Profil Balai Wilayah Sungai Sumatera II DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)

Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi di kehidupan manusia. Itu terjadi dikarenakan proses alam dan tatanan

DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem *

NSPK Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

Sumatera Utara. Rumah Balai Batak Toba

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi Ketersediaan dan Kebutuhan Air Daerah Irigasi Namu Sira-sira.

BERITA RESMI STATISTIK

Lampiran 1. Data Luas Panen dan Produksi Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas

Lampiran 1 REALISASI DANA ALOKASI UMUM (DAU) KABUPATEN / KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA (Tabulasi Normal dalam Rupiah) TAHUN

Disampaikan Oleh: SAUT SITUMORANG Staf Ahli Mendagri Bidang Pemerintahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pariwisata dan kebudayaan merupakan salah satu sektor yang sangat potensial dan

SUATU TINJAUAN KEBIJAKAN ALOKASI BELANJA 3 (TIGA) BIDANG UTAMA (SOSIAL BUDAYA, INFRASTRUKTUR, EKONOMI) UNTUK 25 KABUPATEN DAN KOTA PADA RAPBD TA

BAB I PENDAHULUAN. Siklus pengelolaan keuangan daerah merupakan tahapan-tahapan yang

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2015

P E N G U M U M A N Nomor : /DBM-PE/ /2012

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Air dan sumber daya air merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA

Lampiran 1. Tabel Daftar Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA

PENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan

KAWASAN HUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada 6º LU 11º LS dan 95º BT - 141º BT, antara

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan penganggaran pada dasarnya mempunyai manfaat yang sama

BAB I PENDAHULUAN. persentasi uap air di udara semakin banyak uap air dapat diserap udara.

PENDAHULUAN. perairan darat yang sangat luas dibandingkan negara Asean lainnya. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman

RINCIAN LABUHANBATU UTARA TEBING TINGGI BATUBARA ASAHAN TANJUNG BALAI NAMA DAN TANDA TANGAN KPU PROVINSI

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. kewenangan dan tanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengurus rumah

Lampiran 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012

Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun

Yulianta Siregar Departemen electrical engineering University of North Sumatera Bali 28 Mei 2010

Sumber : Dinas Pertanian Sumatera Utara, 2010.

Lampiran 1 Daftar Kabupaten/ Kota, Sampel

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perencanaan pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) TAHUN 2015

RENCANA UMUM PENGADAAN MELALUI PENYEDIA DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II DESKRIPSI LOKASI PRAKTIK LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/ Dinas Pendapatan Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap

Tabel 1.1. Daftar Surplus/Defisit Laporan Realisasi APBD Kabupaten/Kota T.A (dalam jutaan rupiah)

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

BADAN PUSAT STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian memiliki beberapa sektor seperti peternakan, perikanan, perkebunan,

Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized. Public Disclosure Authorized

[LAPORAN TAHUNAN TKPSDA WILAYAH SUNGAI BELAWAN ULAR - PADANG TAHUN ANGGARAN 2016] 2016 KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan adalah hal yang sangat penting. Pada tahun 1950an, orientasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan manusia dalam menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan

PENDAHULUAN. banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada pada sektor

I. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan, dan perbaikan sarana irigasi. seluruhnya mencapai ± 3017 Ha di Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan P. Sei.

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1 Jadwal dan Waktu Penelitian

DAFTAR PENERIMA SURAT Kelompok I

BAB I PENDAHULUAN. dimana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Proyek Pengendalian Banjir Medan (Medan Flood Control Project) ini dimulai

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015

2.1 KEBIJAKAN RENCANA PENGEMBANGAN MENURUT RTRW. spasial dalam pengembangan wilayah dan kota yang dibentuk atas dasar kesepakatan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup maupun kesejahteraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. sejarah ekonomi dan selalu menarik untuk dibicarakan. Pengangguran adalah

Lampiran 1. Sampel. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Tanaman karet memiliki peranan yang cukup besar dalam kehidupan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi Lintang Utara,

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS

pemerintahan lokal yang bersifat otonomi (local outonomous government) sebagai

Lampiran 1. Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Buah Manggis Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Bagi Indonesia, kemiskinan sudah sejak lama menjadi persoalan

LAMPIRAN. Lampiran I JADWAL PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Produksi dari suatu usaha penangkapan ikan laut dan perairan umum sebahagian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1.1. Lokasi dan Keadaan Geografis

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, isi kebun di Indonesia adalah berupa tanaman buah-buahan,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu daerah irigasi di Sumatera Utara adalah Bendungan Namu Sira-sira.

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Lampiran 1. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun (%)

BAB III METODE PENELITIAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/ KOTA DI SUMATERA UTARA BERDASARKAN KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA MISKIN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CLUSTER SKRIPSI WIDYA REZA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Di Provinsi Sumatera Utara Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

BAB I PENDAHULUAN. kerja pengelolaan pemerintahan, Indonesia dibagi menjadi daerah kabupaten dan. sendiri urusan pemerintahan dan pelayanan publik.

bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan, SALINAN NOMOR 15 TAHUN 2017 Peraturan Gubernur sebagaimana dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki 34 provinsi yang kini telah tumbuh menjadi beberapa wacana

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RAPAT KOORDINASI PELAPORAN RENCANA AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI (PPK) B12 PEMERINTAH KOTATANJUNGBALAI TAHUN

Transkripsi:

Profil Balai Wilayah Sungai Sumatera II DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

DaftarIsi A. Informasi Umum 1 B. Potensi dan Prasarana Sumber Daya Air 1. Sungai 2 2. Danau 4 3. Bendungan 5 4. Irigasi 6 5. Rawa 9 6. Pantai 11 C. Pengembangan Sumber Daya Air 1. Pekerjaan 2008 12 2. Project Loan 18 3. Bandara Kualanamu 21 4. Pekerjaan yang Siap Diresmikan 23 Dokumentasi 24

InformasiUmum A Provinsi Sumatera Utara Terdapat 29 kabupaten dan kota di provinsi ini, yaitu: 1. Kabupaten Langkat 2. Kota Binjai 3. Kota Medan 4. Kabupaten Deli Serdang 5. Kabupaten Serdang Bedagai 6. Kabupaten Karo 7. Kota Tebing Tinggi 8. Kabupaten Batubara 9. Kabupaten Simalungun 10. Kabupaten Dairi 11. Kota Pematangsiantar 12. Kota Tanjung Balai 13. Kabupaten Asahan 14. Kabupaten Pakpak Bharat 15. Kabupaten Samosir 16. Kabupaten Toba Samosir 17. Kabupaten Labuhan Batu 18. Kabupaten Humbang Hasundutan 19. Kabupaten Tapanuli Utara 20. Kabupaten Tapanuli Tengah 21. Kota Sibolga 22. Kabupaten Padang Lawas Utara 23. Kota Padang Sidempuan 24. Kabupaten Tapanuli Selatan 25. Kabupaten Padang Lawas 26. Kabupaten Mandailing Natal 27. Kabupaten Angkola Sipirok* 28. Kabupaten Nias 29. Kabupaten Nias Selatan Posisi geografis Sumatera Utara terletak pada 1-4 LU 98 100 BT Luas wilayah provinsi Sumatera Utara 72.066,81 km² Jumlah Populasi 11.490.453 (2005) Topografi daerah umumnya terdiri dari dataran rendah pada pantai pada bagian Timur, berbukit-bukit dan pegunungan pada bagian tengah dan barat. Curah hujan antara 1.917 mm 3.884 mm, dengan rata-rata curah hujan tahunan 2.900 mm. Suhu berkisar 20,4 32,7 C dan kelembaban udara antara 82% - 94% 1

Potensi & PrasaranaSumber Daya Air B 1. SUNGAI Berdasarkan Permen PU No.11A Tahun 2006, Sumatera Utara memiliki 10 (sepuluh) Wilayah Sungai (WS) yaitu WS Alas-Singkil, WS Toba-Asahan, WS Bahbolon, WS Barumun-Kualuh, WS Batang Angkola-Batang Gadis, WS Batang Natal-Batang Batahan, WS Sibundong-Batang Toru, WS Belawan-Ular -Padang, WS Nias dan WS Wampu Besitang. Dari Kesepuluh WS tersebut 4 (empat) WS dikelola Pemerintah Pusat yang tanggung jawab pelaksanaan pengelolaannya berada pada Balai Wilayah Sungai Sumatera II. Keempatnya adalah WS Toba-Asahan WS Batang Angkola-Batang Gadis, WS Batang Natal-Batang Batahan dan WS Belawan-Ular -Padang. WS Belawan-Ular-Padang meliputi DAS Deli yang melintasi kota Medan, ibukota propinsi Sumatera Utara yang berpotensi rawan banjir, DAS Ular yang merupakan sumber air bagi areal persawahan Irigasi Sungai Ular seluar 19.000 Ha serta DAS Padang yang melintasi Kota Tebing Tinggi, kota berpenduduk padat dan rawan banjir. WS Toba-Asahan meliputi Danau Toba yang merupakan danau terbesar di tanah air dan obyek wisata yang termashur di mancanegara serta DAS Asahan yang merupakan sumber air bagi PLTA Asahan dan melintasi Kota Tanjung Balai yang berpenduduk padat. WS Bt. Angkola-Bt. Gadis meliputi DAS Bt. Angkola yang merupakan sumber air bagi daerah irigasi Paya Sordang seluar 4350 Ha serta daerah irigasi Batang Angkola seluar 7400 Ha dan DAS Batang Gadis yang merupakan sumber air bagi daerah irigasi Bt. Gadis seluas 6628 Ha. WS Bt. Natal-Bt. Batahan merupakan Wilayah Sungai Lintas Provinsi, terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Peta Wilayah Sungai Sumatera Utara 2

Potensi & PrasaranaSumber Daya Air B Prasarana Sungai 3

Potensi & PrasaranaSumber Daya Air B 2. DANAU Salah satu danau ternama di Indonesia terletak di Provinsi Sumatera Utara, yaitu Danau Toba. Danau ini merupakan danau terbesar di Indonesia Jumlah sungai yang masuk ke Danau Toba berjumlah 145 buah, sedangkan yang keluar dari Danau Toba hanya Sungai Asahan Perkiraan debit masuk ke Danau Toba Debit pada kondisi normal : 215,70 m³/s Debit pada kondisi banjir : 515,05 m³/s Perhitungan tersebut belum termasuk debit akibat direct rain fall dan dengan asumsi bahwa kondisi DAS Danau Toba adalah baik, dengan luas 364.854 Ha yang terdiri dari perairan Danau Toba 110.260 Ha dan daratan 254.594 Ha (data statistik Sumut, 1991). Namun kenyataannya berdasarkan kondisi sungai yang ada di atas diperkirakan 80% adalah kritis, dan diperkirakan debit yang masuk sekitar 70-80 m³/detik Danau Toba 4

Potensi & PrasaranaSumber Daya Air B 3. BENDUNGAN Data bendungan/embung di Sumatera Utara: No Lokasi/Kab Nama Bendungan Fungsi 1 Parapat Sigura-gura PLTA 1981 2 Sibolga Sipansihaporas 3 Parapat Siruar PLTA 2004 PLTA, air baku Tahun Daerah Tipe Panjang Tinggi Kapasitas Pemanfaatan Selesai Tangkapan Bendungan Bendungan Bendungan Tampung Irigasi Air Baku Konstruksi (Km 2 ) (m) (m) (m) (10 3 m 3 ) (Ha) l/det 1983 3.730 196 3.674 4 Parapat Tangga PLTA 1983 3.820 Gravity (PG) Gravity (PG) Gravity (PG) Arch (VA) Pengelola 173 46 81.000 0 Inalum 244 38 2.290 0 PLN 71 39 286.000 0 Inalum 125 82 71.000 0 Inalum Bendungan Siruar Bendungan Tangga 5

Potensi & PrasaranaSumber Daya Air B 4. IRIGASI Berikut adalah daerah irigasi Provinsi Sumatera Utara menurut Kepmen PU 390/KPTS/M/2007 tentang Penetapan status daerah irigasi yang pengelolaannya menjadi Wewenang dan tanggung jawab pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota No. Daerah Irigasi Jumlah DI Luas (Ha) A. KEWENANGAN PROPINSI 12 54.499 B. KEWENANGAN PROPINSI 64 78.168 C. KEWENANGAN KABUPATEN / KOTA 932 182.723 TOTAL 1.008 315.390 6

Potensi & PrasaranaSumber Daya Air B DAFTAR DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PUSAT No. Daerah Irigasi Lokasi Luas (Ha) Keterangan 1 Namu Sira-sira/paya Sordang Langkat 5.521 Lintas Kabupaten/Kota Binjai 779 2 Paya Sordang Kab. Tapanuli 4.350 3 Bandar Sidoras Kab. Deli Serdang 3.017 4 Perbaungan Kab. Serdang Bedagai 5.920 5 Sei Buluh Kab. Serdang Bedagai 4.020 6 Sei Belutu Kab. Serdang Bedagai 5.082 7 Kerasaan Kab. Simalungun 5.000 8 Perkotaan Kab. Asahan 3.457 9 Silau Bondo Kab. Asahan 3.231 10 Batang Ilung Kab. Tapanuli Selatan 4.194 11 Batang Gadis Kab. Mandailing Natal 6.628 12 Bulung Ihit Kab. Labuhan Batu 3.300 Lintas Kabupaten/Kota Dalam satu Kab./Kota Dalam satu Kab./Kota Dalam satu Kab./Kota Dalam satu Kab./Kota Dalam satu Kab./Kota Dalam satu Kab./Kota Dalam satu Kab./Kota Dalam satu Kab./Kota Dalam satu Kab./Kota Dalam satu Kab./Kota TOTAL 54.499 7

Potensi & PrasaranaSumber Daya Air B Tabel Prasarana Irigasi 8

Potensi & PrasaranaSumber Daya Air B 5. RAWA Gambaran secara menyeluruh mengenai potensi dan pengembangan daerah rawa dirangkum dalam pohon rawa, seperti berikut : 9

Potensi & PrasaranaSumber Daya Air B Prasarana rawa di BWS Sumatera II adalah sebagai berikut : 10

Potensi & PrasaranaSumber Daya Air B 6. PANTAI Garis pantai yang perlu segera ditangani sepanjang 15 Km yaitu Pantai Barus, Pantai Cermin, Pantai Sialang Buah, dan Pantai Sibolga. Terjadi abrasi pantai di Kab. Tapanuli Tengah sepanjang 2.750 m, yang sudah ditangani sepanjang 750 m dan yang belum ditangani sepanjang 2.000 m. Daerah yang dilindungi terdiri dari jalan raya sepanjang 10 Km dan permukiman seluas 4 Ha. Pada TA. 1996/1997 TA. 1997/1998 telah dilaksanakan pengamanan Pantai Barus sepanjang 2 Km, TA.1998/1999 sepanjang 1 Km, dan selesai pada TA. 1999/2000. Studi pengembangan dan pemanfaatan Sumber Daya Air yang telah dilaksanakan di WS dan Studi Pengamanan Pantai adalah Feasibility Study : Belawan-Padang (1992), Bah-Bolon (1980), Asahan(1990), Barumun-Kualuh (1982), Batang Gadis-Batang Toru (1979), Wampu-Besitang (1971), dan Pantai Barus (1989) Master Plan : Belawan-Padang (1992), Bah-Bolon (1980), Asahan (1990), Barumun- Kualuh (1982) Detail Desain : Belawan-Padang (1992), Bah-Bolon (1980), Pantai Barus (1995). Pantai Barus 11

PengembanganSumber Daya Air C 2. PROJECT LOAN A. MEDAN FLOOD CONTROL 18

PengembanganSumber Daya Air C 2. PROJECT LOAN B. PTSL II (IP- 505) JBIC LOAN 19

PengembanganSumber Daya Air C 2. PROJECT LOAN C. WATER RE- SOURCES EXIST- ING FACILITIES REHABILITATION AND CAPACITY IM- PROVEMENT PRO- JECT (IP-510) JBIC LOAN 20

PengembanganSumber Daya Air C 3. BANDARA KUALANAMU Maksud Manfaat Status KEBUTUHAN PROYEK Peningkatan Pengendalian Banjir Sungai Batugingging dan Sungai Kuala Namu, sepanjang 8,80 km beserta bangunan-bangunan pelengkapnya; Normalisasi jaringan drainase di sisi Utara Bandara, Sidourip-Durian - Pantai Labu, sepanjang 8,30 km, beserta bangunan-bangunan pelengkapnya; Pembersihan di beberapa tempat di jaringan drainase Ramonia Pantai Labu, sepanjang 3,00 km. No : mengatasi masalah drainase : menghasilkan suatu prasarana sumber daya air untuk pengendalian banjir dan genangan air : - Studi AMDAL - Proses pelelangan SID Jaringan Pembuang Sungai Pantai Labu sepanjang + 20 km Uraian Pekerjaan 1. SID Jaringan Pembuang Sungai Pantai Labu sepanjang ± 20 km. 2. Setting out dan Pemasangan Patok BM Sungai Batu Gingging untuk kebutuhan pembebasan tanah sepanjang 8,80 km 3. Pembebasan tanah Sungai Batu Gingging. Seluas 56.400 m2 4. Normalisasi Jaringan Pembuang Sungai Pantai Labu sepanjang - 20 km 5. Pembersihan di beberapa tern pat di jaringan drainase Ramonia sepanjang 3,00 km 6. Peningkatan dan Pcngendalian Banjir Sungai Batt! Gingging sepanjang 8,80 km Perkiraan Biaya (Rp) 500.000.000.00 100.000.000.00 5.640.000.000.00 12 240.000.000.00 288.000.000.00 77.760.000.000.00 TOTAL 96.528.000.000,00 KONDISI SAAT INI: Jaringan pengairan yang telah ada di sekitar rencana Bandara Kuala Namu adalah Sungai Ular, yang pada tahun 1994 telah ditingkatkan kapasitasnya menjadi 800 m3/det (Q-25 tahunan); Sungai Serdang, yang pada tahun 2005 telah ditingkatkan kapasitasnya menjadi 723 m3/det (Q-25 tahunan); Sungai Batugingging dan Sungai Kuala Namu, yang telah bertanggul, tetapi kapasitasnya masih belum memadai; Saluran Pembuang Ramonia Pantai Labu dan Saluran Pembuang Kemang, yang merupakan jaringan pembuang dari Irigasi Sungai Ular; Jaringan drainase sisi Selatan rencana Bandara, yaitu Drainase Kebun Kelapa Pasar-5 yang menyambung dengan drainase yang menyusur sisi Selatan di dalam area Bandara; Jaringan drainase sisi Utara rencana Bandara, yaitu saluran drainase yang menyusur dari Sidourip - Durian - Pantai Labu; Jaringan drainase sisi Selatan dan jaringan drainase Irigasi Sungai Ular dapat dimanfaatkan sebagai penampung aliran permukaan yang berasal dari sisi Selatan Bandara, dari daerah Lubuk Pakam, dan dari daerah Kualanamu Lokasi Bandara dan membuangnya ke Pantai Labu; Jaringan drainase sisi Utara dapat dimanfaatkan untuk menerima drainase yang berasal dari Bandara untuk selanjutnya dibawa dan dibuang ke laut (Pantai Labu). DATA TEKNIS Kualanamu merupakan daerah dataran, dengan ketinggian 2-7 m dpl. berada di antara Sungai Serdang dan Sungai Ular. mempunyai kemungkinan untuk terkena luapan air banjir dari sungai yang ada di sekitarnya atau kemungkinan genangan air sebagai daerah dataran rendah LOKASI kecamatan Beringin dan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang 21

PengembanganSumber Daya Air C 3. BANDARA KUALANAMU Kondisi Existing A B F E G A D C D B C Foto satelit E F G 22

PengembanganSumber Daya Air C 4. PEKERJAAN YANG SIAP DIRESMIKAN MEDAN FLOOD CONTROL 23

Dokumentasi Prasarana Air 1. BENDUNG IRIGASI BATANG ILUNG 2. BENDUNG IRIGASI BATANG GADIS 24

Dokumentasi Prasarana Air 3. BENDUNG KARET BANDAR SIDORAS 4. PERKUATAN TEBING SUNGAI 25

Dokumentasi Prasarana Air 5. DIVERTION STRUCTURE KANALISASI DELI-PERCUT (DILIHAT DARI HULU) 6. DIVERTION STRUCTURE KANALISASI DELI-PERCUT (DILIHAT DARI HULU) 26

Dokumentasi Prasarana Air 7. PEMBANGUNAN BOX CULVERT KANALISASI DELI-PERCUT 8. PERKUATAN TEBING KANALISASI DELI-PERCUT 27