RENCANA KERJA RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM TAHUN 2018

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA (RENJA ) RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM TAHUN 2016

Rencana Kerja Tahun 2015 (Revisi) 1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tahapan dan Tatacara Penyusunan

Pemerintah Kota Tangerang

Rencana Kerja Tahun 2014 (Revisi) 1

Rencana Kerja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum

INDIKATOR KINERJA UTAMA

LAPORAN KINERJA UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN RSUD PLOSO KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2015 RUMUS/ FORMULA. tahun = Jumlah pasien rawat inap + Jumlah pasien rawat jalan

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

LAPORAN KINERJA RS JIWA SAMBANG LIHUM 2015

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan a.

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

Tahun-1 (2015) Tahun-2 (2016) Tahun-3 (2017) Tahun-4 (2018) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

RSUD DATU SANGGUL RANTAU KABUPATEN TAPIN

Pemerintah Kota Tangerang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan a.

PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DRAFT RENJA SKPD RSUD BLAMBANGAN KAB. BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN Rancangan Renja RSUD Blambangan TA. 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BUPATI MALUKU TENGGARA

PENYUSUNAN RENJA SKPD

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA (RENJA) RSUD dr. H. ANDI ABDURRAHMAN NOOR KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2016

RENCANA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

INDIKATOR KINERJA UTAMA

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Kabupaten Cianjur (Renstra -Bappeda) Tahun yang disusun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Bandung, Juni 2016 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INDIKATOR KINERJA UTAMA

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TRIWULANAN RSUD LAWANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Renja SKPD Bappeda Tahun Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 1.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi

Ferry Prasetyia, SE., MAppEc Fakultas Ekonomi dan Bisnis

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

RENCANA KERJA (RENJA)

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

LAMPIRAN XXI KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

RENCANA KERJA RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM TAHUN 2018 PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM Jl. Gubernur Syarkawi Km 3,9 Kab. Banjar, Kalimantan Selatan Telp. (0511) 6730000-6730001-6730002 IGD (0511) 6730003 Fax (0511) 6730006 Website : www.rsjsambanglihum@kalselprov.go.id Email : rsjsambanglihum@yahoo.com Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 1

KATA PENGANTAR Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kemampuan kepada Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum untuk melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan jiwa bagi masyarakat baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dan juga melakukan program kerja yang telah ditetapkan dengan baik dan lancar. Disusunnya Rencana Kerja Tahun 2018 merupakan acuan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit demi mewujudkan pelayanan kesehatan jiwa disamping sebagai media informasi yang memberikan gambaran perencanaan Rumah Sakit Jiwa dalam satu tahun. Rencana Kerja tahun 2018 merupakan penjabaran dari Rencana Stratejik Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Dalam Penyusunan Rencana Kerja tahun 2018 ini, kami menyadari sepenuhnya, masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, setiap kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan Rencana Kerja di masa-masa yang akan datang. Kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan Rencana Kerja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum tahun 2018, kami ucapkan terima kasih. Semoga memberi manfaat kepada kita semua demi tercapainya pelayanan kesehatan jiwa yang prima kepada masyarakat., Januari 2018 Direktur RS Jiwa Sambang Lihum dr. H. IBG. Dharma Putra, MKM NIP. 19610301 198703 1 016 Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 2

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iii Bab I Pendahuluan... 1 Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun 2017... 6 Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan... 35 Bab IV Penutup... 41 Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang A. Pengertian Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD), adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (Satu) tahun. (UU No. 25 Tahun 2004). Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah atau disebut Renja SKPD adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 1 (Satu) tahun. (PP No. 8 Tahun 2008). Rencana Kerja SKPD yang selanjutnya disingkat Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (Satu) tahun. Pemendagri No. 54 Tahun 2010. B. Proses Penyusunan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Proses Penyusunan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, disusun dengan tahapan sebagai berikut : 1. Persiapan Penyusunan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum 2. Penyusunan Rancangan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. 3. Pelaksanaan Forum Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum 4. Penetapan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum 1. Persiapan Penyusunan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Tahapan persiapan penyusunan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum meliputi : a) Pembentukan tim penyusunan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum b) Orientasi mengenai Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum c) Penyusunan agenda kerja d) Pengumpulan data dan informasi. 2. Penyusunan Rancangan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Tahapan penyusunan rancangan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum : a) Tahap perumusan rancangan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Perumusan rancangan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum dilakukan melalui serangkaian kegiatan sebagai berikut : 1. Pengolahan data dan informasi. 2. Analisis gambaran pelayanan Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 14

3. Mereview hasil evaluasi pelaksanaan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum tahun lalu berdasarkan Renstra Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. 4. Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. 5. Telaahan terhadap rancangan awal Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum 6. Perumusan tujuan dan sasaran. 7. Penelaahan usulan program dan kegiatan dari masyarakat. 8. Perumusan kegiatan prioritas. 9. Penyajian awal dokumen rancangan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. 10. Penyempurnaan rancangan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. 11. Pembahasan forum Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, dan 12. Penyesuaian dokumen rancangan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum sesuai dengan prioritas dan sasaran pembangunan tahun rencana dengan mempertimbangkan arah dan kebijakan umum pembangunan daerah, arahan menteri terkait dan SPM. b) Tahap Penyajian Rancangan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Penyajian rancangan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum sekurangkurangnya dapat disusun menurut sistimatika. 3. Pelaksanaan Forum Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Forum Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum merupakan wadah penampungan dan penjaringan aspirasi masyarakat dan dunia usaha (pemangku kepentingan). Untuk penyempurnaan rancangan kebijakan Penyusunan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, hal ini menunjukan dalam pendekatan perencanaan menggunakan sistem perencanaan bawah atas (button up planning ) berdasarkan asas demokratisasi dan desentralisasi. Dalam proses penyusunan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum pelaksanaan forum konsultasi publik dipisahkan antara kabupaten/kota dengan provinsi. Tujuan forum ini adalah : a. Menyelaraskan program dan kegiatan SKPD Provinsi dengan usulan program dan kegiatan hasil musrenbang RKPD di kabupaten/kota. b. Mempertajam indikator serta target program dan kegiatan SKPD Provinsi, sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD. c. Menyelaraskan program dan kegiatan antar SKPD Provinsi dengan SKPD lainnya dalam rangka optimalisasi pencapaian sasaran sesuai dengan kewenangan untuk sinergi pelaksanaan prioritas pembangunan daerah, dan d. Menyesuaikan pendanaan program dan kegiatan prioritas berdasarkan pagu indikatif untuk masing-masing SKPD Provinsi. Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 5 2

4. Penetapan Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Penetapan rancangan akhir Rencana Kerja SKPD dilakukan dengan pengesahan oleh Kepala Daerah, selanjutnya Kepala SKPD menetapkan Renja SKPD untuk menjadi pedoman di lingkungan SKPD dalam menyusun program dan kegiatan prioritas SKPD pada tahun anggaran berkenaan. 5. Verifikasi Rancangan Renja SKPD dengan RKPD Verifikasi terhadap Rancangan Renja SKPD bertujuan untuk menilai apakah rancangan akhir Renja SKPD sudah sesuai dengan RKPD yang sudah disahkan dengan peraturan kepala daerah, dilakukan sebagai berikut : a. Kepala SKPD menyampaikan rancangan akhir Renja SKPD kepada kepala Bappeda. b. Bappeda melakukan verifikasi akhir terhadap rancangan akhir Renja SKPD, untuk menjamin kesesuaian antara program dan kegiatan pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RKPD. c. Bappeda menghimpun seluruh rancangan akhir Renja SKPD yang telah verifikasi, untuk diajukan kepada kepala daerah dalam rangka, memperoleh pengesahan. 6. Pengesahan Renja SKPD Oleh Kepala Daerah a. Pengesahan rancangan akhir Renja SKPD dengan peraturan kepala daerah paling lama 1 (satu) bulan, setelah peraturan kepala daerah tentang RKPD tahun berkenaan ditetapkan. b. Penetapan Renja SKPD oleh kepala SKPD paling lama 14 (empat belas) hari, setelah Renja SKPD disahkan oleh kepala daerah. C. Keterlibatan antara Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, dengan dokumen RKPD Pemerintah Provinsi kalsel, Renstra Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, Renja Kementerian Kesehatan dan Renja Kabupaten/Kota. Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, merupakan dokumen penjabaran dari Dokumen RKPD Pemerintah Provinsi Kalsel, uatmanya kegiatan-kegiatan yang ingin dicapai pada sektor kesehatan. Keterkaitan dalam bentuk bootom up dan top down, dengan dokumen RKPD Pemprov Kalsel. Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum menjabarkan kegiatan tahunan yang tercantum dalam dokumen Renstra Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Tahun 2016-2021. Kegiatan yang direncanakan untuk Tahun 2018 dalam dokumen renstra tersebut menjadi Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Tahun 2018. Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum juga merupakan penjabaran dari rencana capaian nasional yang akan dicapai dalam Renja Kementerian Kesehatan, pada program peningkatan kesehatan jiwa masyarakat Indonesia. Renja Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota, terkait dengan pembangunan kesehatan jiwa, juga diakomodir dalam Renja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 6 3

D. Tindak lanjut proses penyusunan RAPBD Dokumen Renja RSJ Sambang Lihum selanjutnya menjadi salah satu dokumen yang diproses menjadi RAPBD Kalsel. 1.2 Landasan Hukum Landasan hukum tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang SOTK, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan. 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahaan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah. 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. 8. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentangsistemjaminansosialnasional. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentangtahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 10. Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. 11. Peraturan Daerah (Perda) Nomor 023 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Unsur-Unsur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Provinsi Kalimantan Selatan. 12 Peraturan Daerah (Perda) Nomor 07 Tahun 2016 tentang RPJMD 1.3 Maksud Dan Tujuan Maksud disusunnya Renja SKPD Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Tahun 2018 adalah untuk melaksanakan dokumen perencanaan satuan kerja perangkat daerah periode 1 (satu) tahun yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2018 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 serta menggambarkan capaian kinerja yang dapat ditransformasikan pada Rencana Kerja Anggaran SKPD. Sedangkan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum adalah : 1. Mendeskripsikan tentang program-program dan kegiatan-kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan langsung oleh Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. 2. Program-program dan kegiatan-kegiatan tersebut dapat terlaksana sesuai yang diharapkan dengan menitikberatkan pada program-program dan kegiatan-kegiatan prioritas. Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 7 4

1.4 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2017 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD 2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD 3.3 Program dan Kegiatan BAB IV PENUTUP Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 8 5

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2017 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD Evaluasi Peaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD, dapat dilihat dari tabel T-VI.C.5 berikut : Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Tabel T-VI.C.5 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD s/d Tahun 2017 RS Jiwa Sambang Lihum Prov. Kalimantan Selatan Indikator Kinerja Program (Outcome)/Ke giatan (Output) Target Capaian Kinerja Renstra SKPD Tahun 2021 Realisasi target kinerja hasil program dan keluaran kegiatan s/d tahun 2015 Target dan realisasi kinerja program dan keluaran kegiatan SKPD tahun 2016 Target Realisasi Tingkat Realisasi Target program/ kegiatan Renja SKPD tahun berjalan (2017) (%) Realisasi capaian Perkiraan realisasi capaian target program/kegiatan Renstra SKPD s/d dengan tahun 2017 Tingkat Capaian (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 WAJIB KESEHATAN Program Peningkatan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Meningkatnya administrasi perkantoran Terpenuhinya jasa administrasi Catatan Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 6

keuangan 2. Penyediaan Makanan dan Minuman 3. Penyediaan Jasa Pelayanan Kesehatan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pembangunan Gedung Kantor Tersedianya makan dan minuman Tersdianya jasa pelayanan kesehatan Meningkatnya Sarana dan prasarana aparatur Tersedianya sarana gedung kantor 2. Pengadaan Mebeuler Tersedianya mebeuler 3. Pengadaan Peralatan Tersedianya Kantor peralatan 4. Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1. Pendidikan dan Pelatihan Formal Program Peningkatan Pengembangan Sistem Capaian Kinerja dan Keuangan kantor Terpeliharanya gedung kantor Meningkatnya Kapasitas sumber daya aparatur Terlaksananya diklat formal Meningkatnya sistem pelaporan capaian Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 7

1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Kinerja SKPD 2. Penyusnan Rencana Kerja Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 1. Penyediaan Biaya Bantuan Pengobatan bagi Keluarga miskin Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS Jiwa kinerja dan keuangan Tersusunya laporan kinerja dan ikhtisar kinerja Jumlah dokumen rencana kerja Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan Jumlah obat dan perbekalan kesehatan Meningkatnya pelayanan kesehatan penduduk miskin Jumlah biaya bantuan pengobatan bagi keluarga miskin Tersedianya sarana dan prasarana RS Jiwa Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 8

1. Pengadaan Alat-alat Kesehatan RS 2. Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga RS Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS 1. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung RS Program Peningkatan Sumber Daya Kesehatan 1. Penyelenggaraan Diklat Teknis Persentase alat-alat kesehatan Persentase perlengkapan rumah tangga RS Terpeliharany a sarana dan prasarana RS Persentase gedung RS terpelihara Meningkatnya sumber daya kesehatan Jumlah diklat teknis Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 9

2.1.1. Realisasi Program / kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil / keluaran yang direncanakan : Seluruh Program dan kegiatan tahun 2016 dapat dilaksanakan 100 %, tidak ada yang tidak memenuhi target. 2.1.2. Realisasi Program / kegiatan yang telah memenuhi target kinerja hasil / keluaran yang direncanakan : Seluruh Program dan kegiatan tahun 2016 dapat dilaksanakan 100 %, dan memenuhi target. 2.1.3. Realisasi Program / kegiatan yang telah melebihi target kinerja hasil / keluaran yang direncanakan : Seluruh Program dan kegiatan tahun 2016 dapat dilaksanakan 100 %, dan tidak ada Program / kegiatan yang telah melebihi target kinerja hasil / keluaran yang direncanakan. 2.1.4. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya atau melebihi target kinerja program/kegiatan. Tidak ada faktor - faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya atau melebihi target kinerja program/kegiatan, karena semua program/kegiatan telah dilaksanakan sesuai target. 2.1.5. Implikasi yang timbul terhadap target capaian program Renstra RSJ Sambang Lihum. Realisasi program dan kegiatan yang direncanakan pada tahun 2016, memberikan implikasi pada capaian program Renstra RSJ Sambang Lihum, sehingga tahapan yang ingin dicapai oleh target capaian program Renstra RSJ Sambang Lihum sesuai dengan target yang telah direncanakan. Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 10 6

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD Analisis Kinerja Pelayanan SKPD, mengacu pada tabel T-VI.C.1, seperti berikut : Tabel T-VI.C.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan RS Jiwa Sambang Lihum Prov. Kalimantan Selatan SPM/ IKK Target Renstra SKPD Realisasi Capaian Proyeksi No Indikator Standar (PP- Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Catatan 6/'08) 2017 2016 2018 2019 2016 2017 2018 2019 Analisa (tahun (tahun (tahun (tahun (tahun (tahun (tahun (tahun Nasional n-1) n-2) n) n+1) n-2) n-1) n) n+1) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) I KESEHATAN A Rumah Sakit Jiwa Sambang lihum 1 Persentase angka penggunaan tempat tidur / Bed Occupancy Rate (BOR) 60 60 65 60 70 72 45,92 65 70 72 2 Jumlah hari rata-rata pasien dirawat / Average Length of Stay (ALOS) 40 40 40 42 37 36 37,96 40 37 36 3 Jumlah berapa kali angka perputaran tempat tidur / Bed Turn Over (BTO) 10 10 10 10 10 10 3,93 10 10 10 4 Jumlah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati / Turn Over Interval (TOI) 15 15 15 15 15 15 50,39 15 15 15 5 13 Jumlah angka kematian umum untuk setiap permil pasien / 0,045 10 15 20 12 1,53 15 13 12 Gross Death Rate (GDR) Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 611

6 Jumlah angka kematian 48 jam setelah dirawat permil pasien / Nett Death Rate (NDR) 7 Jumlah kunjungan pasien IGD 8 Jumlah kunjungan rawat jalan per hari 9 Rasio kunjungan baru perhari dirawat jalan 10 Rerata kunjungan rawat jalan perhari 11 Rasio kunjungan baru terhadap total kunjungan rawat jalan 12 Indeks Kepuasan Masyarakat (Konversi) Terhadap Seluruh Layanan RS. 0,025 10 15 20 13 12 10,2 15 13 12 Pm 2.750 2.612 2.487 2.677 2.742 2.440 2.612 2.677 2.742 Pm 19.200 17.911 17.474 18.348 18.785 19.219 17.911 18.348 18.785 Pm 2,71 2,71 2,71 2,71 2,71 3,2 2,71 2,71 2,71 Pm 65 60 50 65 70 52,65 60 65 70 Pm 5,95 5,95 5,95 5,95 5,95 6,08 5,95 5,95 5,95 Pm 80 79.68 79,31 79.77 79.91 76,35 79.68 79.77 79.91 Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 7 12

Tabel diatas memberikan informasi, bahwa kinerja pelayanan Rumah Sakit Sambang Lihum baik rawat inap, maupun rawat jalan adalah baik. Berikut analisis terhadap kinerja RSJ Sambang Lihum, penjelasan lebih lanjut masing-masing capaian indikator kinerja sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: 1. Jumlah hari rata-rata pasien dirawat / Average Length of Stay (ALOS) Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan. Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005), tetapi standar ideal tersebut tidak bisa diterapkan pada RS. Jiwa Sambang Lihum mengingat pasien jiwa rata-rata jumlah hari dirawat selama 45 hari dan pasien rehabilitasi napza bisa mencapai 3 bulan. Pencapaian IKU ini diukur dengan menggunakan rumus : Grafik capaian realisasi terhadap target indikator ALOS sejak tahun 2016 sampai dengan 2021 disajikan dalam grafik pada gambar 6 dan grafik capaian kinerja indikator ALOS pada gambar 7. Gambar 6 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator ALOS Gambar 1 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator ALOS Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 13

Gambar 7 Grafik Capaian Kinerja Indikator ALOS Gambar 2 Grafik Capaian Kinerja Indikator ALOS Untuk tahun 2016 realisasi IKU ini adalah 37,96 hari sedangkan target yang ditetapkan untuk tahun 2016 adalah sebesar 42 hari, jika dibandingkan dengan target tahun 2016 maka capaian indikator kinerja dengan makna negatif tersebut adalah sebesar 90,38% dari targetdengan kategori cukup. Pelaksanaan Clinical Pathway yang mengatur bahwa pasien harus pulang pada saatnya jika Dokter Spesialis telah menyatakan pasien sembuh dan bisa dipulangkan memberikan andil besar pada penurunan indikator ALOS. 2. Jumlah berapa kali angka perputaran tempat tidur / Bed Turn Over (BTO) Indikator ini memberikan gambaran frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu satuan waktu tertentu. Nilai parameter BTO yang ideal adalah antara 40-50 kali dalam 1 tahun (Depkes, 2005), tetapi mengingat ALOS Pasien Jiwa dan Rehabilitasi Napza yang tinggi standar ini tidak bisa diterapkan pada RS. Jiwa Sambang Lihum. Pencapaian IKU ini diukur dengan menggunakan rumus : Grafik capaian realisasi terhadap target indikator BTO sejak tahun 2016 sampai dengan 2021 disajikan dalam grafik pada gambar 8 dan grafik capaian kinerja indikator BTO pada gambar 9. Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 14

Gambar 3 Gambar 8 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator BTO Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator BTO Gambar 4 Grafik Capaian Kinerja Indikator BTO Gambar 9 Grafik Capaian Kinerja Indikator BTO Untuk tahun 2016 realisasi IKU ini adalah 3,93 kali sedangkan target yang ditetapkan untuk tahun 2016 adalah sebesar 10 kali, jika dibandingkan dengan target tahun 2016 maka capaian indikator kinerja dengan makna positif tersebut adalah sebesar 39,3% dari target dengan kategori kurang. Bila dibandingkan dengan Standard Nasional (Depkes, 2005) BTO sebesar 40-50 kali. Sedangkan BTO ideal Rumah Sakit Umum Standard Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 15

Internasional adalah > 30 kali. Bila dibandingkan dengan data tersebut BTO RS Jiwa Sambang Lihum tidak memenuhi target. namun BTO RS. Jiwa Sambang Lihum 3,93 kali bukan berarti RSJ tidak efisien, namun karena perawatan bagi pasien rawat inap baik jiwa maupun rehabilitasi napza di RS. Jiwa Sambang Lihum membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan pasien umum. 3. Jumlah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati / Turn Over Interval (TOI) Indikator TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Nilai parameter BTO yang ideal adalah tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Pencapaian IKU ini diukur dengan menggunakan rumus : Grafik capaian realisasi terhadap target indikator TOI sejak tahun 2016 sampai dengan 2016 disajikan dalam grafik pada gambar 10 dan grafik capaian kinerja indikator TOI pada gambar 11. Gambar 10 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator TOI Gambar 5 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator TOI Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 16

Gambar 11 Grafik Capaian Kinerja Indikator TOI Gambar 6 Grafik Capaian Kinerja Indikator TOI Untuk tahun 2016 realisasi IKU ini adalah 50.39 hari sedangkan target yang ditetapkan untuk tahun 2016 adalah sebesar 70 hari, jika dibandingkan dengan target tahun 2016 maka capaian indikator kinerja dengan makna negatif tersebut adalah sebesar 71,98% dari targetdengan kategori kurang. Capaian kinerja TOI pada tahun 2016 jauh sangat menurun jika dibandingkan capaian tahun-tahun sebelumnya, Kinerja TOI terkait dengan kinerja BOR, pada tahun 2016 capaian kinerja BOR juga mengalami penurunan. hal ini disebabkan karena kebijakan clinical pathway untuk memulangkan pasien jika pasien sudah dinyatakan bisa dipulangkan dan pengetahuan dan penerimaan keluarga yang sudah baik atas kepulangan pasien sedangkan active case finding untuk pasien-pasien baru masih belum maksimal dilakukan oleh dinas terkait dan puskesmas baik untuk pasien jiwa maupun rehabilitasi napza. 4. Jumlah angka kematian umum untuk setiap permil pasien / Gross Death Rate (GDR) Indikator GDR adalah angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 pasien keluar Rumah Sakit. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan Rumah Sakit. Indikator GDR tidak memiliki standar ideal tertentu. Pencapaian IKU ini diukur dengan menggunakan rumus : Grafik capaian realisasi terhadap target indikator GDR sejak tahun 20116 sampai dengan 2021 disajikan dalam grafik pada gambar 12 dan grafik capaian kinerja indikator GDR pada gambar 13. Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 17

Gambar 12 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator GDR Gambar 7 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator G Gambar 13 Grafik Capaian Kinerja Indikator GDR Gambar 8 Grafik Capaian Kinerja Indikator GDR Untuk tahun 2016 realisasi IKU ini adalah 1,53 permil sedangkan target yang ditetapkan untuk tahun 2016 adalah sebesar 20 permil, jika dibandingkan dengan target tahun 2016 maka capaian indikator kinerja dengan makna negatif tersebut adalah sebesar 7,65% dari targetdengan kategori memuaskan. 5. Persentase angka penggunaan tempat tidur / Bed Occupancy Rate (BOR) Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 18

antara 60-85% (Depkes, 2005). Pencapaian IKU ini diukur dengan menggunakan rumus : Grafik capaian realisasi terhadap target indikator BOR sejak tahun 2016 sampai dengan 2021 disajikan dalam grafik pada gambar 4 dan capaian kinerja indikator BOR pada gambar 5. Gambar 4 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator BOR Gambar 9 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator BOR Gambar 5 Grafik Capaian Kinerja Indikator BOR Gambar 10 Grafik Capaian Kinerja Indikator BOR Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 19

Untuk tahun 2016 realisasi IKU ini adalah 45,92% sedangkan target yang ditetapkan untuk tahun 2016 adalah sebesar 60%, jika dibandingkan dengan target tahun 2016 maka capaian indikator kinerja dengan makna positif tersebut adalah sebesar 76,53% dari targetdengan kategori baik. Capaian kinerja indikator BOR tahun 2016 jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya banyak mengalami peningkatan hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : - Kebijakan Clinical Pathway yang mengatur sehingga pasien harus pulang pada saatnya bisa dipulangkan; - Pengetahuan masyarakat untuk menerima pasien yang pulang kembali semakin baik; - Active Case Finding yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan dinas terkait belum maksimal baik untuk pasien dengan gangguan jiwa maupun rehabilitasi napza. 6. Jumlah angka kematian 48 jam setelah dirawat permil pasien / Nett Death Rate (NDR) Indikator NDR adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiaptiap 1000 pasien keluar Rumah Sakit. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan Rumah Sakit. Indikator NDR tidak memiliki standar ideal tertentu. Pencapaian IKU ini diukur dengan menggunakan rumus : Grafik capaian realisasi terhadap target indikator NDR sejak tahun 2016 sampai dengan 2021 disajikan dalam grafik pada gambar 14 dan grafik capaian kinerja indikator GDR pada gambar 15. Gambar 14 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator NDR Gambar 11 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator NDR Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 20

Gambar 15 Grafik Capaian Kinerja Indikator NDR Gambar 12 Grafik Capaian Kinerja Indikator NDR Untuk tahun 2016 realisasi IKU ini adalah 10,2 permil sedangkan target yang ditetapkan untuk tahun 2016 adalah sebesar 20 permil, jika dibandingkan dengan target tahun 2016 maka capaian indikator kinerja dengan makna negatif tersebut adalah sebesar 51% dari targetdengan kategori memuaskan. 7. Jumlah kunjungan pasien IGD Grafik capaian realisasi terhadap target indikator kunjungan pasien ke IGD sejak tahun 2016 sampai dengan 2021 disajikan dalam grafik pada gambar 16 dan grafik capaian kinerja indikator kunjungan IGD pada gambar 17. Gambar 16 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator Kunjungan IGD Gambar 13 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator Kunjungan IGD Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 21

Gambar 17 Grafik Capaian Kinerja Indikator Kunjungan IGD Gambar 14 Grafik Capaian Kinerja Indikator Kunjungan IGD Untuk tahun 2016 realisasi IKU ini adalah 2440 kali sedangkan target yang ditetapkan untuk tahun 2016 adalah sebesar 2487 kali, jika dibandingkan dengan target tahun 2016 maka capaian indikator kinerja dengan makna positif tersebut adalah sebesar 98,11% dari targetdengan kategori sangat baik. 8. Jumlah kunjungan rawat jalan Grafik capaian realisasi terhadap target indikator kunjungan pasien rawat jalan sejak tahun 2011 sampai dengan 2015 disajikan dalam grafik pada gambar 18 dan grafik capaian kinerja indikator kunjungan rawat jalan pada gambar 19 Gambar 18 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator Kunjungan Rawat Jalan Gambar 15 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator Kunjungan Rawat Jalan Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 22

Gambar 19 Grafik Capaian Kinerja Indikator Kunjungan Rawat Jalan Gambar 16 Grafik Capaian Kinerja Indikator Kunjungan Rawat Jalan Untuk tahun 2016 realisasi IKU ini adalah 19219 kali sedangkan target yang ditetapkan untuk tahun 2016 adalah sebesar 17474 kali, jika dibandingkan dengan target tahun 2016 maka capaian indikator kinerja dengan makna positif tersebut adalah sebesar 109,98% dari targetdengan kategori memuaskan. 9. Rerata kunjungan baru perhari di rawat jalan Grafik capaian realisasi terhadap target indikator rerata kunjungan baru perhari pasien rawat jalan sejak tahun 2016 sampai dengan 2021 disajikan dalam grafik pada gambar 20 dan grafik capaian kinerja indikator rerata kunjungan baru perhari rawat jalan pada gambar 21. Gambar 17 Gambar 20 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator Rerata Kunjungan Baru Perhari Rawat Jalan Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator Rerata Kunjungan Baru Perhari Rawat Jalan Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 23

Gambar 21 Grafik Capaian Kinerja Indikator Rerata Kunjungan Baru Perhari Rawat Jalan Gambar 18 Grafik Capaian Kinerja Indikator Rerata Kunjungan Baru Perhari Rawat Jalan Untuk tahun 2016 realisasi IKU ini adalah 3,20 kali perhari sedangkan target yang ditetapkan untuk tahun 2016 adalah sebesar 2,71 kali perhari, jika dibandingkan dengan target tahun 2016 maka capaian indikator kinerja dengan makna positif tersebut adalah sebesar 118.08% dari targetdengan kategori memuaskan. 10. Rerata kunjungan rawat jalan perhari Grafik capaian realisasi terhadap target indikator rerata kunjungan perhari pasien rawat jalansejak tahun 2016 sampai dengan 2016 disajikan dalam grafik pada gambar 22 dan grafik capaian kinerja indikator rerata kunjungan perhari rawat jalan pada gambar 23. Gambar 19 Gambar 22 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator Rerata Kunjungan Rawat Jalan Perhari Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator Rerata Kunjungan Rawat Jalan Perhari Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 24

Gambar 23 Grafik Capaian Kinerja Indikator Rerata Kunjungan Rawat Jalan Perhari Gambar 20 Grafik Capaian Kinerja Indikator Rerata Kunjungan Rawat Jalan Perhari Untuk tahun 2016 realisasi IKU ini adalah 52,65 kali perhari sedangkan target yang ditetapkan untuk tahun 2016 adalah sebesar 50 kali perhari, jika dibandingkan dengan target tahun 2016 maka capaian indikator kinerja dengan makna positif tersebut adalah sebesar 105,3% dari targetdengan kategori memuaskan. 11. Rasio kunjungan baru terhadap total kunjungan rawat jalan Grafik capaian realisasi terhadap target indikator rasio kunjungan baru terhadap total kunjungan rawat jalansejak tahun 2016 sampai dengan 2021 disajikan dalam grafik pada gambar 24 dan grafik capaian kinerja indikator rasio kunjungan baru terhadap total kunjungan rawat jalan pada gambar 25. Gambar 24 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator Rasio Kunjungan Baru Terhadap Total Kunjungan Rawat Jalan Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 25

Gambar 21 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator Rasio Kunjungan Baru Terhadap Total Kunjungan Rawat Jalan Gambar 22 Gambar 25 Grafik Capaian Kinerja Indikator Rasio Kunjungan Baru Terhadap Total Kunjungan Rawat Jalan Grafik Capaian Kinerja Indikator Rasio Kunjungan Baru Terhadap Total Kunjungan Rawat Jalan Untuk tahun 2016 realisasi IKU ini adalah 6,08 sedangkan target yang ditetapkan untuk tahun 2016 adalah sebesar 5,95 jika dibandingkan dengan target tahun 2016 maka capaian indikator kinerja dengan makna positif tersebut adalah sebesar 96,26% dari targetdengan kategori memuaskan. 12. Indeks Kepuasan Masyarakat (Konversi) Terhadap Seluruh Layanan RS. Grafik capaian realisasi terhadap target indikator Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Seluruh Layanan RS sejak tahun 2016 sampai dengan 2021 disajikan dalam grafik pada gambar 26 dan grafik capaian kinerja Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 26

indikator Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Seluruh Layanan RS pada gambar 27. Gambar 26 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Seluruh Layanan RS Gambar 23 Grafik Capaian Realisasi Terhadap Target Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Seluruh Layanan RS Gambar 24 Gambar 27 Grafik Capaian Kinerja Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Seluruh Layanan RS Grafik Capaian Kinerja Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Seluruh Layanan RS Untuk tahun 2016 realisasi IKU ini adalah 76,35 sedangkan target yang ditetapkan untuk tahun 2016 adalah sebesar 79,31 jika dibandingkan dengan target tahun 2016 maka capaian indikator kinerja dengan makna positif tersebut adalah sebesar 96,26 % dari targetdengan kategori sangat baik (rincian hasil survei kepuasan masyarakat dilampirkan pada bagian lampiran.) Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 27

Hasil survei kepuasan masyarakat secara kumulatif tahun ini menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dari 79,53 menjadi 76,35 dengan selisih penurunan3,18. 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 2.3.1. Tingkat Kinerja pelayanan Rumah Sakit Jiwa Sambang Tingkat Kinerja pelayanan pada RS Jiwa Sambang Lihum relatif baik, hal ini dapat dilihat dari indikator kinerja rumah sakit pada tabel T-VI.C.1. Pencapaian kinerja ini juga didukung oleh SOPD Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan, dalam hal ini terkait dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang juga menyelenggarakan program kesehatan masyarakat. Dalam hal ini dukungan tersebut dalam bentuk penyediaan anggaran penduduk Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan untuk berobat kesehatan jiwa. Sementara di Kementerian Kesehatan program untuk penanggulangan Nafza telah terjadi sinergitas, dimana untuk institusi wajib lapor, seluruh pasien Nafza di Kalimantan Selatan pengobatannya dilaksanakan di RSJ Sambang Lihum. Kementerian Kesehatan menyediakan anaggaran / dana pengobatannya. 2.3.2. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi RSJ Sambang Lihum 1. Terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan jiwa yang berkualitas, terutama pada kelompok rentan seperti penduduk miskin, daerah tertinggal dan terpencil. 2. Belum terlindunginya masyarakat secara maksimal terhadap beban pembiayaan kesehatan.jiwa 3. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kualitas serta penyebaran sumber daya manusia kesehatan jiwa secara menyeluruh dan belum optimalnya dukungan kerangka regulasi ketenagaan kesehatan. 4. Belum optimalnya ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat esensiel, 5. Masih terbatasnya kemampuan manajemen dan informasi kesehatan, meliputi pengelolaan administrasi dan hukum kesehatan. 6. Permasalahan manajerial dalam sinkronisasi perencanaan, kebijakan program dan anggaran serta masih terbatasnya koordinasi dan integrasi Lintas Sektor. 7. Disparitas antar wilayah, golongan pendapatan dan urban-rural masih terjadi, untuk ini diperlukan pendekatan pembangunan sesuai kondisi wilayah. 8. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan jiwa belum dilakukan secara optimal. 9. Belum tersedianya biaya secara menyeluruh operasional kesehatan jiwa yang memadai di Puskesmas. 2.3.3. Dampaknya terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah, terhadap capaian program nasional/internasional. Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 28

Pencapaian kinerja RSJ Sambang Lihum, memberikan dampak positif, bagi pencapaian visi dan misi kepala Daerah, terutama pada misi ke 1 Kepala Daerah yaitu Mengembangkan sumber daya manusia yang agamis, sehat, cerdas & terampil Pencapaian kinerja RSJ Sambang Lihum, juga memberikan dampak positif, bagi pencapaian program nasional, khususnya program kesehatan jiwa. 2.3.4. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan SKPD Tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan pelayanan di RS Jiwa Sambang Lihum antara lain, yaitu : a. Stigma masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa masih sangat memperhatinkan. b. Kondisi Fisik lingkungan sekitar rumah sakit kurang mendukung Sedangkan peluang dalam meningkatkan pelayanan, yaitu : a. Komitmen Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terhadap pembangunan bidang kesehatan seperti tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). b. Adanya alokasi anggaran yang cukup untuk penyelenggaraan sebagai dana pendamping c. Adanya anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Tugas Pembantuan (TP) dari Pemerintah Pusat untuk peningkatan sarana fisik dan peralatan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan di Kalimantan Selatan. d. Meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan jiwa yang bermutu dan terjangkau. e. Pelaksanaan pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh penduduk miskin Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan. f. Tersedianya sarana dan prasarana transportasi yang memadai untuk menjangkau wilayah-wilayah di Kalimantan Selatan. g. Lokasi/area sangat luas. 2.3.5. Rekomendasi dan catatan strategis a. Penyediaan tenaga medis dan non medis dalam jumlah yg cukup dengan kualitas memadai. b. Penyediaan obat dan peralatan medis dalam jumlah yg cukup dengan kualitas memadai. c. Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan Rumah Sakit. d. Peningkatan pelayanan yang mengedepankan mutu dan keselamatan pasien Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 29

2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Review terhadap rancangan awal RKPD seperti yang kami sajikan pada tabel berikut : Tabel T-VI.C.7 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2018 RS Jiwa Sambang Lihum Prov. Kalimantan Selatan Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan Catatan No Pagu Kebutuhan Indikator Target Indikator Target Program/Kegiatan Lokasi indikatif Program/ kegiatan Lokasi Dana Penting Kinerja capaian kinerja Capaian (Rp.000) (Rp.000) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) 1 Program Peningkatan Administrasi Perkantoran 1. Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS 2. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 3. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 4. Penyediaan Makanan dan Minuman 2 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Capaian Meningkatnya administrasi perkantoran Tersedianya jasa pegawai non PNS Terpenuhinya jasa administrasi keuangan Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor Tersedianya makan dan minuman Meningkatnya sistem pelaporan capaian kinerja 100% 11.037.800,0 Program Peningkatan Administrasi Perkantoran 100% 5.786.400,0 1. Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS 100% 240.000,0 2. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 48% 200.000,0 3. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 100% 4.811.400,0 4. Penyediaan Makanan dan Minuman 100% 140.000,0 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Capaian Meningkatnya administrasi perkantoran Tersedianya Jasa Pegawai Non PNS Terpenuhinya jasa administrasi keuangan Tersedianya Peralatan dan Perlengkapan Kantor Tersedianya makan dan minuman Meningkatnya sistem pelaporan capaian kinerja 100% 11.037.800,0 100% 5.786.400,0 100% 240.000,0 48% 200.000,0 100% 4.811.400,0 100% 140.000,0 Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 30

Kinerja dan Keuangan dan keuangan Kinerja dan Keuangan dan keuangan 1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Kinerja SKPD 2. Penyusnan Rencana Kerja 3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1. Pendidikan dan Pelatihan Formal 4 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pembangunan Gedung Kantor 2. Pengadaan Peralatan Kantor 3. Pengadaan Mebeuler 5 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Tersusunya laporan kinerja dan ikhtisar kinerja Jumlah dokumen rencana kerja Meningkatnya Kapasitas sumber daya aparatur Terlaksananya diklat formal Meningkatnya Sarana dan prasarana aparatur Tersedianya sarana gedung kantor Tersedianya peralatan kantor Tersedianya mebeuler Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan Jumlah obat dan perbekalan kesehatan 100% 70.000,0 1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Kinerja SKPD 100% 70.000,0 2. Penyusnan Rencana Kerja 100% 450.000,0 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 100% 450.000,0 1. Pendidikan dan Pelatihan Formal 60% 13.250.000,0 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 80% 12.300.000,0 1. Pembangunan Gedung Kantor 60% 400.000,0 2. Pengadaan Peralatan Kantor 70% 550.000,0 3. Pengadaan Mebeuler 37% 4.000.000,0 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 37% 4.000.000,0 1. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Tersusunya laporan kinerja dan ikhtisar kinerja Jumlah dokumen rencana kerja Meningkatnya Kapasitas sumber daya aparatur Terlaksananya diklat formal Meningkatnya Sarana dan prasarana aparatur Terbangunnya gedung kantor Tersedianya peralatan kantor Tersedianya mebeuler Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan Jumlah obat dan perbekalan kesehatan 100% 70.000,0 100% 70.000,0 100% 450.000,0 100% 450.000,0 60% 1.898.240,0 70% 1.098.240,0 60% 400.000,0 67% 400.000,0 37% 4.000.000,0 37% 4.000.000,0 Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 31

6 Standarisasi dan Sertifikasi Layanan Kesehatan 1. Penyelenggaraan Diklat Teknis 2. Akreditasi 7 Pengadaan, Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS 1. Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga RS 2. Peningkatan dan Pengembangan RS 3. Pengadaan Alatalat Kesehatan RS 4. Pemeliharaan Bangsal RS 8 Kemitraan Layanan Kesehatan 1. Penyediaan Biaya Bantuan Pengobatan bagi Keluarga miskin Terlaksananya standarisasi dan sertifikasi dan layanan kesehatan Jumlah diklat teknis Terlaksananya akreditasi Tersedianya sarana dan prasarana RS Jiwa Persentase perlengkapan rumah tangga RS Terlaksananya peningkatan dan pengembangan RS Persentase alatalat kesehatan Terpeliharanya bangsal RS Terlaksananya kemitraan layanan kesehatan Jumlah biaya bantuan pengobatan bagi Gakin 100% 673.000,0 Standarisasi dan Sertifikasi Layanan Kesehatan 100% 173.000,0 1. Penyelenggaraan Diklat Teknis 100% 500.000,0 2. Akreditasi 50% 7.639.960,0 Pengadaan, Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS 52% 500.000,0 1. Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga RS 50% - 2. Peningkatan dan Pengembangan RS 60% 2.000.000,0 3. Pengadaan Alatalat Kesehatan RS 75% 5.139.960,0 4. Pemeliharaan Bangsal RS 100% 5.500.000,0 Kemitraan Layanan Kesehatan 100% 5.500.000,0 1. Penyediaan Biaya Bantuan Pengobatan bagi Keluarga miskin Peningkatan Standart dan Sertifikasi Layanan Kesehatan Jumlah diklat teknis Terlaksananya akreditasi Tersedianya sarana dan prasarana RS Jiwa Persentase perlengkapan rumah tangga RS Peningkatan sarana dan prasarana RS Persentase alatalat kesehatan Terpeliharanya bangsal RS Persentase Jaminan Layanan Kesehatan Jumlah biaya bantuan pengobatan bagi Gakin 100% 673.000,0 100% 173.000,0 100% 500.000,0 50% 6.639.960,0 52% 500.000,0 50% - 50% 1.000.000,0 75% 5.139.960,0 100% 5.500.000,0 100% 5.500.000,0 Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 32

Dalam pelaksanaan review semua mengacu pada kebutuhan RSJ Sambang Lihum, dalam mecapai target kinerja yang telah ditentukan dalam dokumen Renstra RSJ Smbang Lihum. Dari hasi review diperoleh innformasi bahwa semua kegiatan yang diusulkan pada rancangan awal RKPD adalah program / kegiatan yang diperlukan keberadaaannya di tahun 2018, untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, sehingga tidak ada pengurangan program dan kegiatan. 2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat a. Proses Usulan program dan kegiatan masyarakat, diperoleh melalui mekanisme kegiatan pra musrenbang dan musrenbang, pada kegiatan tersebut masyrakat hadir, menyampaiakan saran dan masukan terhadap program dan kegiatan RSJ sambang Lihum, dan pada saat itu juga dilaksanakan respon atas saran dan masukan tersebut. b. Kesesuaian Usulan program dan kegiatan masyarakat terhadap program dan kegiatan RSJ Sambang Lihum, memiliki kesesuaian, terhadap rancangan program dan kegiatan yang telah disusun oleh pihak RSJ Sambang Lihum. Sehingga semua usulan dan saran masyarankat dapat terakomodir dalam Renja RSJ Sambang Lihum. Ringkasan penjelasan diatas dapat dilihat pada tabel T-VI.C.9 berikut : Tabel T-VI.C.9 Kajian Usulan Program & Kegiatan Dari Masyarakat Prov. Kalimantan Selatan Tahun 2018 No Program/Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Besaran/ Volume Catatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Peningkatan Administrasi Perkantoran 1 Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS 2 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 3 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 4 Penyediaan Makanan dan Minuman Program Peningkatan Pengembangan Sistem Capaian Kinerja dan Keuangan Meningkatnya administrasi perkantoran Tersedianya Jasa Pegawai Non PNS Terpenuhinya jasa administrasi keuangan Tersedianya Peralatan dan Perlengkapan Kantor Tersedianya makan dan minuman Meningkatnya sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 100% 100% 100% 48% 100% 100% Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 33 35

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Kinerja SKPD 2 Penyusnan Rencana Kerja Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1 Pendidikan dan Pelatihan Formal Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1 Pembangunan Gedung Kantor 2 Pengadaan Peralatan Kantor 3 Pengadaan Mebeuler Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Standarisasi dan Sertifikasi Layanan Kesehatan 1 Penyelenggaraan Diklat Teknis 2 Akreditasi Pengadaan, Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS 1 Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga RS 2 Peningkatan dan Pengembangan RS 3 Pengadaan Alat-alat Kesehatan RS 4 4. Pemeliharaan Bangsal RS Kemitraan Layanan Kesehatan 1 Penyediaan Biaya Bantuan Pengobatan bagi Keluarga miskin Tersusunya laporan kinerja dan ikhtisar kinerja Jumlah dokumen rencana kerja Meningkatnya Kapasitas sumber daya aparatur Terlaksananya diklat formal Meningkatnya Sarana dan prasarana aparatur Terbangunnya gedung kantor Tersedianya peralatan kantor Tersedianya mebeuler Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan Jumlah obat dan perbekalan kesehatan Peningkatan Standart dan Sertifikasi Layanan Kesehatan Jumlah diklat teknis Terlaksananya akreditasi Tersedianya sarana dan prasarana RS Jiwa Persentase perlengkapan rumah tangga RS Peningkatan sarana dan prasarana RS Persentase alat-alat kesehatan Terpeliharanya bangsal RS Persentase Jaminan Layanan Kesehatan Jumlah biaya bantuan pengobatan bagi keluarga miskin 100% 100% 100% 100% 60% 80% 60% 70% 37% 37% 100% 100% 100% 50% 52% 50% 60% 75% 100% 100% Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 36 34

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Kebijakan Nasional dinyatakan dalam dokumen Nawacita, dimana ringkasan Sembilan cita/program yang digagas untuk menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan, yaitu : 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara. 2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh kebhinnekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Adapun program dan kegiatan pada RS Jiwa Sambang lihum terkait dengan nawacita ke 5. 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD Tujuan dan sasaran Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum dalam memberikan pelayanan kesehatan jiwa tahun 2018 adalah sebagai berikut : 1. Misi Pertama : Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Indikator tercapainya tujuan ini adalah : a. Menurunnya hari perawatan. b. Tidak adanya kasus bunuh diri selama perawatan. c. Tidak adanya kasus pasien lari selama perawatan. d. Terciptanya koordinasi yang baik dengan lintas sektor. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan diatas adalah sebagai berikut : Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan jiwa, yang ditunjukan oleh indikator dampak sebagai berikut : a. Persentase Bed Occupation Rate b. Jumlah Length of Stay c. Persentase peran seta keluarga dan masyarakat dalam penanganan pasca perawatan. Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 30 35

2. Misi Kedua : Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan. Indikator tercapainya tujuan ini adalah : a. Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar b. Jumlah Rumah Sakit yang terakreditasi. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan diatas adalah sebagai berikut : a. Meningkatnya upaya dan mutu pelayanan kesehatan jiwa yang ditunjukan oleh indikator dampak, yaitu : 1) Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar 2) Jumlah Rumah Sakit yang terakreditasi atau sesuai standar dari kelas Rumah Sakit masing-masing. b. Meningkatnya sediaan farmasi, alat kesehatan, obat dan makanan yang memenuhi standar dan terjangkau oleh masyarakat, yang ditunjukan oleh indikator dampak, yaitu : 1) Persentase pemenuhan kebutuhan ketersediaan obat dan vaksin disarana pelayanan kesehatan rujukan 2) Persentase penggunaan obat essensial generik disarana pelayanan kesehatan rujukan. 3) Persentase penggunaan obat rasional di sarana pelayanan kesehatan. 4) Persentase produk obat dan makanan yang beredar memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan manfaat untuk penderita gangguan jiwa. 3. Misi Ketiga : Menjamin ketersediaan an pemerataan sumber daya kesehatan. Indikator tercapainya tujuan ini adalah : a. Persentase puskesmas memiliki tenaga dokter spesialis jiwa b. Persentase Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum memiliki tenaga sesuai standar dari Kemenkes dan sesuai standar akreditasi. c. Persentase alokasi anggaran kesehatan jiwa dalam APBD Provinsi Kalimantan Selatan dan APBN. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan diatas adalah sebagai berikut : a. Terpenuhinya kebutuhan tenaga keshatan strategis, yang ditunjukan oleh indikator dampak sebagai berikut : 1) Persentase tenaga dokter spesialis sesuai standar di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. 2) Persentase dokter umum puskesmas memiliki tenaga dokter. b. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk terutama penduduk miskin, yang ditandai oleh indikator sebagai berikut : 1) Persentase alokasi anggaran kesehatan dalam APBD Provinsi Kalimantan Selatan. Renja RS Jiwa Sambang Lihum Tahun 2017 31 36