IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DANA DESA TA 2017 DAN ARAH KEBIJAKAN DANA DESA TA 2018

dokumen-dokumen yang mirip
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DESA; PENGALOKASIAN, PENYALURAN, MONITORING DAN PENGAWASAN

DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN SOSIALISASI PENGELOLAAN DANA DESA KEPADA APARAT PEMBINA DAN PENGAWAS DESA

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DESA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA AAKUNTABILITAS DANA DESA

KEBIJAKAN DANA DESA TA 2016

TATA CARA PENGANGGARAN, PENGALOKASIAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN, MONITORING DAN EVALUASI DANA DESA

BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN KARANGASEM OM SWASTYASTU

PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA TA 2017

PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara,

KEBIJAKAN UMUM DANA DESA (Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan PP Nomor 60 Tahun 2014)

Sumber: I. PENDAHULUAN

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI TENTANG PENYELARASAN DAN PENGUATAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

KEBIJAKAN PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN DANA DESA TAHUN 2017

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN DANA DESA UNTUK KESEJAHTERAAN DESA

2017, No Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diub

Prioritas Penggunaan Dana Desa

SALINAN WALIKOTA BATU

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 27 TAHUN 2018 TENTANG

PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN TAHUN 2017

DANA DESA. Buku Pintar DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN. Dana Desa Untuk Kesejahteraan Rakyat

TINJAUAN HUKUM ATAS MEKANISME PENYALURAN, PENGGUNAAN, DAN PELAPORAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. Sumber : id.wordpress.com

Kebijakan Pengalokasian, Penyaluran dan Pelaporan Dana Keistimewaan DIY

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Pelayanan Publik Daerah)

Press Briefing. Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017)

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

PENGAWALAN AKUNTABILITAS KEUANGAN DESA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

MENGAWAL DAN MENGAMANKAN IMPLEMENTASI DANA DESA KEJAKSAAN RI

Kebijakan Pengalokasian, Penyaluran dan Pelaporan Transfer Non Dana Perimbangan serta Pinjaman dan Hibah Daerah

Ir. ISMINTARTI, M.Si. Kepala Bidang Program dan Materi, Pusat Pelatihaan Masyarakat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigraasi

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Lahirnya kebijakan ekonomi daerah yang mengatur hubungan pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PENGAWALAN AKUNTABILITAS KEUANGAN DESA

Pengelolaan Keuangan Desa Blitar, 30 September 2016

KEBIJAKAN DANA INSENTIF DAERAH (DID) TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, November 2017 Menteri Keuangan. Sri Mulyani Indrawati

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

POKOK-POKOK PERUBAHAN DAN KESIAPAN PENYALURAN TAHAP I DANA DESA TAHUN 2018 PROVINSI KEPULAUAN RIAU

KEBIJAKAN UMUM DANA DESA (Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan PP Nomor 60 Tahun 2014)

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

Workshop Penyusunan Rancangan Peraturan Kepala Daerah Mengenai Tata Cara Penghitungan Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa TA 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Dasar Hukum. PMK Nomor 49/PMK.07/2016 Tentang Tatacara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana Desa

PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

Peran BPK Dalam Mewujudkan Akuntabilitas Dana Desa z. Pekanbaru, 16 Nopember 2017

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 10 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

5. PROFIL KINERJA FISKAL, PEREKONOMIAN, DAN KEMISKINAN SEKTORAL DAERAH DI INDONESIA

PERHITUNGAN ALOKASI DAN KEBIJAKAN PENYALURAN DAK TA 2014, SERTA ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DI BIDANG KEHUTANAN

PENGGUNAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA DESA. klikkabar.com

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 2014

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PADANG LAWAS UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

Kebijakan dan Program DAK Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013 Dan Rencana Tahun 2014

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Rencana Strategis Bidang Pemerintahan Desa

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENGALOKASIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2016

BPKP PERWAKILAN SUMATERA UTARA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAMPAR PROPINSI RIAU

BAB V KEBIJAKAN DESENTRALISASI FISKAL DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 2009

PENYALURAN DAN PELAPORAN DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA.

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIBfUR PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MAKALAH DANA DESA. Mata Ajaran : Akuntansi Pemerintahan Dosen : M. Yusuf John Disusun Oleh :

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 14 TAHUN 2016

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

KEBIJAKAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH

RP332,4 MILIAR DANA DESA DISALURKAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar. iii

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGALOKASIAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

mm BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola

KEBIJAKAN ALOKASI DAK BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 2015

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH ALOKASIKAN ANGGARAN DANA DESA TAHUN 2015 SEBESAR RP9,1 TRILIUN

2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Transkripsi:

K E M E N T E R I A N K E U A N G A N IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DANA DESA TA 2017 DAN ARAH KEBIJAKAN DANA DESA TA 2018 DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN RAKORNAS PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA 27 SEPTEMBER 2017

O U T L I N E 1 INTRODUCTION 5 EVALUASI PENYALURAN DAN PENGGUNAAN 2 FILOSOFI DAN TUJUAN DANA DESA 6 EVALUASI OUTPUT DAN OUTCOME 3 SUMBER PENDANAAN PEMBANGUNAN DESA 7 PEMBELAJARAN 4 SKEMA PENGANGGARAN-PENGALOKASIAN 8 REFORMULASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA DESA

3 DANA DESA: MAKNA, TUJUAN, DAN PENGALOKASIAN Makna dan Tujuan Dana Desa: Wujud recognisi/pengakuan negara atas otonomi desa untuk meningkatkan kesejahteraan & pemerataan pembangunan Desa Rp meningkatkan pelayanan publik di desa mengentaskan kemiskinan memajukan perekonomian desa mengatasi kesenjangan pembangunan antardesa memerkuat masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan Pendapatan Desa dari DD, ADD, dan Bagi Hasil PDRD Pendapatan Desa 2015 2016 2017 DANA DESA (DD) 20.766 M 46.982 M 60.000 M (3,2% TKD) (6,4% TKD) (8,5% TKD) ADD 33.835 M 35.455 M 34.068 M BAGI HASIL PDRD 2.650 M 2.849 M 3.171M TOTAL 57.251 M 85.286 M 97.239 M JUMLAH DESA 74.093 Desa 74.754 Desa 74.910 Desa RATA-RATA TOTAL PER DESA 772,6 Jt 1.140,8 Jt 1.298,1 Jt Dana Desa adalah anggaran yang diperuntukkan bagi Desa dan Desa Adat yang ditransfer melalui APBD Kab/Kota dengan besaran 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah secara bertahap, dan dialokasikan kepada setiap desa secara merata dan berkeadilan Proporsi (Alokasi Dasar: Formula) Ratarata/Desa (juta) TA 2015 Rp20,7 Triliun Alokasi max (juta) Alokasi min (juta) Rasio Ratarata/Desa (juta) PERTIMBANGAN 1. Memperhatikan aspek pemerataan dan keadilan; 2. Rasio penerima Dana Desa terkecil dan terbesar adalah yang paling rendah 1:4; 3. Standar deviasi palling rendah. TA 2016 Rp46,9 Tri Alokasi max (juta) 90:10 280 1.121 254 1:4 628 2.221 80: 20 280 1.961 228 1:8 628 3.813 75: 25 280 2.382 215 1:11 628 4.610 0:100 (full formula) 280 8.768 13 1:662 628 16.555

SUMBER PENDAPATAN DESA Pasal 72 ayat (1) UU 6/2014 tentang Desa Pendapatan Desa 1 Pendapatan Asli Desa 2 Alokasi APBN : Dari Belanja Pusat dengan mengefektifkan program berbasis desa secara merata & berkeadilan 10% dari dan diluar dana transfer ke daerah secara bertahap 3 Bagian dari Pajak Daerah & Retribusi Daerah (PDRD) kab/kota Paling sedikit 10% 772 jt/desa* Jml. Desa: 74.093 57,3 1,14 M/desa* Jml. Desa: 74.754 85,3 ADD: 35,5 T Bagi Hasil PDRD: 2,8 T DD 46,98 T 1,3 M/desa* Jml. Desa: 74.910 97,2 ADD: 34,1 T Bagi Hasil PDRD: 3,2 T DD 60 T 4 Alokasi Dana Desa (ADD) Minimal 10% dari Dana Perimbangan yang diterima kab/kota dikurangi Dana Transfer Khusus 5 Bantuan keuangan dari APBD ADD: 33,8 T Bagi Hasil PDRD: 2,7 T DD 20,76 T 6 Hibah dan Sumbangan pihak ketiga 7 Lain-lain Pendapatan yang sah 2015 2016 2017 (triliun Rp) * rata-rata per desa 4

PEMBANGUNAN PERDESAAN DALAM RPJMN 2015-2019 Kerangka Pengembangan Wilayah Pembangunan desa, perlu ditingkatkan dengan: pemberdayaan ekonomi lokal; penciptaan akses transportasi lokal ke wilayah pertumbuhan; dan percepatan pemenuhan infrastruktur dasar. Tujuan pembangunan kawasan perdesaan: mewujudkan kemandirian masyarakat; dan menciptakan desa-desa mandiri dan berkelanjutan yang memiliki ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi, serta penguatan keterkaitan kegiatan ekonomi kota-desa. Sasaran pengembangan wilayah pada tahun 2015-2019: Mengurangi jumlah desa tertinggal dari 26 persen (2011) menjadi 20 persen (2019). Mengurangi jumlah desa tertinggal sampai 5.000 desa atau meningkatkan jumlah desa mandiri sedikitnya 2.000 desa. 5

28.1 27.9 18.8 18.7 EVALUASI: KINERJA PENYALURAN DAN PENGGUNAAN KINERJA PENYALURAN 2016 KINERJA PENGGUNAAN 2016 REALISASI 2017 TAHAP I Pagu Tahap I Tahap Realisasi II Kinerja penyaluran tahap I dan II 46,6T (99,4%), tidak tersalur sebesar Rp0,3T (0,64%). Kendala penyaluran DD dari RKUN ke RKUD: a. Perkada tatacara penghitungan DD belum sesuai ketentuan. b.laporan realisasi penyaluran dan penggunaan belum disampaikan. c. Daerah mengajukan penyaluran tahap II pada 2 bulan terakhir. Akhir 2016: DD tidak tersalur dari RKUN ke RKUD sebesar Rp302,7M, terdiri dari: 4 daerah (255 desa) tidak menyampaikan persyaratan penyaluran sebesar Rp79,2M; 98 daerah akibat Dana Desa TA 2015 masih mengendap di RKUD sebesar Rp203,7M; dan selisih jumlah desa sebesar Rp19,8M. Kendala penyaluran DD dari RKUD ke RKD: a. APBDesa belum/terlambat ditetapkan b.perubahan regulasi c. Dokumen perencanaan & laporan penggunaan belum ada d.pergantian kepala desa Sampai dengan 31 Juli 2017: DD TA 2016 belum tersalur dari RKUD ke RKD: Rp109,3 M, terdapat di 90 daerah (546 desa). Pembangunan Rp40,54 T (87,7%) Pemberdayaan Masyarakat Rp3,17 T (6,8%) Penyelenggaraan Pemerintahan Rp1,68 T (3,6%) Pembinaaan Kemasyarakatan Rp0.84 T (1,8%) Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan bukti yang memadai. Pekerjaan yang diutamakan secara swakelola dikerjakan oleh pihak ketiga. Pemungutan dan penyetoran pajak tidak sesuai. Desa belum mengenal mekanisme uang persediaan, sehingga dana yang telah disalurkan ke RKDesa, ditarik dan disimpan di luar RKDesa. Belanja di luar yang telah dianggarkan dalam APBDesa. Sudah tersalur dari RKUD ke RKD 1 Penyaluran dari RKUN ke RKUD : Realisasi penyaluran Rp35,8T atau 99,5% dari pagu Tahap I Rp36T, untuk 434 daerah (100%) yang terdiri dari 74.910 desa. Sisa Dana Desa Rp161M, antara lain karena masih terdapat sisa Dana Desa di RKUD yang diperhitungkan dalam penyaluran Tahap I. 2 Penyaluran dari RKUD ke RKD: Realisasi penyaluran sebesar Rp33,1 T (91,9% dari pagu Tahap I Rp36 T), untuk 65.324 Desa (87,2% dari 74.910 desa penerima Dana Desa) 3 Kendala penyaluran dari RKUD ke RKD: APBDesa belum/terlambat ditetapkan; Laporan penggunaan belum dibuat. IMPLIKASI: 6 Sisa DD di RKUN sebesar Rp161 M menjadi Sisa Dana di RKUN (hangus). REALISASI 2017 TAHAP II Realisasi penyaluran Rp2,07 T atau 8,6% dari pagu Tahap II Rp24 T, untuk 39 daerah (6.385 Desa). 6 Rp161 M Rp35,8 T Rp28,2 T Sisa DD di RKUN Sudah tersalur dari RKUN ke RKUD 6

7 EVALUASI: OUTPUT DAN OUTCOME DANA DESA Dana Desa berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan perbaikan layanan publik OUTPUT OUTCOME

PERBAIKAN MEKANISME PENYALURAN DAN PENGUATAN PRIORITAS PENGGUNAAN PENGGUNAAN DANA DESA diprioritaskan untuk bidang pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan. PEMBANGUNAN DESA Sarana Prasarana, Pelayanan Sosial Dasar, Sarana Ekonomi Desa, Pembangunan Embung, Pelestarian Lingkungan Hidup, dan Penanggulangan Bencana Alam PRIORITAS PELAKSANAAN TENAGA KERJA SETEMPAT SWAKELOLA BAHAN BAKU LOKAL PENYALURAN berdasarkan pada kinerja penyerapan anggaran dan capaian output yang dikan melalui KPPN setempat. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Peningkatan Kualitas Pelayanan Sosial Dasar, Pengelolaan Sumber Daya Lokal, Pengelolaan Usaha Ekonomi Produktif, Penguatan Kapasitas terhadap Bencana, Pelestarian Lingkungan Hidup & Penguatan, dan Tata Kelola Desa yang Demokratis 8

Penyaluran DAK Fisik & Dana Desa melalui KPPN SUMUT 11 KPPN ACEH 7 KPPN BABEL 2 KPPN SUMBAR 6 KPPN SUMSEL 5 KPPN BENGKULU 4 KPPN RIAU 3 KPPN LAMPUNG 4 KPPN BANTEN 3 KPPN JAMBI 5 KPPN JABAR 12 KPPN DIY 3 KPPN KALBAR 6 KPPN KEPRI 2 KPPN JATENG 15 KPPN KALTENG 4 KPPN JATIM 15 KPPN KALTIM KALSEL 5 KPPN 5 KPPN BALI 3 KPPN NTB 4 KPPN SULBAR 2 KPPN SULSEL 9 KPPN NTT 6 KPPN SULTENG 4 KPPN SULTRA 4 KPPN GORONTALO 2 KPPN SULUT 4 KPPN MALUKU UTARA 2 KPPN MALUKU 4 KPPN Tujuan penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa melalui KPPN diseluruh Indonesia PAPUA BARAT 3 KPPN PAPUA 2 KPPN PMK 48/2016, PMK 49/2016 & PMK 187/2016 Kantor Pusat Pemda PMK 50/2017 KPPN Setempat Pemda Mendekatkan pelayanan Kementerian Keuangan kepada Pemerintah Daerah melalui 171 KPPN yang tersebar di seluruh Indonesia Meningkatkan efisiensi koordinasi dan konsultasi antara Pemerintah Daerah dengan Kementerian Keuangan Meningkatkan efektivitas monitoring dan evaluasi serta analisis kinerja pelaksanaan anggaran pusat dan daerah 9

PERUBAHAN MEKANISME PENYALURAN DANA DESA DESA Menyampaikan Persyaratan Penyaluran Manual atau Aplikasi Siskeudes Laporan Penyerapan dan Capaian Output Foto PEMDA Menginput manual data/persyaratan yang disampaikan oleh Desa menggunakan aplikasi Online Monitoring SPAN Laporan Penyaluran RKUD-RKD + Sisa DD di RKUD Lap. Konsolidasi Penyerapan dan konsolidasi Capaian Output Foto Perda APBD Perkada Penetapan DD setiap Desa Monitoting waktu penyaluran Selaku Verifikator Menerima data offline/online dari Pemda Menerbitkan SPP & SPM/menggunakan aplikasi SAKTI Laporan Konsolidasi Penyaluran RKUD-RKD + Sisa DD di RKUD Lap. Konsolidasi Penyerapan dan konsolidasi Capaian Output DJPK DJPB Selaku BUN Menerbitkan SP2D / Menyalurkan Dana Desa dari RKUN ke RKUD melalui aplikasi SPAN Laporan Penyaluran RKUN-RKUD Melakukan pemantauan dan evaluasi dengan mengakses data yang terdapat pada aplikasi 10 Pusat aplikasi OM SPAN Laporan Penyaluran RKUN- RKUD Laporan Konsolidasi Penyaluran RKUD- RKD + Sisa DD di RKUD Lap. Konsolidasi Capaian Output Foto Rekap Evaluasi Perkada Monitoting waktu penyaluran

PEMANTAUAN DAN EVALUASI DANA DESA Penyaluran Dana Desa berbasis kinerja penyerapan dan capaian output, sehingga pemerintah dapat memonitor penggunaan dana dan pencapaian output dari pemanfaatan Dana Desa serta pengalihan penyaluran melalui kppn daerah akan mendekatkan pelayanan di daerah dan memperkuat governance & akuntabilitas dana desa Penetapan perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan DD setiap Desa Laporan Realisasi Penyaluran dan Laporan Konsolidasi Penyerapan DD Sisa DD di RKUD Capaian output Untuk memastikan hak keuangan desa terpenuhi Untuk memastikan penyaluran DD tepat waktu dan tepat jumlah Untuk menghindari penundaan penyaluran DD tahap berikutnya Untuk mengetahui besaran DD yg belum disalurkan dari RKUD ke RKD TA sebelumnya Untuk mengetahui pemanfaatan Dana Desa 11

PEMBAGIAN KEWENANGAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI DANA DESA UIC PEMANTAUAN DAN EVALUASI DANA DESA KEMENDAGRI Penyelenggaraan capacity building bagi aparat desa Penyelenggaraan pemerintahan desa Pengelolaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa Penguatan desa terhadap akses, aset dan kepemilikan lahan dan pemanfaatannya bagi kesejahteraan masyarakat Penyusunan dokumen Perencanaan Desa Kewenangan berdasarkan hak asal usul, dan kewenangan skala lokal desa Tata cara penyusunan Pedoman Teknis Peraturan Desa KEMENKEU Penganggaran Dana Desa dalam APBN Penetapan rincian alokasi Dana Desa pada peraturan bupati/walikota Penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD dan dari RKUD ke RKD Pengenaan sanksi tidak dipenuhinya porsi ADD dalam APBD KEMENDES PDTT Penetapan pedoman umum dan prioritas penggunaan Dana Desa Pengadaan Tenaga Pendamping untuk Desa Penyelenggaraan musyawarah desa yang partisipatif Pendirian, pengurusan, perencanaan usaha, pengelolaan, kerjasama, dan pembubaran BUMDes Pembangunan Kawasan Perdesaan 12

13

PELANGGARAN DAN SANKSI JENIS PELANGGARAN Bupati/walikota tidak menyalurkan Dana Desa tepat waktu dan tepat jumlah sesuai yang telah ditentukan. JENIS SANKSI Penundaan DAU dan/atau DBH Kab./Kota sebesar selisih kewajiban DD yg harus disalurkan ke Desa 2015 2016 Rp6,48M (1 Daerah) Rp 0 MENKEU Bupati/walikota tidak menyampaikan persyaratan penyaluran setiap Tahap; Bupati/walikota tidak menyampaikan perubahan perkada mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa setiap Desa yang dalam perkada sebelumnya tidak sesuai ketentuan. Penundaan Penyaluran Dana Desa Kab./Kota Sisa angggaran DD Tahap II menjadi SAL pada RKUN dan tidak disalurkan kembali Rp 0 Rp 0 Rp79,2 M (4 Daerah) Rp109 M (90 Daerah) Laporan penundaan penyaluran dari bupati/walikota; Laporan pemotongan penyaluran Dana Desa dari bupati/walikota. Pemotongan Dana Desa Rp 0 Rp 0 BUPATI/ WALIKOTA Kepala Desa tidak menyampaikan Peraturan Desa mengenai APB Desa; Kepala Desa tidak menyampaikan laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahap sebelumnya; dan Terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah. Penundaan Penyaluran Dana Desa ke Desa Rp 75,8 M (35 Daerah) Rp 109M (90 Daerah) Terdapat Sisa Dana Desa > 30% selama 2 tahun berturut-turut Berdasarkan penjelasan dan hasil pemeriksaan ditemukan penyimpangan berupa SiLPA tidak wajar. Pemotongan Dana Desa ke Desa Rp0 Rp 0 14

SINERGI PENGAWASAN DANA DESA Pengawasan yang efektif dapat mencegah korupsi pada birokrat (DABLA-NORRIS, 2000) Kabupaten/Kota mengoptimalkan dan memberdayakan aparat pengawas fungsional dalam pengawasan terhadap pengelolaan Dana Desa; melakukan pembinaan kepada desa untuk pelaksanaan keterbukaan informasi di desa. 15

PENGUATAN KAPASITAS APARATUR PENGELOLA KEUANGAN DESA Kunci optimalisasi dalam pengelolaan adalah penguatan capacity building (Graham, 2002) Penguatan kompetensi tenaga pendamping untuk memperkuat kapasitas aparat Desa dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan penyusunan laporan pertanggungjawaban Dana Desa dengan mengadopsi keberhasilan PNPM mandiri. Kementerian Dalam Negeri Kementerian Desa & PDTT Kementerian Keuangan Universitas/Perguruan Tinggi Memperkuat peran tenaga pendamping di tingkat desa Peningkatan kompetensi perangkat desa untuk tata kelola pemerintahan desa Bimbingan Teknis tata kelola keuangan Dana Desa Memperbaiki kualitas dan proses rekruitmen, serta mobilisasi tenaga pendamping desa, khususnya bagi desa yang kapasitasnya kurang atau termasuk kategori desa tertinggal & sangat tertinggal 16

EVALUASI: PEMBELAJARAN Dana desa sebagian besar telah dipergunakan untuk pembangunan, namun masih perlu difokuskan untuk mendukung upaya pengentasan kemiskinan dan pengurangan ketimpangan Pemanfaatan Dana Desa perlu diarahkan, selain untuk infrastruktur, juga fokus pada produktivitas ekonomi masyarakat Pemantauan dan evaluasi, pengawasan, serta sanksi perlu dilakukan secara konsisten POLICIES TO REDUCE POVERTY Invest in human and social capital of the poor Provision of public goods and social services Reduce rent-seeking activities (TODARO & SMITH, 2009) Percepatan pertumbuhan ekonomi desa Pengentasan kemiskinan dan ketimpangan 17

REFORMULASI PENGALOKASIAN DANA DESA #1 REFORMULASI KEBIJAKAN PENGANGGARAN DAN PENGALOKASIAN IMPLIKASI REFORMULASI KEBIJAKAN PENGALOKASIAN Menyempurnakan kebijakan pengalokasian, untuk: Pengentasan kemiskinan Perbaikan kualitas hidup masyarakat Desa Mengatasi kesenjangan penyediaan sarpras pelayanan publik antardesa. Afirmasi bagi desa sangat tertinggal dan desa tertinggal yang mempunyai jumlah penduduk miskin (JPM) tinggi Penyempurnaan formula distribusi Dana Desa melalui: Penyesuaian bobot: 1. variabel jumlah penduduk miskin; dan 2. Luas Wilayah mengurangi proporsi AD dan menambah proporsi AF. mengatasi kemiskinan; Perbaikan ketimpangan fiskal antardesa dengan meningkatkan DD/kapita di desa dengan populasi penduduk besar dan sebaliknya; Memperbaiki ketimpangan antar desa dalam alokasi dana desa dengan Indeks Gini yang rendah; Distribusi Dana Desa yang lebih sesuai dengan sebaran jumlah penduduk miskin; dan Memberikan afirmasi kepada desa tertinggal dan desa sangat tertinggal yang mempuyai jumlah penduduk miskin (JPM) tinggi 18

KONSEP REFORMULASI PENGALOKASIAN 2017 2018 REFORMULASI 90% Alokasi Dasar DANA DESA PER KAB/KOT A 10 % Formula 77% Alokasi Dasar DANA DESA PER KAB/KOTA 3% Alokasi Afirmasi 20% Alokasi Formula Keterangan: JP : Jumlah Penduduk LW : Luas Wilayah JPM : Jumlah Penduduk Miskin IKK : Indeks Kemahalan Konstruksi 25% x JP Desa 35% x JPM Desa 10% x LW Desa 30% x IKK Desa Sangat Tertingg al Desa Tertingg al Yang termasuk dalam kelompok desa dengan JPM terbesar 10% x JP Desa 50% x JPM Desa 15% x LW Desa 25% x IKK Keberpihakan terhadap pengurangan kemiskinan dan ketimpangan : Alokasi afirmasi terhadap desa tertinggal dan desa sangat tertinggal dengan jumlah penduduk miskin besar. Porsi alokasi formula meningkat dari 10% menjadi 20%, dengan bobot jumlah penduduk miskin yang juga meningkat dari 35% menjadi 50% Distribusi DD lebih merata, yang ditunjukkan dengan rasio ketimpangan distribusi DD perkapita antardesa yang menurun

20 SEBARAN HASIL SIMULASI REFORMULASI DANA DESA (1) Desil Alokasi (Triliun) JPM JPM 2017 2018 2017 % 2018 % 1 69 5,8 5,2 2 283 5,8 5,3 3 542 5,8 5,3 4 844 5,8 5,3 40,8 68,1% 38,1 63,5% 5 1.247 5,9 5,5 6 1.775 5,9 5,7 7 2.491 6,0 5,8 8 3.642 6,1 6,8 9 5.651 6,3 7,0 19,2 31,9% 21,9 36,5% 10 12.300 6,8 8,1 Total 28,837 60,0 60,0 60,0 100% 60,0 100% Desa dengan jumlah penduduk miskin tinggi adalah Desa yang mempunyai jumlah penduduk miskin berada pada desil ke 8 s.d. 10. Hasil simulasi reformulasi dana desa menunjukkan adanya keberpihakan sebaran Dana Desa terhadap desa yang mempunyai jumlah penduduk miskin tinggi Afirmasi DD di DT dan DST yang mempunyai jumlah penduduk miskin tinggi menyebabkan alokasi DD di daerah dengan jumlah penduduk miskin tinggi mengalami kenaikan, yaitu mencapai sekitar Rp21,87 T (36,5%), dibandingkan tahun sebelumnya sekitar Rp19,2 T (31,9%)

TERIMA KASIH