BAB V PENUTUP. Gereja merupakan bentuk konkrit dari misteri communio kasih Allah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keselamatan adalah bahwa Gereja hadir sebagai tanda sekaligus sarana yang mewujudkan

BAB V PENUTUP. Di dalam Gereja Katolik, umat Allah dipahami sebagai persekutuan orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB V PENUTUP. perkawinan Katolik pada dasarnya bersifat atau berkarakter hakiki tak terputuskan (indissoluble).

Daftar lsi. 1. GEREJA BERDIALOG HISTORISITAS h. Pidato Penutupan KV II oleh Paulus VI c. Deklarasi Akhir KV II...

BAB I PENDAHULUAN. Harapan merupakan satu syarat yang sangat penting bagi hidup manusia. Tanpa harapan,

UNISITAS DAN UNIVERSALITAS KESELAMATAN YESUS DALAM KONTEKS PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA. Fabianus Selatang 1

PASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana

BAB V SIMPULAN. Kultur distrust dan Kematian adalah yang tantangan yang serius

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi seorang murid Kristus memiliki jalan yang berbeda-beda. Panggilan itu ada dua

INTERNET SEBAGAI MEDIA PEWARTAAN KRISTUS DI TENGAH DUNIA PERSPEKTIF DEKRIT INTER MIRIFICA ART.13 KONSILI VATIKAN II

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Tanda nyata dari cinta Tuhan kepada manusia dinyatakan melalui sakramen-sakramen

BAB V PENUTUP. 5.1 Relevansi. Tak dapat dipungkiri, situasi yang dialami Petrus dan situasi saat sekarang

BAB V PENUTUP. Kristus. Sakramen-sakramen merupakan tahap paling konkret di mana

BAB V PENUTUP. model harapan dalam terang Ensiklik Spe Salvi no.49 50, maka peneliti menemukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. cukup panjang yang disebut Injil. Karangan-karangan yang panjang itu bercerita tentang seorang

UKDW BAB I PENDAHULUAN

MISIOLOGI DARI PERSPEKTIF TEOLOGI KONTEKSTUAL

BAB V PENUTUP. Adorasi Ekaristi Abadi yang dilakukan di Kapel Pradipa Kumara, Paroki Bunda

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

PANGGILAN MENJADI SAKSI KASIH: Misi Gereja di Kalimantan Tengah dalam Millenium Ketiga. Silvanus Subandi

Pendidikan Agama. Katolik IMAN DAN GLOBALISASI ( PEMBAHARUAN KONSILI VATIKAN II ) Modul ke: 12Fakultas Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa-bangsa lain di sekelilingnya. Bangsa-bangsa lain memuja banyak dewa, sedangkan Israel

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

TELADAN BUNDA MARIA, BINTANG EVANGELISASI BARU

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

REKAN-ANGGOTA DAN REKAN-PEMBANGUN KERAJAAN ALLAH: Pendasaran Teologis untuk Penghayatan Iman yang Merangkul

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.

UKDW. Bab I Pendahuluan

BAB V PENUTUP. Keluarga merupakan penanggungjawab utama kehidupan moral anak remaja. Tidak

BAB V PENUTUP. yang tidak boleh dinaifkan. Sebagai amanat, maka suami-istri perlu menjalankannya. Sebab

GAGASAN KONTEKSTUALISASI MODEL TERJEMAHAN DALAM PENGUATAN KATEKESE UMAT

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, sebagai seorang yang amat akrab dengannya, sebagai seorang yang bersatu erat

UKDW BAB I PENDAHULUAN

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH

Suster-suster Notre Dame

Liturgi Anak yang Hidup

BAB IV HIERARKI DAN AWAM

001 Prolog (1-25) umumnya diberikan secara organis dan sistematis dengan maksud mengantar para pendengar memasuki kepenuhan kehidupan Kristen".

TAHUN B - Hari Minggu Paskah VI 10 Mei 2015 LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis 10: )

Seri Kedewasaan Kristen (6/6)

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

BAB I PENDAHULUAN. Keuskupan Surabaya. Menurut pernyataannya, jaman sekarang umat di

DESKRIPSI PENGHAYATAN HIDUP MENGGEREJA ORANG MUDA KATOLIK PAROKI SANTO YUSUP BINTARAN, YOGYAKARTA S K R I P S I

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

PERAN SIARAN ROHANI KATOLIK DALAM MEMBINA PAGUYUBAN KRISTIANI

Written by Rm. Yohanes Indrakusuma, CSE Published Date 1. Pendahuluan

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 1 Eka Darmaputera, Menuju Teologi Kontekstual Di Indonesia, dalam Eka Darmaputera (peny.), Konteks

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Paham Dosa Kekristenan

BAB I PENDAHULUAN UKDW

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya.

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

SPIRITUALITAS EKARISTI

Tahun C Minggu Tri Tunggal Maha Kudus LITURGI SABDA

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN UKDW

MEMBANGUN BONUM CONIUGUM DENGAN MEMBINA RELASI INTERPERSONAL DALAM HIDUP BERKELUARGA MENURUT KANON KITAB HUKUM KANONIK 1983 SKRIPSI

Pokok-Pokok. Iman. Gereja. Pendalaman Teologis Syahadat. Emanuel Martasudjita, Pr

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2

BAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm.

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Dasar (SD)

KONTRAK / RENCANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (MPK 103 / UNI

GEREJA MUSAFIR SEBAGAI ANTISIPASI HIDUP ESKATOLOGIS. Fabianus Selatang 1

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra

Editorial Merawat Iman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.

MEWARTAKAN PEMBEBASAN KRISTUS (Telaah dari Perspektif Teologi Feminis) Oleh: Dr. Elisabeth Loghe Pati

SURAT GEMBALA PRAPASKAH 2018 KELUARGA KATOLIK YANG BERKESADARAN HUKUM DAN MORAL, MENGHARGAI SESAMA ALAM CIPTAAN

6. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Suster-suster Notre Dame

BAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. A.1. Latar Belakang Masalah

Laporan Kongregasi. Konferensi Umum, 5 Oktober Canoas, Brazil, 2014 Suster Mary Kristin Battles, SND

DAFTAR ISI KONSILI VATIKAN II : SIDANG III (4 Desember 1965) KONSTITUSI SACROSANCTUM CONCILIUM TENTANG LITURGI SUCI PENDAHULUAN

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

Pendidikan Agama Katolik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

Pdt Gerry CJ Takaria

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

Gereja di dalam Dunia Dewasa Ini

03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.

KATEKESE MELALUI MEDIA SOSIAL; MUNGKINKAH? Oleh: Wilfrid F. Beo Dey dan Mariani P. Daro

THE MISSION (part #A) - MISI (bagian #A)

BAB II EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi

BAB I MENGENAL GEREJA

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Gereja merupakan bentuk konkrit dari misteri communio kasih Allah Tritunggal. Communio kasih Trinitas merupakan model khas, khusus dan otentik dari relasi manusia Kristiani, baik itu intra ecclesia maupun extra ecclesia. Oleh karena itu, orang Kristiani terikat erat dengan kewajiban religius untuk berdialog dan terus mewartakan karya kasih dan kisah kasih Allah yang tampak serta ditampakkan secara sempurna dan utuh oleh dan dalam Gereja kepada semua orang. Jadi, evangelisasi adalah tugas khas, khusus, serta otentik dari Gereja di segala tempat, waktu, dan kondisi. Tugas evangelisasi Gereja adalah perintah dari Logos Ilahi sendiri. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. (Mat 28:19-20), sebab Sabda yang menjadi manusia itu memanusiakan manusia dengan mengangkatnya kembali kepada martabat yang sesungguhnya sebagai anak-anak Allah. Tugas evangelisasi Gereja wajib dilaksanakan oleh semua orang beriman Katolik. Tujuannya sangat jelas yakni untuk keselamatan semua manusia dari segala latar belakang sosial, ekonomi, geografis, dan agama. Tugas ini mendesak dan 100

penting karena banyak orang belum mengenal secara baik, dan benar bahwa Kristus adalah penyelamat satu-satunya dan hanya dalam Dialah, keselamatan itu akan diperoleh semua orang. Hal ini berarti bahwa ciri khusus Gereja adalah misioner atau pewarta. Hanya dengan mewartakan Kabar Baik Allah, Gereja sungguh menyandang gelar kemuridan di dalam Kristus dan memperoleh keselamatan secara penuh, utuh dan sempurna. Sebab melalui pewartaan, orang Kristiani menghantar orang kepada keselamatan, sekaligus pada saat yang sama menghantar dirinya sendiri kepada keselamatan itu. Oleh karena itu, pewartaan Gereja berdimensi keselamatan. Walaupun demikian, Gereja menghargai semua benih kebaikan yang ada dalam agama-agama, dan budaya-budaya di dunia. Bahkan Gereja menemukan adanya nilai-nilai positif berupa sinar kebenaran yang menerangi semua orang 1, benih-benih sabda 2, unsur-unsur kebenaran dan rahmat 3. Semuanya itu dipandang Gereja sebagai persiapan Injil. Karena itu, dialog menjadi tema penting di samping pewartaan Gereja. Jadi, pewartaan dan dialog adalah dua unsur otentik kegiatan evangelisasi Gereja. 4 Akan tetapi, hal ini bukan bermaksud untuk menjadikan dialog memiliki kedudukan yang sama persis dengan pewartaan. Bahkan di antara keduanya ada distingsi yang sangat jelas, walaupun keduanya berhubungan. Jika pewartaan merupakan keinginan Gereja untuk memperkenalkan Kristus, maka dialog antar 1 NA art. 2 2 AG art. 11 3 AG art. 9 4 DP art. 77 101

agama itu sendiri adalah jalan untuk memperkenalkan Kristus secara wajar dan terhormat. Oleh karena itu, dialog dan pewartaan mengambil bagian dalam tugas evangelisasi Gereja. Dialog dan pewartaan tidak mudah untuk dipahami dan dilaksanakan. Dalam kenyataan terdapat banyak hambatan baik dari luar ruang lingkup Gereja maupun dalam ruang lingkup Gereja. Maka dari itu, diperlukan ketekunan, perhatian, dan studi yang mendalam mengenai agama-agama lain, serta doa semua orang Kristen. 5 1.2 Saran Setelah memahami dialog dan pewartaan menurut dokumen Dialogue and Proclamation, berikut ini penulis ingin memberikan beberapa usul sebagi berikut: 1.2.1 Untuk Para Pemimpin Gereja Pemahaman yang sudah diperoleh dan dirumuskan dengan baik oleh magisterium Gereja hendaknya diperkenalkan dan diajarkan kepada umat seluruhnya melalui berbagai media yang ada demi membantu umat Allah memahami dengan benar apa yang hendaknya dijadikan sebagai patokan mereka dalam hidup beriman di tengah masyarakat. Berhubungan dengan realitas dialog dan pewartaan, hendaknya pemahaman yang sudah diajarkan Dokumen Dialogue and Proclamation disampaikan kepada mereka (umat Allah) melalui kotbah, katekese dan juga praktek hidup keseharian, 5 DP art. 89 102

sehingga mereka mempunyai dasar teologis dan praktis beriman dalam mempraktekkan kehidupan keberimanan mereka, dalam hal ini praktek berdialog dan menjadi pewarta Kabar Gembira Yesus Kristus. 1.2.2 Untuk Para Calon Imam Calon imam sudah seharusnya memahami dengan baik ajaran-ajaran Gereja secara menyeluruh demi tugas sebagai imam Tuhan di kemudian hari. Praktek pastoral di tengah zaman sekarang ini menuntut penjernihan pemahaman, pengertian, dan juga hakekat dari iman yang sudah diyakini. Tentang praktek dialog antar agama berhadapan dengan tugas pewartaan yang nantinya akan diemban, dokumen Dialogue and Proclamation sangat membantu penjernihan pemahaman semua calon imam. Untuk itu adalah suatu kewajiban iman bagi para calon imam untuk membaca dan memahami maksud dan tujuan dokumen ini demi pemahaman yang tepat tentang kegiatan Gereja berdialog dengan berbagai aliran kepercayaan yang berkembang dan dihidupi manusia pada situasi sekarang ini. 1.2.3 Untuk Semua Agen Pastoral Awam Agen pastoral awam memegang peranan yang penting di samping para imam, demi pewartaan iman akan Yesus Kristus. Tetapi dalam kenyataan praktek pastoral, sering muncul kebingungan soal dialog dengan agama lain dan pewartaan yang harus dijalankan oleh mereka. Oleh karena itu, dokumen Dialogue and Proclamation akan sangat membantu memberi pencerahan yang bagus kepada mereka tentang hal ini. Para agen pastoral awam hendaknya tidak putus-putusnya mengibarkan bendera iman mereka kepada 103

semua orang dengan tetap teguh beriman dalam hidup berteman, bertetangga dan bekerja sama dengan semua orang dari berbagai agama, sambil menunjukkan diri sebagai muri-murid Kristus yang sejati. 1.2.4 Untuk Umat Allah Seluruhnya Gereja tetap mengagumi, dan menghormati setiap ajaran yang benar dalam semua agama. Walaupun demikian, iman akan Yesus Kristus tidak pernah memudar apalagi menghilang karena hal ini. Malahan sebaliknya, Gereja semakin eksis sebagai Anak-anak Allah justeru karena mengamalkan perintah Allah untuk bergaul dengan semua orang yang belum mengenal Allah atau sudah mengenal tetapi timbul sikap untuk malas tahu. Oleh karena itu, umat Allah sudah sepatutnya tetap pada iman mereka yang mantap tanpa mengesampingkan tugas mereka untuk berdialog dengan umat agama yang ada. Umat Allah hendaknya membangun sikap dialog yang berkualitas melalui kesaksian hidup, iman, doa, dan kontemplasi. 104

ALKITAB DAFTAR PUSTAKA Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab Deuterokanonika, (Jakarta: LAI,1976) DOKUMEN GEREJA Konsili Vatikan II, Dekrit Ad Gentes (7 Desember 1965), dalam: Hardawiryana, R. (Penerjemah), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Penerbit Obor, 2002) ---------------------, Dekrit Christus Dominus (28 Oktober 1965), dalam Hardawiryana, R. (Penerjemah), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Penerbit Obor, 2002) ---------------------, Dekrit Presbyterorum Ordinis (7 Desember 1965), dalam Hardawiryana, R. (Penerjemah), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Penerbit Obor, 2002) ----------------------, Dekrit Unitatio et Reintegratio (21 November 1964), dalam: Hardawiryana, R. (Penerjemah), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Penerbit Obor, 2002) -----------------------, Konstitusi Dogmatis Lumen Gentium (21 November 1964), dalam Hardawiryana, R. (Penerjemah), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Penerbit Obor, 2002) 105

-----------------------, Konstitusi Sacrosanctum Concilium (4 Desember 1963), dalam Hardawiryana, R. (Penerjemah), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Penerbit Obor, 2002) -----------------------, Pernyataan Nostra Aetate (28 Oktober 1965), dalam Hardawiryana, R. (Penerjemah), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Penerbit Obor, 2002) Paulus VI, Paus, Ensiklik Evangelii Nuntiandi (8 Desember 1975), dalam Beding, Marcel (Penerjemah), (Ende: Nusa Indah, 1989) -------------------, Ensiklik Redemptor Hominis (4 Maret 1979), dalam Beding, Marcel (Penerjemah), (Yogyakarta: Kanisius, 1984) Yohanes Paulus II, Paus, Ensiklik Redemptoris Missio (7 Desember 1990), dalam Beding, Marcel (Penerjemah), (Yogyakarta: Kanisius 1992) -------------------, (Promulgator), Codex Iuris Canonici, dalam Kartosiswoyo, V., dkk., Kitab Hukum Kanonik 1983, (Jakarta: Konferensi Wali Gereja Indonesia, 2006) Pontifical Council for Interreligious Dialogue and Sacred Congregation for the Evangelisation of Peoples, Dialogue And Proclamation: Reflections and Orientations on Interreligious Dialogue and Proclamation of the Gospel of Jesus Christ (19 Mei 1991), (L Osservatore Romano, 1 July 1991) Secretariat for the Unbelievers, The Attitude of the Church Towards The Followers of Other Religions: Dialogue and Mission (1984), dalam Hadiwikarta, J., 106

Sikap Gereja Terhadap Para Pengikut Agama-agama Lain (Jakarta: Obor, 1985) Konferensi Wali Gereja Indonesia, Iman Katolik: Buku Informasi dan Referensi, (Yogyakarta: Kanisius, 1996) KAMUS DAN ENSIKLOPEDI Heuken, A., Ensiklopedia Gereja, Jilid III, Kons-Pe, (Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka, 1991) O Colinns, Gerald & Edward G. Farrugia, A Concise Dictionary Of Theology, dalam Suharyo, I. (Penerjemah), Kamus Teologi, (Yogyakarta: Kanisius, 1996) Poerwadarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988) Prent, K., dkk, (penyusun), Kamus Latin Indonesia, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1969) Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008) BUKU-BUKU Atawolo, Andreas Bernadinus, Dialog Antarumat Beragama, Kerja Sama Membangun Kerajaan Allah; Telaah Kritis Pemikiran Jacques Dupuis, (Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama, 2007) 107

Bevans, Stephen B. dan Roger P. Schroeder, Constant in Context: A Theology of Mission for Today, dalam Florisan, Yosef Maria (Penerjemah), Terus Berubah-Tetap Setia, Dasar, Pola, Konteks Misi, (Maumere: Penerbit Ledalero, Agustus 2006) Bosch, David J., Transforming Mission: Paradigm Shifts in Theology of Mission, dalam Suleeman, Stephen (Penerjemah), Transformasi Misi Kristen: Sejarah Teologi Misi Yang Mengubah dan Berubah, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006) Cahyadi, Krispurwana, Yohannes Paulus II, Gereja Berdialog, (Yogyakarta: Kanisius 2011) Conterius, Wilhelm Djulei, Misiologi dan Misi Gereja Milenium Baru, (Ende: Nusa Indah, 2001) Darma Putera, Eka (penyusun), Konteks Berteologi Di Indonesia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997) Dhavamony, M. (editor), Evangelization, (Roma: Gregorian University) Djam annuri, Studi Agama-agama, (Yogyakarta: Pustaka Rillah, 2003) Dori Wuwur, Hendrikus., Kompetensi dan Komunikasi dalam Kotbah, (Maumere: STFK Ledalero, 2000) ----------------, Retorika, (Yogyakarta: Kanisius, 1991) Dupuis, Jacques, Toward a Christian Theology of Religious Pluralism, (New York: Orbis Books, 1997) 108

Gioia, Francesco, Interreligious Dialogue; The Official Teaching of Chatolic Church, (Boston: Pauline Books & Media, 1997) Greshake, Gisbert, An den drei-einen Gott glauben, dalam Armanjaya, Alex., dan Paulus Budi Kleden (Penerjemah), Mengimani Allah Tritunggal, (Maumere: Penerbit Ledalero, 2003) Haring, Bernard, Free and Faithful in Christ: Moral Theology for Priests and Laity, Vol. 2 The Truth Will Set You Free, (Broughton Road- Homebush NSW 2140: The Society Of ST. Paul, December 1979) Hendropuspito, D., Sosiologi Agama, (Yogyakarta: Kanisius, 1983) Hick, John, A Christian Theology of Religions, (Kentucky: Wesminister John Knox Press, 1995) --------------, and Brian Hebblethwaite (editor), Christianity and Other Religions, (Great Britain: Fount Papersbacks, William Collins Sons, Ltd., 1980) ---------------, God Has Many Names, (Philadelphia, Pennsylvania: The Westminster Press, 1982) Hidayati, Mega., Jurang Di Antara Kita: Tentang Keterbatasan Manusia Dan Problema Dialog Dalam Masyarakat Multikultural, (Yogyakarta: Kanisius, 2008) Irvin, Dale T. dan Scott W. Sunquist, History of the World Christian Movement, Vol. 1 dalam Florisan, Yosef M. dan Alex Armanjaya (Penerjemah), Kekristenan: Gerakan Universal, Sebuah Ulasan Sejarah Dari 109

Kekristenan Bahari sampai Tahun 1453, Jilid 1, (Maumere: Penerbit Ledalero, 2004) Jacobs, Tom, Gereja Menurut Vatikan II, (Yogyakarta: Kanisius, 1987) Jansen, P., (penyusun), Pewartaan Kabar Baik, (Malang: Institut Pastoral Indonesia, 1994) Kirchberger, Georg, Allah Menggugat, Sebuah Dogmatik Kristiani, (Maumere: Penerbit Ledalero, Maret 2007) ---------------- & J. Mansford Prior (editor), Antara Bahtera Nuh dan Kapal Karam Paulus, (Ende: Nusa Indah, 1997) ---------------, (editor) Dialog dan Pewartaan, (Maumere: Lembaga Pembentukan Berlanjut Arnold Janssen Seminari Tinggi Ledalero, Februari 2002) ----------------,(editor), Misi Gereja Dewasa Ini, (Maumere: Lembaga Pembentukan Berlanjut Arnold Jansen Seminari Tinggi Ledalero, 1999) Kleden, Paulus Budi, Dialog Antar Agama Dalam Terang Filsafat Proses Alfred North Whitehead, (Maumere: Penerbit Ledalero, 2002) Knitter, Paul, F., One Earth, Many Religions, dalam Likumahuwa, Nico A. (Penerjemah), Satu Bumi Banyak Agama, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003) Lukasik, A., Memahami Perayaan Ekaristi, (Yogyakarta: Kanisius, 1991) Papo, Jakob, Memahami Katekese, (Ende: Nusa Indah, 1988) Riyanto, E. Armada, Dialog Agama dalam Pandangan Gereja Katolik, (Yogyakarta: Kanisius, 1995) 110

--------------, Dialog Interreligius: Historisitas, Tesis, Pergumulan, Wajah, (Yogyakarta: Kanisius, 2010) Schillebeeckx, Edward, World and Church, (London: Sheed & Ward Ltd., 1982) Telaumbanua, Marinus, Ilmu Kateketik, (Jakarta: Penerbit Obor, Agustus 1999) Woga, Edmund, Dasar-dasar Misiologi, (Yogyakarta: Kanisius, 2002) JURNAL Lumen Veritatis: Jurnal Filsafat dan Teologi, (Kupang: Fakultas Filsafat Agama Unwira, Vol. 2, No. 2 Oktober 2008 sampai Maret 2009) -------------------: Jurnal Filsafat dan Teologi, (Kupang: Fakultas Filsafat Agama Unwira, Vol. 3, No. 2, Oktober 2009- April 2011) Theological Studies, (Washington DC, USA: Georgetown University, Vol. 70, No. 4, December 2009) MODUL Naif, Octovianus, Modul Misiologi, (Kupang: Fakultas Filsafat Agama Unwira, tanpa tahun) ---------------------, Modul Teologi Agama-agama, (Kupang: Fakultas Filsafat Agama Unwira, tanpa tahun) 111

AUTOBIGRAFI Nama : Cosmas Ariyanto Nino Tempat dan Tanggal Lahir : Kuanek-Oefui, 20 November 1987 Orang Tua Ayah : Raymundus Nino Ibu : Florensia Sasi Riwayat Pendidikan: 1. Pendidikan Formal: SD : SDK Yaperna Nimasi (1994-2000) SLTP : SLTPK Putera St. Xaveriusa- Kefamenanu (2000-2003) SLTA : SMU Seminari Menengah Lalian (2003-2007) PT : Universitas Katolik Widya Mandira-Kupang (2008-2012) 2. Pendidikan Calon Imam: Seminari Menengah Sta. Maria Imaculata Lalian (2003-2007) Tahun Orientasi Rohani: Seminari Tinggi TOR Lo O Damian- Nela (2007-2008) Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui- Kupang (2008-2012) 112