BAB 3 OBYEK PENELITIAN. Rumah Kudus yang terdapat di Bentara Budaya Jakarta merupakan barang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 OBYEK PENELITIAN. Rumah Kudus yang terdapat di Bentara Budaya Jakarta merupakan barang"

Transkripsi

1 BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Seputar Perusahaan Rumah Kudus yang terdapat di Bentara Budaya Jakarta merupakan barang koleksi paling unik yang dimiliki oleh Kelompok Kompas Gramedia, hal ini dilihat dari umurnya yang sudah mencapai ratusan tahun namun masih berdiri dengan tegak dan dengan kondisi yang sangat terawat, mengingat awal dibuat rumah ini adalah sejak awal abad ke-20 Rumah Kudus yang didatangkan langsung dari Kudus ini memiliki tiga bagian, yaitu bagian tengah, samping kiri, dan samping kanan, namun awalnya saat didatangkan dari Kudus, rumah ini hanya memiliki dua bagian yaitu bagian tengah dan bagian kanan, sehingga diperlukan pembangunan untuk bagian samping kiri, pembangunan bagian samping kiri mengacu pada bentuk yang sama pada samping kanan dan dibuat sama persis sehingga terlihat proporsional Di belakang Rumah Kudus Bentara Budaya Jakarta, terdapat Ruang Serba Guna, di ruang inilah pergelaran pameran kesenian, seminar tentang kebudayaan, diskusi, hingga peluncuran buku dan sebagainya, didepan Rumah Kudus Bentara Budaya Jakarta terdapat halaman yang cukup luas, di halaman ini sering diadakannya pergelaran musik tradisional, secara rutin acara pergelaran musik ini dilakukan pada Kamis malam 34

2 35 Sebanyak 625 buah keramik dari berbagai dinasti pun dikoleksi oleh lembaga kebudayaan Harian Kompas ini. Mulai dari dinasti Yuan, Tang, Sung, Ming dan Ching, tak lupa keramik lokal dari Singkawang, Cirebon, Bali, Plered. Koleksi patung dari Papua dan Bali mencapai 400-an, mebel yang tergolong antik seperti meja, kursi, dan lemari. Wayang golek karya dalang kondang Asep Sunarya dari Jawa Barat berjumlah 120-an wayang, juga memperkaya koleksi. Terdiri dari berbagai macam karakter, mulai dari tokoh punakawan sampai tokoh-tokoh utama baik Pandawa maupun Kurawa. Beberapa patung Buddha dengan berbagai posisi mudra pun menambah maraknya koleksi Bentara Budaya. Semuanya tersimpan dalam penataan yang rapi dan terawat baik di Jakarta ( Untuk koleksi lukisan, tidak kurang dari 287 lukisan yang telah dikoleksi di Bentara Budaya hingga saat ini, dan kebanyakan dari koleksi Kelompok Kompas Gramedia ialah hasil dari karya pelukis-pelukis ternama Indonesia seperti Affandi, Basoeki Abdullah, Fadjar Sidik, dan lainnya, koleksi lukisan-lukisan ternama ini akan terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu Kelompok Kompas Gramedia akan terus mendukung para seniman Indonesia untuk terus berkarya di bidang seni dan budaya, bentuk bantuan yang diberikan selain dari publikasi kepada seniman Indonesia tentu saja dengan memberikan bantuan yang lebih nyata, yaitu membeli karya-karya mereka yang untuk selanjutnya dikoleksi di Bentara Budaya Tidak hanya mempresentasikan budaya tanah air, Bentara Budaya juga sering mengadakan kerja sama dengan lembaga seni lainnya dan menjadi tempat

3 36 terselenggaranya acara seni budaya lintas negara, hal ini dibuktikan dengan beberapa kali pementasan budaya luar negeri mulai pergelaran musik jazz, hingga pameran boneka-boneka karya seniman luar negeri Alasan Penulis tertarik dalam membahas Bentara Budaya adalah karena penulis melihat bahwa kehadiran Bentara Budaya mengandung suatu pesan yang sangat baik, yaitu keinginan PT.Kompas Gramedia dalam melestarikan kebudayaan Indonesia, menjadi jembatan penghubung antara seniman dengan masyarakat, serta menjadi wadah untuk mengangkat budaya-budaya yang sudah hilang untuk dikenalkan kembali kepada masyarakat, namun penulis melihat mengapa dalam acara-acara yang dilaksanakan oleh Bentara Budaya Jakarta belum cukup memuaskan dalam jumlah pengunjung Saat penulis mengunjungi Bentara Budaya Jakarta pada suatu hari, Bentara Budaya Jakarta sedang mengadakan acara pameran kesenian Betawi, namun dilihat dari jumlah pengunjung terlihat sepi, bahkan penulis daftar pengunjung yang datang tidak melebihi angka dua puluh, hal ini yang membuat penulis ingin menggali permasalahan apa yang ada sehingga terjadi minimnya jumlah pengunjung Akhirnya penulis ingin mencoba mencari solusi permasalahan ini dengan mengkaji strategi promosi yang telah dilakukan oleh Bentara Budaya Jakarta dalam mempromosikan acara-acaranya ke masyarakat, penulis mengasumsikan bahwa minimnya pengunjung dikarenakan ada masalah dalam strategi promosi yang perlu ditemukan solusinya agar menjadikan Bentara Budaya Jakarta lebih baik

4 37 Gb.3. 1 Logo Bentara Budaya Gb.3. 2 Rumah Kudus BBJ 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan Dalam sub-bab ini, penulis juga ingin menceritakan susunan jabatan dari sebuah struktur corporate social responsibility dari PT.Kompas Gramedia, yaitu

5 38 Bentara Budaya, karena Bentara Budaya yang diteliti oleh penulis adalah yang berada di Jakarta, maka struktur yang akan dibahaspun struktur dari Bentara Budaya Jakarta, penulis juga tidak hanya akan membahas struktur organisasi, namun juga struktur sosial di dalam lingkungan kerja Bentara Budaya Jakarta Gb.3. 3 Struktur organisasi PT.Kompas Gramedia

6 39 Rikard Bagun Editor in Chief Kompas Lukas Widjaja Director of Jasatama/ Director of Konta Abun Sanda Business Director Kompas/ Corporate Advertising Director Herman Darmo Regional Newspaper Group Director Rusdi Amral Director of Antar Surya Jaya Paiyan Situmorang Director of Sport & Health Media Y. Priyo Utomo Book Publishing Group Director Hari Wardjono Printing Group Director Taufik H. Mihardja Director of Kompas.com Elwin Siregar Magazine Group Director Petrus Waworuntu Retail Business Group Director Harris Sitorus Director of Graha Kerindo Utama Yohanes Yudistira Director of Sonora Dedy Pristiwanto Director of Warta Kota/ Corporate Circulation Director Bimo Setiawan Director of KG TV Elly Handojo Director of Transito Adimanjati Yohanes Surya Rector UMN Johanes Prajitno Executive Rector of UMN Gb.3.4 : Nama jajaran direksi PT. Kompas Gramedia Direktur Korporat Direktur Eksekutif Super Intendent Yogya S.I. Jakarta S.I Solo S.I. Bali Administrasi Kurator Artistik Display Sekretariat Event Rumah Tangga Gb.3.5 Struktur organisasi Bentara Budaya Jakarta

7 40 Dalam struktur ini, dijelaskan bahwa seorang direktur korporat PT.Kompas Gramedia membawahi seorang direktur eksekutif dari Bentara Budaya, seorang direktur eksekutif disini bertanggung jawab kepada direktur korporat akan kelangsungan dari semua Bentara Budaya yang tersebar di empat wilayah yaitu di Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan Solo. Saat ini posisi direktur korporat dari PT. Kompas Gramedia ialah Agung Adi Prasetyo, dan posisi direktur eksekutif dari Bentara Budaya hingga saat penelitian ini berlangsung diisi oleh Haryadi Saptono, selanjutnya adalah posisi super intendent, posisi ini merupakan posisi orang yang bertanggung jawab atas salah satu Bentara Budaya di suatu wilayah, contohnya ialah Bentara Budaya Jakarta dipimpin oleh seorang super intendent Super intendent yang bertanggung jawab di Bentara Budaya Jakarta ialah Paulina Dinar Titi, untuk Bentara Budaya Yogyakarta dipimpin oleh Hermanu, Bentara Budaya Bali dipimpin oleh Warih, serta Bentara Budaya di Solo di pimpin oleh Harry Budiono Seorang super intendent di Bentara Budaya Jakarta membawahi beberapa staf yang bertugas membantu dalam berbagai bidang, antara lain sekretariat, administrasi, tim kurator, tim artistik, tim display, dan tim event, setelah itu terdapat staf rumah tangga, mereka terdiri dari office boy sebanyak dua orang Dari informasi yang penulis peroleh, tak banyak perbedaan struktur organisasi Bentara Budaya Jakarta dengan Bentara Budaya lainnya, untuk struktur organisasi yang telah dijelaskan diatas, penulis merasa bahwa tanggung jawab dari tiap-tiap posisi sudah terdeskripsi secara cukup jelas, walaupun untuk bagian

8 41 promosi, semua bagian dalam Bentara Budaya Jakarta terjun langsung untuk bersama-sama mempromosikan Bentara Budaya Jakarta Struktur Sosial Bentara Budaya Jakarta Direktur Korporat PT.Kompas Gramedia Direktur Eksekutif Bentara Budaya Super Intendent Bentara Budaya Jakarta Pegawai Staf Rumah Tangga Gb.3.6 Strusktur Sosial BBJ Disini penulis akan menjelaskan struktur sosial dari segi posisi jabatan, dari sinilah alur komando dari Bentara Budaya Jakarta berjalan, dimulai dari posisi puncak oleh direktur korporat PT.Kompas Gramedia yang menginginkan program corporate social responsibility yang baik, sehingga menunjuk seorang direktur eksekutif untuk membawahi Betara Budaya, selanjutnya ditunjuklah super intendent untuk bertanggung jawab terhadap Bentara Budaya Jakarta, seorang super intendent dibantu dalam menjalankan tugasnya dengan beberapa tim,dan terakhir terdapat staf rumah tangga yang bertugas membantu para pegawai lainnya demi keberlangsungan kegiatan dalam Bentara Budaya Jakarta Super Intendent sebagai penanggung jawab dari Bentara Budaya Jakarta bertugas untuk menentukan strategi-strategi promosi yang akan digunakan oleh

9 42 Bentara Budaya Jakarta, mengawasi jalannya kinerja dari Bentara Budaya Jakarta agar sejalan dengan yang telah diencanakan, Super Intendent pun dapat menentukan kelayakan dari suatu pameran atau pementasan, apakah cukup layak untuk ditampilkan di Bentara Budaya Jakarta atau tidak Super Intendent mebawahi tim-tim yang membantu dalam menjalankan tugasnya, yang pertama ialah tim Administrasi, tim ini membantu dalam segala hal yang berkaitan dengan administratif Bentara Budaya Jakarta,seperti salah satu contohnya ialah, mencatat stok barang-barang seperti jumlah spanduk, umbul-umbul, standing banner, dan lainnya Yang kedua ialah tim kurator, tim ini membantu dalam hal seleksi karya yang akan tampil atau akan dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta, tak hanya seleksi karya, namun tim ini memberikan masukan untuk mengundang seniman untuk menampilkan karyanya di Bentara Budaya Jakarta, tim ini bertanggung jawab kepada Super Intendent akan kelayakan karya yang tampil Yang ketiga ialah tim artistik, tim ini bertanggung jawab atas tata letak artistik di Bentara Budaya Jakarta, baik saat pameran ataupun saat tidak ada pameran, walaupun penataan saat pameran terkadang di tata oleh sang seniman, contohnya penataan pencahayaan, Yang keempat ialah tim display, tim ini yang menentukan apa yang akan ditampilkan saat acara berlangsung ataupun saat tidak ada acara, seperti menentukan barang koleksi apa yang akan ditampilkan oleh Bentara Budaya Jakarta, mengingat koleksi Bentara Budaya Jakarta yang tidak bisa dibilang sedikit, bahkan saat acara

10 43 berlangsung, merekalah yang menentukan penempatan banner, spanduk, umbulumbul, standing banner, dan lainnya Selanjutnya, Super Intendent dibantu oleh sekretariat, tim ini bertugas untuk membantu dalam urusan secretariat, seperti mengurus surat permohonan kepada suatu pihak, mengurus bukti-bukti pembayaran dan pengiriman, dan lainnya Yang terakhir adalah tim event, tim ini bertugas untuk mendukung kelancaran jalannya acara, contohnya saat acara presentasi karya oleh seniman, biasanya tim event yang menjalankan slideshow-nya, atau saat pentas musik, tim ini ikut pula mengurus soal alat-alat dan kelistrikan jika diperlukan 3.3 Prosedur yang Berlaku Dalam menjalankan kegiatan promosinya, Bentara Budaya Jakarta mendapatkan anggaran dari PT.Kompas Gramedia, karena Bentara Budaya ialah bentuk program Corporate Social Responsibility dari PT. Kompas Gramedia yang juga merupakan lembaga non-profit, sehingga segala kegiatannya dianggarkan dari pihak PT.Kompas Gramedia Secara struktural telah disebutkan bahwa Bentara Budaya Jakarta merupakan bagian dari Bentara Budaya, dan Bentara Budaya merupakan bagian dari PT.Kompas Gramedia, demikian pula dengan aliran dana,berasal dari PT.Kompas Gramedia lalu diberikan kepada Bentara Budaya, dan kemudian oleh Bentara Budaya disebarkan kembali kepada Bentara Budaya Jakarta, Solo, Yogyakarta, dan Bali

11 44 Selanjutnya dalam perencanaan kegiatan promosi, Bentara Budaya Jakarta membuat banner sesuai dengan acara yang akan berlangsung di Bentara Budaya Jakarta, sehingga acara dan isi banner disamakan secara seragam dan memberikan informasi yang sesuai dengan acara tersebut Untuk SMS Blast dan , kegiatan tersebut dilakukan rutin kepada para anggota dan relasi dari Bentara Budaya Jakarta sehubungan dengan acara yang akan berlangsung, hal tersebutpun dilakukan demi menjaga hubungan dan silaturahmi dari Bentara Budaya Jakarta dengan para pengunjung, anggota, relasi, dan lainnya Videotron yang dipakai oleh Bentara Budaya Jakarta berisikan lebih untuk menginformasikan Bentara Budaya Jakarta daripada acara-acara yang akan berlangusng disana, dari informan penulis mendapatkan alasan karena dari komposisinya terlihat bahwa acara-acara yang berlangsung tidak ditampilkan sebesar atau sesering informasi dan lambang Bentara Budaya Jakarta Untuk kegiatan promosi dengan menyebarkan buletin, hal tersebut lebih untuk sasaran pegawai kantoran, karena melalui informan, penulis mendapatkan informasi bahwa buletin tersebut disebarkan kepada kantor-kantor yang menjadi rekanan dari PT. Kompas Gramedia dan Bentara Budaya Jakarta Kegiatan public relation berjalan dengan cara mendapatkan liputan dari harian Kompas dan Kompas TV, dari informan ibu Dinar Paula Titi menyebutkan bahwa walaupun tidak secara rutin, namun harian Kompas sering sekali memberikan liputan bersama dengan Kompas TV Social Media yang dilakukan oleh Bentara Budaya merupakan kegiatan promosi dari Bentara Budaya Jakarta, namun yang bertanggung jawab terhadap

12 45 berlangsungnya kegiatan ini tetap sama yaitu ibu Dinar Paula Titi selaku super intendent dari Bentara Budaya Jakarta dan dilakukan secara rutin selama adanya kegiatan di Bentara Budaya Jakarta Selanjutnya dalam menjalankan kegiatan acaranya, Bentara Budaya Jakarta terbagi dalam beberapa tim untuk membantu berjalannya acara, jika seseorang/suatu komunitas ingin menggelar pameran karya mereka di BBJ, tidak akan dikenakan biaya oleh pihak BBJ, namun kelayakan karya mereka akan diseleksi terlebih dahulu oleh tim Bentara Budaya Jakarta, jika dinilai layak, maka mereka akan diberikan kesempatan untuk menggelar acara pameran karyanya, Bentara Budaya Jakarta akan ikut membantu dalam berjalannya acara, promosi, dan lain-lainnya sesuai dengan MoU (Memorandum of Understanding) bersama yang telah disepakati kedua belah pihak 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk pembahasan strategi komunikasi Bentara Budaya Jakarta terhadap masyarakat Palmerah ialah metode kulitatif, dikarenakan penulis melihat bahwa semua data yang diperoleh itu penting (induktif), penulis juga ingin menilai pandangan dari subjek penelitian untuk dikaji lebih dalam lagi (emik), dan menjelaskan tentang selera, opini, perasaan, minat dan alasan dari data yang ada, penulis ingin mengungkapkan pandangan masyarakat sebagai subyek penelitian agar dapat mengetahui sejauh mana program corporate social responsibility dari PT.Kompas Gramedia telah mempengaruhi masyarakat Palmerah, sehingga penulis akan terjun langsung dalam mewawancarai narasumber

13 46 Bogdan dan Taylor mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2010:3) dari pendapat diatas, dapat dijadikan alasan mengapa penulis menggunakan metode kualitatif untuk penelitian kali ini, penulis juga ingin mengetahui semua hal yang disampaikan oleh narasumber terkait dengan penelitian kali ini Dari sebuah penyelidikan akan dihimpun data-data utama dan sekaligus data tambahannya. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan. Sedangkan data tertulis, foto, dan statistik adalah data tambahan (Moleong, 2007:157) dari pendapat diatas, penulis menilai bahwa data kualitatif menjelaskan dengan sebenarnya apa yang terjadi dengan kata-kata serta jujur adanya, tidak dibuat-buat maka penulis ingin mengaplikasikan pendapat ini mengenai pandangan dari narasumber yabg diwawancara oleh penulis Dari penelitian ini, penulis ingin mengetahui informasi yang didapat dari pihak Bentara Budaya Jakarta mengenai strategi promosi yang tengah berjalan dan penulis ingin menghadapkannya dengan pendapat masyarakat Palmerah mengenai kinerja strategi promosi yang telah dilakukan oleh Bentara Budaya Jakarta, apakah harapan dari Bentara Budaya Jakarta sejalan dengan kenyataan di masyarakat Palmerah? Untuk itu penulis melaksanakan penelitian ini dengan cara observasi lapangan serta wawancara untuk mendapatkan informasi dari narasumber dengan daftar pertanyaan yang telah penulis siapkan mengenai pandangan masyarakat Palmerah serta menyangkut masalah penelitian agar penulis mendapatkan pandangan

14 47 yang jelas dan dapat mengevaluasi serta mencari alternatif agar strategi promosi dari Bentara Budaya Jakarta berjalan dengan lebih baik Peneliti mengutip Rosady Ruslan dalam bukunya Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, bahwa teknik pengumpulan data diperoleh melalui dua cara, yaitu: (Ruslan, 2003:29-30) Data Primer (primary data) Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok, dan organisasi. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data primer, yaitu: A. Metode Survei Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis. Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dan dengan informan penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Data penelitian berupa data subyek yang menyatakan opini, sikap, pengalaman, atau karakteristik subyek penelitian secara individual atau secara kelompok. Data yang diperoleh sebagian besar merupakan data deskriptif, meskipun demikian, pengumpulan data dengan metode survei dapat dirancang untuk menjelaskan sebab-akibat atau mengungkapkan ide-ide (Indrianto & Supomo, 2002:152). Peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interview) dalam memperoleh pengumpulan data. Menurut Rachmat Kriyantoro dalam bukunya Riset Komunikasi, metode wawancara mendalam adalah metode penelitian

15 48 dimana peneliti melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus menerus (lebih dari satu kali) untuk menggali informasi dari responden. Karena itu, responden disebut juga informan. Karena wawancara dilakukan lebih dari sekali, maka disebut juga intensive-interview. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan alasan detail dari jawaban responden yang antara lain mencakup opininya, motivasinya, nilai-nilai ataupun pengalaman-pengalamannya (Kriyantono, 2006:100). Peneliti mendapatkan data secara langsung dari Super Intendent serta pegawai-pegawai Bentara Budaya Jakarta dengan melakukan wawancara secara mendalam (indepth interview). Hasil wawancara selanjutnya dicatat oleh penulis sebagai data penelitian. B. Metode Observasi Metode observasi adalah prosesn pencatatan pola perilaku subyek (orang), obyek (benda), atau kejadian sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Kelebihan metode observasi dibandingkan dengan metode survei bahwa data yang dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat dan bebas dari response bias. Untuk mendapatkan data yang akurat, peneliti melakukan observasi langsung (direct observation) dengan menjadi participant observation, yaitu observasi dengan cara melibatkan diri atau menjadi bagian dari lingkungan sosial atau organisasi yang diamati. (Indrianto & Supomo, 2002: ) Penulis melakukan observasi dengan terjun langsung menjadi pengamat di lingkungan Bentara

16 49 Budaya Jakarta saat kegiatan persiapan acara hingga saat acara berlangsung di Bentara Budaya Jakarta pada acara Kamisan Data Sekunder (secondary data) Memperoleh data dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia) melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan di berbagai organisasi atau perusahaan (Ruslan, 2003:30). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data sekunder dari arsip dan dokumentasi Bentara Budaya Jakarta 3.5 Informan Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengharapkan ibu Dinar Paula Titi berpendapat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Bentara Budaya Jakarta serta kegiatan promosinya selaku super intendent dari Bentara Budaya Jakarta, untuk itu penulis mewawancarai ibu Dinar Paula Titi pada satu kesempatan saat sedang menyiapkan kegiatan acara Kamisan pada hari Kamis, 26 April 2012 bertempat di Bentara Budaya Jakarta Jakarta, berikut wawancara yang penulis lakukan dengan ibu Dinar Paula Titi Beliau Menjelaskan bahwa tujuan didirikannya Bentara Budaya oleh PT. Kompas Gramedia ialah untuk memelihara kebudayaan-kebudayaan Indonesia agar tidak hilang serta dilupakan, jadi ketika ada kebudayaan yang sudah mulai dilupakan, kita akan tampilkan kembali disini, yang kedua adalah menjadi sarana penghubung

17 50 anatara seniman dan masyarakat, ketika ditanyakan soal dana, ibu Dinar menjawab semua dana yang dibutuhkan untuk operasional menggunakan dana dari PT. Kompas Gramedia karena Bentara Budaya telah berkomitmen untuk menjadi lembaga nonprofit dibawah asuhan PT.Kompas Gramedia Penulis pun ingin melihat kegiatan promosi yang telah dilakukan Bentara Budaya Jakarta, ibu Dinar menjawab bahwa ada beberapa kegiatan antara lain dengan spanduk, baliho, poster, videotron, liputan di harian Kompas, website ( SMS blast, , bulletin, dan social media Ditanyakan soal efektifitas, ibu Dinar menjelaskan bahwa kinerja dari promosi yang telah dilakukan Bentara Budaya Jakarta sudah cukup efektif dengan catatan dana yang terbatas yang hanya disediakan oleh PT.Kompas Gramedia, selanjutnya penulispun ingin tahu pada acara apa terdapat pengunjung paling ramai di Bentara Budaya Jakarta, ibu Dinar pun menjawab pada hari Kamis malam dengan istilah Kamisan 3.6 Permasalahan Yang Ada Dari data yang penulis dapatkan dari ibu Dinar Paula Titi selaku super intendent dari Bentara Budaya Jakarta, permasalahan yang kerap ditemui dalam menjalankan kegiatan promosi dari Bentara Budaya Jakarta ialah masalah pendanaan/anggaran karena menurut ibu Dinar Bentara Budaya Jakarta merupakan lembaga non-profit sehingga tidak mungkin untuk mendapatkan profit, sehingga

18 51 semua bentuk pendanaan dan anggaran telah ditentukan oleh PT.Kompas Gramedia termasuk didalamnya anggaran promosi Ibu Dinar Paula Titi bercerita bahwa mengapa anggaran promosi terkadang tidak sesuai karena pihak PT.Kompas Gramedia tidak banyak tahu bagaimana secara detail kegiatan promosi dari Bentara Budaya Jakarta 3.7 Alternatif Pemecahan Masalah Berdasarkan informasi dari ibu Dinar Paula Titi, super intendent dari Bentara Budaya Jakarta, alternatif dari pemecahan masalah yang kerap kali ditemui yaitu masalah anggaran ialah dengan melakukan kegiatan yang berlangsung di Bentara Budaya Jakarta seefektif mungkin segingga tidak membuang-buang anggaran dengan mubazir Dalam masalah promosi Bentara Budaya Jakarta langkah-langkah yang dilakukan pun harus seefektif mungkin, bahkan hampir semua media yang dapat ditempuh secara gratis dilakukan oleh Bentara Budaya Jakarta, seperti social media, website yang merupakan kegiatan bersifat gratis dalam masalah biaya Beruntung dalam masalah percetakan banner, buletin, poster dan semua yang bersifat media cetak, Bentara Budaya Jakarta mendapatkan secara cuma-cuma, karena pemesanan cetakan dapat dilakukan dengan kordinasi internal dengan pihak percetakan harian Kompas, serta liputan di harian Kompas pun didapatkan secara

19 52 cuma-cuma, hal ini memang menjadi suatu keuntungan karena menjadi lembaga dibawah naungan PT. Kompas Gramedia

BAB 4. Hasil Penelitian. Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis

BAB 4. Hasil Penelitian. Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis BAB 4 Hasil Penelitian 4.1 Penyajian Data Penelitian Pada subbab ini, penulis ingin menyajikan data-data yang diperoleh penulis berkaitan dengan penelitian mengenai strategi promosi Bentara Budaya Jakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT.Kompas Gramedia merupakan salah satu perusahaan besar hingga saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. PT.Kompas Gramedia merupakan salah satu perusahaan besar hingga saat ini, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT.Kompas Gramedia merupakan salah satu perusahaan besar hingga saat ini, namun perkembangan PT.Kompas Gramedia hingga saat ini bukanlah dengan waktu yang singkat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Paradigma A. Post Positivisme Paradigma ini merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahankelemahan Positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latarbelakang Pemilihan Bidang dan Obyek Kerja Praktek

BAB I PENDAHULUAN Latarbelakang Pemilihan Bidang dan Obyek Kerja Praktek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Pemilihan Bidang dan Obyek Kerja Praktek Di era globalisasi yang semakin berkembang sekarang ini manusia merupakan sumber daya perusahaan yang sangat produktif dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data 54 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripstif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data 3.1. Jenis Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Riset penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif untuk judul yang diajukan dimana penulis bisa memberikan gambaran mengenai strategi Public Relations

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian kualitatif adalah metodologi yang berdasarkan pada mutu atau kualitas tujuan penelitian tersebut. Pendekatan kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe dan Sifat Penelitian. Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptifkualitatif, yaitu memberikan gambaran dari gejala sosial tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Belakang Penelitian dilakukan di perusahaan yang bergerak dalam bidang media yaitu PT. Talkmen Media Inc (www.talkmen.com) yang terletak di jalan Pos Pengumben

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN Untuk memberikan gambaran mengenai bagaimana penelitian ini dilaksanakan, berikut akan dipaparkan mengenai metode yang digunakan: 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengambil salah satu Bank Umum Syariah (BUS), Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengambil salah satu Bank Umum Syariah (BUS), Bank 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian mengambil salah satu Bank Umum Syariah (BUS), Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) dan Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS). Bank Umum Syariah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul, rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka metode

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul, rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Sesuai dengan judul, rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Kriyantono (2010:56), riset kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Belakang Penelitian dilakukan di salah satu perusahaan jasa transportasi yaitu PT Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII, No.34

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. sebagai kota pariwisata ini dilakukan di Jogja Gallery. Sebuah galeri seni yang

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. sebagai kota pariwisata ini dilakukan di Jogja Gallery. Sebuah galeri seni yang BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Penelitian manajemen Public Relations untuk membentuk citra Yogyakarta sebagai kota pariwisata ini dilakukan di Jogja Gallery. Sebuah galeri seni yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum memulai penelitian, peneliti harus memilih dan menetapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum memulai penelitian, peneliti harus memilih dan menetapkan 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Sebelum memulai penelitian, peneliti harus memilih dan menetapkan paradigma penelitian yang berfungsi menjadi panduan selama proses penelitian. Guba 17 menguraikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Berdasarkan kajian awal beserta berbagai pertimbangan, penelitian dilaksanakan dengan mengambil Kelompok

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi portal berita untuk menyampaikan informasi terbaru secara cepat

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi portal berita untuk menyampaikan informasi terbaru secara cepat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belakangan ini banyak sekali media online yang tujuannya adalah menjadi portal berita untuk menyampaikan informasi terbaru secara cepat kepada masyarakat salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 77 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian. Adapun metode penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Maksud dari deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk melukiskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti

Lebih terperinci

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

B A B III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen 44 B A B III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus. Menurut Bogdan dan Biklen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antara seseorang dengan orang lain dan sebagai proses interaksi antara kedua

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antara seseorang dengan orang lain dan sebagai proses interaksi antara kedua 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat di perlukan untuk menjembatani hubungan antara seseorang dengan orang lain dan sebagai proses interaksi antara kedua belah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam

BAB I PENDAHULUAN. berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan yang langsung berhadapan dengan masyarakat yang menggunakanya, selain itu rumah sakit dalam seluruh jaringan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya

Lebih terperinci

SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN

SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN Jenis Data Penelitian 1. Data Subyek 2. Data Fisik 3. Data Dokumenter Data Subyek Data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman atau karakteristik dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN KUALITATIF Metode pengumpulan data atau penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang berkualitas dan valid dengan tujuan agar data tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian mengenai Peran Production assistant dalam proses produksi program Islam Itu Indah di Trans TV periode 2015 sampai 2016, ini menggunakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TIPE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui rangkaian proses yang panjang. Mengukitp dari Burhan Bungin, dalam konteks ilmu sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan budaya pada dunia hiburan khususnya dalam seni tradisional Indonesia semakin berkurang dan ditinggalkan, banyak para remaja yang lebih mengikuti era teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muncul krisis atau menjadi juru bicara saja, kini peran PR telah berkembang jauh lebih

BAB I PENDAHULUAN. muncul krisis atau menjadi juru bicara saja, kini peran PR telah berkembang jauh lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Public Relations (PR) telah jauh berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dari sebelumnya dianggap hanya berperan seperti pemadam kebakaran saat muncul krisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, sedangkan jenisnya adalah kualitatif deskriptif. Karena kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purpoisive) yaitu di

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purpoisive) yaitu di 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purpoisive) yaitu di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo. Rumah makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud mengetahui dan menggambarkan bagaimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bermaksud mengetahui dan menggambarkan bagaimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bermaksud mengetahui dan menggambarkan bagaimana Implementasi Peraturan Komisi Pemilihan Pmum (PKPU) No.1 Tahun 2015 tentang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merup akan elemen penting untuk menjaga reliabilitas dan validitas hasil penelitian. Metode penelitian adalah dengan cara apa dan bagaimana data yang diperlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2015, hlm. 2) mengatakan, Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Lokasi Peneltian Lokasi Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Syari ah Mandiri Cabang Malang Jalan Raya Basuki Rahmat no. 8 Malang 65111 Telp. (0341) 362122 fax. (0341) 347933.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk

BAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kota Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk merupakan daerah asal dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penulisan bersifat deskriptif, menurut Sukmadinata (2006) 1 penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penulisan bersifat deskriptif, menurut Sukmadinata (2006) 1 penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma penulisan bersifat deskriptif, menurut Sukmadinata (2006) 1 penelitian deskriptif yakni suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. LG Electronics Indonesia pada kegiatan Public Relations

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi obyek, sasaran suatu ilmu yang sedang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai strategi Public Relations ini dilakukan di PT CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya

METODE PENELITIAN. untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya terdapat upaya

Lebih terperinci

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN Metode dan Strategi Kajian

III. METODE KAJIAN Metode dan Strategi Kajian III. METODE KAJIAN 3.1. Metode dan Strategi Kajian Untuk menghasilkan penelitian yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu menjawab permasalahan, maka metodologi yang penulis gunakan yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Penelitian ini dilakukan di PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Tempat penelitian terletak di Sudirman Plaza Indofood Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav 76-78, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang data-datanya diperoleh dari lapangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. KOKI MARKETAMA berdiri pada tahun 2011 adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang retailer serta food and beverages. PT. KOKI MARKETAMA memiliki 3 bidang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi. Dalam proses komunikasi, komunikator mengirimkan. pesan/informasi kepada komunikan sebagai sasaran komunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi. Dalam proses komunikasi, komunikator mengirimkan. pesan/informasi kepada komunikan sebagai sasaran komunikasi. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memahami pengertian manajemen komunikasi, terlebih dahulu dijelaskan pengertian komunikasi secara umum. Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru.

BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru. BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo Kabupaten Pacitan

Lebih terperinci

BAB. 3 METODE PENELITIAN

BAB. 3 METODE PENELITIAN BAB. 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis mengadakan penelitian pada sistem pemasaran produk pakaian dan aksesoris di Toko Sizter z Butik & Accecories, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode merupakan cara yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pemilihan metode kualitatif sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. landasan untuk menjawab masalah penelitian. 1

BAB III METODELOGI PENELITIAN. landasan untuk menjawab masalah penelitian. 1 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada buyer/ seller yang memanfaatkan fasilitas grup facebook Komunitas Malang Cinta Fauna (KOMACI) melakukan transaksi pembelian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor pendorong, perubahan gaya hidup,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor pendorong, perubahan gaya hidup, III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor pendorong, perubahan gaya hidup, dan dampak positif dan negatif selfie yang menjadi trend di jejraing sosial

Lebih terperinci

: Aji prakoso : 1B : ILMU KOMUNIKASI

: Aji prakoso : 1B : ILMU KOMUNIKASI EFEKTIVITAS PERAN HUMAS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DALAM MENJAGA HUBUNGAN BAIK ANTAR KARYAWAN ( Studi kasus PT. Kereta Api Indonesia DAOP I Jakarta) Nama NPM PRODI : Aji prakoso : 1B815829 : ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting. 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bertujuan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya eksperimen). Obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dalam analisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat ini. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menyalurkan dana kepada masyarakat, khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Sejalan dengan maksud penelitian yaitu untuk mendeskripsikan strategi jemput bola yang digunakan oleh 24 Mobile Spa dalam meraih calon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu: A. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian dan empiris dalam penelitian sangat diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan deskritif kualitatif. Deskritif adalah memaparkan situasi, peristiwa, tidak mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai kegiatan terencana untuk menangkap praktik penafsiran responden dan informan terhadap dunia.1 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh data. Oleh karena itu peneliti memilih Koperasi Unit Desa (KUD) Batu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh data. Oleh karena itu peneliti memilih Koperasi Unit Desa (KUD) Batu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dan keadaan dimana peneliti diharapkan dapat menangkap keadaan yang sebenarnya dari obyek yang diteliti dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karena lokasi ini terdapat komunitas Islam Aboge serta jumlah. keagamaannya bersama sama dan berkumpul bersama.

BAB III METODE PENELITIAN. karena lokasi ini terdapat komunitas Islam Aboge serta jumlah. keagamaannya bersama sama dan berkumpul bersama. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai eksistensi komunitas Islam Aboge dilaksanakan dengan mengambil lokasi di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas. Alasan mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis merupakan cara pandang yang didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Boyolali khususnya di Pasar Kota Boyolali. Alasan pemilihan tempat penelitian yaitu Pasar Kota Boyolali yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode penelitian dan Bentuk penelitian a. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data serta menganalisis data dengan menggunakan teknik dan

Lebih terperinci

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah. BAB III RUMUSAN PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pada dasarnya penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasikan di Koperasi Agro Niaga (KANINDO) Syariah Jawa Timur Cabang Dau yang terpusat di Jalan Raya Mulyoagung, Sengkaling 293 Dau,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui cara

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui cara 27 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui cara peneliti mengumpulkan data dengan wawancara langsung secara mendalam kepada para

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data dalam suatu penulisan, dengan kata lain dapat dikatakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam

Lebih terperinci

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus. Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah fieldresearch atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELTIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism

BAB III METODOLOGI PENELTIAN. terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism BAB III METODOLOGI PENELTIAN 3.1. Paradigma Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma penelitian post positivisme. Salim (2001:40) menjelaskan Postpositivisme sebagai berikut: Paradigma ini merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini menekankan pada proses perolehan data untuk memperoleh hasil

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa

METODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan produk distro sebagai bentuk penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Topik mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Batu adalah sebuah Kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Sejak dahulu telah di kenal sebagai pusat pariwisata Jawa Timur. Kota Batu memiliki suhu yang dingin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi pada saat ini merupakan peran yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi pada saat ini merupakan peran yang sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi pada saat ini merupakan peran yang sangat penting dalam segala hal. Perkembangan dunia yang terus maju dan terus meningkat, membuat perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini tipe yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu menjelaskan dan menjabarkan sebuah fenomena secara

Lebih terperinci

Demikian surat permohonan ini saya ajukan, atas kesediaan Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Demikian surat permohonan ini saya ajukan, atas kesediaan Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih. Kepada Yth.Bapak/Ibu Di tempat Dengan Hormat, Sehubungan dengan tugas akhir skripsi yang sedang saya tempuh saat ini sebagai salah satu syarat ujian sidang sarjana S1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitan ini adalah penelitian lapangan atau sering disebut dengan field research yaitu penulis terjun langsung ke lapangan guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Agar bisa memenangkan pesaingan bisnis, perusahanan harus mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Agar bisa memenangkan pesaingan bisnis, perusahanan harus mampu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang terjadi dalam dunia ekonomi membuat perusahaan semakin berlomba-lomba untuk menciptakan ide yang menarik masyarakat. Agar bisa memenangkan pesaingan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Merupakan jenis penelitian deskriptif, karena penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian menurut Soetrisno Hadi adalah studi yang membicarakan mengenai metode-metode ilmiah untuk melakukan suatu penelitian (Waluya, 2007:61). 3.1.1

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah

BAB 3 METODE PENELITIAN. filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yangberlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah (sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pengertian penelitian berasal dari Bahasa Inggris, research artinya pencarian kembali atau penyelidikan kembali untuk menjawab berbagai fenomena yang ada,

Lebih terperinci