BAB V PENUTUP. Di dalam Gereja Katolik, umat Allah dipahami sebagai persekutuan orang-orang yang
|
|
- Veronika Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Di dalam Gereja Katolik, umat Allah dipahami sebagai persekutuan orang-orang yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan orang beriman, mereka mengungkapkan imannya itu dalam ritus tertentu. Di dalam ritus itu, mereka mempunyai peranan masingmasing. Pembagian peranan inilah yang kemudian dikenal dalam Gereja dengan istilah imamat umum dan imamat khusus. Imamat umum dan imamat khusus ini tidak hanya berbeda hakikatnya tetapi juga dalam tingkatannya. Meskipun demikian, keduannya saling terarahkan karena berpartisipasi dalam satu imamat yang sama yakni Imamat Yesus Kristus. Hal ini karena Yesus Kristuslah yang mengaruniakan kedua bentuk imamat itu. Imam mendapat tempat khusus dalam Gereja karena ia dimeteraikan dengan Roh Kudus melalui Sakramen Tahbisan. Berkat tahbisan suci yang diterimanya, imam dipersatukan secara istimewa dengan Allah Tritunggal sehingga diberikan kuasa suci untuk memimpin dan melayani umat imami serta merayakan sakramen-sakramen Gereja. Di antara sakramen-sakramen Gereja, Ekaristi adalah sakramen yang sangat vital dalam kehidupan Gereja. Hal ini karena Gereja hidup dari dan untuk Ekaristi. Karena itu, Ekaristi menjadi sumber dan puncak kehidupan kristiani. Ekaristi juga adalah sumber dan puncak kehidupan imam. Ekaristi adalah alasan diadakannya Sakramen Imamat. Untuk itu, kehidupan dan karya seorang imam tak dapat dipisahkan dari Ekaristi karena hanya dalam dan melalui Ekaristilah, imam memperoleh semangat, kekuatan, dan inspirasi untuk menjalankan tugasnya di tengah dunia yang penuh dengan berbagai tantangan ini. Dari uraian di atas, kita dapat mengerti mengapa Gereja mengajarkan bahwa imamlah yang mempunyai wewenang untuk memimpin Ekaristi. Hal ini karena Gereja melihat
2 hubungan yang tak terpisahkan antara Ekaristi dan Imamat. Melalui Sakramen Tahbisan, imam diurapi dengan Roh Kudus dan Roh Kudus itulah yang memampukan imam untuk memimpin perayaan Ekaristi dalam pribadi/atas nama Kristus (in persona Christi). Berkat meterai Roh Kudus itu, imam dapat mengkonsekrir roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Untuk itu, imam hendaknya menghayati tugasnya yang mulia ini. Bahwasanya dalam perayaan Ekaristi, ia menghadirkan Kristus secara nyata. Karena itu ia harus menempatkan Kristus di garis depan sehingga Kristuslah yang menjadi pusat perayaan. Artinya, imam harus menyadari bahwa tindakannya adalah semata-mata in persona Christi sehingga yang ditampakkan dan diwartakan adalah Kristus sendiri dan bukanlah dirinya sendiri. Hanya dengan inilah ia menghayati jati dirinya sebagai imam Kristus. 5.2 Saran Berdasarkan uraian-uraian di atas yang menekankan hubungan mendalam antara Ekaristi dan Imamat, maka seorang imam pertama-tama harus menyadari dirinya bahwa ia adalah imam Tuhan. Imamatnya bukan berasal dari dirinya sendiri atau dari orang-orang di sekitarnya melainkan berasal dari Tuhan. Karena itu, hidup dan karya pelayanannya adalah untuk melayani Tuhan. Pelayanan seorang imam akan bermakna dan menghidupkan jika ia mengakarkan dirinya di dalam Tuhan. Tanpa Kristus, karya dan pelayanan seorang imam menjadi sia-sia dan bahkan imamatnya pun tidak berarti. Karya pelayanan pastoralnya pun akan menjadi kering. Di sini Ekaristi menempati tempat pertama dalam diri seorang imam. Ekaristi menjadi jantung hidup seorang imam karena Ekaristilah yang memberi semangat, kekuatan dan harapan baginya. Ekaristi adalah alasan diadakannya imamat. Tindakanya dalam pelayanan Ekaristi adalah tindakan in persona Christi. Karena itu, seorang imam harus menghayati Ekaristi dalam hidupnya dan merayakan-nya terus-menerus bagi kehidupannya dan kehidupan Gereja. Dengan penghayatan itu, ia akan menghadirkan Kristus sebagai sumber
3 dan puncak kehidupan umat beriman dan hidupnya sendiri. Buah penghayatannya yang mendalam terhadap Ekaristi itu akan nampak dalam karya pelayanan pastoralnya di mana ia akan sungguh-sungguh memberi diri kepada umat Allah yang dilayaninya. Dengan demikian, umat beriman akan sungguh mengalami kehadiran Tuhan dalam diri imamnya karena imam telah menghayati jati dirinya secara sungguh-sungguh sebagai pelayan Kristus. DAFTAR PUSTAKA ALKITAB
4 Lembaga Alkitab Indonesia, Alkitab, (Jakarta: LAI), 1994 DOKUMEN-DOKEMEN Konsili Vatikan II, Dekrit Tentang Pelayanan dan Kehidupan Para Imam, Presbyterorum Ordinis, (7 Desember 1965), dalam: R. Hardawiryana., penerj., Dokumen Konsili Vatikan II, KWI, (Jakarta: Obor, 1993), Konstitusi Dogmatis Tentang Gereja, Lumen Gentium, (21 November 1964), dalam: R. Hardawiryana., (penerj.), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Obor, 1993), Konstitusi Tentang Liturgi Suci, Sacrosanctum Concilium, (4 Desember 1963), dalam: R. Hardawiryana., (penerj.), Dokumen Konsili Vatikan II, (Jakarta: Obor, 1993) Kongregasi Untuk Para Imam, Direktorium Tentang Pelayanan Dan Hidup Para Imam, dalam: R. Hardawiryana., (penerj.), (Jakarta: Dopken KWI, 1996), Imam dan Milenium Ketiga, dalam: D. Gusti Bagus Kusumawanta, Pr dan Paulus Hidayat., (penerj.), (Yogyakarta: Kanisius, 2010) Kongregasi Untuk Pewartaan Injil, Pedoman Pastoral Untuk Para Imam Diosesan, dalam: J. Hadiwikarta., (Penerj.), (Jakarta, Dopken KWI, 1992) Yohanes Paulus II, Paus, Anjuran Apostolik, Pastores Dabo Vobis, (25 Maret 1992), Seri Dokumen Gereja, (Jakarta: DOKPEN-KWI, 1992), Ensiklik Ecclesia De Eucharistia, dalam: Anicetus B. Sinaga (Penerj.), Ekaristi Dalam Hubungannya Dengan Gereja, (Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI, April 2004), (Promulgator), Katekismus Gereja Katolik, dalam Herman Embuiru, (Penerj.), (Ende: Arnoldus, 1995), (Promulgator), Kitab Hukum Kanonik, dalam: V, Kartosiswoyo, (Penerj.), (Jakarta: Obor-Sekretariat KWI, 1996) Benedictus XVI, Paus, Anjuran Apostolik Pasca-Sinode, Sacramentum Caritatis, (22 Februari), Seri Dokumen Gereja, (Jakarta: KOMLIT-KWI, 2007) Konferensi Wali Gereja Indonesia, Iman Katolik, (Yokyakarta: Kanisius, 1996) KAMUS DAN ENSIKLOPEDI Heuken, A., Ensiklopedi Gereja, (Jakarta: Cipta Loka Caraka, 1991)
5 Poerdawarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989) Pringgodigdo, Ag., Cs., Ensiklopedi Umum, (Yogyakarta: Kanisius, 1990) O Collins, Gerald dan., Edward G. Farrugia, Kamus Teologi, dalam: Ignas Suharyo, (Penerj.), (Yogyakarta: Kanisius, 1995) BUKU-BUKU Bakker, A., Ajaran Iman Katolik 2, (Yogyakarta: Kanisius, 1998) Cahyadi, Krispurwana, Benediktus XVI, (Yogyakarta: Kanisius, 2010) Cantalamessa, Rainero, Ekaristi Gaya Pengudusan Kita, dalam: N. J. Boumans dan Bernad Boli Ujan, (Penerj.), (Ende: Nusa Indah, 1994) Darmawijaya, St., Citra Imam Satria Pinandita, (Yogyakarta: Kanisius, 1992) Dulles Avery, Model-Model Imamat Pelayanan, dalam: George Kircberger (Ed.), Norbet Jegalus dan Alex Armanjaya, (Penerj.), Gereja Dalam Perubahan, (Ende: Nusa Indah, 1992) Dunn, J. Patrick, Priesthood; A Re-examination of The Roman Catholic Theology Of The Presbyterate, (New York: Alba House, 1990) Goergen J, Donald, Imam Masa Kini, (Maumere: Ledalero, 2003) Groenen, C., Pengantar Ke Dalam Perjanjian Lama, (Yogyakarta: Kanisius, 1992) Heenan, Cardinal, Council And Clergy, (London: Geoffrey Chapman, 1966) Kirchberger, George, Allah Menggugat: Sebuah Dogma Kristiani, (Maumere: Ledalero, 2007) Leteng, Hubertus, Spiritualitas Imamat Motor Kehidupan Imam, (Maumere: Ledalero, 2003) Leu, Anselmus, Spiritualitas Imamat; Menghidupkan Kembali Spiritualitas Tahbisan, (Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama, 2004) McGrath, E. Alister, Sejarah Pemikiran Reformasi, dalam: Liem Sien Kie, (Penerj.), (Yogyakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2006) Martasudjita, E., Ekaristi; Tinjauan Teologis, Liturgis dan Pastoral, (Yogyakarta: Kanisius, 2005), Pengantar Liturgi; Makna, Sejarah dan Teologi Liturgi, (Yogyakarta: Kanisius, 1999)
6 , Sakramen-Sakramen Gereja, (Yogyakarta: Kanisius: 2003) Purwatma, M., Ekaristi Dalam Diskusi Ekumenis, dalam: Y. B. Prasetyantha, (Ed.), Ekaristi Dalam Hidup Kita, (Yogyakarta: Kanisius, 2008) Tisera, Quido, Imamat Yesus Kristus-Imamat Kita, (Malang: Dioma, 2003) Vanhoye, Albert, Kristus Imam Kita; Menurut surat Kepada Orang Ibrani, (Yogyakarta: Kanisius, 1987) Wolor, John, Menggugat Identitas Pastor; Umat Bertanya - Gereja Menjawab, (Jakarta: Prestasi Pustaka Kasih, 2009) MAJALAH DAN MANUSKRIP Majalah Liturgi Vol. 16. No. 1 Januari-Februari, (Jakarta: KOMLIT-KWI, 2005) Majalah Liturgi Vol. 16. No. 2 Maret-April, (Jakarta: KOMLIT-KWI, 2005) Majalah Liturgi Vol. 21. No. 6 November-Desember, (Jakarta: KOMLIT-KWI, 2010) Celma, Miguel, Perjanjian Lama Dan Ekaristi, (Bahan Seminar), (Penfui: Fakultas Filsafat Agama Unwira, 2004) Pakaenoni, Hironimus, Teologi Ekaristi, (Manuskrip), (Penfui: Fakultas Filsafat Agama Unwira, 2011)
BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Kristus. Sakramen-sakramen merupakan tahap paling konkret di mana
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Panggilan hidup manusia merupakan anugerah Allah. Manusia dipanggil untuk hidup bersama Allah. Konsekuensi praktis dari pandangan demikian mau melegitimasi karunia Allah sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi seorang murid Kristus memiliki jalan yang berbeda-beda. Panggilan itu ada dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang dipanggil untuk mencapai kesempurnaan hidup seperti Kristus. Panggilan untuk menjadi seorang murid Kristus memiliki jalan yang berbeda-beda. Panggilan
Lebih terperinciKESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO.
KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO. 29 (Sebuah Tinjauan Teologis) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. model harapan dalam terang Ensiklik Spe Salvi no.49 50, maka peneliti menemukan suatu
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pemikiran dan pemahaman-pemahaman dasar di atas akan Maria sebagai model harapan dalam terang Ensiklik Spe Salvi no.49 50, maka peneliti menemukan suatu kesimpulan
Lebih terperinciBAB IV JATI DIRI IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI MENURUT ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO.
BAB IV JATI DIRI IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI MENURUT ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO. 29 4.1 Gambaran Umum Ensiklik Ecclesia De Eucharistia 4.1.1 Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tanda nyata dari cinta Tuhan kepada manusia dinyatakan melalui sakramen-sakramen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanda nyata dari cinta Tuhan kepada manusia dinyatakan melalui sakramen-sakramen dalam Gereja. Melalui sakramen-sakramen dalam Gereja Tuhan hendak mencurahkan daya
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Adorasi Ekaristi Abadi yang dilakukan di Kapel Pradipa Kumara, Paroki Bunda
BAB V PENUTUP Pada bagian ini, akan disampaikan simpulan dan saran pastoral dari penulis. Adorasi Ekaristi Abadi yang dilakukan di Kapel Pradipa Kumara, Paroki Bunda Tujuh Kedukaan, Bandung (Paroki Pandu)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Harapan merupakan satu syarat yang sangat penting bagi hidup manusia. Tanpa harapan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harapan merupakan satu syarat yang sangat penting bagi hidup manusia. Tanpa harapan, seorang manusia tidak dapat berada. Manusia mengalami keberadaannya sebagai kerinduan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. perkawinan Katolik pada dasarnya bersifat atau berkarakter hakiki tak terputuskan (indissoluble).
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian yang telah ada, penulis sampai pada kesimpulan bahwa perkawinan Katolik pada dasarnya bersifat atau berkarakter hakiki tak terputuskan (indissoluble).
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Keluarga merupakan penanggungjawab utama kehidupan moral anak remaja. Tidak
BAB V PENUTUP 5.1Kesimpulan Keluarga merupakan penanggungjawab utama kehidupan moral anak remaja. Tidak ada pihak lain yang lebih bertanggungjawab daripada orangtua. Tugas ini bersifat primer danhanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa-bangsa lain di sekelilingnya. Bangsa-bangsa lain memuja banyak dewa, sedangkan Israel
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Israel adalah bangsa yang mengimani Allah secara istimewa dan terbedakan dari bangsa-bangsa lain di sekelilingnya. Bangsa-bangsa lain memuja banyak dewa, sedangkan
Lebih terperinciKONTRAK / RENCANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (MPK 103 / UNI
Hlm. 1 Dosen: KONTRAK / RENCANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (MPK 103 / UNI 612103; 3: 3-0) Semester Ganjil 2016-2017 Universitas Lampung http://staff.unila.ac.id/fxsusilo 1) F.X. Susilo Kantor:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keselamatan adalah bahwa Gereja hadir sebagai tanda sekaligus sarana yang mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak Konsili Vatikan II 1, Gereja mulai melihat adanya kemungkinan keselamatan dalam agama lain. Keselamatan ini tidak hanya merupakan kekecualian yang jarang terjadi,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Relevansi. Tak dapat dipungkiri, situasi yang dialami Petrus dan situasi saat sekarang
BAB V PENUTUP 5.1 Relevansi Tak dapat dipungkiri, situasi yang dialami Petrus dan situasi saat sekarang berbeda jauh.situasi saat ini sudah dipenuhi dengan berbagai kecanggihan dan teknologi yang dapat
Lebih terperinciKONTRAK / RENCANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (MPK 103 / UNI
KP hlm. 1 Dosen: KONTRAK / RENCANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK (MPK 103 / UNI 612103; 3: 3-0) Semester Genap Tahun Akademik 2013-2014 Universitas Lampung http://staff.unila.ac.id/fxsusilo 1)
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. yang tidak boleh dinaifkan. Sebagai amanat, maka suami-istri perlu menjalankannya. Sebab
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Persatuan hidup antara suami-istri merupakan anugerah sekaligus amanat dari Tuhan yang tidak boleh dinaifkan. Sebagai amanat, maka suami-istri perlu menjalankannya. Sebab Tuhan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Gereja merupakan bentuk konkrit dari misteri communio kasih Allah
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Gereja merupakan bentuk konkrit dari misteri communio kasih Allah Tritunggal. Communio kasih Trinitas merupakan model khas, khusus dan otentik dari relasi manusia Kristiani,
Lebih terperinciINTERNET SEBAGAI MEDIA PEWARTAAN KRISTUS DI TENGAH DUNIA PERSPEKTIF DEKRIT INTER MIRIFICA ART.13 KONSILI VATIKAN II
INTERNET SEBAGAI MEDIA PEWARTAAN KRISTUS DI TENGAH DUNIA PERSPEKTIF DEKRIT INTER MIRIFICA ART.13 KONSILI VATIKAN II SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Agama Universitas Katolik Widya Mandira Kupang
Lebih terperinciPendidikan Agama. Katolik IMAN DAN GLOBALISASI ( PEMBAHARUAN KONSILI VATIKAN II ) Modul ke: 12Fakultas Psikologi
Pendidikan Agama Modul ke: 12Fakultas Psikologi Katolik IMAN DAN GLOBALISASI ( PEMBAHARUAN KONSILI VATIKAN II ) Program Studi Psikologi Oleh : Drs. Sugeng Baskoro, M.M Sejarah Konsili Vatikan II Konsili
Lebih terperinciBAB II PROSES LITURGI SAKRAMEN REKONSILIASI DI GEREJA KATOLIK KELAHIRAN SANTA PERAWAN MARIA
BAB II PROSES LITURGI SAKRAMEN REKONSILIASI DI GEREJA KATOLIK KELAHIRAN SANTA PERAWAN MARIA Bab ini membahas konsep dan proses liturgi dalam sakramen rekonsiliasi. Tata cara sakramen rekonsiliasi telah
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan
KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian
Lebih terperinciKumpulan Soal Olimpiade Pengetahuan Iman Bidang Pembinaan Iman Keuskupan Bogor
Kumpulan Soal Olimpiade Pengetahuan Iman 2014 Bidang Pembinaan Iman Keuskupan Bogor Dalam rangka merayakan syukur atas penyelenggaraan Ilahi kepada Keuskupan Bogor maka Bidang Pembinaan Iman Keuskupan
Lebih terperinciHOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam
A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam Di masa sekarang ini banyak para novis dan seminaris yang mengabaikan satu atau lebih aspek dari latihan pembentukan mereka untuk menjadi imam. Beberapa
Lebih terperinciBAB II EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi
BAB II Modul ke: 03 EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI Fakultas MKCU Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id 1 A. Pengertian Ekaristi Istilah
Lebih terperinciLiturgi Anak yang Hidup
Liturgi Anak yang Hidup 50 Tahun Sacrosanctum Concilium Makasar, 16 Oktober 2013 RD.Sridanto Aribowo, MA.Lit Gereja yang Peduli kepada Anak Sejarah Gereja menunjukkan anak kerap menjadi subyek maupun obyek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri, sebagai seorang yang amat akrab dengannya, sebagai seorang yang bersatu erat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuhan menciptakan manusia sebagai pria dan wanita, dua pribadi yang memiliki kesepadanan satu terhadap yang lain. Antara pria dan wanita ada dorongan untuk saling membantu,
Lebih terperinciUNISITAS DAN UNIVERSALITAS KESELAMATAN YESUS DALAM KONTEKS PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA. Fabianus Selatang 1
UNISITAS DAN UNIVERSALITAS KESELAMATAN YESUS DALAM KONTEKS PLURALITAS AGAMA DI INDONESIA Fabianus Selatang 1 Abstrak Konsep keselamatan dalam Katolik jelas berbeda dengan pengertian keselamatan dalam agama-agama
Lebih terperinciDAFTAR ISI KONSILI VATIKAN II : SIDANG III (4 Desember 1965) KONSTITUSI SACROSANCTUM CONCILIUM TENTANG LITURGI SUCI PENDAHULUAN
DAFTAR ISI KONSILI VATIKAN II : 1662-1965 SIDANG III (4 Desember 1965) KONSTITUSI SACROSANCTUM CONCILIUM TENTANG LITURGI SUCI PENDAHULUAN BAB I : ASAS-ASAS UMUM UNTUK MEMBAHARUI DAN MENGEMBANGKAN LITURGI
Lebih terperinciKAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma
KAMIS DALAM PEKAN SUCI 1. Seturut tradisi Gereja yang sangat tua, pada hari ini dilarang merayakan misa tanpa umat. Misa Krisma 2. Pemberkatan minyak orang sakit dan minyak katekumen serta konsekrasi minyak
Lebih terperinciPendidikan Agama Katolik
Pendidikan Agama Katolik Modul ke: 03 EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro, M.M Pendahuluan Dalam suatu adegan yang mengharukan
Lebih terperinciBAB I MENGENAL GEREJA
BAB I MENGENAL GEREJA 1 STANDAR KOMPETENSI Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan ber-gereja sesuai dengan
Lebih terperinciSPIRITUALITAS EKARISTI
SPIRITUALITAS EKARISTI SUSUNAN PERAYAAN EKARISTI RITUS PEMBUKA LITURGI SABDA LITURGI EKARISTI RITUS PENUTUP RITUS PEMBUKA Tanda Salib Salam Doa Tobat Madah Kemuliaan Doa Pembuka LITURGI SABDA Bacaan I
Lebih terperinciUNIVERSALITAS EKARISTI. Tinjauan Teologis Atas Ciri Kosmik, Sosial dan Kulturalnya 1
Vol. 03, No. 01, Mei 2014, hlm. 51-62 UNIVERSALITAS EKARISTI Tinjauan Teologis Atas Ciri Kosmik, Sosial dan Kulturalnya 1 E.P.D. Martasudjita ABSTRACT: Question on universality of the Eucharist stems from
Lebih terperinciDAFTAR ISI KONSILI VATIKAN II : SIDANG III (4 Desember 1965) KONSTITUSI SACROSANCTUM CONCILIUM TENTANG LITURGI SUCI PENDAHULUAN
DAFTAR ISI KONSILI VATIKAN II : 1662-1965 SIDANG III (4 Desember 1965) KONSTITUSI SACROSANCTUM CONCILIUM TENTANG LITURGI SUCI BAB I : ASAS-ASAS UMUM UNTUK MEMBAHARUI DAN MENGEMBANGKAN LITURGI I. Hakekat
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Ada berbagai macam pengertian tentang sistem. Menurut Eka Iswandy, sistem merupakan kumpulan unsur yang saling melengkapi dalam mencapai suatu tujuan dan sasaran (Iswandy,
Lebih terperinciPendidikan Agama Kristen Protestan
Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 01Fakultas Psikologi GEREJA DAN HAKIKATNYA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Psikologi HAKEKAT GEREJA A.pengertian Gereja Kata Gereja berasal dari bahasa
Lebih terperinciTugas Agama. Mengapa Ekarisi menjadi pusat dan sumber liturgi Gereja Katolik?
Nama : Phoa, Wily Angpujana NIM : 4101412151 Fak/Jur: MIPA/Matemaika Tugas Agama Mengapa Ekarisi menjadi pusat dan sumber liturgi Gereja Katolik? Dalam Sacrosanctum Concilium (SC) (Konsitusi Tentang Liturgi
Lebih terperinciKISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS, KELASVIII TAHUN PELAJARAN
KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS, KELASVIII TAHUN PELAJARAN 2012 2013 Sekolah : SMP Bentuk soal : PG Mata Pelajaran : Agama Katolik Alokasi wkatu : 90 Menit Kurikulum acuan : KTSP No Standar
Lebih terperinciPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH EKARISTI TERHADAP PERKEMBANGAN HIDUP ROHANI MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA SEBAGAI CALON KATEKIS S K R I P S I Diajukan untuk
Lebih terperinci5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu.
TATA CARA dan URUTAN PERAYAAN EKARISTI: Bagian 1 : RITUS PEMBUKA Bertujuan mempersatukan umat yang berkumpul dan mempersiapkan umat untuk mendengarkan sabda Allah dan merayakan Ekaristi dengan layak. Ritus
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG
BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG Pada Bab ini, penulis akan menggunakan pemahaman-pemahaman Teologis yang telah dikemukakan pada
Lebih terperinciBAB IV HIERARKI DAN AWAM
1 BAB IV HIERARKI DAN AWAM STANDAR KOMPETENSI Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan ber-gereja sesuai
Lebih terperinciWritten by Tim carmelia.net Published Date
Pada masa akhir hidupnya, Paus Yohanes Paulus II menetapkan tahun Ekaristi yang dimulai pada bulan Oktober tahun 2004 sampai bulan Oktober tahun 2005. Hal ini menunjukkan suatu kecintaan yang luar biasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sakramen berasal dari bahasa Latin; Sacramentum yang memiliki arti perbuatan kudus 1. Dalam bidang hukum dan pengadilan Sacramentum biasanya diartikan sebagai barang
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA AGAMA KATOLIK 2 ROMBONGAN KELAS XI
LEMBAR KERJA SISWA AGAMA KATOLIK 2 ROMBONGAN KELAS XI 2 DI SUSUN OLEH: PETRUS FABER.S.S.Pd Untuk Kalangan sendiri SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 78 JAKARTA Jalan Bhakti IV/1 Komp. Pajak Kemanggisan
Lebih terperinciPENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
1 MODUL PERKULIAHAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK IMAN KATOLIK Fakultas Program Studi Tatap Muka Reguler Kode MK Disusun Oleh MKCU PSIKOLOGI 02 MK900022 Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Abstract Pada Bab
Lebih terperinciKELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1
1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keuskupan Surabaya. Menurut pernyataannya, jaman sekarang umat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Salah satu keprihatinan gereja pada jaman sekarang ini adalah pragmatisme. 1 Msgr. Vincentius Sutikno Wisaksono 2 pun juga beberapa kali menyatakan keprihatinan ini.
Lebih terperinciLITURGI ALLAH TRITUNGGAL
LITURGI ALLAH TRITUNGGAL Dr. Ignatius Eddy Putranto, OSC Kristianitas berpusat pada suatu peristiwa yang merupakan peristiwa keselamatan yang memuncak pada peristiwa Paskah. Peristiwa kehidupan Yesus yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN I. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN I. Latar Belakang Permasalahan Istilah sakramen sebenarnya tidak terdapat dalam Alkitab. Istilah ini berasal dari bahasa Latin sacramentum. Menurut etimologi, kata ini
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2
!!! DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 I. HAKEKAT, TUJUAN, DAN SPIRITUALITAS 3 II. ALASAN DAN DASAR 4 III. MANFAAT 5 IV. KEGIATAN-KEGIATAN POKOK 5 V. KEGIATAN-KEGIATAN LAIN 6 VI. ORGANISASI 6 VII. PENDAFTARAN
Lebih terperinci12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
Lebih terperinciUSAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO ANTONIUS JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA GONDANGWINANGUN KLATEN
USAHA MENEMUKAN MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN UMAT LINGKUNGAN SANTO ANTONIUS JOTON PAROKI SANTO YUSUF PEKERJA GONDANGWINANGUN KLATEN S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciDOKUMEN KONSILI VATIKAN II
DOKUMEN KONSILI VATIKAN II KATA PENGANTAR Ketua Presidium KWI Ketika persediaan buku Tonggak Sejarah Pedoman Arah, dokumen Konsili Vatikan II terbitan Departemen Dokumentasi dan Penerangan MAWI tahun 1983
Lebih terperinciMEWARTAKAN PEMBEBASAN KRISTUS (Telaah dari Perspektif Teologi Feminis) Oleh: Dr. Elisabeth Loghe Pati
MEWARTAKAN PEMBEBASAN KRISTUS (Telaah dari Perspektif Teologi Feminis) Oleh: Dr. Elisabeth Loghe Pati Abstraksi T ulisan ini menunjukkan bahwa kaum feminis (perempuan) mempunyai tugas untuk menjadi aktor
Lebih terperinciMENJADIKAN EKARISTI SEBAGAI PUNCAK DAN SUMBER KEHIDUPAN GEREJA
MENJADIKAN EKARISTI SEBAGAI PUNCAK DAN SUMBER KEHIDUPAN GEREJA Ignatius Loyola Madya Utama ABSTRACT: Members of the Catholic Church believe the Church s teaching on Eucharistic celebration as the summit
Lebih terperinciE. Pranawa Dhatu Martasudjita
Implementasi 50 Tahun Sacrosanctum Concilium di Gereja Katolik Indonesia 1 E. Pranawa Dhatu Martasudjita Abstract: Liturgical renewal has been the driving force of the renewal of the entire life of the
Lebih terperinci11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)
11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Tuhan Allah menyatakan diri sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,
Lebih terperinciBERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
FAKULTAS Semua FAKULTAS Program Studi Semua Program Studi BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Pendidikan Agama Katolik Kode Mata Kuliah : HUH1C2 SKS : 2 (dua) SKS Semester
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHASA JAWA DALAM PERAYAAN EKARISTI DI STASI SANTO FRANSISKUS XAVERIUS KEMRANGGEN, PAROKI SANTO YOHANES RASUL KUTOARJO S K R I P S I
PENGGUNAAN BAHASA JAWA DALAM PERAYAAN EKARISTI DI STASI SANTO FRANSISKUS XAVERIUS KEMRANGGEN, PAROKI SANTO YOHANES RASUL KUTOARJO S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciGAGASAN KONTEKSTUALISASI MODEL TERJEMAHAN DALAM PENGUATAN KATEKESE UMAT
GAGASAN KONTEKSTUALISASI MODEL TERJEMAHAN DALAM PENGUATAN KATEKESE UMAT Timotius Tote Jelahu STIPAS Tahasak Danum Pambelum Email: jelahu_timotius@yahoo.co.id Abstract: Originated from the Catholic Catechesis
Lebih terperinciSelama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap
Pengantar Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap tahunnya oleh seluruh umat katolik sedunia untuk menghormati Santa Perawan Maria. Bapa Suci
Lebih terperinciRes e n s i Bu k u. Resensi Buku 107
Res e n s i Bu k u Judul Buku : Christ in Practice: A Christology of Everyday Life Pengarang : Clive Marsh Penerbit : Darton, Longman and Todd, London, 2006 Halaman : xiii + 168 Who is Christ for us today?
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Nusa Tenggara Timur dikenal sebagai Propinsi yang memiliki penduduk mayoritas Kristen. Hampir seluruh Pulau yang terletak di Nusa Tenggara Timur, memiliki masyarakat
Lebih terperinciPROSES INKULTURASI LITURGI DI INDONESIA
PROSES INKULTURASI LITURGI DI INDONESIA E.P.D. Martasudjita Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Abstract: The problem of the process of liturgical inculturation has a special urgency
Lebih terperinciMEMBANGUN BONUM CONIUGUM DENGAN MEMBINA RELASI INTERPERSONAL DALAM HIDUP BERKELUARGA MENURUT KANON KITAB HUKUM KANONIK 1983 SKRIPSI
MEMBANGUN BONUM CONIUGUM DENGAN MEMBINA RELASI INTERPERSONAL DALAM HIDUP BERKELUARGA MENURUT KANON 1055 1 KITAB HUKUM KANONIK 1983 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Permasalahan. A.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1 A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Masalah Perjamuan Kudus merupakan salah satu ritual yang masih terpelihara dalam tradisi gereja hingga saat ini. Sebuah ritual jamuan makan roti
Lebih terperinciPENGHAYATAN SELIBAT IMAM SEBAGAI KESAKSIAN HIDUP DI ZAMAN SEKARANG
JURNAL TEOLOGI, Volume 06, Nomor 02, November 2017: 125-142 PENGHAYATAN SELIBAT IMAM SEBAGAI KESAKSIAN HIDUP DI ZAMAN SEKARANG Yohanes Hario Kristo Wibowo Abstrak: Celibacy as a living testimony calls
Lebih terperinciDAN BERSAMA ROHMU (Suatu Eksegese dan Katekese Liturgi)
DAN BERSAMA ROHMU (Suatu Eksegese dan Katekese Liturgi) Alfons N. Embu, S.Fil 1 Abstrak TPE has been renewed and changed. One of the reason is the change of the instruction of liturgy text translation
Lebih terperinciBERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
FAKULTAS Semua FAKULTAS Program Studi Semua Program Studi BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Pendidikan Agama Katolik Kode Mata Kuliah : HUH1C2 SKS : 2 (dua) SKS Semester
Lebih terperinciBAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA
BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan
Lebih terperinci1/14/2018 RUANG SAKRA. Paroki St. Odilia Citra Raya 14 Januari 2018 M.F. Dinar Ari Wijayanti. Dasar Biblis
RUANG SAKRA Paroki St. Odilia Citra Raya 14 Januari 2018 M.F. Dinar Ari Wijayanti Dasar Biblis 1 Kitab Nabi Yehezkiel 40:48 47:12 Bait Suci yang Baru Yesus Menyucikan Bait Allah RumahKu adalah Rumah Doa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesaksian serta pelayanan atau yang seringkali dikenal dengan koinonia, marturia dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya, gereja menangani permasalahan yang tidak sempit melainkan sangat luas. Dalam menjawab panggilannya bagi perbaikan kehidupan umat manusia,
Lebih terperinciTANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri
1 RITUS PEMBUKA PERARAKAN MASUK LAGU PEMBUKA TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Umat : Amin. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan
Lebih terperinciADORASI EKARISTI SEBAGAI USAHA UNTUK MENINGKATKAN SPIRITUALITAS UMAT DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI ADMINISTRATIF SANTO PAULUS PRINGGOLAYAN
ADORASI EKARISTI SEBAGAI USAHA UNTUK MENINGKATKAN SPIRITUALITAS UMAT DALAM HIDUP MENGGEREJA DI PAROKI ADMINISTRATIF SANTO PAULUS PRINGGOLAYAN S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Lebih terperinciRes e n s i Bu k u. Resensi Buku 109
Res e n s i Bu k u Judul : Gereja Misioner Yang Diterangi Sabda Allah Bersama Wilhelmus van der Weiden MSF Editor : Al. Bagus Irawan MSF Penerbit : Kanisius Tahun : 2011 Halaman : 352 Aku telah menetapkan
Lebih terperinciSakramen Tobat. Sebuah Refleksi Teologis
Sakramen Tobat Sebuah Refleksi Teologis 1. Pendahuluan Konsili Vatikan Kedua menyerukan revisi ritual dan formula Tobat agar menjadi lebih jelas mengungkapkan sifat dan efek dari sakramen tersebut (SC
Lebih terperinciGEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN
GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa
Lebih terperinciPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERANAN KATEKESE PERSIAPAN KOMUNI PERTAMA TERHADAP PENGHAYATAN EKARISTI BAGI ANAK-ANAK DI PAROKI HATI KUDUS YESUS LAKTUTUS, ATAMBUA-NTT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinci11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan
11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan
Lebih terperinciPASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana
PASTORAL DIALOGAL Erik Wahju Tjahjana Pendahuluan Konsili Vatikan II yang dijiwai oleh semangat aggiornamento 1 merupakan momentum yang telah menghantar Gereja Katolik memasuki Abad Pencerahan di mana
Lebih terperinciGEREJA MUSAFIR SEBAGAI ANTISIPASI HIDUP ESKATOLOGIS. Fabianus Selatang 1
GEREJA MUSAFIR SEBAGAI ANTISIPASI HIDUP ESKATOLOGIS Fabianus Selatang 1 Abstrak Tujuan tulisan ini ialah untuk menggali kekayaan kazanah teologi Katolik tentang Gereja secara khusus yang akan digali dalam
Lebih terperinciBUNDA MARIA SEBAGAI MODEL HARAPAN UMAT BERIMAN DALAM TERANG ENSIKLIK SPE SALVI NO PROPOSAL PENELITIAN
BUNDA MARIA SEBAGAI MODEL HARAPAN UMAT BERIMAN DALAM TERANG ENSIKLIK SPE SALVI NO.49-50 PROPOSAL PENELITIAN Diajukan Kepada Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Sebagai Sebagian Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Driyakara dalam buku Selibat Para Imam menyatakan bahwa manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Driyakara dalam buku Selibat Para Imam menyatakan bahwa manusia merupakan persoalan, suatu problem bagi dirinya sendiri. Maka tidak heran kalau sejarah umat
Lebih terperinciPEDOMAN DASAR DEWAN PAROKI Keuskupan Agung Jakarta
PEDOMAN DASAR DEWAN PAROKI Keuskupan Agung Jakarta 1 Agustus 2008 2 PENGANTAR Pedoman Dasar Dewan Paroki (PDDP) yang baru ini disusun untuk menggantikan PDDP 1998. Banyak hal baik tertuang dalam PDDP 1998
Lebih terperinciPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
USULAN MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG MAKNA SAKRAMEN EKARISTI DEMI PENGEMBANGAN IMAN PUTERA ALTAR KUASI PAROKI SANTO YUSUP BANDUNG, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciTAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH
TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH SOSIALISASI DALAM ARDAS KAJ UNTUK TIM PENGGERAK PAROKI KOMUNITAS DAN TAREKAT DIBAWAKAN OLEH TIM KERJA DKP GERAKAN ROHANI TAHUN KERAHIMAN DALAM ARDAS KAJ tantangan
Lebih terperinciSIKAP JEMAAT DALAM BERIBADAH
SIKAP JEMAAT DALAM BERIBADAH Ibrani 10:19-25 Tujuan : Agar jemaat mengerti sikap dalam beribadah yang berfokus pada Kristus dan karya- Nya serta bukan pada fenomena lahiriah saja. PENDAHULUAN: Seorang
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Peribadatan dalam gereja serta perayaan sakramen-sakramen adalah jembatan bagi warga jemaat untuk mengalami persekutuan dengan Tuhan dan seluruh warga jemaat. Sehingga
Lebih terperinciBAB III GEREJA DAN SAINS
BAB III GEREJA DAN SAINS Modul ke: Fakultas MKCU Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id 1 A. Gereja dan Sains GEREJA SAINS 2 B. Pengertian Gereja Kata 'ekklesia'
Lebih terperinciGARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP GBPP
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP GBPP 10.05.03 002 Revisi Ke 2 Tanggal 1 September 2015 Dikaji Ulang Oleh Ketua Program Studi Ilmu Gizi Dikendalikan Oleh GPM Disetujui
Lebih terperinciBiar Kanak-kanak datang kepada-ku : Evaluasi dan Refleksi Perayaan Ekaristi bersama Anak-anak (missis cum pueris)
Biar Kanak-kanak datang kepada-ku : Evaluasi dan Refleksi Perayaan Ekaristi bersama Anak-anak (missis cum pueris) oleh Bonifacius Hendar Putranto Ketua Sie Liturgi HSPMTB (2013 2016) Landasan dari Kitab
Lebih terperinciPerjamuan Kudus. Memperingati Kematian Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS
HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS GEREJA YESUS SEJATI Pusat Indonesia Jl. Danau Asri Timur Blok C3 number 3C Sunter Danau Indah Jakarta 14350 Indonesia Telp. (021) 65304150, 65304151 Faks. (021) 65304149 E-mail:
Lebih terperinciSAKRAMEN (Pertemuan keempat) Membandingkan pelaksanaan sakramen di berbagai gereja dengan pengajaran Alkitab (C.4)
SAKRAMEN (Pertemuan keempat) Membandingkan pelaksanaan sakramen di berbagai gereja dengan pengajaran Alkitab (C.4) Tujuan Pembelajaran Memahami makna sakramen Memahami batasan penetapan sakramen Memahami
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kurikulum : 2006 Jumlah Kisi-Kisi : 60 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NO KOMPETENSI DASAR
Lebih terperinciRINGKASAN SKRIPSI INKULTURASI MUSIK GAMELAN JAWA PADA MUSIK LITURGI DALAM EKARISTI DI GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS PUGERAN YOGYAKARTA
RINGKASAN SKRIPSI INKULTURASI MUSIK GAMELAN JAWA PADA MUSIK LITURGI DALAM EKARISTI DI GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS PUGERAN YOGYAKARTA Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciEkaristi Sumber Berbagi
Edisi 1 Juni 2013 Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus tahun C Bacaan Seminggu Minggu 2 Juni 2013 Kej 14:18-20 1 Kor 11:23-26 Luk 9:11b-7 Senin, 3 Juni 2013 Tb 1:3; 2:1a-8 Mrk 12:1-12 Selasa, 4 Juni 2013
Lebih terperinci