BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh pelaksanaan gaya

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bahwa gambaran kepemimpinan transformasional kepala bidang di

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan basil analisis data dan pengujian hipotesis, maka ditarik

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan jabatan yang sangat penting dalam organisasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. muka bumi, manusia juga merupakan makhluk yang penuh dengan rencana,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku individu yang

Penulisan Ilmiah Jurusan Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang merupakan inti dari kegiatan sekolah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : a. Kepemimpinan Transformasional;

Instrumen Kepemimpinan Transformasional. (Multifactor Leadership Questionnaire-MLQ)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Ping & Yue (2010) mendefinisikan leader-member exchange atau

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang ada di setiap kegiatan organisasi. Organisasi atau perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi di hari esok, segalanya serba tak menentu, akan tetapi kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. untuk berbenah diri untuk bisa menangkap peluang dan menyesuaikan diri dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Efektivitas Kinerja. sesuatu yang tepat ( Stoner, 1996). Menurut Yukl (1994) efektivitas diartikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. mudah. Tidak mudah, karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang. organisasi ditentukan oleh kualitas kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. daya sekolah untuk dapat menjalankan tugas secara profesional.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya sumber daya manusia pada sebuah organisasi merupakan suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Stephen P. (2002:135) Dalam suatu organisasi kepemimpinan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

I. PENDAHULUAN. UUD 1945 memberikan posisi yang sangat tinggi pada Badan Pemeriksa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pekerjaannya. Manusia sebagai tenaga kerja haruslah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahannya berbentuk Republik dengan kehadiran berbagai lembaga

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan 11 karyawan perempuan. Masa kerja karyawan adalah minimal 6 bulan Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin

EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (Studi Kasus : SMA AL-ISLAM 2 SURAKARTA) TESIS. Oleh MAHMUDAH : Q

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODELOGI PENELITIAN. sumbernya. Dalam hal ini diperoleh dari responden yang menjawab pertanyaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan sangat diharapkan dalam menciptakan rasa keadilan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan adalah suatu tantangan yang harus dihadapi dan mendapat

BAB II KAJIAN TEORI. masyarakat sekitar dan lainnya) untuk bekerja atas dasar sistem nilai (values

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh perusahaan atau organisasi dalam pengembangan dan pencapaian tujuannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ideal untuk memberikan pelayanan publik secara baik dan maksimal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi Kepemimpinan Transformasional

Bab I. Pendahuluan. menunjang keefektifan fungsi-fungsi organisasi, terutama dalam jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. bangsanya melalui pendidikan seperti di negara-negara Jepang, Eropa,

PENGARUH KOMPENSASI, PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PDAM KOTA SURAKARTA

Beres Sahat Tua Naibaho

LAMPIRAN 1 PENELITIAN SEBELUMNYA. No Peneliti Fokus Penelitian Hasil

BAB V PENUTUP. responden yang menjadi sampel yaitu seluruh Agen penjualan asuransi pada AJB

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. manusia memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian suatu proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat. modal, bahan-bahan mentah, tenaga kerja dan waktu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia. Perkembangan suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh mutu pendidikan.

BABI PENDAHULUAN. Abad 21 telah mengantarkan pada sebuah lingkungan kerja yang. memuat baik ancaman maupun kesempatan bagi organisasi publik dan

BAB I PENDAHULUAN. wadah tersebut adalah organisasi. Dengan adanya organisasi, perangkat yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik (Good Governance). Tata kelola kepemerintahan yang baik (Good

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tertentu. Menurut Robbins (2006) bahwa kinerja pegawai adalah. untuk mengelola proses kerja selama periode tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pemberi manfaat bagi sumber daya lainnya, memberi kontribusi besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mematuhi Undang-Undang Pertambangan, Regulasi Pengelolaan. prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB 1 PENDAHULUAN. dimiliki, dengan demikian karyawan menjadi aset penting bagi perusahaan. Rasa suka rela

BAB I PENDAHULUAN Profil Perusahaan PT. Bravo Satria Perkasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan dapat bekerja dengan baik apabila memiliki kinerja yang tinggi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepentingan umum. Beralamat di Jl. Basuki Rachmad No. 100 Malang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. transformasional dan iklim psikologis pada kinerja karyawan, maka berdasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil studi PERC (Political and Economy Risk Consults)

Kepemimpinan Kyai..., Elly Nurmaningtyas Fajarwati, Program Pascasarjana UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Setiap bangsa dan generasi memiliki dasar dan tujuan pendidikan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

LAMPIRAN 1 DATA MENTAH DAN HASIL UJI COBA

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PREMIER MANAGEMENT CONSULTING

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I. PENDAHULUAN. Kesiapan individu dalam menghadapi perubahan menjadi hal penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan transformasional telah menjadi suatu kepemimpinan yang melekat erat dalam berbagai organisasi modern saat ini dan berpengaruh dalam organisasi modern baik kecil hingga organisasi internasional. Utami P, Wuryanto E, (2012) Kepemimpinan transformasional akan membuat bawahan merasa dipercaya, dihargai, loyal dan respek kepada pimpinannya sehingga bawahan akan termotivasi untuk melakukan lebih dari yang diharapkan. Maka dari itu seorang pemimpin haruslah dapat membimbing atau mengarahkan bawahan atau orang yang dipimpinnya menuju visi yang diharapkan sebuah organisasi, menurut (Thoyib, A dalam Mamesah, M dan Kusmaningtyas, A 2009). Khoirusmadi, A, (2011) Banyak penelitian mencatat, kepemimpinan transformasional dapat mempengaruhi budaya organisasi serta kinerja pegawainya. Konsep kepemimpinan transformasional ini sangat dibutuhkan dalam organisasi dengan peningkatan persaingan yang ketat dan perubahan lingkungan yang cepat karena akan memiliki dampak pada peningkatan kinerja bawahan yang lebih baik. Kebutuhan pemimpin dan kepemimpinan Transformasional ini tidak hanya dapat diterapkan dikalangan organisasi pemerintahan pusat, namun juga dapat diterapkan dibidang organisasi kesehatan dan pendidikannya. Menurut (Cahyono,A 2012) menyimpulkan bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja dosen dan karyawan. Owen Doody and M Doody (2012) dan (Hartiti 2013) menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional dan aplikasinya dalam peningkatan softskill keperawatan dapat melalui lima komponen yaitu charismatic; idealized influence; inspirational motivation; intellectual stimulation; and individual consideration. 1

2 Hasil penelitian Bolkan & Allan (2008) dalam Hartiti (2013) terhadap kepemimpinan transformasional pada pembelajaran kelas (klasikal), pada 165 orang perserta didik, didapatkan hasil adanya hubungan yang positif antara kepemimpinan transformasional dengan kemampuan kognitif, sikap, motivasi, komunikasi dan kepuasan, partisipasi peserta didik serta kredibilitas guru. Talat, I et al, (2011) menyatakan kepemimpinan Transformasional yang positif menunjukan secara signifikan terkait dengan peningkatan motivasi dan kinerja. Ia menemukan juga bahwa gaya kepemimpinan Transformasional memiliki dampak yang besar dalam motivasi siswa dan memiliki hubungan yang positif terhadap peningkatan prestasi akademik siswa yang signifikan (r = 0.379, p < 0.01). Begitu juga dosen merupakan pelaksana akademi yang mempunyai hubungan secara langsung dengan mahasiswa, memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta menentukan tercapainya tujuan pendidikan, (Milwati S, 2013). Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Milwati, 2013) menunjukan bahwa pemberdayaan dosen akan meningkat apabila pimpinan menerapkan kepemimpinan transformasional secara optimal. Makmuriana L, et al, (2014) juga berpendapat tenaga pendidik memiliki kemampuan mengelola satuan pendidikan, penilik, pamong belajar, pengawas, peneliti, pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar. Makmuriana L, et al, (2014) Menyatakan peningkatan kinerja dosen akan berpengaruh pada tingkat kualitas keluaran atau outputnya, maka perlu dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kinerja dosen. Efferi A (2012) menyatakan bahwa salah satu indikator keberhasilan sebuah perguruan tinggi adalah Tingginya kualitas kinerja sumber daya manusia yang dimiliki oleh lembaga tersebut, terutama dosen. Jika kinerja dosen baik, dua pertiga kualitas perguruan tinggi pun akan menjadi baik. Ulfah H R dan Supratman, (2010). Kebutuhan akan belajar pada mahasiswa mendorong timbulnya motivasi dari dalam dirinya, sedangkan stimulus dari dosen

3 mendorong timbulnya motivasi dari luar. Andriani H, (2011) menyatakan bahwa motivasi belajar memiliki hubungan terhadap prestasi akademik mahasiswa. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulfa H,R dan Supratman (2010) tentang Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap dosen dengan motivasi belajar di program studi keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap dosen dengan motivasi belajar mahasiswa. Figur dosen keperawatan FIK UMS adalah cukup sebanyak 75 orang (83,3 %). Sedangkan figur dosen yang baik sebanyak 15 orang (16,7 %). Sedangkan pada motivasi belajar didapatkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 50 mahasiswa (55,6%) memiliki motivasi belajar yang cukup. Sedangkan 40 mahasiswa (44,4%) mempunyai motivasi belajar yang baik. Figur dosen yang ideal menurut persepsi beberapa mahasiswa berjumlah 14 orang di Universitas Muhammadiyah Semarang adalah murah senyum, dosen yang ramah, menarik, bervariasi dalam menyampaikan materi, mampu mengendalikan emosi, tidak mementingkan kepentingan pribadi, datang tepat waktu, memberikan waktu untuk konsultasi di luar jam kuliah, menjalin interaksi sosial yang baik di dalam maupun di luar kelas, mampu menyampaikan materi dengan jelas dan memicu motivasi belajar mahasiswa. Namun mereka juga menyatakan bahwa tidak semua dosen Universitas Muhammadiyah Semarang memiliki kriteria tersebut. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan secara mandiri oleh peneliti di Universitas Muhammadiyah Semarang menilai bahwa mata kuliah komunitas memang memiliki konsep dan visi yang amat komplek didalamnya dibanding dengan mata kuliah keperawatan yang lainnya. Mulai dari penyampaian materi kuliah, visi didalamnya, hingga bagaimana konsep dan visi didalam komunitas ini dapat diterapkan oleh mahasiswa ketika berada di ruang publik atau

4 lapangan dengan berbagai macam kondisi latar belakang dan karakternya. Maka hal ini menjadi tugas oleh para dosen dosen yang terkait dalam komunitas. Tentunya setiap dosen memiliki gaya kepemimpinan atau trik trik tertentu dalam penyampaian mata kuliah komunitas ini ketika didalam kelas, guna menghadapi berbagai macam Sense of self efficacy mahasiswa yang berbeda-beda dan tuntutan akan dunia keperawatan saat ini hingga masa depan. Mulai dari menggunakan kharismatiknya, wibawanya, demokratisnya, pengaruh idealisnya dan lain-lain saat mengajar dikelas. Terkait dengan adanya karakteristik kepemimpinan Transformasional dosen yang beraneka ragam dapat mempengaruhi terhadap kualitas hasil keluaran atau output suatu universitas. Maka dalam studi ini peneliti tertarik untuk mengetahui gambaran kepemimpinan transformasional dosen departemen komunitas S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang dalam mengelola kelas. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang fenomena diatas maka, peneliti ingin mengambil suatu rumusan masalah sebagai berikut: Gambaran kepemimpinan Transformasional dosen departemen komunitas S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang dalam mengelola kelas. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran kepemimpinan transformasional dosen S1 Keperawatan departemen komunitas Universitas Muhammadiyah Semarang dalam mengelola kelas.

5 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan kharismatik dosen keperawatan departemen komunitas Universitas Muhammadiyah Semarang dalam mengelola kelas b. Mendeskripsikan pengaruh idealis dosen keperawatan departemen komunitas Universitas Muhammadiyah Semarang dalam mengelola kelas c. Mendeskripsikan motivasi inspirasional dosen keperawatan departemen komunitas Universitas Muhammadiyah Semarang dalam mengelola kelas d. Mendeskripsikan stimulasi intelektual dosen keperawatan departemen komunitas Universitas Muhammadiyah Semarang dalam mengelola kelas e. Mendeskripsikan konsiderasi individu dosen keperawatan departemen komunitas Universitas Muhammadiyah Semarang dalam mengelola kelas D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian adalah 1. Manfaat bagi institusi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi institusi tentang kepemimpinan transformasional dosen khususnya di fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang. 2. Manfaat bagi dosen departemen komunitas Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran oleh dosen departemen komunitas untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa saat mengelola kelas.

6 3. Manfaat bagi perawat Penelitian tentang kepemimpinan transformasional dosen ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan percaya diri perawat dalam menempuh pendidikan keperawatan dijenjang yang lebih tinggi. 4. Manfaat bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan perkembangan tentang kepemimpinan transformasional. E. Bidang Ilmu Penelitian yang akan dilakukan termasuk dalam bidang manajemen kepemimpinan khususnya manajemen keperawatan. F. Keaslian Penelitian 1. Cahyono A, (2012) variabel yang diteliti analisa pengaruh kepemimpinan, motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja dosen dan karyawan di universitas pawyatan daha kediri. Hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan : (1) Variabel Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja dosen dan karyawan, dengan t hitung 5,779 lebih besar dari t tabel 1,980 dan nilai Sig 0,000 lebih kecil dari 0,05; (2) Variabel Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja dosen dan karyawan, dengan t hitung 3,272 lebih besar dari t tabel 1,980 dan nilai Sig 0,001 lebih kecil dari 0,05; (3) Variabel Budaya Organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja dosen dan karyawan, dengan t hitung 2,882 lebih besar dari t tabel 1,980 dan nilai Sig 0,005 lebih kecil dari 0,05; (4) Variabel Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Dosen dan Karyawan dengan nilai R2 sebesar 0,454 yang berarti bahwa pengaruh 3 Variabel tersebut terhadap Kinerja Dosen dan Karyawan secara bersama-sama sebesar 45,4 persen, sedangkan selebihnya yaitu 54,6 persen dipengaruhi oleh Variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini; (5) Ketiga Variabel tersebut yang paling dominan pengaruhnya terhadap Kinerja Dosen dan Karyawan adalah Kepemimpinan yaitu sebesar 0,462.

7 2. Makmuriana, L, Dr. Usman Radiana, Dr. Marmawi, (2014). Variabel yang diteliti gaya kepemimpinan transformasional dan motivasi pimpinan perguruan tinggi kesehatan dengan kinerja dosen. Penelitian ini berbentuk kuantitatif dengan metode deskriptif. Hasil analisis korelasi parsial disimpulkan bahwa (1) terdapat hubungan yang signifikan antara kepemimpinan transformasional (X1) terhadap Kinerja Dosen Dalam Melaksanakan Administrasi Pembelajaran (Y), dengan koefisien korelasi 0,041. (2) terdapat hubungan yang signifikan antara Motivasi Pimpinan Perguruan Tinggi Kesehatan (X2) terhadap Kinerja Dosen Dalam Melaksanakan Administrasi Pembelajaran (Y), dengan koefisien korelasi 0,030 3. Milwati, S. (2013). Variabel yang diteliti Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasional, Organizational Citizenship Behavior dan Pemberdayaan dengan Kinerja Dosen penelitian ini berbentuk deskriptif kuantitatif Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jawa Timur. Dengan hasil penelitian bahwa kinerja dosen secara langsung Dapat ditingkatkan melalui OCB dan pemberdayaan dan secara tidak langsung dari kepemimpinan Transformasional dan komitmen organisasional. OCB dosen akan semakin menguat apabila pemberdayaan Dosen, komitmen organisasional dosen semakin meningkat 4. Ulfa H,R dan Supratman (2010) variabel yang diteliti persepsi mahasiswa terhadap dosen dengan motivasi belajar di program studi keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dengan metode penelitian analitik korelasi dengan menggunakan program spss 16 didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap dosen dengan motivasi belajar mahasiswa. Figur dosen keperawatan fik ums adalah cukup sebanyak 75 orang (83,3 %). Sedangkan figur dosen yang baik sebanyak 15 orang (16,7 %). Sedangkan pada motivasi belajar didapatkan

8 hasil penelitian menunjukkan bahwa 50 mahasiswa (55,6%) memiliki motivasi belajar yang cukup. Sedangkan 40 mahasiswa (44,4%) mempunyai motivasi belajar yang baik.