BAB 4. Hasil Penelitian. Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 OBYEK PENELITIAN. Rumah Kudus yang terdapat di Bentara Budaya Jakarta merupakan barang

BAB IV HASIL PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini merupakan data

Keanekaragaman Suku Bangsa Indonesia Sangat Mengagumkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan

Yusi / Ike Devi Sulistyaningtyas

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum penulis masuk kedalam metode kualitatif, penulis melakukan survey

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dunia seni saat ini semakin banyak jumlah dan beragam bentuknya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya yaitu dalam bentuk media poster, spanduk, baliho, billboard dan

Bapak Supriyanto merupakan narasumber pertama yang peneliti wawancarai,

BAB II OBYEK DAN WILAYAH PENELITIAN. Peneliti akan mencoba memaparkan obyek dan wilayah penelitian dari penelitian

Family Business Meetings

BAB 4 HASIL PENELITIAN. tanggal 15 Maret 2012 dilakukan di Puri Indah Mall Management Office.

BAB I PENDAHULUAN. Gaya hidup secara luas didefenisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan

LAPORAN WAWANCARA Judul Tujuan Topik Pelaksanaan Hari, Tanggal Pukul Tempat Pewawancara . Narasumber Latar Belakang

2. AGUNG ( Wakil sekaligus Tim Promosi ) 1. Apa Tujuan Kampung Wisata Inggris Melakukan Promosi?

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana

DAFTAR LAMPIRAN. : Chandra Halim. 1. Darimana anda mengetahui event Kompas Karier Fair ini? akhirnya aku cari tau tentang KKF ini.

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG. kerja nyata selama dua bulan yaitu mulai dari tanggal 22 Februari 2016 sampai 22

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern seperti saat ini perkembangan dunia pariwisata di

KUESIONER PENELITIAN STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN TARGET GROUP

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. PT.Kompas Gramedia merupakan salah satu perusahaan besar hingga saat ini,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. pengimplementasian marketing plan berjalan lancar, maka jika ingin terus eksis dan berhasil

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE WAWASAN.CO (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) ABSTRAK

BAB III KEGIATAN PROMOSI DINAS PERPUSTAKAAN KOTA BINJAI

KISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BISNIS RUMAH MAKAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Muhamad Amirudin Fauzi / S1TI2M

BAB V PENUTUP. Ngobrol Santai, PMS (Pengajian Malam Selasa), MANTAB (Madrasah Ngaji. 2. Strategi komunikasi RadioMu antara lain yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. kesenian yang ada di Indonesia sangat beragam. Di setiap wilayah di Indonesia

BAB IV TANGGAPAN MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP PEZIARAH DAN MOTIVASI PEZIARAH KE MAKAM KH. ALI MAS UD. A. Tanggapan Masyarakat dari Sisi Positif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Lampiran. produk PT. Elite Advertising Indonesia. Indonesia tahu bahwa para distributor. 6. Bagaimana tanggapan masyarakat saat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. WHO mendefinisikan, masa remaja (adolence) mulai usia 10 tahun sampai 19

BAB IV PENUTUP. wisatawan. Pertama adalah variabel produk yang dinilai sangat baik sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi portal berita untuk menyampaikan informasi terbaru secara cepat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan modernisasi pada sekarang ini jika ingin

BAB I PENDAHULUAN. hajatan menyediakan pertunjukan keyboard bongkar pada umumnya berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. lebih 40 staff dan pengajar tetap maupun tidak tetap. SMA MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB 5 KARAKTERISTIK PENGUNJUNG AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR. (%) Muda: tahun 50 Usia. Tingkat Pendidikan Sedang: SMA/SMK-D1 50 Tinggi: D3-S2 41

LAMPIRAN. Lampiran Hasil Wawancara

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II PROMOSI RUMAH MAKAN DAPUR KERATON Sejarah Rumah Makan Dapur Keraton

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini perkembangan teknologi sangat berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan rute perjalanan KRL, Stasiun Tanah Abang Serpong, Parung Panjang,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. belah pihak. Tujuan diciptakan fanpage sangat banyak. Perihal diterima baik oleh

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. berdasarkan kriteria tertentu dan atas pemahaman mereka terhadap objek yang

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB 7 PELAKSANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN AGROWISATA KEBUN RAYA BOGOR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pasar domestik maupun di pasar internasional atau global. Fenomena ini semakin

INTERVIEW GUIDE Pertanyaan ditujukan kepada Legend Coffee Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak terpisahkan satu sama

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

LAMPIRAN 1 DAFTAR WAWANCARA

HASIL WAWANCARA. Strategi Komunikasi Word Of Mouth Hotel B fashion. Dalam Meningkatkan Minat Berkunjung

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. A. Diskripsi Yang Dilakukan di Tempat Magang. Senin-Kamis pagi mulai pukul : WIB, Jumat :

LAMPIRAN. 1. Lampiran wawancara dengan pendiri Komunitas Oshibana Indonesia

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya.meski masyarakat Jepang sangat menjaga budaya dan tradisi dari leluhurnya,

BAB I PENDAHULUAN. Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pemasaran terpadu televisi swasta pada Kompas TV baik dalam perancangan,

BAB 1 PENDAHULUUAN. lagi bagi sebagian besar kalangan. Kita dapat berkomunikasi dengan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. malam hari. Kecenderungan orang melakukan berbagai macam aktifitasnya di

BAB V PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP SULAMAN KARAWO. kebutuhan para wisatawan selama mereka berwisata. Ketika wisatawan memiliki

BAB 1 LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB 4 Hasil Penelitian 4.1 Penyajian Data Penelitian Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis berkaitan dengan penelitian mengenai strategi promosi Bentara Budaya Jakarta mempengaruhi masyarakat Palmerah, langkah awal yang dilakukan oleh penulis ialah mengambil sampel penelitian sebanyak lima puluh orang yang merupakan masyarakat Palmerah, setelah itu penulis memilih dua orang dari masyarakat Palmerah yang mengetahui seputar Bentara Budaya Jakarta dan dua orang dari masyarakat Palmerah yang tidak mengetahui Bentara Budaya Jakarta Penulis mengambil sampel awal lima puluh orang agar dapat memilih empat orang yang menurut penulis memiliki pendapat yang menarik tentang penelitian kali ini, untuk yang mengetahui seputar Bentara Budaya Jakarta, penulis ingin mengetahui pendapat mereka tentang : 1. Darimana mengetahui Bentara Budaya Jakarta 2. Darimana mengetahui kegiatan-kegiatan yang berlangsung di BBJ 3. Saran-saran yang dapat diberikan kepada Bentara Budaya Jakarta Dan untuk yang tidak mengetahui dan belum pernah mengunjungi Bentara Budaya Jakarta, penulis juga ingin mengetahui pendapat mereka mengenai : 53

54 1. Pernahkah mereka mengunjungi tempat yang berhubungan dengan kebudayaan lainnya 2. Darimana mereka bisa mengetahui dan mengunjungi tempat lain yang berhubungan dengan kebudayaan 3. Saran yang bisa diambil untuk Bentara Budaya Jakarta yang lebih baik Untuk mempermudah dalam mencari orang-orang yang dapat di wawancara, penulis bertanya langsung kepada lima puluh masyarakat Palmerah, penulis bertanya kepada sepuluh orang pengunjung Bentara Budaya Jakarta, dan empat puluh secara acak (random) seperti di perumahan-perumahan, sekitar kecamatan Palmerah, SMA Negeri 16, dan lainnya Dari lima puluh orang yang diambil secara acak ternyata hasilnya ialah 34 orang mengetahui adanya Bentara Budaya Jakarta, 15 orang tidak mengetahui Bentara Budaya Jakarta, dan satu orang tahu namun tidak menyadari akan hal itu, data ini bukan berupa data untuk penelitian kuantitatif, namun hanya untuk sekedar memilih empat narasumber yang akan diwawancarai untuk mendapatkan data kualitatif

55 Gb.4.1 Diagram sampel 50 orang masyarakat Palmerah terhadap BBJ Gb.4.2 : 50 orangmasyarakat Palmerah yang pernah mengunjungi pusat kebudayaan lain

56 4.1.1 Narasumber Penelitian Pertama Narasumber pertama yang diwawancarai oleh penulis bernama Andra, seorang karyawan swasta dan berdomisili di sekitar Palmerah, ibu Andra ini ditemui oleh penulis saat berada di area Bentara Budaya Jakarta pada sekitar pukul 19.25 wib, saat ditemui untuk diwawancara, ibu Andra datang hanya sendiri tanpa ditemani oleh siapapun, dan penulis mencoba untuk menyapa dan mengajak berbincang seputar Bentara Budaya Jakarta ini, ibu Andra bercerita tentang awalnya mengetahui Bentara Budaya Jakarta,karena melihat selalu banyak spanduk yang dipasang disekitar kompleks Bentara Budaya Jakarta, dari situ ibu Andra bertanya-tanya kepada satpam mengenai Bentara Budaya Jakarta Saat ditanyakan mengenai seberapa rutin mengikuti acara-acara yang berlangsung di Bentara Budaya Jakarta, ibu Andra langsung tersenyum karena ternyata ibu Andra tidak pernah ke Bentara Budaya Jakarta selain hari Kamis malam (Kamisan) saat ditanyakan oleh penulis alasannya, ibu Andra menjawab bahwa alasannya untuk datang di hari Kamis malam ialah untuk menghindari macet serta untuk refreshing, dan kebetulan ibu Andra sangat menyukai acara musik secara live ditambah lagi Bentara Budaya Jakarta menyediakan hiburan secara gratis, penulispun tertarik untuk bertanya mengenai jumlah pengunjung, dan menurut ibu Andra, jumlah pengunjung di Bentara Budaya Jakarta masih belum dapat digolongkan ramai Melihat kondisi ini, ibu Andra dengan antusias menyarankan untuk kegiatannya lebih ditingkatkan kepada para remaja dan anak muda, karena ibu Andra melihat bahwa pengunjung dari anak muda dan remaja masih sangat minim

57 4.1.2 Narasumber Penelitian Kedua Narasumber kedua yang diwawancarai oleh penulis bernama bapak Sofwan, seorang karyawan Kompas Gramedia Group dan tinggal dikost sekitar Palmerah, penulis mengetahui bahwa bapak Sofwan seorang karyawan Kompas Gramedia saat ditanyakan mengenai Bentara Budaya Jakarta, penulis mewawancarai bapak Sofwan saat berada di trotoar sekitar kompleks Kompas Gramedia, beliau terlihat datang bersama empat temannya saat ditanyakan oleh penulis seputar Bentara Budaya, bapak Sofwan menjawab bahwa mengetahui Bentara Budaya Jakarta sejak bekerja di Kompas Gramedia dan terbiasa untuk datang ke Bentara Budaya Jakarta setiap kamis dan terbiasa mengikuti apa yang digelar setiap Kamis karena buletin yang disebarkan oleh Bentara Budaya Jakarta ke kantor-kantor Untuk acara diluar hari kamis bapak Sofwan mengaku jarang datang namun bapak Sofwan tidak memberikan alasannya, saat ditanya bapak Sofwan hanya menjawab ya, belum saja, untuk saran yang dapat diberikan oleh bapak Sofwan adalah Bentara Budaya Jakarta diharapkan untuk menggelar acara yang besar karena bapak Sofwan belum pernah tahu kalau Bentara Budaya membuat acara yang besar, bapak Sofwan juga menilai dengan membuat acara yang besar dan promosi yang besar, masyarakat dapat lebih tertarik untuk datang ke acara Bentara Budaya Jakarta, karena bapak Sofwan berharap agar Bentara Budaya Jakarta dapat berkembang lebih baik lagi di masyarakat 4.1.3 Narasumber Penelitian Ketiga

58 Wawancara yang ketiga ini bernama bapak Agung, seserang yang ditemui penulis saat melakukan pengambilan sampel secara random di daerah Palmerah, tepatnya di sekitaran SMA Negeri 16, narasumber yang ketiga ini penulis ambil karena unik, beliau mengetahui Bentara Budaya Jakarta namun tidak menyadari hal tersebut, hal ini diketahui oleh penulis saat bertanya mengenai Bentara Budaya Jakarta, beliau menjawab tidak mengetahui itu, namun saat penulis menunjukkan letak Bentara Budaya Jakarta yaitu di sekitaran komplek PT. Kompas Gramedia, bapak Agung langsung menyadari tempat tersebut adalah Bentara Budaya Jakarta yang penulis maksud Setelah ditelusuri oleh penulis, diketahui bahwa bapak Agung mengetahui Bentara Budaya Jakarta tersebut karena sering melihat spanduk berkibaran di sekitar jalan kompleks PT.Kompas Gramedia, namun saja bapak Agung seperti tidak peduli dan tidak ingin tahu spanduk apa itu, dan bapak Agung juga menjelaskan bahwa beliau tidak pernah mengunjungi Bentara Budaya Jakarta serta pusat-pusat kebudayaan lainnya yang ada di Jakarta maupun di luar Jakarta, dan juga belum merasa tertarik untuk datang ke acara-acara tersebut termasuk acara-acara yang digelar di Bentara Budaya Jakarta Bapak Agung bercerita bahwa sebenarnya beliau cukup mengenal kebudayaan nusantara, namun saja beliau merasa lebih tertarik untuk menikmati kebudayaan tersebut melalui buku-buku yang bertopik tentang kebudayaan, dan beliau berpendapat bahwa kegiatan-kegiatan di pusat kebudayaan di Indonesia masih membosankan, namun saat ditanyakan mengenai saran yang bisa diberikan, bapak Agung hanya menjawab ya harus lebih ditingkatkan lagi semuanya, baik acara acaranya serta bagaimana mengajak masyarakat untuk mengunjungi Bentara Budaya Jakarta ini

59 4.1.4 Narasumber Penelitian Keempat Wawancara keempat yang dilakukan penulis bernama bapak Ade, beliau ditemui oleh penulis saat berada di sekitaran pasar Palmerah, beliau sedang makan di salah satu tempat makan sederhana, maka penulis tertarik untuk mewawancarai bapak Ade, wawancara dengan bapak Ade merupakan wawancara yang unik karena beliau adalah masyarakat Palmerah namun belum pernah ke Bentara Budaya Jakarta, saat diwawancara penulis mendapatkan informasi bahwa mas Ade ini pernah mengunjungi Taman Ismail Marzuki karena undangan dari kegiatan komunitas drama dan teater untuk datang menghadiri acara-acara di Taman Ismail Marzuki ketika penulis bertanya mengenai rutinitasnya mengunjungi Taman Ismail Marzuki, beliau menjawab tidak cukup sering hanya sekitar sebulan sekali saja, saat penulis menjelaskan mengenai Bentara Budaya Jakarta serta menjelaskan letak keberadaannya, bapak Ade tetap tidak mengetahui, hanya mengangguk dan mengira bahwa disana hanya ada perkantoran PT.Kompas Gramedia Penulispun merasa penasaran mengenai mas Ade dan coba bertanya seberapa sering menikmati kegiatan kebudayaan dan kesenian, mas Ade menjawab bahwa setiap malam minggu beliau bersama keluarganya sering menikmati acara musik di restoran untuk makan malam bersama, dan masih aktif mengikut kegiatan pergelaran drama karena sejak SMA, bapak Ade memang dapat dibilang cukup aktif di bidang tersebut karena ternyaya bapak Ade adalah ketua ekstrakurikuler teater di sekolahnya dulu dan terus mengikuti komunitas-komunitas yang bergerak di kegiatan teater dan drama

60 4.2 Pengolahan Data Dari keempat wawancara yang dilakukan oleh penulis, mengenai strategi promosi Bentara Budaya Jakarta, penulis menyimpulkan beberapa hal, yaitu kegiatan promosi berupa spanduk dan buletin cukup efektif dalam upayanya untuk mengundang pengunjung, namun menurut informan yang diwawancarai, tidak ada yang mengikuti kegiatan acara di Bentara Budaya Jakarta, kebanyakan dari mereka datang hanya karena merupakan rutinitas untuk menghilangkan kepenatan serta menghindari kemacetan di Jakarta setelah bekerja, Uuntuk media-media seperti facebook dan twitter yang telah dilakukan oleh Bentara Budaya Jakarta, dari semua wawancara yang dilakukan oleh penulis, tidak ada pengunjung yang datang ke Bentara Budaya Jakarta karena kedua sosial media tersebut, sedangkan media promosi yang sederhana yang cukup baik memberikan kontribusi dalam mendatangkan pengunjung seperti spanduk dan buletin Merujuk dari kegiatan promosi direct marketing seperti kegiatan penyebaran buletin kekantor-kantor dinilai cukup efektif, hal itu dapat dikembangkan lagi karena melihat bapak Sofwan yang datang ke Bentara Budaya Jakarta bersama teman-temannya karena dari buletin,dan buletin memang selain untuk mempromosikan Bentara Budaya Jakarta namun juga dapat menjadi informasi dan promosi acara-acara maupun kegiatan yang akan digelar di Bentara Budaya Jakarta dalam periode selama satu bulan

61 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Wawancara dari keempat narasumber tersebut telah membuka jawaban atas kinerja dari strategi promosi Bentara Budaya Jakarta dalam mempengaruhi masyarakat Palmerah dan dari hasil wawancara dengan para narasumber, penulis ingin membahas dan merangkumnya dalam subbab ini Dari kegiatan yang telah dilakukan oleh Bentara Budaya Jakarta, yang telah memiliki pengaruh cukup besar mendatangkan para pengunjung hanya spanduk-spanduk yang berada di sekitaran kompleks PT.Kompas Gramedia dan bulletin yang disebarkan ke kantor-kantor para relasi, dan terutama disebarkan kepada setiap divisi ke PT. Kompas Gramedia Dilihat dari observasi penulis bahwa pengunjung yang datang mayoritas dari kalangan dewasa khusunya acara Kamisan ternyata membuat penulis kaget, karena ternyata pengunjung yang datang untuk menghindari macet pada jam tertentu dan untuk melepaskan penat serta suntuk bekerja, dan dilihat dari pengunjung yang datang pada saat kamisan tidak ada dari kalangan remaja atau anak muda yang datang, padahal sangat baik jika kegiatan dari Bentara Budaya Jakarta dinikmati dan dipelajari oleh para remaja dan anak muda sebagai penerus bangsa Informan dari Bentara Budaya Jakarta, ibu Dinar Paula Titi pada bab ketiga menjelaskan mengenai kegiatan promosinya bermacam-macam namun penulis melihat pengunjung yang datang bukan dari kegiatan promosinya seperti dari videotron, twitter, facebook, website, publisitas dari harian Kompas, SMS blast, dam e-mail

62 Penulispun ingin membahas tentang bagaimana cara memajukan Bentara Budaya Jakarta dari sudut promosi, karena melihat dari tanggapan para narasumber, mereka mayoritas memiliki kepedulian dan menyukai kebudayaan, yang perlu dievaluasi lagi adalah jangan sampai lagi ada masyarakat Palmerah yang tidak mengetahui Bentara Budaya Jakarta namun pernah mengunjungi pusat kebudayaan lainnya, menurut pendapat bapak Ade mengenai alasan beliau mengunjungi Taman Ismail Marzuki, Bentara Budaya dapat belajar dari pendapat beliau tentang berjalannya kegiatan direct marketing dari Taman Ismail Marzuki Melihat Saran dari ibu Andra mengenai pengembangan program kepada para remaja dan anak muda merupakan saran yang cukup baik untuk menjadi bahan evaluasi demi Bentara Budaya Jakarta yang lebih baik, dan melihat dari saran dari bapak Sofwan bahwa Bentara Budaya Jakarta diminta untuk membuat pergelaran yang berskala besarbesaran mungkin juga dapat dilakukan diluar Bentara Budaya Jakarta seperti di JCC Senayan dan promosi yang perlu dilakukan sebanding dengan kegiatannya, hal tersebut harus dipertimbangkan super intendent Bentara Budaya Jakarta untuk merundingkan dengan direktur korporat agar dapat mengalokasikan dana lebih