BAB I PENDAHULUAN. ketat. Arus perputaran informasi di dalam dunia bisnis sangatlah cepat dan bahkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok, sebagai subyek penelitian, masih dalam masa

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumber daya alam yang beraneka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Nilai dari sumber daya manusia akan tampak jelas ketika perusahaan. asset jika sumber daya manusianya berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. jaman, yang cukup terlihat pesat pada bidang ekonomi.

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan antara lain di bangunnya sistem jaringan komputer yang

BAB 1 PENDAHULUAN. karyawan yang diharapkan dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan informasi saat ini semakin pesat, mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bentuk Bentuk E-Business. 1. E-Government

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang

BAB I PENDAHULUAN. kecil, pimpinan perusahaan dapat mengawasi secara langsung kinerja di

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Sistem Informasi Manajemen

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dan atau jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi.

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan adanya globalisasi bisnis, yang semakin mempermudah transaksi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perlu melakukan perpaduan dari aktifitas-aktifitas yang saling

KOMPUTER DAN MASYARAKAT. Mia Fitriawati S.Kom

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3)

BAB I PENDAHULUAN. berisiko bagi setiap perusahaan yang ikut serta di dalamnya, dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman web (Saputro,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi, agar bisa bertahan dan tetap berkembang. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan sumber daya manusia yang ada

BAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kehidupan masyarakat. Perubahan di bidang teknologi. informasi dan komunikasi, salah satunya melahirkan internet, yang

Teknologi dan Informasi. Stefany Y. Bara langi, S.Si., MT Aplikasi Komputer Pertemuan II

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERUSAHAAN DIGITAL PRINTING SMART TO PRINT DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang

Karya Ilmiah Manfaat dan Kelemahan E-COMMERCE

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi-teknologi baru yang muncul semakin pesat belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat hal ini ditandai dengan munculnya industri baru

BAB I PENDAHULUAN. penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan.

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. memulai bisnisnya. Pada tahun-tahun awal, biasanya perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini, masalah electronic commerce atau lebih sering disebut e-

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang, banyak ditemukan permasalahan yang menyebabkan perusahaan. sebagai sumber dayanya, tujuan perusahaan akan sulit tercapai.

Electronic Commerce: Definisi dan Konsep

BAB I PENDAHULUAN. keputusan yang tepat bagi para penggunanya. Akuntansi (SIA). SIA adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala

TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

Manajemen Pemasaran. Sistem Informasi Pemsaran Modern Dan Riset Pemasaran. Abdul Gani,SE MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan, yaitu : konsep pengembangan wilayah berdasarkan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini sistem informasi dan teknologi informasi adalah

I. PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional. Di sisi lain

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak akan lepas dari kegiatan tersebut. Sejak dulu alat transportasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya nasabah bank di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi telah membentuk sebuah arena persaingan dunia usaha yang semakin kompleks. Perkembangan teknologi yang semakin cepat sekarang ini yang tidak bisa diestimasi membuat peta dan pola persaingan bisnis yang semakin ketat. Arus perputaran informasi di dalam dunia bisnis sangatlah cepat dan bahkan sudah menjadi sebuah kepentingan yang mendesak, teknologi pun ikut berkembang di dalamnya sehingga menjadi sebuah istilah yang kita kenal dengan Information Technology (IT). Dengan berkembangnya IT akan memudahkan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berkat IT sekarang yang makin canggih, maka ada perubahan perilaku organisasi yang harus disesuaikan dengan IT. Dari asumsi itu, maka perusahaan sebagai pelaku bisnis dituntut harus benarbenar meramalkan, menciptakan, dan melaksanakan alternatif strategi baru yang baik dengan memanfaatkan berbagai Information Technology (IT) yang baru ini dalam mengatasi perubahan tersebut. Pemanfaatan IT yang tepat akan membuat suatu perusahaan mempercepat proses dan fokus pada inti keahlian dan kemampuan yang membedakannya dari pesaingnya di pasaran. Kegagalan merangkul kesempatan yang ditawarkan IT dapat menyebabkan kegagalan bisnis. Menggunakan kekuatan dari sistem IT modern untuk mengambil manfaat terbaiknya merupakan keahlian strategis yang telah menjadi persyaratan penting

jika suatu perusahaan tetap ingin mengungguli pesaing-pesaingnya. IT memenuhi banyak fungsi dalam perusahaan termasuk proses otomatis dan manajemen sistem; tetapi bagi para manajer, peran kuncinya adalah untuk memberdayakan teknologi yang dimiliki perusahaan. Manajer harus memilih dan menggunakan sistem IT untuk berkomunikasi dengan lebih efisien untuk menyederhanakan proses bisnis tersebut. Salah satu konsep menciptakan strategi IT modern untuk menghadapi persaingan global tersebut adalah e-business yang dimana perusahaan harus sudah menggunakan internet sebagai operasional bisnis mereka. E-business saat ini menjadi hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan meningkatkan pelayanan baik itu untuk pelanggan atau dengan mitra bisnis yang lain. E-business merupakan singkatan dari electronic business. Hal ini menjelaskan suatu perusahaan yang mengeksploitasi potensial IT sepenuhnya untuk mempersingkat kegiatan operasional, dengan tujuan untuk mempermudah kinerja perusahaan dan memberikan nilai yang terbaik bagi konsumen atau pemegang saham perusahaan. Manfaat dari e-business telah mengarahkan kepada perubahan yang mendasar pada tata cara bisnis diatur dan dilaksanakan. Dunia bisnis terus menerus ditransformasi oleh IT. Dalam rangka untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, banyak perusahaan yang kini menggunakan kemajuan teknologi informasi untuk mengembangkan sistem lintas fungsi perusahaan yang terintegrasi yang dapat melintasi berbagai batas fungsi tradisional bisnis agar dapat merekayasa ulang dan

dapat meningkatkan proses bisnis yang penting dalam semua lintas fungsi perusahaan. Penggunaan teknologi informasi diwarnai dengan e-business yaitu penggunaan internet dan jaringan serta teknologi informasi lainnya untuk mendukung apa yang disebut e-commerce yaitu kegiatan pembelian dan penjualan melalui internet dan jaringan lainnya. E-business juga mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan dan berbagai proses yang dijalankan melalui web, baik dalam jaringan perusahaan maupun jaringan pelanggan dan mitra bisnisnya. Peranan aplikasi menjadi hal yang sangat penting dalam menerapkan konsep e-business. Beragamnya kebutuhan untuk melayani pelanggan memaksa perusahaan untuk mengembangkan berbagai aplikasi bisnis. Sehubungan dengan hal tersebut, memiliki arsitektur aplikasi e-business yang handal akan sangat menentukan kinerja perusahaan dalam menghasilkan produk dan jasa yang dapat memuaskan pelanggan. Kebanyakan perusahaan di masa lalu biasanya mengembangkan aplikasi yang berkonsep arsitektur sekuensial berdasarkan fungsi-fungsi yang dijalankan oleh perusahaan seperti aplikasi keuangan, aplikasi pemasaran dan aplikasi lainya. Jika perusahaan ingin mengintegrasikan berbagai aplikasi diatas untuk mengimplementasikan konsep e-business, maka yang biasa dilakukan oleh manajemen adalah menghubungkan satu aplikasi dengan lainnya sesuai dengan urut-urutan proses. Terkait dengan e-business, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah (1) lihat perubahan menjadi e-business sebagai kebutuhan bukan sebagai pilihan (2) tantang asumsi bisnis perusahaan yang sudah ada (3) identifikasi cara untuk menggunakan teknologi baru secara efektif (4) belajar dalam merubah ketakutan

untuk menggairahkan kesempatan baru (5) ingatlah bahwa perusahaan segala macam ukuran dapat menjual produk dengan biaya efektif dimana pun di dunia. Banyak manfaat e-business bagi perusahaan yaitu memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar global sehingga perusahaan bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan mitra bisnis yang dinilai paling cocok, menekan biaya menyusun, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan mengakses informasi berbasis kertas (paperbased information), memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat terspesialisasi, menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajemen rantai nilai bertipe pull, yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan menggunakan pemanufakturan just-intime (JIT), memungkinkan perusahaan untuk menerapkan mass customization terhadap produk dan jasanya, menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk atau jasa, meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis, menekan biaya telekomunikasi dan manfaat-manfaat lainnya, seperti citra yang lebih baik, layanan pelanggan yang lebih bagus, proses yang lebih sederhana, mitra bisnis yang baru, waktu siklus dan pengiriman yang lebih singkat, akses terhadap informasi yang lebih luas, biaya transportasi yang lebih murah, dan fleksibilitas yang lebih tinggi. Fenomena jejaring (internet working) memaksa perusahaan menerapkan e- business untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga,

dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan. Namun dalam penerapannya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan masih minimnya pengembangan e-business di perusahaan diantaranya adalah terkait dengan belum memadainya kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelola teknis, keterbatasan anggaran, keterbatasan infrastruktur pendukung, masih lemahnya regulasi dan kelembagaan serta masih rendahnya komitmen keseriusan dari para pimpinan perusahaan. Seringkali ketika terdapat kelemahan implementasi e-business, lebih banyak disoroti dari sisi kemungkinan masih rendahnya kapasitas SDM dalam menggunakan teknologi e-business di perusahaan. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan penerapan e-business, dimana SDM tersebut harus mampu dan handal dibidang IT. Ketidakmampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi mengakibatkan sulitnya dalam menerapkan e-business. Maka dari itu perusahaan dituntut untuk melakukan sosialisasi penuh dan pelatihan dalam rangka pengembangan e-business dan pada akhirnya akan mempengaruhi peningkatan efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan tersebut dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Penerapan e-business pada suatu unit usaha sebenarnya dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian bagi unit usaha yang dimaksud. Terkadang permasalahan ini menjadi dilema yang harus diselesaikan oleh manajemen perusahaan. Pada satu sisi, teknologi ini akan sangat menguntungkan penjualan.

Promosi dapat dilakukan secara meluas. Sampai pada efesiensi tenaga kerja secara tidak langsung. Namun, bagi beberapa unit usaha penerapan e-business cenderung akan mengakibatkan kerugian. Hal ini dikarenakan biaya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan teknologi ini sangat tinggi. Bahkan bisa lebih tinggi daripada keuntungan yang diperoleh dari penerapan e-business itu sendiri. Sehingga hal ini tidak memenuhi teori cost and benefit. Di mana benefit yang seharusnya diperoleh lebih besar daripada cost yang dikeluarkan perusahaan. PT Perkebunan Nusantara III (Persero), selanjutnya disebut Perusahaan atau PTPN III, merupakan hasil peleburan PT Perkebunan III, IV, dan V sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996. Peleburan tersebut dilakukan dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perkebunan. Kepemilikan saham seluruhnya 100% (seratus persen) dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pemerintah, dalam hal ini Menteri Negara BUMN Republik Indonesia, sebagai pemegang saham dalam BUMN berhak untuk menetapkan pengangkatan dan pemberhentian komisaris. PTPN III adalah salah satu dari 14 (empat belas) BUMN Perkebunan yang bergerak di bidang perkebunan, pengolahan, dan pemasaran hasil perkebunan kelapa sawit dan karet. Perusahaan memiliki 11 (sebelas) pabrik kelapa sawit dengan kapasitas olah sebesar 555 (lima ratus lima puluh lima) ton tandan buah segar per jam dan 8 (delapan) pabrik karet dengan kapasitas olah sebesar 200 (dua ratus) ton karet kering per hari. Produk utama Perusahaan antara lain: Minyak Kelapa Sawit (CPO), Inti Kelapa Sawit (Kernel), dan Karet (www.ptpn3.co.id/pdf_files/ar_2011.pdf).

Pada tanggal 16 Desember 2011 bertempat di Mason Pine Hotel, Kota Parahiyangan Baru, Padalarang, dilaksanakan Anugerah BUMN Perkebunan Award 2011. Pada acara ini PTPN III memperoleh 11 (sebelas) penghargaan, dengan kategori sebagai berikut : Tabel 1.1 Anugerah BUMN Perkebunan Award 2011 (PTPN III) Kategori Peringkat Kebun/Unit Inovasi Kebun Kelapa Sawit Terbaik II (kedua) Kebun Hapesong Inovasi Pabrik Kelapa Sawit Terbaik II (kedua) PKS Rambutan Inovasi Karet Terbaik Pabrik Crumb Rubber Terbaik III (ketiga) Kebun Rambutan I (pertama) Kebun Gunung Para II (kedua) Kebun Mambang Muda Peningkatan Produktivitas Kebun Kelapa Sawit Terbaik Pabrik Kelapa Sawit Terbaik III (ketiga) Kebun Bandar Selamat I (pertama) PKS Rambutan II (kedua) PKS Sei Mangkei III (ketiga) PKS Sei Silau Pabrik Karet Ribbed Smoked Sheet Terbaik I (pertama) Kebun Rantau Prapat II (kedua) Kebun Sarang Giting Sumber : http://www.ptpn3.co.id/abus.htm Dari ke 11 (sebelas) penghargaan tersebut PTPN III memperoleh 3 (tiga) gelar tentang inovasi. Inovasi inilah yang menjadi keunggulan yang dimiliki PTPN III dalam membedakan terhadap pesaingnya.

Pasal 3 (tiga) Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan perusahaan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro industri, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat (www.ptpn3.co.id/pdf_files/ar_2011.pdf). Sesuai dengan pasal 3 (tiga) Anggaran Dasar Perusahaan diatas yang salah satunya berbunyi optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat maka PTPN III dalam hal ini terus berupaya meningkatkan kinerja SDM mereka dengan cara menerapkan kegiatan e-business di setiap kegiatan kerja perusahaan. Dukungan e-business di PTPN III sudah mumpuni ini terbukti sudah banyaknya fasilitas elektronik dan digital pendukung e-business yang ada di meja kerja para karyawan PTPN III seperti komputer, notebook, internet, faks, serta telekomunikasi yang canggih. Ada beberapa konsep e-business yang sudah diterapkan PTPN III adalah jenis e-business eksternal, Pertama adalah B2B (business to business), dalam hal ini PTPN III menyediakan akses internet hubungan dengan mitra bisnis atau pihak ketiga mereka seperti dalam hal penjualan produk dan pengadaan barang kebuuhan perusahaan yang terintegrasi di website resmi PTPN III. Kedua adalag B2C (business to consumer), dalam hal ini PTPN III menyediakan akses internet khusus bagi insvestor mereka agar para investor dapat dengan mudah mengetahui perkembangan perusahaan secara realtime di website khusus investor PTPN III dan mengetahui berapa besar deviden yang akan diterima.

Adapun e-business internal yang diterapkan PTPN III yaitu menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi dibidang produksi berbasis e-business yang terintegrasi, menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui e-business yang terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal untuk menciptakan sistem intranet yang terintegrasi kuat di dalam perusahaan karena PTPN III memiliki distrik-distrik yang berada jauh dari kantor direksi yang jika dalam pertukaran informasi maka akan semakin sulit bila tidak menerapkan strategi e-business, sehingga dalam hal ini PTPN III menerapkan e- business untuk menjangkau hal tersebut demi terciptanya efisiensi anggaran, efektifitas kerja dan pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas. Setiap perusahaan tidak terlepas dari adanya penurunan, hal ini bisa dilihat dari pendapatan perusahaan yang tidak sesuai denga realisasi pendapatanyang diperoleh, yang mana kemudian berpengaruh pada pencapaian kinerja perusahaan PTPN III dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yaitu mengalami penurunan. Hal ini bisa dilihat dari pada tabel dibawah ini: Tabel 1.2 Persentase pencapaian Kinerja PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan tahun 2009-2011 No Tahun Target Realisasi Persentse Pencapaian (%) 1 2009 861.207.000.000 833.027.000.000 96,72% 2 2010 656.311.000.000 612.475.000.000 93,32% 3 2011 780.400.000.000 720.080.000.000 92,27%

Sumber: PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, diolah peneliti 2013 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa target pendapatan yang ingin dicapai perusahaan tidak dapat dipenuhi karena realisasi yang diperoleh masih dibawah target yang ditetapkan. Hal ini juga berdampak pada kinerja perusahaaan yang belum mencapai target 100% dan mengalami penurunan kinerja setiap tahunnya dilihat dari pencapaian kinerja perusahaan dari tahun 2009 sampai dengan 2011. Oleh karena itu peranan e-business sebagai penunjang peningkatan kinerja sangat penting dilakukan. E-business akan menjadi keunggulan tersendiri bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan global saat ini dan memberikan efiiensi dan efektivitas serta kemudahan bagi perusahaaan dalam melakukan semua kegiatan perusahaaan demi tercapainya tujuan perusahaaan. Adapun beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang diteliti oleh penulis diantaranya adalah: Penelitian Diana Rahmawati (Fakultas Ekonomi Studi Manajemen Universitas Diponegoro, 2011) yang berjudul : Analisis Penerapan E-Business Studi Kasus pada PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART), Tbk. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana penerapan E-business yang telah dilakukan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART), Tbk. Hasil penelitian ini adalah bahwa penerapan e-business memberi banyak keuntungan baik bagi pihak luar maupun bagi perusahaan itu sendiri. Pihak luar dari kalangan investor dapat memperoleh informasi tentang laporan keuangan dan pengumuman deviden melalui item for investor. Sedangkan bagi para konsumen, informasi mengenai produk dapat diperoleh melalui item for consumer.

Penelitian Galeh Kusuma Denni (Fakultas Ekonomi Binus University, 2010) yang berjudul : Analisis Pengaruh Penerapan E-Business dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Pada PT Arminareka Perdana. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan e-business dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen perusahaan travel agent. Responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 89 orang dari total responden konsumen PT Arminareka Perdana. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan teknik pengolahan regresi linier berganda untuk menguji variabel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan e-business dan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen baik secara simultan maupun parsial. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas penerapan e-business dan kualitas pelayanan akan meningkatkan kepuasan konsumen. Penelitian Rizqi Zulmiati (Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang, 2012) yang berjudul : Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Consumer Good Industry yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2010). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh dari intellectual capital, yang diidentifikasi menggunakan konsep input-proses-output dari human capital, customer capital,innovation capital dan process capital, kepada kinerja perusahaan. Dari perspektif modal berbasis sumber daya dan intelektual, model jalur struktural diterapkan untuk data keuangan untuk menganalisis hubungan di antara empat komponen modal intelektual, serta efek kausal modal intelektual

terhadap kinerja perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data dari laporan keuangan perusahaan tahun 2005-2010 yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua komponen intellectual capital memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Innovation capital memiliki hubungan positif dan signifikan dengan customer capital dan human capital. Process capital memiliki hubungan positif tetapi tidak signifikan dengan customer capital. Human capital memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap customer capital serta kinerja perusahaan. Customer capital memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan kinerja perusahaan. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penerapan e business terhadap kinerja perusahaan. Pada akhirnya akan berdampak positif bagi perusahaan sehingga perusahaan dapat mengembangkan terus pengetahuan tentang e-business. Berdasarkan fenomena diatas, maka peneliti tertarik untuk mlakukan penelitian dengan judul penelitian : Pengaruh Penerapan E Business terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan). 1.2 Rumusan Masalah Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah yang akan diteliti lebih lanjut adalah seberapa besar Pengaruh Penerapan E-Business Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan)

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Penerapan E-Business terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan) 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan masukan-masukan yang berguna dalam meningkatkan kinerja sumber daya manusia di perusahaan dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat saat ini yang secara tidak langsung dalam rangka mencapai tujuan perusahaan secara optimal. 2. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan studi komperatif antara pendidikan dan ilmu pengetahuan yang didapat di bangku kuliah dengan keadaan yang sebenarnya pada perusahaan sehingga peneliti dapat merasakan dunia kerja di perusahaan. 3. Bagi peneliti lain yang sama masalahnya dengan penelitian ini, maka sebagai referensi yang dapat dijadikan perbandingan dan pengembangan lebih lanjut untuk penelitian di masa yang akan datang.