BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

dokumen-dokumen yang mirip

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

Oleh : Eko Prasetiawan FT Otomotif UNY. Standar Kompetensi : Komponen-Komponen ABSHydraulic Control Unit (HCU)

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

Gambar Lampu kepala

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION

SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM

AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T)

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK. dilakukan setiap 1000 km (1 bulan), 5000 km (3 bulan), km (6 bulan),

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

PEMANFAATAN ON BOARD DIAGNOSTIC (OBD) PADA KENDARAAN BERBASIS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM. Oleh : Sutiman Otomotif, FT UNY

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

KELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion.


BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah :

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja

BAB 24 SISTEM EPS, WIPER, KURSI ELECTRIK

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG

LAMPIRAN A Pohon Keputusan

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

BAB III TINJAUN PUSTAKA

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR

BAB III ANALISIS DAN PERHITUNGAN. laju kendaraan dan juga memungkinkan parkir ditempat yang menurun.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK...

BAB III BALANS RODA/BAN

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level

Struktur dari Center Brake

Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun Suprihadi Agus

SISTEM PAKAR PENANGANAN KERUSAKAN PADA SEPEDA MOTOR

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

Informasi Pendiagnosaan Sendiri Sistem EFI atau PGM-FI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN RUMUSAN

POROS PENGGERAK RODA

BAB III ANALISIS KASUS

Bisnis Jual Beli Mobil Bekas. Karya Ilmiah Tentang Bisnis. Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : Kelas ; SI TI 1K

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat spare. Gambar 4.1 Differential cover belakang.

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV

Sistem Rem. diklat sistem rem meliputi pengertian, prinsip rem, jenis-jenis rem, mekanismen. keselamatan dan menjamin pengendaraan yang aman.

LAPORAN PROYEK AKHIR

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Tiga

BAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI KM

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004

SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL

BAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI. Perawatan rem yang dilakukan. Memeriksa Drum Tromol

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI

ANALISIS SISTEM REM TROMOL PADA TRAINER SISTEM REM MOBIL SUZUKI FUTURA TAHUN 2003

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

Set Roda. Panduan Dealer JALANAN MTB SM-RIMTAPE WH-6700 WH-RS80-C50 WH-RS80-A-C24 WH-RS30-A WH-RS10-A WH-R WH-R501

SISTEM PENGISIAN SIRKUIT SISTEM PENGISIAN

Rem parkir (parking brake) untuk memarkir kendaraan. Rem tambahan (auxiliary brake) untuk membantu rem kaki dan digunakan pada kendaraan besar.

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Dua

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperbaiki kerusakan pada Honda Beat PGM-FI. Adapun diperoleh hasil

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat. Ahmad Arifin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2013/2014 SOAL TEORI KEJURUAN

SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW. yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan

SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MOBIL TOYOTA DENGAN BEST FIRST SEARCH BERBASIS WAP

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

telah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian

Nexus. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman SG-3R40 SG-3R45 SG-3R75 SG-3R75-A SG-3R75-B SG-3D55 SG-3C41

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III PERAWATAN PADA MESIN MOBIL KIA RIO TIPE SF DAN JB

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up

BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

Transkripsi:

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan dan perbaikan yang terencana dengan baik, maka kelancaran suatu alat atau mesin pun dapat berjalan dengan lancar dan kinerjanya pun akan menjadi baik. Pemeliharaan atau perawatan dapat didefinisikan sebagai suatu kombinasi atau langkah-langkah dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau fasilitas untuk dirawat dan diperbaiki sampai pada kondisi yang diharapkan. Adapun tujuan perawatan yang dilakukan dalam bahasan ini, antara lain: Universitas Mercu Buana 26

Untuk memperpanjang usia kegunaan dari suatu alat atau mesin. Untuk menjaga agar alat atau mesin tersebut tetap dapat bekerja sebagaimana mestinya. Untuk meningkatkan faktor keamanan, karena semakin baik perawatan yang dilakukan maka faktor keamanan pun akan semakin baik atau tinggi 4.2. Pemeriksaan Sebelum melakukan pemeriksaan pada ABS, terlebih dahulu harus ditentukan apakah kerusakan terjadi di ABS atau dalam sistem rem. Pada prinsipnya, ABS yang dilengkapi dengan fungsi fail-safe, bila terjadi kerusakan didalam ABS, ECU ABS dengan segera menghentikan bekerjanya ABS dan memindahkan ke sistem pengereman yang normal. Karena ABS menyangkut fungsi diagnostik, maka lampu-lampu peringatan ABS akan menyala untuk memberitahukan pengemudi bila terjadi kerusakan. Untuk menentukan sumber kerusakan harus menggunakan service connector. Bila ternyata kerusakan terjadi didalam sistem rem, dan lampu peringatan ABS tidak akan menyala, maka pemeriksaan berikut harus dilakukan : Tenaga Pengereman Tidak Mencukupi : Periksa kebocoran minyak pada saluran rem (brake line) atau kebocoran udara kedalamnya. Periksa rem kemungkinan terlampau besar kebebasannya. Universitas Mercu Buana 27

Periksa ketebalan bantalan rem (brake pad) dan oli atau gemuk yang melekat pada sepatu rem. Periksa keadaan booster remnya. Periksa master silinder kemungkinan rusak. Hanya Satu Rem Yang Bekerja Atau Rem Menarik : Periksa keausan pada bantalan dan sepatu rem kemungkinan persentuhannya tidak merata. Periksa keadaan master silinder. Periksa keadaan silinder roda. Periksa penyetelan rem tangan yang tidak benar atau pengembalian rem parkirnya yang salah. Periksa Proportioning Valve kemungkinan keadaannya rusak. Pedal Rem Bergetar ( Bila ABS Tidak Bekerja ) : Periksa kebebasan rotor piringan rem (brake disc rotor). Periksa kebebasan poros (axle hub). Lain-Lain : Periksa wheel alignment. Periksa kemungkinan ada kerusakan pada suspensi. Periksa keausan ban yang tidak merata. Periksa kelonggaran pada sambungan kemudi (steering linkage). Lakukanlah pemeriksaan seperti diatas ini terlebih dahulu. Universitas Mercu Buana 28

Periksalah ABS, hanya bila sudah dipastikan bahwa kerusakan tidak terdapat pada bagian tersebut. CATATAN : Gejala unik pada kendaraan-kendaraan ABS, walau tidak satupun yang merupakan tanda kerusakan,. Kendaraan-kendaraan yang dilengkapi dengan ABS dapat memperlihatkan gejala unik sebagai berikut : Selama pemeriksaan pertama, aktuator dapat mengeluarkan suara berisik. Ini adalah hal biasa. Selama ABS bekerja, body kendaraan mungkin bergetar sedikit, tetapi ini menunjukan bahwa ABS bekerja normal. 4.3. Sistem Diagnostik 4.3.1. Fungsi Pemeriksaan Pertama Periksa Suara Berisik Pada Saat Aktuator Bekerja a. Hidupkan mesin dan jalankan dengan kecepatan diatas 6 km/jam. b. Periksa apakah terdengar suara berisik saat kerjanya actuator. Bila tidak ada suara berisik yang ditimbulkan pastikan bahwa aktuator terhubung. Bila tidak ada problem, periksalah aktuator itu sendiri. 4.3.2. Fungsi Diagnostik Baca Kode-Kode Diagnostik 1. Periksa Tegangan Baterai Periksa bahwa tegangan baterai kira-kira 12 V. 2. Periksa Bahwa Lampu Peringatan Nyala Universitas Mercu Buana 29

a. Putarkan kunci kontak ke ON. b. Periksa bahwa lampu peringatan ABS nyala selama 3 detik. Bila tidak, periksa, perbaiki, atau ganti sekring meteran (gauge fuse), bola lampu peringatan atau wire harness. 3. Baca Kode-Kode Diagnostik a. Putarkan kunci ke kontak ON b. Lepaskan Service Connector c. Dengan menggunakan SST, hubungkan terminal Tc dan E1 pada check connector. d. Bila sistem ini bekerja normal (tidak ada kegagalan) lampu peringatan akan berkedip pada setiap 0.5 detik. e. Bila terjadi kegagalan, setelah 4 detik lampu peringatan akan mulai berkedip-kedip. Hitung berapa kali ia berkedip. PETUNJUK : Kedipan kelompok pertama akan sama dengan angka pertama (first digit) dari kode diagnostik yang terdiri dari dua angka. Setelah selama 1.5 detik ia akan berkedip lagi. Banyaknya kedipan yang kedua kali ini akan sama dengan angka dua dari kode itu. Bila terdapat dua kode ataupun lebih, akan terjadi tenggang (pause) 2.5 detik antara masing-masing kode, dan informasi kode akan mulai lagi setelah istirahat 40 detik. Kode-kode akan diperlihatkan dalam urutan meningkat, dari nilai yang lebih kecil ke nilai yang lebih besar. f. Perbaiki sistem/jaringan Universitas Mercu Buana 30

g. Setelah komponen-komponen yang gagal diperbaiki, hilangkan kode-kode diagnostic yang tersimpan didalam ECU. h. Lepaskan SST dari terminal Tc dan E1 dari check connector. i. Sambungkan service connector. j. Nyalakan kunci kontak dan periksa bahwa lampu peringatan akan mati setelah menyala selama 3 detik. Tabel 4.1. Permasalahan Universitas Mercu Buana 31

Tabel 4.2. Kode-Kode Diagnostik Universitas Mercu Buana 32

4.3.3. Fungsi Kontrol Sensor Tindakan Pencegahan Saat fungsi kontrol sensor sedang diperiksa, ABS tidak akan bekerja dan sistem pengereman akan berfungsi seperti sistem pengereman normal. Fungsi Kontrol Sensor Kecepatan 1. Periksa Tegangan Baterai Tegangan baterai harus kira-kira 12 V. 2. Periksa Lampu Peringatan a. Putarkan kunci kontak ke ON. b. Perksa bahwa lampu peringatan ABS nyala selama 3 detik. Bila tidak terjadi demikian, periksa dan perbaiki atau ganti sekring, bola lampu atau wire harness. c. Periksa bahwa lampu peringatan ABS mati. d. Matikan kunci kontak. e. Dengan menggunakan SST, hubungkan terminal E1 dengan terminal TC dan TS pada check connector. f. Pasang tuas rem tangan dan hidupkan mesin. PETUNJUK : Jangan menekan pedal rem. g. Periksa bahwa lampu peringatan berkedip kira-kira empat kali tiap detik. 3. Periksa Sensor Sinyal Level Jalankan kendaraan lurus kedepan dengan kecepatan 4 sampai 6 km/jam ( 2.5 sampai 3.7 mil/jam ) dan periksa apakah lampu peringatan akan menyala Universitas Mercu Buana 33

setelah padam 1 detik. Bila lampu peringatan menyala tanpa berkedip ketika kecepatan kendaraan tidak berada dalam jarak kecepatan yang ditentukan diatas, hentikan kendaraan dan bacalah kode, dan perbaiki bagian-bagian yang tidak berfungsi. PETUNJUK : Bila lampu peringatan menyala pada kecepatan 4 sampai 6 km/jam (2.5 sampai 3.7 mil/jam) berarti pemeriksaan itu telah lengkap. Bila kecepatan kendaraan melampaui 6 km/jam (3.7 mil/jam) lampu peringatan akan berkedip lagi. Dalam hal ini, sensor-sensor kecepatan roda menandakan dalam keadaan baik. CATATAN : Pada waktu lampu peringatan mati, usahakan agar tidak terjadi goncangan pada kendaraan, misalnya pertambahan kecepatan, mengurangi kecepatan, pengereman, pemindahan perseneling, kemudi atau goncangan yang diakibatkan dari benjolan jalan. 4. Periksa Perubahan Sinyal Sensor Pada Kecepatan Rendah Jalankan kendaraan lurus ke depan dengan kecepatan 45 km/jam sampai 55 km/jam (28.0 mil/jam sampai 34.2 mil/jam) dan periksa apakah lampu peringatan menyala setelah padam 1 detik. Bila lampu peringatan menyala tanpa berkedip ketika kendaraan tidak berada dalam jarak kecepatan yang ditentukan diatas, hentikan kendaraan dan bacalah kode diagnostik. Selanjutnya perbaikilah bagian-bagian yang tidak berfungsi. Universitas Mercu Buana 34

PETUNJUK : Bila lampu peringatan menyala ketika kendaraan berjalan dengan kecepatan seperti ditentukan diatas, berarti pemeriksaan itu telah selesai. Bila kecepatan kendaraan tidak berada dalam jarak kecepatan yang ditentukan, lampu peringatan akan berkedip lagi. Dalam keadaan seperti ini, rotor-rotor kecepatan roda menandakan dalam keadaan baik. CATATAN : Ketika lampu peringatan mati, usahakan agar tidak terjadi goncangan pada kendaraan, misalnya pertambahan kecepatan, mengurangi kecepatan, pengereman, pemindahan verseneling, kemudi atau goncangan yang diakibatkan dari benjolan jalan. 5. Periksa Perubahan Sinyal Sensor Dalam Kecepatan Tinggi (2 WD) Periksalah dengan cara yang sama pada kecepatan 110-180 km/jam (68.4-80.8 mil/jam). (4WD) Periksalah dengan cara yang sama pada kecepatan 80-90 km/jam (49.7-55.9 mil/jam). 6. Bacalah Kode Diagnostik Hentikan kendaraan dan lampu peringatan mulai berkedip-kedip. Hitung banyaknya kedipan. CATATAN : Jangan tekan pedal rem lebih dari 16 kali setelah sistem diagnostik mulai bekerja karena kode-kode diagnostik yang disimpan di dalam ECU akan hilang. 7. Perbaiki Bagian-Bagian Yang Rusak Perbaiki atau ganti bagian-bagian yang rusak. Universitas Mercu Buana 35

8. Kembalikan Sistem Ke Normal a. Putar kunci kontak ke Off. b. Lepaskan SST dari terminal E!, TC dan TS pada check connector. 4.4. Aktuator ABS Pemeriksaan 1. Periksa tegangan Baterai Tegangan baterai kira-kira 12 V 2. Lepaskan Tutup Aktuator 3. Lepaskan Sambungan-Sambungan (Connector) Lepaskan sambungan ke empat connector dari aktuator dan relay pengontrol (relay control). 4. Sambungkan Aktuator Checker (SST) Ke Aktuator a. Sambungkan aktuator checker (SST) ke aktuator kontrol relay dan body side wire harness melalui sub-wire harness (SST). b. Hubungkan kabel merah checker pada terminal positif baterai dan kabel hitam dihubungkan pada terminal negatif. Hubungkan kabel hitam sub-wire harness pada terminal negatif baterai atau body kendaraan. c. Tempatkan sheet A (SST) diatas aktuator checker. 5. Periksa Kerja Aktuator Rem a. Hidupkan mesin dan hidupkan ditempat. Universitas Mercu Buana 36

b. Putar saklar selector dari aktuator ke posisi FRONT RH. c. Tekan dan tahan di dalam switch motor untuk beberapa detik. d. Tekan pedal rem dan tahan sampai langkah selesai. e. Tekan power switch dan periksa bahwa pedal rem tidak turun kebawah. CATATAN : Jangan menekan power switch lebih dari 10 detik. f. Lepaskan power switch dan periksa bahwa kendaraan pedal turun. g. Tekan dan tahan switch motor untuk beberapa detik dan periksa bahwa pedal kembali. h. Lepaskan pedal rem. i. Tekan dan tahan switch motor untuk beberapa detik. j. Tekan pedal rem dan tahan selama kira-kira 15 detik waktu anda menahan pedal rem ditekan ke bawah tekan switch motor untuk beberapa detik. Periksa bahwa pedal rem tidak bergetar. 6. Periksa Roda-Roda Lainnya a. Putar saklar selector ke posisi FRONT LH. b. Ulangi (c) sampai (j) pada langkah 5, guna memeriksa pekerjaan aktuator. c. Periksa roda-roda belakang dengan saklar seleksi pada posisi REAR RH dan REAR LH dengan mengikuti prosedur yang sama. 7. Tekan Swicth Motor Tekan dan tahan swicth motor untuk beberapa detik. 8. Lepasakan Sambungan Checker Aktuator (SST) Dari Aktuator Universitas Mercu Buana 37

Keluarkan sheet A (SST) dan lepaskan sambungan aktuator checker (SST) dan sub-wire harness (SST) dan aktuator, relay kontrol dan body side wire harness. SST 09950-00150, 09990-00200, dan 09990-00163. 9. Sambungkan Aktuator Connector Sambungkan keempat connector pada relay aktuator dan kontrol relay. 10. Pasang Connector Pasangkan semua connector diatas bantalan aktuator. 11. Pasangkan Tutup Aktuator 12. Hapus Kode Diagnostik 4.5. Sistem Kontrol Elektronik 4.5.1. Sensor Kecepatan Roda Depan Pemeriksaan 1. Periksa Sensor Kecepatan Roda a. Lepaskan baut dari kleman (clamp) pipa pada wire harness. b. Lepaskan sambungan connector sensor kecepatan. c. Ukurlah tahanan antara terminal-terminal. Resistance : 0.8-1.3 kω. Bila tahanannya tidak sesuai dengan spesifikasinya gantilah sensor. d. Periksa kontinuitas antara tiap terminal dan body sensor. Bila terdapat kontinitas, gantilah sensor. e. Sambungkan connector sensor kecepatan. Universitas Mercu Buana 38

f. Pasanglah baut kleman (clamp) pipa. 2. Periksa Pemasangan Sensor a. Periksalah Agar pemasangan baut sensor dikeraskan dengan benar. Momen (Torque) 7.8 N-m (80 kgf-cm 69 In-lbf) b. Periksalah agar tidak ada kerenggangan antara sensor dan poros belakang. 3. Periksa Dengan Teliti Gerigi (Serrations) Rotor Pada Sensor. a. Lepaskan poros penggerak (drive shaft). b. Periksa gerigi rotor pada sensor bila terdapat goresan, retak, bengkok, atau ada gigi-gigi yang hilang. c. Pasang kembali poros penggerak. CATATAN : Untuk mencegah kerusakan pada gerigi usahakan agar poros penggerak tidak menyentuh benda-benda lain. 4.5.2. Sensor Kecepatan Roda Belakang Pemeriksaan 1. Periksa Sensor Kecepatan Roda a. Lepaskan bantalan tempat duduk belakang (rear seat cushion). b. Lepaskan sambungan sensor kecepatan. c. Ukurlah tahanan antara terminal-terminal. Resistance : 1.1-1.7 kω. Bila tahanannya tidak sesuai dengan spesifikasinya gantilah sensornya. Universitas Mercu Buana 39

d. Tidak ada hubungan (kontinuitas) antara masing-masing terminal dan body sensor. Bila terdapat kontinitas, gantilah sensor. e. Lepaskan sambungkan sensor kecepatan. f. Pasanglah kembali sandaran tempat duduk (seta back) dan sandaran (seat cushion). 2. Periksa Pemasangan Sensor a. Periksalah Agar pemasangan baut sensor dikeraskan dengan benar. Momen (Torque) 7.8 N-m (80 kgf-cm 69 In-lbf) b. Periksalah agar tidak ada kerenggangan antara sensor dan poros belakang. 3. Periksa Dengan Teliti Gerigi (Serrations) Rotor Pada Sensor. a. Lepaskan axle hub (2WD) atau poros penggerak (4WD). b. Periksalah gerigi rotor pada sensor bila terdapat goresan, retak, bengkok, atau ada gigi-gigi yang hilang. CATATAN : Untuk mencegah kerusakan pada gerigi usahakan agar axle hubassembly tidak menyentuh benda-benda lain. 4.5.3. Relay Kontrol (Control Relay) Pemeriksaan 1. Periksa Hubungan Pada Relay Motor a. Pastikan agar ada hubungan antara terminal 9 dan 10. b. Pastikan agar tidak ada hubungan antara terminal 7 dan 8. Bila tidak sesuai dengan spesifikasi gantilah relay. Universitas Mercu Buana 40

2. Periksa Kerja Sirkuit Relay Motor a. Sambungkan lead positif ke terminal 10 dan lead negatif ke terminal 9. b. Pastikan agar ada hubungan antara terminal 7 dan 8. Bila ternyata tidak sesuai dengan spesifikasi gantilah relay. 3. Periksa Hubungan Pada Sirkuit Solenoid Relay a. Pastikan agar ada hubungan antara terminal 1 dan 9. b. Pastikan agar tidak ada hubungan antara terminal 2 dan 5. c. Pastikan agar ada hubungan antara terminal 5 dan 6. d. Sambungkan lead positif ohmmeter ke terminal 5 dan lead negatifnya ke terminal 4. Pastikan agar ada hubungan antara terminal-terminal itu. e. Putar balikan pasangan kedua lead itu dan pastikan agar tidak terdapat hubungan antara terminal-terminal. Bila terdapat hubungan tidak sesuai dengan spesifikasi gantilah relay. 4. Periksa Kerja Solenoid Relay Circuit a. Sambungkan lead positif dari baterai ke terminal 1 dan lead negatifnya ke terminal. b. Pastikan agar ada hubungan antara terminal 2 dan 5. Bila relay tidak sesuai dengan spesifikasinya gantilah relay. Universitas Mercu Buana 41

4.5.4. Sircuit ECU ABS Pemeriksaan 1. Periksa Sistem Sirkuit Dengan Connector Terpasang a. Lepaskan ECU ABS. b. Ukur tegangan antara tiap terminal dan body ground dengan voltmeter dengan impedansi tinggi (1- kω/v minimum). Bila nilai-nilai tidak sesuai dengan spesifikasi, periksa dan perbaiki atau gantilah bagian-bagian yang rusak. 2. Periksa Sistem Sirkuit Dengan Connector Yang Tidak Terpasang a. Lepaskan connector-connector dari ECU dan periksalah. Bila nilai-nilai tidak sesuai dengan spesifikasi, periksa dan perbaiki atau gantilah bagian yang rusak. b. Lepaskan connector-connector dan pasang kembali pada lokasi yang benar. Universitas Mercu Buana 42