BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan dan perbaikan yang terencana dengan baik, maka kelancaran suatu alat atau mesin pun dapat berjalan dengan lancar dan kinerjanya pun akan menjadi baik. Pemeliharaan atau perawatan dapat didefinisikan sebagai suatu kombinasi atau langkah-langkah dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau fasilitas untuk dirawat dan diperbaiki sampai pada kondisi yang diharapkan. Adapun tujuan perawatan yang dilakukan dalam bahasan ini, antara lain: Universitas Mercu Buana 26
Untuk memperpanjang usia kegunaan dari suatu alat atau mesin. Untuk menjaga agar alat atau mesin tersebut tetap dapat bekerja sebagaimana mestinya. Untuk meningkatkan faktor keamanan, karena semakin baik perawatan yang dilakukan maka faktor keamanan pun akan semakin baik atau tinggi 4.2. Pemeriksaan Sebelum melakukan pemeriksaan pada ABS, terlebih dahulu harus ditentukan apakah kerusakan terjadi di ABS atau dalam sistem rem. Pada prinsipnya, ABS yang dilengkapi dengan fungsi fail-safe, bila terjadi kerusakan didalam ABS, ECU ABS dengan segera menghentikan bekerjanya ABS dan memindahkan ke sistem pengereman yang normal. Karena ABS menyangkut fungsi diagnostik, maka lampu-lampu peringatan ABS akan menyala untuk memberitahukan pengemudi bila terjadi kerusakan. Untuk menentukan sumber kerusakan harus menggunakan service connector. Bila ternyata kerusakan terjadi didalam sistem rem, dan lampu peringatan ABS tidak akan menyala, maka pemeriksaan berikut harus dilakukan : Tenaga Pengereman Tidak Mencukupi : Periksa kebocoran minyak pada saluran rem (brake line) atau kebocoran udara kedalamnya. Periksa rem kemungkinan terlampau besar kebebasannya. Universitas Mercu Buana 27
Periksa ketebalan bantalan rem (brake pad) dan oli atau gemuk yang melekat pada sepatu rem. Periksa keadaan booster remnya. Periksa master silinder kemungkinan rusak. Hanya Satu Rem Yang Bekerja Atau Rem Menarik : Periksa keausan pada bantalan dan sepatu rem kemungkinan persentuhannya tidak merata. Periksa keadaan master silinder. Periksa keadaan silinder roda. Periksa penyetelan rem tangan yang tidak benar atau pengembalian rem parkirnya yang salah. Periksa Proportioning Valve kemungkinan keadaannya rusak. Pedal Rem Bergetar ( Bila ABS Tidak Bekerja ) : Periksa kebebasan rotor piringan rem (brake disc rotor). Periksa kebebasan poros (axle hub). Lain-Lain : Periksa wheel alignment. Periksa kemungkinan ada kerusakan pada suspensi. Periksa keausan ban yang tidak merata. Periksa kelonggaran pada sambungan kemudi (steering linkage). Lakukanlah pemeriksaan seperti diatas ini terlebih dahulu. Universitas Mercu Buana 28
Periksalah ABS, hanya bila sudah dipastikan bahwa kerusakan tidak terdapat pada bagian tersebut. CATATAN : Gejala unik pada kendaraan-kendaraan ABS, walau tidak satupun yang merupakan tanda kerusakan,. Kendaraan-kendaraan yang dilengkapi dengan ABS dapat memperlihatkan gejala unik sebagai berikut : Selama pemeriksaan pertama, aktuator dapat mengeluarkan suara berisik. Ini adalah hal biasa. Selama ABS bekerja, body kendaraan mungkin bergetar sedikit, tetapi ini menunjukan bahwa ABS bekerja normal. 4.3. Sistem Diagnostik 4.3.1. Fungsi Pemeriksaan Pertama Periksa Suara Berisik Pada Saat Aktuator Bekerja a. Hidupkan mesin dan jalankan dengan kecepatan diatas 6 km/jam. b. Periksa apakah terdengar suara berisik saat kerjanya actuator. Bila tidak ada suara berisik yang ditimbulkan pastikan bahwa aktuator terhubung. Bila tidak ada problem, periksalah aktuator itu sendiri. 4.3.2. Fungsi Diagnostik Baca Kode-Kode Diagnostik 1. Periksa Tegangan Baterai Periksa bahwa tegangan baterai kira-kira 12 V. 2. Periksa Bahwa Lampu Peringatan Nyala Universitas Mercu Buana 29
a. Putarkan kunci kontak ke ON. b. Periksa bahwa lampu peringatan ABS nyala selama 3 detik. Bila tidak, periksa, perbaiki, atau ganti sekring meteran (gauge fuse), bola lampu peringatan atau wire harness. 3. Baca Kode-Kode Diagnostik a. Putarkan kunci ke kontak ON b. Lepaskan Service Connector c. Dengan menggunakan SST, hubungkan terminal Tc dan E1 pada check connector. d. Bila sistem ini bekerja normal (tidak ada kegagalan) lampu peringatan akan berkedip pada setiap 0.5 detik. e. Bila terjadi kegagalan, setelah 4 detik lampu peringatan akan mulai berkedip-kedip. Hitung berapa kali ia berkedip. PETUNJUK : Kedipan kelompok pertama akan sama dengan angka pertama (first digit) dari kode diagnostik yang terdiri dari dua angka. Setelah selama 1.5 detik ia akan berkedip lagi. Banyaknya kedipan yang kedua kali ini akan sama dengan angka dua dari kode itu. Bila terdapat dua kode ataupun lebih, akan terjadi tenggang (pause) 2.5 detik antara masing-masing kode, dan informasi kode akan mulai lagi setelah istirahat 40 detik. Kode-kode akan diperlihatkan dalam urutan meningkat, dari nilai yang lebih kecil ke nilai yang lebih besar. f. Perbaiki sistem/jaringan Universitas Mercu Buana 30
g. Setelah komponen-komponen yang gagal diperbaiki, hilangkan kode-kode diagnostic yang tersimpan didalam ECU. h. Lepaskan SST dari terminal Tc dan E1 dari check connector. i. Sambungkan service connector. j. Nyalakan kunci kontak dan periksa bahwa lampu peringatan akan mati setelah menyala selama 3 detik. Tabel 4.1. Permasalahan Universitas Mercu Buana 31
Tabel 4.2. Kode-Kode Diagnostik Universitas Mercu Buana 32
4.3.3. Fungsi Kontrol Sensor Tindakan Pencegahan Saat fungsi kontrol sensor sedang diperiksa, ABS tidak akan bekerja dan sistem pengereman akan berfungsi seperti sistem pengereman normal. Fungsi Kontrol Sensor Kecepatan 1. Periksa Tegangan Baterai Tegangan baterai harus kira-kira 12 V. 2. Periksa Lampu Peringatan a. Putarkan kunci kontak ke ON. b. Perksa bahwa lampu peringatan ABS nyala selama 3 detik. Bila tidak terjadi demikian, periksa dan perbaiki atau ganti sekring, bola lampu atau wire harness. c. Periksa bahwa lampu peringatan ABS mati. d. Matikan kunci kontak. e. Dengan menggunakan SST, hubungkan terminal E1 dengan terminal TC dan TS pada check connector. f. Pasang tuas rem tangan dan hidupkan mesin. PETUNJUK : Jangan menekan pedal rem. g. Periksa bahwa lampu peringatan berkedip kira-kira empat kali tiap detik. 3. Periksa Sensor Sinyal Level Jalankan kendaraan lurus kedepan dengan kecepatan 4 sampai 6 km/jam ( 2.5 sampai 3.7 mil/jam ) dan periksa apakah lampu peringatan akan menyala Universitas Mercu Buana 33
setelah padam 1 detik. Bila lampu peringatan menyala tanpa berkedip ketika kecepatan kendaraan tidak berada dalam jarak kecepatan yang ditentukan diatas, hentikan kendaraan dan bacalah kode, dan perbaiki bagian-bagian yang tidak berfungsi. PETUNJUK : Bila lampu peringatan menyala pada kecepatan 4 sampai 6 km/jam (2.5 sampai 3.7 mil/jam) berarti pemeriksaan itu telah lengkap. Bila kecepatan kendaraan melampaui 6 km/jam (3.7 mil/jam) lampu peringatan akan berkedip lagi. Dalam hal ini, sensor-sensor kecepatan roda menandakan dalam keadaan baik. CATATAN : Pada waktu lampu peringatan mati, usahakan agar tidak terjadi goncangan pada kendaraan, misalnya pertambahan kecepatan, mengurangi kecepatan, pengereman, pemindahan perseneling, kemudi atau goncangan yang diakibatkan dari benjolan jalan. 4. Periksa Perubahan Sinyal Sensor Pada Kecepatan Rendah Jalankan kendaraan lurus ke depan dengan kecepatan 45 km/jam sampai 55 km/jam (28.0 mil/jam sampai 34.2 mil/jam) dan periksa apakah lampu peringatan menyala setelah padam 1 detik. Bila lampu peringatan menyala tanpa berkedip ketika kendaraan tidak berada dalam jarak kecepatan yang ditentukan diatas, hentikan kendaraan dan bacalah kode diagnostik. Selanjutnya perbaikilah bagian-bagian yang tidak berfungsi. Universitas Mercu Buana 34
PETUNJUK : Bila lampu peringatan menyala ketika kendaraan berjalan dengan kecepatan seperti ditentukan diatas, berarti pemeriksaan itu telah selesai. Bila kecepatan kendaraan tidak berada dalam jarak kecepatan yang ditentukan, lampu peringatan akan berkedip lagi. Dalam keadaan seperti ini, rotor-rotor kecepatan roda menandakan dalam keadaan baik. CATATAN : Ketika lampu peringatan mati, usahakan agar tidak terjadi goncangan pada kendaraan, misalnya pertambahan kecepatan, mengurangi kecepatan, pengereman, pemindahan verseneling, kemudi atau goncangan yang diakibatkan dari benjolan jalan. 5. Periksa Perubahan Sinyal Sensor Dalam Kecepatan Tinggi (2 WD) Periksalah dengan cara yang sama pada kecepatan 110-180 km/jam (68.4-80.8 mil/jam). (4WD) Periksalah dengan cara yang sama pada kecepatan 80-90 km/jam (49.7-55.9 mil/jam). 6. Bacalah Kode Diagnostik Hentikan kendaraan dan lampu peringatan mulai berkedip-kedip. Hitung banyaknya kedipan. CATATAN : Jangan tekan pedal rem lebih dari 16 kali setelah sistem diagnostik mulai bekerja karena kode-kode diagnostik yang disimpan di dalam ECU akan hilang. 7. Perbaiki Bagian-Bagian Yang Rusak Perbaiki atau ganti bagian-bagian yang rusak. Universitas Mercu Buana 35
8. Kembalikan Sistem Ke Normal a. Putar kunci kontak ke Off. b. Lepaskan SST dari terminal E!, TC dan TS pada check connector. 4.4. Aktuator ABS Pemeriksaan 1. Periksa tegangan Baterai Tegangan baterai kira-kira 12 V 2. Lepaskan Tutup Aktuator 3. Lepaskan Sambungan-Sambungan (Connector) Lepaskan sambungan ke empat connector dari aktuator dan relay pengontrol (relay control). 4. Sambungkan Aktuator Checker (SST) Ke Aktuator a. Sambungkan aktuator checker (SST) ke aktuator kontrol relay dan body side wire harness melalui sub-wire harness (SST). b. Hubungkan kabel merah checker pada terminal positif baterai dan kabel hitam dihubungkan pada terminal negatif. Hubungkan kabel hitam sub-wire harness pada terminal negatif baterai atau body kendaraan. c. Tempatkan sheet A (SST) diatas aktuator checker. 5. Periksa Kerja Aktuator Rem a. Hidupkan mesin dan hidupkan ditempat. Universitas Mercu Buana 36
b. Putar saklar selector dari aktuator ke posisi FRONT RH. c. Tekan dan tahan di dalam switch motor untuk beberapa detik. d. Tekan pedal rem dan tahan sampai langkah selesai. e. Tekan power switch dan periksa bahwa pedal rem tidak turun kebawah. CATATAN : Jangan menekan power switch lebih dari 10 detik. f. Lepaskan power switch dan periksa bahwa kendaraan pedal turun. g. Tekan dan tahan switch motor untuk beberapa detik dan periksa bahwa pedal kembali. h. Lepaskan pedal rem. i. Tekan dan tahan switch motor untuk beberapa detik. j. Tekan pedal rem dan tahan selama kira-kira 15 detik waktu anda menahan pedal rem ditekan ke bawah tekan switch motor untuk beberapa detik. Periksa bahwa pedal rem tidak bergetar. 6. Periksa Roda-Roda Lainnya a. Putar saklar selector ke posisi FRONT LH. b. Ulangi (c) sampai (j) pada langkah 5, guna memeriksa pekerjaan aktuator. c. Periksa roda-roda belakang dengan saklar seleksi pada posisi REAR RH dan REAR LH dengan mengikuti prosedur yang sama. 7. Tekan Swicth Motor Tekan dan tahan swicth motor untuk beberapa detik. 8. Lepasakan Sambungan Checker Aktuator (SST) Dari Aktuator Universitas Mercu Buana 37
Keluarkan sheet A (SST) dan lepaskan sambungan aktuator checker (SST) dan sub-wire harness (SST) dan aktuator, relay kontrol dan body side wire harness. SST 09950-00150, 09990-00200, dan 09990-00163. 9. Sambungkan Aktuator Connector Sambungkan keempat connector pada relay aktuator dan kontrol relay. 10. Pasang Connector Pasangkan semua connector diatas bantalan aktuator. 11. Pasangkan Tutup Aktuator 12. Hapus Kode Diagnostik 4.5. Sistem Kontrol Elektronik 4.5.1. Sensor Kecepatan Roda Depan Pemeriksaan 1. Periksa Sensor Kecepatan Roda a. Lepaskan baut dari kleman (clamp) pipa pada wire harness. b. Lepaskan sambungan connector sensor kecepatan. c. Ukurlah tahanan antara terminal-terminal. Resistance : 0.8-1.3 kω. Bila tahanannya tidak sesuai dengan spesifikasinya gantilah sensor. d. Periksa kontinuitas antara tiap terminal dan body sensor. Bila terdapat kontinitas, gantilah sensor. e. Sambungkan connector sensor kecepatan. Universitas Mercu Buana 38
f. Pasanglah baut kleman (clamp) pipa. 2. Periksa Pemasangan Sensor a. Periksalah Agar pemasangan baut sensor dikeraskan dengan benar. Momen (Torque) 7.8 N-m (80 kgf-cm 69 In-lbf) b. Periksalah agar tidak ada kerenggangan antara sensor dan poros belakang. 3. Periksa Dengan Teliti Gerigi (Serrations) Rotor Pada Sensor. a. Lepaskan poros penggerak (drive shaft). b. Periksa gerigi rotor pada sensor bila terdapat goresan, retak, bengkok, atau ada gigi-gigi yang hilang. c. Pasang kembali poros penggerak. CATATAN : Untuk mencegah kerusakan pada gerigi usahakan agar poros penggerak tidak menyentuh benda-benda lain. 4.5.2. Sensor Kecepatan Roda Belakang Pemeriksaan 1. Periksa Sensor Kecepatan Roda a. Lepaskan bantalan tempat duduk belakang (rear seat cushion). b. Lepaskan sambungan sensor kecepatan. c. Ukurlah tahanan antara terminal-terminal. Resistance : 1.1-1.7 kω. Bila tahanannya tidak sesuai dengan spesifikasinya gantilah sensornya. Universitas Mercu Buana 39
d. Tidak ada hubungan (kontinuitas) antara masing-masing terminal dan body sensor. Bila terdapat kontinitas, gantilah sensor. e. Lepaskan sambungkan sensor kecepatan. f. Pasanglah kembali sandaran tempat duduk (seta back) dan sandaran (seat cushion). 2. Periksa Pemasangan Sensor a. Periksalah Agar pemasangan baut sensor dikeraskan dengan benar. Momen (Torque) 7.8 N-m (80 kgf-cm 69 In-lbf) b. Periksalah agar tidak ada kerenggangan antara sensor dan poros belakang. 3. Periksa Dengan Teliti Gerigi (Serrations) Rotor Pada Sensor. a. Lepaskan axle hub (2WD) atau poros penggerak (4WD). b. Periksalah gerigi rotor pada sensor bila terdapat goresan, retak, bengkok, atau ada gigi-gigi yang hilang. CATATAN : Untuk mencegah kerusakan pada gerigi usahakan agar axle hubassembly tidak menyentuh benda-benda lain. 4.5.3. Relay Kontrol (Control Relay) Pemeriksaan 1. Periksa Hubungan Pada Relay Motor a. Pastikan agar ada hubungan antara terminal 9 dan 10. b. Pastikan agar tidak ada hubungan antara terminal 7 dan 8. Bila tidak sesuai dengan spesifikasi gantilah relay. Universitas Mercu Buana 40
2. Periksa Kerja Sirkuit Relay Motor a. Sambungkan lead positif ke terminal 10 dan lead negatif ke terminal 9. b. Pastikan agar ada hubungan antara terminal 7 dan 8. Bila ternyata tidak sesuai dengan spesifikasi gantilah relay. 3. Periksa Hubungan Pada Sirkuit Solenoid Relay a. Pastikan agar ada hubungan antara terminal 1 dan 9. b. Pastikan agar tidak ada hubungan antara terminal 2 dan 5. c. Pastikan agar ada hubungan antara terminal 5 dan 6. d. Sambungkan lead positif ohmmeter ke terminal 5 dan lead negatifnya ke terminal 4. Pastikan agar ada hubungan antara terminal-terminal itu. e. Putar balikan pasangan kedua lead itu dan pastikan agar tidak terdapat hubungan antara terminal-terminal. Bila terdapat hubungan tidak sesuai dengan spesifikasi gantilah relay. 4. Periksa Kerja Solenoid Relay Circuit a. Sambungkan lead positif dari baterai ke terminal 1 dan lead negatifnya ke terminal. b. Pastikan agar ada hubungan antara terminal 2 dan 5. Bila relay tidak sesuai dengan spesifikasinya gantilah relay. Universitas Mercu Buana 41
4.5.4. Sircuit ECU ABS Pemeriksaan 1. Periksa Sistem Sirkuit Dengan Connector Terpasang a. Lepaskan ECU ABS. b. Ukur tegangan antara tiap terminal dan body ground dengan voltmeter dengan impedansi tinggi (1- kω/v minimum). Bila nilai-nilai tidak sesuai dengan spesifikasi, periksa dan perbaiki atau gantilah bagian-bagian yang rusak. 2. Periksa Sistem Sirkuit Dengan Connector Yang Tidak Terpasang a. Lepaskan connector-connector dari ECU dan periksalah. Bila nilai-nilai tidak sesuai dengan spesifikasi, periksa dan perbaiki atau gantilah bagian yang rusak. b. Lepaskan connector-connector dan pasang kembali pada lokasi yang benar. Universitas Mercu Buana 42