BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang ingin dihasilkan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROFIL PERUSAHAAN

EKUITAS LAPORAN LABA RUGI. Ekuitas

Diskusi dan Analisis Manajemen

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Pemerintah Republik Indonesia mengubah nama Postspaarbank

Perbankan Komersial dan UKM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bank Mandiri Syariah Bentuk Usaha Bank Syariah Mandiri

LAPORAN POSISI KEUANGAN

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dituntut untuk berkembang dengan pesat, salah satu

Laporan Manajemen. Ikhtisar Utama. Aktiva Kredit Bermasalah

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 LOGO PT. BANK CIMB NIAGA TBK. Sumber :

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Kantor Cabang

ANALISIS PENGARUH COST OF FUND (COF) TERHADAP BASE LENDING RATE (BLR) PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk PERIODE

baru agar selalu menjadi yang terdepan.

INVESTOR SUMMIT AND MARKET CAPITAL EXPO 2013

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang sangat berkembang cepat

Laporan Direktur Utama

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan,

POIN ISI SURAT EDARAAN USULAN PERBARINDO. Matriks Rancangan Surat Edaran OJK Tentang Rencana Bisnis BPR dan BPRS

BAB I PENDAHULUAN. ke dalam bisnis utama dan bisnis penunjang. Bisnis utama suatu bank adalah

PERKEMBANGAN TERKINI

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Usulan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Pasal Ayat Batang Tubuh Penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. Upaya membangun suatu unit usaha bank mikro yang melayani. masyarakat golongan kecil memerlukan suatu cara metode berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter.

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

BAB 1 PENDAHULUAN. Visi & Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk: Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. untuk menanamkan dananya adalah deposito berjangka. Menurut Ismail

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Kas 2a,2c Giro Pada Bank Indonesia 2a,2c,2g,

RISIKO PERBANKAN ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN RISIKO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

Kas 2c, 2g Giro pada Bank Indonesia 2c, 2g, 2h,

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan badan

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 424/KMK.06/2003 TENTANG KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G

PT BANK MUTIARA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 (Dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

I. PENDAHULUAN. pemberian kredit serta berupaya untuk menggali pendapatan dari sisi fee based

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BELI. Kang Iman cari. Perbankan Tresuri dan Internasional. Tinjauan Bisnis. 01 Ikhtisar Data Keuangan. 03 Profil Perusahaan. 05 Tata Kelola Perusahaan

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.03/2017

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NERACA PER 31 MARET 2005 & 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) NO POS - POS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Perbankan dan Lembaga Kredit Mikro (LKM) berusaha meningkatkan perekonomian di Indonesia. Bukti bahwa pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 31 MARET 2007 (Dalam Jutaan Rupiah)

PRESENTASI PERUSAHAAN 1Q Jakarta, 28 April 2016

PUBLIC EXPOSE PT Bank Bukopin Tbk. Jakarta, 1 Agustus 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Internasional Batam

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

NERACA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PER 30 SEPTEMBER 2007 DAN 2006 (Dalam Jutaan Rupiah)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. investasi maupun modal kerja. Perkembangan yang pesat tersebut

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

Lampiran 8 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001

BAB I PENDAHULUAN. maupun bank pemerintah yang bersaing ketat dalam mendapatkan nasabah.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I LATAR BELAKANG

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana yang

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

No. 15/6/DPNP Jakarta, 8 Maret 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

I. PENDAHULUAN. ketat. Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 131 bank yang masih bertahan di

I. PENDAHULUAN. 2 tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946 memiliki peran sebagai bank sentral yang

Laporan Direktur Utama

7. Memastikan sistem pengendalian internal telah diterapkan sesuai ketentuan.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. pembangunan nasional pada umumnya dan pertumbuhan ekonomi pada. masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan berperan dalam

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Secara umum aktiva bagi perusahaan merupakan sumber daya yang harus dikelola secara baik guna mendatangkan penghasilan. Menurut sifat dan jangka

BAB I PENDAHULUAN. serta cara dan proses dalam melaksanakan usahanya. Sementara defenisi

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

2015, No.74 2 d. bahwa informasi yang diungkapkan kepada masyarakat perlu memperhatikan faktor keseragaman dan kompetisi antar Bank; e. bahwa berdasar

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang

BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk pembiayaan, dan tugas akhir memberikan pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan yang sifatnya memberi kemudahan dan kepuasan nasabah.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang berupa bank dan lembaga keuangan bukan bank. kelembagaan, maupun badan usaha. Kasmir (2005 : 8), mengartikan Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk memperoleh keamanan dan kenyamanan. Awalnya nasabah

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

12,1% Perbankan Individu. Tinjauan Bisnis. Rp 122,8 triliun

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Apabila sekelompok orang ingin mendirikan perusahaan, ada dua hal yang perlu diputuskan, yaitu dalam bidang apa perusahaan akan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang ingin dihasilkan. Pada laporan magang ini, penulis akan membahas tentang perusahaan jasa PT. Bank Bukopin, Tbk. Berdiri sejak 10 Juli 1970, Bank Bukopin telah berhasil memberi warna tersendiri bagi industri perbankan nasional. Selama lebih dari empat dasawarsa, Bank Bukopin terus mengalami pertumbuhan sejalan dengan pertumbuhan segmen Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) yang menjadi fokus usahannya. Seiring dengan pertumbuhan usahanya, pada tahun 2008 Bank Bukopin melakukan penajaman segmen pasar dengan memisahkan segmen Mikro dan segmen Usah Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKM). Pada tahun yang sama, Bank Bukopin memperlebar sayap usahanya dengan melayani segmen Konsumer dan segmen Komersial. Keempat segmen bisnis tersebut, ditambah dengan bisnis Perbankan Internasional dan Treasury, saat ini menjadi enam pilar usaha Bank Bukopin. Bank Bukopin pun semakin kokoh sebagai salah satu bank 1

2 swasta nasional menengah atas di Indonesia dengan jumlah aset mencapai Rp 69.458 miliar pada akhir tahun 2013. Segmen Mikro dan segmen UKMK menjadi segmen pasar terbesar bagi Bank Bukopin tertuju pada nasabah dari segmen tersebut. Terlebih Bank Bukopin juga menjalin kerja sama dengan Koperasi Simpan Pinjam melalui jaringan simpan pinjam Swamitra yang melibatkan peran serta masyarakat pengusaha mikro di sentra ekonomi pedesaan dan pasar tradisional. Sejak tahun 1998 hingga akhir tahun 2013, jaringan simpan pinjam Swamitra telah memiliki 657 Gerai Swamitra yang terbesar di berbagai wilayah di Indonesia. Bank Bukopin juga menggarap segmen Konsumer, khususnya nasabah dari golongan strata ekonomi menengah atas lewat berbagai produk ritel yang bersifat konsumtif. Segmen konsumer juga merupakan salah satu sumber utama bagi Bank Bukopin dalam menggalang dana pihak ketiga. Sedangkan segmen Komersial merupakan segmen bisnis yang dapat menyeimbangkan porsi pemberian kredit dengan penggalangan dana pihak ketiga oleh Bank Bukopin. Dari waktu ke waktu, Bank Bukopin terus berupaya memperbaiki dan menyempurnakan proses bisnis dan layanan kepada nasabahnya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia terus dilakukan dengan melakukan berbagai pelatihan dan pendidikan. Bank Bukopin juga terus meningkatkan dukungan teknologi informasi dalam rangka memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabahnya. Dalam operasionalnya, Bank

3 Bukopin juga selalu mengedepankan sistem pengelolaan risiko yang optimal, serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan benar. Agar semakin memudahkan nasabah, Bank Bukopin juga menjalin kerja sama dengan bank-bank dan lembaga lainnya, sehingga pemegang Kartu Bukopin dapat melakukan berbagai aktivitas perbankan di hampir seluruh ATM bank apa pun di Indonesia, termasuk semua ATM pada jaringan ATM Plus, ATM Bersama, dan ATM BCA Prima. Selain itu, seluruh jaringan kantor pelayanan Bank Bukopin, anak perusahaan dan jaringan Swamitra, terhubung satu sama lain secara elektronik melalui jaringan teknologi informasi mutakhir yang memungkinkan Bank Bukopin menawarkan jasa serta produk perbankan dan pembiayaan terkini secara terpadu. Melalui struktur permodalaan yang terus diperkokoh sejalan dengan perkembangan usahanya, penanganan pengendalian risiko dan pengawasan internal yang terus ditingkatkan, pengembangan produk dan jasa perbankan yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar, pengembangan sumber daya manusia secara berkesinambungan, serta peningkatan mutu pelayanan sehingga memenuhi harapan nasabah Bank Bukopin siap meraih pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. Bank Bukopin juga memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Bank Syariah Bukopin dan PT Bukopin Finance, dengan hasil usaha yang dikonsolidasikan ke dalam Laporan Keuangan Bank Bukopin. PT Bukopin Finance dahulu bernama PT Indo Trans Buana Multi Finance didirikan

4 pada tanggal 11 Maret 1983, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan sewa guna usaha multi finance. Sedangkan Bank Syariah Bukopin dahulu bernama PT Bank Persyarikatan Indonesia (BPI), didirikan pada tanggal 11 September 1990. Visi dari PT. Bank Bukopin, Tbk adalah menjadi lembaga keuangan terkemuka dalam pelayanan jasa keuangan yang terintegrasi. Misi dari PT. Bank Bukopin, Tbk adalah : Memberikan solusi jasa keuangan yang unggul dan komprehensif yang memenuhi kebutuhan nasabah dalam dunia usaha, individu dan keluarga. Berperan aktif dalam mengembangkan usaha menengah, kecil dan mikro yang berdaya saing. Membangun keterlibatan karyawan dalam meningkatkan produktivitas untuk kesejahteraan karyawan. Meningkatkan nilai tambah investasi bagi pemegang saham melalui pengelolaan usaha yang pruden. 1.1.2 Bidang Usaha Bank Bukopin bergerak dalam industri jasa perbankan. Fokus layanan jasa perbankan yang ditawarkan Bank Bukopin sebagai berikut:

5 1. Tabungan Bank Bukopin memiliki banyak jenis tabungan yang ditawarkan dalam pelayanannya untuk para nasabah, seperti: a. Tabungan SiAga Bukopin Memiliki bunga yang menarik dan menguntungkan yang disesuaikan dengan besarnya dana yang disimpan. b. Tabungan SiAga Bukopin Premium Mendaptkan kartu SiaAga Bukopin yang berfungsi sebagai kartu debet dan dapat digunakan untuk mengakses berbagai layanan e- Banking Bank Bukopin melalui ATM Bukopin, SMS Banking Bukopin, Internet Banking Bukopin dan HALO Bukopin. 2. Deposito Rupiah Dalam Bank Bukopin Deposito Rupiah dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: a. Umum Deposito Rupiah Umum hanya diperuntukkan perusahaan atau yayasan yang ingin mengembangkan dana dengan aman dan menguntungkan. b. Merdeka Deposito Rupiah Merdeka diperuntukkan hanya untuk perorangan dengan sistem deposito yang tidak terkait dengan aturan jatuh

6 tempo, dengan jaminan asuransi dengan besarnya nominal 3x deposito. 3. Kredit Serba Guna Kredit serba guna diperuntukkan khusus seorang karyawan untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan, dengan angsuran yang ringan dan tanpa menyerahkan agunan. Selain itu pasar perbankan Bank Bukopin juga melayani dengan berbagai segmen, sebagai berikut: a. Segmen Mikro Segmen bisnis Mikro merupakan salah satu segmen bisnis yang cukup potensial. Agar lebih fokus dalam menggarap segmen bisnis Mikro, sejak tahun 2008, Bank Bukopin telah memisahkan segmen bisnis Mikro menjadi segmen tersendiri, setelah sebelumnya penanganannya digabungkan dalam segmen UMKMK (Usaha Mikro Kecil, dan Koperasi). Untuk mendukung percepatan penetrasi captive market tersebut, Bank Bukopin melakukan kerjasama dengan pihak-pihak stategis, seperti Pemerintah Daerah/Kabupaten, koperasi-koperasi skala nasional, Bank Prekreditan Rakyat (BPR). Selain kerjasama strategis tersebut, pola penjualan yang dilakukan oleh Bisnis Mikro lebih memfokuskan pada penyaluran kredit melalui pola reseller dan bulk seller.

7 b. Segmen Konsumer Segmen bisnis Konsumer Bank Bukopin hadir menjangkau nasabah individu melalui berbagai macam produk yang sesuai dengan kebutuhan keuangan nasabah. Melalui produk yang lengkap, mulai dari tabungan, giro, deposito, kartu kredit dan pinjaman (pembiayaan rumah, kendaraan, kredit serba guna), Bank Bukopin senantiasa berupaya memenuhi kebutuhan nasabah. Selain itu, segmen bisnis Konsumer juga merupakan bagian dari upaya Bank Bukopin dalam mengamankan tingkat likuiditas yang berkelanjutan. Kekuatan utama bisnis Konsumer Bank Bukopin terletak pada pengelolaan sumber simpanan nasabah berupa tabungan. c. Segmen Komersial Salah satu bentuk peran serta Bank Bukopin dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional adalah dengan menyediakan berbagai produk di segmen bisnis Komersial. Berbagai produk dan layanan yang ditawarkan Bank Bukopin di segmen bisnis Komersial, seperti kredit modal kerja, kredit sindikasi dan kredit investasi d. Segmen Tresuri Peran utama Divisi Tresuri adalah sebagian pengelola likuiditas bank secara keseluruhan, baik dalam rangka menerapkan regulasi

8 perbankan sesuai aturan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, memenuhi kebutuhan nasabah dan untuk mengoptimalkan profil likuiditas bank. e. Perbankan Internasional Layanan perbankan Internasional menjadi salah satu bisnis andalan Bank Bukopin. Peningkatan kualitas pelayanan dan pengembangan bisnis Perbankan Internasional terus ditingkatkan guna memperoleh kepercayaan dan kepuasan nasabah dalam bertransaksi ekspor impor dan transfer valas yang kian tahun semakin bertambah. Dengan semakin meningkatnya reputasi, Bank Bukopin semakin dapat menggalang kerjasama dengan berbagai bank koresponden di dalam maupun luar negeri dengan jumlah lebih dari 600 bank koresponden yang terbesar di berbagai kota besar maupun pusat perdagangan di berbagai belahan dunia di Asia, Amerika, Eropa dan Afrika. (http://bukopin.co.id/read/83/sekilas_bank_bukopin.html) 1.1.3 Perkembangan Usaha Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin) yang berdirik sejak 10 Juli 1970 yang didirikan dengan badan hukum koperasi yang kemudian Bukopin melakukan penggabungan usaha (merger) dengan beberapa bank yang berbadan hukum koperasi. Pada tahun 1989 Bukopin pun merubah namanya menjadi Bank Bukopin dan semakin berkembang dengan adanya penerbitan obligasi pada tahun 1993 Bank Bukopin

9 mengubah status badan hukum menjadi badan hukum Perseroan Terbatas dengan nama PT. Bank Bukopin. Dimana PT. Bank Bukopin menjadi Bank pertama yang menerapkan sistem real time online. Perkembangan juga terjadi lagi setelah PT. Bank Bukopin mendapat ijin berupa peningkatan status sebagai bank devisa. Semakin tahun berganti PT. Bank Bukopin menunjukkan perkembangannya yang semakin pesat diantaranya pembukaan cabang syariah yang pertama dan menjadi yang pertama keluar dari program Rekapitalisasi Perbankan. Pada tahun 2003 Bank Bukopin menerbitkan Obligasi Seri A, Obligasi Subordinasi Seri B, dan Obligasi Syariah Mudharabah. Seiring berjalannya peningkatan yang telah dicapai PT. Bank Bukopin berubah menjadi Perusahan Terbuka yang menjadi PT. Bank Bukopin, Tbk dan memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT. Bank Syariah Bukopin dan PT. Bukopin Finance dengan akuisisi masing-masing saham sebesar 24,73%. Seiring dengan pertumbuhan usahanya anak perusahaan PT. Bank Syariah Bukopin mengalami peningkatan kepemilikan saham menjadi 65,44% dan PT. Bank Bukopin, Tbk telah berhasil melunasi Obligasi Seri A, Obligasi Seri B, dan Obligasi Syariah Mudharabah. Hingga akhir tahun 2013, Bank Bukopin telah memiliki jaringan pelayanan yang terdiri dari 40 Kantor Cabang, 114 Kantor Cabang Pembantu, 87 Kantor Fungsional, 147 Kantor Kas dan 39 Payment Point yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia. Selain itu, Bank Bukopin juga memiliki 510 ATM Bukopin, selain terhubung dengan lebih dari 30.000

10 ATM pada jaringan nasional, jaringan Plus, serta Visa Internasional di seluruh dunia. 1.2 Tujuan Dari Ruang Lingkup Unit Kerja 1.2.1 Tujuan Unit Kerja Setiap perusahaan mengadakan kegiatan pasti telah menetapkan suatu tujuan yang telah direncanakan dengan matang. Dengan adanya penetapan tujuan yang jelas dan tegas, maka dapat mengarahkan perusahaan dengan baik sehingga dapat diharapkan dengan berjalannya rencana tersebut, maka perusahaan akan memperoleh keuntungan. Dalam pelaksanaan magang, saya ditempatkan di Divisi Perecanaan Keuangan dan Akuntansi (DPKA) memiliki peranan rencana bisnis dan mengatur anggaran keuangan perusahaan yang sangat penting bagi kelancaran perkembangan perusahaan itu sendiri. Pekerjaan saya dalam Divisi Perencanaan Keuangan dan Akuntansi sebagai Service Assistant (Sekretaris). Adapun tujuan dari unit Divisi Perencanaan Keuangan dan Akuntansi dari PT. Bank Bukopin, Tbk adalah melakukan perencanaan, pengelolaan, pelaporan, dan sistem informasi keuangan yang akurat dari seluruh cabang bukopin dan sebagai dasar mengambilan keputusan dalam keuangan perusahaan.

11 1.2.2 Ruang Lingkup Unit Kerja Divisi Perencanaan Keuangan dan Akuntansi di bentuk untuk melakukan perencanaan aktivitas keuangan, rencana bisnis dan anggaran, perhitungan biaya dengan penerapan standar akuntansi. Pada divisi ini terbagi 4 (empat) bagian, antara lain bagian perpajakan dan akuntansi, anggaran, serta sistem informasi manajemen dan pelaporan keuangan yang dibawahi oleh seorang Deputy Kepala Divisi dengan proses kerja sebagai berikut : 1. Proses kerja bagian Perpajakan dan Akuntansi melakukan perhitungan angsuran pajak dan koreksi fiskal, membukukan pajak atas pembayaran dan penerimaan atas biaya dan pendapatan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku serta melakukan desain ulang fungsi kontrol dalam bisnis proses tiap aktivitas terkait perpajakan untuk memastikan seluruh aktivitas bisnis yang memiliki konsekuensi perpajakan dapat dimonitor dan dikontrol dengan lebih efektif dan efesien sehinggan risiko kesalahan dapat diperkecil. 2. Proses kerja bagian Anggaran berperan sebagai pengumpul data untuk penyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Bank, melakukan proses kegiatan penyusunan Rencana Bisnis Bank Tahunan, proses pembuatan laporan realisasi anggaran bulanan, triwulanan dan semesteran, melakukan proses pembuatan laporan

12 kinerja cabang, laporan Cost of Fund, Alokasi BOH Kantor Pusat dan laporan laporan lainnya terkait performance keuangan. 3. Proses kerja Sistem Informasi Manajemen berperan sebagai perumus dan menyusun instrumen tata kelola informasi meliputi strategi pengelolaan informasi dan kebijakan informasi, melakukan pengembangan aplikasi information system dan sebagai dasar pengambilan keputusan dan ekesternal perusahaan sebagai pemenuhan kewajiban Bank, serta sebagai single point of contact terhadap seluruh permintaan informasi perusahaan. 4. Proses kerja Pelaporan Keuangan ynag berperan sebagai pengelola data dan penyusunan laporan, review dan analis Laporan kinerja keuangan Bank Bukopin, laporan terkait posisi simpanan perhitungan dan pembayaran premi penjaminan simpanan, laporan penyisihan penghapusan aktiva (PPA) dan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN), dan konsolidasi data dan laporan keuangan entitas induk dan entitas anak serta penyusunan catatan atas laporan keuangan.

13 1.3 Hubungan Kerja Dengan Unit Lain Hubungan kerja dengan unit lainnya PT. Bank Bukopin, Tbk terjalin sangat baik dan efektif kalau dilihat dari bidang-bidangnya yang susunan kerjanya semua sangat mendukung. Adapun penulis akan membahas selintas hubungan kerja bagian Divisi Perencanaan Keuangan dan Akuntansi dengan sub-sub lainya. 1. Divisi Pengembangan IT adalah terkait pembuatan sistem penunjang aktivitas Divisi. 2. Satuan Kerja Audit Internal adalah berkoodinasi terkait pemeriksaan, pemenuhan data sesuai kebutuhan. 1.4 Tujuan Magang Dan Penulisan Laporan 1.4.1 Tujuan Magang Adapun tujuan dilaksanakan magang ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengaplikasikan kemampuan praktik mahasiswa-mahasiswi yang diperoleh di perkuliahan ke dunia pekerjaan yang sesungguhnya. b. Untuk langsung mengenal persoalan dan kendala yang ada di dalam dunia kerja. c. Menambah wawasan mahasiswa-mahasiswi mengenai dunia pekerjaan secara langsung. d. Agar mahasiswa-mahasiswi mengetahui proses kerja yang sebenarnya yang terdapat di perusahaan. e. Untuk sarana penulisan laporan tugas akhir penulis.

14 1.4.2 Tujuan Penulisan Laporan a. Untuk mengetahui sejauh mana usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan kinerja di PT. Bank Bukopin, Tbk. b. Untuk salah satu sarana bagi mahasiswa-mahasiswi mengembangkan daya penalaran secara kritis dan kreatif. c. Untuk menerapkan antara teori yang dipelajari selama perkuliahan dengan kondisi kerja yang sesungguhnya. d. Untuk menerapkan sarana bagi mahasiswa-mahasiswi dan menunjukkan kemampuan dalam identifikasi analisa dan interprestasi suatu masalah.