B A B I PENDAHULUAN. yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang ditandai dengan tumbuh kembangnya organisasi atau perusahaan. Adanya

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang. dan pengalaman masing-masing dalam percakapan tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Komunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki

BAB I PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak. bisnis baru yang berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut komunikasi

BENTUK KOMUNIKASI. By : Lastry. P, SST

Interpersonal Communication Skill

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

Perilaku Keorganisasian IT

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

Bernadheta Damaris Mutiara Isya Riska Ardila P Ukhtiani Putri S

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

I. PENDAHULAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keterampilan Komunikasi Interpersonal Konselor dalam Terapi Pengobatan Rawat Jalan kepada Pasien di BNNP Jawa Timur

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI ANTARPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. maka hampir dipastikan semua sektor akan berdampak kemacetan, oleh sebab itu

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

III. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI MELALUI BIMBINGAN SOSIAL DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL. Richah Sofiyanti dan Heri Saptadi Ismanto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA

3. PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

PETUNJUK PRAKTIS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Proses

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN MOTIVASI BELAJAR

Peranan Komunikasi Antarpersona Orang Tua terhadap Kemampuan Penyesuaian Sosial Siswa di Sekolah

Salsabila Khairani 1 ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik individu maupun kelompok. Setiap saat manusia berpikir, bertindak

BAB III METODE PENELITIAN. pengajar muda dan peserta didik di desa tertinggal dalam meningkatkan motivasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern dikenal sebagai masyarakat informasial. Hal itu berarti

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROSES KOMUNIKASI ANTARPRIBADI PADA WARGA BINA SOSIAL

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

Fitri Saraswati / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. menyampaikan dan memperoleh pesan. Komunikasi selalu akan terjadi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Komunikasi Interpersonal Individu Dengan Ciri-ciri Avoidant

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Dan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan tuntutan dunia kerja yang semakin tinggi. Manusia sebagai sumber

HUBUNGAN DIADIK (RELATIONAL DYADIC) TUTOR DENGAN PESERTA DIDIK DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN. Asep Dion Nugraha. STKIP Siliwangi Bandung

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada manusia yang sempurna, artinya semua orang pernah. mengalami situasi sulit. Ada beberapa orang yang sebenarnya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk hidup sosial, seorang individu sejak lahir hingga

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi,

BAB I PENDAHULUAN. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal

BAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia perlu berkomunikasi (Cangara, 1998). yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.

2015 PENGARUH KOMUNIKASI ANTAR PRIBAD I TERHAD AP KINERJA KARYAWAN D IVISI HUMAN CAPITAL MANAGEMENT PT.INTI (PERSERO) BAND UNG

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL

terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai Leidora Ardiyani / Ike Devi Sulistyaningtyas

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

Bab 2 KAJIAN PUSTAKA. Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sejumlah arti. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis,

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun masyarakat sendiri. Kondisi seperti ini memberikan dampak

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

Komunikasi Interpersonal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Tentang Penelitian Sebelumnya. mengemukakan hasil penelitian lain yang relevan dalam pendekatan

dirasakan oleh komunikator dan komuniken.

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen. berproduktivitas tinggi. Bukanlah suatu pekerjaan yang

TINJAUAN PUSTAKA. komunikasi yang memberikan batasan pengertian. Komunikasi antar pribadi

Hubungan efektivitas komunikasi antar pribadi dengan tingkat partisipasi petani dalam kelompok tani di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka

BAB I PENDAHULUAN. melainkan juga mengikat janji dihadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah aktivitas manusia berkomunikasi timbul sejak manusia diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. digunakan untuk dapat berhubungan dengan orang lain adalah melalui

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dasar untuk berafiliasi, yaitu menjalin hubungan dengan orang lain. Dalam menjalin

BAB I PENDAHULUAN. kejiwaan. Istilah komunikasi (bahasa Inggris : Communication) berasal dari communis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

I. PENDAHULUAN. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja untuk orang lain karena adanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. membutuhkan bimbingan serta pengawasan dalam mengunakan gadget. Proses

BAB I PENDAHULUAN. bersungguh-sungguh sehingga dapat memperoleh prestasi yang baik di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan selalu membutuhkan orang lain untuk kelangsungan hidupnya. Salah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS. manusia dapat saling berhubungan satu sama lain. Pentingnya komunikasi bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga sebagai unit terkecil dari kehidupan bangsa. Kemandirian keluarga dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

Transkripsi:

B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi secara sederhana dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi merupakan proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar, karena setiap masyarakat, baik primitif maupun modern, memiliki keinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital, karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan individu-individu lainnya, sehingga menetapkan kredibilitasnya sebagai seorang anggota masyarakat dan meningkatkan kesempatan individu tersebut untuk tetap hidup. Adanya kemajuan-kemajuan yang dicapai manusia di segala bidang, baik pemikiran maupun teknologi, telah lahir berbagai bentuk komunikasi yang telah sampai pada taraf yang mampu melampaui batas wilayah suatu negara, sehingga fungsi komunikasi ikut berkembang, yaitu menjadi sarana hubungan antar bangsa dan antar budaya. Paling sedikit ada tiga unsur yang harus dipenuhi untuk terjadinya suatu proses komunikasi, yaitu komunikator, pesan, dan komunikan. Sesuai dengan perkembangan negara kita dewasa ini, dimana pemerintah sedang giat menggalakkan pembangunan di segala bidang, salah satunya di bidang komunikasi, sehingga kini telah dikembangkan pula bermacam-macam sistem komunikasi dengan aneka peralatan yang rumit. Dengan adanya perkembangan teknologi di bidang komunikasi ini diharapkan dapat menunjang sistem kerja yang

2 baik sehingga dapat menunjang produktivitas kerja karyawan perusahaan / organisasi. Oleh karena itu komunikasi dianggap sebagai salah satu bidang yang sangat penting dalam manajemen organisasi. Khususnya dalam usaha pencapaian tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi, dibutuhkan kerjasama yang baik antara tiap-tiap individu dalam perusahaan guna mencapai hasil yang maksimal. Di sinilah komunikasi antarpribadi sangat penting, dalarn menghubungkan individu yang satu dan lainnya baik antara sesama karyawan, teriebih antara atasan dan bawahan. Berdasarkan sifatnya yang dua arah dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan dan dampaknya dapat dirasakan pada waktu itu oleh pihak-pihak yang terlibat, maka dengan sendirinya diharapkan akan terjadi perubahan sikap, pendapat,tingkah laku yang mengakibatkan umpan balik seketika. Dengan melihat ini, maka komunikasi dapat dikatakan berjalan efektif. Maksudnya karena ada arus balik langsung dimana komunikator dapat melihat seketika tanggapan komunikan baik secara verbal daam bentuk kata-kata maupun nonverbal dalam bentuk gerak-gerik sehingga komunikator dapat mengulangi atau meyakinkan pesannya kepada komunikan. Lebih jeiasnya komunikasi antarpribadi efektif dalam hubungannya dengan perubahan sikap (attitude change}. Melalui komunikasi antarpribadi, hubungan di antara sesama individu yang berusaha dapat terbentuk. Hal ini karena komunikasi antarpribadi lebih efektif bila dibandingkan dengan jenis komunikasi yang lainnya sehingga lebih mudah untuk menjalin hubungan dengan individu lainnya. Hubungan antar

3 pribadi ini pun terjalin karena adanya kesamaan kepentinyan, kesamaan tekanan emosi, dan pengakuan diri dari kedua belah pihak. Hubungan antarpribadi yang baik merupakan tanda bahwa komunikasi yang dibangun adalah efektif. Hal ini berarti bahwa komunikasi yang berjalan lancar dan diterima oleh kedua belah pihak yang terlibat dapat membentuk hubungan yang baik di antara mereka. Ini menunjukkan bahwa dengan adanya komunikasi yang baik, maka hubungan antarpribadi dapat dibentuk. Untuk pengembangan kerjasama dalam perusahaan diperlukan hubungan antarpribadi yang baik di antara individu. Sifat hubungan di sini tidak seperti orang berkomunikasi biasa yang hanya menyampaikan suatu pesan dari seseorang kepada orang lain, tetapi merupakan hubungan antara orangorang yang berkomunikasi yang mengandung unsur psikologis. Dalam sebuah perusahaan antara karyawan perlu terjalin hubungan kerja yang baik dan harmonis agar produktivitas kerja meningkat sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Oleh karena itu antara karyawan harus ada saling terbuka dan saling percaya satu sama lain. Dengan terciptanya hubungan kerja yang baik dan harmonis antara karyawan maka suasana kerja akan lebih menggairahkan, lebih mudah menjalin keakraban dan adanya perasaan senang untuk menjalankan tugas serta yang lebih penting lagi timbulnya rasa memiliki dan memajukan perusahaan. Selain itu juga hubungan kerja yang baik dapat menciptakan kesadaran pribadi pada masing-masing individu untuk menjalankan tanggung jawabnya yang hasilnya digunakan untuk kepentingan bersama.

4 Melihat kenyataan di atas, hal ini tidak bisa dielakkan oleh Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur sebagai organisasi pemerintah provinsi yang menjalankan tugas dan fungsi dibidang jasa pelayanan perpustakaan untuk masyarakat umum, dalam usahanya uniuk meningkatkan produktivitas kerja melalui hubungan kerja antar karyawan. Akhirnya penerapan komunikasi antarpribadi yang baik pada suatu organisasi merupakan suatu kebutuhan dari setiap pegawai perpustakaan. Karena antara karyawan dapat menuangkan dan menyelesaikan segala keluhan yang tidak saja menyangkut masalah pekerjaan yang dihadapi, tapi juga masalah-masalah yang muncul pada saat itu. Dalam hal ini komunikasi antarpribadi dapat meningkatkan hubungan kerja yang baik dan harmonis antar karyawan. Uraian latar belakang tersebut menjadi acuan bagi penulis untuk mengembangkan penelitian dengan judul Penerapan Komunikasi Antarpribadi dalam Meningkatkan Hubungan Kerja Antarkaryawan pada Badan Perpustakan Provinsi Kalimantan Timur. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah yaitu: a. Apakah penerapan komunikasi antarpribadi telah diterapkan secara optimal oleh parakaryawan pada Badan Perpustakann Provinsi Kalimantan Timur? b. Bagaimana aktivitas kerja antarkaryawan yang terbina di Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur?

5 c. Apakah komunikasi antarpribadi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hubungan kerja antarkaryawan pada Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur? A. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui penerapan komunikasi antar pribadi dalam meningkatkan hubungan kerja antarkaryawan. b. Untuk menggambarkan aktivitas kerja antarkaryawan yang terbina pada Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur. c. Untuk mengetahui pengaruh signifikan komunikasi antarpribadi terhadap peningkatan hubungan kerja antarkaryawan pada Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur. 2. Kegunaan Penelitian a. Sebagai informasi dan bahan pertimbangan oleh pemegang kebijaksanaan pada Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur kurun waktu tertentu. b. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan komunikasi, khususnya komunikasi antarpribadi. c. Digunakan sebagai tambahan referensi bagi berbagai pihak yang melakukan penelitian selanjutnya.

6 D. Hipotesa "Penerapan komunikasi antarpribadi berpengaruh secara signifikan dalam peningkatan hubungan kerja antarkaryawan pada Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur ". E. Kerangka Konseptual Komunikasi antarpribadi sangat penting untuk dipahami karena melalui komunikasi orang-orang belajar untuk berhubungan dengan sesamanya, saling bertukarpikiran, pendapat dan perasaan untuk menemukan persamaan dalam perbedaan sebagai dasar musyawarah dan mufakat. Dari segi psikologi komunikasi dikatakan bahwa makin baik hubungan antarpribadi, makin cermat persepsi tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara komunikan. Berdasarkan hal di atas, seperti yang dikemukakan di depan bahwa salah satu faktor penting yang mendukung tercapainya tujuan dalam sebuah organisasi adalah hubungan antarpribadi yang terjalin antara atasan dan bawahan yang tidak terlepas dari komunikasi antarpribadi yang berlangsung efektif dan dialogis. Dengan hubungan antarpribadi yang baik antara atasan dan bawahan maka akan lebih mudah untuk mencapai tujuan yakni peningkatan produktivitas kerja. Ini menunjukkan bahwa dengan hubungan yang baik dan harmonis, tiap individu yang bekerja di dalamnya akan lebih mudah terbuka untuk menerima pendapat orang lain dan lebih senang untuk menjalankan pekerjaannya.

7 Banyak faktor yang menentukan berhasil tidaknya suatu organisasi perusahaan meningkatkan produktivitas kerjanya. Dari sekian banyak faktor yang menentukan, salah satunya adalah komunikasi antarpribadi yang membentuk suatu hubungan antarpribadi yang baik dan harmonis antara atasan dan bawahan yang didasarkan pada kedekatan. Komunikasi dinyatakan efektif apabila pesan dimengerti baik oleh komunikan maupun komunikator. Maksud ini disamakan dengan pengertian lebih membuka diri terhadap orang lain dan juga senantiasa berusaha mendapatkan umpan balik dari orang lain. Jadi betapa pentingnya umpan balik tidak bisa disangkal, karena efektivitas komunikasi antarpribadi sangat tergantung padanya. Oleh karena itu komunikasi antarpribadi dikatakan efekiif jika pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. pada intinya komunikasi itu akan!ebih efektif bila para pelaku komunikasi saling menyukai. Selanjutnya untuk mengetahui komunikasi antarpribadi efektif atau tidak, maka dapat dipakai kriteria yang diajukan oleh Joseph A. Qevito, yakni: openness (keterbuhaan), empnaty (empati), supportiveness (dukungan), positiveness (rasa positif), equality (kesamaan), confidence (keyakinan) imediacy (kesiapan), Interaction management (Manajemen interaksi), expressiveness (pengekspresian), dan other-orientation (Orientasi kepada orang lain). Dari uraian di atas dapat dirumuskan kerangka konseptual dari penelitia ini cebagaimana ditunjukkan pada gambar 1 berikut :

8 G a m b a r 1 S k e m a K e r a n g k a K o n s e p t u a l Variabel Bebas : Komunikasi Antarpribadi (X) - Openness - Emphaty - Suppotiveness - Positiveness - Equality - Confidence Variabel Tak Bebas : Hubungan Kerja Antarkaryawan (Y) - Hubungan kerjasama antarkaryawan yang terasa akrab. - Hubungan didasari oleh kesamaan kepentingan dan pengakuan kedua belah pihak. Variabel Kontrol Jabatan - Pimpinan - Bawahan F. Defininsi Operasional Variabel Oleh karena begitu banyaknya konsep yang dipakai dalarn penulisan ini, maka dipandang perlu untuk rnemberikan batasan pengertian. Adapun masingmasing vadabel diberikan definisi operasional sebagai berikut.

9 1. Komunikasi antarpribadi adalah proses pengiriman pesan antara dua orang yang memiliki umpan balik seketika dapat berupa verbal maupun non-verbal. Selanjutnya untulk mengetahui komunikasi antarpribadi efektif atau tidak, maka dapat dipakai kriteria yakni Openness (keterbukaan), emphaty (ernpati), supportiveness (dukungan), positiveness (rasa positifi), equality (kesamaan), confidence (keyakinan), immediacy (kesiapan), interaction management (manajemen interaksi), expressiveness (pengekspresian), dan otherorientation (orientasi kepada orang lain). Definisi operasional dari masing-masing kriteria yaitu : a. Openness (keterbukaan) adalah kernampuan untuk mernbuka diri dan mengatakan tentang keadan diri sendiri yang disembunykan. b. Emphaty (empati) adalah kemampuan untuk merasa mengalami perasaan individu - individu lain. Berernpati dengan orang lain berarti merasakan apa yang dirasakan orang lain. c. Supportiveness (dukungan) adalah berupa sikap setuju secara verbal maupun non verbal dan berkeyakinan bahwa informasi yang akan disampaikan akan bersambut baik dan penuh kehangatan serta dapat membentuk suasana yang mendukung. d. Positiveness (rasa positif) dapat timbul bila kita menyatakan sikapsikap positif, dengan harapan bahwa segalanya akan berjalan baik. Selain itu rasa positif timbul lewat perilaku yang berupa pernyataan arti pentingya orang lain.

10 e. Equality (kesamaan) berarti penerimaan dan persetujuan. Maksudnya bahwa dengan kesamaan yang ada di antara individu yang berkomunikasi, maka segala ketidak setujuan dan konflik dapat digunakan sebagai usaha memahami perbedaan yang ada. f. Confidence (keyakinan), dengan keyakinan diri oleh pelaku-pelaku komunikasi, maka segala gangguan yang berasal dari diri pribadi dapat dikontrol dengan baik. g. Immediacy (kesiapan) merupakan gabungan kesiapan dari dua belah pihak yang akan berkomunikasi. Dengan kesiapan yang matang akan mendatangkan daya tarik, perhatian dan rasa suka. h. Interaction management (manajemen interaksi). Komunikator yang efektif mengarahkan interaksinya kepada kepuasan kedua pihak. Dalam manajemen interaksi yang efektif, tidak ada orang yang merasa diabaikan karena masing-masing melakukan perannya sebagai pembicara atau pendengar, semua diberikan kesempatan untuk berbicara. i. Expressiveness (pengekspresian) dapat menunjukkan keterlibatan seseorang yang dalam hal ini hampir sama dengan keterbukaan yang menyangkut pertanggungjawaban atas pikiran dan perasaan. Pengekspresian dapat berupa verbal dan non verbal, dimana hal ini akan memperlancar komunikasi yang ada / berlangsung. j. Other-orientation (orientasi kepada orang lain) merupakan kebalikan dari orientasi diri sendiri. Hal ini menyangkut kemampuan untuk

11 mengungkapkan perhatian dan minat terhadap orang lain dan apa yang sedang dikatakannya. Tanpa orientasi kepada orang lain, masing-masing orang akan mengejar tujuannya sendiri, tidak ada kerjasama atau usaha bersama untuk mencapai tujuan bersama. 2. Hubungan Kerja antarkaryawan yaitu kerjasama antara sesama karyawan yang diharapkan mempengaruhi tingkat produktivitas pekerja / karyawan Badan Perpustakaan Provinsi Kalimantan Timur. 3. Pimpinan Yaitu atasan atau kepala bagian yang membawahi beberapa orang karyawan. 4. Bawahan Yaitu semua karyawan atau orang-orang yang berada di bawah pimpinan dalam oraganisasi perpustakaan. Selanjutnya indikator-indikator variabel di atas diberi skor dengan menggunakan Skala Likert, yaitu dengan skor 1 untuk nilai terendah dan skor 5 untuk nilai tertinggi. Menurut Sugiyono (1999:86-87), Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Selanjutnya dikatakan pula bahwa untuk keperluan analisis kuantitatif, maka setiap jawaban dapat diberi skor misalnya :

12 1. Sangat setuju / selalu diberi skor = 5 2. Setuju / sering diberi skor = 4 3. Ragu-ragu / kadang-kadang diberi skor = 3 4. Tidak setuju / hampir tidak pernah diberi skor = 2 5. Sangat tidak setuju / tidak pernah diberi skor = 1