BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk. orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Alat yang. yang diungkapkan oleh para ahli bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kata adalah unit terkecil di dalam bahasa yang mempunyai arti. Kata sering digunakan

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem komunikasi yang berfungsi sebagai pengantar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. di tulis oleh mahasiswa- mahasiswa di Cina yang berupa skripsi dan jurnal- jurnal

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, termasuk kehendak, harapan, keinginan dan hajat. Defenisi ini menekankan

BAB I PENDAHULUAN. manusia pasti membutuhkan bahasa sebagai alat berkomunikasi atau berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. lain berarti kita berkomunikasi dengan orang lain (Effendi,1995:1).

BAB I PENDAHULUAN. manusia bahasa memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang kegiatannya pasti

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Tanpa adanya bahasa, maka maksud atau pesan seorang manusia. tidak mungkin bisa disampaikan kepada manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Dalam berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. memfokuskan pada pola V lai V qu (V 来 V 去 ). Ia menuliskan data kata kerja. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kesalahan dalam berbahasa secara baik. yang banyak terjadi di tengah kaum awam ataupun di kalangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Fungsi bahasa adalah sebagai sarana komunikasi antara sesama, sarana

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II. KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelum :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa, karena bahasa merupakan suatu alat untuk menjalin komunikasi dalam

BAB II. Kajian tentang pola kalimat shi de sudah banyak diteliti di. Cina.Pola shi de sangat menarik minat para ahli bahasa.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Woodruff ( dalam Amin, 1987 ),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian peneliti sebelumnya:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Penulis mengambil beberapa jurnal, skripsi dan makalah yang berkaitan dengan kalimat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. lambang bunyi suara, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Ritonga,2002:1).

ABSTRAK. Kata kunci: kata ulang, kata kerja, penerjemahan, bahasa Mandarin, bahasa Indonesia. vii Universitas Kristen Maranatha

PENGGUNAAN METODE CARA BELAJAR SISWA AKTIF (CBSA) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain menggunakan bahasa lisan maupun bahasa tulis yang tujuannya

manusia, sebab bahasa adalah satu bentuk alat komunikasi yang menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain manusia selalu menggunakan

memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan perekonomiannya. Pertumbuhan perekonomian China yang

1. Latar Belakang Rumusan Masalah 3. Tujuan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture (dalam Nugroho dan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mempelajari Bahasa Tionghoa. Sub pokok bahasan dan rincian materi

ANALISIS PENERJEMAHAN KATA KERJA KALIMAT PASIF BAHASA MANDARIN KE DALAM BAHASA INDONESIA:

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dengan kata lain, tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dengan ragam bahasa adalah bentuk atau wujud bahasa yang ditandai oleh ciri-ciri

ANALISA KESALAHAN BUKU PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI-HARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Tinjauan pustaka terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal jurnal,

PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN ANGKATAN 2013 UNESA. jìu... DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA PRODI S1

BAB I PENDAHULUAN. individu, juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial di dalam

BAB I PENDAHULUAN. lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan

MR203 Bahasa Mandarin Pariwisata: S1, 2 sks, semester 3

Alrizni Nadia Febritianti Intan Yuniar Universitas Kristen Indonesia ABSTRACT

PERTUKARAN LETAK MORFEM DALAM KAMUS BAHASA CINA 规范汉语词典 (Gui Fan Han Yu Ci Dian) 汉语同素逆序词分析

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditemukan hasil yang sesuai dengan judul penelitian dan tinjauan pustaka.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ekonomi negaranya membuat bahasa Mandarin menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. negasi, baik yang berbahasa Mandarin ataupun yang berbahasa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu bahasa tidak terlepas dari pelafalan, kosakata, dan tata bahasa.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. skripsi yuènán xuéshēng hànyǔ bǔyǔ xí dé piān wù fēnxī (2005) dalam jurnal

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SMK BATIK 1 SURAKARTA

国家意识 生活经验 (Kesadaran bernegara, pengalaman hidup) 自然世界 儿歌 (Dunia alam nyanyian anak-anak)

BAB I PENDAHULUAN. ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Maksudnya adalah bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap. Oleh karena itu dapat disimpulkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN METODE BERCERITA MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHAFAL KOSAKATA BAHASA MANDARIN KELOMPOK B TK INDRIYASANA 3 SURAKARTA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL ANALISIS SINTETIK (SAS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HANZI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Beberapa penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh peneliti

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa. Setiap suku bangsa

BAB I PENDAHULUAN. system tulisan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2007: 90,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan

PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENGUASAI KOSAKATA BAHASA MANDARIN MELALUI METODE JIGSAW DAN RECITATION DI SMP DHARMA PANCASILA SURAKARTA

Analisa Kata Keterangan Tingkatan Dalam Bahasa Mandarin Dan Bahasa Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

METODE CERAMAH, BERKELOMPOK DAN LATIHAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN KELAS X DI SMK NEGERI 1 KARANGANYAR

UKBM BAHASA MANDARIN PEMINATAN MAN-3.1/4.1/1/1

BAB 1 PENDAHULUAN. sepuluh. Menurut Kridalaksana kelas kata terbagi sepuluh macam sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan

KONSTRUKSI KALIMAT KONTRAKSI DALAM BAHASA MANDARIN

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, sehingga interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat tidak

第一课打招呼 Pelajaran Pertama Menyapa

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lain atau bahasa kedua yang dikenal sebagai pengetahuan yang baru.

PEMBELAJARAN BAHASA CHINA DENGAN MODEL ACTIVE LEARNING DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA CHINA MELALUI KEGIATAN GUIDING DENGAN WISATAWAN BERBAHASA CHINA DI MUSEUM RADYA PUSTAKA

BAB I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user

UPAYA MENINGKATKAN MINAT PENDENGAR UNTUK MENDENGARKAN BAHASA MANDARIN MELALUI PROGRAM WO AI METTA DI RADIO METTA FM SURAKARTA

ANALISIS KESALAHAN TATA BAHASA MANDARIN PADA SIARAN ACARA SUNDAY MANDARIN DI RADIO PAS FM SOLO

Kesalahan Penggunaan Kata Keterangan Negasi 不 dan 没 dalam Kalimat Bahasa Mandarin pada Mahasiswa Angkatan 2013 Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Unesa

PENINGKATAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN DIRECT METHOD DI KELAS IV SD MARSUDIRINI SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Shēng De Hàn Yǔ Shēng Diào Jiāo Xué Yán Jiū (2011) ditemukan banyak pelajar

ABSTRAK. Kata kunci: Analisis kesalahan, suoyou, yiqie, tata bahasa Bahasa Mandarin. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. Zhao (1998) dalam jurnal yang berjudul 汉日语疑问代词的用法与比较 ( 上 )

ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 LAMONGAN TAHUN AJARAN SKRIPSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu alat komunikasi bagi manusia untuk menyampaikan sesuatu yang ada dalam pikiran manusia dan berinteraksi dengan orang lain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Menurut Oxford Learner's Pocket Dictionary (1991:233), language is the system of sounds and words used to express their thought and feelings. Yang diartikan sebagai suatu sistem bunyi dan kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan pikiran dan perasaan. Banyak pengertian tentang bahasa, namun intinya hampir sama yaitu sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi dengan orang lain. Oleh sebab itu bahasa sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Namun seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap negara mempunyai bahasa yang berbeda dan memiliki sistem tata bahasa dan pelafalan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem aturan tata bahasa dan pelafalannya masing-masing. Sesuai dengan perkembangan zaman, maka kebutuhan akan suatu bahasa yang sedang berkembang seperti bahasa Inggris, Jepang, Korea, Mandarin Jerman, Perancis, dan lain-lain sangatlah diperlukan. Di Indonesia penggunaan bahasa Mandarin menjadi hal yang sangat penting. Hal ini menyebabkan banyak bermunculan tempat-tempat kursus bahasa Mandarin. Terlebih lagi di sekolah-

sekolah saat ini sudah mulai mengembangkan bahasa Mandarin. Oleh karena itu, penguasaan akan bahasa Mandarin sangatlah diperlukan, agar kita tidak ketinggalan informasi. Setelah mengetahui arti bahasa, maka dalam berkomunikasi kita juga harus memperhatikan mengenai tata bahasa. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali menggunakan kata tidak baku dan menggunakan tata bahasa yang tidak beraturan dan kemudian hal itu lama-kelamaan menjadi hal yang biasa bagi kita. Tanpa kita sadari kita telah mengabaikan tata bahasa yang baik dan benar. Apalagi dalam belajar bahasa asing seperti bahasa Mandarin. Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Mandarin, kita dituntut untuk menggunakan tata bahasa yang baik dan benar. Karena jika kita salah menggunakan kata dan tidak memperhatikan sistem tata bahasanya, maka maknanya juga akan berbeda dengan apa yang kita maksudkan. Berbicara mengenai bahasa berarti juga berbicara mengenai tata bahasa. Setiap bahasa pasti memiliki tata bahasanya masing-masing sesuai dengan aturan tata bahasa. Menurut Purwadarminta (dalam Alwasilah, 1992:32), tata bahasa adalah pengetahuan atau pelajaran mengenai pembentukan kata-kata dan penyusunan kata-kata dalam kalimat. Francais (dalam Alwasilah, 1992:33) menurunkan pengertian tata bahasa menjadi 3 yaitu : (1) seperangkat pola formal dimana kata-kata dalam suatu bahasa disusun supaya menyampaikan makna-makna yang lebih luas, (2) cabang dari ilmu linguistik yang membahas pemerian, analisis, dan formulasi pola-pola formal dari bahasa, (3) etiket kebahasaan, maksudnya

tata bahasa sudah dibayangi norma-norma sosial, seringkali mendapat kesan baik dan buruk. Dengan demikian tata bahasa merupakan aturan formal dalam suatu bahasa mengenai pembentukan kata dan penyusunan kata dalam kalimat. Sehingga memiliki makna yang baik dan benar. Tata bahasa merupakan aturan - aturan yang digunakan dalam berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan maksud kita kepada orang lain. Bagian dari tata bahasa dalam bahasa Mandarin adalah morfem, kata, gabungan kata, dan kalimat. Bicara mengenai kata, dalam sistem tata bahasa mandarin kata dibagi menjadi dua jenis, yaitu kata konkrit dan kata abstrak. Kata konkrit atau 实词 (shí cí) adalah kata yang mempunyai arti konkrit yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat, sedangkan kata abstrak atau 虚词 (xū cí) adalah kata yang tidak mempunyai arti yang konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat, (Suparto, 2003:21). Yang termasuk dalam kata konkrit atau 实词 (shí cí) adalah : 1. Kata benda 2. Kata kerja 3. Kata kerja bantu 4. Kata sifat 5. Kata bilangan

6. Kata bantu bilangan 7. Kata ganti Sedangkan yang termasuk dalam kata abstrak 虚词 (xū cí) adalah : 1. Kata keterangan 2. Kata depan 3. Kata sambung 4. Partikel 5. Kata seru 6. Kata tiruan bunyi Dari pembagian jenis kata diatas peneliti tertarik untuk meneliti adverb atau yang disebut dengan kata keterangan. Salah satu kata keterangan dalam bahasa Mandarin adalah kata keterangan yang menyatakan nada atau intonasi yaitu kata 可 (kě). Kata keterangan atau adverb adalah kata yang memberi keterangan pada kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata bilangan, dan keseluruhan kalimat, (Keraf, 1984:71-72). Kata keterangan adalah kata yang biasa digunakan sebelum kata kerja dan kata sifat yang menyatakan waktu, tingkat, ruang lingkup, pengulangan, kepastian, kemungkinan, nada, dan lain-lain. Menurut Lyons, kata keterangan adalah kelas kata yang dipakai sebagai modifikator verba, adjektiva, atau adverbia lain atau

frase adverbial, (Lyons, 1995:319). Dengan demikian kata keterangan adalah kata yang dipakai untuk menerangkan kata kerja, kata sifat, kata keterangan yang lain dalam suatu kalimat. Kata keterangan dalam bahasa Mandarin diantaranya adalah menyatakan nada atau intonasi. Ada beberapa kata keterangan nada dalam bahasa Mandarin, yaitu : 可 (kě) 却 (què) 倒 (dào) 究竟 (jiū jìng ) 到底 (dào dǐ) dan lain-lain. Dalam penelitian ini peneliti akan membahas kata keterangan, yaitu kata keterangan nada 可 (kě). Dalam belajar bahasa Mandarin, khususnya pelajar asing umumnya hanya mengetahui bahwa kata 可 (kě) lebih sering digunakan sebagai kata dengan arti tetapi dalam suatu kalimat. Sebagai contoh : (1) 他 会 读 可 ( 是 ) 他 不 会 写 ta hui du Ke (shi) ta bu hui Xie. dia bisa membaca tetapi dia tidak bisa Menulis. Dia bisa membaca tetapi tidak bisa menulis. (2) 我 要 来, 可 ( 是 ) 有一点 晚 wo yao Lai, Ke (shi) You yi Wan. dian saya ingin Datang, tetapi Sedikit, agak Malam,terlambat. Saya ingi datang, tetapi sedikit terlambat. Pada kedua contoh kalimat di atas, kata 可 (kě) bermakna tetapi. Pada kalimat di atas kata 可 (kě) bisa digabung dengan kata 是 (shi) tanpa mengubah

arti kata 可 (kě) yang tetap memiliki arti tetapi. Selain itu, dalam kalimat bahasa Mandarin juga terdapat kata yang mengandung kata 可 (kě) dan diikuti dengan kata lain, tetapi membentuk suatu kata baru yang bersifat konkrit dan bisa berdiri sendiri. Sebagai contoh : 可以 (kě yǐ) yang berarti bisa, 可能 (kě néng) berarti mungkin, 可怜 (kě lián) berarti kasihan, 可爱 (ke ai) berarti lucu atau manis, 可可 (ke ke) berarti kakao, 可悲 (ke bei) berarti menyedihkan, dan sebagainya. Katakata di atas merupakan sebuah kata yang mempunyai arti yang konkrit dan bisa berdiri sendiri. Sebagai contoh : (3) 我 可以 说 汉语 Wo Ke yi Shuo Han yu. saya Bisa berbicara Bahasa mandarin. Saya bisa berbicara bahasa mandarin. (4) 他 这么 可怜 Ta Zhe me Ke lian. Dia begitu Kasihan. Dia begitu kasihan. Pada contoh kalimat di atas, kata 可以 (ke yi) berarti bisa dan 可怜 (ke lian) yang berarti kasihan mempunyai arti konkrit dan dapat berdiri sendiri. Namun ternyata kata 可 (kě) tidak hanya memiliki arti tetapi atau kata 可 (ke) yang diikuti kata lain menjadi sebuah kata lain dengan arti yang berbeda,

tetapi juga bisa digunakan sebagai kata keterangan yang menyatakan nada dalam kalimat bahasa Mandarin. Berikut ini adalah contoh-contoh kalimat yang menggunakan kata keterangan 可 (kě) dengan bentuk kalimat yang berbeda. Yang merupakan salah satu latar belakang yang membuat peneliti tertarik untuk menganalisis kata keterangan penegasan tersebut dalam penelitian ini. (5) 那本 书 可 便宜 了, 我 也 买 一本 去 N à běn Shū Kě pián yi Le Wǒ Yě Mǎi yī běn qù. It u murah (partikel) Saya juga Membel i pergi (kat a ban tu bila nga n ) buku kata ketera ngan Buku itu murah, saya juga pergi membelinya satu. (kata bantu bilangan) Pada kalimat diatas kata 可 (kě) berfungsi sebagai kata keterangan yang menegaskan kata sifat murah 便宜 (pián yi) yang terletak setelah kata 可 (ke) bukan menegaskan kata yang lain. (6) 这 次 他 可 好 了 Zhè Cì Tā Kě Hǎo le. ini, sekarang kali,urutan Dia Kata keterangan Kali ini dia bagus. (jurnal of jinan university, 2006 p. 103) baik,bagus (partikel)

Kata 可 (kě) dalam kalimat di atas menegaskan nada pada kata sifat baik 好 (hǎo) yang terletak setelah kata 可 (ke). Pada contoh kalimat (5) dan (6) di atas, kata keterangan 可 (kě) semuanya menekankan nada pada kata sifat yaitu kata 便宜 (pián yi) dan 好 (hǎo). Dengan munculnya kata keterangan 可 (kě) dalam kalimat bahasa Mandarin, maka pembaca akan mengetahui apa yang dimaksud oleh pembuat kalimat dan bagian mana yang dipertegas atau ditekankan dalam kalimat. (7) 可 我 敢 说 么? Ke Wo Gan Shuo Me? Benarbenar Saya Berani Berkata Apakah Apakah saya berani mengatakan? Pada contoh kalimat (7) di atas kata keterangan 可 (ke) terletak di awal kalimat. Kalimat di atas merupakan kalimat pertanyaan retorikal. Jadi, kata keterangan 可 (ke) juga bisa digunakan sebagai kalimat pertanyaan retorikal. (8) 我 可 不 是 开玩笑 wǒ Kě Bù Shì Kāi wán xiào Saya Kata keterangan Tidak Kata keterangan Bercanda Saya tidak bercanda.

Pada contoh (8) kata keterangan 可 (kě) diikuti kata negasi 不是 (bù shì) dan kata kerja 开玩笑 (kāi wán xiào). Pada kalimat di atas, kata keterangan 可 (kě) berfungsi menyatakan nada yang menegaskan tidak bercanda menyatakan bahwa saya benar-benar tidak bercanda. Kata keterangan 可 (kě) dalam kalimat bahasa Mandarin tidak bisa berdiri sendiri karena merupakan bagian dari kata abstrak atau 虚词 (shū cí), yang tidak mempunyai arti konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari suatu kalimat. Penggunaan kata keterangan 可 (kě) sangat membingungkan, karena kata keterangan 可 (kě) mempunyai banyak bentuk dalam kalimat. Kata keterangan 可 (kě) dalam sebuah kalimat bisa muncul di awal maupun di tengah kalimat. Dapat menegaskan kata benda, kata sifat, bahkan menegaskan kata keterangan lainnya. Dapat juga digunakan pada kalimat pernyataan, kalimat negasi, kalimat pertanyaan, bahkan kalimat pertanyaan yang bermakna retorikal. Keunikan dari kata keterangan 可 (kě) seperti yang telah diuraikan oleh peneliti diatas sangatlah menarik untuk diteliti agar pembelajar bahasa mandarin mudah membedakan kata 可 (ke) yang menyatakan nada dalam kalimat, dan dapat menggunakan kata keterangan 可 (ke) dalam kalimat. Penggunaan kata keterangan 可 (ke) jarang digunakan oleh pemula karena merasa sulit dan takut salah dalam penggunaannya. Pembelajar bahasa khususnya bahasa Mandarin sering melakukan kekeliruan dalam penggunaan kata keterangan

可 (k ě ). Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk meneliti penggunaan kata keterangan 可 (ke) agar pembelajar bahasa mandarin dapat mengetahui bagaimana penggunaannya dalam kalimat bahasa Mandarin. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan pada pendahuluan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk penggunaan kata keterangan 可 (kě) dalam kalimat bahasa Mandarin? 2. Apa fungsi kata keterangan 可 (kě) dalam kalimat bahasa Mandarin? 1.3 Tujuan Penelitian Dalam melakukan penelitian, setiap peneliti pasti mempunyai tujuan penelitian. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan bentuk penggunaan kata keterangan 可 (ke) dalam kalimat bahasa Mandarin. 2. Mendeskripsikan fungsi kata keterangan 可 (kě) dalam kalimat bahasa Mandarin.

1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.4.1 Manfaat Teoritis Adapun manfaat teoritis dari hasil penelitian ini adalah : Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan peneliti dan pembaca mengenai bahasa Mandarin khususnya mengenai kata keterangan 可 ( kě) dalam tata bahasa Mandarin. 1.4.2 Manfaat Praktis 1. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian di Fakultas Ilmu Budaya khususnya Departemen Sastra Cina. 2. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti-peneliti selanjutnya agar dapat digunakan sebagai bahan referensi. 3. Memberi informasi kepada masyarakat umum mengenai tata bahasa Mandarin khususnya mengenai kata keterangan 可 ( kě). 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Setiap penelitian pasti mempunyai batasan masalah untuk penelitian yang dilakukan agar penelitian tidak menyimpang dari permasalahan ataupun pokok bahasannya. Oleh sebab itu, sesuai dengan judul skripsi ini yaitu Penggunaan dan Fungsi Kata Keterangan 可 (kě) dalam Kalimat Bahasa Mandarin maka peneliti membatasi pokok pembahasannya hanya pada bentuk penggunaannya dalam

kalimat dan fungsi dari penggunaan kata keterangan 可 (kě) dalam kalimat bahasa Mandarin.