Laporan Praktikum Fisika Dasar 2

dokumen-dokumen yang mirip
Lembar Kerja Peserta Didik 1 Alat Ukur Listrik dan Rangkaian Sederhana

KELOMPOK 4 JEMBATAN DC

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS

BAB 6 RANGKAIAN LISTRIK ARUS SEARAH

Praktikum Elektronika Dasar dan Pengukuran

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.5

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal A; 1,5 A; 3 A

3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II HUKUM OHM

Antiremed Kelas 10 FISIKA

Assalamuaalaikum Wr. Wb

NAMA : RAKHMAT ANDRI YANI NIM : FISIKA II

PRINSIP KERJA ALAT UKUR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

[Listrik Dinamis] Lembar Kerja Siswa (LKS) Fisika Kelas X Semester 2 Waktu : 48 x 45 menit UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA NAMA ANGGOTA :

Rangkaian Listrik. 4. Ebtanas Kuat arus yang ditunjukkan amperemeter mendekati.. a. 3,5 ma b. 35 ma c. 3,5 A d. 35 A e. 45 A

Listrik yang tidak mengalir dan perpindahan arusnya terbatas, fenomena kelistrikan dimana muatan listriknya tidak bergerak.

sumber arus listrik Gustav Kirchhoff ( ) mengemukakan dua aturan (hukum) yang dapat

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RESISTIVITAS. Oleh: Dina Puji Lestari PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

BAB 17 LISTRIK DINAMIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II

LISTRIK DINAMIS B A B B A B

Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Konsep Arus Listrik dan Beda Potensial Listrik

FISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS SEARAH A. ARUS LISTRIK

Laporan Praktikum Fisika Dasar 2. Rangkaian Hambatan Paralel. Dosen Pengasuh : Jumingin, S.Si

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 12 Fisika

KATA PENGANTAR. Kupang, Oktober Penulis

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

III. TEORI PRAKTIKUM FISIKA - LISTRIK PERCOBAAN L1 RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA

BAB II Listrik Dinamis

BAB VIII LISTRIK DINAMIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan II

LISTRIK DINAMIS FIS 1 A. PENDAHULUAN B. HUKUM OHM. ρ = ρ o (1 + αδt) C. NILAI TAHANAN RESISTOR

LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir

BAB LISTRIK DINAMIS Arus Listrik. Listrik dinamis adalah pelajaran fisika mengenai listrik dengan memperhitungkan situasi muatan yang bergerak.

Listrik Dinamis FIS 1 A. PENDAHULUAN. ρ = ρ o (1 + αδt) B. HUKUM OHM C. NILAI TAHANAN RESISTOR LISTRIK DINAMIS. materi78.co.nr. c.

Arah elektron. Arah arus listrik berlawanan dengan aliran elektron

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang

ARUS LISTRIK. Tiga hal tentang arus listrik. Potensial tinggi

Listrik dinamis( pilih satu jawaban yang tepat)

Rangkaian Listrik Arus Searah. Nama : Zullyandri NIM :

HUKUM KIRCHOFF I. TUJUAN II. TEORI

Bab V Kelistrikan. Fisika SMA/MA X

Jurnal Hukum Kirchoff

RANGKAIAN RESISTOR & HUKUM KIRCHOFF

JEMBATAN ARUS SEARAH. Rangkaian jembatan digunakan secara luas untuk pengukuran nilai-nilai elemen, seperti :

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

E = = (1,80 x 10 5 N/C )( 4π )(0,50 m) 2 = 5,652 x 10 5 Nm 2 /C

Gambar Rangkaian seri dengan 2 buah resistor

PERTEMUAN II KONSEP DASAR ELEMEN-ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal 2.3

BAB LISTRIK DINAMIS I. SOAL PILIHAN GANDA

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Hambatan Listrik

Bab. Listrik Dinamis. Hasil yang harus Anda capai: menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi.

LISTRIK DINAMIS. Merlina.pdf. Listrik Dinamis adalah listrik yang dapat bergerak. cara mengukur kuat arus pada

LEMBAR VALIDASI SOAL

Pilih satu jawaban yang paling benar dari dengan cara memberikan tanda silang (X) pada huruf di depan pilihan jawaban tersebut.

ARUS SEARAH (ARUS DC)

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005

Pembacaan skala dan hasil pengukuran hambatan listrik =

TUGAS XIII LISTRIK DAN MAGNET

INDUKTANSI DIRI OLEH: Riza Riano : Uzi Fauziah : Temperatur Tekanan Sebelum 26,5±0,25 68,69±0,005 Sesudah 26,5±0,25 68,68±0,005

Perhitungan untuk Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar yang Dicapai Siswa X.2. Tabel hasil belajar siswa X.2 Ulangan Tengah Semester Gasal. No.

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 2. RANGKAIAN LISTRIK DAN SUMBER ENERGI LISTRIKLatihan Soal coulomb. 50 coulomb. 180 coulomb.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FISIKA DASAR II RANGKAIAN RC (RESISTOR DENGAN KAPASITOR)

Laporan praktikum rangkaian seri dan paralel. laporan praktikum rangkaian seri dan paralel

Hukum Ohm. Fisika Dasar 2 Materi 4

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA JEMBATAN WHEATSTONE

Pengukuran Arus, Tegangan dan Hambatan

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK MENGUKUR RESISTANSI BELITAN MEDAN DAN ROTOR

Materi Listrik. LISTRIK STATIS Hukum Coulomb Medan Listrik Potensial Listrik Kapasitor Contoh Soal

BAB III HUKUM HUKUM RANGKAIAN

Arus Listrik & Rangkaian Arus DC

IV. Arus Listrik. Sebelum tahun 1800: listrik buatan hanya berasal dari friksi (muatan statis) == tidak ada kegunaan praktis

c). I 1 = I 2 = I 3 =

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

INDUKTANSI DIRI KELOMPOK : ASEP SAEPUDIN (060347) DEDI HERMAWAN ( ) DENI MOH BUDIMAN (054115)

Kunci jawaban Posttest

Listrik Dinamis 1 ARUS LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat

BAB II L I S T R I K. Muatan ada 3 : 1. Proton : muatan positif. 2. Neutron : muatan netral 3. Elektron : muatan negative

BAB II HUKUM DASAR RANGKAIAN LISTRIK

Uji kemampuan pertemuan 1 No Soal Jawaban 1 Tuliskan fungsi alat ukur amperemeter dan voltmeter!

JEMBATAN WHEATSTONE. I. TUJUAN Menentukan besarnya suatu hambatan dengan metode jembatan Wheatstone.

LISTRIK STATIS. Listrik statis adalah energi yang dikandung oleh benda yang bermuatan listrik.

RANGKAIAN PARAREL DAN KOMBINASI

Lampiran 5 POKOK BAHASAN HUKUM OHM UNTUK KELAS X 5 KELAS PRAKTIKUM REAL LEMBAR KERJA SISWA

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

PERTEMUAN III RANGKAIAN DC RESISTIF. Dirumuskan oleh Gustav Robert Kirchoff

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini, akan dibahas sebagian dari rangkaian dasar arus searah, antara lain :

BAB I GAMBARAN UMUM. Gambar 1. Peralatan elektronik (Electronic Device)

Hukum Hukum Rangkaian. Rudi Susanto

Contoh soal dan pembahasan ulangan harian energi dan daya listrik, fisika SMA kelas X semester 2. Perhatikan dan pelajari contoh-contoh berikut!

ELEKTRONIKA DASAR. Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom 2016

RANGKAIAN ARUS SEARAH ( DC)

Kurikulum 2013 Kelas 12 SMA Fisika

Arus Searah (Direct Current) Fundamental of Electronics

dan Hukum I Kirchhoff

TEKNIK PENGUKURAN LISTRIK

Transkripsi:

Judul Percobaan : NAMA : YONATHAN ANDRIANTO SUROSO NIM : 12300041 Jurusan Fisika Universitas Negeri Manado Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Geothermal

A. TUJUAN PERCOBAAN Laporan Praktikum Fisika Dasar 2 Tujuan percobaan pada praktikum Fisika Dasar 2 tentang adalah: 1. Mampu mengukur dan menentukan besarnya hambatan Resistor dengan menggunankan prinsip 2. Menentukan hambatan jenis kawat penghantar. 3. Membuktikan persamaan hambatan ekuivalen seri dan paralel dengan menggunakan data percobaan ini. B. ALAT DAN BAHAN Alat dan bahan yang kami gunakan dalam praktikum ini adalah: 1. Papan jembatan 1 buah 2. Batu baterai dan dudukan 1 buah 3. Galvanometer 1 buah 4. Kabel jepitan 12 ujung 5. Resistor 2 buah 6. Resistance box 1 buah C. DASAR TEORI adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter Christie pada 1833 dan meningkat dan dipopulerkan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun 1843. Alat ini digunakan untuk mengukur suatu yang tidak diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua kaki dari rangkaian jembatan satu kaki yang mencakup komponen diketahui. Cara kerjanya mirip dengan aslinya potensiometer. Hukum dasar rangkaian listrik yang berhubungan dengan :

1. Hukum Ohm Hukum Ohm menyatakan: Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut adalah sebanding-lurus dengan tegangan listrik yang terdapat diantara kedua ujung penghantar tadi. Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827. dimana Secara matematis, hukum Ohm ini dituliskan atau I V R : arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar (Ampere) : tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar (Volt) : hambatan listrik yang terdapat pada suatu penghantar (Ohm) 2. Hukum Kirchoff I Di pertengahan abad 19, Gustav Robert Kichoff (1824-1887) menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian dikenal dengan hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff berbunyi: Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan. 3. Hukum Kirchoff II Hukum Kirchoff II berbunyi: Dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol.

Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak adanya energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut atau dalam arti semua energi bisa digunakan atau diserap. Rangkaian adalah susunan dari 4 buah hambatan, yang mana dua dari hambatan tersebut adalah hambatan variabel dan hambatan yang belum diketahui besarnya yang disusun secara seri satu sama lain dan pada 2 titik diagonalnya dipasang sebuah galvanometer dan pada 2 titik diagonal lainnya diberikan sumber tegangan. Dengan mengatur sedemikian rupa besar hambatan variabel sehingga arus yang mengalir pada Galvanometer = 0, dalam keadaan ini jembatan disebut seimbang, sehingga sesuai dengan hukum Ohm berlaku persamaan : Persamaan tersebut bila dijabarkan akan menjadi sebagai berikut: Bila nilai R 1 dan R 3 diganti dengan panjang kawat L 1 dan L 2 maka rumus di atas dapat ditulis sebagai berikut: D. JALANNYA PERCOBAAN 1. Menyusun rangkaian seperti pada gambar 2. Mengatur kontak geser K sehingga galvanometer menunjuk angka nol 3. Mengukur panjang L 1 dan L 2 sebanyak hingga 5 kali 4. Mengganti R X dengan R Y dan melakukan langkah 2 dan langkah 3 5. Menyusun R X dan R Y secara seri kemudian ditempatkan pada posisi R X dan melakukan langkah 3 kembali 6. Mengganti susunan R X dan R Y secara paralel kemudian melakukan langkah 3 kembali

E. DATA HASIL PENGAMATAN PERCOBAAN R 2 L 1 L 2 R x 86,9 cm 0,869 m 13 cm 0,13 m R y 95,2 cm 0,952 m 4,8 cm 0,048 m R x dan R y susunan seri 5 Ω 96,4 cm 0,964 m 3,6 cm 0,036 m R x dan R y susunan paralel 83,2 cm 0,832 m 16,8 cm 0,168 m R kawat 89,7 cm 0,897 m 10,3 cm 0,103 m Massa kawat Diameter kawat Panjang kawat 1,6 gr 0,0016 kg 0,94 mm 9,4 10-4 m 100 cm 1 m F. PENGOLAHAN DATA Menentukan nilai R x Menentukan nilai R y Menentukan nilai R x dan R y (susunan seri)

atau Menentukan nilai R x dan R y (susunan paralel) atau Nilai kesalahan pada penentuan nilai R x dan R y (susunan seri) ( )

Nilai kesalahan pada penentuan nilai R x dan R y (susunan paralel) ( ) Penentuan nilai hambatan jenis kawat baja

G. PEMBAHASAN Analisis Data Kami melakukan perhitungan dan pengolahan data mengenai penentuan hambatan yang dimiliki oleh resistor dalam praktikum Fisika Dasar II ini. Untuk menentukan hambatan yang dimiliki oleh resistor, dengan rangkaian kami mencari terlebih dahulu mengatur kontak geser dari galvanometer pada kawat penghantar kemudian digeser-geserkan sedemikian rupa hingga skala yang ditunjuk oleh galvanometer adalah nol. Setelah ditemukan titik lokasi tersebut, dapat ditentukan L 1 dan L 2. L 1 yang kami gunakan bernilai besar, sedangkan L 2 bernilai kecil. Pertamatama, kami menentukan dahulu nilai L 2, kemudian L 1 ditentukan dengan cara: karena terdapat hubungan yaitu L 1 + L 2 adalah panjang kawat penghantar yang dipakai dalam praktikum ini, yaitu 1 meter (100 cm). Untuk menghitung nilai hambatan yang belum diketahui besarnya, kami menggunakan persamaan yang berkaitan dengan hukum Ohm: Terdapat 4 nilai hambatan yang akan ditentukan, yaitu R x, R y, R x dan R y yang disusun secara seri, serta R x dan R y yang disusun secara paralel. Dalam menentukan nilai R x dan R y yang disusun secara seri dan paralel, kami menggunakan dua metode penyelesaian:

o Penyelesaian nilai Rx dan Ry yang disusun secara seri dan paralel dengan menggunakan data hasil pengamatan kemudian dihitung menggunakan persamaan hukum Ohm o Penyelesaian nilai Rx dan Ry yang disusun secara seri dan paralel dengan menggunakan rumus R pengganti: Mengenai kedua nilai hambatan pada resistor, baik yang disusun secara seri maupun paralel, kami menentukan nilai ketidaktelitian menggunakan standar deviasi. Hasil menunjukkan bahwa nilai kesalahan untuk hambatan resistor yang disusun seri maupun paralel memiliki persentase yang kecil (0,24% untuk penyusunan seri; 0,46% untuk penyusunan paralel) sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai tersebut sangat akurat. Untuk menentukan hambatan jenis kawat (ρ), kami mencari terlebih dahulu nilai hambatan pada kawat. Nilai hambatan pada kawat dapat ditentukan berdasarkan data hasil pengamatan dengan menggunakan rumus hukum Ohm seperti penjelasan di atas. Setelah itu, kami menentukan nilai hambatan jenis kawat dengan menggunaka rumus berikut: dengan L adalah panjang kawat dan A adalah luas penampang kawat. Kawat merupakan bentuk silinder dengan diameter (D) yang sangat kecil, sehingga hanya dapat diukur dengan mikrometer sekrup. Penampang kawat itu sendiri merupakan bagian irisan kawat yang berbentuk lingkaran, sehingga untuk menentukan A digunakan rumus luas lingkaran:

Dalam perhitungan, kami menemukan bahwa hambatan jenis kawat adalah 3,98 10-7 Ω m atau jika dibulatkan bernilai 4 10-7 Ω m. Nilai tersebut sesuai atau tepat dengan nilai hambatan jenis untuk kawat berbahan baja, yaitu 4 10-7 Ω m. Kesalahan Dalam Percobaan Dalam praktikum tentang ini, baik dalam pelaksanaan praktikum maupun dalam pengolahan data yang telah dikumpul, terdapat kesalahan-kesalahan tertentu yang mungkin terjadi, yaitu: o Ketidaktelitian pada saat mengukur panjang kawat yang dipakai o Ketidaktelitian pada saat mengamati galvanometer dan menentukan L 1 dan L 2 dengan kontak geser yang terhubung pada galvanometer o Kerusakan pada alat-alat praktikum yang digunakan o Penyusunan rangkaian resisitor maupun rangkaian pada alat Jembatan Wheatstone yang tidak tepat H. KESIMPULAN Setelah kami melakukan percobaan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan: 1. dapat digunakan untuk menentukan hambatan pada resistor yang belum diketahui besarnya 2. Perhitungan terhadap nilai hambatan resistor menggunakan prinsip-prinsip dasar dalam elektronika: a. Hukum Ohm : Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut adalah sebanding-lurus dengan tegangan listrik yang terdapat diantara kedua ujung penghantar tadi. b. Hukum Kirchoff I : Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan. c. Hukum Kirchoff II : Dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol. 3. Hambatan resistor pada rangkaian dipengaruhi oleh nilai panjang segmen L 1 dan L 2 di mana pada suatu titik tertentu nilai skala galvanometer menunjukkan angka nol, serta nilai hambatan lainnya yang telah diketahui. Hal ini dijabarkan dalam rumus:

4. Hambatan resistor yang disusun secara seri maupun paralel dapat ditentukan dengan rumus hukum Ohm di atas atau dengan rumus R pengganti: Kedua metode tersebut menghasilan nilai yang relatif sama dengan akurasi yang tinggi (nilai kesalahan kecil) 5. Semakin panjang L 1, semakin besar nilai hambatan yang akan dicari (R), sedangkan semakin panjang L 2, semakin kecil pula nilai hambatan yang akan dicari (R). 6. Hambatan jenis kawat baja hasil perhitungan (3,98 10-7 Ω m 4 10-7 Ω m) sama tepatnya dengan hambatan jenis kawat berbahan baja pada literatur (4 10-7 Ω m). I. DAFTAR PUSTAKA ----. 2013. Penuntun Praktikum Fisika Dasar 2. Tondano: Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Manado http://marausna.wordpress.com/2010/05/13/jembatan-wheatstone/ diakses pada 29 Mei 2013 jam 21.13 WITA http://www.scribd.com/doc/96014295/jembatan-wheatstone diakses pada 29 Mei 2013 jam 21.23 WITA