PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PASAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 14 PADANG Oleh: Fatma Laswita *, Zulfaneti **, Rina Febriana ** *Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is motivated by the students understanding of mathematical concepts are still low. This type of research is experimental, the research design pre eksperimental design : static group comparison. The population in this research is the students in grade VIII SMPN 14 Padang. Sampling was done by purposive sampling, that takes into account the characteristics of the students and teachers of mathematics are the same. Characteristic in question is the grade VIII.5 and VIII.6 an unruly class, noise. Nonetheless VIII.5 class and VIII.6 have good creativity, which is chosen as the experimental class is a class VIII.5 as VIII.6 control class. Instruments used in this study is the final test. Form of essay tests, results of the analysis items show about the final test reliable. The data analysis technique used is the one side test with the help of MINITAB software. Based on the results of the final test data analysis can be found P-value=0,002 is less than α=0,05, so that hypothesis is approved. It can be concluded that the students understanding of mathematical concepts by applying Teknik Pasar VIII.5 SMPN 14 Padang grade better than students understanding of mathematical concepts by applying conventional learning models VIII.6 grade SMPN 14 Padang. Key Word: understanding of mathematical concepts, Teknik Pasar PENDAHULUAN Keberhasilan suatu pendidikan tergantung pada kejelasan tujuan yang hendak dicapai oleh lembaga yang melaksanakannya. Belajar dan pembelajaran merupakan aktivitas yang berlangsung secara bersamaan. Slameto (2003: 2) mengemukakan bahwa Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan dengan sengaja oleh setiap orang agar memperoleh perubahan yang benar-benar sesuai dengan apa yang dikehendaki sehingga terciptanya kecakapan dan keterampilan pada dirinya. Dalam belajar yang harus diperhatikan bukan saja hasilnya tapi juga prosesnya, karena melalui proses inilah seseorang dituntut untuk bisa 1
memahami pelajaran dan berinteraksi dengan lingkungan. Guru harus mampu menyusun skenario pembelajaran di kelas yang sesuai dengan kondisi siswa, jika guru sudah mampu merencanakan pembelajaran dengan baik, maka proses pembelajaran yang diharapkan akan tercipta, seperti interaksi antara siswa dengan siswa, interaksi antara guru dengan siswa, maupun interaksi antara siswa dengan sumber belajar, agar siswa dapat membangun pengetahuan secara aktif, interaktif, dan inspiratif. Usaha untuk meningkatkan mutu dan kualitas dalam pendidikan sudah dilakukan oleh berbagai pihak, namun pemahaman konsep siswa masih belum maksimal. Pembelajaran masih terpusat pada guru, terlihat pada awal pembelajaran guru menjelaskan materi, memberikan contoh soal dan latihan kemudian membahas latihan secara bersama, sehingga pembelajaran yang terjadi cenderung satu arah yaitu dari guru ke siswa. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran hal ini terlihat dari siswa yang kurang memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi, siswa hanya menerima konsep yang diberikan guru tanpa ada usaha untuk merumuskan kembali konsep matematika itu menurut pemahaman mereka sendiri. Guru kurang mampu memilih teknik pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga banyak siswa yang merasa bosan selama proses pembelajaran berlangsung ketika guru mengajukan pertanyaan hanya beberapa orang siswa saja yang berusaha menjawab, siswa lebih suka mengobrol dengan teman sebelah dan mengerjakan pekerjaan lain kebanyakan siswa saat mengerjakan latihan hanya duduk diam dan mengerjakan aktifitas di luar pembelajaran, seperti menggambar dan mengerjakan catatan mata pelajaran yang lain. Pemahaman siswa terhadap konsep matematis juga belum maksimal. Semakin baik pengusaan materi, maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan dalam memahami konsep. Mengatasi masalah di atas perlu dilakukan pembaharuan dalam pembelajaran Matematika. Guru sebagai pemegang peranan penting dalam pembelajaran, diharapkan mampu menciptakan kondisi belajar yang dapat melibatkan siswa secara aktif untuk mengkontruksi pengetahuan siswa. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan 2
menerapkan Teknik Pasar dalam pembelajaran matematika. Teknik Pasar adalah bentuk pembelajaran kelompok, dimana siswa dituntut untuk membiasakan belajar aktif secara individu atau kelompok. Pada pembelajaran ini siswa dibagi atas beberapa kelompok yang membentuk stand yang secara bersamaan berusaha menyelesaikan permasalahannya. Teknik Pasar ini diperkirakan mampu membuat siswa aktif dalam belajar sehingga memperoleh pemahaman konsep matematis yang lebih baik pula, menurut Nikson yang dikutip oleh Muliyardi (2002: 3) mengemukakan bahwa Pembelajaran matematika adalah upaya membantu siswa untuk mengkonstruksi konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun kembali. Teknik Pasar menuntut siswa yang selama ini kurang terlibat dalam proses pembelajaran untuk ikut serta mengembangkan kreatifitas. Selain itu siswa juga dituntut melakukan cara-cara yang mereka anggap mudah dalam memahami sebuah konsep atau materi yang sedang dipelajari, dengan bantuan Handout yang berisi ringkasan-ringkasan materi yang akan dipelajari dimana materi-materi tersebut berasal dari buku Paket dan LKS. Echols dan Shadily dalam Prastowo (2011:78) menyatakan bahwa Handout adalah segala sesuatu yang diberikan secara gratis. Sementara Mohammad dalam Prastowo (2011:78) menyatakan bahwa Handout sebagai selembar (atau beberapa lembar) kertas yang berisi tugas atau tes yang diberikan pendidik kepada peserta didik. Handout dapat memberi banyak kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, karena siswa dapat aktif mengerjakan berbagai kegiatan selama pembelajaran sehingga siswa tidak hanya terfokus pada buku Paket dan LKS saja. Dengan adanya Handout yang memuat tempat-tempat kosong, siswa akan melengkapi dengan mengisi bagian Handout yang kosong tersebut, dengan demikian siswa akan belajar terlebih dahulu sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Setelah belajar siswa bertanggung jawab menjelaskan lagi kepada teman (anggota kelompok) yang belum mengerti dan diakhir pembelajaran siswa akan diberikan tes berupa kuis untuk melihat kepemahaman konsep matematis siswa pada materi yang baru saja dipelajari sudah baik atau 3
belum. Dengan cara ini diharapkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa akan lebih baik. Ginnis (2008: 142) menyatakan Teknik Pasar mengajarkan siswa berbagai cara untuk sampai pada pola pemaknaan mereka sendiri dan merekamnya. Penerapan Teknik Pasar ini dapat membiasakan siswa untuk belajar aktif secara individu dan kelompok, sehingga bisa membantu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII.5 dengan penerapan pembelajaran Teknik Pasar lebih baik dari pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII.6 SMPN 14 Padang. Dengan memperhatikan karakteristik siswa kelas VIII.5 dan VIII.6 SMPN 14 Padang yang suka ribut, susah diatur dan kurang memperhatikan guru saat proses belajar mengajar berlangsung. Meskipun demikian siswa kelas VIII.5 dan VIII.6 memiliki kreatifitas yang baik. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Rika Afrianis (2011) dengan judul Penerapan Teknik Pasar Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII MTs Pondok Pesantren Nurul Islam Kampung Baru Kec.Gunung Taor Kab.Kuantan Singingi Prov.Riau tahun Pelajaran 2010-2011. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah hasil belajar siswa dengan menggunakan Teknik Pasar lebih baik dari pada hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran konvensional. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006:3) Penelitian eksperimen adalah penelitian yang di maksud untuk melihat akibat dari suatu tindakan atau perlakuan. Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang sengaja diberi perlakuan yaitu pembelajaran menggunakan Teknik Pasar. Sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional. Kelas sampel di akhir penelitian ini akan diberi tes akhir. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pre Experimental Design: static group comparison. Penelitian dilakukan dari tanggal 4
09 September 2013 sampai dengan tanggal 23 September 2013. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan Teknik Pasar pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol, dan variabel terikat adalah pemahaman konsep matematis siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes akhir. Bentuk tes yang digunakan berbentuk essay dengan reliabilitas tes adalah = 0,794 lebih besar dari 0,355, maka dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Software MINITAB diperoleh pada kelas eksperimen P-value = 0,744 dan pada kelas kontrol diperoleh P-value = 0,480. Karena P-value > α dimana α = 0.05 maka H 0 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa skor pemahaman konsep matematis siswa kelas sampel berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, ternyata kedua kelas sampel berdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen. Oleh karena itu dilakukan uji-t satu pihak dengan bantuan Software MINITAB. Pada analisis data dapat dilihat bahwa pada taraf kepercayaan 95% ( = 0,05) dengan derajat kebebasan (Df) = 55 diperoleh P-value = 0,002 karena P-value <, maka tolak H 0 ini berarti terima H 1. Jadi dapat disimpulkan Hipotesis pada penelitian ini diterima yaitu pemahaman konsep matematis siswa dalam pembelajaran matematika yang menggunakan Teknik Pasar pada kelas VIII.5 lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional di VIII.6 SMPN 14 Padang. HASIL DAN PEMBAHASAN Data mengenai kelas pemahaman konsep matematis siswa dilihat dari hasil tes akhir pemahaman konsep matematis siswa setelah diberikan perlakuan dengan penerapan Teknik Pasar dan pembelajaran konvensional. Gambaran pemahaman konsep matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 1 : Tabel 1. Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas Sampel Kelas Sampel X S X maks X min Eksperimen 76.46 15 100 43 Kontrol 63.55 17.1 92 30 Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. 5
Berdasarkan pengamatan pada penelitian, terlihat bahwa siswa di kelas eksperimen lebih semangat dan antusias dalam belajar, sehingga siswa tidak merasa bosan dan pemahaman konsep siswa pun dapat meningkat. Pada saat berdiskusi siswa menunjukkan peningkatan kerjasama yang baik dalam kelompok maupun dengan kelompok tempat siswa bertamu. Pada pertemuan pertama dan kedua, kondisi kelas masih ribut dan kurang terkontrol setiap kelompok mengandalkan siswa yang pintar untuk menjawab soal yang ada pada lembar diskusi. Setelah guru menegaskan bahwa hasil diskusi akan dipresentasikan di depan kelas dengan pemanggilan kelompok dan anggota kelompok secara acak, baru mereka menjalankan diskusi dengan baik. Teknik Pasar merupakan salah satu trik dan taktik mengajar untuk mengaktifkan siswa dalam belajar dengan cara berdiskusi dalam kelompok. Setiap anggota kelompok dituntut untuk memahami materi dan menjelaskan kembali kepada anggota kelompok yang belum mengerti. Dengan demikian setiap siswa dituntut untuk memahami dan menguasai konsep-konsep dari materi yang sedang di pelajari. Untuk lebih jelasnya dalam pencapaian indikator pemahaman konsep siswa, dapat dilihat dari hasil tes akhir yang diberikan seperti pada Gambar 1 : Gambar 1. Jawaban Siswa Kelas Eksperimen. Jawaban siswa kelas eksperimen pada Gambar 1, terlihat bahwa siswa sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi dengan benar dan sesuai dengan yang diinginkan. Sedangkan jawaban tes akhir kelas kontrol adalah seperti pada Gambar 2. Gambar 2.Jawaban Siswa Kelas Kontrol Jawaban siswa kelas kontrol pada Gambar 2, terlihat bahwa siswa mampu menyatakan ulang sebuah konsep namun masih terdapat kekurangan dalam menyajikan, sehingga tentang jawaban siswa relasi gemar bermain dari 6
himpunan anak kehimpunan olah raga permainan masih kurang tepat dengan sedikit kesalahan. Untuk indikator mengaplikasikan konsep/algoritma kepemecahan masalah salah satunya terdapat pada soal nomor 4a dan 4b seperti pada Gambar 3. Gambar 3. Jawaban Siswa Kelas Eksperimen Dari jawaban siswa kelas ekperimen pada Gambar 3, terlihat siswa sudah mampu mengaplikasikan konsep/ algoritma kepemecahan masalah. Siswa memahami konsep dari fungsi yang dinyatakan dengan notasi dan bisa menentukan bentuk fungsi jika nilai dan data fungsi diketahui. Sedangkan jawaban yang dibuat siswa pada kelas kontrol adalah seperti pada Gambar 4. Gambar 4: Jawaban Siswa Kelas kontrol Gambar 4 terlihat siswa masih kurang mampu mengaplikasikan konsep/algoritma kepemecahan masalah. Siswa kurang paham akan konsep dari fungsi yang dinyatakan dengan notasi dan kurang tepat dalam menentukan bentuk fungsi jika nilai dan data fungsi diketahui. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada kedua kelas sampel dapat dilihat bahwa nilai pemahaman konsep matematis siswa antara kelas eksperimen yang menerapkan Teknik Pasar lebih baik dari pada kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes akhir kemampuan pemahaman konsep matematis siswa, yaitu nilai rata rata pada kelas eksperimen 76.46 sedangkan pada kelas kontrol 63.55. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh setelah melakukan analisis dan pembahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa Pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII.5 dengan menerapkan Teknik Pasar lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional di kelas VIII.6 SMPN 14 Padang. 7
DAFTAR KEPUSTAKAAN Arikunto,Suharsimi.(2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Ginnis,Paul.(2008). Trik dan Taktik Mengajar. Jakarta: PT.Indeks. Muliyardi.(2002).Strategi Pembelajaran Matematika. Padang: Jurusan FMIPA UNP. Prastowo,Andi.(2011).Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:DIVA Press Slameto.(2003). Belajar Dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. 8