan di Kota Tanjungbalai... 88 Tabel 2.88. Tabel 2.89. Jumlah dan Macam Insentif Pajak dan Retribusi Daerah yang Mendukung iklim Investasi di Kota Tanjungbalai, 2012-2015... 88 Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kota Tanjungbalai (Persen), 2011-2015... 89 Tabel 2.90. Rasio Beban Ketergantungan Penduduk di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 90 Tabel 2.91. Komponen IPM Kota Tanjungbalai, 2015... 91 iv

Tabel 2.92. Tabel 2.93. Tabel 2.94. Tabel 2.95. Tabel 2.96 Tabel 2.97. Tabel 2.98. Tabel 2.99. Tabel 2.100 Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Peningkatan Kehidupan Beragama, Penguatan Tata Kelola Pemerintahan dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015... 93 Capaian dan Target pada Prioritas Peningkatan Kehidupan Beragama, Penguatan Tata Kelola Pemerintahan dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015... 114 Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Sasaran untuk Prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015... 117 Capaian Target Sasaran pada Prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan Tahun 2015... 122 Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Sasaran untuk Prioritas Peningkatan Kualitas dan Pelayanan Kesehatan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015... 124 Capaian Target Sasaran pada Prioritas Peningkatan Kualitas dan Pelayanan Kesehatan Tahun 2015... 132 Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Sasaran untuk Prioritas Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan Peningkatan kualitas Kesejahteraan Rakyat Miskin pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015... 135 Capaian Target Sasaran pada Prioritas Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan Peningkatan kualitas Kesejahteraan Rakyat Miskin Tahun 2015... 143 Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Sasaran untuk Prioritas Peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur berwawasan lingkungan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015... 145 Tabel 2.101. Capaian Target Sasaran pada Peningkatan Kualitas Pembangunan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan Tahun 2015... 151 Tabel 2.102. Asumsi Pencapaian Target RPJMD untuk beberapa Indikator Pelayanan Umum sampai dengan Tahun 2015... 153 Tabel 2.103. Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah... 156 Tabel 3.1. Kondisi Ekonomi Makro Kota Tanjungbalai dibanding Tingkat Provinsi Sumatera Utara... 161 Tabel 3.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Riil Kota Tanjungbalai Atas Dasar Harga Konstan 2010 Tahun 2011-2015 menurut lapangan usaha ( dalam %)... 162 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2010-2015 Menurut Lapangan Usaha... 164 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2010-2015 Menurut Lapangan Usaha... 165 Struktur Ekonomi Kota Tanjungbalai atas dasar harga berlaku 2010 Tahun 2010-2015 menurut lapangan usaha (dalam %)... 166 Tabel 3.6 PDRB Perkapita Kota Tanjungbalai ADHB dan ADHK 2010 Tahun 2010-2015... 168 Tabel 3.7. Tabel 3.8. Target Capaian Kinerja PDRB ADHK/ADHB, Pertumbuhan Ekonomi, PDRB Per Kapita, Angka Pengangguran, IPM Periode Tahun 2016-2021... 170 Rekapitulasi Realisasi dan Prediksi (Pagu Indikatif) Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2014 s/d Tahun 2018... 173 Tabel 3.9 Realisasi dan Prediksi Target Belanja Kota Tanjungbalai Tahun 2014 s/d Tahun 2018... 178 Tabel 3.10 Realisasi dan Prediksi Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2014 s/d Tahun 2018... 180 v

Tabel 3.11 Tabel 4.1. Tabel 4.2 Tabel. 5.1 Tabel 5.2 Tabel 5.3 Tabel 5.4 Tabel 5.5 Tabel 5.6 Tabel 5.7 Rekapitulasi Realisasi dan Prediksi (Pagu Indikatif) Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2014 s/d Tahun 2018... 182 Perbandingan Prioritas Pembangunan Provinsi Sumatera Utara dan kota Tanjungbalai... 200 Isu strategis diuraikan berdasarkan Prioritas Pembangunan Kota Tanjungbalai Tahun 2017... 204 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Penguatan tata kelola pemerintahan dan peningkatan kualitas kehidupan beragama... 211 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Peningkatan daya saing ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat... 223 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Peningkatan kualitas pendidikan... 230 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Peningkatan aksessibilitas dan pelayanan kesehatan... 234 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Peningkatan penataan kawasan melalui pembangunan Infrastruktur yang berwawasan lingkungan... 237 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Pemantapan kehidupan berdemokrasi dan penegakan hukum... 244 Program Pembangunan Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 pada prioritas Penguatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ketahanan serta kemandirian sosial masyarakat... 246 Tabel 5.8 Pagu Indikatif menurut Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun 2017... 250 vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Bagan alir tahapan dan tata cara penyusunan RKPD Kabupaten/Kota... 2 Gambar 1.2. Gambar 1.3. Proses Penyusunan dan Keterkaitan RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya... 4 Bagan keterkaitan RKPD Kabupaten/Kota dengan dokumen perencanaan tata ruang Provinsi dan Nasional... 5 Gambar 2.1. Luas Kota Tanjungbalai Berdasarkan Kecamatan (ha)... 8 Gambar 2.2. Wilayah Administratif Kota Tanjungbalai... 9 Gambar 2.3. Rata-rata Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan di Kota Tanjungbalai, 2014... 11 Gambar 2.4. Persentase Penggunaan Lahan di Kota Tanjungbalai, 2014... 12 Gambar 2.5. Peta Wilayah Kota Tanjungbalai berdasarkan Rawan Banjir... 17 Gambar 2.6 Persentase Penduduk Berdasarkan Suku dan Agama di Kota Tanjungbalai, 2014... 18 Gambar 2.7. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Tanjungbalai, 2012-2014... 19 Gambar 2.8. Piramida Penduduk Kota Tanjungbalai, 2014... 19 Gambar 2.9. Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Tanjungbalai menurut Kecamatan, 2012-2014... 20 Gambar 2.10. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Tanjungbalai Menurut Kecamatan, 2014... 20 Gambar 2.11. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanjungbalai Dibandingkan Sumatera Utara dan Nasional Tahun 2011-2015... 22 Gambar 2.12 Laju Pertumbuhan Ekonomi Riil Kota Tanjungbalai ADHK 2010 Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha (%)... 24 Gambar 2.13. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha... 26 Gambar 2.14. Gambar 2.15. Gambar 2.16. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha... 28 Struktur Ekonomi Kota Tanjungbalai atas dasar harga berlaku 2010 Tahun 2011-2015 menurut lapangan usaha (dalam %)... 30 Perkembangan Inflasi Beberapa Daerah Di Sumatera Utara Dan Nasional, 2011-2015... 31 Gambar 2.17. Perkembangan PDRB Per Kapita Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 32 Gambar 2.18. Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 32 Gambar 2.19. Perkembangan Gini rasio Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 33 Gambar 2.20. Angka Rata-rata Lama Sekolah Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 34 Gambar 2.21. Banyaknya Sekolah negeri dan swasta menurut jenisnya Kota Tanjungbalai, 2015... 36 Gambar 2.22. Perkembangan Angka Harapan Lama Sekolah Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 36 Gambar 2.23. Jumlah Kematian Ibu Kota Tanjungbalai, 2011 2015... 37 vii

Gambar 2.24. Perkembangan Angka Usia Harapan Hidup Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 38 Gambar 2.25. Rasio Kesempatan Kerja Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 40 Gambar 2.26. Angka Partisipasi Sekolah di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 48 Gambar 2.27. Perkembangan Angka Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kota Tanjungbalai, 2010-2015... 49 Gambar 2.28. Guru yang Memenuhi Kualifikasi D-IV/S1 Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 50 Gambar 2.29. Proporsi kursi yang diduduki di DPRD Kota Tanjungbalai Berdasarkan hasil Pemilu... 61 Gambar 2.30. Banyaknya Keluarga Prasejahtera dan Sejahtera di Kota Tanjungbalai, 2015... 63 Gambar 2.31. Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 65 Gambar 2.32. Tingkat Pengangguran di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 66 Gambar 2.33. Nilai Investasi di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 67 Gambar 2.34. Peranan Kategori Pertanian dan Perikanan terhadap PDRB Kota Tanjungbalai Atas Dasar Harga Berlaku, 2011-2015... 71 Gambar 2.35. Luas Lahan (ha) Menurut Jenis Penggunaannya di Kota Tanjungbalai (ha), 2015... 73 Gambar 2.36. Jumlah Bina Kelompok Nelayan Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 77 Gambar 2.37. Peranan Kategori Perdagangan Besar dan Eceran Terhadap PDRB Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 78 Gambar 2.38. Peranan Kategori Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 80 Gambar 2.39. Cakupan Bina Kelompok Pengrajin Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 82 Gambar 2.40. Perkembangan IPM di Kota Tanjungbalai, 2011-2015... 91 Gambar 3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanjungbalai Dibandingkan Sumatera Utara dan Nasional Tahun 2011-2015... 162 Gambar 3.2. Struktur Ekonomi Kota Tanjungbalai atas dasar harga berlaku 2010 Tahun 2011-2015 menurut lapangan usaha (dalam %)... 167 viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor : 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai tentang Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) maka dilakukan perubahan/revisi terhadap dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Tanjungbalai tahun 2017. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah. RKPD memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Tahapan penyusunan RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2017 ini mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010, tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dengan tahapan persiapan, penyusunan rancangan awal, penyusunan rancangan, pelaksanaan musrenbang, perumusan rancangan akhir dan penetapanan RKPD. RKPD merupakan acuan bagi daerah dalam menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), dengan demikian Kepala daerah dan DPRD dalam menentukan Kebijakan Umum (KUA) serta penentuan Prioritas dan Pagu Anggaran Sementara (PPAS) didasarkan atas dokumen RKPD. KUA dan PPAS yang telah disepakati selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam proses penyusunan APBD. Penyusunan rancangan awal RKPD mempedomani RPJMD Kabupaten/Kota, RPJMD Provinsi dan mengacu pada RPJMN. Rancangan awal RKPD dikonsultasipublikkan untuk memperoleh masukan dan dijadikan acuan bagi SKPD dalam menyusun rancangan Renja SKPD. Kemudian berdasarkan hasil verifikasi rancangan Renja SKPD, rancangan awal RKPD disempurnakan menjadi rancangan RKPD untuk kemudian dilakukan penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap rancangan RKPD pada Musrenbang Kabupaten/Kota. Penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan sebagaimana dimaksud, mencakup: Program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah dengan arah kebijakan, prioritas dan sasaran pembangunan nasional serta usulan program dan kegiatan hasil musrenbang Kabupaten/Kota; Usulan program dan kegiatan yang telah disampaikan masyarakat kepada Pemerintah Kabupaten/Kota pada musrenbang RKPD Kabupaten/Kota dan atau sebelum musrenbang RKPD Kabupaten/Kota dilaksanakan; Indikator dan target kinerja program dan kegiatan pembangunan Kabupaten/Kota; Prioritas pembangunan daerah serta rencana kerja dan pendanaan; Sinergi RKP dan RKPD Provinsi. Penyusunan RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2017 merupakan penjabaran tahunan dari RPJMD Kota Tanjungbalai tahun 2016-2021. RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2017 yang telah ditetapkan digunakan sebagai pedoman bagi SKPD dalam menyempurnakan rancangan Renja SKPD menjadi Renja SKPD. Selanjutnya dokumen RKPD ini juga dijadikan landasan penyusunan KUA dan PPAS Tahun 2017 dalam rangka penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017. Pasal 5 Ayat (3) Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa RKPD merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan mengacu pada RKP, memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja, dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Bagan alir tahapan dan tata cara penyusunan RKPD Kota Tanjungbalai dapat dilihat pada gambar berikut ini. 1

Gambar 1.1. Bagan alir tahapan dan tata cara penyusunan RKPD Kabupaten/Kota RKPD Kota Tanjungbalai tahun 2017 ini merupakan bagian dari rencana pembangunan tahun kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tanjungbalai tahun 2016-2021. Oleh karenanya, RKPD Tahun 2017 ini menjadi sangat penting karena sekaligus sebagai evaluasi atas kinerja pembangunan di Kota Tanjungbalai pada tahun pertama RPJMD Kota Tanjungbalai tahun 2016-2021, disamping pelaksanaan agenda pembangunan nasional yang akan dilaksanakan pada tahun 2017. 1.2 LANDASAN HUKUM Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Tanjungbalai Tahun 2017 adalah: 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817 ); 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana beberapa kali telah diubah yang terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 2

Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 7. Peraturan Daerah Provinsi Sumatara Utara Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013-2018. 8. Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2005 2025; 1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN DENGAN PERENCANAAN LAINNYA RKPD ini terintegrasi dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen perencanaan lainnya baik di tingkat nasional maupun daerah, terutama dengan dokumen perencanaan dan penganggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Adapun dokumen perencanaan dan penganggaran tersebut meliputi; (1) RPJPD, (2) RPJMD, (3) Renstra-SKPD, (4) RKPD, dan (5) Renja-SKPD. Semua dokumen perencanaan sebagaimana dimaksud di atas, dari sisi waktu mencakup 3 kerangka waktu, yaitu rencana jangka panjang (20 tahun), rencana jangka menengah (5 tahun) dan rencana jangka pendek (1 tahun). Sebagai suatu produk perencanaan, RKPD tetap tidak dapat dipisahkan keberadaannya dengan dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya. Secara substansi, keberadaan RKPD dengan dokumen perencanaan tersebut membentuk keterkaitan yang bersifat hierarkis, yaitu dokumen dengan jangka waktu yang lebih panjang menjadi rujukan bagi dokumen dengan jangka waktu yang lebih pendek. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berawal dan disusun dari proses penjabaran atas visi, misi dan program Kepala Daerah dan kemudian dijabarkan ke dalam perencanaan tahunan (RKPD) dan dijadikan sebagai acuan dalam menentukanarah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Sebagai suatu produk perencanaan, RKPD tetap tidak dapat dipisahkan keberadaannya dengan dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya. RKPD ini terintegrasi dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen perencanaan lainnya baik di tingkat nasional maupun daerah, terutama dengan dokumen perencanaan dan penganggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah daerah. Adapun dokumen perencanaan dan penganggaran tersebut meliputi : (1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD); (2) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD); (3) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD). Semua dokumen perencanaan sebagaimana dimaksud di atas, dari sisi waktu mencakup 3 kerangka waktu, yaitu rencana jangka panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka pendek (1 tahun). Secara substansi, keberadaan RKPD ini dengan dokumen perencanaan tersebut membentuk keterkaitan yang bersifat hierarkis, yaitu dokumen dengan jangka waktu yang lebih panjang menjadi rujukan bagi dokumen dengan jangka waktu yang lebih pendek. Secara diagramatis keterkaitan hubungan RKPD dengan dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya tersebut dapat dilihat pada gambar berikut : 3

Gambar 1.2. Proses Penyusunan dan Keterkaitan RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya Pada Gambar. 1.2 dapat dilihat bahwa secara rinci hubungan RKPD dengan dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya, adalah sebagai berikut: RKPD disusun dengan memperhatikan pokok-pokok arah kebijakan dalam RPJP Nasional dan RPJM Nasional melalui mekanisme Musrenbangnas. RKPD disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMD yang didalamnya memuat mengenai visi, misi dan arah pembangunan daerah. Selanjutnya RKPD ini menjadi pedoman bagi penyusunan Renja SKPD yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi dari tiap SKPD. RKPD ini nantinya dijabarkan ke dalam KUA/PPAS dan selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan R.APBD. Guna menjamin konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, dan efektivitas serta efisiensi pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan nasional dan daerah, program dan kegiatan yang ditetapkan dalam RKPD menjadi landasan penyusunan KUA dan PPAS untuk menyusun R.APBD, sesuai dengan ketentuan sbb: 1. Pasal 17 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keungan Negara menyatakan bahwa penyusunan RAPBD berpedoman kepada RKPD dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara, 2. Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa Pemerintah Daerah menyampaikan KUA tahun anggaran berikutnya sejalan dengan RKPD, sebagai landasan penyusunan RAPBD kepada DPRD selambat-lambatnya pertengahan Juni tahun berjalan, 3. Pasal 18 Ayat (3) Undang-Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa Berdasarkan KUA yang telah disepakati dengan DPRD, Pemerintah Daerah bersama DPRD membahas PPAS untuk dijadikan acuan bagi setiap SKPD, 4. Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa RKPD menjadi pedoman penyusunan R.APBD. Dengan memperhatikan hubungan keterkaitan sebagaimana dijelaskan di atas, maka RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2017 ini juga harus diselaraskan dengan dokumen RKPD Provinsi Sumatera Utara dan Renja SKPD Provinsi Sumatera Utara dan juga memperhatikan dokumen perencanaan lainnya seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) baik RTRW Provinsi dan RTRW Nasional yang menjadi acuan dalam penyusunan 4

RTRW Kabupaten/Kota. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.3. Gambar 1.3. Bagan keterkaitan RKPD Kabupaten/Kota dengan dokumen perencanaan tata ruang Provinsi dan Nasional 1.4 SISTEMATIKA PENYUSUNAN RKPD Sistematika Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2017 terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang, terdiri dari pengertian ringkas tentang RKPD, proses penyusunan RKPD, kedudukan RKPD tahun rencana dalam periode dokumen RPJMD, keterkaitan antara dokumen RKPD dengan dokumen RPJMD, Renstra SKPD, Renja SKPD serta tindaklanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD. 1.2. Dasar Hukum Penyusunan, terdiri dari uraian ringkas tentang dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan RKPD, berupa Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Instruksi Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah atau Peraturan Kepala Daerah yang mengatur tentang perencanaan dan penganggaran. 1.3. Hubungan antar Dokumen, menjelaskan tentang hubungan RKPD dengan dokumen lain yang relevan beserta penjelasannya. Keterhubungan dengan dokumen lain, seperti: RPJPN, RPJPD Provinsi, RPJP Kabupaten/Kota, RTRW Nasional, RTRW Provinsi, dan RTRW kab/kota. 1.4. Sistematika Dokumen RKPD, mengemukakan organisasi penyusunan dokumen RKPD terkait dengan pengaturan bab serta garis besar isi setiap bab. 1.5. Maksud dan Tujuan, memberikan uraian ringkas tentang maksud dan tujuan penyusunan dokumen RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2017. 5

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU (2015) DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah, berisikan uraian gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspek geografis dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, dan indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. 2.2. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai dengan tahun berjalan (2015) dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2016, mencakup telaahan terhadap hasil evaluasi status dan kedudukan pencapaian kinerja pembangunan daerah, berdasarkan rekapitulasi hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD tahun lalu (2015) dan realisasi RPJMD 2011-2016 mencakup telaahan hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun 2015. 2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah Berisi uraian rumusan umum permasalahan pembangunan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah dan permasalahan pembangunan sesuai urusan yang menyangkut layanan dasar dan tugas/fungsi tiap SKPD (penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah). BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Berisikan tentang arah kebijakan ekonomi daerah ditujukan untuk mengimplementasikan program dan mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah, serta isu strategis daerah, sebagai dasar perumusan prioritas program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2017; Kondisi Ekonomi Daerah tahun 2014; Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2017. 3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah Berisikan uraian yang memuat Proyeksi keuangan daerah dan kerangka pendanaan; Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ; Arah Kebijakan Belanja Daerah; Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah. BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Tanjungbalai Berisi tujuan dan sasaran pembangunan tahun 2017 yang mengacu pada RPJMN, RPJMD Provsu, RPJPD dan RPJMD Kota Tanjungbalai. 4.2. Prioritas Pembangunan Kota Tanjungbalai Berisikan rumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah tahun 2017 yang yang mengacu pada RPJMN, RPJMD Provsu, RPJPD dan RPJMD Kota Tanjungbalai. 4.3. Prioritas Pembangunan Nasional 6

4.4. Isu Strategis dalam Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 4.5. Prioritas dan Sasaran Utama Pembangunan Provinsi Sumatera Utara BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Berisikan tentang rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD Tahun 2017) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD. BAB VI PENUTUP 1.5 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RKPD 1.5.1 Maksud Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Tanjungbalai Tahun 2017 disusun dengan maksud untuk : a. Menyediakan acuan resmi bagi Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam rangka menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang didahului dengan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA), serta penentuan Prioritas dan Plafond Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2017. b. Sebagai pedoman Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun 2017. 1.5.2 Tujuan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Tanjungbalai adalah untuk menciptakan sinergitas dalam pelaksanaan pembangunan daerah antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta menciptakan efisiensi alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah. 7

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI 2.1.1.1 Kondisi Geografis 2.1.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi Luas wilayah Kota Tanjungbalai sebesar 6.052 Ha atau 60,52 km 2 dan menjadi wilayah terkecil di Sumatera Utara selain Kota Sibolga dan Kota Tebing Tinggi. Wilayah admisnistrasi Kota Tanjungbalai terbagi ke dalam 6 kecamatan dan 31 kelurahan. Kecamatan Datuk Bandar menjadi wilayah terluas dengan luas wilayah mencapai 2.249 Ha atau sekitar 37,16 persen dari seluruh luas Kota Tanjungbalai. Sedangkan Kecamatan Tanjungbalai Utara menjadi wilayah terkecil dengan luas 84 ha atau hanya sekitar 1,39 persen dari seluruh luas Kota Tanjungbalai.wilayah terkecil ketiga di Sumatera Gambar 2.1. Luas Kota Tanjungbalai Berdasarkan Kecamatan (Ha) Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Secara administratif, semua bagian wilayah Kota Tanjungbalai berbatasan langsung dengan Kabupaten Asahan. Batas wilayah Kota Tanjungbalai secara rinci adalah sebagai berikut: Sebelah utara : Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan Sebelah selatan : Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Sebelah barat : Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Sebelah timur : Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan 8

Gambar 2.2. Wilayah Administratif Kota Tanjungbalai Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033 2.1.1.1.2 Letak dan Kondisi Geografis a. Posisi Astronomis Kota Tanjungbalai terletak di antara 2 58 15-3 01 32 Lintang Utara dan 99 48 00-99 50 16 Bujur Timur dan berada pada pertemuan 2 (dua) sungai besar yaitu Sungai Asahan dan Sungai Silau yang bermuara ke Selat Malaka, memiliki akses yang sangat mudah menuju tempat wisata internasional yakni kawasan Danau Toba. Oleh karenanya kini Kota Tanjungbalai memiliki sebutan baru yakni Mutiara Selat Malaka di Hilir Danau Toba. 9

b. Posisi Geostrategis Kota Tanjungbalai berada sekitar 184 km dari Medan sebagai ibukota Sumatera Utara. Meskipun relatif tidak terlalu dekat dengan ibukota provinsi, Kota Tanjungbalai diuntungkan karena terletak pada pertemuan dua sungai besar yaitu Sungai Asahan dan Sungai Silau yang bermuara ke Selat Malaka. Kondisi tersebut menjadikan Kota Tanjungbalai sebagai jalur perdagangan internasional dan menjadi tempat lalu lintas barang dan jasa yang relatif ramai di pesisir timur Sumatera. 2.1.1.1.3 Kondisi/Kawasan Kota Tanjungbalai secara umum termasuk dalam kawasan perkotaan yang tidak memiliki kawasan pedalaman, terpencil, pesisir ataupun pegunungan. Wilayah pesisir berada di perbatasan dan dimiliki oleh Kabupaten Asahan. Sedangkan untuk wilayah kepulauan Tanjungbalai hanya memiliki pulau-pulau kecil yang luasnya hanya berkisar lebih kurang yang diantaranya Pulau Beususen, P.Langge, P. Lebos dan pulau pulau kecil lainnnya. 2.1.1.1.4 Topografi Secara umum, wilayah Kota Tanjungbalai terletak pada kemiringan 0-3 m diatas permukaan laut atau berupa dataran rendah dengan dominasi jenis tanah alluvial, latosol, dan pasir. Kecamatan Datuk Bandar menjadi daerah tertinggi dengan tinggi wilayah sekitar 3 meter di atas permukaan laut. Sedangkan Kecamatan Teluk Nibung menjadi daerah terendah dengan tinggi wilayah hanya sekitar 0-1 meter di atas permukaan laut. Posisi Kota Tanjungbalai yang dilalui dua sungai besar menyebabkan tingkat kesuburan tanahnya dipengaruhi oleh pasang surut air, sehingga tidak jarang wilayah Kota Tanjungbalai digenangi oleh air dan menjadi kawasan rawa-rawa. Tabel 2.1 Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015 No Kecamatan Tinggi (m) 1 Datuk Bandar 3 2 Datuk Bandar Timur 2 3 Tanjungbalai Selatan 2 4 Tanjungbalai Utara 2 5 Sei Tualang Raso 1,5 6 Teluk Nibung 0-1 Sumber: Kota Tanjungbalai Dalam Angka 2016 2.1.1.1.5 Hidrologi Selain Sungai Asahan dan Sungai Silau yang bermuara ke Selat Malaka, Kota Tanjungbalai juga dialiri beberapa sungai kecil. Sungai-sungai kecil tersebut di antaranya adalah Sungai Pematang, Sungai Merbau, Sungai Kapias, dan Sungai Rajayang bermuara ke Sungai Asahan dan Sungai Silau. Kondisi air sungai saat ini telah mengalami pencemaran. Hal tersebut disebabkan oleh limbah perkotaan dan pembuangan sampah ke sungai. Selain itu, penurunan kualitas air sungai juga disebabkan oleh pencucian pasir-pasir maupun akibat dari lahan yang telah menjadi terbuka karena tidak ada vegetasi penutup, sehingga air dapat mengalir bebas ke badan-badan air. Diketahui bahwa jika vegetasi tidak ada, maka air hujan langsung jadi overland flow dan biasanya membawa materialmaterial yang dapat mengurangi kualitas air sungai. 10

Tabel 2.2. Panjang dan Lebar Sungai di Kota Tanjungbalai, 2015 Nama Sungai Panjang (Km) Lebar (m) Sungai Bandar Jaksa 8,2 10 Sungai Bandar Jepang 5,1 6,1 s/d 5,6 Sungai Bandar Sipoyong 6 3 Sungai Kanal Sultan 4 10,15 Sungai Giam I 6,5 6 Sungai Aek Noto 1,75 20 Sungai Parit Kangkung 1,5 20 Sungai Sei Giam II 2,35 6 Sungai Pantai Burung 4,25 25 Sungai Kapias 4,2 35 Sungai Tanjung Medan 6 30 Sungai Sarap 2,1 25 Sungai Daun Besar 1,5 25 Sungai Merbau 4,5 25 Sungai Rintis 2 25 Sungai Mata Halasan 1,2 3 Sungai Silau 7 125 Sungai Asahan 7,5 700 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 2.1.1.1.6 Klimatologi Suhu udara rata-rata Kota Tanjungbalai sekitar 25 0 C -32 0 C. Kota Tanjungbalai beriklim tropis serta mengalami musim hujan dan musim kemarau, relatif sama dengan wilayah lainnya yang berada di Sumatera Utara. Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan banyaknya hari hujan dan volume curah hujan padabulanterjadinyamusim. Pada periode 2014, musim hujan terjadi di Kota Tanjungbalai pada Januari-Februari dan Agustus-Desember. Sementara musim kemarau terjadi pada Maret-Juli. a. Curah hujan Musim kemarau dan musim hujan biasanya ditandai dengan banyaknya hari hujan dan volume curah hujan pada bulan terjadinya musim. Pada periode 2015, musim hujan terjadi di Kota Tanjungbalai pada Bulan Juli-Agustus dan Bulan Nopember. Sementara musim kemarau terjadi pada Bulan Juni dan Bulan September-Oktober. Sesuai data yang dimuat di Kota Tanjungbalai dalam angka 2015, berdasarkan data Balai Informasi Penyuluhan Pertanian (BIPP) pada periode 2015 di wilayah Kota Tanjungbalai terdapat 109 hari hujan dengan volume curah hujan sebanyak 1.601 mm. Curah hujan terbesar terjadi pada Bulan Juli-Agustus yaitu 258 mm dengan hari hujan sebanyak 14 hari. Sedangkan curah hujan terkecil terjadi selama Oktober dengan curah hujan sebesar 53 mm dengan hari hujan 5 hari. Jika dilihat dari banyaknya curah hujan yang turun, puncaknya terjadi pada Bulan Nopember, sedangkan musim kemarau puncaknya terjadi pada bulan Oktober. 11

Gambar 2.3. Rata-rata Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan di Kota Tanjungbalai, 2015 Sumber: Balai Informasi Penyuluhan Pertanian(BIPP) Kota Tanjungbalai, 2016 2.1.1.1.7 Penggunaan lahan a. Kawasan Budidaya Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam. Jenis kawasan budidaya yang terdapat di Kota Tanjungbalai meliputi: 1. Kawasan perumahan; 2. Kawasan perdagangan dan jasa; 3. Kawasan perkantoran; 4. Kawasan peruntukan industri 5. Kawasan peruntukan pariwisata 6. Kawasan ruang terbuka non hijau kota 7. Kawasan pelabuhan 8. Kawasan perikanan b. Kawasan Lindung Penetapan kawasan ini didasarkan pada kondisi fisik dasarnya yang rentan/rawan bencana genangan/banjir serta kekhasan daerah Kota Tanjungbalai yang dikelilingi aliran sungai besar seperti Sungai Silau dan Sungai Asahan. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033, meliputi: 1. Kawasan perlindungan setempat 2. Kawasan suaka alam dan cagar budaya 3. Kawasan rawan bencana alam 4. Kawasan ruang terbuka hijau 12

Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung dengan menggunakan konsep perhitungan sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2009, Kota Tanjungbalai mempunyai status daya dukung lahan yang defisit terhadap penduduk yang tinggal di Kota Tanjungbalai. Artinya, kebutuhan akan lahan lebih besar dari ketersediaan lahan. Penurunan daya dukung lahan dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang terus meningkat, luas lahan yang semakin berkurang, persentase jumlah petani dan luas lahan yang diperlukan untuk hidup layak, dan jenis komoditas yang ada di wilayah setempat. Berdasarkan hasil survei lapangan penggunaan lahan (terakhir dilakukan pada Tahun 2008) yang terdata di Kota Tanjungbalai terdiri dari penggunaan lahan terbangun sebesar 57,31 persen dan lahan yang belum terbangun sebanyak 42,69 persen. Jenis lahan terbangun yang terdapat di Kota Tanjungbalai terdiri dari bangunan perumahan, perkantoran, fasilitas umum dan sosial, industri dan lainlain. Sedangkan jenis lahan non terbangunnya, antara lain persawahan, perkebunan rakyat, kebun campuran dan lain-lain. Survei lapangan terhadap penggunaan lahan di Kota Tanjungbalai. Jumlah penggunaan lahan tertinggi di Kota Tanjungbalai adalah untuk lahan perkebunan (pertanian) yaitu seluas 2.507,429 Ha atau sekitar 73,38 persen dari keseluruhan lahan yang tersedia. Gambar 2.4. Penggunaan Lahan di Kota Tanjungbalai, 2008 Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033 2.1.1.1.8 Potensi Pengembangan Wilayah Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan wilayah yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya. 13

Tabel 2.3. Rencana Pola Ruang kawasan Budidaya Kota Tanjungbalai No Rencana Pola Ruang Kawasan Uraian 1. Kawasan Peruntukan Perumahan Permukiman Kepadatan Tinggi (>150 bangunan/ha) - Direncanakan 91 ha - Kecamatan Tanjungbalai Utara dan Tanjungbalai Selatan (Pusat Pelayanan Kota) - Kecamatan Teluk Nibung (SPPK 4) - Kecamatan Sei Tualang Raso (SPPK 3) - Kecamatan Datuk Bandar Timur (SPPK 2) Permukiman Kepadatan Sedang (51-150 bangunan/ha) - Direncanakan 163 ha - tersebar di Kecamatan Datuk Bandar, Datuk Bandar Timur, Sei Tualang Raso, dan Teluk Nibung Pemukiman Kepadatan Rendah (0-50 bangunan/ha) - tersebar pada hampir seluruh kelurahan pada tiap kecamatan. 2. Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa Kawasan pasar tradisional - seluas ± 3,5 ha - dikembangkan pada Kelurahan Sirantau, Indra Sakti, Karya, Perjuangan dan Sei Raja Kawasan pusat perbelanjaan - seluas ± 5 ha - dikembangkan pada Kelurahan Mata Halasan, Tanjungbalai Kota II dan Tanjungbalai Kota III Kawasan Toko Modern - seluas ± 3 ha - dikembangkan pada Kelurahan Indra Sakti, Karya dan Perwira 3. Kawasan Perkantoran - seluas 69 ha - Kawasan perkantoran pemerintahan dipertahankan pada kondisi existing - Kawasan perkantoran swasta di Kelurahan Bunga Tanjung 4. Kawasan Peruntukan Industri Kawasan industri kecil dan mikro - seluas ± 6,15 ha - dikembangkan untuk mendukung sektor industri, terdapat di Kelurahan Sijambi dan Keramat Kubah Kawasan industri menengah - seluas ± 342,08 ha - diperuntukkan industri menengah bidang pengolahan hasil perikanan dan perkebunan di Kecamatan Sei Tualang Raso dan Kecamatan Teluk Nibung 5. Kawasan Pariwisata seluas ± 157 ha - Wisata budaya diarahkan di kawasan bangunan bersejarah - Wisata buatan diarahkan pada pengembangan Kawasan Perdagangan Terpadu dan dermaga penyebrangan/water Front City di Kelurahan Indra Sakti (Kecamatan Tanjungbalai Selatan) dan Pulau Simardan - Wisata alam diarahkan pada pengembangan pulau- 14

pulau di Sungai Asahan. 6. Ruang Terbuka Non Hijau - seluas ± 7,25 ha - pelataran parkir, perkantoran, perdagangan dan jasa di Kel. Sijambi, Indra Sakti dan Tanjungbalai Kota IV - lapangan upacara dan olah raga mempertahankan kondisi existing - pembatas/median jalan dan koridor antar bangunan di Kelurahan Sijambi 7. Ruang Evakuasi Bencana - merupakan ruang evakuasi darurat untuk tempat berlindung dan penyaluran bantuan sosial di Lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah, gedung serbaguna dan lapangan bola di Teluk Nibung 8. Kawasan Pertanian - seluas ± 1.591 ha - diarahkan pada tanaman pangan di Kecamatan Datuk Bandar - kawasan hortikultura dengan komoditas kelapa, kelapa sawit dan palawija 9. Kawasan Sektor Informal - seluas ± 0,23 ha - Kegiatan pedagang kaki lima menempati lokasi Tanjungbalai Food Court, kegiatan perdagangan dan jasa di Water Front City, pasar tradisional dan jalan-jalan utama 10. Kawasan Peruntukan Perikanan - seluas ± 3 ha - Pengelolaan perikanan darat diarahkan di Kelurahan Selat Tanjung Medan, Sijambi, Pantai Johor, Pahang dan Pasar Baru - Pembibitan benih ikan (lele, nila, gurame, mas dan udang galah) di Kelurahan Sijambi dan Kapias Pulau Buaya Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033 Kota Tanjungbalai memiliki kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan strategis. Penetapannya karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkungan kota terhadap ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup dan pertahanan keamanan. Tabel 2.4. Rencana Pola Ruang kawasan Strategis Kota Tanjungbalai No Rencana Pola Ruang Kawasan Uraian 1. Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Ekonomi Meliputi: - Kawasan pelabuhan Teluk Nibung di Kel. Perjuangan Kecamatan Teluk Nibung - Kawasan industri di Kel. Sei Raja Kec. Sei Tualang Raso - Kawasan pergudangan di Kel. Perjuangan, Beting Kuala Kapias, Kapias Pulau Buaya, Pematang Pasir dan Sungai Merbau Kec Teluk Nibung - Kawasan pusat perdagangan dan jasa di Kel. Indra Sakti Kec. Tanjungbalai Selatan - Kawasan perdagangan campuran serta hasil perikanan di kawasan di Kel. Indra Sakti Kec. Tanjungbalai Selatan - Kawasan pariwisata di Kel. Selat Tanjung Medan Kec. Datuk Bandar Timur 15

2. Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Sosial dan Budaya 3. Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Pertahanan dan Keamanan Meliputi: - Diarahkan berupa kawasan cagar budaya di sepanjang Jalan Mesjid, Jalan Asahan, Jalan Gereja dan Jalan Veteran ± 2,72 Ha di Kel. Indra Sakti dan Karya Kec. Tanjungbalai Selatan - Kawasan Pertokoan Lama (Pecinan) dan Vihara di Kecamatan Tanjungbalai Utara dan Tanjungbalai Selatan Meliputi: - Kawasan TNI-AL seluas ± 0,49 ha di Kel. Indra Sakti dan Karya Kec. Tanjungbalai Selatan Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033 2.1.1.1.9 Wilayah Rawan Bencana Identifikasi wilayah rawan bencana di Kota Tanjungbalai dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai bencana yang berpotensi terjadi. Area Kota Tanjungbalai yang relatif berada di dataran rendah dengan kemiringan wilayah hanya sekitar 0-3 meter di atas permukaan laut, membuat Kota Tanjungbalai cenderung rawan terhadap genangan-genangan air baik yang disebabkan oleh air hujan maupun dari pengaruh pasang surut air sungai. Potensi banjir kiriman juga bisa saja terjadi karena posisi Kota Tanjungbalai yang berada di antara pertemuan 2 (dua) sungai besar yakni Sungai Asahan dan Sungai Silau. Wilayah yang relatif rawan terdampak banjir pada umumnya adalah wilayah yang berada di sekitar aliran sungai yaitu di Kelurahan Pahang dan Kelurahan Gading (Kecamatan Datuk Bandar), Kelurahan Bunga Tanjung, Selat Lancang, Selat Tanjung Medan, Semula Jadi dan Kelurahan Pulau Simardan (Kecamatan Datuk Bandar Timur). Tabel 2.5. Daerah Rawan Bencana Banjir di Kota Tanjungbalai, 2015 No Kecamatan Kelurahan 1. Datuk Bandar Kelurahan Pahang Kelurahan Gading 2. Datuk Bandar Timur Kelurahan Bunga Tanjung Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Selat Lancang Selat Tanjung Medan Semula Jadi Pulau Simardan 16

Gambar 2.5. Peta Wilayah Kota Tanjungbalai berdasarkan Rawan Banjir Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai Tahun 2013-2033 Selanjutnya beberapa kejadian bencana yang terjadi di Kota Tanjungbalai dalam kurun waktu 2011-2015 diuraikan pada Tabel berikut: Tabel 2.6. Kejadian Bencana di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Tahun Kejadian Bencana Lokasi Kejadian Keterangan 2011 N/A N/A N/A 2012 Kebakaran Keramat Kubah, Tanjungbalai Kota IV, 31 kasus Tanjungbalai Kota III, Kuala Silau Bestari, Sejahtera,Tanjungbalai Kota I,Perwira, Karya, Indra Sakti, Pantai Burung, Kapias Pulau Buaya, Perjuangan, Pematang Pasir, Seluruh Kelurahan terrdapat pada Kecamatan Datuk Bandar, Selat Tanjung Medan, Semula Jadi, Pulau Simardan 17

2013 Banjir Sijambi, Gading, Pantai Johor, Sirantau, Pahang, Selat Lancang, Selat Tanjung Medan, Bunga Tanjung Kebakaran Tanjungbalai Kota III, Sejahtera, Indrasakti, Sijambi, Pahang 2014 Kebakaran Tanjungbalai Kota I, Kapias Pulau Buaya, Perjuangan, Beting Kuala Kapias, Keramat Kubah Angin Kencang Tanjungbalai Kota II, Perwira, Sijambi, Pantai Johor Banjir tersebut merugikan penduduk sebanyak 5.747 kk dan korban meninggal 1 orang 5 kasus 7 kasus 6 kasus 2015 Kebakaran Tanjungbalai Kota IV, Kuala Silau Bestari, Kapias 28 kasus Pulau Buaya, Sei Merbau, Beting Kuala Kapias, Sijambi, Gading, Sirantau, Pahang, Keramat Kubah Angin Kencang Sejahtera 1 kasus Sumber: BPBD, 2016 2.1.1.2 Demografi Kondisi penduduk Kota Tanjungbalai mengalami berbagai dinamika yang relatif menantang untuk diatasi. Sebelum berpisah dari Kabupaten Asahan melalui Undang-Undang Darurat No.9 tahun 1956, dengan luas hanya 199 ha Tanjungbalai pernah menjadi kota terpadat di Asia Tenggara dengan kepadatan sekitar 20.000 jiwa/km2. Hingga periode 2014, Kota Tanjungbalai dihuni oleh beragam suku di antaranya; Suku Batak (Simalungun, Toba, Mandailing, Pakpak, dan Karo) 42,56 persen, Jawa 17,06 persen, Melayu 15,41 persen, Minang 3,58 persen, Aceh 1,11 persen, dan suku lainnya sebanyak 20,28 persen. Sedangkan dari sisi agama yang dianut, sebagian besar penduduk Kota Tanjungbalai beragama Islam dengan persentase 81,99 dari seluruh populasi. Gambar 2.6. Persentase Penduduk Berdasarkan Suku dan Agama di Kota Tanjungbalai, 2015 Sumber: Kota Tanjungbalai dalam angka 2015 Penduduk yang dijadikan sebagai modal utama pembangunan daerah di Kota Tanjungbalai mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Sampai dengan 2015, jumlah penduduk Kota Tanjungbalai telah 18

mencapai 167.012 jiwa, meningkat dibanding periode 2013 yang sebesar 164.675 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduknya sebesar 1,41 persen. Gambar 2.7. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Sampai dengan periode 2015, jumlah penduduk laki-laki masih mendominasi populasi Kota Tanjungbalai dengan jumlah 84.197 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan berjumlah 82.815 jiwa. Secara usia, penduduk usia 0-4 tahun merupakan penduduk dengan jumlah terbanyak dibanding usia penduduk Kota Tanjungbalai lainnya. Sampai dengan periode 2015, jumlah penduduk usia 0-4 tahun (balita) mencapai 19.535 jiwa dengan jumlah balita laki-laki sebanyak 9.930 jiwa dan balita perempuan sebanyak 9.605 jiwa. Gambar 2.8. Piramida Penduduk Kota Tanjungbalai, 2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Sementara itu jika dilihat dari persebaran penduduk menurut kecamatan, setiap tahunnya selama 2011-2015 Kecamatan Teluk Nibung menjadi daerah dengan jumlah penduduk terbanyak. Pada 2015, jumlah 19

penduduk Kecamatan Teluk Nibung telah mencapai 38.714 jiwa, atau mengalami penambahan sebanyak 2.635 jiwa dibandingkan periode 2011. Kecamatan Tanjungbalai Utara menjadi kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil. Sampai dengan 2015, jumlah penduduk Kecamatan Tanjungbalai Utara sebanyak 17.153 jiwa. Meskipun demikian, Kecamatan Tanjungbalai Utara menjadi daerah terpadat dibanding kecamatan lainnya di Kota Tanjungbalai. Sampai dengan 2015, Kecamatan Tanjungbalai Utara memiliki kepadatan 20.420 jiwa/ha, sedangkan Kecamatan Datuk Bandar menjadi daerah dengan kepadatan terkecil dengan kepadatan 1.625 jiwa/ha. Gambar 2.9. Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Tanjungbalai menurut Kecamatan, 2011-2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Gambar 2.10. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Tanjungbalai Menurut Kecamatan, 2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 20

Bila dilihat berdasarkan laju pertumbuhan penduduk menurut Kecamatan selama Tahun 2011-2015, laju pertumbuhan setiap kecamatan tidak jauh berbeda. Kecamatan Datuk Bandar Timur memiliki laju pertumbuhan terbesar dengan angka rata-rata sebesar 1,1552 persen per tahun, sedangkan Tanjungbalai Utara dengan jumlah penduduk terkecil juga memiliki laju pertumbuhan penduduk terkecil dibandingkan kecamatan lainnya, yakni rata-rata sebesar 1,1535 setiap tahunnya. Tabel 2.7. Laju Pertumbuhan Penduduk Tahun 2011-2015 Menurut Kecamatan Kecamatan 2011 2015 Laju Pertumbuhan Penduduk 2011-2015 (%) Datuk Bandar 34.509 36.547 1,1542 Datuk Bandar Timur 27.509 29.135 1,1552 Tanjungbalai Selatan 19.737 20.903 1,1546 Tanjungbalai Utara 16.197 17.153 1,1535 Sei Tualang Raso 23.190 24.560 1,1546 Teluk Nibung 36.556 38.714 1,1537 Tanjungbalai 157.698 167.012 1,1543 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 2.1.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 2.1.2.1.1 Pertumbuhan PDRB Kinerja perekonomian Kota Tanjungbalai pada periode tahun 2011 2015 menunjukkan perlambatan dibandingkan dari tahun sebelumnya, semula (tahun 2011) laju sebesar 6,02 persen, pada tahun 2012 mengalami peningkatan dengan laju sebesar 6,22 persen lalu terus melambat menjadi 5,94 persen pada tahun 2013, menjadi 5,78 persen pada tahun 2014 dan 5,58 persen pada tahun 2015 namun persentasenya masih berada diatas angka Provinsi Sumatera Utara. Perlambatan ini seiring dengan kondisi pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara dan Nasional yang cenderung melambat pada periode tahun yang sama, dengan perkataan lain juga akibat pengaruh kondisi perekonomian global, nasional dan provinsi. 21

Gambar 2.11. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanjungbalai Dibandingkan Sumatera Utara dan Nasional Tahun 2011-2015. 7,00% 6,50% 6,00% 5,50% 6,66% 6,16% 6,02% 6,22% 6,16% 6,45% 6,08% 5,94% 5,74% 5,78% 5,58% Tanjungbalai Sumatera Utara Indonesia 5,00% 5,21% 5,23% 5,10% 4,79% 4,50% 4,00% 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tanjunbalai Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 mengalami perlambatan disebabkan mayoritas lapangan usaha yang ada mengalami pertumbuhan yang melambat seperti: Pertambangan dan penggalian dari 7,65 persen menjadi 5,81 persen, Pengadaan Listrik & gas dari 10,87 persen menjadi 2,73 persen, Perdagangan besar dan eceran; reperasi mobil dan sepeda motor dari 6,71 persen menjadi 5,24 persen, Transportasi dan Pergudangan dari 7,88 persen menjadi 2,62 persen, Informasi dan Komunikasi dari 8,08 persen menjadi 6,01 persen, Penyediaan Akomodasi & makan minum dari 7,97 persen menjadi 6,95 persen, Real estate dari 8,08 persen menjadi 4,65 persen, Jasa perusahaan dari 5,90 persen menjadi 2,89 persen, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial dari 7,32 persen menjadi 6,63 persen, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dari 8,74 persen menjadi 7,32 persen serta Jasa lainnya dari 8,00 persen menjadi 6,69 persen dan hanya 3 (tiga) dari 17 (tujuh belas) lapangan usaha lainnya mengalami percepatan dengan persentase yang relatif kecil seperti yang terlihat dalam tabel berikut. 22

Tabel 2.8. Laju Pertumbuhan Ekonomi Riil Kota Tanjungbalai ADHK 2010 Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha (%). A. Pertanian,Kehutanan &Perikanan B. Pertambangan & Penggalian C. Industri Pengolahan D. Pengadaan Listrik dan Gas LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 2014* 2015** E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang F. Konstruksi G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reperasi Mobil & Sepeda H. Transportasi &Pergudangan I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum J. Informasi dan Komunikasi K. Jasa Keuangan & Asuransi L. Real Estate M. Jasa Perusahaan N. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial O. Jasa Pendidikan P. Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial Q. Jasa Lainnya Total Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai Catatan: * ) Angka perbaikan **) Angka sementara 3,26 3,29 3,30 5,14 5,42 7,66 7,65 7,68 7,42 5,81 4,76 6,71 5,13 5,53 6,01 10,87 3,15-0,89 4,11 2,73 5,27 5,63 3,02 3,21 3,42 8,06 6,35 7,29 6,46 6,96 6,71 7,77 7,07 6,97 5,24 7,88 6,22 6,88 2,88 2,62 7,97 6,51 7,72 6,47 6,95 8,08 7,13 6,57 6,11 6,01 7,52 10,32 9,10 2,65 2,92 5,27 4,97 4,96 4,71 4,65 5,90 4,79 3,29 3,34 2,89 7,32 7,64 6,72 6,74 6,63 3,80 2,99 6,27 5,20 5,31 8,74 6,80 7,40 7,40 7,32 8,00 7,83 7,45 7,04 6,69 6,02 6,22 5,94 5,78 5,58 23

Gambar 2.12 Laju Pertumbuhan Ekonomi Riil Kota Tanjungbalai ADHK 2010 Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha (%). Pertanian, Kehutanan & Perikanan Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan -0,89 Pengadaan Listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reperasi Mobil & Sepeda Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan & Asuransi Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial Jasa Lainnya 3,26 3,29 3,30 5,14 5,42 7,66 7,65 7,68 7,42 5,81 4,76 6,71 5,13 5,53 6,01 3,15 4,11 2,73 5,27 5,63 3,02 3,21 3,42 8,06 6,35 7,29 6,46 6,96 6,71 7,77 7,07 6,97 5,24 7,88 6,22 6,88 2,88 2,62 7,97 6,50 7,72 6,47 6,95 8,08 7,13 6,57 6,11 6,01 7,52 9,10 2,65 2,92 5,27 4,97 4,96 4,71 4,65 5,90 4,79 3,29 3,34 2,89 7,32 7,64 6,72 6,74 6,63 3,80 2,99 6,27 5,20 5,31 8,74 6,80 7,40 7,40 7,32 8,00 7,83 7,45 7,04 6,69 10,32 10,87 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai -2,00 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 Bila dilihat dari sisi penawaran, nilai total PDRB Kota Tanjungbalai ADHK pada tahun 2015 sebesar Rp.4.637.503,900.000,- (Rp.4,637 triliun), pada tahun 2014 sebesar Rp.4.392.584.700.000,- (Rp.4,392 triliun) lebih tinggi dari tahun 2013 sebesar Rp.4.152.394.100.000,- (Rp.4,152 triliun) sementara atas dasar harga berlaku tahun 2015 sebesar Rp.6.027.318.200.000,-(Rp.6,027 triliun) dan tahun 2014 sebesar Rp.5.426.084.700.000,- (Rp.5,426triliun), lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp.4.855.838.600,- (Rp.4,855 triliun). 24

Tabel 2.9. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha. LAPANGAN USAHA ( JUTAAN RUPIAH ) 2011 2012 2013 2014* 2015** A. Pertanian,Kehutanan & Perikanan 673.340,48 695.502,32 718.464,32 755.402,52 796.324,69 B. Pertambangan & Penggalian 73.833,77 79.483,38 85.591,33 91.942,18 97.282,09 C. Industri Pengolahan 699.032,27 745.911,85 784.207,34 827.584,57 877.298,48 D. Pengadaan Listrik dan Gas 26.440,16 27.274,22 27.031,18 28.141,55 28.908,48 E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 7.367,62 7.782,10 8.017,23 8.274,79 8.558,18 Limbah & Daur Ulang F. Konstruksi 526.423,99 559.852,80 600.686,26 639.490,27 683.967,00 G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reperasi 773.119,45 833.170,77 892.070,53 954.212,82 1.004.170,38 Mobil & Sepeda H. Transportasi &Pergudangan 241.090,58 256.082,76 273.706,31 281.588,40 288.969,55 I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 82.516,21 87.886,91 94.673,34 100.794,44 107.795,13 J. Informasi dan Komunikasi 39.906,53 42.751,15 45.560,51 48.345,10 51.250,52 K. Jasa Keuangan & Asuransi 71.997,63 79.430,88 86.695,47 88.958,39 91.554,33 L. Real Estate 126.346,26 132.627,25 139.200,67 145.754,69 152.530,88 M. Jasa Perusahaan N. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial O. Jasa Pendidikan P. Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial Q. Jasa Lainnya 13.041,81 13.666,60 14.116,68 14.587,52 15.008,80 212.970,07 229.235,54 244.650,33 261.139,25 278.461,29 56.620,68 61.403,33 65.252,56 68.643,08 72.284,84 27.578,16 29.454,32 31.633,03 33.972,90 36.460,29 35.276,95 38.037,71 40.873,06 43.752,22 46.678,95 Total 3.689.902,62 3.919.553,89 4.152.394,15 4.392.584,69 4.637.503,88 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai Catatan : * ) Angka perbaikan **) Angka sementara 25

Gambar 2.13. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha. Jasa Lainnya Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial Jasa Pendidikan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Jasa Perusahaan Real Estate Jasa Keuangan & Asuransi Informasi & Komunikasi Penyediaan Akomodasi & Makan Minum Transportasi & Pergudangan Perdagangan Besar & Eceran, Reperasi Mobil & Sepeda Konstruksi Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang Pengadaan Listrik & Gas Industri Pengolahan Pertambangan & Penggalian Pertanian, Kehutanan & Perikanan 46.678,9 43.752,2 40.873,0 38.037,7 35.277,0 36.460,3 33.972,9 31.633,0 29.454,3 27.578,2 72.284,8 68.643,1 65.252,6 61.403,3 56.620,7 278.461,3 261.139,3 244.650,3 229.235,5 212.970,1 15.008,8 14.587,5 14.116,7 13.666,6 13.041,8 152.530,9 145.754,7 139.200,7 132.627,2 126.346,3 91.554,3 88.958,4 86.695,5 79.430,9 71.997,6 51.250,5 48.345,1 45.560,5 42.751,2 39.906,5 107.795,1 100.794,4 94.673,3 87.886,9 82.516,2 288.969,5 281.588,4 273.706,3 256.082,8 241.090,6 8.558,2 8.274,8 8.017,2 7.782,1 7.367,6 28.908,5 28.141,5 27.031,2 27.274,2 26.440,2 97.282,1 91.942,2 85.591,3 79.483,4 73.833,8 1.004.170,4 954.212,8 892.070,5 833.170,8 773.119,5 683.967,0 639.490,3 600.686,3 559.852,8 526.424,0 877.298,5 827.584,6 784.207,3 745.911,8 699.032,3 796.324,7 755.402,5 718.464,3 695.502,0 673.340,5 2015 2014 2013 2012 2011 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai - 400.000,0 800.000,0 1.200.000,0 Total PDRB Kota Tanjungbalai atas dasar harga berlaku (ADHB) dari tahun ke tahun cukup berfluktuasi seperti diuraikan pada tabel berikut : 26

. LAPANGAN USAHA ( JUTAAN RUPIAH ) 2011 2012 2013 2014* 2015** A. Pertanian,Kehutanan & Perikanan 701.415,79 754.105,97 841.349,50 928.647,32 1.029.878,61 B. Pertambangan & Penggalian 77.003,73 87.070,13 98.069,04 107.984,92 123.473,62 C. Industri Pengolahan 733.828,11 806.989,03 890.863,68 991.121,37 1.103.564,60 D. Pengadaan Listrik dan Gas 34.114,88 39.851,41 39.876,84 39.992,83 42.070,41 E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, 7.649,80 8.359,72 8.910,30 9.536,86 10.246,88 Limbah & Daur Ulang F. Konstruksi 558.020,69 645.511,58 731.650,15 817.470,64 929.370,14 G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reperasi 824.328,51 908.173,07 1.020.769,25 1.173.584,42 1.296.098,96 Mobil & Sepeda H. Transportasi &Pergudangan 254.407,19 282.048,58 324.318,71 350.011,47 378.636,79 I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 85.972,00 95.561,04 109.262,34 124.099,71 137.447,68 J. Informasi dan Komunikasi 40.699,99 44.449,44 46.737,47 48.920,45 52.442,83 K. Jasa Keuangan & Asuransi 75.479,76 87.992,27 101.007,61 108.969,86 117.306,84 L. Real Estate 133.001,20 146.553,55 167.593,80 185.591,72 200,871,54 M. Jasa Perusahaan 13.562,65 14.795,69 15.854,49 17.040,36 18.201,16 N. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial 231.909,92 264.263,40 301.384,63 343.964,27 388.021,64 O. Jasa Pendidikan 62.234,70 66.250,63 72.441,09 80.397,35 86.970,21 P. Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial 28.947,35 32.317,37 35.777,99 41.129,35 47.775,12 Q. Jasa Lainnya 37.901,04 42.083,28 49.972,70 57.621,84 64.941,19 Total 3.900.477,31 4.326.376,16 4.855.838,59 5.426.084,74 6.027.318,22 Sumber : BPS Kota Tanjungbalai Catatan : * ) Angka perbaikan **) Angka sementara 27

Gambar 2.14. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2010 Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha. Jasa Lainnya Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial Jasa Pendidikan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Jasa Perusahaan Real Estate Jasa Keuangan & Asuransi Informasi & Komunikasi Penyediaan Akomodasi & Makan Minum Transportasi & Pergudangan Perdagangan Besar & Eceran, Reperasi Mobil & Sepeda Konstruksi Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang Pengadaan Listrik & Gas Industri Pengolahan Pertambangan & Penggalian Pertanian, Kehutanan & Perikanan Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai 64.941,2 57.621,8 49.972,7 42.083,3 37.901,0 47.775,1 41.129,3 35.777,0 32.317,4 28.947,3 86.970,2 80.397,4 72.441,1 66.250,6 62.234,7 388.021,6 343.964,3 301.384,6 264.263,4 231.909,9 18.201,2 17.040,4 15.854,5 14.795,7 13.562,6 200.871,5 185.591,7 167.593,8 146.553,5 133.001,2 117.306,8 108.969,9 101.007,6 87.992,3 75.479,8 52.442,8 48.920,4 46.737,5 44.449,4 40.700,0 137.447,7 124.099,7 109.262,3 95.561,0 85.972,0 378.636,8 350.011,5 324.318,7 282.048,6 254.407,2 1.296.099,0 1.173.584,4 1.020.769,2 908.173,1 824.328,5 929.370,1 817.470,6 731.650,1 645.511,6 558.020,7 10.246,9 9.536,9 8.910,3 8.359,7 7.649,8 42.070,4 39.992,8 39.876,8 39.851,4 34.114,9 1.103.564,6 991.121,9 890.863,7 806.989,0 733.828,1 123.473,6 107.984,9 98.069,1 87.070,1 77.003,7 1.029.878,6 982.647,3 841.349,5 754.106,0 701.416,0-400.000,0 800.000,0 1.200.000,0 2015 2014 2013 2012 2011 Nilai PDRB Kota Tanjungbalai dari tahun 2011-2015, terutama ditopang oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reperasi Mobil dan Sepeda Motor, disusul oleh lapangan usaha Industri Pengolahan dan lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yaitu sebesar 56,90 persen pada tahun 2015, sedikit dibawah persentase pada tahun 2014 yaitu sebesar 58,01 persen. 2.1.2.1.2 Struktur Ekonomi Pada tahun 2015 struktur ekonomi Kota Tanjungbalai terutama didominasi oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reperasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 21,50 persen, disusul oleh 28

lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 18,31 persen, lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 17,09 persen, lapangan usaha Konstruksi sebesar 15,42 persen, lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 6,28 persen dan lapangan usaha lainnya. Struktur ekonomi Kota Tanjungbalai menunjukkan terjadinya pergeseran lapangan usaha sebahagian masyarakat dari lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dan lapangan usaha Industri Pengolahan ke lapangan usaha lainnya terutama Perdagangan Besar dan Eceran, Reperasi Mobil dan Sepeda Motor, lapangan usaha Konstruksi, lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi serta Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebagaimana yang terlihat pada tabel berikut. Tabel 2.11. Struktur Ekonomi Kota Tanjungbalai Atas Dasar Harga Berlaku 2010 Tahun 2011-2015 Menurut Lapangan Usaha (%). MENURUT LAPANGAN USAHA ( JUTAAN RUPIAH ) LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 2014* 2015** A. Pertanian,Kehutanan & Perikanan/agriculture, forestry & 17,98 17,43 17,33 18,11 17,09 Fishing B. Pertambangan & Penggalian 1,97 2,01 2,02 1,99 2,05 C. Industri Pengolahan 18,81 18,65 18,35 18,27 18,31 D. Pengadaan Listrik dan Gas 0,87 0,92 0,82 0,74 0,70 E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang 0,20 0,19 0,18 0,18 0,17 F. Konstruksi 14,31 14,92 15,07 15,07 15,42 G. Perdagangan Besar dan Eceran; Reperasi Mobil & Sepeda 21,13 20,99 21,02 21,63 21,50 H. Transportasi &Pergudangan 6,52 6,52 17,33 6,45 6,28 I. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum J. Informasi dan Komunikasi K. Jasa Keuangan & Asuransi L. Real Estate M,N. Jasa Perusahaan O. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial P. Jasa Pendidikan Q. Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial R,S,T,U. Jasa Lainnya Total Sumber : BPS Kota Tanjungbalai Catatan : * ) Angka perbaikan **) Angka sementara 2,20 2,21 2,02 2,29 2,28 1,04 1,03 18,35 0,90 0,87 1,94 2,03 0,82 2,01 1,95 3,41 3,39 0,18 3,42 3,33 0,35 0,34 15,07 0,31 0,30 5,95 6,11 21,02 6,34 6,44 1,60 1,53 1,49 1,48 1,44 0,74 0,75 0,74 0,76 0,79 0,97 0,97 1,03 1,06 1,08 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 29

Gambar 2.15. Struktur Ekonomi Kota Tanjungbalai atas dasar harga berlaku 2010 Tahun 2011-2015 menurut lapangan usaha (dalam %). Jasa Lainnya Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial Jasa Pendidikan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan & Jaminan Sosial Jasa Perusahaan Real Estate Jasa Keuangan & Asuransi Informasi & Komunikasi Penyediaan Akomodasi & Makan Minum Transportasi & Pergudangan Perdagangan Besar & Eceran, Reperasi Mobil & Sepeda Konstruksi Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang Pengadaan Listrik & Gas Industri Pengolahan Pertambangan & Penggalian Pertanian, Kehutanan & Perikanan 1,08 1,06 1,03 0,97 0,97 0,79 0,76 0,74 0,75 0,74 1,44 1,48 1,49 1,53 1,6 0,3 0,31 0,34 0,35 3,33 3,42 0,18 3,39 3,41 1,95 2,01 0,82 2,03 1,94 0,87 0,9 1,03 1,04 2,28 2,29 2,02 2,21 2,2 0,17 0,18 0,18 0,19 0,2 0,7 0,74 0,82 0,92 0,87 2,05 1,99 2,02 2,01 1,97 6,44 6,34 6,11 5,95 6,28 6,45 6,52 6,52 15,07 18,35 17,33 15,42 15,07 15,07 14,92 14,31 18,31 18,27 18,35 18,65 18,81 17,09 18,11 17,33 17,43 17,98 21,02 21,5 21,63 21,02 20,99 21,13 2015 2014 2013 2012 2011 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai 0 5 10 15 20 25 2.1.2.1.2 Laju Inflasi Sesuai dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungbalai, pendataan terhadap inflasi tidak dilakukan di Kota Tanjungbalai. Ukuran inflasi Kota Tanjungbalai mengacu pada perkembangan inflasi Kota Pematangsiantar. Sehingga gambaran inflasi Kota Pematangsiantar dianggap dapat mewakili inflasi di Kota Tanjungbalai. Selama lima tahun terakhir, perkembangan inflasi Kota Pematangsiantar mengalami perubahan yang dinamis. Pada periode 2013, inflasi Kota Pematangsiantar mencapai nilai tertinggi sebesar 12,02 30

persen. Angka inflasi tersebut bahkan lebih tinggi dari inflasi Provinsi Sumatera Utara dan inflasi nasional. Namun pada 2015, nilai inflasi mengalami penurunan menjadi sebesar 3,36 persen. Gambar 2.16. Perkembangan Inflasi Beberapa Daerah Di Sumatera Utara Dan Nasional, 2011-2015 Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2016 2.1.2.1.3 PDRB Per kapita Perkembangan perekonomian Kota Tanjungbalai yang diikuti dengan pertambahan jumlah penduduk akan berdampak pada PDRB perkapita. Tingkat kesejahteraan suatu daerah dapat tercermin dari besarnya PDRB perkapita, meskipun angka tersebut tidak menggambarkan pendapatan penduduk secara nyata dan tidak mencerminkan pemerataan karena angka ini hanya merupakan rata-rata. PDRB perkapita penduduk Kota Tanjungbalai berdasarkan harga berlaku tahun 2010 mengalami peningkatan terus menerus sejak tahun 2011 hingga tahun 2015. PDRB per kapita Kota Tanjungbalai atas dasar harga berlaku 2010, selama periode tahun 2011 2015 meningkat dari semula sebesar Rp.24.730.563,- pada tahun 2011 menjadi Rp.36.089.000 pada tahun 2015 dengan pertumbuhan ratarata pada periode tahun 2011 2015 sebesar 9,95 persen. Sementara berdasarkan harga konstan 2010 terlihat PDRB perkapita Kota Tanjungbalai meningkat relatif stabil dimana tahun 2011 dari sebesar Rp23.398.538,- menjadi Rp.27.767.000 pada tahun 2015 dengan pertumbuhan rata-rata pada periode tahun 2011 2015 sebesar 4,33 persen sebagaimana disajikan pada tabel berikut. Tabel 2.12. PDRB Perkapita Kota Tanjungbalai ADHB dan ADHK 2010 Tahun 2011-2015. Tahun Atas Dasar Harga Berlaku (Rp.) %tase Kenaikan Atas Dasar Harga Konstan (Rp.) %tase Kenaikan 2011 24.730.563 10,13 23.398.538 4,20 2012 27.045.424 9,36 24.497.212 4,70 2013 29.845.464 10,35 25.560.430 4,34 2014* ) 32.872.125 2015** ) 36.089.000 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai Catatan : * ) Angka perbaikan **) Angka sementara 10,14 9,79 26.673.437 27.767.000 4,35 4,09 31

Gambar 2.17. Perkembangan PDRB Per Kapita Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai 2016, (diolah) *) Angka Sementara 2.1.2.1.4 Tingkat Kemiskinan Kemiskinan menjadi salah satu permasalahan utama yang dihadapi Kota Tanjungbalai. Jumlah penduduk miskin di Kota Tanjungbalai mengalami tren penurunan selama Tahun 2011-2014. Pada periode 2015, jumlah penduduk miskin di Kota Tanjungbalai meningkat menjadi sebanyak 25.090 jiwa dengan persentase 15,08 persen dibanding jumlah seluruh penduduk atau meningkat sebesar 7,56 persen. Berdasarkan hal tersebut, tugas pemerintah kota dalam menanggulangi kemiskinan semakin berat. Untuk itu kemiskinan perlu dijadikan sebagai isu strategis yang membutuhkan arah kebijakan yang tepat. Gambar 2.18. Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: BPS KotaTanjungbalai, 2016 Menurut BPS, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) adalah ukuran kesenjangan pengeluaran masingmasing penduduk miskin terhadap batas kemiskinan. Pada Tahun 2012-2014 terjadi peningkatan pada indeks kedalaman kemiskinan, hal tersebut menunjukkan kehidupan ekonomi penduduk miskin di Kota Tanjungbalai semakin terpuruk. 32

Indeks Keparahan Kemiskinan memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Berdasarkan kondisi Tahun 2014, indeks keparahan kemiskinan mengalami penurunan, hal ini mengindikasikan berkurangnya ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin. Tabel 2.13. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Kota Tanjungbalai, 2010 2014 Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 2,65 2,21 1,85 2,63 2,62 Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0,72 0,48 0,39 0,64 0,63 Sumber: BPS KotaTanjungbalai, 2016 2.1.2.1.5 Gini Rasio Gini rasio adalah angka yang digunakan untuk menunjukkan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan. Besar gini rasio dimulai dari 0 sampai dengan 1. Jika gini rasio sama dengan 0, berarti distribusi pendapatan sudah merata dengan sempurna (dengan kata lain tidak terjadi ketimpangan distribusi pendapatan). Sebaliknya, jika gini rasio sama dengan 1, berarti distribusi pendapatan tidak merata secara sempurna. Untuk lebih jelasnya, standar penilaian gini rasio dapat ditentukan dengan menggunakan kriteria (Heri Susanti dkk, Indikator-Indikator Makro Ekonomi, LPEM-FEUI, 1995) sebagai berikut: - GR < 4 : ketimpangan rendah - 0,4 < GR < 0,5 : ketimpangan sedang - GR > 0,5 : ketimpangan tinggi Perkembangan gini rasio Kota Tanjungbalai selama Tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi. Pada Tahun 2014 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, tetapi kembali meningkat tajam pada Tahun 2015 dari 0,2900 menjadi 0,3647. Berdasarkan penilaian kriteria gini rasio dapat disimpulkan bahwa Kota Tanjungbalai memiliki tingkat ketimpangan pendapatan yang rendah. Gambar 2.19. Perkembangan Gini rasio Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2016 33

2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial 2.1.2.2.1. Pendidikan Pendidikan menjadi salah satu isu strategis dalam fokus peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Tanjungbalai. Berikut ini diuraikan mengenai gambaran umum tentang pendidikan di Kota Tanjungbalai dalam kurun waktu lima tahun. 1. Angka Melek Huruf Angka Melek Huruf merupakan proporsi penduduk usia 15 tahun ke atas yang mempunyai kemampuan membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya, tanpa harus mengerti apa yang di baca/ditulisnya. Angka melek huruf untuk Kota Tanjungbalai selama lima tahun menunjukkan peningkatan, bahkan jenis kelamin laki-laki sudah mencapai 100 persen. Tabel 2.14. Tingkat Melek Huruf 10 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin, 2011 2015 Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Laki-laki 99,28 99,60 99,82 98,96 100 Perempuan 96,84 98,76 97,60 97,69 99,50 Laki-laki + Perempuan 98,05 99,18 98,71 99,32 99,75 Sumber: Susenas,2011-2016 2. Angka rata-rata lama sekolah Selama beberapa tahun terakhir, angka rata-rata lama sekolah Kota Tanjungbalai mengalami fluktuasi meskipun tidak terlalu besar. Pada 2011, angka rata-rata lama sekolah sebesar 8,66 tahun. Pada periode 2015, angka rata-rata lama sekolah meningkat sebesar 0,41 menjadi 9,07 tahun. Artinya bahwa penduduk Kota Tanjungbalai rata-rata telah berpendidikan SLTP. Gambar 2.20. Angka Rata-rata Lama Sekolah Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 3. Angka Partisipasi Kasar APK merupakan proporsi anak sekolah pada suatu jenjang tertentu terhadap penduduk pada kelompok usia tertentu. Berikut ini diuraikan perkembangan APK Kota Tanjungbalai selama tahun 2011-2015. 34

Tabel 2.15. Perkembangan APK Kota Tanjungbalai (%), 2011 2015 No Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015 1. PAUD 8,04 8,84 12,75 8,48 7,44 2. SD/MI 98,81 104,59 105,05 106,75 108,15 3. SMP/MTs 88,50 85,47 81,43 81,21 85,73 4. SMA/MA 89,57 93,53 70,06 79,17 83,31 5. PT N/A N/A N/A N/A 20,24 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 4. Angka Partisipasi Murni Keikutsertaan penduduk Kota Tanjungbalai dalam program pendidikan sesuai dengan usia sekolah menunjukan perkembangan yang menggembirakan. Menurut data BPS Kota Tanjungbalai, pada tahun 2015 Angka Partisipasi Murni (APM) pada jenjang pendidikan dasar (SD/MI) dan jenjang pendidikan menengah (SMA/MA) relatif tinggi. Seperti terlihat pada tabel 2.16, APM untuk jenjang SD/MI sebesar 95,27 persen dan APM untuk jenjang SMA/MA sebesar 71,09 persen. Sedangkan APM untuk jenjang SMP/MTs sebesar 69,43 persen. Tabel 2.16. Perkembangan APM Kota Tanjungbalai, 2011 2015 No Jenjang Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015 1 SD/MI 89,46 92,86 94,05 95,05 95,27 2 SMP/MTs 65,85 65,18 65,33 67,30 69,43 3 SMA/MA 59,92 72,53 56,82 59,51 71,09 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 5. Angka Pendidikan Yang Ditamatkan Persentase penduduk Kota Tanjungbalai yang memiliki ijazah/sttb menurut seluruh tingkat pendidikan masih sangat rendah. Selama Tahun 2013-2015 belum menunjukkan peningkatan secara signifikan, hal tersebut menandakan tingginya angka putus sekolah, bahkan pada tingkan pendidikan dasar. Tabel 2.17. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki TINGKAT TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015 SD/MI N/A N/A 27,56 27,64 23,55 SMP/MTs N/A N/A 23,03 21,14 21,82 SMA/MA N/A N/A 25,29 26,43 25,18 Perguruan Tertinggi (D IV/S1) N/A N/A 3,96 3,16 4,92 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 6. Sarana dan Prasarana Sekolah Sampai dengan periode 2015, jumlah sekolah sebagai prasarana pendidikan di Kota Tanjungbalai sebanyak 158 sekolah. Angka tersebut terbagi sesuai dengan tingkat pendidikan dengan rincian Taman Kanak-kanak (TK) 18 sekolah, Raudatul Atfal (RA) 3 sekolah, Sekolah Dasar (SD) 76 sekolah, Madrasah Ibtidaiyah (MI) 25 sekolah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 19 sekolah, Madrasah 35

Tsanawiyah (MTs) 12 sekolah, Sekolah Menengah Atas (SMA) 11 sekolah, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 8 sekolah, dan Madrasah Aliyah (MA) 7 sekolah. Gambar 2.21. Banyaknya Sekolah negeri dan swasta menurut jenisnya Kota Tanjungbalai, 2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 7. Harapan lama sekolah Sesuai dengan publikasi terbaru BPS Kota Tanjungbalai, angka melek huruf (AMH) yang biasanya digunakan sebagai salah satu komponen dalam menghitung Koefisien Pembangunan Manusia (IPM) dianggap sudah tidak relevan. Sehingga indikator untuk menghitung dimensi pendidikan penduduk salah satunya menggunakan angka harapan lama Sekolah (HLS). HLS merupakan lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang, dengan asumsi kemungkinan anak tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur berikutnya sama dengan rasio penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini. Tujuan penghitungan HLS adalah untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak. Angka HLS Kota Tanjungbalai selama periode 2011-2013 menunjukan tren meningkat. Pada 2011, angka HLS Kota Tanjungbalai hanya sebesar 12,75 tahun meningkat menjadi 13,76 tahun pada 2013. Angka tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2014 menjadi 12,25 tahun tetapi meningkat kembali menjadi 12,40 tahun pada tahun 2015. Gambar 2.22.Perkembangan Angka Harapan Lama Sekolah Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: Koefisien Pembangunan Manusia Kota Tanjungbalai, 2012-2015 36

B. Aspek Kesehatan Aspek kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat. Pemenuhan pelayanan dasar kesehatan kepada masyarakat harus dikedepankan seiring pembangunan aspek lainnya. Berikut ini diuraikan gambaran umum pembangunan kesehatan selama lima tahun terakhir. 1. Jumlah Kematian Bayi dan Balita Jumlah kematian bayi pada tahun 2015 mengalami penurunan signifikan sebesar 114 orang menjadi 38 orang, sedangkan jumlah kematian balita mengalami peningkatan sebesar 31 orang menjadi 83 orang. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan pelayanan kesehatan balita menjadi fokus perhatian yang harus lebih ditingkatkan ke depan. Tabel 2.18. Jumlah Kematian Bayi dan Balita Kota Tanjungbalai, 2011 2015 No Tahun Jumlah Kematian Bayi Jumlah Kematian Balita 1 2011 114 31 2 2012 25 128 3 2013 35 14 4 2014 77 52 5 2015 38 83 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 2. Jumlah Kematian Ibu Angka jumlah kematian ibu yang tertinggi diperoleh pada tahun 2011 yaitu sebanyak 13 orang. Selanjutnya jumlah kematian ibu pada tahun 2015 relatif sama dengan tahun sebelumnya yakni sebanyak 4 orang. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan menyusui semakin membaik. Gambar 2.23. Jumlah Kematian Ibu Kota Tanjungbalai, 2011 2015 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, 2015 3. Persentase Penolong Kelahiran Salah satu indikator yang bisa digunakan untuk melihat tingkat kelangsungan hidup bayi adalah persentase penolong kelahiran. Di Kota Tanjungbalai, persentase penolong kelahiran mengalami fluktuasi pada berbagai jenis penolong. Dari kedua jenis penolong yang diklasifikasikan, tenaga kesehatan menjadi penolong kelahiran dengan nilai persentase yang lebih tinggi dari penolong kelahiran lainnya. Pada tahun 2011, persentase 37

kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan sudah mencapai angka 100 persen tetapi angka tersebut menurun menjadi 88,27 persen pada periode 2015. Tabel 2.19. Persentase Penolong Kelahiran di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Tahun No Penolong Kelahiran 2011 2012 2013 2014 2015 1 Tenaga Kesehatan 100 75,89 92,45 88,08 88,27 2 Non Tenaga Kesehatan 0 24,11 7,55 11,92 11,73 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 4. Angka Harapan Hidup Perkembangan angka harapan hidup penduduk Kota Tanjungbalai mengalami berfluktiasi setiap tahunnya. Pada tahun 2013-2014 angka harapan hidup mengalami penurunan signifikan dari 64,42 tahun menjadi 61,40 tahun. Pada periode 2015 angka harapan hidup Kota Tanjungbalai sedikit meningkat menjadi 61,90 tahun. Dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Sumatera Utara, Kota Tanjungbalai peringkat kedua terendah menurut Angka Harapan Hidup. Hal ini tentunya menjadi evaluasi bagi pemerintah daerah untuk melakukan peningkatan dalam pemeliharaan kesehatan rakyatnya dengan penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai, menjaga kecukupan gizi dan kesehatan lingkungan. Gambar 2.24. Perkembangan Angka Usia Harapan Hidup Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 5. Bayi Gizi Buruk Selama beberapa tahun terakhir, angka kelahiran bayi di Kota Tanjungbalai mengalami kenaikan. Sampai dengan 2015, jumlah bayi yang lahir di Kota Tanjungbalai tercatat sebanyak 3.459 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 bayi mengalami berat badan yang rendah saat dilahirkan. Di sisi lain, bayi dengan gizi buruk di Kota Tanjungbalai mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, ada 3 (tiga) faktor penyebabnya, yaitu: kemiskinan, kurangnya pengetahuan orang tua tentang pemberian gizi yang baik serta faktor penyakit bawaan pada anak seperti jantung, TBC, HIV,AIDS dan diare. Pada tahun 2011, terdapat 17 bayi gizi buruk. Setahun berikutnya, jumlah bayi gizi buruk menurun menjadi 8 jiwa. Namun pada 2015 angka bayi gizi buruk meningkat tajam menjadi 31 jiwa. 38

Tabel 2.20. Jumlah Bayi Lahir, Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), BBLR Dirujuk, dan Bergizi Buruk di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 No Kategori 2011 2012 2013 2014 2015 1 Bayi lahir 3.182 2.828 3.627 3.648 3.459 Tahun 2 Jumlah BBLR 46 12 166 38 22 3 BBLR yang dirujuk 0 12 166 9 3 4 Gizi Buruk 17 8 37 26 31 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Selanjutnya beberapa indikator utama yang menunjukkan keberhasilan pembangunan kesehatan di Kota Tanjungbalai selama Tahun 2011-2015 diuraikan pada tabel berikut. Tabel 2.21. Perkembangan Indikator Kesehatan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Capaian Kinerja Outcome No Indikator Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 1 Cakupan kelurahan Siaga Aktif % 13 13 18 18 18 2 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 3 Persentase Balita ditimbang berat badannya (D/S) 4 Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan % 21 13 43 37 39 % 39,44 38,23 70,18 70 80,07 % 43 137 0 0 3 5 Persentase Bayi 0-6 bulan % 65,07 35,27 8,56 8,6 11,5 mendapat ASI Eksklusif 6 Persentase Bayi mendapat kapsul % 0 80,48 34,82 80,14 73,18 vitamin A 7 Cakupan rumah sehat % 70 64,2 27,84 38,2 45,99 8 Persentase Hotel yang memenuhi syarat kesehatan 9 Persentase Restoran yang memenuhi syarat kesehatan 10 Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),(%) 11 Cakupan Desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 12 Tingkat kematian karena tuberkulosis (per 100,000 penduduk) Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, 2016 C. Pertanahan % 100 n.a 100 100 100 % 79,63 58,33 n.a n.a 74,8 % 56,45 12,18 32,45 n.a 27 % 100 100 100 100 100 /100,000 Pddk 2,06 2,54 2,5 1,21 4,79 Secara umum, kepemilikan tanah di Kota Tanjungbalai berstatus hak milik. Tanah dengan status hak milik terbanyak berada di Kecamatan Datuk Bandar dengan jumlah 180, sedangkan kepemilikan tanah dengan status hak milik terkecil berada di Kecamatan Tanjungbalai Utara dengan jumlah 28. 39

Tabel 2.22. Status Kepemilikan Tanah Menurut Jenis Hak dan Kecamatan Kota Tanjungbalai, 2015 Kecamatan Hak Hak Guna Hak Hak Hak Guna Milik Bangunan Pakai Pengelolaan Usaha Datuk Bandar 24 0 0 0 0 Datuk Bandar Timur 7 0 0 0 0 Tanjungbalai Selatan 18 0 0 0 0 Tanjungbalai Utara 8 0 0 0 0 Sei Tualang Raso 2 0 4 0 0 Teluk Nibung 10 1 0 0 0 Tanjungbalai 69 1 4 0 0 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 D. Ketenagakerjaan 1. Kesempatan Kerja (Rasio Penduduk yang Bekerja) Kesempatan kerja merupakan perbandingan jumlah penduduk yang bekerja terhadap jumlah angkatan kerja. Pada tahun 2011 dan 2015 rasio kesempatan kerja Kota Tanjungbalai berada pada angka yang tidak jauh berbeda yaitu 0,891 dan 0,899. Dengan kata lain, pada tahun 2011 dan tahun 2015 jumlah angkatan kerja yang telah mendapatkan pekerjaan sebanyak 89 persen, sedangkan sisanya sebesar 11 persen masih mencari pekerjaan atau menganggur. Gambar 2.25. Rasio Kesempatan Kerja Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai 2016, (diolah) 2. Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja di Kota Tanjungbalai dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang relatif besar. Pada Tahun 2011, jumlah tenaga kerja di Kota Tanjungbalai hanya sebanyak 97.954 orang. Angka tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 2,5 persen pada 2015 sehingga jumlah tenaga kerja di Kota Tanjungbalai menjadi 110.888 orang. Menariknya, Penambahan jumlah tenaga kerja di Kota Tanjungbalai pada periode 2015 didapatkan dari pertumbuhan jumlah penduduk bukan berasal dari angkatan kerja sebesar 25 persen dibanding pada 2011. 40

Tabel 2.23. Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut Jenis Kegiatan Utama Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Tahun No Jenis Kegiatan 2011 2012 2013 2014 2015 A Angkatan Kerja 66.772 65.055 62.261 68.469 71.893 1. Bekerja 59.509 55.457 56.671 62.958 64.659 2. Mencari Pekerjaan 7.263 9.598 5.590 5.511 7.234 B Bukan Angkatan Kerja 31.182 32.472 41.712 40.619 38.995 Tanaga Kerja (A+B) 97.954 97.527 103.973 109.088 110.888 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Jumlah angkatan kerja menurut jenis pendidikan yang ditamatkan pada Tahun 2015 masih didominasi tingkat pendidikan sekolah dasar (SD) yakni mencapai angka 23.210 orang. Hal ini menandakan masih rendahnya kualitas/mutu yang dimiliki tenaga kerja di Kota Tanjungbalai. Tabel 2.24. Penduduk 15 Tahun ke Atas Termasuk Angkatan Kerja Menurut Jenis Pendidikan yang Ditamatkan Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Tahun Angkatan Kerja SD SLTP SLTA PT Total 2011 25.347 14.788 26.637 N/A 66.772 2012 23.878 15.230 25.947 N/A 65.055 2013 22.216 14.173 25.872 N/A 62.261 2014 24.710 14.471 29.288 N/A 68.469 2015 23.210 13.200 22.046 13.437 71.893 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 2.1.2.2.2. Fokus Seni Budaya Dan Olahraga A. Seni Budaya Kota Tanjungbalai merupakan sebuah kota yang sudah berusia lama dan memiliki kekayaan alam dan kekayaan budaya yang cukup besar dengan potensi budaya dan nilai-nilai tradisi yang telah mengakar. Kebijakan pembangunan seni dan kebudayaan selama ini diarahkan dalam rangka memperkuat, mengembangkan dan melestarikan potensi budaya lokal dalam rangka membentuk karakteristik masyarakat daerah, mencegah masuknya budaya lain yang negatif atau tidak sesuai dengan budaya lokal. Beberapa kebijakan pengembangan nilai seni dan budaya yang selama ini telah dilaksanakan di Kota Tanjungbalai antara lain pembangunan gedung sejarah yang bertujuan untuk penyediaan informasi tentang sejarah dan kebudayaan Kota Tanjungbalai dan sebuah balai di tepi sungai Asahan yang diberi nama Balai di Ujung Tanjung. Wisata budaya juga dilakukan dengan mengadakan Pesta Kerang setiap tahun yang sekaligus untuk memperingati hari jadi Kota Tanjungbalai yang diisi dengan berbagai kegiatan seperti pagelaran dan festival budaya, pemilihan parano dan daro, wisata kuliner dan memperkenalkan makanan dan kerajinan khas Kota Tanjungbalai. Berikut ini merupakan tabel yang dapat menunjukkan potensi budaya Kota Tanjungbalai. 41

Tabel 2.25. Rekapitulasi Potensi Seni Budaya di Kota Tanjungbalai, 2015 No Gedung Seni dan Budaya Jumlah 1 Jumlah Grup Kesenian 33 2 Gedung Pertunjukan 2 3 Gedung Bersejarah 2 4 Bangunan Lama 5 Sumber: Dispora Budpar Kota Tanjungbalai, 2016 Tabel 2.26. Jenis Sanggar Seni di Kota Tanjungbalai, 2015 No 1 Teater Gedung Seni dan Budaya 2 Pencat Silat 3 Gondang Sembilan 4 Tari Melayu Sumber: Dispora Budpar Kota Tanjungbalai, 2016 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa potensi seni budaya di Kota Tanjungbalai masih sangat minim, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah sarana dan prasarana seni budaya yang ada, maupun apresiasi penduduk Kota Tanjungbalai terhadap seni budaya tersebut. B. Olahraga Kebijakan pembangunan pada urusan pemuda dan olahraga diarahkan pada upaya mewujudkan peningkatan sarana dan prasarana olahraga di lingkungan masyarakat, melakukan pembinaan atletatlet prestasi di tingkat daerah, pembinaan organisasi kepemudaan serta peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepemudaan dan fasilitasi aksi bhakti sosial kepemudaan melalui pelaksanaan jambore pemuda antar daerah, dengan harapan terwujudnya pemuda yang sehat, agamis dan berbudaya. Dalam mendukung kegiatan pemuda dan olahraga di Kota Tanjungbalai saat ini telah tersedia Jumlah sarana dan prasarana olah raga yang cukup memadai. Terdapat 1 buah gedung olahraga yang merupakan gedung olahraga serba guna atau multi fungsi dan 1 buah stadion. Kemudian, penyelenggaraan kegiatan olahraga dan kepemudaan selain difasilitasi oleh Pemerintah Kota juga bekerjasama dengan KONI dan organisasi pemuda lainnya. Berdasarkan data tahun 2016, terdapat 33 cabang olahraga dengan 70 atlet, selain itu terdapat 16 pelatih olahraga yang berada di Kota Tanjungbalai. Jumlah organisasi kepemudaan yang ada menyebar di beberapa kecamatan diantaranya merupakan organisasi pemuda yang sudah cukup terkenal di masyarakat seperti: AMPI, KNPI, Karang Taruna, OKP dan Kelompok Pemuda Produktif yang telah terdaftar dan dibina oleh Pemerintah Kota. Pada tahun 2011 jumlah organisasi pemuda yang terdaftar sebanyak 85 buah dengan jumlah organiasi pemuda yang aktif lebih kurang sebanyak 44 buah dan organisasi karang taruna sebanyak 7 buah. Tabel 2.27. Prasarana Olahraga Kota Tanjungbalai, 2015 No Bangunan Jumlah 1 Gelanggang/Balai Remaja 3 2 Lapangan Olahraga 15 Sumber: Dispora Budpar Kota Tanjungbalai, 2016 Penyelenggaraan kegiatan olah raga, yang dilaksanakan/diprogramkan oleh Pemerintah Daerah meliputi: Pekan Olahraga Daerah (PORDA), Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA), kompetisi, festival, Kejurda, Kejurnas dan turnamen turnamen lainnya dan kegiatan-kegiatan olahraga yang dilaksanakan oleh masyarakat/swasta/sponsor/pihak ketiga. Kegiatan olah raga yang rutin dilaksanakan 42

oleh Pemerintah Kota Tanjungbalai adalah PORDA dan POPDA dan beberapa kegiatan atau eveneven dalam rangka menyambut hari-hari besar seperti hari kemerdekaan, maupun event-event oleh masyarakat/swasta/ sponsor/pihak ketiga. 2.1.3. ASPEK PELAYANAN UMUM 2.1.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib Aspek pelayanan umum fokus pada layanan bidang wajib terdiri dari urusan: pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, kependudukan dan pencatatan sipil, pemberdayaan perempuan & perlindungan anak, sosial, ketenagakerjaan, koperasi dan usaha kecil menengah, penanaman modal, kebudayaan, kepemudaan dan olah raga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daereh, kepegawaian, ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat dan desa, statistik, kearsipan, komunikasi dan informatika serta perpustakaan. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan capaian indikator yang mencakup fokus layanan bidang wajib. Tabel 2.28. Aspek, Fokus dan Indikator Kinerja Layanan Urusan Wajib Pemerintahan Daerah Kota Tanjungbalai, 2011-2015 No Bidang Urusan /Indikator 2011 2012 2013 2014 2015 I PENDIDIKAN 1 Rasio ketersediaan sekolah terhadap murid PAUD 1:35 1:36 1:36 1:33 1:35 2 Rasio ketersediaan sekolah terhadap murid SD/MI 1:241 1:231 1:238 1:242 1:208 3 Rasio ketersediaan sekolah terhadap 1:356 1:235 1:372 1:379 1:348 murid SMP/MTs 4 Rasio ketersediaan sekolah terhadap 1:360 1:320 1:385 1:388 1:376 murid SMA/MA 5 Rasio guru terhadap murid PAUD 1:11 1:11 1:11 1:9 1:10 6 Rasio guru terhadap murid SD/MI 1:21 1:16 1:21 1:21 1:18 7 Rasio guru terhadap murid SMP/MTs 1:13 1:8 1:14 1:14 1:15 8 Rasio guru terhadap murid SMA/MA/MK 1:14 1:12 1:15 1:15 1:15 9 Penduduk yang berusia >15 tahun 98,05 99,18 98,71 99,32 99,75 melek huruf tidak buta aksara 10 Sekolah pendidikan SD/MI kondisi 100% 100% 100% 100% 100% bangunan baik 11 Sekolah pendidikan SMP/MTS dan 100% 100% 100% 100% 100% SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik 12 Angka kelulusan (AL) SD/MI 100% 100% 99,97% N/A 100% 13 Angka kelulusan (AL) SMP/MTs 99,27% 100% 99,26% N/A 100% 14 Angka kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 99,46% 100% 99,82% N/A 99,74% 15 Guru yang memenuhi kualifikasi 63,63% 66,70% 78,27% 79,79% 81,60% S1/D-IV II KESEHATAN 1 Jumlah posyandu 119 119 119 119 117 2 Rasio puskesmas per satuan 0,051 0,05 0,049 0,049 0,048 43

penduduk Rasio rumah sakit per satuan 0,0127 0,0125 0,0123 0,0121 0,0120 3 penduduk 4 Rasio dokter per satuan penduduk 0,399 0,375 0,351 0,395 0,299 Rasio tenaga medis per satuan 0,020 0,019 0,017 0,019 0,014 5 penduduk Cakupan komplikasi kebidanan yang 94% 91,81% 99,40% 91% 84,83% 6 ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh 100% 75,89% 92,05% 88,08% 88,27% 7 tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Desa/kelurahan Universal 100% 100% 100% 100% 100% 8 Child Immunization (UCI) Cakupan balita gizi buruk mendapat 100% 100% 100% 100% 100% 9 perawatan Cakupan penemuan dan 25,97% 76,83% 77,14% 92,65% 91,79% 10 penananganan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penemuan dan penanganan 100% 100% 100% 100% 100% 11 penderita DBD Cakupan pelayanan kesehatan 26,03 26,32 N/A 27,01 22,17 12 rujukan pasien masyarakat miskin 13 Cakupan kunjungan bayi 81,43% N/A 82,41% 71,74% 91,09% 14 Cakupan puskesmas 133,33% 133,33% 133,33% 133,33% 133,33% 15 Cakupan pembantu puskesmas 216,67% 216,67% 216,67% 216,67% 216,67% III PEKERJAAN UMUM 1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam 61,61 64,1 64,26 66,44 69,49 kondisi baik 2 Rasio jaringan irigasi N/A N/A 14,43 14,42 14,42 8 Panjang jalan dilalui roda 4 N/A N/A N/A N/A 346,12 Panjang jalan kabupaten dalam N/A N/A N/A N/A 264 km 9 kondisi baik (>40 KM/jam) 10 Drainase dalam kondisi N/A N/A N/A 50% 60% baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat Luas irigasi kabupaten dalam kondisi N/A N/A N/A N/A 166 ha 11 baik 12 Lingkungan permukiman 28,62% N/A N/A N/A N/A IV PERUMAHAN 1 Rumah tangga pengguna air bersih 67,67% 50,82% 60,91% 51,58% 50,31% 2 Rumah tangga pengguna listrik 98,54% 96,73% 99,66% 98,22% 98,46% 3 Rumah tangga bersanitasi layak 78,18% 77,03% 77,81% 79,03% 83,06% 4 Lingkungan permukiman kumuh N/A N/A N/A N/A 428,01 ha 5 Rumah layak huni N/A N/A N/A N/A 87,21% V PENATAAN RUANG 1 Luas ruang terbuka hijau N/A N/A N/A N/A 63,857 ha Ruang publik yang berubah 0 0 0 0 0 2 peruntukannya VI PERENCANAAN PEMBANGUNAN 1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan ADA ADA ADA ADA ADA 44

PERDA 2 Tersedianya dokumen perencanaan ADA ADA ADA ADA ADA RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA 3 Tersedianya dokumen perencanaan ADA ADA ADA ADA ADA RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA 4 Penjabaran program RPJMD ke 90% 90% 90% 90% 90% dalam RKPD VII PERHUBUNGAN Jumlah arus penumpang angkutan 120.450 130.086 139.722 144.540 163.812 1 umum 2 Rasio ijin Trayek 100% 100% 100% 100% 100% 3 Jumlah ijin trayek 7 trayek 7 trayek 7 trayek 7 trayek 7 trayek 4 Jumlah uji KIR angkutan umum 890 unit 823 unit 812 unit 798 unit 790 unit 5 Jumlah pelabuhan laut 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 7 Kepemilikan KIR angkutan umum 30% 36% 36% 33% 32% Lama pengujian kelayakan angkutan 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari 8 umum 9 Biaya pengujian kelayakan angkutan umum 40 rb/6 bln 40 rb/6 bln 40 rb/6 bln 40 rb/6 bln 40 rb/6 bln 10 Pemasangan rambu-rambu 60% 60% 62% 65,00% 70,00% VIII Lingkungan Hidup 1 Persentase penanganan sampah 50% 53% 54% 58% 61% 2 Pencemaran status mutu air indeks- 5,55 indeks-5,55 indeks - 5,611 indeks - 5,68 indeks - 5,68 3 Pencemaran status mutu udara 1 1 1 1 1 4 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 52 53 53 52 52 5 Rasio petugas kebersihan terhadap N/A N/A N/A N/A 0,0009 jlh pduduk 6 Cakupan penghijauan wilayah rawan 4% 4% 4% 5% 5% longsor 7 Cakupan pengawasan terhadap 100% 100% 100% 100% 100% pelaksanaan amdal 8 Tempat pembuangan sampah (TPS) 1,5 L 1,5 L 1,7 L 1,8 L 2 L per satuan penduduk 9 Penegakan hukum lingkungan 100% 100% 100% 100% 100% IX PERTANAHAN 1 Persentase luas lahan bersertifikasi 244.643 m² 65.170 m² 198.935 m² 413.850 m² 176.450 2 Penyelesaian kasus tanah negara 25% N/A 50% N/A 0% X KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Rasio penduduk ber KTP per satuan 63,40% 63,91% 64,36% 83,86% 83,77% 1 penduduk 2 Rasio bayi berakte kelahiran 31,54% 32,08% 35,54% 38,91% 43,37% 3 Rasio pasangan berakte nikah 4 Kepemilikan KK 33,08% 41,54% 50,67% 88,33% 89,01% 5 Ketersediaan database kependudukan skal propinsi Ada Ada Ada Ada Ada m² 45

Penerapan KTP Nasional berbasis Sudah Sudah Sudah Sudah Sudah 6 NIK XI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN & PERLINDUNGAN ANAK 1 Persentase partisipasi perempuan di N/A N/A N/A N/A 0,46% lembaga pemerintah 2 Partisipasi perempuan di lembaga N/A N/A N/A N/A 0,86% swasta 3 Rasio KDRT 0,11% 0,16% 0,08% 0,12% 0,16% 4 Partisipasi angkatan kerja perempuan 3,08% 3,03% 3,03% 2,94% 1,32% 5 Penyelesaian pengaduan 100% 100% 100% 100% 100% perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan 6 Rata-rata jumlah per keluarga 4,2 4,15 4,14 4,14 3,02 7 Rasio akseptor KB 63,67 65,33 65,79 65,84 65,62 8 Cakupan peserta KB aktif 62,67% 65,33% 65,33% 65,84% 65,63% 9 Keluarga pra sejahtera dan keluarga 38,31% 38,46% 38,46% 41,15% 41,15% sejahtera XII SOSIAL 1 Sarana sosial seperti panti 0 0 0 0 0 asuhan,panti jompo dan panti rehabilitasi 2 PMKS yang memperoleh bantuan sosial 6.337 org 6.359 org 8.333 org 48.296 org 48.296 org XIII Ketenagakerjaan 1 Angka partisipasi angkatan kerja 66.772 65.055 62.261 68.469 71.893 2 Angka sengketa pengusaha pekerja 0 0 0 0 0 per tahun 3 Tingkat partisipasi angkatan kerja 68,17% 66,70% 59,88% 62,76% 65% 4 Pencari kerja yang ditempatkan 14% 16,50% 23% 5 Tingkat pengangguran terbuka 10,88% 14,75% 8,98% 8,05% 10,06% 6 Perselisihan buruh dan pengusaha 0 0 0 0 0 terhadap kebijakan pemerintah daerah XIV Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 1 Persentase koperasi aktif 36,32% 43,44% 43,67% 43,67% 43,67% 2 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM N/A N/A N/A 5626 5626 3 Jumlah BPR/LKM 0 0 0 0 0 4 Usaha mikro dan kecil N/A N/A N/A 5626 5626 XV PENANAMAN MODAL 1 Jumlah investor berskala nasional 0 0 0 0 0 (PMDN/PMA) 2 Jumlah nilai investasi berskala 0 0 0 0 0 nasional (PMDN/PMA) XVI KEBUDAYAAN 1 Penyelenggaraan festival seni dan 5 keg 5 keg 6 keg 9 keg 9 keg budaya 2 sarana dan penyelenggaraan seni 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah dan budaya 3 Benda,situs dan kawasan cagar 0 0 0 0 0 budaya yang dilestarikan XVII Kepemudaan dan Olah Raga 46

1 Jumlah organisasi pemuda 35 38 41 43 44 2 Jumlah organisasi olahraga N/A N/A 28 29 31 3 Jumlah kegiatan kepemudaan 3 keg 3keg 3 keg 5 keg 3 keg 4 Jumlah kegiatan olahraga 9 keg 10 keg 9 keg 14 keg 17 keg Gelanggang/balai remaja (selain milik 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 3 buah 5 swasta) 6 Lapangan olah raga 10 buah 12 buah 14 buah 15 buah 15 buah XVIII Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 1 Kegiatan pembinaan terhadap 3 keg 3 keg 3 keg 3 keg 3 keg LSM,Ormas dan OKP 2 Kegiatan pembinaan politik daerah 3 keg 3 keg 3 keg 3 keg 3 keg XIX Otonomi Daerah,Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian 1 Rasio jumlah polisi pamong praja per 5,20 5,25 7,20 6,74 7,84 10.000 penduduk 2 Pertumbuhan Ekonomi 6,02% 6,22% 5,94% 5,78% 5,58% 3 Kemiskinan 15,52% 14,86% 14,85% 14,02% 13,48% 4 Sistem informasi pelayanan perizinan Ada Ada Ada Ada Ada dan administrasi pemerintah 5 Penegakan PERDA N/A N/A N/A N/A 66,67% 6 Cakupan patroli petugas satpol PP 42,68% 41,67% 29,91% 31,53% 30,53% 7 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 100% 100% 100% 100% 88,89% (ketertiban,ketentraman,keindahan) di kabupaten 8 Cakupan pelayanan bencana 0,4439% 0,4375% 0,4309% 0,4251% 0,4191% kebakaran kabupaten 9 Tingkat waktu tanggap (response 100% 100% 100% 100% 100% time rate) daerah layanan wilayah manajemen kebakaran (WMK) 10 Cakupan sarana prasarana 100% 100% 100% 100% 100% perkantoran pemerintahan desa yang baik 11 Sistem informasi manajemen pemda N/A N/A Ada Ada Ada 12 Indeks kepuasaan layanan Ada Ada Ada Ada Ada masyarakat XX KETAHANAN PANGAN 1 Regulasi ketahanan pangan Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada XI Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1 Rata-rata jumlah kelompok binaan 63 63 63 63 63 lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) 2 Rata-rata jumlah kelompok binaan 62 62 62 62 62 PKK 3 Jumlah LSM 42 42 42 42 42 4 LPM berprestasi 0 0 0 0 0 5 PKK aktif 37 37 37 37 37 6 Posyandu aktif 118 118 118 118 118 7 Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat 5% 5% 5% 5% 20% 47

XXII STATISTIK 1 Buku Kabupaten dalam angka Ada Ada Ada Ada Ada 2 Buku PDRB kabupaten Ada Ada Ada Ada Ada XXIII KEARSIPAN 1 Pengelolaan arsip secara baku N/A N/A N/A 1.039 Arsip 1.340 Arsip 2 Ketersediaan aparatur bidang 3 org 3 org 3 org 3 org 3 org kearsipan XXIV Komunikasi dan informatika 1 Jumlah jaringan komunikasi 49 unit 49 unit 49 unit 49 unit 49 unit 2 Rasio wartel/warnet terhadap penduduk 1 unit/180 org 1 unit/180 org 1 unit/180 org 1 unit/180 org 1 unit/180 org 3 Jumlah surat kabar nasional/lokal 70 harian 70 harian 70 harian 70 harian 70 harian 4 Jumlah penyiaran radio/tv lokal 3 unit radio 3 unit radio 3 unit radio 3 unit radio 3 unit radio 5 Web site milik pemerintah daerah 1 1 1 1 1 6 Pameran/expo 0 0 0 0 0 XXV Perpustakaan 1 Jumlah perpustakaan 139 unit 157 unit 187 unit 187 unit 187 unit 2 Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun 44.306 org 67.530 org 115.041 org 114.812 org 166.429 org 3 koleksi buku yang tersedia di perpustakaan 8.839 judul/ 36.625 eks 8.572 judul/ 35.354 eks 9.079 judul/ 37.564 eks 9.656 judul/ 40.095 eks 9.950 judul/ 42.170 eks 2.1.3.1.1 Pendidikan A. Angka partisipasi sekolah Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Kota Tanjungbalai selama beberapa tahun terakhir masih didominasi oleh usia 7-12 tahun. Pada periode 2011, sebanyak 98,09 persen penduduk usia tersebut telah berpartisipasi dalam berbagai sekolah yang tersedia di Kota Tanjungbalai. Sementara itu usia 16-18 tahun menjadi usia dengan angka partisipasi terkecil selama beberapa tahun terakhir. Pada 2011, APS usia 16-18 tahun sebesar 66,82 persen. Angka tersebut mengalami peningkatan pada 2015 menjadi 69,60 persen. Gambar 2.26. Angka Partisipasi Sekolah di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2012-2016 48

B. Angka Putus Sekolah Perkembangan Angka Putus Sekolah SD/MI selama rentang waktu lima tahun yaitu 2010-2014 mengalami penurunan. Jika pada tahun 2010 sebanyak 1 persen, maka pada tahun 2014 menjadi 0,21 persen. Angka putus sekolah paling rendah terdapat pada tingkat SD/MI dibandingkan tingkat pendidikan lain. Angka Putus Sekolah SMP/MTS selama tiga tahun terakhir juga mengalami penurunan dari angka 13,33 persen menjadi 12,72 persen, walaupun pada tahun 2010 sempat mencapai angka 10,20 persen. Pada tingkat SMA/MA, Angka Putus Sekolah selama periode 2010-2014 mengalami tren naik turun. Pada tahun 2014 mencapai angka 31,55 persen. Angka tersebut merupakan tertinggi dibandingkan jenjang pendidikan yang lain. Faktor penyebab tingginya angka putus sekolah di Kota Tanjungbalai, diantaranya disebabkan oleh kemiskinan serta rendahnya tingkat pendidikan orang tua mengakibatkan keterlantaran pemenuhan hak anak untuk mendapatkan pendidikan formal. Selain itu disebabkan oeh anak itu sendiri, karena merasa malas untuk belajar dan lebih memilih bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Gambar 2.27. Perkembangan Angka Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kota Tanjungbalai, 2010-2014 Ket: Data Tahun 2015 belum tersedia Sumber: TNP2K, 2015 C. Angka Kelulusan Tingkat kelulusan siswa pada jenjang SD-SMA di Kota Tanjungbalai relatif tinggi. Pada 2015, dari 2.950 siswa yang terdaftar pada jenjang SD, semua siswa dinyatakan lulus. Pada jenjang SMP, dari 2.694 siswa yang terdaftar, semua siswa juga dinyatakan lulus. Sementara pada jenjang SMA, dari 1.895 siswa yang terdaftar terdapat 1.890 siswa yang lulus, dengan kata lain terdapat 5 siswa yang tidak lulus. 49

No Tabel 2.29. Hasil Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional SD-SMA Kota Tanjungbalai, 2015 Kecamatan SD SMP SMA Terdaftar Lulus Terdaftar Lulus Terdaftar Lulus 1 Datuk Bandar 276 276 236 236 505 503 2 Datuk Bandar Timur 282 282 579 579 198 197 3 Tanjungbalai Selatan 1.213 1.213 850 850 527 526 4 Tanjungbalai Utara 251 251 105 105 226 225 5 Sei Tualang Raso 320 320 486 486 252 252 6 Teluk Nibung 608 608 438 438 187 187 Tanjungbalai 2.950 2.950 2.694 2.694 1.895 1.890 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 D. Kualifikasi Guru Kualifikasi guru cenderung dilihat berdasarkan pendidikan yang ditamatkannya. Kualifikasi guru SD/MI dan SMP/MTs yang memiliki pendidikan D-IV/S1 selama periode 2011-2015 cenderung mengalami peningkatan. Pada tingkat SMA/SMK/MA justru mengalami penurunan, dari angka 96,8 persen pada tahun 2011 menjadi 91,9 persen pada tahun 2015. Penurunan tersebut disebabkan sejumlah guru yang memiliki pendidikan D-IV/S1 telah pensiun, pindah ke daerah lain bahkan mutasi dari fungsional guru ke struktural untuk mengambil jabatan. Gambar 2.28. Guru yang Memenuhi Kualifikasi D-IV/S1 Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 2.1.3.1.2. Kesehatan A. Fasilitas kesehatan Selama lima tahun terakhir, pertumbuhan jumlah fasilitas kesehatan di Kota Tanjungbalai relatif tidak banyak mengalami perubahan. Sampai dengan 2015 Kota Tanjungbalai tidak memiliki rumah bersalin. Sedangkan Posyandu menjadi fasilitas kesehatan terbanyak di Kota Tanjungbalai dengan jumlah 118 posyandu. Tujuan mengadakan posyandu untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu, bayi dan balita, serta diharapkan dapat meningkatkan angka harapan hidup rata-rata. Jumlah posyandu di Kota Tanjungbalai mencapai 118 unit menurun dari tahun sebelumnya. Posyandu yang ideal adalah jika 1 50

Dokter Perawat Bidan Farmasi Ahli Gizi Sanitasi Kesmas (satu) posyandu dapat melayani 100 balita/700 kepala keluarga, maka dilihat dari kondisi tersebut Kota Tanjungbalai sudah memenuhi syarat Tabel 2.30. Banyaknya Fasilitas Kesehatan di Kota Tanjungbalai, 2011 2015 No Jenis Fasilitas Kesehatan 2011 2012 2013 2014 2015 1 Rumah sakit 2 2 2 2 2 2 Rumah bersalin 0 0 0 0 0 3 Puskesmas 8 8 8 8 8 4 Posyandu 119 119 119 119 118 5 Balai Pengobatan 2 6 5 5 5 6 Polindes 0 13 0 0 0 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Tanjungbalai, 2016 B. Tenaga Kesehatan Menurut UU Nomor 36 Tahun 2014 yang dimaksud tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Ketersediaan tenaga kesehatan di Kota Tanjungbalai masuk kategori cukup. Sampai dengan 2015, perawat menjadi tenaga kesehatan terbanyak di Kota Tanjungbalai dengan jumlah 223 orang. Berikutnya bidan dan dokter dengan jumlah 72 orang dan 43 orang. Tenaga kesehatan masyarakat menjadi tenaga kesehatan non medis yang paling sedikit di Kota Tanjungbalai dengan jumlah 5 orang. Tabel 2.31. Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja dan Sarana Pelayanan Kota Tanjungbalai, 2015 Tenaga Medis Tenaga Non Medis No Unit Kerja 1 Datuk Bandar 0 25 13 1 2 1 0 2 Semula Jadi 2 12 3 1 1 0 0 3 MU Damanik 0 12 6 0 1 0 0 4 Kp. Baru 1 10 4 1 2 1 0 5 Kp. Persatuan 1 13 2 1 1 1 0 6 ST Raso 3 27 6 2 0 0 0 7 Teluk Nibung 1 19 4 2 1 1 0 8 Sipori-pori 3 12 2 1 1 2 1 9 Sub jumlah 11 130 40 9 9 6 1 10 Instalasi 0 0 0 4 0 0 0 Farmasi 11 Dinkes 0 0 0 0 0 0 0 12 Rumah Sakit 32 93 32 4 3 1 4 Jumlah 43 223 72 17 11 7 5 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 51

Jumlah tenaga dokter pada setiap kecamatan di Kota Tanjungbalai tidak merata. Masih terdapat kecamatan yang tidak memiliki dokter umum, antara lain Kecamatan Datuk Bandar dan Kecamatan Tanjungbalai Selatan. Dilihat dari keberadaan dokter ahli juga sangat tidak merata karena hanya terdapat pada Kecamatan Tanjungbalai Selatan. Meski demikian, hal tersebut tidak menghambat masyarakat memperoleh layanan kesehatan karena jarak antarkecamatan yang relatif dekat. Sementara kebutuhan tenaga dokter di RSUD Tengku Mansyur sebanyak 36 orang sudah tercukupi. Tabel 2.32. Banyaknya Tenaga Dokter Menurut Kecamatan Kota Tanjungbalai, 2015 No Kecamatan Dokter Umum Dokter Gigi Dokter Ahli 1 Datuk Bandar 0 1 0 2 Datuk Bandar Timur 2 0 0 3 Tanjungbalai Selatan 0 1 9 4 Tanjungbalai Utara 2 1 0 5 Sei Tualang Raso 3 0 0 6 Teluk Nibung 4 0 0 Tanjungbalai 11 3 9 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 C. Temuan penyakit Penyakit infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas menjadi penyakit terbanyak yang diderita oleh penduduk Kota Tanjungbalai. Kebakaran lahan yang banyak terjadi di wilayah Sumatera diduga menjadi penyebab utama banyaknya penderita penyakit tersebut. Sampai dengan 2015, sebanyak 7.939 penduduk terkena penyakit Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas. Sementara itu infeksi penyakit usus yang lain, hipertensi dan penyakit pada sistem otot dan penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat menjadi penyakit terbanyak berikutnya. Masing-masing jumlah kasus yang penyakit tersebut adalah 4.093, 3.999, dan 3.271. Berikut ini jumlah temuan penyakit terbanyak di Kota Tanjungbalai: Tabel 2.33. Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak Di Kota Tanjungbalai, 2015 No Jenis Penyakit Banyaknya 1 Penyakit lain pada ISPA 7.939 2 Infeksi Penyakit Usus yang lain 4.093 3 Hipertensi 3.999 4 Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat 3.271 5 Penyakit lainnya 2.951 6 Diare 2.920 7 Infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas 2.821 8 Penyakit kulit infeksi 2.381 9 Gangguan gigi dan gangguan lainnya 1.854 10 Penyakit kulit alergi 1.201 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Jumlah kasus HIV/AIDS pada tahun 2015 meningkat tajam menjadi 9 kasus dibandingkan tahun 2014 yang hanya terdapat 2 kasus. Setiap tahunnya jumlah kasus terbanyak terdapat pada jenis penyakit 52

diare. Angka tersebut juga mengalami peningkatan yang tajam pada tahun 2015 menjadi 9.811 dibandingkan tahun 2014 terdapat 1.893 kasus. Tabel 2.34. Jumlah Kasus HIV/AIDS, IMS, DBD, Diare, TB dan Malaria Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Tahun No Jenis Penyakit 2011 2012 2013 2014 2015 1 HIV/AIDS 1 2 0 2 9 2 IMS 23 5 2 0 0 3 DBD 61 37 36 88 46 4 DIARE 4723 2.332 2.835 1.893 9.811 5 TB 181 189 243 199 220 6 MALARIA 9 0 1 0 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 2.1.3.1.3 Pekerjaan Umum A. Kondisi jalan Keadaan jalan dalam kondisi baik di Kota Tanjungbalai selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada 2011 sebanyak 61,61 persen jalan dalam kondisi baik, sedangkan pada 2015 persentase jalan dalam kondisi baik meningkat signifikan menjadi 69,49 persen. Sementara itu, kondisi jalan yang rusak berat pada 2015 sebanyak 5,18 persen meningkat dari Tahun 2011 yang hanya sebesar 1,91 persen. Tabel 2.35. Persentase Kondisi Jalan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 No Kondisi Jalan 2011 2012 2013 2014 2015 1 Baik 61,61 64,10 64,26 66,44 69,49 2 Sedang 23,73 27,81 24,69 21,10 19,18 3 Rusak 12,76 6,28 7,02 7,95 6,13 4 Rusak Berat 1,91 1,81 4,02 4,51 5,18 Sumber: Dinas PU Kota Tanjungbalai, 2016 Dalam rangka penggunaan dan pemenuhan kebutuhan angkutan, jalan dibagi dalam beberapa kelas yang didasarkan pada kebutuhan transportasi, perkembangan teknologi kendaraan bermotor, muatan sumbu terberat kendaraan bermotor serta konstruksi jalan, oleh karenanya jalan dikelompokkan ke dalam kelas jalan. Kelas jalan terpanjang di Kota Tanjungbalai tergolong dalam Kelas III C mencapai 94,16 km pada Tahun 2015. Kelas III C bermakna jalan lokal dan jalan lingkungan yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton. 53

Tabel 2.36. Panjang Jalan Menurut Kelas di Kota Tanjungbalai (km), 2011-2015 No Kondisi Jalan 2011 2012 2013 2014 2015 1 Kelas I 0 0 0 0 0 2 Kelas II 0 0 0 0 0 3 Kelas III 20,48 15,24 15,24 15,23 15,24 4 Kelas III A 68,26 63,05 67,17 67,17 68,23 5 Kelas III B 46,08 52,97 54,77 58,84 58,87 6 Kelas III C 69,16 86,74 88,40 93,32 94,16 7 Kelas tidak dirinci 104,84 108,27 109,93 111,54 112,08 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Dalam rangka mewujudkan kepastian hukum penyelenggaraan jalan sesuai dengan kewenangan Pemerintah dan pemerintah daerah maka jalan umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa. Dari tabel dilihat bahwa status jalan kota mendominasi keseluruhan panjang jalan yang ada di Kota Tanjungbalai. Tabel 2.37. Panjang Jalan Menurut Administrasi Pemerintahan Kota Tanjungbalai (km), 2015 No Kondisi Jalan Panjang (km) 1 Jalan Nasional 6,54 2 Jalan Provinsi 8,7 3 Jalan Kota 330,880 Sumber: Dinas PU Kota Tanjungbalai, 2016 B. Tempat ibadah Sebagai daerah dengan mayoritas penduduk beragama islam, tempat ibadah bagi penduduk muslim menjadi yang terbanyak di Kota Tanjungbalai. Pada Tahun 2015, jumlah masjid sebanyak 54 buah dan mushola sebanyak 98 buah. Tabel 2.38. Banyaknya Tempat Ibadah Menurut Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015 No Kecamatan Masjid Mushola Gereja Kuil/Wihara Jumlah 1 Datuk Bandar 13 29 19 0 61 2 Datuk Bandar Timur 9 17 2 1 29 3 Tanjungbalai Selatan 5 8 4 7 24 4 Tanjungbalai Utara 7 8 1 1 17 5 Sei Tualang Raso 8 15 0 0 23 6 Teluk Nibung 12 21 0 0 33 Kota Tanjungbalai 54 98 26 9 187 Sumber: BPS Kota.Tanjungbalai, 2016 C. Irigasi Kota Tanjungbalai hanya memiliki irigasi jenis setengah teknis sebagai media pengairan irigasi pada sawahnya. Sampai dengan Tahun 2014, jumlah irigasi setengah teknis di Kota Tanjungbalai telah mengairi 164 ha lahan sawah yang semuanya berada di Kecamatan Datuk Bandar. 54

Tabel 2.39. Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Pengairan dan Kecamatan Kota Tanjungbalai, 2015 (ha) Irigasi No Kecamatan Teknis Setengah Teknis Sederhana 1 Datuk Bandar 0 164 0 2 Datuk Bandar Timur 0 0 0 3 Tanjungbalai Selatan 0 0 0 4 Tanjungbalai Utara 0 0 0 5 Sei Tualang Raso 0 0 0 6 Teluk Nibung 0 0 0 Tanjungbalai 0 164 0 Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tanjungbalai, 2016 2.1.3.1.4 Perumahan A. Pengguna Listrik Pemakai listrik pada jenis rumah tangga menjadi jumlah terbesar di Kota Tanjungbalai pada Tahun 2015 dengan jumlah 73.087 pelanggan. Daya yang tersambung pada jenis pemakai rumah tangga sebanyak 59.685.300 VA dan jumlah KWH terjual 10.492.045 KWH. Tabel 2.40. Banyaknya Pelanggan, Daya Tersambung, KWH Terjual dan Nilai Listrik yang disalurkan menurut Jenis Pemakai di Kota Tanjungbalai, 2015 Daya Tersambung KWH Terjual Nilai No Jenis Pemakai Pelanggan (VA) (KWH) (Juta Rp) 1 Rumah Tangga 73.087 59.685.300 10.492.045 7.209.942.564 2 Bisnis 2.380 11.076.800 1.587.873 2.062.188.372 3 Industri 53 14.020.900 3.026.335 3.521.584.426 4 Sosial 1.530 2.287.600 348.743 216.732.719 5 Instansi Pemerintah 343 3.536.126 905.557 1.336.548.573 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai,2016 Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik PLN sebagai sumber penerangan mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh kenaikan jumlah pelanggan setiap tahunnya, sedangkan daya listrik yang tersambung masih terbatas tergantung pada gardu induk yang terdapat di Kota Rantau Parapat. 55

Tabel 2.41. Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama, 2011-2015 Tahun Listrik PLN Listrik Non PLN Bukan Listrik 2011 98,54 0,31 1,14 2012 96,73 0,93 2,34 2013 99,66 0,12 0,23 2014 98,22 0,69 1,10 2015 98,46 0,44 1,11 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai,2016 B. Pengguna Air Minum Terhitung sampai 2015, jumlah pelanggan air minum di Kota Tanjungbalai didominasi oleh rumah tempat tinggal dengan jumlah pelanggan sebanyak 5,8 juta pelanggan dan nilai Rp 1.088.479.375. Nilai tersebut berada di bawah pemakai Hotel/Objek Wisata/Pertokoan dan Industri dengan nilai Rp 4.168.651.930, dengan jumlah pelanggan sebanyak 848 ribu pelanggan. Tabel 2.42. Banyaknya Pelanggan, Air Minum yang Disalurkan, dan Nilai Air Minum Menurut Jenis Pemakai di Kota Tanjungbalai, 2015 No Jenis Pemakai Pelanggan Banyaknya (m3) Nilai(Rp) 1 Rumah Tempat Tinggal 5.879.417 17.181 1.088.479.375 2 Hotel/Objek Wisata/Pertokoan dan Industri 848.476 2.016 4.168.651.930 3 Sosial 259.102 299 369.362.985 4 Umum 35.704 68 36.404.290 5 Instansi Pemerintah 103.493 125 322.131.065 Jumlah 7.126.192 546.190 5.985.029.695 Sumber: PDAM Kota Tanjungbalai, 2016 Selama lima tahun terakhir, rumah tangga pengguna air minum layak mengalami penurunan. Pada Tahun 2015 terdapat sekitar 50,31 persen rumah tangga yang mendapatkan air minum layak. Angka tersebut tersebut masih tergolong rendah karena hanya setengah dari seluruh RT yang ada di Kota Tanjungbalai yang menikmati air bersih, hal tersebut disebabkan peralatan Water Treatment Plant (WTP) atau instalasi pengolahan air yang masih kurang memadai, saat ini masih berjumlah 4 buah, sedangkan kebutuhan seharusnya 5 buah, selain itu daya yang dibutuhan untuk menggerakan WTP tersebut belum maksimal karena daya listrik yang terbatas. Tabel 2.43. Persentase Rumah Tangga Menurut Kondisi Air Minum, 2011-2015 Tahun Layak Tidak Layak 2011 67,67 32,33 2012 50,82 49,18 2013 60,91 39,09 2014 51,58 48,42 2015 50,31 49,69 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 56

2.1.3.1.5 Penataan Ruang Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan area yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Jika dilihat berdasarkan perbandingan antara luas wilayah dengan luas RTH maka Tanjungbalai Selatan memiliki RTH terluas dibandingkan kecamatan lain. Berdasarkan data pada tabel dapat disimpulkan bahwa luas RTH Kota Tanjungbalai sampai dengan 2015 baru mencapai 0,15 persen. Berdasarkan angka tersebut maka disimpulkan bahwa Kota Tanjungbalai belum memenuhi ketentuan yang mensyaratkan setiap daerah menyediakan 30 % lahan dari seluruh luas wilayah. Tabel 2.44. Luas Ruang Terbuka Hijau Kota Tanjungbalai, 2015 Kecamatan Luas Wilayah Luas RTH Jumlah Penduduk Perbandingan RTH terhadap Luas Wilayah (%) Datuk Bandar 2.249 5,339 36.547 0,237 Datuk Bandar Timur 1.457 0,826 29.135 0,057 Tanjungbalai Selatan 198 0,911 20.903 0,460 Tanjungbalai Utara 83-17.153 - Sei Tualang Raso 810 0,814 24.560 0,100 Teluk Nibung 1.255 1,356 38.714 0,108 Tanjungbalai 6.052 9,246 167.012 0,153 Sumber: RTRW Kota Tanjungbalai BPS Kota Tanjungbalai (2016) 2.1.3.1.6 Perencanaan Pembangunan Perencanan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya guna pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang tersedia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu. Selanjutnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk menyusun sejumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah. Dokumen perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP Daerah) yang merupakan rencana pembangunan dengan jangka waktu 20 tahun; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) untuk jangka waktu 5 tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 tahun. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Tanjungbalai ditetapkan sebagai Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai Nomor 05 Tahun 2009 tentang Rencana pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2005-2025. Dokumen tersebut merupakan acuan bagi pemerintah Kota Tanjungbalai dalam melaksanakan pembangunan selama 20 (dua puluh) tahun ke depan,dimulai tahun 2005 hingga tahun 2025. Pelaksanaan RPJP Kota Tanjungbalai Tahun 2005-2020 terbagi dalam tahap-tahap perencanaan pembangunan jangka menengah (RPJM) Kota Tanjungbalai. Pelaksanaan yang terakhir adalah RPJM Kota Tanjungbalai II Tahun 2011-2016 yang ditetapkan sebagai Peraturan daerah Kota Tanjungbalai Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2016. Kemudian dilanjutkan dengan penyusunan RPJM Kota Tanjungbalai III Tahun 2016-2021. 57

Pelaksanaan RPJMD Kota Tanjungbalai Tahun 2016-2021 setiap tahunnya akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Kota Tanjungbalai yang memuat prioritas program dan kegiatan dari Rencana Kerja SKPD. Selama Tahun 2011-2015 RKPD telah memuat RPJMD secara optimal. 2.1.3.1.7 Perhubungan Kota Tanjungbalai memiliki 6 (enam) buah terminal bis, tetapi tidak satupun yang banyak dimasuki angkutan umum. Selain itu, terdapat satu stasiun kereta api yang terletak di Kecamatan Tanjungbalai Utara yang menyediakan rute perjalanan Tanjungbalai-Medan. Kota Tanjungbalai terletak di pinggir Sungai Silau dan Sungai Asahan yang menyebabkan banyak usaha masyarakat terkait trasportasi di kedua sungai ini. Hal ini didukung oleh ketersediaan tangkahan boat yakni sebanyak sehingga terdapat 10 (sepuluh) buah baik yang dimiliki pemerintah maupun milik masyarakat. Tabel 2.45. Banyaknya Sarana Transportasi Menurut Jenisnya dan Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015 Kecamatan Terminal Bis Stasiun Kereta Api Tangkahan Boat Datuk Bandar 1 0 0 Datuk Bandar Timur 1 0 1 Tanjungbalai Selatan 1 0 2 Tanjungbalai Utara 1 1 1 Sei Tualang Raso 1 0 1 Teluk Nibung 1 0 5 Tanjungbalai 6 1 10 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Secara geografis Kota Tanjungbalai memiliki posisi strategis yag dekat dengan negara tetangga Malaysia, Singapura dan Thailand. Posisi ini memudahkan akses orang baik dalam maupun luar negeri yang ingin berkunjung ke negara-negara tersebut dengan didukung adanya pelabuhan Teluk Nibung. Dalam sehari terdapat 6 unit ferry yang melayani transportasi rute Tanjungbalai-Port Klang Malaysia yang bisa ditempuh hanya dengan waktu lebih kurang selama 4 (empat) jam. Selama kurun waktu Tahun 2011-2015 terjadi peningkatan jumlah penumpang ke luar negeri sebesar 14 persen setiap tahunnya. Selain itu terdapat pula kapal ferry yang melayani jurusan antardaerah, yakni melayani jurusan Tanjungbalai-Ledong, Tanjungbalai-Sei Berombang, Tanjungbalai-Panipahan dan dan Tanjungbalai-Bagan Siapi-api. Tabel 2.46. Banyaknya Penumpang dan Barang yang Berangkat tiap Bulan di Pelabuhan Tanjungbalai-Asahan, 2011-2015 Tahun Penumpang Muatan Ke LN DN Ekspor Antar Pulau 2011 103945 109259 41719 75623 2012 100603 59136 16927 70315 2013 34376 39851 35845 65761 2014 197991 47479 23110 43339 2015 178247 41215 18153 84776 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 58

2.1.3.1.8 Lingkungan Hidup Penanganan Sampah Pemerintah daerah melakukan pengelolaan sampah melalui pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang berjumlah 2 lokasi. Pada tahun 2015 Kota Tanjungbalai memiliki 422 unit tempat pembuangan sampah dengan kapasitas daya tampung (TPS) sebanyak 3.225.000 ton. Volume sampah yang dapat ditangani adalah sebanyak 790.385 ton dari volume produksi sampah sebanyak 4.757.970 atau sebesar 16,61 persen. 2.1.3.1.9 Pertanahan Perbedaan antara Hak Guna Bangunan (HGB) dengan Hak Milik (HM) adalah jika hak guna bangunan memiliki hak untuk mendirikan dan mempunyai bangunan di atas tanah bukan miliknya sendiri dengan jangka waktu 30 tahun,dan jangka waktunya dapat diperpanjang sampai 20 tahun. Sedangkan jika hak milik hanya bisa dipunyai oleh WNI yaitu hak yang sifatnya turun temurun, terkuat, dan terpenuhi oleh WNI. Pada Tahun 2015 luas lahan yang bersertifikat hak guna bangunan sebesar 14.810m 2, sedangkan lahan bersertifikat hak milik seluas 161.640 m 2. Tabel 2.47. Luas Lahan (m 2 ) Bersertifikat Menurut Kecamatan, 2011-2015 Kecamatan 2011 2012 2013 2014 2015 HGB HM HGB HM HGB HM HGB HM HGB HM Datuk Bandar 112.900 24.890 98.300 178.900 78.240 Tanjungbalai Selatan 74.520 11.800 25.890 35.980 2.920 24.800 Tanjungbalai 471 15.860 6.353 5.750 15.200 10.590 58.600 18.800 5.820 Utara Sei Tualang Raso 5.120 2.997 4.210 18.400 1.935 Teluk Nibung 8.972 3.880 19.945 21.750 35.820 11.890 14.895 Datuk Bandar 26.800 9.500 24.800 45.600 35.950 Timur Tanjungbalai 471 244.172 6.353 58.817 15.200 183.735 80.350 333.500 14.810 161.640 Sumber: BPN Kota Tanjungbalai, 2016 Tabel 2.48. Persentase Penduduk Memiliki Tanah, 2011-2015 Kecamatan Luas Tanah Jumlah Penduduk Memiliki Tanah Datuk Bandar 78.240 147 Tanjungbalai Selatan 27.720 45 Tanjungbalai Utara 5.820 12 Sei Tualang Raso 1.935 33 Teluk Nibung 26.785 39 Datuk Bandar Timur 35.950 199 Tanjungbalai 176.450 475 Sumber: BPN Kota Tanjungbalai, 2016 59

2.1.3.1.10 Kependudukan dan Catatan Sipil Aktivitas penduduk Kota Tanjungbalai yang berkaitan dengan urusan kependudukan dan catatan sipil, salah satunya didominasi dengan mengurus dokumen kelahiran. Pada Tahun 2015, kegiatan pengurusan dokumen kelahiran sebanyak 3.716 kegiatan, menurun dari tahun sebelumnya yang sebanyak 5.131 kegiatan. Sementara kegiatan pengurusan perceraian pada Tahun 2015 sebanyak 8 kegiatan yang juga menurun dari tahun sebelumnya yang berjumlah 10 kegiatan. Tabel 2.49. Banyaknya Kegiatan Pengurusan di Kantor Catatan Sipil Kota Tanjungbalai, 2011-2015 NO Pengurusan Kegiatan 2011 2012 2013 2014 2015 1 Kelahiran 6.703 4.476 6.639 5.131 3.716 2 Kematian 38 46 58 112 70 3 Perkawinan 81 83 119 169 219 4 Perceraian 2 3 4 10 8 5 Pengesahan Anak 4 0 5 46 0 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Jika dilihat lebih detail, dokumen akta kelahiran yang dikeluarkan di Kota Tanjungbalai paling banyak dikeluarkan di Kecamatan Datuk Bandar. Sampai dengan Tahun 2015 total dokumen dikeluarkan di Kecamatan Datuk Bandar sebanyak 16.549 dokumen. Sementara kecamatan dengan jumlah dokumen akta kelahiran terkecil adalah Kecamatan Sei Tualang Raso yakni hanya sebanyak 9.111 dokumen. Tabel 2.50. Banyaknya Akta Kelahiran yang Dikeluarkan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Jumlah Akta kelahiran No Kecamatan 2011 2012 2013 2014 2015 Total 1 Datuk Bandar 13067 430 1230 956 866 16.549 2 Datuk Bandar Timur 9267 522 1157 826 580 12.352 3 Sei Tualang Raso 6900 642 1113 104 352 9.111 4 Tanjungbalai Selatan 7044 1127 544 483 396 9.594 5 Tanjungbalai Utara 11627 990 757 551 648 14.573 6 Teluk Nibung 10292 762 1727 1211 839 14.831 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 2.1.3.1.11 Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender tanpa membedakan laki-laki dan perempuan dengan membangun sumber daya manusia terutama dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan agar setara dengan kaum laki-laki dalam pembangungan di berbagai bidang. Dalam bidang pendidikan pada tahun 2015, rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan terhadap laki-laki pada tingkat SD sebesar 96,01 persen, SMP sebesar 92,04 persen dan SMA sebesar 150,68 persen. Angka ini menunjukkan bahwa pada tahun 2015 target MDGs sudah hampir tercapai (on track) terkait kesetaraan gender dalam bidang pendidikan. Rasio Angka Partisipasi Murni untuk jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 60

Tabel 2.51. Rasio APM perempuan terhadap laki-laki di Kota Tanjungbalai, 2015 No Jenjang Pendidikan APM Perempuan APM Laki-laki Rasio APM 1 SD 95,27 99,23 96,01 2 SMP 69,43 75,43 92,04 3 SMA 71,09 47,18 150,68 Sumber : Susenas 2015 Di bidang ketenagakerjaan, menurut data BPS dari tahun 2011 sampai 2015 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan lebih rendah dibandingkan TPAK laki-laki. Perkembangan TPAK laki-laki dan perempuan dalam kurun lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.52. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menurut jenis kelamin Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Jenis Kelamin 2011 2012 2013 2014 2015 Laki-laki 79,51 89,49 78,88 81,95 85,41 Perempuan 56,92 43,99 40,92 43,54 44,53 Jumlah 68,17 66,70 59,88 62,76 65,00 Sumber : Sakernas 2015 Kemajuan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam bidang politik diukur berdasarkan proporsi perempuan di lembaga-lembaga publik. Anggota DPRD Kota Tanjungbalai hasil pemilu 2009 berjumlah 25 orang, yang terdiri dari 19 orang (76 persen) laki-laki dan 6 (enam) orang (24 persen) perempuan. Selanjutnya hasil pemilu tahun 2014 partisipasi perempuan yang duduk di DPRD menurun menjadi 3 orang (12 persen) dan laki-laki sebanyak 22 orang (88 persen). Namun seiring ketentuan dan mekanisme partai, telah terjadi pergantian antar waktu pada partai Golkar yang menempatkan 1 (satu) orang perempuan di Lembaga DPRD. Sehingga jumlah perempuan di DPRD sebanyak 4 orang (16%), seperti digambarkan pada grafik berikut. Gambar 2.29. Proporsi kursi yang diduduki di DPRD Kota Tanjungbalai Berdasarkan hasil Pemilu 25 20 19 22 15 10 Laki-laki Perempuan 5 6 4 0 Pemilu 2009 Pemilu 2014 Sumber : KPU Kota Tanjungbalai 61

Masalah perlindungan anak dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) telah menjadi isu nasional yang memerlukan penanganan serius dari semua pihak. Hal ini dikarenakan masih tingginya bentukbentuk pelanggaran terhadap perempuan dan anak. Sebanyak 19 kementerian dan lembaga telah meluncurkan empat dokumen terkait perlindungan perempuan dan anak. Dokumen tersebut adalah Strategi Nasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak, Rencana Aksi Nasional (RAN) Perlindungan Anak, RAN Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), serta Peta Jalan Pemulangan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia Bermasalah (TKIB). Keberadaan empat dokumen tersebut diharapkan dapat memperkuat perlindungan dan pemberdayaan perempuan serta anak dengan metode konkret yang bisa langsung diterapkan di lapangan. Menurut data yang diperoleh dari Polresta Tanjungbalai, jumlah perkara perlindungan perempuan dan anak pada tahun 2011-2015 mengalami penurunan. Perkembangan perkara perlindungan perempuan dan anak di Kota Tanjungbalai dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.53. Jumlah Perkara Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Tanjungbalai, 2011-2015 No Perkara Perlindungan Perempuan dan Anak 2011 2012 2013 2014 2015 1. Perkara Terselesaikan 12 5 19 37 21 2. Perkara Tidak Terselesaikan 20 18 2 18 5 Jumlah Perkara 32 23 21 55 26 Sumber : Polres Tanjungbalai, 2016 2.1.3.1.12 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera A. Akseptor KB Sampai dengan 2015, realisasi jumlah akseptor aktif maupun akseptor baru di Kota Tanjungbalai kurang dari sasaran yang ditargetkan. Untuk jenis akseptor aktif, Kecamatan Tanjungbalai Selatan dan Kecamatan Teluk Nibung menjadi daerah dengan realisasi yang lebih besar daripada sasaran yang ditargetkan. Realisasi akseptor aktif di Kecamatan Tanjungbalai Selatan sebanyak 1.896 atau sebesar 92,89 persen dari target sasaran sebanyak 2.041 akseptor, sedangkan Kecamatan Teluk Nibung sebanyak 3.893 atau sebesar 98,15 persen dari dari yang ditargetkan sebanyak 3.966 akseptor. Sementara itu untuk jenis akseptor baru, semua kecamatan di Kota Tanjungbalai mencapai angka sasaran yang ditargetkan. Secara keseluruhan, pada tahun 2015 realisasi jumlah akseptor baru sebanyak 4.725 orang dari yang ditargetkan sebanyak 4.593 orang. 62

Tabel 2.54. Sasaran dan Realisasi Akseptor Aktif, PUS, dan Akseptor Baru Menurut Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015 Akseptor Aktif PUS Akseptor Baru No Kecamatan Sasaran Realisasi Sasaran Realisasi Sasaran Realisasi 1 Datuk Bandar 3.563 3.554 5.460 5.406 1.039 1.308 2 Datuk Bandar Timur 3 Tanjungbalai Selatan 4 Tanjungbalai Utara 2.887 2.824 4.318 4.266 625 614 2.041 1.896 2.997 2.931 662 739 1.328 1.280 2.119 2.063 392 402 5 Sei Tualang Raso 2.402 2.312 3.660 3.571 686 785 6 Teluk Nibung 3.966 3.893 5.834 5.777 1189 877 Kota Tanjungbalai 16.187 15.759 24.388 24.014 4.593 4.725 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 B. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera Kecamatan Teluk Nibung menjadi daerah dengan jumlah keluarga pra sejahtera terbanyak di Kota Tanjungbalai. Sampai dengan 2015, jumlah keluarga pra sejahtera di Kecamatan Teluk Nibung sebanyak 2.008 keluarga. Sedangkan Kecamatan Datuk Bandar menjadi daerah dengan jumlah keluarga pra sejahtera terkecil dengan jumlah 452 keluarga. Di sisi lain, Kecamatan Datuk Bandar menjadi daerah dengan jumlah keluarga sejahtera terbanyak di Kota Tanjungbalai. Sampai dengan 2015, terdapat 7.147 keluarga sejahtera di Kecamatan Datuk Bandar. Gambar 2.30. Banyaknya Keluarga Prasejahtera dan Sejahtera di Kota Tanjungbalai, 2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 63

2.1.3.1.13 Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang atau keluarga yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan karenanya tidak dapat menjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan lingkungannya sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan wajar. Menurut Kementerian Sosial RI, saat ini tercatat ada 26 jenis PMKS. Berikut ini hanya disajikan 25 jenis PMKS, karena data Komunitas Adat Terpencil (KAT) tidak tersedia disebabkan Kota Tanjungbalai tidak memiliki daerah pedalaman. Pada Tahun 2015, jumlah jenis PMKS yang terbanyak adalah fakir miskin sebanyak 15.037 keluarga. Tabel 2.55. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kota Tanjungbalai, 2011-2015 No Jenis PMKS 2011 2012 2013 2014 2015 1 Anak Balita Terlantar 204 136 36 55 196 2 Anak Terlantar 264 253 116 193 196 3 Anak Berhadapan dengan Hukum n.a n.a 19 10 8 4 Anak Jalanan 168 68 56 34 58 5 Anak dengan Kedisbilitasan 168 24 90 115 151 6 Anak Korban Tindak Kekerasan 7 4 13 17 11 7 Anak Memerlukan Perlindungan Khusus n.a n,a 47 14 31 8 Lanjut Usia Terlantar 365 413 892 477 1.783 9 Penyandang Disabilitas 359 204 204 250 274 10 Tuna Susila 162 47 32 17 26 11 Gelandangan 27 20 18 13 5 12 Pengemis 130 30 12 17 16 13 Pemulung 27 20 89 89 56 14 Kelompok Minoritas n.a n,a 9 4 3 15 Bekas Warga Binaan Lembaga n.a n.a 114 149 157 Pemasyarakatan 16 Orang dengan HIV AIDS (ODH) n.a n.a 14 2-17 Korban Penyalahgunaan n.a n.a 98 176 258 18 Korban Trafficking n.a n.a 3 1-19 Korban Tindak Kekerasan 50 9 22 9 7 20 Pekerja Migran bermasalah sosial n.a n.a 18 44 293 21 Korban Bencana Alam n.a n.a 54 62 33 22 Korban Bencana Sosial n.a n.a 5 2-23 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi 931 779 1.133 1.714 2.634 24 Fakir Miskin n.a n.a 1.685 3.165 15.037 25 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis 66 69 64 100 67 Sumber: Dinas Sosial Kota Tanjungbalai, 2016 2.1.3.1.14 Ketenagakerjaan Jumlah tenaga kerja laki-laki di Kota Tanjungbalai pada 2015 sebanyak 64.659 orang yang terdiri dari angkatan kerja laki-laki sebanyak 43.068 orang dan bukan angkatan kerja sebanyak 21.591 orang. 64

Dilihat dari jenis lapangan pekerjaan utama, penduduk Kota Tanjungbalai dominan bekerja pada sektor jasa yang terdiri dari sektor perdagangan, transportasi, keuangan jasa kemasyarakatan. Jumlah tenaga kerja terbanyak terdapat pada sektor jasa yakni sebanyak 45.392 orang atau sekitar 70 persen, kemudian diikuti oleh sektor pertanian sebanyak 12.711 orang atau sebesar 20 persen dan selanjutnya manufaktur sebanyak 6.556 orang sebesar 10 persen. Tabel 2.56. Penduduk 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kota Tanjungbalai, 2015 Lapangan Pekerjaan No Utama Laki-Laki Persentase Perempuan Persentase 1. Pertanian 12152 0,29 559 0,03 2. Manufaktur 5391 0,13 1165 0,05 3. Jasa 25525 0,59 19867 0,92 Jumlah 43068 21591 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan sangat mempengaruhi banyaknya tenaga kerja yang diserap. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin besar kemungkinan orang tersebut memperoleh pekerjaan. Pada tahun 2015 tingkat pendidikan pekerja Kota Tanjungbalai yang dominan adalah lulusan SD yaitu sebanyak 13.089 orang atau sebesar 39,24 persen. Selanjutnya adalah penduduk yang bekerja dengan pendidikan SMA sebanyak 9.428 atau sebesar 28,26 persen dan yang berpendiidkan SLTP sebanyak 7.715 orang atau sebesar 23,12 persen. A. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah suatu indikator ketenagakerjaan yang memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan sehari-hari merujuk pada suatu waktu dalam periode survei. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Tanjungbalai selama beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi. Pada tahun 2011 sebanyak 68,17 persen dan pada tahun 2015 sebanyak 65 persen, setelah mengalami peningkatan dari tahun 2014 yang memiliki persentase 62,76 persen. Gambar 2.31. Persentase Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2015 65

B. Tingkat Pengangguran Terbuka Tingkat pengangguran Kota Tanjungbalai untuk kurun waktu 2011-2015 cukup fluktuatif. Pada Tahun 2011 sebesar 10,88 persen, meningkat tajam pada Tahun 2012 yakni sebesar 14,75 persen dan kembali menurun di Tahun 2013 dan 2014 masing-masing sebesar 8,98 persen dan 8,05 persen. Selanjutnya untuk Tahun 2015 kembali meningkat menjadi sebesar 10,06 persen. Gambar 2.32. Tingkat Pengangguran di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: Kota Tanjungbalai dalam angka 2015 2.1.3.1.15 Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Koperasi memiliki kontribusi terhadap peningkatan perekonomian suatu daerah karena dapat menyerap tenaga kerja. Cakupan koperasi aktif selama periode 2011-2015 meningkat. Pada tahun 2011 terdapat 36 persen koperasi aktif, selanjutnya meningkat menjadi 44 persen pada tahun 2015 dari total jumlah koperasi yang ada. Pada tahun 2015 terdapat 18.561 orang yang menjadi anggota koperasi dengan jumlah koperasi sebanyak 245. Jenis koperasi yang paling banyak di Kota Tanjungbalai adalah jasa-jasa. Tabel 2.57. Kondisi Koperasi di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Usaha Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Koperasi Aktif 81 106 107 107 107 Koperasi Tidak Aktif 142 138 138 138 138 Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Tanjungbalai, 2016 Tabel 2.58. Banyaknya Koperasi dan Anggota Koperasi Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Jenis Koperasi Banyak Koperasi Banyak Anggota KUD 5 1047 Fungsional 31 2435 Jasa-jasa 188 8649 Lainnya 21 6610 Jumlah 245 18561 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 66

2.1.3.1.16 Penanaman Modal Jumlah investasi (non PMDN/PMA) selama Tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi, investasi tersebut berasal dari industri kecil dan jasa. Pada Tahun 2013 investasi mencapai 704 miliar, tetapi mengalami penurunan secara signifikan menjadi 18 miliar pada Tahun 2015. Gambar 2.33. Nilai Investasi di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 2.1.3.1.17 Kebudayaan Setiap tahun diadakan pagelaran seni dan kebudayaan serta pameran yang dilaksanakan dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi Kota Tanjungbalai yang jatuh pada Tanggal 27 Desember, serta menyongsong penyambutan Tahun Baru. Kegiatan tersebut dipusatkan di lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah. Kegiatan seni yang dilaksanakan adalah parade budaya berupa parade keliling Kota Kerang yang diikuti oleh berbagai etnis, antara lain: Melayu, Karo, Aceh, Simalungun, Tionghoa. Kemudian acara prosesi Kesultanan Asahan yang merupakan gambaran kilas balik tentang perjalanan sejarah berdirinya Kota Tanjungbalai, acara tersebut juga diisi dengan pemilihan perano dan daro. Kegiatan pameran diisi dengan penyampaian informasi tentang pembangunan daerah dan ajang mempromosikan hasil industri kerajinan. 2.1.3.1.18 Kepemudaan dan Olahraga Berbagai upaya pembinaan bidang kepemudaan & olahraga kerap dilakukan oleh Pemerintah Kota Tanjungbalai baik pembinaan terhadap atlet, pemuda dan anak-anak sekolah, yang salah satu diantaranya adalah membina pemuda dengan kegiatan olahraga. Selanjutnya pmbinaan kepada anak sekolah selain pembinaan pendidikan formal dalam kelas, masih terdapat kegiatan ekstrakurikuler sebagai bentuk pembinaan yang dapat melatih keterampilan siswa/pemuda di bidang tertentu. misalnya pramuka, olah raga, kegiatan keagamaan dan musik. Sementara itu melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata telah dilakukan pembinaan terhadap atlit yang masih bersekolah untuk berbagai cabang olahraga sebagaimana tercantum pada tabel berikut: 67

Tabel 2.59. Pembinaan Atlet di Kota Tanjungbalai, 2015 No Nama Cabang Olahraga Keterangan 1. Cabang olahraga Gulat 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Cabang Olahraga Pencaksilat Cabang Olahraga Bola Vooley Cabang Olahraga Atletik Cabang Olahraga Tenis Meja Cabang Olahraga Badminton Cabang Olahraga Renang Cabang Olahraga Sepakbola Sumber: Dispora & Budpar Kota Tanjungbalai, 2016 Klub olahraga Gulat Datuk bandar. Jl. Anwar Idris Kel. Gading Kec. Datuk Bandar Pencak Silat Bapopsi Olahraga Bola volley Bapopsi Olahraga unggulan seperti pencak silat, gulat, atletik dan futsal Kota Tanjungbalai pernah diunggulkan. Tetapi sayang fasilitas berupa sarana dan prasarana olahraga belum mendukung peningkatan di cabang olah raga tersebut. Semenjak berdirinya Dinas pemuda olahraga kebudayaan dan pariwisata kota Tanjungbalai pada tahun 2009, pengembangan keolahragaan akan terus dilaksanakan. Tabel 2.60. Banyaknya Sarana dan Prasarana Olah Raga di Kota Tanjungbalai, 2015 No Jenis Olah Raga Keterangan 1 Sepak Bola - Lapangan Sepak Bola Stadion Asahan Sakti - Lapangan Sepak Bola Teluk Nibung - Lapangan Sepak Bola Sei Tualang Raso 2 Bola Volley - Lapangan Bola Volley Gedung Serbaguna - Lapangan Bola Volley lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah - Lapangan Bola Volley Taman Stadion Asahan Sakti 3 Badminton Sebanyak 4 (empat) gelanggang di gedung serbaguna 4 Sepaktakraw Sebanyak 2 (dua) lapangan di gedung serbaguna 5 Olah Raga Tembak Lapangan tembak perbakin di Gedung serbaguna 6 Bola Basket Lapangan Bola Basket di Gedungserbaguna 7 Tennis Sarana Tenis Lapangan di Jl. Pengadilan Kota Tanjungbalai Sumber: Dispora & Budpar Kota Tanjungbalai, 2016 2.1.3.1.19 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Dalam rangka pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP maka dilakukan 3 (tiga) kegiatan setiap tahunnya. Secara umum tujuan kegiatan tersebut adalah untuk menjaga keamanan di Kota Tanjungbalai agar tetap kondusif. Selanjutnya untuk tujuan penguatan kelembagaan serta peningkatan peran partai politik, Badan Kesbangpol & Linmas juga melakukan kegiatan pembinaan politik daerah sebanyak 3 (tiga) kegiatan setiap tahunnya. Kota Tanjungbalai tidak memiliki petugas linmas tetap atau yang mempunyai SK pengangkatan dari kepala daerah. Petugas linmas dipilih hanya pada saat pelaksanaan pilkada atau pemilu. Pada saat tersebut, akan dipilih 270 personil linmas untuk ditempatkan disetiap lingkungan dalam kelurahan. 2.1.3.1.20 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum Jumlah petugas satpol PP selaku penegak perda selama tahun 2011-2015 mengalami peningkatan, walaupun hal tersebut tidak berbanding lurus dengan tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, 68

ketentraman, keindahan) karena pada Tahun 2015 cakupan penyelesainya justru menurun dari tahun sebelumnya 100 persen menjadi 88,89 persen. Untuk menangani kejadian kebakaran yang terjadi di Kota Tanjungbalai, Pemerintah Pusat menyediakan 7(tujuh) mobil pemadam kebakaran. Pada Tahun 2015 terjadi 28 kejadian kebakaran dan pada setiap kejadian tingkat waktu tanggap (response time rate) sekitar 15 menit. 2.1.3.1.21 Ketahanan Pangan Ketahanan pangan merupakan pemenuhan kebutuhan pangan, artinya diupayakan agar pangan selalu tersedia setiap saat dan harganya terjangkau oleh masyarakat. Kebutuhan beras Kota Tanjungbalai setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada Tahun 2015 kebutuhan akan beras sebesar 23.130 ton, padahal masyarakat hanya mampu memproduksi sebesar 762 ton. Artinya produksi beras lokal hanya mampu memenuhi 3,29% dari seluruh kebutuhan beras di Kota Tanjungbalai. Tabel 2.61. Perkembangan Produksi dan Kebutuhan Beras Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Kebutuhan beras (ton) 18341,25 20563,8 21002 23427 23130 Produksi beras (ton) 1755 669,7 736,4 419 762 Perimbangan beras (ton) (16586,25) (19894,1) (20265,6) (23008) (22368) Swasembada 9,57% 3,26% 3,51% 1,78% 3,29% Konsumsi (kg/kpt/tahun) 108,8 108,8 108,8 128,3 126,32 Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tanjungbalai, 2016 2.1.3.1.22 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) merupakan wahana partisipasi dan aspirasi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di tingkat kelurahan. Jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat setiap tahunnya tidak mengalami peningkatan yakni sebanyak 63, dan sampai Tahun 2015 belum ada LPM yang memperoleh prestasi. Selain LPM, lembaga yang diharapkan memiliki peran aktif dalam di dalam pemberdayaan masyarakat adalah Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Jumlah PKK selama Tahun 2011-2015 juga tidak mengalami peningkatan yaitu berjumlah 37. PKK Kota Tanjungbalai beranggotakan PNS dan masyarakat dengan ketua TP PKK adalah istri kepala daerah. 2.1.3.1.23 Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tanjungbalai setiap tahunnya selalu menerbitkan buku Tanjungbalai Dalam Angka. Dalam buku tersebut dimuat data-data mengenai Kota Tanjungbalai yang berhubungan dengan keadaaan geografi, pemerintahan, penduduk dan ketenagakerjaan, sosial, pertanian, perindustrian, perdagangan, transportasi, keuangan, pengeluaran penduduk, pendapatan regional dan kemiskinan. Untuk buku PDRB Kota Tanjungbalai, selama Tahun 2011-2015 selalu diterbitkan oleh BPS Kota Tanjungbalai. Data-data yang diterbitkan oleh BPS menjadi rujukan bagi penyusun kebijakan di masa yang akan datang. 2.1.3.1.24 Kearsipan Pengelolaan arsip secara baku sangat penting agar file-file, arsip dan dokumen tidak hilang ataupun rusak karena alasan tertentu. Kota Tanjungbalai telah melakukan pengelolaan yang baku terhadap 1340 arsip yang tersedia. Hal yang dilakukan antara lain penataan, penilaian dan penyusutan untuk 69

menentukan apakah arsip tersebut dimusnahkan atau diserahkan ke Kantor Perpustakaan dan Arsip. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, disediakan 3 (tiga) aparatur bidang kearsipan. 2.1.3.1.25 Komunikasi dan Informatika Pada saat ini informasi komunikasi berbasis teknologi sangat diperlukan. Dalam rangka pemenuhan hal tersebut, pemerintah Kota Tanjungbalai telah membuat sebuah website resmi yang dapat diakses oleh semua pengguna internet, yaitu: http://www.tanjungbalaikota.go.id. Pemerintah Kota Tanjungbalai juga berlangganan koran harian. Ada 70 jenis surat kabar yang diterima setiap harinya, 26 jenis untuk koran nasional dan 44 jenis untuk koran harian. Pada tahun 2015 persentase penduduk yang mengakses internet ada sebanyak 25,17 persen. Lokasi mengakses internet terbanyak adalah di rumah sendiri yaitu sebesar 63,86 persen, dengan pengakses terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 25,99 persen, sedangkan perempuan yang mengakses internet ada sebanyak 24,34 persen. 2.1.3.1.26 Perpustakaan Jumlah perpustakaan yang ada di Kota Tanjungbalai mencakup 187 unit yang terdapat di setiap kantor kecamatan dan kelurahan, sekolah, serta milik pemerintah daerah. Jumlah pengunjung perpustakaan setiap tahunnya mengalami peningkatan signifikan. Pada Tahun 2015 sudah mencapai 166.429 orang dibandingkan Tahun 2011 yang hanya mencapai 44.306 orang atau mengalami peningkatan rata-rata sebesar 39,22 persen setiap tahunnya. Jumlah buku yang tersedia juga mengalami peningkatan, pada Tahun 2015 terdapat 9.950 judul dengan jumlah sebanyak 42.170 eksemplar. 2.1.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan Analisis kinerja atas layanan bidang pilihan dilakukan terhadap indikator-indikator kinerja penyelenggaraan bidang pilihan pemerintahan Kota Tanjungbalai yang meliputi: bidang pertanian, perikanan dan kelautan dan bidang perdagangan. 2.1.3.2.1 Pertanian Sektor pertanian masih merupakan sektor penting dalam perekonomian Kota Tanjungbalai karena sebagian besar penduduk Kota Tanjungbalai masih menggantungkan kehidupannya pada sektor pertanian setelah sektor perdagangan dan sektor jasa kemasyarakatan. Berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku, kontribusi sektor pertanian selama tahun 2011-2015 mengalami penurunan. Pada Tahun 2011 kontribusi sektor pertanian sebesar 17,98 persen, kemudian menurun menjadi 17,09 persen pada Tahun 2015 atau menurun rata-rata sebesar 1,27 persen setiap tahunnya. 70

Gambar 2.34. Peranan Kategori Pertanian dan Perikanan Atas Dasar Harga Berlaku, 2011-2015 terhadap PDRB Kota Tanjungbalai Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 a. Pertanian Tanaman Pangan Tanaman pangan yang di tanam yaitu padi sawah dengan irigasi setengah teknis. Lahan sawah yang ada di Kota Tanjungbalai terdapat pada Kecamatan Datuk Bandar, Datuk Bandar Timur, dan Sei Tualang Raso. Berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2013 (ST2013) ditemukan bahwa jumlah usaha pertanian di Kota Tanjungbalai didominasi oleh kegiatan usaha pertanian rumah tangga. Hal ini tercermin dari besarnya jumlah rumah tangga usaha pertanian, jika dibandingkan dengan perusahaan pertanian berbadan hukum atau usaha pertanian lainnya, yaitu selain rumah tangga dan perusahaan pertanian berbadan hukum. Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Tanjungbalai tercatat sebanyak 3.164 rumah tangga, menurun sebesar 14,95 persen dari hasil Sensus Pertanian 2003 (ST2003) yang tercatat sebanyak 3.720 rumah tangga. Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum tidak ada dan usaha pertanian lainnya sebanyak 3 unit. Kecamatan Datuk Bandar tercatat sebagai Kecamatan dengan jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak, yaitu sebanyak 1.285 rumah tangga. Sedangkan jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di masing-masing kecamatan tidak ada dan Kecamatan Datuk Bandar tercatat sebagai kecamatan dengan jumlah usaha pertanian lainnya terbanyak. Usaha subsektor tanaman pangan meliputi usaha tanaman padi dan palawija. Berdasarkan hasil ST2013 diketahui bahwa rumah tangga tanaman pangan di Kota Tanjungbalai didominasi oleh rumah tangga yang mengelola Ubi Kayu. Dari keseluruhan rumah tangga yang mengelola tanaman pangan sebanyak 515 rumah tangga, 46,60 persen (240) diantaranya mengelola tanaman ubi kayu, sedangkan rumah tangga yang mengelola tanaman padi adalah sebanyak 46,40 persen (239) dari seluruh rumah tangga tanaman pangan. Selain itu, terdapat 9,12 persen (47) dari seluruh rumah tangga tanaman pangan di Kota Tanjungbalai yang mengelola komoditas padi dan palawija sekaligus. Luas tanam padi mengalami penurunan selama periode 2011-2015, yaitu sebelumnya seluas 268 ha menjadi 256 ha. Hal tersebut berdampak pada penurunan hasil produksi beras, pada Tahun 2011 menghasilkan sebanyak 1.496 ton menjadi 1.067 ton pada Tahun 2015. Panen padi di Kota Tanjungbalai terjadi pada bulan Januari sampai Maret dan Agustus sampai Oktober. Hal yang sama dialami pada tanaman jagung dan ubi kayu. Tanaman jagung terjadi penurunan luas tanam sebesar 32,25 persen. Pada tahun 2011 mencapai 31 ha kemudian menurun menjadi 21 ha pada Tahun 2015, mengakibatkan penurunan pada produksi jagung sebesar 12,72 persen. Untuk 71

tanaman ubi mengalami penurunan luas tanam sebesar 28,57 persen sehingga penurunan produksi ubi kayu menjadi sebesar 35,86 persen. Tabel 2.62. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Tahun No. URAIAN 2011 2012 2013 2014 2015 1 Padi Luas Tanam (ha) 268 251 266 126 256 Luas Panen (ha) 347 46 276 139 226 Produktivitas (kw/ha) 46,33 1154,6 46 47,24 1063 Produksi (ton) 1496 1154,6 1269,64 657 1067 2 Jagung Luas Tanam (ha) 31 23 41 39 21 Luas Panen (ha) 24 39 27 35 16 Produktivitas (kw/ha) 44,33 89,7 31 39,71 60 Produksi (ton) 110 n.a 89,7 139 96 3 Kedelai Luas Tanam (ha) - - - - n.a Luas Panen (ha) - - - - 1 Produktivitas (kw/ha) - - - - 1 Produksi (ton) - - - - 10 4 Ubi Kayu Luas Tanam (ha) 28 36 34 29 20 Luas Panen (ha) 34 168 32 28 22 Produktivitas (kw/ha) 260,28 604,8 170 176,07 235 Produksi (ton) 806 n.a 544 493 517 4 Hortikultura Luas Panen (ha) 188 n.a 220 203 96 Produktivitas (kw/ha) 71,3 n.a 93,17 102,36 85,1 Produksi (ton) 1718 n.a 2049,7 2078 817 Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tanjungbalai, 2016 Luas lahan yang ditanami padi setiap tahun mengalami penurunan rata-rata sebesar 13,2 persen setiap tahunnya. Luas lahan pada Tahun 2011 seluas 601 ha menjadi 294 ha pada Tahun 2015. Penurunan ini disebabkan karena terjadinya alih fungsi lahan, dari lahan pertanian menjadi pemukiman penduduk. No Tabel 2.63. Luas Lahan Pertanian (ha) yang Diusahakan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Lahan Pertanian (Ha) Sumber: Indikator Pertanian Sumatera Utara, 2014 Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 1 Lahan Sawah 601 621 319 314 294 2 Lahan Pertanian bukan Sawah 2.211 1.790 2.077 2.081 2.101 Jumlah 2.812 2.411 2.396 2.395 2.395 72

Berdasarkan jenis penggunaannya maka lahan bukan pertanian merupakan lahan terbesar dengan luas 3.657 ha atau sekitar 0,604 persen dari luas Kota Tanjungbalai. Penggunaan lahan terluas selanjutnya adalah untuk perkebunan yaitu sekitar 0,276 persen dari luas Kota Tanjungbalai. Jenis tanaman yang banyak ditanami untuk perkebunan adalah pohon kelapa. Gambar 2.35. Luas Lahan (ha) Menurut Jenis Penggunaannya di Kota Tanjungbalai (ha), 2015 Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tanjungbalai, 2016 Luas lahan sawah biasanya ditanami satu, dua, tiga kali tanam dalam setahun tergantung dengan kondisi lahan, pola tanam dan jenis benih padi yang ditanam. Kota Tanjungbalai berada pada lingkungan dengan kurang ketersediaan air maka kegiatan tanam dan panen tidak pernah mencapai tiga kali dalam setahun. Tabel 2.64. Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Sawah di Kota Tanjungbalai, 2014 Jenis Irigasi Tadah Hujan Pasang Surut Jumlah Satu Kali Penanaman 97 - - 97 Dua Kali Penanaman - 12 10 22 Sumber: Indikator Pertanian Sumatera Utara, 2014 b. Pertanian Tanaman Holtikultura Menurut BPS, tanaman hortikultura adalah hasil menurut bentuk produk dari setiap tanaman sayuran, biofarmaka dan tanaman hias yang diambil berdasarkan luas dipanen/tanaman yang menghasilkan pada bulan/triwulan laporan. Selanjutnya untuk sub sektor tanaman sayur-sayuran di kota Tanjungbalai mencakup komoditas kacang panjang, terong, bayam, cabai, sawi, kangkung, dan ketimun. Luas panen pada Tahun 2015 untuk seluruh tanaman sayur mengalami penurunan. Dibandingkan Tahun 2011, tanaman kangkung merupakan jenis sayur yang mengalami penurunan paling besar pada tahun 2015 yaitu sebesar 65 persen, kemudian disusul tanaman bayam sebesar 58 persen. Berdasarkan produkstivitas maka terlihat peningkatan pada semua jenis tanaman. Dibandingkan Tahun 2011, tanaman yang mengalami peningkatan produktivitas terbesar adalah cabai sebesar 201,5 persen pada Tahun 2015, kemudian diikuti oleh tanaman terong sebesar 74,44 persen. 73

Tabel 2.65. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Sayur di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 No. URAIAN Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 1 Kacang Panjang Luas Panen (ha) 41 52 49 43 24 Produksi (ton) 285 1.105,8 426,3 533 175 Produktivitas (kw/ha) 70 203 87 12,4 72,92 2 Terong Luas Panen (ha) 15 24 23 25 14 Produksi (ton) 78,5 346,4 200,1 315 127 Produktivitas (kw/ha) 52 127 87 126 90,71 3 Bayam 4 Cabai Luas Panen (ha) 24 37 27 22 10 Produksi (ton) 117,6 675,9 236,9 290 62 Produktivitas (kw/ha) 49 173 87 132,8 62 Luas Panen (ha) 26 26 25 27 12 Produksi (ton) 143 251,5 195,7 225 199 Produktivitas (kw/ha) 55 76 78 83,33 165,83 5 Sawi Luas Panen (ha) 17 17 22 21 10 Produksi (ton) 261,8 166,6 209,8 152 199 Produktivitas (kw/ha) 154 102 95 72,38 165,83 6 Kangkung Luas Panen (ha) 40 42 41 33 14 Produksi (ton) 212 826,9 396,1 231 76 Produktivitas (kw/ha) 53 188 97 70 54,29 7 Ketimun Luas Panen (ha) 25 27 33 32 17 Produksi (ton) 187,5 558,1 384,8 332 209 Produktivitas (kw/ha) 75 154 117 103,75 112,99 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Sub sektor tanaman buah-buahan di Kota Tanjungbalai mencakup komoditi mangga, pisang, pepaya, sawo, jambu biji, jambu air, semangka, nenas, dan nangka. Pada tahun 2015, produksi tanaman buahbuahan yang merupakan tiga terbesar di Kota Tanjungbalai masing-masing adalah pisang sebesar 307 ton, mangga sebesar 168 ton, dan nangka sebesar 74 ton, sedangkan pada tahun yang sama produksi tanaman buah-buahan yang merupakan tiga terendah adalah semangka sebesar 1 ton, jambu air sebesar 6 ton, dan nanas sebesar 8 ton. Untuk tanaman jeruk, rambutan, dan salak sudah tidak berproduksi lagi selama 5 tahun terakhir. 74

Tabel 2.66. Produksi Buah-Buahan Menurut Jenis Tanaman di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Produksi (Ton) Jenis Buah 2011 2012 2013 2014 2015 Mangga 22,8 27,5 29,1 187,1 168 Pisang 258,3 81,9 101,2 179,3 307 Pepaya 34,2 11,3 24,6 40,3 22 Sawo 73 12,7 10,1 28,2 41 Jambu Biji 5,4 6,3 7,4 47,1 15 Jambu Air 1,6 5,2 86 30,5 6 Semangka 25,1 0 4,9 64,7 1 Nenas 1,3 1,8 1,4 14,8 8 Nangka 28,3 20,6 228 232,8 74 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 c. Peternakan Pada tahun 2015 populasi jenis ternak besar di Kota Tanjungbalai lebih kecil jika dibandingkan tahun 2014 yakni dari sebanyak 646 ekor menjadi 633 ekor, sedangkan jumlah ternak kecil Tahun 2015 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari 4.674 ekor menjadi 5.012 ekor atau meningkat sebesar 7,23 persen. Pada tabel, populasi jenis ternak unggas tahun 2015 menurun dibandingkan Tahun 2014. Tabel 2.67. Banyaknya Ternak/Unggas Menurut Jenis Ternak Di Kota Tanjungbalai, 2011 2015 No Ternak/Unggas 2011 2012 2013 2014 2015 1. Ternak Besar Sapi 202 466 636 639 628 Kerbau 17 69 7 7 5 Kuda - - - - - 2. Ternak Kecil Kambing 960 1.149 1.175 1.241 1.397 Domba 210 721 682 740 766 Babi 1.048 2.613 2.704 2.693 2.849 3. Ayam Kampung 34.331 56.368 55.741 55.457 55.328 4. Ayam Ras n.a 6612 5016 4.000 n.a 5. Itik Manila 8.187 13.029 10.530 11.617 11.456 6. Burung Puyuh 600 4.796 3.657 3.750 2.000 Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tanjungbalai, 2016 Produksi daging terbesar berasal dari Kecamatan Datuk Bandar. Kecamatan tersebut menghasilkan daging berasal dari ternak sebanyak 52.559 kg. Menurut jenis ternak, maka sapi merupakan penyumpang terbesar terhadap produksi daging yakni sebesar 62.800 kg, kemudian produksi daging kambing sebesar 13.970 kg. 75

Tabel 2.68. Produksi Daging Menurut Jenis Ternak dan Kecamatan di Kota Tanjungbalai (kg), 2015 No Kecamatan Jenis Ternak (Kg) Sapi Kerbau Kambing Domba Babi 1 Datuk Bandar 33.900 750 9.960 5.670 2.279 2 Datuk Bandar Timur 4.700 0 1.990 450 0 3 Tanjungbalai Selatan 0 0 0 0 0 4 Tanjungbalai Utara 0 0 0 0 0 5 Sei Tualang Raso 11.900 0 1.070 700 0 6 Teluk Nibung 12.300 0 950 840 0 Jumlah 62.800 750 13.970 7.660 2.279 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Bila dilihat berdasarkan produksi daging menurut jenis unggas maka penghasil terbesar adalah Kecamatan Datuk Bandar Timur. Jenis unggas penghasil daging terbesar adalah ayam kampung dengan produksi sebanyak 33.196 kg. Tabel 2.69. Produksi Daging Menurut Jenis Unggas (kg) dan Kecamatan di Kota Tanjungbalai, 2015 Ayam Ayam Ayam No Kecamatan Itik Manila Kampung Petelur Pedaging 1 Datuk Bandar 9.384,6 0 0 3.367,44 2 Datuk Bandar Timur 12.590,4 0 0 1.432,08 3 Tanjungbalai Selatan 511,8 0 0 254,88 4 Tanjungbalai Utara 351,6 0 0 254,16 5 Sei Tualang Raso 1.855,2 0 0 1.745,28 6 Teluk Nibung 8.503,2 0 0 1.194,48 Jumlah 33.196,8 0 0 8.248,32 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 2.1.3.2.2 Perikanan dan Kelautan Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Tahun 2015, kontribusi sub sektor pertanian dan perikanan sebesar 17,09 persen, merupakan penyumbang ketiga setelah sektor perdagangan dan industri pengolahan dalam perekonomian Kota Tanjungbalai. Perkembangan produksi ikan menurut asal tangkapan di Kota Tanjungbalai sepanjang tahun 2011 s/d 2015 secara keseluruhan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan budidaya tak lepas dari bantuan pembinaan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Tanjugbalai, baik dalam bentuk pembinaan kelompok masyarakat pesisir, pemberian bantuan sarana dan prasarana perikanan serta bantuan alat tangkap kepada nelayan. Selain penanganan aspek produktivitas perikanan, kebijakan lain yang juga menjadi prioritas adalah pengawasan sumberdaya laut terdiri dari penanganan dan penindakan terhadap kasus-kasus pelanggaran, seperti kasus penangkapan ikan tanpa menggunakan izin penangkapan, penangkapan 76

ikan di luar areal penangkapan ikan dan kasus penangkapan ikan dengan menggunakan bahan beracun dan aliran listrik (strum). Tabel 2.70. Banyaknya Produksi Ikan menurut Asal Tangkapan (Ton) di Kota Tanjungbalai, 2011 2015 No Tahun Laut Perairan Umum Budidaya Produksi 1 2011 35.381,00 34,86 54,10 35.469,96 2 2012 36.629,00 35,38 43,94 36.708,32 3 2013 31.106,00 33,28 34,30 31.173,58 4 2014 32.849,14 17,57 31,29 32.897,86 5 2015 42.647,99 21,25 243,56 42.912,80 Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Tanjungbalai, 2016 Konsumsi ikan darat dan laut di Kota Tanjungbalai selama Tahun 2011-2015 mengalami peningkatan. Pada Tahun 2011 konsumsi ikan sebesar 2,50 persen, menjadi 4,50 persen pada Tahun 2015 atau meningkat rata-rata sebesar 12,47 persen setiap tahunnya. Konsumsi ikan laut pada Tahun 2011 sebesar 22,50 persen menjadi 37,20 persen atau meningkat rata-rata sebesar 10,58 persen setiap tahunnya. Tabel 2.71. Konsumsi Ikan Perkapita (kg/kapita/thn), 2011-2015 Tahun Darat Konsumsi Ikan Laut 2011 2,50 22,50 2012 2,75 24,60 2013 2,90 25,80 2014 3,12 27,23 2015 4,50 37,20 Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Tanjungbalai, 2016 Gambar 2.36. Jumlah Bina Kelompok Nelayan Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: Dinas Perkanan dan Kelautan Kota Tanjungbalai, 2016 77

2.1.3.2.3. Perdagangan 1. Peranan Kategori Perdagangan Besar dan Eceran terhadap PDRB Perdagangan besar dan eceran mempunyai kontribusi cukup signifikan terhadap perolehan nilai PDRB Kota Tanjungbalai, yang mencapai kisaran 20 persen pertahun dan kategori tersebut merupakan kontributor utama pembentukan PDRB agregat Kota Tanjungbalai. Kontribusi kategori tersebut pada Tahun 2015 sebesar 20,47 persen, menurun dibandingkan Tahun 2014 sebesar 20,56 persen. Gambar 2.37. Peranan Kategori Perdagangan Besar dan Eceran Terhadap PDRB Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 2. Nilai Ekspor Impor Kota Tanjungbalai Kegiatan perdagangan ekspor impor di Kota Tanjungbalai terjadi melalui pelabuhan Teluk Nibung, tempat perantaraan barang dari luar negeri terutama Malaysia. Berikut secara lengkap disajikan data mengenai ekspor bersih perdagangan di Kota Tanjungbalai selama kurun waktu tahun 2011-2015. No Tabel 2.72. Bobot dan Nilai Ekspor/ Impor dari Pelabuhan Tanjungbalai Asahan, 2011 2015 Tahun Volume Nilai (US$ 000000) Ekspor Impor Ekspor Impor 1 2011 24.336,97 54.153,26 24,75 33,65 2 2012 38.542,69 40.497,71 12,13 21,45 3 2013 18.803,78 35.482,36 13,99 17,43 4 2014 14.623,76 27.469,3 13,26 11,76 5 2015 15.950,58 20.135,2 11,44 7,68 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 3. Sarana dan Prasarana Perdagangan Demikian juga dengan ketersediaan sarana dan prasarana perdagangan di Kota Tanjungbalai, pada Tahun 2015 terdapat 20 pasar umum, 59 toko, dan 1.071 kios dengan total sarana perdagangan sebesar 1154. Selama Tahun 2011-2015 jumlah sarana perdangan tersebut tidak mengalami perubahan yang signifikan. 78

Tabel 2.73. Banyaknya Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Jenis Sarana Perdagangan 2011 2012 2013 2014 2015 Pasar Umum 20 20 20 20 20 Toko 59 59 59 59 59 Kios 1012 1036 1047 1049 1071 Warung 0 0 0 0 0 Rumah Makan 0 0 0 0 0 Total 1095 1115 1130 1132 1154 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Pasar tradisional memegang peranan penting dalam kegiatan perdagangan di Kota Tanjungbalai. Pasar tradisional biasanya dikelola oleh pedagang menengah dan pedagang kecil. Adapun pasar tradisional yang banyak melakukan aktivitas ekonomi di Kota Tanjungbalai adalah Pasar Bahagia dan Pasar Bengawan di Kecamatan Tanjungbalai Selatan dan Pasar Suprapto di Kecamatan Tanjungbalai Utara. Selain itu terdapat juga beberapa pasar modern yaitu Hypermart, Indomaret, Alfamidi. Menurut jenisnya maka jumlah pedagang terbesar di Kota Tanjungbalai adalah pedagang kecil sebanyak 1983 pedagang. Tabel 2.74. Banyaknya Pedagang di Kota Tanjungbalai, 2015 Kecamatan Pedagang Besar Pedagang Menengah Pedagang Kecil Datuk Bandar 0 0 0 Datuk Bandar Timur 0 0 1 Tanjungbalai Selatan 0 37 809 Tanjungbalai Utara 0 22 1169 Sei Tualang Raso 0 0 3 Teluk Nibung 0 0 1 Tanjungbalai 0 59 1983 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) merupakan suatu bukti bahwa badan usaha atau yang berbentuk perusahaan telah terdaftar berdasarkan Undang-undang No. 3 Th. 1982. Pada prinsipnya TDP bertujuan untuk mencatat keterangan dari suatu perusahaan, dan merupakan sumber informasi resmi untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Keterangan itu dapat meliputi identitas dan keterangan lainnya tentang perusahaan. Setiap tahun badan hukum yang terbanyak memiliki TDP di Kota Tanjungbalai adalah untuk perorangan. Meskipun suatu kewajiban, masih banyak usaha perorangan yang tidak memilik TDP karena umumnya usaha tersebut mengurus TDP pada saat akan meminjam dari perbankan, disebabkan TDP merupakan salah satu syarat bagi setiap usaha untuk mendapatkan pinjaman. 79

Tabel 2.75. Jumlah Usaha Terdaftar yang Memiliki TDP Menurut Bentuk Usaha, 2011-2015 Badan Hukum 2011 2012 2013 2014 2015 PT. Incorporated 21 28 14 12 11 Company CV/Firma 63 73 38 44 37 Koperasi 0 14 2 1 2 Perorangan 205 147 179 131 151 Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungbalai, 2016 2.1.3.2.4. Perindustrian Perindustrian di Kota Tanjungbalai menjadi sektor ekonomi yang menopang kehidupan masyarakat. Pada Tahun 2015 kategori industri pengolahan memberi kontribusi sebesar 18,31 persen terhadap pembentukan PDRB Kota Tanjungbalai. Kategori ini merupakan kontributor kedua terbesar setelah sektor perdagangan. Pada kategori industri pengolahan, lapangan usaha yang menyumbang peranan terbesar adalah industri makanan dan minuman sebesar 17,34 persen pada Tahun 2014. Gambar 2.38. Peranan Kategori Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Kategori Industri pengolahan adalah perubahan bahan menjadi produk baru dengan menggunakan tangan atau kegiatan penjualan produk yang dibuat di tempat sama dimana produk tersebut dijual. Pada kategori Industri pengolahan, lapangan usaha yang menyumbang peranan terbesar adalah Industri Makanan dan Minuman yaitu sebesar 94,92 persen pada Tahun 2015. Industri makanan mencakup pengolahan produk pertanian, perkebunan dan perikanan menjadi makanan. Industri minuman mencakup pembuatan minuman baik minuman beralkohol maupun tidak beralkohol. 80

Tabel 2.76. Peranan Kategori Industri Pengolahan Menurut Sub Kategori Terhadap PDRB Kota Tanjungbalai, 2011-2015 No Sub Kategori 2011 2012 2013 2014 2015 1 Industri Makanan dan Minuman 94,20 94,28 94,51 94,70 94,92 2 Pengolahan Tembakau 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 3 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 0,39 0,38 0,37 0,35 0,32 4 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 2,38 2,35 2,21 2,12 2,05 5 Industri Kertas dan Barang dari 0,16 0,15 0,15 0,14 0,13 Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 6 Industri Kimia, Farmasi dan Obat 0,07 0,06 0,06 0,06 0,05 Tradisional 7 Industri Barang Galian bukan Logam 0,02 0,02 0,02 0,02 0,01 8 Industri Barang dari Logam, 0,90 0,85 0,80 0,76 0,71 Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik 9 Industri Mesin dan Perlengkapan 1,11 1,10 1,08 1,05 1,01 YTDL 10 Industri Alat Angkutan 0,48 0,49 0,50 0,50 0,48 11 Industri Furnitur 0,24 0,24 0,25 0,24 0,23 12 Industri Pengolahan lainnya, Jasa Reperasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 Selama periode tahun 2010-2014 jumlah perusahaan yang beroperasi di Kota Tanjungbalai mengalami penurunan yang cukup signifikan, Pada Tahun 2013 terdapat 531 perusahaan menjadi hanya 151 perusahaan pada Tahun 2014, tetapi tidak sama dengan yang dialami jumlah tenaga kerja, karena terjadi peningkatan pada Tahun 2015 menjadi sebesar 1285 dari tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 962 tenaga kerja. Tabel 2.77. Perkembangan Industri Kecil dan Jasa di Kota Tanjungbalai, 2010-2014 No Tahun Jumlah Jumlah Perusahaan Tenaga Kerja Nilai Investasi Nilai Produksi 1 2010 449 2050 2.911.051 6.809.505 2 2011 444 2036 2.823.719 6.605.220 3 2012 585 2380 357.345.085 51.762.770 4 2013 531 962 704.021.000 5.406.503.000 5 2014* 151 1285 17.967.380 203.532.657 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Selama Tahun 2011-2015 Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungbalai selalu bermitra dengan Dewan Kerajianan Nasional Daerah (Dekranasda) melaksanaan pembinaan dan 81

pemberian peralatan kepada kelompok pengrajin batok kelapa, pengrajin kulit kerang, pengrajin eceng gondok dan pengrajin lidi. Gambar 2.39. Cakupan Bina Kelompok Pengrajin Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungbalai, 2016 2.1.3.2.5 Parawisata Pemerintah Kota Tanjungbalai kini terus bekerja keras membenahi kawasan pelabuhan Teluk Nibung setelah ditetapkan sebagai pintu gerbang potensi pariwisata Danau Toba dengan berupaya mengundang para investor, tetapi kendala klasik masih belum teratasi yaitu kondisi infrastruktur yang belum memadai. Menurut data Kantor Imigrasi Tanjungbalai Tahun 2015, terdapat 91.215 WNI yang datang dari luar negeri ke Kota Tanjungbalai. Adapun potensi pariwisata yang dimiliki dan sedang dikembangkan di Kota Tanjungbalai adalah Pusat Pasar Ikan yang merupakan tempat penjualan ikan segar termasuk ikan asin yang jarang ditemukan di pasar lain, Sungai Asahan, Water Boom Tanjungbalai, Vihara Tri Ratna yang memiliki keindahan arsitektur, Jembatan Tabayang yang merupakan jembatan terpanjang di Sumatera Utara, menghubungkan Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan, Teluk Nibung yang merupakan lokasi transit dan perdagangan komoditas pertanian dan perikanan, Pulau Besusen yang menurut penduduk setempat terdapat patung sigale-gale. Selain itu pengembangan wisata kuliner menjadi salah satu alternatif untuk menjadi bagian dari pengembangan pariwisata ke depan. 2.1.4 ASPEK DAYA SAING DAERAH 2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Kemampuan ekonomi daerah dalam kaitannya dengan daya saing daerah adalah bahwa kapasitas ekonomi daerah harus memiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang telah berada dan akan masuk ke suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi peningkatan daya saing daerah. Kondisi Kota Tanjungbalai terkait dengan kemampuan ekonomi daerah dapat dilihat dari produktivitas total daerah. Produktivitas total daerah dapat menggambarkan seberapa besar tingkat produktivitas tiap sektor dalam rangka mendorong perekonomian suatu daerah. A. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Daya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan dan unggulan daerah. Suatu daya saing (competitiveness) merupakan salah 82

satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Kondisi Kota Tanjungbalai terkait aspek daya saing daerah dapat dilihat dari kemampuan ekonomi daerah,fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia. Bila dilihat dari segi pengeluaran masyarakat Kota Tanjungbalai maka dapat dikelompokkan dalam dua bagian yaitu makanan dan non makanan. Sumbangan dari sisi pengeluaran konsumsi terhadap total PDRB sebesar 2,3 persen. Pengeluaran konsumsi di Kota Tanjungbalai Tahun 2015 sebesar 121 milyar meningkat sebesar 40 persen dibandingkan Tahun 2014. Tabel 2.78. Perkembangan Industri Kecil dan Jasa di Kota Tanjungbalai, 2010-2014 Pengeluaran 2011 2012 2013 2014 2015 Konsumsi 90.142,10 87.750,70 82.875,70 84.857,50 121.858,80 - Makanan 48.705,3 49.680,9 47.671,1 53.359,3 65.397,2 - Non Makanan 41.436,8 38.069,8 35.204,6 31.498,2 56.461,6 PDRB 3.900.477 4.326.376,20 4.855.838,8 5.426.084,7 6.027.318,2 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Selama periode 2011-2015 konsumsi makanan memiliki proporsi yang lebih besar dari non makanan. Pada Tahun 2015 pengeluaran untuk makanan sebesar 53,67 persen, sedangkan untuk non makanan sebesar 46,33 persen. Terdapat kecenderungan umum bahwa semakin rendah kelas pengeluaran masyarakat semakin dominan alokasi belanjanya untuk pangan Sejak 2011 besarnya kelompok pengeluaran untuk makanan dan non makanan mengalami fluktuasi. Tabel 2.79. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Kelompok Pengeluaran Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Makanan 54,03 56,62 57,52 62,88 53,67 Non Makanan 45,97 43,38 42,48 37,12 46,33 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 B. Persandian Pelaksanaan persandian di Kota Tanjungbalai berjalan dengan baik. Petugas persandian selalu melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) di Jakarta. Setiap triwulan Lemsaneg membagikan kunci sandi kepada Pemerintah Daerah melalui simulasi dan rapat koordinasi. Tabel 2.80. Sarana dan Prasarana Persandian di Kota Tanjungbalai, 2015 No 1 Radio SSB 2 Buku Sandi OTP Komponen 3 layanan telepon bersandi menggunakan CR 7000 i 4 Fax SQP-34 MCT 5 All Fax 3000 6 Criptomactio 7 Laptop bersandi + VPN (Virtual Private Network) Sumber: Bagian Humas Kota Tanjungbalai, 2016 83

2.1.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Ketersediaan fasilitas wilayah atau infrastruktur yang menunjang daya saing daerah dalam hubungannya dengan ketersediaannya (availability) dalam mendukung aktivitas ekonomi daerah di berbagai sektor antara lain dapat diketahui dari beberapa indikator antara lain jumlah orang yang terangkut angkutan umum dan jumlah orang melalui terminal, penataan wilayah, fasilitas bank dan non bank, ketersediaan air bersih, fasilitas listrik dan telepon, restoran/rumah makan, dan ketersediaan penginapan. a. Sarana Perhubungan Ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu fasilitas yang sangat diperlukan dalam meningkatkan daya saing daerah. Sarana dan prasarana wilayah pada dasarnya merupakan elemen pendukung bagi berlangsungnya kehidupan suatu wilayah karena masyarakat yang tinggal di suatu wilayah akan membutuhkan sarana prasarana untuk melangsungkan kegiatan. Panjang jalan yang ada di Kota Tanjungbalai adalah 346,12 km, dimana 100,51 km diantaranya sudah berjenis permukaan hotmix dan 229,95 km sudah berkondisi baik. Hanya 15,62 km jalan di Kota Tanjungbalai yang rusak berat. Kendaraan sebagai sarana transportasi yang paling sering digunakan masyarakat Kota Tanjungbalai adalah becak mesin sehingga pada tahun 2014 tercatat 250 unit becak mesin melebihi mobil penumpang dan mobil barang. Kemudian sarana transportasi yang ada di Kota Tanjungbalai yaitu 6 terminal bis, 1 stasiun kereta api, dan 22 tangkahan boat. Pemasangan rambu-rambu lalu lintas pada tahun 2014 sudah dilakukan sebanyak 128 rambu. Jumlah tersebut juga bertambah sebanyak 3 rambu pada tahun 2015 menjadi sebanyak 133 rambu. Akses aksesibilitas terkait dengan kemudahan suatu wilayah untuk dijangkau melalui jaringan jalan yang ada. Pada Tahun 2015, kepadatan penduduk di Kota Tanjungbalai sebesar 2759,617 (Tinggi >1000). Menurut SPM bidang jalan maka indeks aksesibilitasnya lebih besar dari 1,5 (>1,5). Selanjutnya berdasarkan tabel, rasio panjang jalan per luas wilayah pada Tahun 2015 sebesar 5,10 (>1,5). Artinya jalan yang terbangun sudah efektif memenuhi kebutuhan penduduk atau telah memenuhi SPM. Tabel 2.81. Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Thn Panjang Jalan (km) Jlh Pdduk Luas wilayah (km) Rasio Panjang Jalan per Luas Wilayah Jumlah kendaraan (unit) Rasio Panjang Jalan per Jlh Kendaraan 2011 308,82 157698 60,52 5,10 3045 0,10 2012 326,27 160000 60,52 5,39 2849 0,11 2013 335,5 162454 60,52 5,54 861 0,39 2014 346,12 164675 60,52 5,72 544 0,64 2015 348,57 167012 60,52 5,76 795 0,44 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Kota Tanjungbalai memiliki terminal keberangkatan dan pemberhentian kereta api. Terminal tersebut hanya memiliki rute perjalanan Tanjungbalai menuju Medan. Pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 jumlah penumpang yang berangkat mengalami penurunan sebesar 38,45%, sedangkan tahun 2014 jumlah penumpang meningkat sebesar 17,99%. Tahun 2015 jumlah penumpang tidak mengalami penurunan dan kenaikan, jumlah penumpang sama dengan pada tahun 2014. 84

Tabel 2.82. Banyaknya Penumpang Kereta Api di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Tahun Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Penumpang (orang) 2011 267.775 2012 257.070 2013 164.811 2014 194.475 2015 194.475 Jumlah penumpang yang tiba dan berangkat di Pelabuhan Teluk Nibung selama Tahun 2011-2015 mengalami penurunan signifikan. Jumlah penumpang tiba mengalami penurunan rata-rata sebesar 72,67 persen setiap tahunnya, sedangkan jumlah penumpang berangkat mengalami penurunan ratarata sebesar 84,62 persen setiap tahunnya. Hal yang sama juga terjadi pada bongkar muat barang di pelabuhan, selama Tahun 2011-2015 bongkar barang mengalami penurunan rata-rata sebesar 32,37 persen setiap tahunnya, sedangkan muat barang mengalami rata-rata penurunan 26,25 persen setiap tahunnya Tabel 2.83. Banyaknya Penumpang dan Barang di Pelabuhan Tanjungbalai-Asahan, 2011-2015 Tahun Penumpang (Orang) Barang (ton) Tiba Berangkat Bongkar Muat 2011 203.261 213.204 118.453 117.342 2012 163.323 159.739 84.776 87.286 2013 135.095 114.227 88.841 101.606 2014 97.743 87.727 57.269 66.449 2015 22.865 18.350 38.584 46.192 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 b. Fasilitas Jasa Perbankan Ketersediaan fasilitas bank dan non bank sangat penting dalam rangka menunjang aspek daya saing daerah. Dengan adanya fasilitas tersebut segala bidang berkaitan dengan jasa dan lalu lintas keuangan dapat berjalan dengan lancar. Secara keseluruhan, Kota Tanjungbalai memiliki fasilitas perbankan yang sangat lengkap, mulai dari Bank BUMN, Bank Swasta dan Bank Sumut. Tabel 2.84. Jenis dan jumlah Bank serta Perusahaan Asuransi di Kota Tanjungbalai No Sektor Tahun 2012 2013 2014 2015 1 Bank Umum a. Konvensional 3 9 8 8 b. Syariah 1 1 2 BPR a. Konvensional - - - - b. Syariah - - - - 3 Perusahaan Asuransi Jiwa 1 1 1 1 Sumber: Tanjungbalai Dalam Angka 2015 85

c. Ketersediaan Hotel dan Penginapan Ketersediaan penginapan sangat menunjang dalam pelaksanaan pembangunan perekonomian suatu daerah. Banyaknya penginapan dapat menunjukan perkembangan kegiatan ekonomi pada suatu daerah dan peluang-peluang yang ditimbulkannya. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan ketersediaan penginapan salah satunya dapat dilihat dari jumlah hotel/penginapan. Selama Tahun 2011-2015 terdapat 20 (dua puluh) restoran/rumah makan dan 10 (sepuluh) hotel yang ada di Kota Tanjungbalai, diantaranya 1 (satu) hotel berbintang dan 9 (sembilan) hotel non bintang. d. Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik Listrik merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi rumah tangga. Menurut Susenas 2015 persentase rumah tangga yang menggunakan listrik PLN sebagai sumber penerangan adalah sebesar 98,46 persen, sedangkan sisanya sebesar 0,44 menggunakan listrik non PLN dan 1,11 bukan listrik. e. Penduduk yang Menggunakan HP/telepon Pada s aat ini hp merupakan alat komunikasi yang sangat penting, melalui hp setiap orang dapat berkomunikasi dan mengakses internet. Pada Tahun 2015 persentase penduduk di atas 5 tahun yang menggunakan hp menurut jenis kelamin adalah lak-laki sebesar 59,87 persen, perempuan sebesar 50,29 persen maka total keseluruhan Kota Tanjungbalai sebesar 55,12 persen. 2.1.4.3. Fokus iklim Berinvestasi. a. Angka kriminalitas Kejahatan/pelanggaran yang terjadi di Kota Tanjungbalai relatif bisa ditangani oleh aparat yang berwenang. Meskipun demikian, angka kriminalitas yang terjadi di Kota Tanjungbalai tetap harus diwaspadai dan menjadi catatan tersendiri bagi kenyamanan penduduk Kota Tanjungbalai. Sampai dengan 2015, jumlah kejahatan/pelanggaran yang terjadi di Kota Tanjungbalai sebanyak 1.234 kasus. Jika dilihat lebih detail pada jenis kejahatan/pelanggaran yang terjadi, pencurian biasa menjadi jenis kejahatan/pelanggaran yang mengalami penurunan setiap tahunnya. Jenis kejahatan/pelanggaran yang perlu diwaspadai adalah narkotika yang mengalami tren meningkat setiap tahunnya dan kejahatan dalam jumlah terbesar. Jika pada 2011 terdapat 79 kasus, pada periode 2015 angka kejahatan/pelanggaran narkotika meningkat signifikan menjadi 200 kasus. Tabel 2.85. Banyaknya Kejahatan/ Pelanggaran Menurut Jenisnya di Kota Tanjungbalai, 2011 2015 Jenis Tahun No Kejahatan/Pelanggaran 2011 2012 2013 2014 2015 1 Pembakaran 0 0 0 3 0 2 Kebakaran 3 14 5 4 3 3 Pemalsuan Meterai, Merek, 5 0 0 0 0 dan Surat 4 Melanggar Kesopanan 0 0 1 0 20 5 Perkosaan 2 0 0 0 0 6 Perjudian 54 47 33 17 28 86

Jenis Tahun No Kejahatan/Pelanggaran 2011 2012 2013 2014 2015 7 Penganiayaan Berat 0 0 0 0 56 8 Penganiayaan Ringan 85 53 53 76 0 9 Pencurian Biasa 187 124 114 80 4 10 Pencurian dengan kekerasan 2 2 0 3 3 11 Pemerasan 2 0 0 0 3 12 Penggelapan 45 33 26 26 34 13 Penipuan 17 17 11 11 16 14 Merusak Barang Orang Lain 8 8 5 0 7 15 Penadahan 0 0 2 0 0 16 Pembunuhan 0 0 1 4 1 17 Narkotika 79 95 95 121 200 18 Pencurian Kendaraan 83 83 47 57 97 Bermotor 19 Penculikan 0 0 0 0 0 20 Penghinaan 5 4 4 3 7 21 Penyelundupan 0 0 0 0 3 22 Lain-lain 110 0 0 0 24 Kecelakaan Lalu Lintas 71 70 61 58 68 25 Pidana 656 610 493 598 663 26 Perlindungan Perempuan dan n.a n.a n.a n.a 21 Anak Jumlah 1414 1160 951 1061 1234 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai, 2016 b. Jumlah Demonstrasi Unjuk rasa atau demonstrasi adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum yang biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tertentu atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai upaya penekanan politik atau kepentingan kelompok. Jumlah deminstrasi dihitung berdasarkan jumlah aksi demo selama satu tahun. Aksi demo yang terjadi di Tanjungbalai berfluktuasi setiap tahun. Aksi demo yang terjadi biasanya berkisar pada masalah ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan Pemerintah Kota Tanjungbalai yang diantaranya tentang politik dan masalah ekonomi. 87

Tabel 2.86. Jumlah Demonstrasi di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 No Uraian Jenis Demo TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015 1 Bidang Politik 25 25 30 45 2 2 Ekonomi 4 7 15 10 6 3 Kasus Pemogokan Kerja 0 0 0 0 0 4 Dll 1 3 2 2 75 Jumlah Demonstrasi 30 35 47 57 83 Sumber: Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Tanjungbalai c. Kemudahan Perijinan Daya saing suatu daerah tidak terjadi secara serta merta. Ia berlangsung secara terus menerus dari waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Kemudahan perijinan yang diberikan oleh suatu pemerintah daerah menjadi salah satu pertimbangan bagi investor untuk berinvestasi atau menanamkan modalnya di daerah yang bersangkutan. Kemudahan perijinan meliputi kemudahan kepengbidang, rata-rata waktu yang dibutuhkan dan rata-rata biaya yang dikeluarkan. Tabel 2.87. Lama Proses Perijinan di Kota Tanjungbalai No Uraian Lama Mengurus (hari) Jumlah Persayaratan (dokumen) Biaya resmi (Rp.) 1 Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) 1-3 hari 5-7 - 2 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 1-3 hari 4-6 - 3 Ijin Usaha Industri (IUI) 1-3 hari 6-4 Tandan Daftar Industri (TDI) 1-3 hari 6-5 Ijin Mendirikan Bangunan 15 hari 4 Rp.37,5/m Rp.24.300/m 6 Ijin Gangguan (HO) 7-15 hari 7 Rp.15.000 Rp.250.000 Sumber: Kantor Pelayanan Perijinan Kota Tanjungbalai d. Pengenaan Pajak Daerah (Jumlah dan Macama Pajak dan Retrubusi Daerah) Jumlah dan macam pajak daerah dan retribusi daerah diukur dengan jumlah dan macam insentif pajak dan retribusi daerah yang mendukung iklim investasi. Tabel 2.88. Jumlah dan Macam Insentif Pajak dan Retribusi Daerah yang Mendukung iklim Investasi di Kota Tanjungbalai, 2012-2015 No Uraian Tahun 2012 2013 2014 2015 1 Jumlah pajak yang dikeluarkan 9 9 11 11 2 Jumlah insentif pajak yang mendukung - - - - iklim investasi 3 Jumlah retribusi yang dikeluarkan 35 35 35 35 4 Jumlah retribusi yang mendukung iklim investasi 18 18 18 18 Sumber: DPPKA Kota Tanjungbalai. 88

e. Peraturan Daerah (Perda) yang Mendukung Iklim Investasi Perda yang mendukung iklim usaha biasanya dibatasi yakni perda yang terkait dengan perijinan, lalu lintas barang dan jasa serta perda yang tekait dengan ketenagakerjaan. Sampai tahun 2015 belum ada perda yang diterbitkan oleh Pemerintah Kota Tanjungbalai yang diperuntukkan untuk mendukung iklim investasi. 2.1.4.4. Fokus Sumber Daya manusia Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan pembangunan daerah dan nasional. Manusia merupakan subyek dan obyek dalam pembangunan. Oleh karenanya pembangunan SDM harus benar-benar diarahkan dan ditingkatkan agar mampu dan memiliki etos kerja yang produktif,terampil, kreatif, disiplin, profesional dan mampu memanfaatkan, mengembangkan serta menguasai ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka memacu pelaksanaan pembangunan nasional. Kondisi aspek daya saing daerah Kota Tanjungbalai terkait dengan sumberdaya manusia salah satunya dapat dilihat dari kualitas tenaga kerja dan tingkat ketergantungan penduduk. a. Kualitas Tenaga kerja Salah satu faktor penting yang tidak dapat diabaikan dalam kerangka pembangunan daerah adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM ini berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia untuk mengisi kesempatan kerja didalam negeri dan di luar negeri. Kualita stenaga kerja di suatu wilayah sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan. Artinya semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk suatu wilayah maka semakin baik kualitas tenaga kerjanya. Kualitas tenaga kerja pada suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduk yang telah menyelesaikan berbagai jenjang pendidikan. Tabel 2.89. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas yang Bekerja menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kota Tanjungbalai (Persen), 2011-2015 Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015 Tidak Berijazah 25,80 25,76 37,73 37,82 23,21 SD/MIPaket A SLTP 23,35 19,87 21,62 21,82 13,20 SMU 30,30 23,54 22,54 22,39 22,05 SMK 1,70 10,84 10,48 9,46 5,00 Diploma I II dan III 1,74 2,70 2,18 1,50 1,20 DIV, S1, S2, S3 0,00 4,22 5,45 7,01 7,24 Sumber : Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Tanjungbalai, 2012-2016 Pada Tahun 2015 tingkat pendidikan pekerja di Kota Tanjungbalai didominasi oleh pekerja yang tidak/belum pernah sekolah/ tidak tamat SD/ tamat SD yang mencapai sebesar 23,21 persen, yang pada umumnya bekerja di sektor perdagangan, jasa kemasyarakatan, dan pertanian. Sementara itu pekerja yang lulusan SLTP dan SMU juga cukup besar yang mencapai diatas 40 persen. Pekerja dengan kualifikasi pendidikan menengah ini umumnya diserap oleh sektor jasa usaha dan industri. Sedangkan pekerja dengan kualifikasi pendidikan diploma dan sarjana hanya mencapai dibawah 10 persen yang umumnya bekerja pada sektor pemerintahan. 89

b. Tingkat Ketergantungan (Rasio Ketergantungan) Tingkat ketergantungan penduduk digunakan untuk melihat gambaran besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk yang tidak produktif. Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masiht ergantung pada orangtua atau orang lain yang menanggungnya. Selainitu, penduduk berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi. Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tinggi persentase dependency ratio maka semakin tinggi beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yangp roduktifu ntuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Tabel 2.90. Rasio Beban Ketergantungan Penduduk di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Tahun Rasio Beban Ketergantungan Anak Rasio Beban Ketergantungan Orang Tua 2011 62.45 6.33 2012 56.57 5.24 2013 54.33 5,12 2014 54.53 5,14 2015 53,74 5,35 Sumber : BPS Kota Tanjungbalai, 2016 Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2015 ada sekitar 53 sampai 54 orang usia anak-anak yang ditangggung oleh 100 orang usia produktif dan ada sekitar 5 sampai 6 orang usia lansia yang ditanggung oleh 100 orang usia produktif. Bila dibandingkan antara rasio beban ketergantungan anak dengan lansia pada tahun 2011 ada sekitar 62 sampai 63 orang usia anak-anak ditangggung oleh 100 orang usia produktif dan ada 6 sampai 7 orang usia lansia ditanggung oleh 100 orang usia produktif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi perubahan yang signifikan pada tahun 2011 dan 2015, namun secara series angka rasio tersebut masih menunjukkan trend yang menurun dalam kurun waktu dua tahun terakhir. c. Koefisien Pembangunan Manusia Koefisien Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator untuk mengukur pencapaian kemajuan dalam bidang ekonomi dan sosial. Adapun indikator yang digunakan dalam penentuan IPM adalah: i) indikator kesehatan (Angka harapan hidup), ii) indikator pendidikan (Angka rata-rata lama sekolah) dan iii) daya beli masyarakat. Secara umum IPM Kota Tanjungbalai menunjukkan peningkatan secara signifikan selama 2011-2015. Pada 2011 IPM Kota Tanjungbalai adalah sebesar 64,13 kemudian meningkat menjadi 66,74 pada tahun 2015. Berdasarkan kriteria UNDP menunjukkan Kota Tanjungbalai masuk dalam klasifikasi menengah atas. 90

Gambar 2.40. Perkembangan IPM di Kota Tanjungbalai, 2011-2015 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 *) Data Sementara Komponen IPM Kota Tanjungbalai yang lebih tinggi dari Provinsi Sumatera Utara adalah Pengeluaran. Hal ini menunjukkan kemampuan masyarakat dalam membelanjakan uangnya untuk barang dan jasa lebih besar. Untuk komponen angka harapan hidup dan rata-rata lama sekolah Kota Tanjungbalai relatif lebih rendah dari Provinsi. Bila dibandingkan dengan kabupaten/kota se Sumatera utara maka IPM Kota Tanjungbalai berada pada peringkat ke-23. Tabel 2.91. Komponen IPM Kota Tanjungbalai, 2015 Indikator Kota Tanjungbalai Provinsi Sumatera Utara Angka Harapan Hidup 61,9 68,29 Rata-rata Lama Sekolah 9,12 12,82 Pengeluaran 10,326 9,563 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai, 2016 2.2. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI TAHUN BERJALAN DAN REALISASI RPJMD Evaluasi kinerja tahun lalu merupakan tahapan dalam penyusunan rancangan awal dengan memperhatikan capaian kinerja RPJMD dan hasil evaluasi kinerja RKPD tahun lalu. Tujuan evaluasi kinerja RKPD tahun lalu antara lain untuk memastikan bahwa target rencana program dan kegiatan prioritas daerah dalam RKPD dapat dicapai dalam rangka mewujudkan visi pembangunan jangka menengah daerah. Artinya bahwa sejauhmana capaian target yang diperoleh dari pelaksanaan RKPD dalam mendukung target yang sudah ditetapkan pada RPJMD. 2.2.1 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2015 Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan Tahun 2015 menjelaskan capaian target kinerja per prioritas pembangunan sebagaimana yang telah ditetapkan pada RKPD Tahun 2015. Capaian pembangunan tahun 2015 ini dikelompokkan ke dalam 6 Prioritas dengan berfokus pada sasaran- 91

sasaran utama pembangunan yang ada dalam didalam RKPD Tahun 2015. Capaian target kinerja diuraikan per prioritas pembangunan dengan masing-masing sasaran dapat dilihat telah didukung oleh program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD terkait. Evaluasi kinerja program prioritas pembangunan dilakukan untuk mengetahui ketercapaian indikator dan target pada setiap program prioritas. Terdapat beberapa target dari sasaran pada beberapa prioritas yang belum dapat dicapai atau capaiannya tidak baik, sehingga dapat dirumuskan tindak lanjutnya di perencanaan tahun 2017. Uraian capaian sasaran dari masing-masing prioritas dapat dijelaskan berikut ini: Prioritas 1. Peningkatan kehidupan beragama, penguatan tata kelola pemerintahan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Peningkatan kehidupan beragama, penguatan tata kelola pemerintahan dan partisipasi masyarakat tetap menjadi perioritas pertama di tahun 2015 dengan pertimbangan sebagai dasar/pondasi keberhasilan pelaksanaan prioritas pembangunan lainnya. Pelaksanaan prioritas ini didasari oleh Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menuntut daerah untuk menjalankan penyelenggaraan pemerintahannya dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Pemerintah daerah harus mampu membangun, membina dan menertibkan birokrasi pemerintahan agar mampu menjalankan peranan dan fungsinya. Aparatur dan masyarakat diharapkan akan mampu berpartisipasi dan berperan maksimal dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik serta tujuan-tujuan pembangunan lainnya. Aparatur pemerintah dituntut bekerja lebih profesional, bermoral, bersih dan beretika dalam mendukung reformasi birokrasi dan menunjang kelancaran tugas pemerintahan dan pembangunan. Pencapaian prioritas ini hanya dapat dicapai bila terdapat kolaborasi yang harmonis antar berbagai pihak dan difasilitasi oleh pemerintah daerah melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukung. Sasaran pembangunan pemerintah Kota Tanjungbalai untuk melaksanakan prioritas peningkatan kehidupan beragama, penguatan tata kelola pemerintahan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. adalah: 1) Pengembangan kapasitas dan kinerja aparatur melalui peningkatan SDM; 2) Pengembangan wawasan keagamaan aparatur dan masyarakat; 3) Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW); 4) Melaksanakan pemberian informasi yang terbuka dan tidak berjarak dengan masyarakat (akses informasi yang dapat dijangkau luas); 5) Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan; 6) Penguatan e-procurement secara terpadu terhadap pengadaan barang dan jasa melalui LPSE Kota Tanjungbalai dan 7) Pembentukan Unit Layanan Pengadaan (ULP). Pencapaian sasaran tersebut tertuang dalam program dan kegiatan yang dilaksanakan khusus oleh SKPD dapat dilihat pada tabel berikut: 92

Tabel 2.92. Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Peningkatan Kehidupan Beragama, Penguatan Tata Kelola Pemerintahan dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015. No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) 1. Pengembangan kapasitas dan kinerja aparatur melalui peningkatan SDM Seluruh SKPD - Tambahan penghasilan PNS berdasarkan beban kerja dan kelangkaan profesi Program Pelayanan Administrasi Perkantoran - Penyediaan Jasa Surat Menyurat - Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik - Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor - Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kenderaan Dinas/Operasional - Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan/Perlengkapan Kantor - Penyediaan Alat Tulis Kantor - Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan - Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor - Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor - Penyediaan Peralatan Rumah Tangga - Terlaksananya pemberian uang kesejahteraan berdasarkan beban kerja dan kelangkaan profesi - Terlaksananya pembelian sejumlah materai bagi keperluan administrasi perkantoran selama 1 (satu) tahun. - Terlaksananya kewajiban membayar jasa telepon/internet, air dan listrik selama 1 (satu) tahun. - Tersedianya jasa kebersihan kantor - Tersedianya jasa dekorasi dan penataan ruangan. - Tersedianya pembayaran pajak kenderaan dinas/operasional - Tersedianya jasa perbaikan peralatan/perlengkapan kantor - Tersedianya ATK selama 1 (satu) tahun - Terlaksananya penggandaaan dan pencetakan dokumen keperluan admnistrasi selama 1 (satu) tahun - Tersedianya lingkungan kerja yang terang dan nyaman - Tersedianya kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor selama 1 (satu) tahun. - Tersedianya alat-alat kebersihan kantor selama 1 (satu) tahun 93

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) Bappeda Dinas Perhubungan dan Kominfo Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kantor Satpol PP Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Dinas PPKA - Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan - Penyediaan Makanan dan Minuman - Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah - Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur - Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional - Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor - Pengadaan Peralatan Gedung Kantor - Pengadaan Mebeleur - Pemeliharaan Rutin/Berkala Kantor Gedung - Pemeliharaan Rutin/Berkala Kenderaan Dinas/Operasional - Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung Kantor - Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Program Peningkatan Disiplin Aparatur - Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya - Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu - Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundangundangan - Tersedianya konsumsi untuk keperluan rapat selama 1 (satu) tahun. - Terlaksananya rapat-rapat di dalam maupun di luar daerah selama 1 (satu) tahun. - Terlaksananya pengada-an kenderaan dinas/ operasional - Terlaksananya pengadaan peralatan gedung kantor - Terlaksananya pengadaan peralatan gedung kantor - Terlaksananya pengadaan mebeler - Terfasilitasinya pemeliharaan rutin berkala gedung kantor. - Terfasilitasinya pemeliharaan rutin kenderaan dinas/operasional - Terfasilitasinya pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor - Terfasilitasinya pemeliharaan rutin /berkala perlengkapan gedung kantor - 94

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip Dinas Kesehatan RSUD Dr Mansyur Dinas PU Dinas Tata Kota dan Pertamanan Bappeda Dinas Perhubungan dan Kominfo Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Dinas Koperasi dan UKM Kantor Satpol PP BPBD Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD DPPKA Dinas Perikanan dan Kelautan Kecamatan Tanjungbalai Selatan Kecamatan Tanjungbalai Utara Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur - Pendidikan dan Pelatihan Formal - Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan - Pembinaan SDM Bidang Kesehatan - Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tugas dan Fungsi bagi PNS Daerah - Pendidikan dan Pelatihan Fungsional bagi PNS Daerah - Sosialisasi Peraturan Perundang- Undangan - Sosialisasi SIPD - Sosialisasi Permendagri No.9 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Produk Unggulan Daerah - Pengembangan Kapasitas Aparatur - Pendidikan dan Pelatihan- Prajabatan bagi Calon PNS Daerah - Pendidikan dan Pelatihan Struktural bagi PNS Daerah - Percepatan Standar Pelayanan Minimal - Sosialisasi Roadmap Repormasi Birokrasi - Terkirimnya aparatur mengikuti berbagai pelatihan untuk berbagai bidang pembangunan. - Terlaksananya Bimtek tentang berbagai peraturan perundangundangan untuk berbagai bidang pembangunan kepada aparatur - Terlaksanya penyuluhan kesehatan kepada 80 (delapan puluh) orang tenaga kesehatan. - Terlaksananya Diklat/Pengiriman aparatur mengikuti Diklat Teknis dan Fungsi PNS. - Terlaksananya penyuluhan kepada tenaga fungsional kesehatan. - Terlaksananya sosialisasi berbagai peraturan perundangan kepada aparatur. - Tersosialisasinya Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) - Tersosialisasinya Permendagri No.9 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Produk Unggulan Daerah - Terlaksananya peningkatan kapasitas aparatur - Terlaksananya Diklat/Pengiriman aparatur mengikuti Diklat Prajabatan. - Terlaksananya Diklat/Pengiriman aparatur mengikuti Diklat Struktural. - Terlaksananya percepatan penyusunan SPM - Terlaksananya sosialisasi roadmap repormasi birokrasi 95

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Datuk Bandar Kecamatan Utara Tanjungbalai Kecamatan Sei Tualang Raso Kecamatan Teluk Nibung Kecamatan Datuk Bandar Timur - Sosialisasi Penyusunan Perjanjian Kinerja (Tapkin) - Pengadaan Bet Nama - Review Indikator Kinerja Utama Pemko Tanjungbalai Bimbingan Teknis Penyusunan Pertanggungjawaban Bantuan Hibah dan Bantuan Sosial - Terlaksananya sosialisasi penyusunan perjanjian kinerja (Tapkin) - Terlaksananya pengadaan bet nama - Terlaksananya evaluasi/review indicator kinerja utama pemko Tanjungbalai - Terlaksananya bimtek penyusunan pertanggungjawaban hibah dan bantuan sosial Program Penataan Administrasi Kependudukan - Pembangunan dan Pengoperasian SIAK secara Terpadu - Terlaksananya pembangunan pengoperasian secara terpadu dan SIAK - Pengelolaan dalam Penyusunan Laporan Informasi Kependudukan - Peningkatan Pelayanan Publik dalam Bidang Kependudukan - Pengembangan Data Base Kependudukan - Peningkatan Kapasitas Aparat Kependudukan dan Catatan Sipil - Pelatihan tenaga pengelola SIAK - Sosialisasi Kebijakan Kependudukan - Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kependudukan - Penyediaan Jasa Asuransi Kematian bagi Masyarakat Pemilik KTP - Terlaksananya penyusunan laporan informasi kependudukan - Meningkatnya palayanan public dalam bidang kependudukan - Meningkatnya mutu data base kependudukan - Terkirimnya aparatur Catpil mengikuti seminar dan pelatihan petugas pelaksana E-KTP - Terlatihnya tenaga pengelola SIAK - Tersosialisasikannya kebijakan kependudukan - Terlaksananya peningkatan kapasitas kelembagaan kependudukan - Tersedianya jasa asuransi kematian bagi masyarakat pemilik KTP 96

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) Inspektorat Kota - Pencatatan Pernikahan Secara Massal - Penilaian Tertib Administrasi Kependudukan Tingkat Kecamatan dan Kelurahan Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan - Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan - Pelatihan Teknis Pengawasan dan Penilaian Akuntabilitas Kinerja Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur - Terlaksananya pencatatan pernikahan secara missal - Terlaksananya penilaian tertib administrasi kependudukan tingkat kecamatan dan kelurahan - Terkirimnya aparatur inspektorat mengikuti pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa sebanyak 10 (sepuluh) orang. - Terlaksananya pelatihan kepengawa-san dan penilaian akuntabili-tas kinerja kepada 32 (tiga puluh dua) orang aparatur pengawas. BKD dan Diklat - Pengawasan Aparatur tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi Program Pendidikan Kedinasan - Peningkatan Keterampilan dan Profesionalisme Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur - Penyusunan Rencana Pembinaan Karir PNS - Penempatan PNS - Penataan Sistem Administrasi Kenaikan Pangkat Otomatis - Terlaksananya pengawasan aparatur tentang percepatan pemberantasan korupsi - Tersedianya bantuan dana bagi PNS untuk peningkatan pendidikan formal. - Tersusunnya rencana pembinaan Karir PNS - Terlaksananya penempatan PNS di lingkungan Pemko Tanjungbalai - Tertatanya system administrasi kenaikan pangkat otomatis 97

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) Bagian Sosial Setdako Dinas Pendidikan Bagian Hukum Setdako - Pembangunan/Pengemba- ngan Sistem Informasi Kepegawaian Daerah - Pemberian Penghargaan bagi PNS yang Berprestasi - Proses Penanganan Kasuskasus Pelanggaran Disiplin PNS - Pemberian Bantuan Penyelenggaraan Penerimaan Praja IPDN - Penyusunan Aktualisasi Proil Kepegawaian Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur - Pembinaan Kinerja KORPRI - Proses Penanganan Kasuskasus Pelanggaran Disiplin PNS Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan - Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan - Terlaksananya pengembangan system informasi kepegawaian daerah - Terlaksananya pemberian penghargaan bagi PNS berprestasi - Terlaksananya penanganan kasus pelanggaran disiplin bagi PNS - Terfasilitasinya penyelenggaraan penerimaan Praja IPDN Tersusunnya aktualisasi profil kepegawaian - Terkordinirnya kegiatan oleh KORPRI - Terlaksananya penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS Bagian Pemerintahan Setdako Bappeda Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah - Pemantapan Tugas Pokok dan Fungsi Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah - Peningkatan Kemampuan Teknis Aparat Perencanaan - Terkirimnya aparatur kecamatan dan kelurahan sebanyak 23 (dua puluh tiga) orang mengikuti perjalanan ke luar Provinsi dalam rangka pemantapan tugas, pokok dan fungsi - Terkirimnya aparatur Bappeda mengikuti Diklat Teknis perencanaan. 98

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) 2. Pengembangan wawasan keagamaan aparatur dan masyarakat Bagian Kesejahteraan Sosial Setdako Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama - Peningkatan Pelayanan Jamaah Haji - Pelaksanaan MTQ - Pelaksanaan Dakwah/Bantuan Ramadhan - Pelaksanaan Bina Mental - Pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW - Pelaksanaan Isra Mi raj - Pelaksanaan Nuzul Qur an - Pelaksanaan Shalat Idul Fitri dan Takbiran - Pelaksanaan Halal Bihalal - Pelaksanaan Shalat Idul Adha dan Takbiran - - Pelaksanaan Pawai 1 Muharram dan 10 Muharram - Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan LPTQ - Terlaksananya Peningkatan Pelayanan Jamaah Haji - Terlaksananya MTQ tingkat kelurahan, kecamatan dan kota - Terlaksananya Dakwah /Bantuan Ramadhan - Terlaksananya Bina Mental di lingkungan Pemerintah Kota Tanjungbalai - Terlaksananya Maulid Nabi Muhammad SAW - Terlaksananya kegiatan peringatan Isra Mi raj di lingkungan Pemerintah Kota Tanjungbalai - Terlaksananya kegiatan peringatan Nuzul Qur an - Terlaksananya kegiatan Shalat Idul Fitri dan Takbiran di Lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah dan Masjid Raya - Terlaksananya kegiatan Halal Bihalal di lingkungan Pemerintah Kota Tanjungbalai - Terlaksananya kegiatan Shalat Idul Adha dan Takbiran - Terlaksananya kegiatan Pawai 1 Muharram dan 10 Muharram - Tersedianya fasilitas Pembinaan dan Pengembangan LPTQ 99

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) 3. Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Bappeda 4. Melaksanakan pemberian informasi yang terbuka dan tidak berjarak dengan masyarakat (akses informasi yang dapat dijangkau luas); Seluruh SKPD - Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan LPPSN - - Fasilitasi Pembinaan kepada Guru-guru MDA - Pelatihan Pelaksanaan Shalat Khusuk - Pelaksanaan Nada dan Dakwah - Fasilitasi dan Pembinaan Kepada IPQAH - Fasilitasi dan Pembinaan Kepada BKMT Program Perencanaan Tata Ruang - Penetapan Kebijakan Tentang RDTRK, RTRK dan RTBL - Rapat Koordinasi Tentang Rencana Tata Ruang Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan - Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD - Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun - Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran - Tersedianya fasilitas Pembinaan dan Pengembangan LPPSN - Terlaksananya Fasilitasi Pembinaan kepada Guruguru MDA - Terlaksananya kegiatan Pelatihan Pelaksanaan Shalat Khusuk - Terlaksananya kegiatan Nada dan Dakwah (perlombaan/festival) - Terfasilitasi dan terbinanya IPQAH - Terfasilitasi dan terbinanya BKMT - Adanya kebijakan tentang RDTRK, RTRK dan RTBL - Adanya kebijakan regulasi terhadap kebijakan penataan ruang daerah dan terlaksananya pemantauan pembangunan sesuai dengan kebijakan RTRW - Tersedianya dokumen LAKIP SKPD tahun 2014 dan LAKIP Pemerintah Kota serta dokumen Penetapan Kinerja SKPD tahun 2014. - Tersedianya laporan keuangan akhir tahun SKPD tahun 2014 - Tersedianya laporan keuangan semester tahun 2014 100

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) - Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun - Penyusunan Peraturan Kepala Daerah tentang Hibah dan Bantuan Sosial - Penyusunan Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Tanjungbalai - Monitoring, Evaluasi dan Verifikasi tentang Hibah dan Bantuan Sosial Dinas PPKA Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah - Penyusunan Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah - Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD - Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD - Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD - Sosialisasi Paket Regulasi tentang Pengelolaan Keuangan Daerah - Bimbingan Teknis Implementasi Paket Regulasi Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah - Tersedianya laporan keuangan akhir tahun Pemerintah Kota tahun 2014 - Tersedianya Perkada tentang hibah dan bansos - Tersusunnya TAPKIIN Pemerintah Kota Tanjungbalai - Terlaksananya monitoring, evaluasi dan verifikasi tentang hibah dan bantuan sosial - Tersedianya system dan prosedur pengelolaan keuangan daerah - Tersedianya Perda APBD Tahun 2015 - Tersedianya Perda Perubahan APBD Tahun 2015 - Tersedianya Perda tentang pertanggung-jawaban pelaksanaan APBD Tahun 2013 - Tersosialisasikannya paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah - Terlaksananya bimbingan teknis implementasi paket regulasi tentang pengelolaan keuangan daerah 101

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) - Peningkatan Manajemen Asset/Barang Daerah - Terlaksananya manajemen asset/barang di Kota Tanjungbalai - Revaluasi/appraisal asset/barang daerah - Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-sumber Pendapatan Daerah - Pendataan Objek dan Subjek Pajak - Bimbingan Teknis Pengembangan Asset dan Barang Daerah - Penyusunan Sistem Informasi Pengelolaan Pajak Bumi Bangunan - Sosialisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah - Pemutakhiran Data Barang Milik Daerah - Implementasi Penatausahaan Keuangan - Terlaksananya Revaluasi/appraisal asset/barang daerah - Terlaksananya intensifikasi dan ekstensifikasi sumbersumber Pendapatan Daerah - Terlaksananya pendataan Objek dan Sub Objek PBB- P2 - Terlaksananya Bimtek pengembangan asset dan barang daerah - Terlaksananya pengadaan Aplikasi SIG PBB-P2 - Tersosialisasikannya pajak daerah dan retribusi daerah - Termutakhirnya data barang milik daerah - Terimplementasinya penatausahaan keuangan - Implementasi Sistem Pengelolaan Keuangan Daerah - Penyusunan Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah - Peningkatan Sistem Informasi Akuntansi - Sosialisasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah - Penyusunan Sistem Informasi Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan - Terimplementasinya system pengelolaan keuangan daerah - Tersusunnya pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah - Meningkatnya system informasi akuntansi - Tersosialisasinya pajak daerah dan retribusi daerah - Tersusunnya system informasi pengelolaan pajak bumi dan bangunan 102

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) - Pelaksanaan Pengawasan Internal Berkala - Pengelolaan Administrasi Akuntansi - Pengadaan Hardware dan Software Sistem Informasi Manajemen Pendapatan Daerah - Biaya Pemungutan PBB Tahun 2014 Seluruh SKPD Program Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Pendidikan - Penyusunan Renja SKPD - Penyusunan dan Pengelolaan Bidang Program Program Manajemen Pelayanan Pendidikan - Sosialisasi dan Advokasi berbagai Peraturan Pemerintah di Bidang Pendidikan - Penerapan Sistem dan Informasi Manajemen Pendidikan - Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Bappeda Program Pengembangan Data/ Informasi - Penyusunan Profil Daerah - Fasilitasi dan Koordinasi RAD MDG's Kota Tanjungbalai - Penyusunan dan Pelaporan Rencana Aksi PPK - Terlaksananya pengawasan internal berkala - Terlaksananya pengelolaan administrasi akuntansi - Tersedianya Hardware dan Software Sistem Informasi Manajemen Pendapatan Daerah - Tersedianya biaya pemungutan PBB tahun 2014 - Tersedianya dokumen Renja SKPD Tahun 2016 - Tersedianya laporan penyusunan dan pengelolaan bidang program/beberapa profil SKPD tahun 2015 - Terlaksananya sosialisasi dan Advokasi berbagai Peraturan Pemerintah di Bidang Pendidikan - Terlaksananya penerapan Sistem dan Informasi Manajemen Pendidikan - Terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan dinas pendidikan - Tersedianya Profil Daerah - Tersedianya laporan koordinasi dalam pencapaian MDS's Kota Tanjungbalai - Tersusunnya laporan rencana aksi PPK 103

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh - Koordinasi Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Program Perencanaan Pembangunan Daerah - Penyusunan Rancangan RPJMD - Penyusunan Rancangan RKPD - Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) - Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan - Penyusunan KUA dan PPAS Kota Tanjungbalai - Penyusunan KUA Perubahan dan PPAS Perubahan - Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Litbang dan Penyusunan Program - Penyusunan Renja SKPD - Penyusunan Analisis Standart Belanja - Terlaksananya koordinasi penetapan renvana tata ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh - Tersedianya dokumen RPJMD Teknokratik Kota Tanjungbalai Tahun 2016-2021 - Tersedianya dokumen RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2016 - Tersedianya dokumen pertanggungjawaban Kepala daerah tahun 2015 - Tersedianya laporan pengendalian hasil RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015, pelaksanaan TP dan DAK Kota Tanjungbalai tahun 2015. - Tersedianya dokumen KUA dan PPAS Tahun 2016 - Tersedianya dokumen KUA dan PPAS perubahan Tahun 2015 - Tersedianya profil bidang litbang Bappeda tahun 2015. - Tersedianya dokumen Renja Bappeda dan terlaksananya verifikasi Renja SKPD tahun 2016. - Tersedianya laporan/ dokumentasi Analisis Standart Belanja (ASB) 104

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) Badan PM, Perempuan dan KB Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi - Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah - Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi - Koordinasi Rencana Aksi Tindak Lanjut Kebijakan Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Program Perencanaan Sosial dan Budaya - Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial budaya Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Yang Mandiri - Operasional Masyarakat Kelompok Peduli KB - Pengelolaan Data dan Informasi Program KB - Pembinaan Kader - Sosialisasi Keluarga Berencana Bagi Tokoh Masyarakat dan Warga Tionghoa - Rapat Koordinasi Pegawai dan Pengelolaan Petugas Lapangan - Orientasi Koalisi Kependudukan - Pendataan Keluarga dan Informasi Data Program KB - Terssedianya buku profil ekonomi Kota Tanjungbalai - Tersedianya laporan perencanaan pembangunan bidang ekonomi tahun 2014. - Terlaksananya koordinasi rencana Aksi Tindak Lanjut Kebijakan Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi - Tersedianya laporan koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial budaya tahun 2015 - Tersedianya operasional masyarakat kelompok peduli KB - Tersedianya data dan informasi tentang KB di Kota Tanjungbalai. - Terlaksananya pembinaan kader - Tersosialisasikanya KB bagi tokoh masyarakat dan warga tionghoa - Terlaksananya rapat koordinasi pegawai dan pengelolaan petugas lapangan - Terlaksananya orientasi koalisi kependudukan - Tersedianya data keluarga dan informasi data program KB 105

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) Dinas Sosial Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial - Pelayanan dan Perlindungan Sosial, Hukum bagi Korban Eksploitasi, Perdagangan Perempuan dan Anak - Pelaksanaan KIE Konseling dan Kampanye Sosial bagi Penyandang Maslah Kesejahteraan Sosial (PMKS) - Pelatihan Keterampilan dan Praktek Belajar Kerja bagi Anak Terlantar termasuk Anak Jalanan, Anak Cacat dan Anak Nakal - Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial bagi PMKS - Penyaluran Beras Miskin Raskin/Madani kepada Masyarakat - Pelayanan dan Penyaluran BPJS Kepada Masyarakat - Terlaksananya penanggulangan WNI bermasalah dan PMKS ke luar provinsi dan pemulangan WNI bermasalah dan PMKS dalam provinsi - Terlaksananya pelatihan menjahit bagi PM - Terlaksananya pelatihan membuat bakso dan pelatihan bengkel - Terlaksananya pemberian kursi roda dan mesin pemotong kertas bagi PMKS - Terdistribusikannya beras raskin/madani kepada masyarakat - Terlaksananya penyaluran BPJS kepada masyarakat - Pelaksanaan Program PKH (Program Keluarga Harapan Dinas Koperasi dan UKM Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah - Fasilitasi Pengembangan Inkubator Teknologi dan Bisnis - Terlaksananya program PKH - Terlaksananya pemberian peralatan dan perlengkapan usaha ekonomi produktif (UEP) kepada koperasi dan pengadaan mesin jahit border. 106

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) Bagian Setdako Perekonomian Program peningkatan efisiensi Perdagangan dalam negeri. - Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan. - Tersedianya lapaoran monitoring penyaluran gas subsidi 3 kg dan BBM ke pangkalan dan masyarakat. Bagian Setdako Pembangunan - Monitoring dan Pelaporan Pengendalian Inflsai Daerah Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah - Penyusunan Standar Satuan Harga - Evaluasi dan Pengawasan Penyerapan Anggaran (TEPPA) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah - Penyusunan LPP - Pembuatan Buku Monografi - Penilaian Kecamatan Terbaik - Monitoring dan Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan - Penyempurnaan Buku Administrasi Kecamatan dan Kelurahan - Pemantapan Tugas Pokok dan Fungsi Aparatur - Tersedianya laporan pengendalian inflasi daerah - Tersedianya dokumen SSH Tahun 2015 - Terlaksananya evaluasi pengawasan penyerapan anggaran - Tersedianya dokumen LPP tahun 2012 - Tersedianya data Monografi Kecamatan se Kota Tanjungbalai - Terpilihnya kecamatan terbaik di Kota Tanjungbalai - Terselenggaranya workshop PATEN 2014 dan workshop penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum - Tersedianya buku administrasi kecamatan dan kelurahan dan buku administrasi kepala lingkungan - Terlaksananya pemantapan tugas pokok dan fungsi aparatur 107

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) - Penegasan Batas Wilayah Kota Tanjungbalai - Fasilitasi dan Monitoring Persiapan/Pelaksanaan Pilkada - Penilaian Lingkungan Terbaik Bagian Humas Setdako Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa - Pembinaan dan Pengem-bangan Jaringan Komunikasi dan Informasi - Pembinaan dan Pengem-bangan Sumber Daya Komunikasi dan Informasi - Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Komunikasi dan Informasi - Dokumentasi Kumpulan Pidato dan Agenda Walikota Tg.Balai - Pertemuan Bakohumas - Pembuatan Tabloid - Pengelolaan Informasi Dokumentasi - Pemahaman Tugas dan Fungsi Jurnalis bagi SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Tanjungbalai - Terlaksananya penegasan batas wilayah Kota Tanjungbalai - Terlaksananya Pilkada - Terlaksananya penilaian lingkungan terbaik - Terlaksananya release berita oleh 67 (enam puluh tujuh) media massa (harian dan mingguan). - Terlaksananya coffe morning dengan seluruh wartawan se Kota Tanjungbalai sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun. - Terlaksananya penyebarluasan ILPPD (Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah) kepada masyarakat melalui media informasi seperti: Baleho, spanduk, CD dll). - Tersedianya himpunan dokumentasi kumpulan pidato dan agenda walikota Tanjungbalai - Terfasilitasinya pertemuan Bakohumasy tingkat Provinsi dan Pusat selama 1 (satu) tahun. - Tersedianya Tabloid - Tersedianya informasi dokumentasi - Terlaksananya pemahaman tugas dan fungsi jurnalis bagi SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Tanjungbalai 108

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) Seluruh SKPD Dinas Kependudukan dan Catpil Program Pelayanan Administrasi Perkantoran - Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan Program Penataan Administrasi Kependudukan - Pembangunan dan Pengoperasian SIAK secara terpadu - Pelatihan Tenaga Pengelola SIAK - Pengolahan Dalam Penyusunan Laporan Informasi Kependudukan - Peningkatan Pelayanan Publik dalam Bidang Kependudukan - Pengembangan Database Kependudukan - Peningkatan Kapasitas Aparat kependudukan dan Catatan Sipil - Sosialisasi Kebijakan Kependudukan - Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Kependudukan - Penyediaan Jasa Asuransi Kematian bagi Masyarakat Pemilik KTP - Pencatatan Pernikahan secara Massal - Terlaksananya pembayaran bahan bahan bacaan (Koran (harian/mingguan, majalah) di SKPD - Tersedianya SIAK secara terpadu - Terlatihnya tenaga pengelola SIAK - Tersedianya Laporan Informasi Kependudukan yang tertata dengan baik - Terlaksananya peningkatan pelayanan public dalam bidang kependudukan - Terlaksananya pengembangan kependudukan database - Meningkatnya kapasitas aparat kependudukan dan catatan sipil - Tersosialisasinya kebijakan kependudukan - Terlaksananya belanja sertifikasi ISO 9001:2008 dan jasa konsultasi pendampingan audit internal dan audit system manajemen mutu ISO 9001:2008 - Tersedianya jasa asuransi kematian bagi masyarakat pemilik KTP - Tercatatnya pernikahan secara massal 109

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) 5. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan - Penilaian Tertib Administrasi Kependudukan Tingkat Kecamatan dan kelurahan Program Perencanaan Pembangunan Daerah - Penyelenggaraan Musren-bang RKPD Program Peningkatan Peran Perempuan di Masyarakat - Operasional PKK - Penyelenggaraan Hari Kesatuan Gerak PKK - Penyelenggaraan Bulan Balita dan Bina Generasi Muda/Remaja - Pelatihan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K- PKK) dan Program Terpadu Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat Sempurna (PTP2WKSS) - Tanam Tabur Pelihara - Pelatihan dan Bantuan Peningkatan Sumber Daya Masyarakat (Perempuan) - Sosialisasi dan Pelatihan bagi Ibu-ibu Dharma Wanita Program Keluarga Berencana - Pelayanan KIE - Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu - Pembinaan Keluarga Berencana - Penilaian KB Lestari, keluarga Harmonis, Kelompok UPPKS, BKB dan PLKB Teladan - Terlaksananya penilaian tertib admi-nistrasi kependu-dukan tingkat kecamatan dan kelurahan - Terakomodirnya usulan dari masyarakat - Tersedianya operasional PKK - Terselenggaranya hari kesatuan gerak PKK - Terselenggaranya bulan balita dan bina generasi muda/remaja - Terlaksananya pelatihan usaha peningkatan pendapatan keluarga dan pelatihan PTP2WKSS - Terlaksananya program tanam tabur pelihara - Terlatihnya sumber daya masyarakat (perempuan) - Tersosialisasinya dan terlatihnya ibu-ibu dharma wanita - Terlaksananya perlindungan hak reproduksi individu - Pembinaan terhadap 5.873 peserta KB baru - Terselenggaranya penilaianan KB Harmonis, Penilaian UPPKS dan penilaian BKB dan PLKB Teladan 110

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa - Penyelenggaraan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat - Pembinaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat - Terselenggaranya bulan bakti gotong royong masyarakat - Terbinanya lembaga pemberdayaan masyarakat - Pembinaan Badan Keswadayaan Masyarakat - Terbinanya badan keswadayaan masyarakat 6. Penerapan e-procurement terhadap pengadaan barang dan jasa melalui LPSE Kota Tanjungbalai Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender Dalam Pembangunan - Sistem Peduli Keluarga - Meningkatya kesadaran akan peduli keluarga. Program Pembinaan dan Pengembangan Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik - Operasional Layanan Pengadaan Secara Elektronik - Pengembangan Sarana Layanan Pengadaan Secara Elektronik - Terlaksananya operasional layanan pengadaan secara elektronik - Terlaksananya pengadaan sarana layanan pengadaan secara elektronik - Sosialisasi Penggunaan Jasa Layanan SPSE - Tersosialisasikannya penggunaan jasa layanan SPSE dan kepada apartur dan penyedia jasa pengadaan. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi - Pelatihan SDM dalam Bidang Komunikasi dan Informasi - Terlaksananya pelatihan pengadaan barang dan jasa secara elektronik bagi aparatur. 111

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) 7. Pengembangan kawasan waterfront dan sekitarnya menjadi kawasan destinasi pariwisata. Program Kerja Sama Dengan Mass Media Informasi dan Media Massa - Pengelolaan Pejabat pengelola Informasi Dokumentasi Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh - Pembangunan/pening-katan Infrastruktur - Terkelolanya pejabat pengelola informasi dokumentasi - Terbangunnya/ meningkatnya infrastruktur. Sumber: RKPD Perubahan Kota Tanjungbalai Tahun 2015 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan berbagai program dan kegiatan untuk pencapaian pioritas ini lebih detail menghasilkan keluaran sebagai berikut: 1. Meningkatnya upaya pengembangan pengelolaan keuangan daerah melalui kegiatan peningkatan manajemen aset/ barang daerah di beberapa SKPD. 2. Terfasilitasinya biaya koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya. 3. Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur untuk menunjang kinerja pelayanan kepada masyarakat. 4. Terlaksananya pengadaan pakaian dinas bagi aparatur sebanyak 453 stel. 5. Tersedianya dokumen LAKIP Pemerintah Kota Tahun 2014 dengan penilaian memperoleh predikat CC dan dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2015. 6. Terfasilitasinya kegiatan dialog/audiensi dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan/ anggota organisasi sosial dan kemasyarakatan selama 1 (satu) tahun. 7. Meningkatnya jumlah aktivitas keagamaan. 8. Terfasilitasinya layanan pengadaan secara elektronik. 9. Tersusunnya Ranperda sebanyak 5 (lima) Ranperda. 10. Terlaksananya sosialisasi peraturan Perundang-Undangan kepada 400 orang peserta. 11. Tersedianya dokumen Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2014 12. Terfasilitasinya kegiatan pers release selama 1 (satu) tahun. 13. Terlaksananya penilaian lingkungan terbaik terhadap 6 (enam) lingkungan dan 6 (enam) kecamatan terbaik. 14. Terfasilitasinya biaya kunjungan kerja kepada 25 (dua puluh lima) orang pimpinan dan anggota DPRD ke luar daerah. 15. Terfasilitasinya rapat-rapat alat kelengkapan dewan, rapat-rapat paripurna dan kegiatan reses selama 1 (satu) tahun. 16. Tersedianya dokumen laporan keuangan semesteran dan akhir tahun tahun 2014. 17. Tersedinya dokumen laporan penataan asset dan barang daerah tahun 2015. 18. Terfasilitasinya pembayaran pajak bumi dan bangunan dengan sistem aplikasi informasi pengelolaan pajak bumi bangunan. 112

19. Tersedianya dokumen Rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2014. 20. Tersedianya Rancangan Perda tentang APBD tahun 2015 dan Rancangan Perda tentang Perubahan APBD tahun 2015. 21. Terlaksananya kemudahan pelayanan perijinan dengan menggunakan Sistem Informasi Terhadap Layanan Publik. 22. Terfasilitasinya pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan layanan bidang kemasyarakat di 6 (enam) kecamatan. 23. Terselenggaranya musrenbang di seluruh kelurahan dan kecamatan serta fórum SKPD dan musrenbang tingkat Kota dibuktikan dengan andanya berita acara pelaksanaan musrenbang sebanyak 38 berita acara; 24. Tersedianya dokumen Laporan Pertanggungjawaban Walikota Tanjungbalai tahun 2014 dan laporan evaluasi Hasil RKPD tahun 2014; 25. Tersedianya dokumen rencana kerja (Renja) SKPD tahun 2016 sebesar 100 persen. 26. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan (RKPD) Kota Tanjungbalai tahun 2016; 27. Tersedianya dokumen KUA dan PPAS Kota Tanjungbalai Tahun 2016 dan KUA Perubahan dan PPAS Perubahan Kota Tanjungbalai Tahun 2015; 28. Terselenggaranya pertemuan, koordinasi dan konsultasi bidang sosial budaya, ekonomi, fisik dan sarpras serta bidang penelitian dan pengembangan. 29. Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD sebesar 85,16 persen. 30. Persentase usulan masyarakat yang masuk ke dalam dokumen rencana sebesar 40,54 persen. 31. Partisipasi masyarakat aktif pada kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan sebesar 75,00 persen 32. Meningkatnya pemahaman aparatur Disdukcatpil tentang pengeloalaan SIAK. 33. Terlaksananya sosialisasi kebijakan tentang kependudukan kepada 1.550 warga di 31 (tiga puluh satu) kelurahan. 34. Meningkatnya upaya pelayanan publik di bidang kependudukan dengan meningkatkan sosialisasi ke masyarakat tentang pencatatan kelahiran melalui media cetak, media ektronik, jingle dan papan plank informasi. 35. Tersedianya jasa asuransi kematian bagi masyarakat pemilik E-KTP sebanyak 16.000 polis. 36. Terlaksananya penilaian administrasi kependudukan tingkat kelurahan dan kecamatan dalam rangka meningkatkan tertib administrasi kependudukan. 37. Terlaksananya pencatatan pernikahan secara massal sebanyak 100 pasang suami istri. 38. Tersedianya tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan. 39. Terjalinnya kerjasama dengan aparat keamanan dalam upaya mencegah dan menyelesakan aksi/tindak kejahatan. 40. Terlaksananya penyuluhan pencegahan mirasantika kepada 450 orang masyarakat. 41. Terciptanya dan terjalinnya suasana kondusif dalam berpolitik di tengah-tengah masyarakat. 42. Terlaksananya orientasi tentang peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa dalam upaya peningkatan wawasan kebangsaan. 43. Terlaksananaya penyuluhan akan peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa. 44. Teratasinya/pencegahan dampak yang meluas dari aksi demo yang terjadi. 45. Bertambahnya sarana prasarana dan peralatan untuk menunjang kinerja aparatur di BKD dan Diklat. 46. Tersedianya data kepegawaian sebagai bahan mengambil keputusan. 47. Terfasilitasinya biaya bagi PNS Tugas Belajar. 113

48. Tercapainya penyelesaian kasus/pengaduan yang menyangkut paratur/pns. 49. Tersedianya data aktualisasi profil kepegawaian. 50. Tertatanya dokumen dan arsip SKPD sebanyak 34 SKPD. 51. Terfasilitasinya sarana dan pengolahan arsip selama 1 (satu) tahun di Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip. 52. Terlaksananya penyuluhan tentang kearsipan kepada 100 peserta yang berasal dari SKPD. 53. Terlaksananya pengumpulan data pegawai Tahun 2015. 54. Terlaksananya pengklasifikasian/penataan data di kecamatan Datuk Bandar Timur Sementara hasil pelaksanaan program dan kegiatan pada tabel di atas menggambarkan pencapaian sasaran pada prioritas peningkatan kehidupan beragama, penguatan tata kelola pemerintahan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan sebagaimana terlihat pada tabel berikut: Tabel 2.93. Capaian dan Target pada Prioritas Peningkatan Kehidupan Beragama, Penguatan Tata Kelola Pemerintahan dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015. Sasaran Prioritas pada Capaian No Indikator Target Realisasi RKPD Tahun 2015 (%) 1. Pengembangan kapasitas dan kinerja aparatur melalui peningkatan SDM. 2. Pengembangan wawasan keagamaan aparatur dan masyarakat. 3. Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 4 Melaksanakan pemberian. informasi yang terbuka dan tidak berjarak kepada masyarakat. - Jumlah PNS yang mengikuti Diklat Struktural. - Jumlah PNS yang mengikuti Diklat Prajabatan - Jumlah PNS yang mengikuti Diklat teknis tugas dan fungsi - Persentase PNS yang mengikuti tugas belajar - Persentase jumlah PNS yang diberi penghargaan - Persentase jumlah PNS yang dijatuhi hukuman disiplin - Persentase pelaksanaan kegiatan keagamaan. 6 orang 6 orang 100 persen 163 orang 163 orang 100 persen 200 orang 200 orang 100 persen 80 persen 82 persen 103 persen 5 persen 1,6 persen 32 persen 2 persen 0,12 persen 6 persen 100 persen 100 persen 100 persen - Luasan RTH 0 0 - Terlaksananya penyusunan RDTRK - Persentase izin yang diterbitkan sesuai dengan jumlah perizinan yang mendaftar 0 0 90 persen 99,63 persen 110,7 persen 114

No Sasaran Prioritas pada RKPD Tahun 2015 Indikator Target Realisasi Capaian (%) - Persentase jumlah izin yang terbit sesuai dengan rekomendasi - Persentase plank IMB yang diberikan dengan IMB yang diterbitkan 100 persen 100 persen 100 persen 100 persen 100 100 persen persen - Ketersediaan media Tersedia Tersedia Tersedia informasi perizinan tiaptiap kelurahan - Jumlah surveylance ISO 1 dok 0 dok 0 persen 9001:2008 - Jumlah demonstrasi 0 kasus 75 kasus - Jumlah kebakaran 20 kasus 29 kasus 145,00 5. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan - Jumlah pengaduan masyarakat - Persentase Ketersediaan dokumen perencanaan tahun 2016 (RKPD, KUA dan PPAS, Renja SKPD) - Jumlah ketersediaan Renja SKPD - Persentase usulan masyarakat yang masuk ke dalam dokumen rencana - Persentase masyarakat dan stakeholder yang hadir dalam forum musrenbang 0 kasus 0 kasus 100 persen 100 persen 100 60 SKPD 59 SKPD 98,33 30 persen 40,54 135,13 85 persen 75 persen 88,23 - Persentase penurunan gangguan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat 85 persen 75 persen 88,24 persen - Persentase masyarakat yang menjadi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah - Persentase masyarakat yang ikut calon legislative - Persentase masyarakat yang datang ke TPS 75 persen 60 persen 80 persen 75 persen 60 persen 80 persen 80 persen 65,19 persen 81,49 persen 115

No Sasaran Prioritas pada RKPD Tahun 2015 Indikator Target Realisasi Capaian (%) 6. Penguatan e-procurement secara terpadu terhadap pengadaan barang dan jasa melalui LPSE Kota Tanjungbalai. 7. Penguatan Unit Layanan Pengadaan (ULP). - Terlaksananya pengadaan barang dan jasa melalui LPSE. - Persentase peningkatan efisiensi anggaran 100 persen 80 % (95 kegiatan dari 76 kegiatan) 5 persen 3,68 % (sekitar ± 2,32milyar) 80 % 73,6 % Dilihat dari beberapa angka capaian yang diraih diatas, maka pelaksanaan prioritas peningkatan kehidupan beragama, penguatan tata kelola pemerintahan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dapat dikatakan cukup efektif dilaksanakan. Meski untuk beberapa indikator di bidang tata kelola pemerintahan khususnya pada sasaran pengembangan kapasitas dan kinerja sumberdaya aparatur serta di bidang pelayanan masih terdapat kelemahan. Hal ini menjadi pertimbangan bagi penetapan program dan kegiatan serta target yang hendak dicapai pada tahun rencana agar ada penekanan lebih pada kedua hal ini. Prioritas 2: Peningkatan kualitas pendidikan Prioritas pendidikan tidak pernah ditinggalkan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan pendidikan menjadi bagian dari visi Pemerintah Kota Tahun 2011-2016. Keberhasilan bidang pendidikan dapat diukur dari aspek peningkatan mutu yang meliputi aspek pemerataan dan aksesibilitas, aspek ketersediaan sarana prasarana, aspek manajemen serta aspek keterlibatan/partisipasi masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut beberapa sasaran yang ditetapkan untuk peningkatan kualitas bidang pendidikan adalah: a) Meningkatnya rata-rata lama sekolah penduduk usia sekolah menjadi 9,8 tahun; b) Menurunnya angka buta aksara penduduk berusia 10 tahun ke atas menjadi 1,00 persen; c) Meningkatnya APM SD/SDLB/MI/Paket A menjadi sebesar 96,53 persen; d) Meningkatnya APK SD/SDLB/MI/Paket A menjadi sebesar 104,13 persen; e) Meningkatnya APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B menjadi 77,00 persen; f) Meningkatnya APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B menjadi 95,00 persen; g) Meningkatnya APM SMA/SMK/MA/Paket C menjadi 77,23 persen; h) Meningkatnya APK SMA/SMK/MA/Paket C menjadi 84,89 persen; i) Meningkatnya tingkat kelulusan SMA/SMK/MA menjadi 100,00 persen dan j) Menurunnya angka putus sekolah menjadi 0,00 persen. Sementara untuk mencapai sasaran tersebut telah ditetapkan arah kebijakan pembangunan pendidikan yakni: (a) peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata, serta menyongsong wajar 12 tahun; (b) peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan menengah; (c) peningkatan profesionalisme dan pemerataan distribusi guru dan tenaga kependidikan; (d) peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan non-formal; (e) peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini; (f) pemantapan pelaksanaan sistem pendidikan nasional; (g) peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan; (h) peningkatan efisiensi dan efektivitas manajemen pelayanan pendidikan. Keseluruhan sasaran ini dituangkan kedalam bentuk program dan kegiatan yang secara eksplisit dilaksanakan khusus oleh SKPD yang melaksanakan urusan yang terkait langsung dengan 116

urusan bidang pendidikan. Beberapa program dan kegiatan serta keluaran yang terkait dengan sasaran dari prioritas pendidikan adalah sebagai berikut: Tabel 2.94. Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Sasaran untuk Prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015. No. Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) 1. Meningkatnya rata-rata lama Program Pendidikan Anak Usia sekolah penduduk usia sekolah menjadi 9,5 tahun; Dini - Penambahan Ruang Kelas; - Terlaksananya pembangunan RKB TK Dinas Pendidikan Satu Atap Sekolah se-kota Tanjungbalai Kecamatan se-kota Tanjungbalai 2. Menurunnya angka buta aksara penduduk berusia 10 tahun ke atas menjadi 1,00 persen; - Pembangunan Taman, Lapangan Upacara dan Fasilitas Parkir - Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa; - Pengadaan Mebeleur Sekolah; - Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini - Terlaksananya pembangunan taman, lapangan upacara dan fasiltas parkir di beberapa sekolah TK - Terlaksananya pengadaan alat praktik dan peraga siswa bagi siswa TK dan PAUD - Terlaksananya pengadaan Mebeleur di beberapa Sekolah TK - Terlaksananya Pengembangan Kurikulum, Bahan Ajar dan Model Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Program Pendidikan Dasar - Penyediaan Beasiswa Prestasi - Tersedianya Beasiswa bagi Siswa Berprestasi Program Pendidikan Dasar - Penyelenggaraan Paket A Setara SD; - Penyelenggaraan Paket B Setara SMP; Program Pendidikan Menengah - Penyelenggaraan Paket C Setara SMU; - Tersedianya Penyelenggaraan Paket A Setara SD - Tersedianya Penyelenggaraan Paket B Setara SMP - Terlaksananya pendidikan paket C bagi sejumlah masyarakat setara SMA di Kota Tanjungbalai 117

No. Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) 3. Meningkatnya APM SD/MI/Paket A menjadi sebesar 94,13 persen 4. 5. 6. Meningkatnya APK SD/SDLB/MI/PAKET A menjadi sebesar 104,15 persen Meningkatnya SMP/SMPLB/MTs/Paket menjadi 76,80 persen APM B Meningkatnya APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B 95,00 persen Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun - Pembangunan Gedung Sekolah; - Penambahan Ruang Kelas Sekolah; - Pembangunan Taman, Lapangan Upacara dan Fasilitas Parkir; - Pembangunan Sarana Air Bersih dan Sanitary; - Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa; - Pengadaan Mebeleur Sekolah; - Rehabilitasi Sedang Berat Ruang Kelas Sekolah - Pelatihan Kompetensi Siswa Berprestasi; - Penyediaan pendukung penyelenggaranaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang SD/ SMP - Penyediaan Dana Pengembangan Sekolah untuk SD/MI/SDLB dan SMP/MTS; - Penyelenggaraan Ujian Akhir Sekolah (UAS) SD/MI - Terlaksananya pembangunan USB SD - Terlaksananya penambahan Ruang Kelas Sekolah - Terlaksananya pembangunan taman, lapangan upacara dan parkir di beberapa sekolah SD dan SMP - Terlaksananya pembangunan sarana air bersih dan sanitary (WC) di beberapa sekolah SD dan SMP - Terlaksananya pengadaan alat Lab dan peraga bagi siswa SD dan SMP - Terlaksananya pengadaan Mobiler bagi beberapa SD dan SMP - Terlaksananya rehabilitasi sedang berat ruang kelas sekolah - Terlaksananya pelatihan Kompetensi Siswa Berprestasi, Penelusuran dan Pembinaan Bibit Unggul, Seleksi Olimpiade (SD/ MI, SMP/MTs) - Tersedianya pendukung penyelenggaraan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jenjang SD/ SM - Tersedianya Dana Pengembangan Sekolah - Terlaksananya ujian akhir sekolah (UAS) SD/MI - Penyelenggaraan Penerimaan Siswa (PSB) - Terlaksananya penyelenggaraan penerimaan siswa (PSB) 118

No. Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) 7. Meningkatnya APM Program Pendidikan Menengah SMA/SMK/MA/Paket C menjadi - Pembangunan Gedung - Terlaksananya 74,134 persen Sekolah; pembangunan Gedung Sekolah SLTA; 8. Meningkatnya APK - Penambahan Ruang Kelas - Terlaksananya SMA/SMK/MA/Paket C menjadi Sekolah; penambahan Ruang Kelas 84,73 persen Sekolah bagi beberapa SMA dan SMK - Terlaksananya - Pembangunan Taman, Lapangan Upacara dan Fasilitas Parkir; - Pembangunan Jaringan Instalasi Listrik Sekolah dan Perlengkapannya; - Pembangunan Sarana Air Bersih dan Sanitary; - Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa; - Pengadaan Mebeleur Sekolah; - Rehabilitasi Sedang/Berat Bangunan Sekolah; - Penyediaan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM); - Penyebarluasan dan Sosialisasi Berbagai Informasi Pendidikan Menengah; - Penyelenggaraan Ujian Akhir Sekolah (UAS) SMA/SMK/MA pembangunan taman, lapangan upacara dan parkir di beberapa sekolah SMA dan SMK - Terlaksananya pembangunan Jaringan Instalasi Listrik Kantor Dinas/ Sekolah dan Perlengkapannya - Terlaksananya pembangunan sarana air bersih dan sanitary (WC) di beberapa SMA dsn SMK - Terlaksananya pengadaan alat Lab dan peraga bagi siswa SMA dan SMK - Terlaksananya pengadaan Mobiler bagi beberapa SMA dan SMK - Terlaksananya reha sedang/berat bangunan beberapa sekolah SMA dan SMK - Terfasiltasinya BOMM bagi sejumlah sekolah SMA dan SMK - Pemasangan Baliho dan Billboard Anti Narkoba - Terlaksananya ujian akhir sekolah (UAS) SMA/SMK/MA - Pelatihan Kompetensi Siswa Berprestasi Tingkat SMA/SMK - Terlaksananya pelatihan Kompetensi Siswa Berprestasi tingkat SMA/SMK 119

No. Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) 9. Menurunnya disparitas dan Program Pendidikan Non kualitas pelayanan pendidikan antar wilayah, gender, dan sosial Formal - Pembinaan Pendidikan Kursus - Terlaksananya Pembinaan ekonomi, serta antar satuan dan Kelembagaan; pendidikan kursus dan pendidikan yang kelembagaan diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat; - Pengembangan Pendidikan Keaksaraan; - Terlaksananya Pengembangan pendidikan keaksaraan - Publikasi dan Sosialisasi Pendidikan Non Formal - Terlaksananya Sosialisasi HAN dan HAI pada masyarakat Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan - Pelaksanaan Sertifikasi Pendidik; - Pelatihan Bagi Pendidik untuk Memenuhi Standar Kompetensi; - Pendidikan Lanjutan Bagi Pendidik untuk Memenuhi Standar Kualifikasi; - Pengembangan Mutu dan Kualitas Program Pendidikan dan Pelatihan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan; - Pengembangan Sistem Pendataan dan Pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan; - Seleksi Pemberian Penghargaan Anugerah Konstitusi Bagi Guru Pendidik Kewarganegaraan Pada Jenjang Pendidikan Menengah - Terlaksananya kegiatan penilaian sertifikasi guru - Terlaksananya pembinaan dan pelatihan bagi guru dalam menghadapi UN dan seleksi bagi kepala sekolah dan guru berprestasi - Terlaksananya peningkatan kualifikasi guru SD menjadi S-1 dan SMA/SMK untuk setara S- 1 - Terlaksananya Pembinaan dan pengembangan Guru SD, SMP, dan SMA/SMK se Kota Tanjungbalai - Tersedianya Aplikasi Pendataan - Tepilihnya guru PPKN se Kota Tanjungbalai yang memperoleh penghargaan anugerah konstitusi 120

No. Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan - Sosialisasi dan advokasi berbagai peraturan peemrintah di bidang pendidikan; - Terlaksananya sosialisasi pentingnya pendidikan bagi masyarakat Kantor Perpustakaan Umum dan Arsip - Penerapan sistem informasi manajemen pendidikan; - Monitoring, evaluasi dan pelaporan Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan - Pemasyarakatan minat dan kebiasaan membaca untuk mendorong terwujudnya masyarakat pembelajar; - Pengembangan Minat dan Budaya Baca; - Publikasi dan Sosialisasi Minat dan Budaya Baca; - Penyediaan bahan perpustakaan umum daerah; - Pengembangan Perpustakaan Kelurahan - Terlaksananya penyusunan data-data kependidikan Kota Tanjungbalai dan SPM Bidang Pendidikan - Terlaksananya kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan - Meningkatnya masyarakat yang gemar membaca; - Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat - Terlaksananya keikutsertaan pada pameran perpustakaan tingkat provinsi dan tingkat daerah - Bertambahnya buku-buku perpustakaan - Tersedianya sarana dan prasarana perpustakaan daerah Sumber: RKPD Perubahan Kota Tanjungbalai tahun 2015 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan berbagai program dan kegiatan lebih detail menghasilkan keluaran sebagai berikut: 1. Bertambahnya ruang kelas sekolah tingkat sekolah TK dan SMA serta rehab sarana pendidikan tingkat SD,SMP,SMA dan SMK. 2. Terlaksananya pemagaran, penataan dan penimbunan halaman di 3 (tiga) TK/RA, 22 (dua puluh dua) SD Negeri, 4 (empat) sekolah SMP Negeri, 7 (tujuh) SMA/SMK. 3. Meningkatnya ketersediaan meubeler bagi SD, SMP serta SMA/SMK. 4. Meningkatnya ketersediaan alat praktek dan peraga siswa bagi SD, SMP serta SMA/SMK. 5. Tersedianya DOP/BOS bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah. 121

6. Tersedianya beasiswa bagi pelajar berprestasi bagi siswa tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA dan SMK. 7. Terlaksananya pembangunan sarana air bersih dan sanitary di 1 (satu) SD Negeri, 2 (dua) SMP Negeri dan 3 (tiga) SMA/SMK. 8. Terlaksananya pendidikan Paket A setara SD, paket B setara SMP dan paket C setara SMU. 9. Terlaksananya pelatihan bagi guru, tenaga pustakawan dan tenaga laboran tingkat SD/SMP/SMA dan SMK serta peningkatan standar kompetensi. 10. Terlaksananya kegiatan pemasyarakatan minat dan kebiasaan membaca untuk mendorong terwujudnya masyarakat pembelajar sebanyak 50 orang. 11. Bertambahnya koleksi bahan-bahan bacaan di perpustakaan umum daerah sebanyak 1.431 eksemplar dan perpustakaan kelurahan dan kecamatan sebanyak 923 eksemplar. 12. Terlaksananya upaya peningkatan minat baca masyarakat melalui publikasi dan sosialisasi minat dan budaya baca sebanyak 5 (lima) kegiatan. 13. Tersedianya fasilitasi bagi penyelenggaraan pengembangan minat dan budaya baca selama 1(satu) tahun. Dimana hasil dan ouput tersebut dapat mendukung pencapaian sasaran bagi peningkatan kualitas pendidikan sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 2.95. Capaian Target Sasaran pada Prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan Tahun 2015. No Sasaran Prioritas pada RKPD Tahun 2015 Indikator Target Realisasi 1. Meningkatnya rata-rata Angka Rata-rata 9,8 - lama sekolah penduduk lama sekolah tahun usia sekolah menjadi 9,8 tahun; 2. Menurunnya angka buta Angka buta aksara: 1,00 - aksara penduduk berusia 1,00 persen persen 10 tahun ke atas menjadi 1,00 persen; 3. Meningkatnya APM SD/ MI/Paket A menjadi sebesar 96,53 persen; 4. Meningkatnya APK SD/MI /Paket A menjadi sebesar 104,13 persen; 5. Meningkatnya APM SMP/ MTs/Paket B menjadi 77,00 persen; APM SD/MI/Paket A 96,53 persen APK SD/MI/Paket A 104,13 persen APM SMP/MTs/Paket B: 77,00 persen 91,28 persen 100,44 persen 74,88 persen Capaian (%) Interpreta si 94,56 (-) 96,46 (-) 97,25 (-) 6. Meningkatnya APK SMP/MTs/Paket B menjadi 95,00 persen; APK SMP.MTs/Paket B: 95,00 persen 99,29 persen 104,52 (+) 7. Meningkatnya APM SMA/ SMK/MA/Paket C menjadi 77,23 persen; APM SMA/SMK/MA/ Paket C 77,23 persen 82,93 persen 107,38 (+) 122

No Sasaran Prioritas pada RKPD Tahun 2015 8. Meningkatnya APK SMA/ SMK/MA/Paket C menjadi 84,89 persen 9. Meningkatnya anak usia sekolah yang menyelesaikan wajib belajar 12 tahun 10 Menurunnya angka putus sekolah Indikator Target Realisasi Capaian Interpreta (%) si - APK 84,89 95,63 persen 112,65 (+) SMA/SMK/MA/Pak persen et C - Jumlah siswa lulus ujian nasional dan jumlah siswa lulus ujian paket C - Angka Putus Sekolah (APS) 100,00 persen. 0,00 persen 100,00 persen 100 2,00 persen 2 (+) Dilihat dari beberapa capaian indikator yang diraih diatas, maka pelaksanaan prioritas peningkatan kualitas pendidikan dapat dikatakan belum efektif dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat dari capaian angka APK dan APM untuk jenjang pendidikan SD/MI dan SMP/MTs yang tidak tercapai target yang mengindikasikan masih banyak penduduk usia sekolah pada jenjang ini yang belum/tidak bersekolah maupun putus sekolah atau tidak melanjutkan sekolah yang disebabkan berbagai alasan baik alasan ekonomi maupun alasan kultur dan kondisi sosial. Oleh karenanya ke depan pembangunan bidang pendidikan masih harus menitikberatkan pada upaya pemerataan dan akses pendidikan di tiap-tiap kecamatan melalui pembangunan unit sekolah baru, penambahan ruang kelas baru maupun pembinaan dan pengembangan sekolah swasta serta peningkatan akurasi data/penjaringan angka putus sekolah di tiap-tiap kelurahan. Prioritas 3 : Peningkatan Kualitas dan Pelayanan Kesehatan Keberhasilan pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat tingkat derajat kesehatan masyarakat yang dapat dilihat dari indikator meningkatnya Umur Harapan Hidup, menurunnya angka kematian bayi, menurunnya angka kematian ibu melahirkan, menurunnya prevalensi gizi buruk, meningkatnya PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat), dan indikator-indikator lain terkait sumberdaya kesehatan. Keseluruhan indikator tersebut merupakan target bidang kesehatan yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 317/MENKES/SK/V/2009 tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Berdasarkan prioritas pembangunan kesehatan skala nasional, pemerintah Kota Tanjungbalai menetapkan sasaran untuk prioritas bidang kesehatan tahun 2015 yakni: 1. Meningkatnya pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat preventif yang terpadu, ditandai dengan: a). Meningkatnya persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih (cakupan PN) menjadi sebesar 90 persen; b). Meningkatnya persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal (cakupan kunjungan kehamilan ke empat (K4)) menjadi sebesar 95 persen; c). Meningkatnya cakupan imunisasi lengkap bayi usia 0-11 bulan menjadi sebesar 90 persen dan imunisasi campak menjadi sebesar 85 persen; d). Meningkatnya cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) menjadi sebesar 90 persen; e). Meningkatnya persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan menjadi sebesar 100 persen; f). Meningkatnya persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) menjadi sebesar 90 persen; g). Meningkatnya persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat menjadi 90 persen; 2. Meningkatnya persentase ketersediaan obat dan vaksin menjadi sebesar 85 persen; 123

3. Meningkatnya persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan menjadi 85 persen; 4. Meningkatnya persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas menjadi sebesar 100 persen; 5. Meningkatnya jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin menjadi sebesar 8 puskesmas; 6. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, yang ditandai dengan: a).terkendalikannya prevalensi kasus HIV menjadi sebesar <0,5 persen; b). Meningkatnya jumlah orang yang berumur 15 tahun atau lebih yang menerima konseling dan testing HIV mencapai 200 orang; c). Meningkatnya persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang ditemukan menjadi sebesar 70 persen dan yang disembuhkan menjadi sebesar 86 persen; d). Meningkatnya angka penemuan kasus malaria menjadi sebesar 1,75 per 1.000 penduduk. 7. Meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan KB melalui 8 Puskesmas, 13 Pustu, 115 posyandu dan 26 klinik KB tersebar di setiap kecamatan 8. Sasaran pembangunan air minum dan sanitasi tahun 2011 meliputi terpenuhinya kebutuhan air bersih bagi masyarakat di 6 Kecamatan dan 31 Kelurahan. Selanjutnya atas dasar sasaran dan arah kebijakan prioritas tersebut dapat dilihat bahwa beberapa program dan kegiatan serta keluaran yang terkait dengan sasaran dari prioritas kesehatan adalah sebagai berikut: Tabel 2.96 Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Sasaran untuk Prioritas Peningkatan Kualitas dan Pelayanan Kesehatan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015. No Sasaran/SKPD Pelaksana 1. Meningkatnya pelaksanaan upaya kesehatan masya-rakat preventif yang terpadu Dinas Kesehatan RSUD. Dr. T. Mansyur Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Dinas Sosial Program/Kegiatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat - Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas Jaringannya - Revitalisasi Sistem Kesehatan; - Peningkatan Kesehatan Masyarakat; Output (Keluaran) - Tersedianya pelayanan kesehatan penduduk miskin di Puskesmas jaringannya - Terlatihnya petugas SP2TP dan terbinanya posyandu-posyandu di Kota Tanjungbalai - Terlaksananya survey PHBS kepada Rumah Tangga di Kota Tanjungbalai dan terlaksananya rapat dalam pencapaian target MDG s; 124

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan - Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan; - Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan - Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan Output (Keluaran) - Terlaksananya sosialisasi penanganan kekerasan terhadap anak dan kekerasan dalam rumah tangga serta peningkatan KIE KB dan terlatihnya bidan yang dilatih mengenai AMP (Asuhan Maternal Prenatal) - Fasilitasi biaya transport kepada kader posyandu - Terselenggaranya lingkungan sehat Program Promosi Kesehatan dan Permberdayaan Masyarakat - Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat; - Tersedianya sarana media promosi kesehatan - Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat; - Peningkatan Pemanfaatan Sarana Kesehatan; - Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan - Terlaksananya Pembinaaan pola hidup sehat kepada poskeskel dan peserta CTPS - Meningkatnya pemanfaatan sarana kesehatan - Terlaksananya penyuluhan kesehatan terhadap sekolah dan penimbangan anak sekolah Program Perbaikan Gizi Masyarakat - Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin - Terlaksananya PMT kepada balita gizi kurang dan gizi buruk, bumil dan usila - Penanggulangan KEP,Anemia Gizi Besi, GAKY dan Kurang Vitamin A - Tertanggulanginya KEP, Anemia Gizi Besi, GAKY dan kurang Vitamin A 125

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan - Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi Output (Keluaran) - Terlatihnya petugas tentang pemantapan pemantauan pertumbuhan bayi dan balita dan tata laksana gizi buruk - Penyusunan Laporan Program Gizi - Tersusunnya laporan program gizi Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan - Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan - Terlaksananya evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan - Pembangunan dan Pemutakhiran Data Dasar Standar Pelayanan Kesehatan - Penyusunan Naskah Akademis Standar Pelayanan Kesehatan - Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan - Terlaksananya Pembangunan dan Pemutakhiran Data Dasar Standar Pelayanan Kesehatan - Tersusunnya naskah akademis standar pelayanan kesehatan - Terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin - Pelayanan kesehatan akibat gizi buruk/busung lapar - Tersedianya pelayanan kesehatan akibat gizi buruk/busung lapar - Pelayanan Rawat Inap Tingkat Pertama - Tersedianya pelayanan rawat inap tingkat pertama - Pelayanan Kebidanan dan Neonatal - Tersedianya pelayanan kebidanan dan neonatal - Pelayanan Sunnatan Massal - Terlaksananya sunnatan massal 126

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) Program Pengembangan Lingkungan Sehat - Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat; - Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Sehat - Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan - Terbinanya lingkungan se- Kota Tanjungbalai - Terlatihnya petugas mengenai kesehatan lingkungan - Terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita - Penyuluhan Kesehatan Anak Balita - Terlaksananya penyuluhan kesehatan anak balita Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat - Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat - Terlaksananya penyuluhan masyarakat pola hidup sehat 2. Meningkatnya persentase ketersediaan obat dan vaksin menjadi sebesar 85 persen Dinas Kesehatan RSUD. Dr. T. Manyur Program Perbaikan Gizi Masyarakat - Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin - Penanggulangan KEP,Anemia Gizi Besi, GAKY dan Kurang Vitamin A - Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Keluarga Sadar Gizi - Penyusunan Laporan Program Gizi - Terlaksananya PMT kepada balita gizi kurang dan gizi buruk, bumil dan usila - Tertanggulanginya KEP, Anemia Gizi Besi, GAKY dan kurang Vitamin A - Terlatihnya petugas tentang pemantapan pemantauan pertumbuhan bayi dan balita dan tata laksana gizi buruk - Tersusunnya laporan program gizi 127

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya - Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas Output (Keluaran) - Tersedianya Sarana danprasarana Puskesmas - Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan - Terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan - Telaksananya pekayanan kesehatan kepada lansia dan penyediaan lansia KIT di puskesmas 3. Meningkatnya persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan menjadi 80 persen Dinas Kesehatan RSUD. Dr. T. Mansyur 4. Meningkatnya persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas menjadi sebesar 100 persen; Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin - Pelayanan Jamkesmas, Askes Sosial dan Askes Komersial Program Upaya Kesehatan Masyarakat - Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Puskesmas Jaringannya; Program Pengadaan, Peningkatan Sarana & Prasarana Rumah Sakit /Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata - Rehabilitasi bangunan rumah sakit - Tersedianya pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin - Tersedianya keseragaman dan akurasi data pada pelayanan PJKMU Madani selama 1 tahun - Terlaksananya perbaikan bangunan rumah sakit 128

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan - Pengadaan Alkes Output (Keluaran) Terlaksananya alkes RS pengadaan - Pengembangan SIM RS - Terlaksananya pengembangan SIM RS - Pembangunan Ruang ICU - Tersedianya ruangan ICU - Pengadaan Air Bersih - Tersedianya air bersih - Pengadaan Alkes RS Tahun 2013 - Tesedianya alkes dan media promosi untuk poskeskel 5. Meningkatnya jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin menjadi sebesar 8 puskesmas Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya - Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas 6. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular - Penyemprotan/ Fogging Sarang Nyamuk; - Pelayanan Vaksinasi bagi Balita dan Anak Sekolah; - Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular; - Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/ Epidemik - Cakupan penderita DBD yang ditangani; - Tercapainya pemerataan UCI (Universal Chil Immunization) di kelurahan; - Cakupan penemuan penderita kusta, malarian,tb paru BTA + baru - Menurunnya prevalensi penyakit IMS (Infeksi Menular Seksual) 129

No Sasaran/SKPD Pelaksana 7. Meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan KB melalui 8 Puskesmas 13 Pustu, 115 posyandu dan 26 klinik KB tersebar di setiap kecamatan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan KB Program/Kegiatan - Peningkatan imunisasi; - Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah; - Peningkatan Komunikasi, Edukasi dan Informasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Program Keluarga Berencana - Pelayanan KIE; - Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu; - Pembinaan Keluarga Berencana - Penilaian KB Lestari, Keluarga Harmonis, Kelompok UPPKS, BKB dan PLKB Teladan Program Pelayanan Kontrasepsi - Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB; Output (Keluaran) - Terlaksanannya vaksinasi meningitis kepada calon haji - Tersedianya data epidemiologi penyakit yang cepat dan akurat Terlaksananya penyuluhan terpadu penyakit menular - Meningkatnya peserta KB; - Terfasiltasinya pencabutan implant bagi peserta KB - Tesedianya target peserta KB baru dan peserta KB aktif serta terselenggaranya - Terlaksananya Penilaian KB Lestari, Keluarga Harmonis, Kelompok UPPKS, BKB dan PLKB Teladan - Tersedianya dana operasional rumah sakit dan klinik KB - Pengadaan Alat Kontrasepsi; - Pelayanan KB Medis Operasi - Terpenuhinya alat kontrasepsi bagi masyarakat - Tersedianya dana untuk kegiatan medias operasi bagi PUS 130

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Yang Mandiri - Operasional Masyarakat Peduli KB - Pengelolaan Data dan Informasi Program KB - Pembinaan Kader - Sosialisasi KB bagi Tokoh Masyarakat dan Warga Tionghoa - Rapat Koordinasi Pegawai dan Pengelolaan Petugas Lapangan Output (Keluaran) - Terfasilitasinya masyarakat peduli KB - Tersedianya data dan informasi program KB - Terbinanya kelompok masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri - Tersosialisasinya KB bagi tokoh masyarakat dan warga tionghoa - Terlaksananya rapat koordinasi pegawai dan pengelolaan petugas lapangan - Orientasi Kualisi Kependudukan - Terlaksananya orientasi kualisi kependudukan 8. Pembangunan instalasi air minum dan sanitasi yang meliputi fasilitasi pembangunan air minum di 6 Kecamatan dan 31 Kelurahan - Pendataan Keluarga dan Informasi Data Program KB Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah - Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum - Tersedianya data keluarga dan informasi data program KB - Terlaksananya Sistem Distribusi Air Minum Dinas Pekerjaan Umum Program Lingkungan Sehat Perumahan - Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar Terutama Bagi Masyarakat Miskin Sumber: RKPD Kota Tanjungbalai tahun 2015 - Tersedianya Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar Terutama Bagi Masyarakat Miskin Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan berbagai program dan kegiatan lebih detail menghasilkan keluaran sebagai berikut: 1. Meningkatnya ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas-puskesmas dan rumah sakit umum. 131

2. Tertanggulanginya KEP, Anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), dan kurang vitamin A sebesar 95,81 persen 3. Terlaksananya sosialisasi kebijakan lingkungan sehat kepada 35 orang 4. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk untuk meningkatkan cakupan penderita DBD yang ditangani sebesar 91 persen 5. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah untuk tercapainya pemerataan UCI (Universal Chil Immunization) di kelurahan sebesar 100 persen 6. Terlaksananya pelayanan kebidanan dan neonatal sebesar 90 persen 7. Terlaksananya pelayanan kesehatan bagi penderita busung lapar/gizi buruk. 8. Terlaksananya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi peserta BPJS melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 9. Terlaksananya pembinaan kepada 80 (delapan puluh) orang kader KB. 10. Tersedianya data dan informasi pengelolaan program KB sebayak 267 unit. 11. Tersedianya fasilitasi kepada kelompok masyarakat peduli KB. 12. Tersedianya pelayanan pemasangan kontrasepsi KB, pengadaan alat kontrasepsi dan pelayanan KB medis operasi. 13. Terlaksananya pelayanan sunnatan massal kepada 50 anak. Dimana hasil dan ouput tersebut hanya dapat mendukung beberapa pencapaian sasaran bagi peningkatan kualitas dan pelayanan kesehatan sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini: Tabel 2.97. Capaian Target Sasaran pada Prioritas Peningkatan Kualitas dan Pelayanan Kesehatan Tahun 2015. No Sasaran Prioritas pada Capaia Indikator Target Realisasi RKPD Tahun 2015 n (%) 1. Meningkatnya pelaksanaan Meningkatnya persentase 90 persen 84,26 192,82 upaya kesehatan ibu bersalin yang ditolong persen masyarakat preventif yang oleh tenaga kesehatan terpadu terlatih (cakupan PN) Meningkatnya % ibu hamil 95 persen 84,81 89,27 yang mendapatkan persen pelayanan antenatal (cakupan kunjungan kehamilan ke empat (K4) Meningkatnya cakupan imunisasi lengkap bayi usia 0-11 bulan dan imunisasi campak Meningkatnya cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) Meningkatnya persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan menjadi 90 persen dan 85 persen 93,01 persen 90 persen 91,97 persen 100 persen 100,00 persen 103,35 102,19 100 132

No Sasaran Prioritas pada RKPD Tahun 2015 2. Meningkatnya persen-tase ketersediaan obat dan vaksin 3. Meningkatnya persentase penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin) yang memiliki jaminan kesehatan 4. Meningkatnya persentase RS yang melayani pasien penduduk miskin peserta program Jamkesmas. 5. Meningkatnya jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin 6. Menurunnya angka kesakitan akibat penya-kit menular 7. Meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan KB melalui 8 Puskesmas, 13 Pustu, 115 posyandu dan 26 klinik KB tersebar di setiap kecamatan Indikator Target Realisasi Meningkatnya persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) Meningkatnya persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat Ketercukupan obat dan vaksin 90 persen 80,07 persen 90 persen 73,25 persen 85 persen 100,00 persen Jumlah kepesertaan BPJS 85 persen 76,84 persen Jumlah RS yang melayani penduduk miskin Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin Terkendalikannya prevalensi kasus HIV Meningkatnya jumlah orang yang berumur 15 tahun atau lebih yang menerima konseling dan testing HIV Meningkatnya persentase kasus baru TB Paru (BTA positif) yang bisa disembuhkan Meningkatnya angka penemuan kasus malaria Persentase jangkauan layanan KB Capaia n (%) 88,97 81,39 117,65 93,29 100 persen 100 persen 100 8 puskesmas 8 puskesmas 100 <0,5 persen 0,01 persen 2 200 orang 35 orang 17,50 86 persen 72,73 persen 84,57 1,75/1.000 penduduk 0 0 100 persen 100,00 100 persen 8. Sasaran pembangunan air minum dan sanitasi yang meliputi terpenuhi nya kebutuhan air bersih bagi masyarakat di 6 Kecamatan dan 31 Kelurahan. Persentase pemenuhan kebutuhan air minum 70 persen 73,25 persen 104,65 Sumber: RKPD Kota Tanjungbalai tahun 2015 133

Pencapaian beberapa sasaran di atas telah dapat mendukung pencapaian indikator keberhasilan bidang kesehatan, meski masih terdapat peningkatan jumlah angka kematian bayi tahun 2015 yakni menjadi sebesar 38 orang dari 77 orang di tahun 2014, namun untuk jumlah kematian balita, kematian ibu dan jumlah kasus buruk terjadi penurunan di tahun 2014 dibanding tahun sebelumnya yakni masing-masing sebesar: jumlah kematian balita menjadi 15 dari 18 di tahun 2014, jumlah kematian ibu masih sama dengan tahun 2014 yakni sebanyak 4 orang. Prioritas 4: Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan Peningkatan kualitas Kesejahteraan Rakyat Miskin Pada hakekatnya pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan pendapatan masyarakat serta mengusahakan pergeseran struktur kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Dengan kata lain arah dari pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik disertai dengan tingkat pemerataan yang sebaik mungkin. Hal ini dapat terjadi jika transaksi ekonomi oleh masyarakat meningkat dan salah satu upaya untuk merealisasikannya adalah dengan memberdayakan ekonomi masayarakat melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang produktif. Ekonomi kerakyatan merupakan sektor informal yang mengedepankan keadilan dalam penguasaan sumberdaya ekonomi, proses produksi dan konsumsi dan lebih mengutamakan kemakmuran rakyat daripada kemakmuran pribadi. Ekonomi kerakyatan yang benar adalah yang berdasar pada amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang utamanya adalah memberi perhatian kepada rakyat kecil lewat program-program operasional yang nyata dan mampu merangsang kegiatan ekonomi produktif di tingkat rakyat sekaligus memupuk jiwa kewirausahaan bukan hanya sekedar pemberian cash money kepada masyarakat. Ekonomi kerakyatan bisa dikembangkan melalui berbagai sektor pembangunan tidak hanya di sektor koperasi dan UMKM, industri dan perdagangan, namun bisa juga merambah ke sektor lain seperti pertanian, perikanan bahkan pada sektor pariwisata dan keolahragaan. Selain itu pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang penekanannya pada sektor riel UMKM dengan pemberlakuan program KUR (Kredit Usaha Rakyat) dan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) diharapkan akan mampu mengurangi angka kemiskinan. Dalam pencapaian laju pertumbuhan ekonomi nasional, maka perumusan kebijakan pencapaian prioritas pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan peningkatan kualitas kesejahteraan rakyat miskin meliputi berbagai bidang pembangunan yakni: 1) Pengembangan ekonomi daerah; 2) Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif; 3) Penanaman modal; 4) Ketahanan pangan; 5) Ketenagakerjaan; 6) Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 7) Sosial; dan 8) Pemberdayaan masyaraakat dan desa. Sasaran prioritas pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan peningkatan kualitas kesejahteraan rakyat miskin ditekankan kepada: Pertumbuhan yang pro-rakyat miskin dengan memberikan perhatian khusus pada usaha-usaha yang melibatkan orang-orang miskin dan orang-orang dengan kondisi khusus; Meningkatkan kualitas kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan, Meningkatkan efektivitas pelaksanaan penurunan kemiskinan di daerah; Meningkatnya daya saing sumber daya manusia; Meningkatnya akses usaha mikro dan kecil kepada sumber daya produktif serta Memperkuat kelembagaan koperasi. Seluruh upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kota Tanjungbalai tertuang dalam program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 dilihat pada tabel berikut ini: 134

Tabel 2.98. Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Sasaran untuk Prioritas Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan Peningkatan kualitas Kesejahteraan Rakyat Miskin pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015. No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran) 1. Pertumbuhan yang pro-rakyat miskin dengan memberikan perhatian khusus pada usahausaha yang melibatkan orangorang miskin dan orang-orang dengan kondisi khusus Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah - Fasilitasi Pengembangan Inkubator Teknologi dan Bisnis; - Tersedianya Peralatan Bagi Sentra UMKM Dinas Koperasi dan UKM Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan KB Dinas Pertanian Dinas Perikanan dan Kelutan Dinas Prindag Seluruh Kecamatan - Penyelenggaraan Pelatihan Kewirausahaan - Fasilitasi Pengembangan Sarana Promosi Hasil Produksi - Pelatihan Kerajinan Bambu - Bimbingan Manajemen Usaha Bagi Perempuan Dalam Mengelola Usaha Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan - Penyelenggaraan Gelar Teknologi Tepat Guna - Pembinaan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna - Pembinaan Kegiatan di Masyarakat Dalam Peningkatan Ekonomi - Orientasi Pembinaan Kewanitaan - Terlaksananya pelatihan kewirausahaan - Tersedianya sarana promosi hasil produksi - Terlatihnya para pengrajin bamboo - Terlaksananya bimbingan manajemen usaha bagi perempuan dalam mengelola usaha - Terlaksananya gelar teknologi tepat guna - Terlaksananya pembinaan pos pelayanan teknologi tepat guna - Terbinanya masyarakat dalam peningkatan ekonomi - Terlaksananya orientasi pembinaan kewanitaan - Pembinaan Keswadayaan Masyarakat Terbinanya masyarakat keswadayaan 135

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran) Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan - Pelatihan UP2K-PKK dan - Terlaksananya pelatihan PTP2WKSS UP2K-PKK dan - Pelatihan dan Bantuan Peningkat Sumber Daya Masyarakat (Perempuan) PTP2WKSS - Terlatihnya dan meningkatnya sumber daya masyarakat (perempuan) - Sosialisasi dan Pelatihan Bagi Organisasi Wanita - Keterampilan Membatik Bagi Perempuan Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan - Peningkatan Kesejahteraan Perempuan dan Prestasi Anak; - Pembinaan Lembaga Pemberdayaan Perempuan Lanjut Usia dan Yang Berbasis Gender; - Pembinaan Forum Anak; - Praktek Keterampilan Bagi Ibu- Ibu di Kecamatan Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutama-an Gender dan Anak - Advokasi Perencanaan Penganggaran Responsif Gender - Penyusunan Naskah Akademik Reperda Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah - Terlaksananya sosia-lisasi dan pelatihan bagi organisasi wanita - Terlaksananya ketrampilan membatik bagi perempuan - Meningkatnya kesejahtaraan perempuan dan prestasi anak - Meningkatnya sumberdaya perempuan - Terbinanya forum anak - Terlaksananya keterampilan bagi ibu-ibu di kecamatan - Terlaksananya advokasi perencanaan penganggaran responsif gender - Tersusunnya Naskah Akademik Reperda pengarusutamaan gender dalam pembangunan daerah 136

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Terlaksananya monitoring, KDRT evaluasi dan laporan KDRT Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan - Fasilitasi Upaya perlindungan - Tersedianya fasilitas upaya Perempuan Terhadap Tindak perlindungan perempuan Kekerasan terhadap tindak kekerasan Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial - Pelayanan dan Perlindu-ngan Sosial, Hukum Bagi Korban Eksploitasi Perda-gangan Perempuan dan Anak - Pelaksanaan KIE Konseling dan Kampanye Sosial Bagi Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS) - Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal; - Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Bagi PMKS - Penyaluran Beras Miskin/Madani Kepada Masyarakat - Sosialisasi Peningkatan Pemahaman Orang Tua Anak Disabilitas Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS Lainnya - Pelatihan Keterampilan Berusaha Bagi Keluarga Miskin - Tersedianya pelaya-nan dan perlindu-ngan sosial, hukum bagi korban eksploitasi perdagangan perempuan dan anak - Terlaksananya KIE konseling dan kampanye sosial bagi PMKS - Telatihnya keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal - Meningkatnya kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS - Tersalurnya beras miskin/madani kepada masyarakat - Tersosialisasinya pemahaman orang tua anak disabilitas - Terlaksananya pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin - Pelatihan Keterampilan Bagi PMKS - Terlaksananya pelatihan keterampilan bagi PMKS 137

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan - Pembibitan dan Perawatan - Pembibitan dan Ternak pemeliharaan ternak sebanyak 56 ekor Program Peningkatan Produksi Hasil Pertanian/Perkebunan - Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani - Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan - Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/ Perkebunan Tepat Guna - Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/ Perkebunan Tepat Guna Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/ Perkebunan Lapangan Peningkatan kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/Perkebunan - Penyuluhan dan Pendampingan Bagi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan - Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah - Pengelolaan Informasi Permintaan Pasar atas Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan - Terlaksananya pengembangan bibit unggul pertanian /perkebunan 8 jenis - Terlatihnya petani sebanyak 60 orang - Terlaksananya sarana dan prasarana Teknologi Pertanian/ Perkebunan Tepat Guna - Terlaksananya Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/ Perkebunan Tepat Guna - Meningkatnya kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan sebanyak 12 orang - Fasilitasi penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian sebanayak 5 paket. - Terlaskananya kegiatan promosi hasil produksi perta-nian/perkebunan unggulan daerah sebanyak 5 kali - Terlaksananya pendataan permintaan pasar atas 138

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran) Program Pencagahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak - Pendataan Masalah Ternak - Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak - Tersedianya data masalah ternak sebanyak 12 set - Terlaksananya sosialisasi pencegahan penyakit menular kepada 60 peserta - Pengawasan Perdagangan Ternak Antar Daerah Program Pengembangan Budidaya Perikanan - Pengembangan Bibit Ikan Unggul - Pendampingan Pada kelompok Tani Pembudidaya Ikan - Pembinaan dan Pengembangan Perikanan - Pengadaan Sarana Budidaya Perikanan Program Pengembangan Perikanan Tangkap - Pendampingan pada Kelompok Nelayan Perikanan Tangkap - Pengadaan Sarana Perikanan Tangkap Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan - Pembinaan Kelompok dan Pengusaha Perikanan - Penyediaan Sarana Penyuluhan Perikanan Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah - Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam Memperkuat Jaringan Klester Industri - Pembinaan Industri Rumah Tangga dan Industri Kreatif Berbasis Sumber Daya Lokal - Study Banding Industri Kerajinan di Luar Daerah - Terlaksananya pengawasan perdagangan ternak antar daerah - Pemberian bibit ikan unggul kepada masyarakat - Fasilitasi kepada kelompok tani pembudidaya ikan - Terlaksananya pembinaan dan pengembangan perikanan - Bantuan pengadaan sarana budidaya perikanan sebanyak 3 paket - Fasilitasi kepada kelompok nelayan perikanan tangkap - Terlaksananya pemberian bantuan sarana perikanan tangkap kepada nelayan - Terlaksananya pembinaan kelompok dan pengusaha perikanan - Fasilitasi sarana penyuluhan perikanan - Pembinaan IKM sebanyak 5 kluster - Terlaksananya pembinaan industry rumah tangga dan industry kreatif - Terlaksananya study banding industry kerajinan diluar daerah 139

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran) 2. meningkatkan kualitas kebijakan Program Pelayanan dan dan program penanggulangan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial kemiskinan - Koordinasi Perumusan - Tersusunnya laporan Kebijakan dan Sikronisasi koordinasi penanggulanga Bappeda Upaya-upaya Penanggulangan kemiskinan di Kota Kemiskinan dan Penurunan Tanjungbalai 3. Meningkatnya efektifitas pelaksanaan penurunan kemiskinan di daerah Dinas Sosial Kesenjangan Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial - Pelayanan dan Perlindungan Sosial, Hukum Bagi Korban Eksploitasi Perdagangan Perempuan dan Anak - Pelaksanaan KIE Konseling dan Kampanye Sosial Bagi Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS) - Tersedianya pelayanan dan perlindungan sosial, hukum bagi korban eksploitasi perdagangan perempuan dan anak - Terlaksananya KIE konseling dan kampanye sosial bagi PMKS - Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal; - Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana dan Prasarana Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Bagi PMKS - Penyaluran Beras Miskin/Madani Kepada Masyarakat - Sosialisasi Peningkatan Pemahaman Orang Tua Anak Disabilitas Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial - Peningkatan Jejaring Kerjasama Pelaku-pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial masyarakat - Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat - Pengembangan Model Kelembagaan Perlindungan Sosial - Pengelolaan Data dan Informasi PMKS - Telatihnya keteram-pilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal - Meningkatnya kualitas pelayanan, sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS - Tersalurnya beras miskin/madani kepada masyarakat - Tersosialisasinya pemahaman orang tua anak disabilitas - Meningkatnya jejaring kerjasama pelaku-pelaku usaha kesejahteraan sosial masyarakat - Meningkatnya kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat - Terlaksananya pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial - Tersedianya data dan informasi PMKS 140

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran) 4. Meningkatnya daya saing sumber daya manusia Dinas Tenaga Kerja Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja - Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi pencari kerja Program Peningkatan Kesempatan Kerja - Penyerbaluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja - Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan - Pengembangan dan Peningkatan Kesempatan Kerja - Terlaksananya pendidikan dan pelatihan keterampilan 45 (empat puluh lima) orang pencari kerja. - Tersedianya informasi lowongan kerja - Terlaksananya pembekalan keterampilan berbahasa jepang dan berbahasa korea bagi 50 (lima puluh) orang pencari kerja. - Tersedianya kesempatan kerja Program Perlindungan & Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan - Pengendalian dan Pembinaan Lembaga Penyalur Tenaga Kerja; - Fasilitasi Penyelesaian Prosedur, Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial; - Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) - Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Berusaha bagi Eks Penyandang Penyakit Sosial - Pemberdayaan Eks Penyandang Penyakit Sosial - Terbinanya lembaga penyalur tenaga kerja - Terfasilitasinya perselisihan hubungan industrial sebanyak 4 kasus - Terlaksananya pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap norma keselamatan ketenagakerjaan dan norma kesehatan kerja kepada 80 (delapan puluh) perusahaan. - Terlatihnya keterampilan berusaha bagi eks penyandang penyakit sosial - Terberdayakannya eks penyandang penyakit sosial sebanyak 10 orang 141

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial - Peningkatan Jejaring Kerjasama - Meningkatnya jejaring Pelaku-pelaku Usaha kerjasama pelaku-pelaku Kesejahteraan Sosial masyarakat usaha kesejahteraan sosial masyarakat - Peningkatan Kualitas SDM - Meningkatnya kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat kesejahteraan sosial masyarakat - Pengembangan Model - Terlaksananya Kelembagaan Perlindungan pengembangan model Sosial kelembagaan perlindungan - Pengelolaan Data dan Informasi sosial - Tersedianya data dan PMKS informasi PMKS 5. Meningkatnya akses usaha mikro dan kecil kepada sumber daya produktif Dinas Koperasi dan UKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan 6. Memperkuat kelembagaan koperasi Dinas Koperasi dan UKM Dinas Tenaga Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah - Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan; - Pengembangan Klaster Bisnis; - Pemantauan Pengelolaan Penggunaan Dana Pemerintah Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah; - Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah; - Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi - Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan Koperasi; - Sosialisasi Prinsip-prinsip Pemahaman Perkoperasian; - Pembinaan, Pengawasan dan Perhargaan Koperasi Berprestasi; - Penyebaran Model-model Pola Pengembangan Koperasi; - Terlaksananya sosiali-sasi dukungan Informasi Penyediaan Permodalan - Terlaksananya Pengembangan Klaster Bisnis - Terlaksananya Pemantauan Pengelolaan Penggunaan Dana Pemerintah Bagi UMKM - Terlaksananya Promosi Produk UMKM - Terlaksananya promosi produk UMKM - Terlaksananya Pembinaan dan Pengembangan BMT - Terlaksananya Sosialisasi Prinsip-prinsip perkoperasian - Terlaksananya pembinaan dan penghargaan koperasi berprestasi - Terlaksananya Pendidikan Pengelolaan Pembukuan / Akuntansi koperasi 142

No Sasaran Program/Kegiatan Output (Keluaran) Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah yang Sumber: RKPD Perubahan Kota Tanjungbalai Tahun 2015 Konduktif - Penyusunan Kebijakan Tentang Usaha Kecil Menengah - Tersusunnya kebijakan tentang UKM Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan berbagai program dan kegiatan lebih detail menghasilkan ouput yang dapat mendukung beberapa pencapaian sasaran bagi peningkatan kualitas dan pelayanan kesehatan sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini: Tabel 2.99. Capaian Target Sasaran pada Prioritas Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan Peningkatan kualitas Kesejahteraan Rakyat Miskin Tahun 2015. No Sasaran Prioritas pada Capaian Indikator Target Realisasi RKPD Tahun 2015 (%) 1. Pertumbuhan yang prorakyat - Terlaksananya prog- 100 persen 100 persen 100,00 miskin dengan ram/kegiatan untuk fasilitasi memberikan perhatian pembinaan keterampilan khusus pada usaha-usaha berusaha yang melibatkan orangorang miskin dan orangorang dengan kondisi khusus 2 Meningkatkan kualitas - Dokumen SKPD 1 dok 1 dok 100,00 kebijakan dan program - Laporan percepatan 1 dok 1 dok 100,00 penanggulangan kemiskinan penanggulangan kemiskinan daerah (LP2KD) - Meningkatnya akomodir 70 program 70 100,00 PUG ke dalam program Program dan kegiatan - Laporan RAD MDG s 1 dok 1 dok 100,00 3 Meningkatnya efektifitas - Terlaksananya kegiatan 100 persen 100 persen 100,00 pelaksanaan penurunan P2KKP kemiskinan di daerah - Angka kemiskinan 11,00 persen - Persentase penyaluran raskin 100 persen 100 persen 100,00 - Persentase kepesertaan BPJS kesehatan - Persentase penyaluran BSM - Persentase penerima manfaat PKH 85 persen 79,30 persen 100 persen 100 persen (12.912 siswa) 0 0 93,29 100,00 143

Sasaran Prioritas pada No Indikator Target Realisasi RKPD Tahun 2015 4 Meningkatnya daya saing - Persentase SDM koperasi 100 persen 84,74 sumber daya manusia yang profesional persen - Persentase penyuluh pertanian yang terlatih 5 Meningkatnya akses usaha mikro dan kecil menengah kepada sumber daya produktif 6 Memperkuat kelembagaan koperasi - Tingkat pengangguran terbuka - Persentase pengembalian dana bergulir - Produktifitas koperasi dan UKM. - penyerapan tenaga kerja bidang koperasi dan UKM - Meningkatnya jumlah produk koperasi. - Meningkatnya jumlah usaha kecil menengah. Jumlah koperasi aktif meningkat 100 persen (12 orang dari 12 orang) 5,80 65,00 persen 58,00 persen Capaian (%) 84,74 100 persen 100,00 persen 89,23 0 0 0 60 orang 60 orang 100,00 0 0 0 5,00 persen 0,00 0,00 107 koperasi 107 koperasi 100,00 Prioritas 5: Peningkatan Kualitas Pembangunan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan Pada tahun 2015 arah kebijakan pembangunan infrastruktur ditujukan kepada upaya penataan ruang dalam rangka mendukung pengembangan wilayah yang berwawan lingkungan, peningkatan kualitas lingkungan dan peningkatan upaya pegendalian banjir. Infrastruktur mempunyai peran strategis dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, memberi kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi, serta bagi peningkatan kualitas lingkungan hidup. Infrastruktur seperti prasarana air bersih, sanitasi dan drainase akan meningkatkan kualitas lingkungan masyarakat. Demikian juga penyediaan permukiman yang layak huni serta prasarana pengendalian banjir dan prasarana jalan yang terpelihara baik akan meningkatkan kualitas lingkungan. Infrastruktur juga berperan dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim (climate change) terhadap lingkungan seperti banjir, kekeringan, longsor, dan lain-lain. Penyelenggaraan infrastruktur berwawasan lingkungan telah tertuang dalam sejumlah peraturan, seperti Undang-Undang No. 26/2007 tentang Penataan Ruang, Undang-Undang No. 7/2004 tentang Sumber Daya Air, Undang-Undang No. 38/2004 tentang Jalan maupun Undang-Undang No. 28/2002 tentang Bangunan Gedung. Bahkan didalam Undang-Undang Perumahan Permukiman yang dikeluarkan pada tahun 1992, telah diamanatkan pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup terkait dengan pembangunan dan penataan Perumahan Permukiman. Namun dalam pelaksanaannya, amanat tentang pengelolaan lingkungan maupun pengawasan lingkungan belum sepenuhnya diterapkan. Pembangunan infrastruktur yang berwawasan lingkungan harus terus menerus dilakukan dan merupakan skala prioritas setiap tahunnya mengingat dinamika pertumbuhan dan persebaran penduduk, luas wilayah dan kondisi geografis wilayah. Infrastruktur meliputi pembangunan sarana dan prasarana dasar seperti sarana transportasi (jalan dan jembatan), drainase, gorong-gorong, perumahan dan permukiman, instalasi air minum, serta fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, puskesmas,rumah peribadatan, tempat rekreasi dan fasilitas umum lainnya. 144

Tingginya cost bagi pembangunan sebuah infrastruktur menyebabkan pembiayaan bidang ini memiliki persentase tertinggi penggunaan APBD sebuah wilayah. Tidak terkecuali Kota Tanjungbalai, dana bagi bidang infrastruktur mencapai kurang lebih 30 persen dari total dana APBD yang tersedia. Pelaksanaan program dan kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung keberhasilan pembangunan di bidang infrastruktur yang ditandai dengan bertambahnya panjang jalan, bertambahnya jumlah jembatan, peningkatan penataan RTH, membaiknya kualitas lingkungan dan pengelolaan persampahan serta terpeliharanya fasilitas umum lainnya. Untuk mengetahui sejauhmana output program dan kegiatan dapat mencapai sasaran bidang infratsruktur berikut disajikan daftar program dan kegiatan beserta keluaran bagi pencapaian sasaran infrastruktur di Kota Tanjungbalai tahun 2015: Tabel 2.100 Keluaran Program dan Kegiatan berdasarkan Sasaran untuk Prioritas Peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur berwawasan lingkungan pada RKPD Kota Tanjungbalai Tahun 2015. No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) 1. Penataan ruang dalam rangka mendukung pengembangan wilayah yang berwawasan lingkungan Program Peningkatan Jalan dan Jembatan - Peningkatan Jalan Ruas A sampai Z Dinas Pekerjaan Umum Program Pembangunan Jalan dan Jembatan - Perencanaan Pembangunan Jalan - Pembangunan Jalan - Terlaksananya Peningkatan Jalan di berbagai lokasi di Kota Tanjungbalai - Tersedianya dokumen detail rencana Pembangunan Jalan - Terlaksananya Pembangunan Jalan di berbagai lokasi di Kota Tanjungbalai Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan - Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan - Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan Progam Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong - Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong Program Pembangunan Turap/Talud/ Bronjong - Pembangunan Turap/Talud/ Bronjong - Terlaksananya Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan - Terlaksananya Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan - Terlaksananya pembangunan saluran drainase/gorong-gorong - Terlaksananya Pembangunan Turap/Talud/Bronjong 145

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) Badan Perencanaan Pembangunan Program Perencanaan Tata Daerah Ruang - Penetapan Kebijakan Tentang - Terlaksananya Penetapan RDTRK, RTRK dan RTBL Kebijakan Tentang RDTRK, RTRK dan RTBL - Rapat Koordinasi Tentang Rencana Tata Ruang Program Pemanfaatan Ruang - Fasilitasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pemanfaatan Ruang Dinas Tata Kota dan Pertamanan Progam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) - Penataan RTH; - Pemeliharaan RTH - Pemeliharaan Lampu Penerangan Jalan/Umum Kantor Lingkungan Hidup Progam Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) - Penataan RTH; - Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan RTH Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam - Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber Air - Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem - Terlaksananya pengadaan barangbarang perpustakaan peta - Terfasilitasinya Peran Serta Masyarakat dalam Pemanfaatan Ruang - Tersedianya tanah untuk bangunan gedung - Tersedianya perkakas bengkel kayu - Terpeliharanya lampu penerangan jalan/umum - Terlaksananya penghijauan lingkungan kota dan penghijauan kota, perawatan dan pemeliharaan pohon pelindung, tersedianya alat dan bahan sumber benih serta penghijauan lingkungan sekolah - Terlaksananya peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan RTH - Terlaksananya penghijauan lingkungan dan pengelolaan DAS Sungai - Pembangunan taman hijau sekolah dan perkotaan 146

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) 2. Peningkatan kualitas lingkungan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Dinas Pekerjaan Umum Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya - Rehabilitasi/Pemeliharaan Normalisasi Saluran Sungai - Terlaksananya Rehabilitasi/Pemeliharaan Normalisasi Saluran Sungai Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh - Terlaksananya - Pembangunan/Peningkatan pemasangan lampu Infrastruktur penerangan jalan/ di Kota Tanjungbalai Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku - Pembangunan sumur-sumur air tanah Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air - Pengembangan system distribusi air minum Program Peningkatan Cakupan Sistem Penyediaan Air Minum - Peningkatan cakupan system penyediaan air minum Program Pengembangan Prasarana Sanitasi - Pembuatan prasarana sanitasi Program Lingkungan Sehat Perumahan - Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah - Pembangunan rumah sakit - Tersedianya sumur-sumur air tanah - Terlaksananya pengembangan system distribusi air minum - Terlaksananya peningkatan cakupan system penyediaan air minum - Tersedianya prasarana sanitasi - Tersedianya sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat - Tersedianya rumah sakit type c Kota Tanjungbalai 147

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) Program Pengembangan Perumahan - Fasilitasi dan stimulasi - Tersedianya bantuan pembangunan perumahan perbaikan perumahan masyarakat kurang mampu tidak layak huni di Kota - Pembangunan sarana dan Tanjungbalai - Terlaksananya prasarana rumah sederhana pembangunan sarana dan sehat prasarana rumah sederhana sehat dibeberapa lokasi di Kota Tanjungbalai Dinas Tata Kota dan Pertamanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh - Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh - Koordinasi Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh - Terlaksananya pemasangan lampu penerangan jalan/ di Kota Tanjungbalai - Terlaksananya Koordinasi Penetapan Rencana Tata Ruang Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 3. Peningkatan Upaya Pengendalian Banjir Badan Penanggulangan Bencana Daerah Program Pengendalian Banjir - Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bantaran dan Tanggul Sungai; - Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Banjir - Terlaksananya Rehabilitasi dan Pemeliharaan Bantaran dan Tanggul Sungai - Terlaksananya partisipasi masyarakat dalam penanggulangan banjir Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam - Pemantauan dan Penyebarluasan Informasi Potensi Bencana Alam - Pengadaan Sarana dan Prasarana Evakuasi Penduduk Dari Ancaman/Korban Bencana Alam - Terlaksananya Penyebarluasan Informasi Potensi Bencana Alam - Terlaksananya Pengadaan Sarana dan Prasarana Evakuasi Penduduk Dari Ancaman/Korban Bencana Alam 148

No Sasaran/SKPD Pelaksana Program/Kegiatan Output (Keluaran) Kantor Lingkunngan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Dinas Kebersihan dan Pasar Lingkungan Hidup - Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura; - Pemantauan Kualitas Lingkungan; - Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang LH - Pengelolaan B3 dan Limbah B3 - Pengkajian Dampak Lingkungan - Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; - Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup Program Peningkatan Pengendalian Polusi - Pembangunan Tempat Pembuangan Benda Padat/Cair yang Menimbulkan Polusi Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan - Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan; - Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan; - Peningkatan Kemampuan Aparat Pengelolaan Persampahan; - Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan - Pembinaan Peningkatan Kinerja UPTD, IPAL, IPLT, Bank Sampah - Terlaksananya Pembinaan dan koordinasi penilaian fisik titik pantau Program ADIPURA - Terlaksananya Pemantauan kualitas lingkungan - Terlaksananya pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang LH - Terkelolanya B3 dan limbah B3 - Terlaksananya kajian dampak lingkungan - Terlaksananya Penyusunan NSPK bidang lingkungan hidup - Terwujudnya peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan - Terlakasananya pembelian tong sampah, pengadaan alat dan bahan biopori, pembangunan rumah kompos dan pembelian alat komposter - Tersedianya pengadaan sarana dan prasarana persampahan - Tersedianya prasarana dan sarana persampahan - Terpenuhinya biaya operasional kebersihan pada hari-hari besar - Tersosialisasinya masyarakat dan aparatur dalam pengelolaan persampahan - Terlaksananya pembinaan peningkatan kinerja UPTD, IPAL, IPLT, Bank Sampah 149

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan berbagai program dan kegiatan lebih detail menghasilkan keluaran sebagai berikut: 1. Terlaksananya pembangunan infrastruktur permukiman yang baik sebesar 80,00 persen. 2. Tercapainya pembangunan kualitas lingkungan permukiman yang baik sebesar 65,00 persen. 3. Tercapainya persentase jalan dalam kondisi baik sebesar 224 km. 4. Tercapainya persentase jembatan dalam kondisi baik sebesar 88,96 persen. 5. Tercapainya persentase pembangunan turap/talud/bronjong sebesar 34,8 persen atau sepanjang 0,296 km. 6. Terlaksananya pembangunan dan rehab rumah ibadah sebanyak 9 (sembilan) unit. 7. Terlaksananya optimalisasi jaringan pipa transmisi/distribusi air minum Kota Tanjungbalai sepanjang 7,15 km. 8. Terlaksananya perkuatan tebing, pembangunan bronjong dan tembok penahan sebanyak 9 (sembilan) kegiatan. 9. Terlaksananya pembangunan jalan sepanjang 2,46 km. 10. Terbangunnya drainase/gorong-gorong sepanjang 0,695 km. 11. Bertambahnya jumlah fasilitas layanan umum sebanyak 91 lokasi. 12. Bertambahnya jumlah kawasan terbangun seluas 1.800 Ha. 13. Bertambahnya Ruang Terbuka Hijau yang ditandai dengan pembangunan/penataan taman kota di 4 (empat) lokasi yakni : Jl. Sudirman, Jl Pahlawan, Depan Lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah dan di Depan Terminal lama serta pemasangan megatron di Jl. Letjen Jamin Ginting. 14. Terlaksananya lanjutan penatan taman kota di 6 (enam) lokasi yaitu : Depan Polres, Jl. Pahlawan, Depan Terminal Kota, Komplek Depag, Bundaran PLN dan Simpang Arteri/Jl. Sudirman. 15. Terlaksananya pemagaran kuburan muslim di 7 (tujuh) lokasi yakni: Jl. Bambu Kelurahan Selat Lancang, Jl. Kartini Kelurahan Sijambi, Jl. Kirab Kelurahan Pematang Pasir, Jl. Lobe Daud, Kelurahan Sei Merbau, Jl. SMAN 3 Kelurahan Gading dan Jl. Anggrek Lk. V Kelurahan Muara Sentosa. 16. Terlaksananya pemasangan lampu jalan di 36 (tiga puluh enam) titik lokasi yang tersebar di Kota Tanjungbalai. 17. Tersedianya fasilitasi pemeliharaan ruang terbuka hijau selama 1 (satu) tahun. 18. Terlaksananya Penetapan Kebijakan Tentang RDTRK, RTRK dan RTBL sebanyak 1 (satu) paket. 19. Terlaksananya rehabilitasi dan pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai sebanyak 10 (sepuluh) unit. 20. Tersedianya sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari ancaman/korban bencana alam sebanyak 3 (tiga) unit. 21. Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan sebanyak 10 (sepuluh) kegiatan. 22. Meningkatnya upaya pemeliharaan sarana dan prasarana persampahan ditandai dengan bertambahnya sarana dan peralatan kebersihan. 23. Meningkatnya kinerja pengelolaan persampahan yang ditandai dengan bertambahnya alatalat/mesin pengelola sampah dan tersedianya fasilitasi bagi petugas pengelolaan persampahan. 24. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan ditandai dengan keikutsertaan masyarakat di dalam kegiatan gotong royong dan kegiatan-kegiatan sosialisasi seperti sosialisasi pengelolaan sampah, pembinaan pemulung dan kegiatan Gerakan Aksi Kebersihan. 25. Meningkatnya kesadaran pedagang dalam menjaga kebersihan tempat berjualan dan menempati lokasi berjualan yang telah ditentukan. 26. Terlaksananya pembinaan program adipura Kota Tanjungbalai. 150

27. Tersedianya sarana pengelolaan limbah di TPA Kota Tanjungbalai. 28. Tersedianya dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RTRW Kota Tanjungbalai. 29. Terbangunnya tempat pembuangan benda padat/cair yang menimbulkan polusi. 30. Terbangunnya taman hijau di 4 (empat) lokasi. Tabel 2.101. Capaian Target Sasaran pada Peningkatan Kualitas Pembangunan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan Tahun 2015. Sasaran Prioritas pada No RKPD Tahun 2015 1 Peningkatan Kualitas Pembangunan Infrastruktur yang Berwawasan Lingkungan Indikator Target Realisasi - Jumlah jalan terbangun - Peningkatan jalan dengan konstruksi hotmix - Bertambahnya jumlah jembatan - Terbangunnya saluran drainase/gorong-gorong 4,80 km 13 lokasi 2,46 km 13 lokasi Capaian (%) 51,25 2 jembatan 0 jembatan 0 0,50 km 0,695 km 139 - Cakupan penyediaan air bersih dan sanitasi dasar bagi masyarakat miskin - Terlaksananya kegiatan pemantauan kualitas lingkungan - Terlaksananya pela-yanan pengangkutan sampah - Bertambahnya sarana pengelolaan persam-pahan 8,5 km 7,15 km 83,53 80,00 persen 65,00 persen 100,00 persen 440 unit 90,00 persen 48 unit 81,25 90,00 10,91 Prioritas 6: Mendukung dan Mendorong Kebijakan Provinsi Sumatera dan Nasional di Daerah Keberhasilan Pemerintah tergantung kepada pemerintah Provinsi, begitu juga keberhasilan Provinsi tergantung kepada keberhasilan pemerintah kabupaten/kota dibawahnya. Artinya keberhasilan pemerintah tergantung kepada pemerintah daerah dalam melaksanakan kebijakan yang diberikan oleh pemerintah pusat. Untuk hal ini Pemerintah Kota Tanjungbalaisangat mendukung kebijakan pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam mewujudkan pemerintahan yang patuh kepada azas kepatuhan dan kepatutan yang diberikan kepada pemerintah daerah. Pemerintah Kota Tanjungbalai selalu aktif mengikuti dan melaporkan kegiatan yang diperintahkan kepada pemerintah daerah dan ini menjadi prioritas pemerintah Kota Tanjungbalai dalam mendukung kebijakan nasional. Berikut kebijakan Provinsi Sumatera Utara dan Nasional yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan di daerah, antara lain : 151

1. Mendukung pencapaian kebijakan nasional di Provinsi dan mendorong pelaksanaannya di kabupaten/kota antara lain : MP3KI, MP3EI, RAD MDG s, RAD-PG, RAD-PK DAN RAD-GRK 2. Mendukung penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2015 3. Mendukung sinergi pusat dan daerah dalam rangka pelaksanaan tugas otonomi daerah, dekonsentrasi dan tugas pembantuan 4. Mendorong percepatan pembangunan KSN dan Pusat Kegiatan Wilayah di Sumatera Utara 5. Mendukung sinergi pusat dan daerah dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi dan pelaporan pembangunan. Beberapa hasil pencapaian sasaran mendukung dan mendorong kebijakan Provinsi Sumatera Utara dan Nasional di daerah tahun 2015 adalah: 1. Telah disampaikannya pelaporan Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RAD-PPK) dan telah memperoleh penilaian oleh Pemerintah Provinsi. 2. Pemerintah Kota Tanjungbalai telah mendukung pelaksanaan Pemilukada serentak Desember 2015 dengan telah dialokasikannya anggaran penyelenggaraan Pemilukada melalui APBD Tahun 2015 dan APBD Perubahan Tahun 2015 3. Telah disampaikannya laporan pelaksanaan Tugas Pembantuan Kota Tanjungbalai tahun 2015 melalui e-monev pada aplikasi Web Bappenas 4. Telah diselesaikannya laporan evaluasi RKPD Kota Tanjungbalai tahun 2015 dan akan segera disampaikan ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Bappeda. 2.2.2 Capaian Target RPJMD Data capaian kinerja program dan kegiatan dalam rangka pencapaian visi dan misi daerah sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota Tanjungbalai Tahun 2011-2016 sampai dengan tahun 2015 terdapat pada lampiran 1 dan Lampiran 2 buku ini. Sementara data perkiraan capaian tahun 2015 untuk aspek pelayanan umum dengan beberapa capaian indikator kinerja daerah yang bersifat umum dijelaskan pada tabel berikut: 152

Tabel 2.102. Asumsi Pencapaian Target RPJMD untuk beberapa Indikator Pelayanan Umum sampai dengan Tahun 2015 Kode Urusan/Bi dang Urusan Pemerinta han Daerah Dan Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan (output) Target Capaian Kinerja Tahun RPJMD 2016 Pencapaian Kinerja sd Tahun 2014 Target Program/Kegia tan RKPD Tahun berjalan 2015 Perkiraan Realisasi Capaian Target RPJMD sampai tahun 2015 Asumsi Realisasi Capaian Program dan Kegiatan sd Tahun 2015 Tingkat Capaian Realisasi Target sd Tahun 2015(%) 1 2 3 4 5 6 7*) 8=7/4x100% ASPEK PELAYANAN UMUM Pertumbuhan PDRB (%) 6,76 5,78 6,46 5,82 86,09 PDRB ADHB (milyar Rp.) 5.946,01 3.480,52 5.331,69 6.065,71 102,01 PDRB ADHK (milyar Rp.) 1.834,00 4.392,44 1.754,22 4.647,34 253,39 PDRB per Kapita ADHK (Rp.) 10.841.576,90 26.673.437 10.519.377 27.794.811 256,37 Angka Kemiskinan 10,00 14,02 11,00 Tingkat Terbuka Pengangguran Angka Rata-rata Lama Sekolah 5,60 8,05 5,80 7,55 134,82 10 9,03 9,8 thn Angka Harapan Hidup 72,3 61,40 72,3 IPM 80,00 66,05 76,94 2.3. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH 2.3.1. Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah Identifikasi beberapa permasalahan terkait pencapaian sasaran masing-masing prioritas pembangunan tahun 2017 adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan kehidupan beragama, penguatan tata kelola pemerintahan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. a. Kualitas SDM aparatur Pemerintah Kota masih rendah dilihat dari kinerja aparatur dalam pelaksanaan tugas dan fungsi. b. Belum adanya kesepakatan dalam penegasan batas wilayah antara Kota Tanjungbalai dengan Kabupaten Asahan c. Belum optimalnya pencapaian target efisiensi alokasi anggaran dari hasil lelang pengadaan barang dan jasa kegiatan melalui LPSE. d. Masih lemahnya manajemen penataan asset dan pengelolaan keuangan oleh SKPD. e. Masih belum optimalnya upaya penggalian PAD. f. Masih lemahnya pembinaan terhadap organisasi masyarakat (jumlah demo masih tinggi). g. Masih rendahnya peran serta masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan hasil-hasil pembangunan h. Belum tersedianya objek wisata yang representatif di Kota Tanjungbalai. 153

2. Peningkatan kualitas pendidikan. a. Angka Putus Sekolah yang masih relatif tinggi. b. Pengembangan PAUD yang masih relatif rendah. c. Minat siswa yang masuk ke sekolah negeri lebih besar dari swasta, sehingga menimbulkan kesenjangan kemajuan terhadap sekolah swasta yang ada. d. Kompetensi tenaga pendidik pada satuan pendidikan tingkat sekolah dasar relatif masih rendah e. Masih rendahnya literature of rate (budaya membaca) masyarakat. f. Masih kurangnya respon dari Pembina perpustakaan dalam menggiatkan pelayanan perpustakaan. 3. Peningkatan kualitas dan pelayanan kesehatan. a. Masih ada Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) yang belum berfungsi secara optimal b. Masih adanya permasalahan terhadap layanan kesehatan kepada masyarakat kurang mampu akibat kepemilikan kartu Jamkesmas (asuransi kesehatan) yang belum/tidak tepat sasaran dan kepemilikan dokumen pribadi pasien yang tidak lengkap. c. Masih minimnya jumlah dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Kota Tanjungbalai. d. Masih rendahnya kuantitas dan kualitas serta distribusi tenaga kesehatan. e. Belum optimalnya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. f. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. g. Masih banyak Poskeskel yang tidak memiliki sarana jalan dan pagar sehingga mengurangi kenyamanan Bidan kelurahan dan pasien. h. Distribusi tenaga kesehatan belum merata di semua Puskesmas i. Proses pengadaan obat masih terlambat dikarenakan proses perencanaan dan pengadaan terlambat (triwulan IV) sehingga banyak jenis obat yang ditolak dikarenakan sudah overload (melebihi kapasitas produksi nasional). j. Belum seluruh masyarakat mau dan mampu menerapkan budaya PHBS k. Tingkat pertisipasi masyarakat pada kegiatan Posyandu masih rendah l. Kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan masih rendah dan masih kurangnya sosialisasi ASI ekslusif kepada ibu hamil dan keluarga m. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya masih rendah seperti masih banyak masyarakat yang belum memiliki saluran pembuangan air limbah (SPAL) dan jamban keluarga. n. Minimnya tambahan penghasilan bagi dokter umum dan dokter gigi (hanya sebesar Rp.500.000/bulan) yang dirasa kurang seimbang dengan beban dan resiko kerja. o. Jumlah pasien sedikit dan mengalami penurunan, dikarenakan peralatan medis belum berfungsi p. Belum efektifnya komunikasi antar pihak BPJS, Pemda, Dinas Kesehatan, RS dan Instansi terkait lainnya q. Belum seluruhnya peserta JKN mendapat kartu peserta sehingga banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa yang bersangkutan dijamin kepesertaannya 4. Pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan peningkatan kualitas kesejahteraan rakyat miskin. a. Masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Tanjungbalai. b. Lambannya pertumbuhan koperasi yang berkualitas. c. Rendahnya pertumbuhan UMKM bidang produksi dan daya saing pelaku UMKM. 154

d. Rendahnya akses terhadap permodalan yang bersumber dari perbankan. e. Rendahnya pemanfaatan informasi dan teknologi. f. Minimnya investasi dan penanaman modal di Kota Tanjungbalai. g. Belum tersedianya data potensi ekonomi dan sumber daya lokal yang mencakup seluruh sektor. h. Adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan perkebunan/perumahan i. Rendahnya pertumbuhan produksi tanaman pangan dan hasil produksi perikanan. j. Terbatasnya sarana dan prasarana pemasaran dan pengolahan hasil perikanan dan kelautan k. Tidak tersedianya tempat pelelangan ikan l. Kurang berdaya saingnya beberapa pasar tradisional di Kota Tanjungbalai 5. Peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur yang berwawasan lingkungan. a. Adanya penambangan pasir di Sei silau III yang membahayakan konstruksi ke PUan yang telah dibangun dan melanggar peraturan kementerian PU. b. Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang sanitasi sehat c. Masih kurangnya layanan air minum dan air bersih pada masyarakat Kota Tanjungbalai d. Dalam hal pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu, belum berdasarkan data base line yang baik e. Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal penanganan dan pengelolaan sampah. f. Masih kurangnya sarana dan prasarana penanganan sampah di lokasi TPS dan TPA. g. Masih banyaknya industri-industri/usaha-usaha yang berdampak lingkungan yang belum memiliki/menyelesaikan ijin lingkungan. h. Masih terkonsentrasinya usaha perekonomian pada pusat kota sehingga menyebabkan kesemrawutan dan kemacetan arus lalu lintas. i. Tonase kendaraan pemakai jalan yang tidak sesuai dengan daya dukung jalan sehingga menyebabkan kerusakan jalan. j. Terbatasnya jumlah pasokan air bersih. k. Belum optimalnya penataan kota dan bangunan. l. Masih minimnya ketersediaan dan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau di masing-masing Kecamatan. 2.3.2. Identifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah Berdasarkan pada perkembangan situasi dan kondisi sebagaimana dikemukakan pada bab sebelumnya, dirumuskan beberapa permasalahan yang perlu mendapat perhatian khusus sesuai dengan visi misi pembangunan Kota Tanjungbalai, yaitu : 155

Tabel 2.103. Identifikasi Permasalahan Pembangunan Daerah No Kriteria/Aspek Urusan Faktor-faktor penentu keberhasilan Permasalahan (1) (2) (3) (4) (5) I. Kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tataran Pengambilan Kebijakan Ketentraman dan ketertiban umum daerah Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri - Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan a. Belum optimalnya kinerja kelembagaan masyarakat dalam menciptakan ketertiban dan ketentraman umum. - Pengembangan wawasan kebangsaan b. Masih belum optimalnya kuantitas dan kualitas pembinaan kehidupan beragama di tengahtengah masyarakat. - Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat) - Pendidikan politik masyarakat - Pemeliharaan Kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal c. Masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang wawasan kebangsaan sehingga masih diperlukan pemeliharaan dan peningkatan kerukunan hidup antar suku, ras dan agama yang berkelanjutan. Keselarasan dan efektivitas hubungan antara pemerintahan daerah dan Pemerintah serta antar Pemerintahan daerah dalam rangka pengembangan otonomi daerah Perencanaan Pembangunan Kerjasama pembangunan a. Masih belum optimalnya produktivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang sesuai aturan hukum yang berlaku. 156

(1) (2) (3) (4) (5) Keselarasan antara Perencanaan Perencanaan a. Masih rendahnya peran kebijakan pemerintahan Pembangunan Pembangunan daerah serta masyarakat dalam daerah dengan pengambilan keputusan kebijakan Pemerintah khususnya di bidang pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Efektivitas hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD Efektivitas proses pengambilan keputusan oleh DPRD beserta tindak lanjut pelaksanaan keputusan Efektivitas proses pengambilan keputusan oleh Kepala Daerah beserta tindak lanjut pelaksanaan keputusan Ketaatan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah pada peraturan perundang-undangan Pemerintahan umum Pemerintahan umum Pemerintahan umum Pemerintahan umum Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Penataan peraturan perundang-udangan a. Masih belum optimalnya hubungan antar Pemda dan DPRD a. Belum optimalnya pengambilan keputusan DPRD, diperlukan tenaga ahli dalam setiap pengambilan keputusan a. Masih kurangnya tenaga profesional dipemerintahan dalam proses menindaklanjuti keputusan KDH. b. Masih redahnya kualitas SDM aparatur dan belum optimalnya pembinaan terhadap aparatur. a. Masih belum sepenuhnya peraturan yang mendukung pengelolaan SDA di daerah b. Belum sepenuhnya ketentuan peraturan perundang-undangan dipatuhi Intensitas dan efektivitas proses konsultasi publik antara pemerintah daerah dengan masyarakat atas penetapan kebijakan publik yang strategis dan relevan untuk Daerah Komunikasi Informatika dan Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa a. Masih rendahnya jalinan koordinasi antar Pemda dengan masyarakat 157

(1) (2) (3) (4) (5) Transparansi dalam Peningkatan dan a. Kurangnya transparansi penetapan alokasi, pengembangan penetapan DAU, DAK pencairan dan pengeloaan keuangan dan Bagi Hasil dari penyerapan DAU, DAK, dan Bagi Hasil daerah Pemerintah pusat Intensitas, efektivitas, Peningkatan dan a. Masih belum optimalnya dan transparansi pengembangan upaya penggalian PAD. pemungutan sumbersumber pengeloaan keuangan pendapatan asli daerah daerah dan pinjaman /obligasi daerah Efektivitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha, pertanggungjawaban dan pengawasan APBD Tataran Kebijakan Pelaksanaan Kebijakan teknis penyelenggaraan urusan pemerintahan terhadap perundang- Ketaatan peraturan undangan Pemerintahan umum - Perencanaan pembangunan daerah - Monitoring dan evaluasi pembangunan - Peningkatan dan pengembangan pengeloaan keuangan daerah Peningkatan kinerja aparatur dan pemenuhan ketentuan peraturan pemerintahan. Disiplin administrasi dan disiplin aparatur a. Masih belum tepat waktu dalam proses perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBD b. Kurangnya SDM dalam pengelolaan penatausahaan keuangan daerah a. Rendahnya kualitas aparatur pegawai a. Kurang disiplinnya aparatur Tingkat capaian SPM Penataan Kelembagaan Daerah Pelayanan yang maksimal kpd masyarakat (pelayanan prima) Penataan struktur organisasi yang baik dan proporsional a. Kurangnya masyarakat yang mengurus izin dan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat a. Terdapat fungsi kelembagaan yang masih rancu Pengelolaan kepegawaian daerah Penataan administrasi a. Belum tertatanya kepegawaian yang baik administrasi dan meletakkan pegawai kepegawaian dengan sesuai dengan keahlian baik dan meletakkan pegawai belum sesuai dengan keahlian 158

(1) (2) (3) (4) (5) Perencanaan Perencanaan - Pelaksanaan a. Belum selesainya pembangunan daerah pembangunan pengelolaan data dan dokumen rencana tata informasi pembangunan ruang wilayah daerah - Pelaksanaan kerjasama Tanjungbalai b. Belum efektifnya pembangunan antar kerjasama dengan daerah kab/kota dan Kab/kota tetangga dan antara daerah kab/kota perlu adanya dengan swasta, dalam peningkatan kerjasama dan luar negeri. dengan pihak swastadalam pembangunan di Kota Tanjungbalai Pengelolaan keuangan - Pelaksanaan penataan a. Belum tergalinya daerah organisasi, sumber-sumber kelembagaan dan pendapatan secara peningkatan kapasitas maksimal sumber daya aparatur pengelolaan keuangan daerah - Perencanaan anggaran b. Masih rendahnya penanganan urusan serapan anggaran di pemerintahan masing-masing SKPD - Penetapan Perda ttg c. Masih terlambatnya APBD dan Perubahan penetapan APBD setiap APBD tahunnya. Pengelolaan milik daerah Pemberian terhadap masyarakat barang fasilitasi partisipasi Pemerintahan umum - Penetapan kebijakan pengelolaan aset daerah - Pelaksanaan pengelolaan aset daerah dengan menggunakan sistem informasi (Aplikasi Komputer) - Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah melalui penilaian kecamatan terbaik, gotongroyong,perlomba an kelurahan, temu karya dan rapat koordinasi pemerintahan - Pemberian bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu a. Pengelolaan aset daerah belum menggunakan Aplikasi Komputer (Sistem Informasi Aset dan Barang Daerah) a. Kurangnya dukungan dari masyarakat dalam ikut melaksanakan pembangunan ditingkat kecamatan maupun kelurahan 159

(1) (2) (3) (4) (5) II. Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah Kesejahteraan masyarakat Pemerintahan umum Pelayanan Umum Pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum (pembangunan jalan dan pengairan), perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, ketenagakerjaan, kependudukan dan catatan sipil, Pemerintahan umum, koperasi dan UMKM, penanaman modal daerah, kebudayaan, pariwisata, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, ketahanan pangan, perpustakaan dan arsip, komunikasi dan informatika, Pertanian, Perikanan dan Kelautan, Perdagangan - Pertumbuhan ekonomi - Pendapatan perkapita masyarakat - Indek Pembangunan Manusia (IPM) - Angka harapan hidup - APK dan APM sekolah dari seluruh jenjang pendidikan - Rasio Pendidikan - Angka partisipasi sekolah - Angka putus sekolah - IPM - Air bersih - Listrik - Sarana dan prasarana umum - Standar Pelayanan Minimal a. Tingginya tingkat pengangguran, kurangnya lapangan kerja baru, rendahnya daya beli masyarakat, tingginya biaya hidup dan tingginya angka penduduk miskin. a. Masih rendahnya angka APM SMP/MTs dan SMA/MA/SMK b. Masih kurangnya jumlah PAUD dan SMK c. Kurangnya layanan air bersih d. Masih rendahnya pelayanan listrik (sering mati), perlunya energi alternatif sebagai pembangkit listrik. 160

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1 ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH Kebijakan ekonomi makro suatu daerah/kota sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan suatu kota dan terkait juga dengan kebijakan ekonomi makro yang diambil di tingkat provinsi dan nasional. Oleh karena itu perlu dilakukan sinergitas kebijakan makro ekonomi kota dengan kebijakan ekonomi provinsi dan pusat. Dalam RPJMD yang dijabarkan pada dokumen perencanaan tahunan (RKPD) akan terlihat Arah kebijakan ekonomi secara jangka menengah. Arah kebijakan ekonomi daerah tahunan disusun dengan tujuan untuk mengimplementasikan program serta dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan berdasarkan kondisi ekonomi makro yang ada. Kebijakan dan kondisi ekonomi makro secara umum dapat dilihat dari indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan kontribusi lapangan usahanya, pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, jumlah penduduk miskin, nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta tingkat pengangguran terbuka. Arah kebijakan ekonomi daerah disusun berdasarkan kajian internal dan eksternal serta berpedoman pada dokumen RPJMD 2016-2021. Untuk menjamin keberlanjutan arah pembangunan, arah kebijakan ekonomi Kota Tanjungbalai Tahun 2017 harus sejalan dengan kebijakan ekonomi nasional dan provinsi Tahun 2017. Arah pembangunan perekonomian diprioritaskan pada lapangan usaha yang memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB, juga pada sektor yang memiliki prospek kedepan yang baik serta tahan terhadap gejolak ekonomi. 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2015 Capaian pembangunan ekonomi makro Kota Tanjungbalai dilihat dari beberapa indikator diantaranya pertumbuhan ekonomi, besaran PDRB ADHB dan PDRB ADHK, angka pengangguran dan tingkat kemiskinan. Tabel 3.1. Kondisi Ekonomi Makro Kota Tanjungbalai dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara Sumatera Utara Kota Tanjungbalai No Indikator 2013 2014 2015 2013 2014 2015 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Pertumbuhan ekonomi (%) 6,08 5,23 5,10 5,94 5,78 5,58 2. PDRB ADHB (Rp. Triliun) 469,464 521,955 571,722 4,856 5,426 6,027 3. PDRB ADHK (Rp. Triliun) 398,727 419,573 440,956 4,152 4,393 4,638 4. PDRB Per Kapita ADHB (Rp. 34,544 37,914 41,019 29,845 32,872 36,089 Juta) 5. Pengangguran (persen) 6,01 6,23 6,71 8,98 8,05 10,06 6. Kemiskinan (persen) 10,39 9,85 10,53 14,85 14,02 15,08 Sumber: BPS Kota Tanjungbalai dan BPS Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016 3.1.1.1 Pertumbuhan Ekonomi/PDRB a. Pertumbuhan PDRB Kinerja perekonomian Kota Tanjungbalai pada periode tahun 2011 2015 menunjukkan perlambatan dibandingkan dari tahun sebelumnya, semula (tahun 2011) laju sebesar 6,02 persen, pada tahun 2012 mengalami peningkatan dengan laju sebesar 6,22 persen lalu terus melambat menjadi 5,94 persen pada 161

tahun 2013, menjadi 5,78 persen pada tahun 2014 dan 5,58 persen pada tahun 2015 namun persentasenya masih berada diatas angka Provinsi Sumatera Utara. Perlambatan ini seiring dengan kondisi pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara dan Nasional yang cenderung melambat pada periode tahun yang sama, dengan perkataan lain juga akibat pengaruh kondisi perekonomian global, nasional dan provinsi. Gambar 3.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanjungbalai Dibandingkan Sumatera Utara dan Nasional Tahun 2011-2015. Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Tanjunbalai Tabel 3.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Riil Kota Tanjungbalai Atas Dasar Harga Konstan 2010 Tahun 2011-2015 menurut lapangan usaha ( dalam %). LAPANGAN USAHA 2011 2012 2013 2014* 2015** A. Pertanian,Kehutanan &Perikanan B. Pertambangan & Penggalian C. Industri Pengolahan D. Pengadaan Listrik dan Gas E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah & Daur Ulang F. Konstruksi 3,26 3,29 3,30 5,14 5,42 7,66 7,65 7,68 7,42 5,81 4,76 6,71 5,13 5,53 6,01 10,8 7 3,15-0,89 4,11 2,73 5,27 5,63 3,02 3,21 3,42 8,06 6,35 7,29 6,46 6,96 162