10/13/2015 HIGIENE KARYAWAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN

dokumen-dokumen yang mirip
CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

HIGIENE PEKERJA DALAM PENENGANAN PANGAN

Untuk menjamin makanan aman

MENERAPKAN HIGIENE SANITASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

terlebih dahulu isi daftar identitas yang telah disediakan. 2. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri tanda ( ) pada jawaban yang

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara kepada Konsumen Restoran X

Modul Pelatihan PEDOMAN PERSONAL HYGIENE

HIGIENE DAN SANITASI SARANA PP - IRT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ancaman penyakit yang berkaitan dengan higiene dan sanitasi khususnya

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian FORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) NASKAH PENJELASAN

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

LAMPIRAN ORGANISASI PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Hygiene dan sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikanfaktor

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

LEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN

Lembar Observasi. Hygiene dan Sanitasi Pedagang Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area di Kota Medan Tahun 2012

Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan No.36 Tahun 2009(2) menyebutkan. (promotif), pencegahan penyakit(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : HK

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada waktu dimekarkan Kabupaten Bone Bolango hanya terdiri atas empat

BAB II CUCI TANGAN PAKAI SABUN UNTUK CEGAH PENYAKIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

BAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri.

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

Lampiran 1. Daftar stan-stan yang ada di kantin SMP-SMA Karangturi. Jumlah stan di kantin SMP-SMA Karangturi Agustus 2008 Februari 2009:

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga dari hal-hal

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan standar.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

KOMPENSATORIS ANAK AUTIS

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

LAMPIRAN. Keadaan Kantin di FIP UPI Bumi Siliwangi

BAB IX SANITASI PABRIK

1 Universitas Kristen Maranatha

Mengapa disebut sebagai flu babi?

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

BAB I PENDAHULUAN. dapat melangsungkan kehidupan selain sandang dan perumahan. Makanan, selain mengandung nilai gizi, juga merupakan media untuk dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) untuk Industri Rumah Tangga

SATUAN ACARA PENYULUHAN 6 LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR

LEMBAR OBSERVASI ANALISIS

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012

Studi Kualitas Bakteriologis Peralatan Makan Pada Rumah Makan di Kota Makassar

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 236/MENKES/PER/IV/1997 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN MAKANAN JAJANAN

SAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) DIARE

TINJAUAN PUSTAKA Pangan Asal Hewan Keamanan Pangan Asal Hewan

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

PENGEMBANGAN PROSEDUR DAN LEMBAR KERJA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 : PENDAHULUAN. aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan lain yang

PANDUAN PENGGUNAAN APD DI RS AT TUROTS AL ISLAMY YOGYAKARTA

STUDI KANDUNGAN BAKTERI Salmonella sp. PADA MINUMAN SUSU TELUR MADU JAHE (STMJ) DI TAMAN KOTA DAMAY KECAMATAN KOTA SELATAN KOTA GORONTALO TAHUN 2012

LAPORAN TETAP HYGIENE SANITASI DAN KEAMANAN INDUSTRI PANGAN UJI PENGARUH SANITASI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN TANGAN PEKERJA

DIREKTORAT INSPEKSI DAN SERTIFIKASI OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK DAN PRODUK KOMPLEMEN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Lampiran 1. Kuesioner Higiene Perorangan Pedagang KUESIONER

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum. Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan yang benar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,

Keberadaan mikroorganisme patogen pada makanan umumnya tidak menyebabkan perubahan fisik

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN...

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

BAB 2. Tinjauan Teori. yang menyebabkan infeksi didapat dari orang lain (pasien, tenaga

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI PENGOLAHAN DODOL SALAK Berdasarkan Kepmenkes RI No.942/SK/VII/2003

ANALISA SANITASI DAN HIGIENE PENYAJIAN MAKANAN DI KANTIN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

TITIS SARI KUSUMA 08/01/2015 1

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan. membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia

Pelaksanaan Kegiatan UKS No. Dokumen No. Revisi : Tanggal Terbit Halaman :

LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

KUESIONER PENGAMATAN FAKTOR RISIKO CEMARAN MIKROBA PADA PENJAMAH MAKANAN DI KANTIN SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan, dan keturunan. Berdasarkan ke empat faktor tersebut, di negara yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

HIGIENE DAN SANITASI NASI TEMPE PENYET PEDAGANG KAKI LIMA JALAN KARANGMENJANGAN SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan derajat kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Limba U I Kec. Kota Selatan Kota Gorontalo. Pasar sental Kota Gorontalo

LINDUNGILAH KELUARGA ANDA DARI PENULARAN BATUK DAN FLU DENGAN ETIKA BATUK YANG BAIK DAN BENAR

DAFTAR TILIK CUCI TANGAN MEDIS

BAB III METODE PENELITIAN

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

Pengendalian infeksi

~ Kepada Para Lembaga Penerima Trainee & Trainee Praktek Kerja dari Luar Negeri ~

PBKP KANTIN SEKOLAH. Piagam Bintang Keamanan Pangan Kantin Sekolah Jakarta: Direktorat SPKP, Deputi III, Badan POM RI, 2012

Tabel Frekuensi. Lampiran 1. Hasil Uji Statistik. 1. Jenis Kelamin. Cumulative Percent. Frequency Percent Valid Percent. Valid L

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion


Transkripsi:

HIGIENE KARYAWAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN Jur. Tek. Industri Pertanian FTP-UB Higiene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan berbagai usaha untuk mempertahankan atau untuk memperbaiki kesehatan Karyawan terutama yang bekerja langsung dengan bahan pangan atau pangan dapat mencemari bahan pangan atau pangan tesebut, baik berupa cemaran fisik, kimia maupun biologis. Oleh karena itu, kebersihan karyawan dan higiene karyawan merupakan salah satu hal yang sangat penting yang harus diperhatikan industri pangan agar produk pangannya bermutu dan aman untuk dikonsumsi. 1

Karyawan yang memakai perhiasan saat bekerja mungkin saja dengan tidak sengaja perhiasannya jatuh ke dalam pangan, misalnya kalungnya putus dan manikmaniknya jatuh tersebar ke dalam pangan. Hal ini dapat menimbulkan bahaya fisik bagi konsumennya. Oleh karena itu untuk menghindari hal ini, karyawan hendaknya tidak memakai perhiasan pada saat dia sedang bekerja dengan pangan. Bagaimana Karyawan dapat Mencemari Pangan? Karyawan yang sedang mengidap penyakit menular yang bekerja langsung dengan pangan dapat menularkan penyakitnya melalui pangan. Oleh karena itu, karyawan yang sedang sakit jangan ditugasi pekerjaan yang berhubungan langsung dengan pangan. penyakit tifus penyakit disentri penyakit kuning atau hepatitis A penyakit tenggorokan penyakit batuk dan flu penyakit kulit (kudis, gatal-gatal) Beberapa penyakit menular yang mikrobanya dapat mencemari pangan adalah: 2

Demikian juga karyawan yang baru sembuh dari penyakit menular mungkin saja masih membawa mikroba patogen yang dapat menular melalui pangan. Oleh karena itu karyawan yang baru sembuh dari penyakit menular hendaknya untuk sementara diberi pekerjaan lain yang tidak berhubungan langsung dengan pangan. Mikroba pembusuk atau penyebab penyakit yang mencemari pangan dapat berasal dari tubuh karyawan terutama tangan, kuku, rambut, mulut, hidung dan bagian lainnya. Oleh karena itu, bagianbagian tubuh ini hendaknya dipertahankan selalu bersih dan ditutup agar tidak kontak dengan pangan. Karyawan disarankan melakukan tes kesehatan terutama tes darah dan pemotretan rontgen pada dada untuk melihat kesehatan paru-paru dan saluran pernafasannya. Tes kesehatan tersebut sebaiknya diulang setiap 6 bulan sekali. 3

a. Karyawan harus selalu menjaga kebersihan badannya b. Karyawan seharusnya mengenakan pakaian kerja/celemek lengkap dengan penutup kepala, sarung tangan, dan sepatu kerja. Pakaian dan perlengkapannya hanya dipakai untuk bekerja. c. Karyawan harus menutup luka dengan perban. d. Karyawan harus selalu mencuci tangan sebelum memulai kegiatan mengolah pangan, sesudah menangani bahan mentah, atau bahan yang kotor, dan sesudah keluar dari toilet Kebersihan Karyawan Cara higiene karyawan yang baik adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah tercemarnya pangan oleh campuran fisik, kimia maupun biologis dari tubuh karyawan. Upaya yang dapat dilakukan adalah memupuk kebiasaan karyawan yang baik dan melatih karyawan untuk meninggalkan kebiasaan karyawan yang buruk CARA HIGIENE KARYAWAN YANG BAIK Selalu membersihkan diri (mencukur rambut, kumis atau jenggot, mandi, kuku) sebelum bekerja Selalu bekerja dengan penuh perhatian (tidak berbicara dan tidak mengunyah pangan atau merokok sambil bekerja) Selalu menjaga lingkungan kerjanya tetap bersih Kebiasaan karyawan yang baik 4

Penggunaan make up dan deodorant yg berlebihan harus dihindari. Perhiasan dan aksesori dilepas sebelum pekerja memasuki daerah pengolahan makanan. Celemek harus bersih dan tidak boleh digunakan sebagai lap tangan Celemek harus ditanggalkan bila pekerja meninggalkan ruang pengolahan Pekerja juga harus menggunakan sepatu yg bersih, dan sebaiknya sepatu boot Pekerja yg berambut panjang harus mengikat rambutnya dan disarankan mengunakan topi atau hairnet. Tidak mencicipi atau menyentuh makanan dengan tangan atau jari. Gunakan sendok bersih, spatula, atau penjepit. Jangan sekali-sekali duduk diatas meja kerja. Meludah di mana saja (ludah merupakan sumber mikroba yang dapat mencemari pangan). Berbicara sambil bekerja (disamping dapat mengganggu pekerjaan, berbicara juga dapat mencemari pangan) Bersin dan batuk di depan pangan (semburan bersin atau batuk yang penuh mikroba dapat mencemari pangan) Mengunyah pangan atau merokok sambil bekerja Memakai perhiasan pada saat sedang bekerja dengan pangan Kebiasaan karyawan yang buruk 5

Pencucian tangan merupakan hal pokok yg harus dilakukan oleh pekerja yg terlibat dalam penangan pangan. Terbukti cukup efektif dalam upaya mencegah kontaminasi dalam makanan. Frekuensi pencucian tangan harus disesuaikan dengan kebutuhan, dilakukan setiap saat setelah tangan menyentuh bendah-bendah yg dapat menjadi sumber kontaminan. A. Mencuci Tangan 1. Membasahi tangan dengan ai mengalir dan menggunakan sabun 2. Menggosok tangan secara menyeluruh selama sekurang-kurangnya 20 detik, pada bagianbagian meliputi punggung tangan, telapak tangan, sela-sela jari, dan bagian di bawah kuku. 3. Mengunakan sikat kuku untuk membersihkan sekeliling dan bagian di bawah kuku. 4. Pembilasan dengan air mengalir 5. Pengeringan dengn tissue atau lab kering 6. Menggunakan alas tissue untuk mematikan tombol atau kran air dan membuka pintu ruangan. Langkah-langkah mencuci tangan 6

Mechanized hand washer. Fasilitas yg diperlukan untuk pencucian tangan yag memadi adalah bak cuci tangan yg dilengkapi dengan saluran pembuangan tertutup, kran air panas, sabun, dan handuk/tissue atau mesin pengering. Bak pencucian tangan terpisah dengan bak pencucian peralatan dan preparasi bahan. Satu bak pencucian tangan maksimal untuk 10 orang karyawan dan diletakkan sedekat mungkin dengan tempat kerja. Higiene karyawan yg terlibat dalam pengolahan makanan akan dapat tercapai apabila dalam diri pekerja tertanam pengertian tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri. Karyawan harus selalu dilatih untuk menumbuhkan kebiasaan tersebut melalui serangkaian pelatihan, kursus, pemasangan poster, tulisan dan gambar-gambar di lingkungan kerja. 7

Mikroorganisme yang sering terdapat pada kulit adalah bakteri pembentuk spora dan Staptylococeus sp; sedangkan pada rambut sering terdapat kapang. Suatu penelitian menunjukkan bahwa 43 sampai 97 persen pegawai yang bekerja pda berbagai industri pengolahan pangan merupakan pembawa Staptylococeus sp; Coliform sp. dan enterococcus sp. pada tangannya. Untuk menguji tingkat kontaminasi dari pekerja dapat dilakukan dengan metode agar kontak (metode Rodac). Uji Kontaminasi Pekerja 8

Terima kasih 9