BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini, masalah electronic commerce atau lebih sering disebut e-

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakangan ini, masalah electronic commerce atau lebih sering disebut e- commerce, semakin marak diperbincangkan oleh berbagai kalangan. Sejumlah seminar dan lokakarya digelar dengan menghadirkan berbagai kalangan, dari pemerintahan, para ahli hingga praktisi, yang membahas berbagai aspek perkembangan sistem dan teknologinya, serta penerapannya di Indonesia. E-commerce telah menjadi suatu instrumen bisnis baru yang sangat pesat perkembangannya, dan hal ini ditopang oleh berbagai kemajuan teknologi seperti sistem-sistem elektronis, komputer, telekomunikasi, dan tentu saja internet. Internet mungkin sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dalam tahun-tahun terakhir ini, orang mulai melihat dan menyadari kalau jaringan internet telah banyak merubah kehidupan, bahkan konsep bisnis dan pemerintahan pun ikut berubah. Jaringan internet menjadi bagian tak terpisahkan dari arus globalisasi yang melanda seluruh penjuru dunia. Selain e- commerce, banyak pula istilah-istilah baru muncul, seperti e-marketplace, e- learning, e-bank, e-government dan lain-lain. Transaksi bisnis secara elektronis ini mencakup tiga kelompok pelaku utama, yaitu kalangan bisnis, pemerintahan dan individu, sehingga jalinan ketiganya meliputi bisnis ke bisnis, bisnis ke pemerintahan, konsumen ke konsumen dan bisnis ke konsumen. Namun dewasa ini, e-commerce lebih banyak 1

2 2 digunakan untuk dua jenis perdagangan utama, yaitu Bisnis ke Bisnis (B-to-B) dan Bisnis ke Konsumen (B-to-C). Dalam Harian Kompas edisi 23 Mei 2000, CEO PT. Mega Portal Media, Sony Sugema, MBA, memperkirakan pengguna internet di Indonesia telah mencapai sekitar 6 juta orang atau tiga persen dari populasi penduduk Indonesia dan akan tumbuh sebesar kurang lebih 20% per tahun. Dengan pertumbuhan sebesar itu, dalam waktu tiga atau empat tahun mendatang, Indonesia akan menjadi negara keempat terbesar di Asia setelah Jepang, Cina dan India. Selain itu, menurut perkiraan IDC (International Data Corporation), volume transaksi melalui e-commerce di Indonesia akan tumbuh dari 100 juta US dollar pada tahun 2000 menjadi 200 juta US dollar pada tahun 2001 dan akan meningkat lebih tinggi lagi pada tahun 2002 menjadi 500 juta US dollar, hal ini terlihat gambar 1.1. Melihat peluang ini banyak kalangan bisnis Indonesia yang berlomba-lomba terjun ke bisnis ini, baik perusahaan yang baru mulai seperti sanur.co.id, toko buku eceran di internet ataupun penunjang dari perusahaan konvensional, seperti Gramedia yang juga membuka online book store. Bahkan ada pula perusahaan besar yang merubah core bisnisnya ke e-commerce seperti Lippo Life yang berubah menjadi Lippo E-Net. Tampaknya mereka menghayati benar slogan E or be eaten dalam dunia bisnis. Penggunaan e-commerce sebenarnya dapat menguntungkan semua pihak, terutama bagi pelaku bisnis, investasi dan biaya-biaya rutin yang terjadi tidak terlalu mahal dibanding membuka usaha secara konvensional (fisik) karena mereka tidak perlu membuka toko dan mempunyai gudang, serta dapat mempersingkat proses, seperti proses berbasis kertas tradisional yang tidak perlu

3 3 Gambar 1.1. Perkiraan pertumbuhan konsumen dan nilai transaksi e-commerce di Indonesia menurut IDC Sumber : Indonesian Business Magazine, April 2000 akan hilang. Mereka juga dapat menjangkau konsumen sejauh mungkin tanpa ada batasan jarak dan menjual non stop selama 24 jam. Sedangkan bagi pihak konsumen, penggunaan e-commerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat, tanpa harus datang ke pusat pertokoan dan barang diantar sampai ke rumah. Disamping itu harga yang lebih murah, karena jalur distribusi barang lebih singkat, dan hampir semua barang tersedia lengkap, serta adanya transparansi harga yang membuat konsumen dapat dengan mudah untuk membandingkan harga. Bagi pemerintah, e-commerce adalah alat yang tepat untuk menggairahkan kembali perekonomian dan untuk jangka panjang dapat membantu pertumbuhan perekonomian nasional. Secara keseluruhan bisnis e-commerce memang menjanjikan, namun tidak sedikit pula yang tidak atau belum berhasil dalam bisnis ini. Sebagai contoh, harga saham perusahaan-perusahaan e-commerce di Nasdaq banyak yang jatuh,

4 4 seperti Drugstore.com yang bergerak dalam penjualan obat-obatan, harga sahamnya anjlok dari 67,5 dollar menjadi hanya 6,4 dollar (Kompas, 5 Juli 2000). Masalah tersebut dapat diakibatkan dari dua sisi, yaitu dari sisi pemain bisnis (internal) dan dari konsumen (eksternal). Dari sisi internal perusahaan, faktorfaktor yang berperan antara lain strategi perusahaan, teknologi yang mendukung, tersedianya tenaga ahli, dan organisasi. Sedangkan dari sisi konsumen, masalah yang timbul antara lain masalah sekuriti dalam bertransaksi, terutama yang menggunakan kartu kredit, kepercayaan kepada perusahaan e-commerce yang bersangkutan, desain website yang menarik, harga yang lebih murah, pelayanan yang memuaskan, kecepatan akses, pengetahuan mengenai e-commerce dan lainlain. Dari masalah di atas, peneliti tertarik untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsumen, yaitu pengaruh sekuriti bertransaksi dan kepercayaan pengguna internet terhadap keberhasilan bisnis e-commerce, karena di Indonesia faktor keberhasilan bisnis e-commerce sangat dipengaruhi dari sisi konsumen. Dari sisi konsumen ada dua faktor yang paling berpengaruh yaitu sekuriti bertransaksi dan kepercayaan pengguna internet. B. Pembatasan Masalah Thesis ini hanya meneliti mengenai e-commerce jenis Bisnis ke Konsumen (B-to-C), karena jenis tersebut adalah yang paling feasible untuk diteliti di Indonesia, sehingga istilah e-commerce selanjutnya mengacu pada B-to-C e- commerce. Keberhasilan e-commerce di Indonesia sangat banyak dipengaruhi faktor konsumen, hal ini berlawanan dengan keadaan di Amerika Serikat yang rata-rata

5 5 penduduknya sudah terbiasa dengan e-commerce atau penjualan jarak jauh lainnya, seperti lewat telepon, TV atau sekedar dengan melihat gambar lewat katalog. Hargapun sudah tertera dan tidak dapat ditawar. Cara pembayaran dan pengiriman barang juga sudah diatur tertib. Jika barang yang diterima tidak memuaskan atau bermasalah, uang dapat dikembalikan karena sudah ada ketentuan refund policy. Di Indonesia, tawaran belanja lewat internet terasa muncul tiba-tiba dan tidak melalui proses seperti di Amerika, sehingga muncul banyak keraguan dari pembeli, dengan tiadanya tatap muka secara langsung dengan penjual maupun dengan barang yang akan dibeli. Jadi hal ini berhubungan erat dengan budaya. Menurut Rhenald Kasali, Konsultan Marketing Institute of Marketing Education, masyarakat kita cenderung tidak percaya satu sama lain, kita tidak biasa berbelanja lewat katalog. Tawaran belanja lewat internet masih barang baru bagi masyarakat kita dan kita masih belajar dalam belanja lewat internet. Oleh karena itu, penelitian dalam thesis ini membahas mengenai faktor-faktor yang menunjang keberhasilan e-commerce dilihat dari sisi konsumen, yang mencakup dua faktor yang paling berperan, yaitu sekuriti bertransaksi, dan kepercayaan masyarakat atau konsumen untuk ber-e-commerce. Penelitian dilakukan terhadap para responden di Jakarta, karena Jakarta merupakan pusat perekonomian di Indonesia. Penelitian dilakukan terhadap para pengguna internet yang pernah berbelanja lewat e-commerce maupun yang tidak pernah namun mengetahui e-commerce dan mempunyai keinginan untuk berbelanja di masa mendatang. Mereka adalah potensial konsumen dan untuk

6 6 selanjutnya mereka disebut sebagai pengguna internet saja. Selain itu juga dilakukan penelitian terhadap beberapa perusahaan e-commerce. C. Perumusan Masalah Dalam thesis ini ada dua permasalahan utama yang akan diteliti, yaitu: a) Apakah ada hubungan antara sekuriti bertransaksi dalam e-commerce dengan kepercayaan terhadap e-commerce. b) Apakah ada pengaruh sekuriti bertransaksi dalam e-commerce dan kepercayaan terhadap keberhasilan bisnis e-commerce. D. Tujuan Penelitian Dengan melihat kenyataan bahwa masih banyak perusahaan e-commerce yang belum atau tidak berhasil, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sekuriti bertransaksi dan kepercayaan konsumen terhadap keberhasilan bisnis e-commerce di Indonesia. Sehingga diharapkan penelitian ini dapat membantu perusahaan e-commerce untuk menentukan strateginya, terutama yang berkaitan dengan konsumen dan potensial konsumen. E. Manfaat Penelitian Manfaat paling nyata dari penelitian ini adalah: Bagi para pengusaha e-commerce di Indonesia, yaitu agar memberikan keamanan kepada konsumen dalam melakukan transaksi dan mengetahui bagaimana membangun kepercayaan masyarakat penguna internet terhadap bisnisnya, sehingga bisnis e-commerce mereka dapat berhasil. Bagi konsumen, untuk memberikan pengetahuan kepada konsumen mengenai e-commerce, sehingga diharapkan konsumen tidak terlalu

7 7 khawatir dalam bertransaksi, karena mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai e-commerce. Bagi web developer, agar mereka benar-benar memperhatikan aspek sekuriti yang krusial, dan mampu memprioritaskan sekuriti lebih dari dari aspek-aspek yang lainnya dalam pembuatan program e-commerce mereka, seperti dengan menggunakan firewall, enkripsi, digital certificate dan lainlain. Bagi pemerintah, agar secepatnya mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mendukung bisnis ini, antara lain dengan regulasi dan memberi perlindungan kepada konsumen, seperti cyberlaw, serta memasyarakatkan e-commerce sejak dini dengan masuk ke sekolah-sekolah dan melakukan investasi, untuk dapat menggairahkan kembali perekonomian nasional yang sedang lesu dan membantu pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah juga perlu untuk memperbaiki infrastruktur jaringan komunikasi yang ada. Werner Sutanto, Regional Director Dialogic Division Asean, South Asia Intel Technology mengemukakan bahwa e-commerce di Indonesia tidak akan maju apabila pemerintah tidak segera turun tangan. F. Sistematika Penulisan Tesis ini disusun dalam lima bab yang mencakup Pendahuluan, Landasan Teori, Metodologi Penelitian, Hasil dan Pembahasan, dan Kesimpulan dan Saran. Bagian yang mendetil dari bab-bab tersebut adalah sebagai berikut: Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang Pembatasan Masalah

8 8 Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan Bab 2. Landasan Teori Deskripsi Teori Tinjauan Pustaka Penelitian Relevan Kerangka Pemikiran Pengajuan Hipotesis Bab 3. Metodologi Penelitian Metode Penelitian Variabel Penelitian Desain Penelitian Teknik Pengambilan Sampel Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Data Bab 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Instrumen dan Responden Perolehan Data Perhitungan Statistik dan Pembuktian Hipotesa Temuan Penelitian dan Pembahasan Bab 5. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Saran Open Problem