Nama/NIM Kelas Tugas : Dyonisius H S Jewaru/11.6631 : 3SE4 I-O Contoh : MODEL TABEL I-O TIGA SEKTOR Kuadran pertama: Menunjukkan arus barang dan jasa yang dihasilkan dan digunakan oleh sektor-sektor tertentu (sebagai input antara) dalam suatu perekonomian; - Menunjukkan distribusi penggunaan barang dan jasa untuk suatu proses produksi. Transaksi yang digambarkan dalam kuadran ini disebut transaksi antara/permintaan antara. Kuadran kedua: Menunjukkan permintaan akhir (final demand), yaitu penggunaan barang dan jasa bukan untuk proses produksi. Kuadran ketiga: Memperlihatkan input primer sektor-sektor produksi.
Jawab: 1. Buatlah Struktur Input (Komponen)! Sektor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Total 210 490879,660 387251,332 2128143,927 88893,503 578441,811 730934,638 398425,512 352188,048 533115,852 5688274,283 Persentase 8,63% 6,81% 37,41% 1,56% 10,17% 12,85% 7,00% 6,19% 9,37% 100,00% Cat: 210= Total input Dari tabel diatas maka dapat ditarik analisis : Sektor 3 (Singkong) merupakan sektor yang menggunakan input terbesar diantara sektorsektor lainnya. Artinya, sektor ini merupakan sektor pengguna barang dan jasa terbesar dalam proses produksinya. Sektor ini memberi kontribusi sebesar 37.41% dari total input seluruh sektor atau sekitar Rp 2,128,144 Milyar. Sektor 4 (Kentang) merupakan sektor yang menggunakan input terkecil diantara sektorsektor lainnya. Artinya, sektor ini merupakan sektor pengguna barang dan jasa paling sedikit dalam proses produksinya. Sektor ini memberi kontribusi sebesar 1.56% dari total input seluruh sektor atau sekitar Rp 88,894 Milyar. 2. Buatlah Strutur / Alokasi Permintaan (Demand) Berikut merupakan alokasi Permintaan Antara, Permintaan Akhir, dan Total Permintaan (Permintaan antara + Permintaan akhir) Tabel alokasi Permintaan Antara 180 364,544 274,600 1,473,535 61,341 49,460 42,061 146,482 282,863 116,497 2,811,383 (Permintaan Antara) Persentase 12.97% 9.77% 52.41% 2.18% 1.76% 1.50% 5.21% 10.06% 4.14% 100.00% Dari tabel Permintaan Antara diatas dapat ditarik analisis : Sektor 3 (Singkong) menjadi sektor yang paling besar kontribusinya pada Permintaan Antara dibanding sektor-sektor lainnya. Artinya, sektor ini merupakan sektor paling banyak diminati sebagai bahan baku (output antara) untuk diolah lagi menjadi produk lain oleh produsen berikutnya. Sektor ini memberi kontribusi yang sangat besar yakni 52.41% dari total Permintaan Antara atau sekitar Rp 1,473,536 Milyar. Sektor 6 (Kacang Tanah) menjadi sektor yang paling kecil kontribusinya pada Permintaan Antara dibanding sektor-sektor lainnya. Artinya, sektor ini merupakan sektor paling sedikit diminati sebagai bahan baku (output antara) untuk diolah lagi menjadi produk lain oleh
produsen berikutnya. Sektor ini member kontribusi yang sangat kecil yakni 1.50% dari total Permintaan Antara atau sekitar Rp 42,061 Milyar. Tabel alokasi Permintaan Akhir 309 266,462 200,935 1,727,646 27,553 528,981 195,308 187,960 137,774 444,404 3,717,023 (Permintaan Akhir) Persentase 7.17% 5.41% 46.48% 0.74% 14.23% 5.25% 5.06% 3.71% 11.96% 100.00% Dari tabel Permintaan Akhir diatas dapat ditarik analisis : Sektor 3 (Singkong) menjadi sektor yang paling besar kontribusinya pada Permintaan Akhir dibanding sektor-sektor lainnya. Artinya, sektor ini merupakan sektor paling banyak diminati untuk dikonsumsi langsung (output akhir) oleh para konsumen akhir. Sektor ini memberi kontribusi yang besar yakni 46.48% dari total Permintaan Akhir atau sekitar Rp 1,727,646 Milyar. Sektor 4 (Kentang) menjadi sektor yang paling kecil kontribusinya pada Permintaan Akhir dibanding sektor-sektor lainnya. Artinya, sektor ini merupakan sektor paling sedikit diminati untuk dikonsumsi langsung (output akhir) oleh para konsumen akhir. Sektor ini memberi kontribusi yang sangat kecil yakni 0.74% dari total Permintaan Akhir atau sekitar Rp 27,553 Milyar. Tabel alokasi Total Permintaan 310 631,006 475,535 3,201,181 88,894 578,442 237,369 334,441 420,638 560,901 6,528,406 (Total Permintaan) Persentase 9.67% 7.28% 49.03% 1.36% 8.86% 3.64% 5.12% 6.44% 8.59% 100.00% Dari tabel Total Permintaan diatas dapat ditarik analisis : Secara agregatif, sektor 3 (Singkong) menjadi sektor yang paling besar kontribusinya pada Total Permintaan (Permintaan Antara + Permintaan Akhir) dibanding sektor-sektor lainnya. Artinya, sektor ini merupakan sektor paling banyak diminati baik untuk dikonsumsi langsung oleh konsumen maupun sebagai bahan baku (output antara) untuk diolah lagi menjadi produk lain oleh produsen berikutnya. Sektor ini memberi kontribusi yang sangat besar yakni 49.03% dari Total Permintaan atau sekitar Rp 3,201,181 Milyar. Secara agregatif, sektor 4 (Kentang) menjadi sektor yang paling kecil kontribusinya pada Total Permintaan (Permintaan Antara + Permintaan Akhir) dibanding sektor-sektor lainnya. Artinya, sektor ini merupakan sektor paling sedikit diminati baik untuk dikonsumsi langsung oleh konsumen maupun sebagai bahan baku (output antara) untuk
diolah lagi menjadi produk lain oleh produsen berikutnya. Sektor ini memberi kontribusi yang kecil yakni 1.36% dari Total Permintaan atau sekitar Rp 88,894 Milyar. 3. Struktur / Alokasi Penyediaan (Supply) Berikut merupakan alokasi Penyediaan Barang dan Jasa dari Dalam Negeri (PDN), Penyediaan Barang dan Jasa dari Luar Negeri (Import) dan Total Penyediaan (PDN + Import) Penyediaan Barang dan Jasa dari Dalam Negeri (PDN) 509 + 600 602,839 399,492 2,624,792 88,894 578,442 223,080 285,290 352,188 533,257 5,688,274 (PDN) Persentase 10.60% 7.02% 46.14% 1.56% 10.17% 3.92% 5.02% 6.19% 9.37% 100.00% Dari tabel Penyediaan Barang dan Jasa dari Dalam Negeri (PDN) diatas dapat ditarik analisis : Sektor 3 (Singkong) menjadi sektor yang paling besar kontribusinya pada Penyediaan Barang dan Jasa dari Dalam Negeri (PDN) dibanding sektor-sektor lainnya. Artinya, di dalam negeri sektor ini merupakan sektor paling banyak menghasilkan hasil produksi. Sektor ini memberi kontribusi yang besar yakni 46.14% dari total Penyediaan Barang dan Jasa dari Dalam Negeri (PDN) atau sekitar Rp 2,624,792 Milyar. Sektor 4 (Kentang) menjadi sektor yang paling kecil kontribusinya pada Penyediaan Barang dan Jasa dari Dalam Negeri (PDN) dibanding sektor-sektor lainnya. Artinya, di dalam negeri sektor ini merupakan sektor paling sedikit menghasilkan hasil produksi. Sektor ini memberi kontribusi yang kecil yakni 1.56% dari total Penyediaan Barang dan Jasa dari Dalam Negeri (PDN) atau sekitar Rp 88,894 Milyar. Penyediaan Barang dan Jasa dari Luar Negeri (Import) 409 (Import) 28,167 76,043 576,388 0 0 14,288 49,151 68,450 27,644 840,132 Persentase 3.35% 9.05% 68.61% 0.00% 0.00% 1.70% 5.85% 8.15% 3.29% 100.00% Dari tabel Penyediaan Barang dan Jasa dari Luar Negeri (Import) diatas dapat ditarik analisis : Sektor 3 (Singkong) menjadi sektor yang paling besar kontribusinya pada Penyediaan Barang dan Jasa dari Luar Negeri (Import) dibanding sektor-sektor lainnya. Artinya, sektor ini merupakan sektor paling banyak diimpor dari luar negeri. Sektor ini memberi kontribusi yang besar yakni 68.61% dari total Penyediaan Barang dan Jasa dari Luar Negeri (Import) atau sekitar Rp 576,388 Milyar.
Sektor 4 (Kentang) dan sektor 5 (Holtikultura) menjadi sektor yang paling kecil kontribusinya pada Penyediaan Barang dan Jasa dari Luar Negeri (Import) dibanding sektor-sektor lainnya. Tidak terdapat kegiatan import di kedua sektor ini dimana masingmasing kontribusinya adalah 0.00% dari total Penyediaan Barang dan Jasa dari Luar Negeri (Import). Total Penyediaan (PDN + Import) 700 631,006 475,535 3,201,181 88,894 578,442 237,369 334,441 420,638 560,901 6,528,406 (PDN + Import) Persentase 9.67% 7.28% 49.03% 1.36% 8.86% 3.64% 5.12% 6.44% 8.59% 100.00% Dari tabel Total Penyediaan (PDN + Import) diatas dapat ditarik analisis : Tabel Total Penyediaan (PDN + Import) di atas sama dengan tabel Total Permintaan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya keseimbangan (equivalen) antara jumlah supply = jumlah demand. Sektor 3 (Singkong) menjadi sektor yang paling besar kontribusinya pada Total Penyediaan (PDN + Import) dibanding sektor-sektor lainnya. Artinya, sektor ini merupakan sektor paling banyak jumlah penyediaanya dibanding sektor lain. Sektor ini memberi kontribusi yang besar yakni 49.03% dari Total Penyediaan (PDN + Import) atau sekitar Rp 3,201,181 Milyar. Sektor 4 (Kentang) menjadi sektor yang paling kecil kontribusinya pada Total Penyediaan (PDN + Import) dibanding sektor-sektor lainnya. Artinya, sektor ini merupakan sektor paling sedikit jumlah penyediaanya dibanding sektor lain. Sektor ini memberi kontribusi yang sangat kecil yakni 1.36% dari Total Penyediaan (PDN + Import) atau sekitar Rp 88,894 Milyar.