PENGEMBANGAN MODUL EVOLUSI PRIMATA INDONESIA BERDASARKAN HASIL PENELITIAN BAGI MAHASISWA S1 PENDIDIKAN BIOLOGI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MUTASI GENETIK PADA MATAKULIAH GENETIKA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU

PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LAJU REAKSI DAN KESETIMBANGAN KIMIA

PENGEMBANGAN BUKU SUPLEMEN MUTASI GEN PADA MATAKULIAH GENETIKA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) PADA MATERI SENYAWA KARBON UNTUK SMA KELAS XII

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN REMEDI MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII

PENGEMBANGAN BUKU AJAR BERBASIS PENELITIAN EVOLUSI DAN FILOGENETIK MOLEKULER UNTUK MATAKULIAH EVOLUSI DI UNIVERSITAS JEMBER

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS READING, QUESTIONING AND ANSWERING (RQA) UNTUK SISWA SMA KELAS XI PADA MATERI SISTEM EKSKRESI

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS DISCOVERY INQUIRY PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMA

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

PENGEMBANGAN MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK SMK

Dita Oktavia Yudhatami Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

ssssssss 753 Ulin Nuha 1, Mohamad Amin 2, Umie Lestari Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang No. 5, Malang

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 17-22

PENGEMBANGAN BUKU AJAR TABM BERBASIS PENELITIAN UNTUK MAHASISWA S1 JURUSAN BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.

E-journal Prodi Edisi 1

Keywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module.

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU

PENGEMBANGAN MULTI-PURPOSES TEXTBOOK (MTB) BERTEMA BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER BERSINTAK READING QUESTIONING AND ANSWERING (RQA)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan

PENGEMBANGAN HANDOUT INTERAKTIF BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA POKOK BAHASAN LISTRIK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS6

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM

PENGEMBANGAN MODUL PENGECORAN LOGAM ALUMINIUM UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI KINGDOM ANIMALIA UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Oleh:

Fuad Jaya Miharja Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang

PENGEMBANGAN MODUL MENGGAMBAR PROPORSI DAN MACAM-MACAM BUSANA SESUAI BENTUK TUBUH DAN KESEMPATAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 IMOGIRI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

PENGEMBANGAN MODUL MERAKIT KOMPUTER UNTUK SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 1 JOGONALAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

762 Isu-Isu Kontemporer Sains, Lingkungan, dan Inovasi Pembelajarannya

Keyword: User guide experimental composting, Wet garbage household, Starter rotten pineapple extract.

Khoirun Nisa Retno Ning Tiyas * Muhardjito ** Kadim Masjkur *** Jalan Semarang 5 Malang 65145

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK

Abstrak PENDAHULUAN.

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI DENGAN MODEL SIKLUS BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X DI SMAN 2 BATU MENGENAI FILUM ARTHROPODA

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (ISBN: ), Juni 2018

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PBL YANG DIPADU DENGAN TGT

PENGEMBANGAN MODUL MATA KULIAH PEMODELAN MATEMATIKA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SISTEM MASSA PEGAS

PENGEMBANGAN BUKU AJAR BIOTEKNOLOGI BERBASIS PENELITIAN BIOREMIDIASI LOGAM BERAT KADMIUM UNTUK MAHASISWA S1 BIOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BOOKLET PENYULUHAN NATA DE PAMELO BAGI PARA PETANI JERUK PAMELO DI MAGETAN

Pengembangan Buku Ajar Biologi Topik Ekologi Kelas Vii SMP Berbasis Penemuan Terbimbing dengan Memanfaatkan Lingkungan Kebun Sayur

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

PERANGKAT PEMBELAJARAN SISTEM PEREDARAN DARAH MODEL INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME MODEL LEARNING CYCLE 5E

PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Kelas XI pada Materi Teori Kinetik Gas

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

PENGEMBANGAN MODUL BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN BERBASIS PENELITIAN MATAKULIAH BIOTEKNOLOGI UNTUK MAHASISWA S1 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR BERBASIS KONTEKSTUAL DAN ICT

PENGEMBANGAN MODUL YANG DILENGKAPI PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XI SMA PADA MATERI KOLOID

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI ASAM BASA

FEKTIVITAS PENGEMBANGAN MODUL PERKULIAHAN DASAR ELEKTRONIKA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan modul elektronik berbasis

Pengembangan Modul Berbasis Riset Pada Matakuliah Bioteknologi

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA. Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for grade XI SMA

DESAIN PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN SCIENTIFIC INQUIRY DAN KOGNISI MAHASISWA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL DILENGKAPI MIND MAP DAN GLOSARIUM PADA MATERI PELAJARAN BIOLOGI UNTUK SISWA KELAS X SMAN 12 PADANG

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS E-LEARNING PADA MATERI HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI KELAS X SEMESTER 2

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS X SISWA SMK

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

PENGEMBANGAN BUKU TEKS GEOGRAFI SMA/MA PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS POLA PERSEBARAN DAN INTERAKSI SPASIAL DESA DAN KOTA

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

Iwan Arisanto 1, Agus Suyudi 2, Lia Yuliati 3

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN KINERJA PRAKTIK PERAWATAN MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PADA SISWA KELAS XI TKPI SMK NEGERI 3 TARAKAN ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa yaitu tahap sensorimotor, pra

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA CERITA RAKYAT SEBAGAI PENUMBUHAN KARAKTER SISWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget. dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari

Oleh: Asri Setyaningrum dan Yusman Wiyatmo, Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta,

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV SD/MI

Transkripsi:

Tersedia secara online http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/ EISSN: 2502-471X DOAJ-SHERPA/RoMEO-Google Scholar-IPI Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 2 Nomor: 8 Bulan Agustus Tahun 2017 Halaman: 1087 1091 PENGEMBANGAN MODUL EVOLUSI PRIMATA INDONESIA BERDASARKAN HASIL PENELITIAN BAGI MAHASISWA S1 PENDIDIKAN BIOLOGI Suparno Putera Makkadafi 1, Aloysius Duran Corebima 2, Fatchur Rohman 2 1 Pendidikan Biologi-Pascasarjana Universitas Negeri Malang 2 Pendidikan Biologi-Pascasarjana Universitas Negeri Malang INFO ARTIKEL Riwayat Artikel: Diterima: 26-4-2017 Disetujui: 20-8-2017 Kata kunci: primate evolution module development; 4D; Alamat Korespondensi: Suparno Putera Makkadafi Pendidikan Biologi Pascasarjana Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang E-mail: Suparno07@gmail.com ABSTRAK Abstract: The purpose of this research is to develop a module based on research for undergraduate students in Biology Education Mulawarman University. Result of development is a module from design phase and validate by subject expert, instructional media expert, and small group test. Validation result from subject expert is 84,38%, in valid enough category and result from instructional media expert is 94,16% in valid category. Small group test result is 82% in valid ebough category. Validation results in qualitative and quantitative data is used to revised module. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa modul berdasarkan hasil penelitian untuk mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Universitas Mulawarman. Hasil pengembangan berupa draft modul hasil tahap desain kemudian divalidasi oleh ahli materi, ahli media pembelajaran, serta dilakukan uji kelompok kecil. Hasil validasi ahli materi adalah sebesar 84,38% dan masuk dalam kategori cukup valid, sedangkan hasil dari validasi ahli media pembelajaran sebesar 94,16% dengan kategori valid. Selanjutnya uji coba kelompok kecil memperoleh hasil 82% dengan kategori cukup valid. Hasil validasi berupa data kuantitatif dan kualitatif digunakan untuk merevisi modul sehingga modul semakin baik. Evolusi merupakan salah satu cabang ilmu Biologi yang mempelajari proses gradual tentang perubahan yang terjadi pada kehidupan dari generasi awal ke generasi selanjutnya (Cohen & Lloyd, 2014). Melalui pembelajaran evolusi kita dapat dipelajari mengenai teori evolusi, bukti dan petunjuk evolusi, dan mekanisme evolusi. Secara lebih spesifik, kajian evolusi erat kaitannya dengan bidang lain terutama genetika. Perkembangan kajian evolusi saat ini berada hingga tahapan penggunaan algoritma evolusi guna menyelesaikan permasalahan terkait filogeni dari satu spesies dengan menggunakan komputer (Jamshidi, 2003). Evolusi adalah salah satu matakuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa strata 1 Pendidikan Biologi Universitas Mulawarman, Samarinda. Menurut deskripsi, matakuliah ini dapat memberikan pemahaman mahasiswa mengenai bukti-bukti evolusi, variasi genetik sebagai dasar evolusi, seleksi alam, arah evolusi, mekanisme dan proses terjadinya spesies baru, evolusi primata, potensi manusia dalam evolusi, perkembangan menuju manusia modern, kaitan evolusi kultural dengan evolusi biologi, serta manusia dan teknologi. Capaian pembelajaran evolusi merujuk pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dimana pada level 6 mahasiswa mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEK pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi (Kemdikbud, 2011). Perkuliahan yang terlaksana pada matakuliah evolusi masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab, serta penugasan. Sumber belajar yang digunakan adalah buku karya Prawoto dan Koesnadi Wiryosoemarto dengan judul Genetika dan Evolusi terbitan Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Pengembangan modul evolusi primata berdasarkan hasil penelitian analisis perubahan asam amino gen cyt b pada Tarsius sp. form Buton diharapkan dapat mengatasi permasalahan kurangnya sumber belajar ini sehingga tujuan pembelajaran terutama pada sub pokok bahasan evolusi primata dapat tercapai. Selain berdasarkan pemaparan hasil observasi diatas, hasil analisis kebutuhan yang diberikan kepada mahasiswa yang telah menempuh perkuliahan evolusi menunjukkan bahwa 100% dari 10 orang mahasiswa setuju apabila dikembangkan modul evolusi primata Indonesia berbasis hasil penelitian. Selanjutnya, dosen pengampu matakuliah menyetujui bila penelitian mengenai perubahan asam amino Tarsius sp. form Buton dapat diimplementasikan dalam bentuk modul terutama untuk materi evolusi primata. 1087

1088 Jurnal Pendidikan, Vol. 2, No. 8, Bln Agustus, Thn 2017, Hal 1087 1091 Modul merupakan bahan ajar yang dikemas secara utuh serta sistematis. Modul didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik (Depdiknas, 2008). Suratsih (2010) mengungkapkan bahwa modul dapat dikatakan baik dan menarik bila memiliki karakteristik (1) Self Instructional, (2) Self Contained, (3) Stand Alone, (4) Adaptive dan (5) User Friendly. Selain itu, modul juga memiliki tujuan, yaitu mengatasi keterbatasan waktu dan tenaga pendidik, memungkinkan siswa untuk mengukur dan mengevaluasi diri sendiri, serta dapat meningkatkan motivasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa modul untuk mahasiswa S1 Pendidikan Biologi Universitas Mulawarman, Samarinda. Penyusunan modul mengacu pada model pengembangan 4D oleh Thiagarajan, dkk (1974). Model pengembangan ini dipilih karena tahapan pada 4D dinilai lebih sederhana, tetapi mencakup keseluruhan tahapan yang juga dimuat oleh model pengembangan lain. Model pengembangan 4D terdiri atas empat tahapan, yaitu define, design, develop, dan disseminate. Judul yang digunakan dalam modul adalah Evolusi Primata Indonesia. Materi yang dimuat didalamnya merupakan hasil dari penelitian sebelumnya yang sudah dijelaskan sebelumnya. Selain berdasarkan hasil penelitian, materi juga ditambahkan dengan analisis primata lain yang juga merupakan primata Indonesia selain Tarsius sp. form Buton. METODE Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Produk yang dikembangkan adalah berupa modul matakuliah evolusi dengan bahasan evolusi primata. Judul yang digunakan dalam modul yang disusun adalah Evolusi Primata Indonesia. Materi yang dimuat didalamnya merupakan hasil dari penelitian yang sudah dijelaskan sebelumnya. Model pengembangan yang dipilih adalah model pengembangan 4D oleh Thiagarajan, dkk (1974). Tahap pertama dalam model pengembangan ini adalah tahapan define. Tahapan ini meliputi analisis kebutuhan yang dilakukan terhadap mahasiswa, wawancara dengan dosen pengampu, serta studi mengenai deskripsi matakuliah evolusi. Tahap kedua adalah design. Tahapan ini meliputi pemilihan media berupa modul, pemilihan format isi dalam modul, serta rancangan awal dari modul. Tahapan ketiga adalah develop. Tahapan ini meliputi uji validasi ahli materi, ahli media, uji keterbacaan mahasiswa serta uji kelompok kecil. Tahap terakhir adalah disseminate dimana pada tahapan ini penyebaran dilakukan dengan pembuatan artikel mengenai modul ini dan dipublikasikan di Jurnal Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Malang. Kelayakan modul didasari pada tahapan develop. Uji validasi ahli materi dan ahli media dilakukan oleh dosen yang berkompeten di bidangnya di lingkungan Universitas Negeri Malang. Uji kelompok kecil dilakukan terhadap 10 orang mahasiswa yang telah menempuh matakuliah evolusi di Pendidikan Biologi Universitas Mulawarman. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif berupa hasil skoring angket dan data kualitatif berupa saran yang membangun guna kesempurnaan modul. Lembar validasi yang diberikan kepada ahli dan mahasiswa akan berisi beberapa butir. Kriteria skor validasi ditampilkan pada Tabel 1. Tabel 1. Kriteria Skor Validasi Angket Ahli dan Mahasiswa Skor Kriteria 1 Sangat Kurang Baik 2 Kurang Baik 3 Cukup Baik 4 Sangat Baik Data yang telah terkumpul selanjutnya akan dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif dari hasil lembar validasi akan dipresentasikan dengan rumus di bawah dan selanjutnya akan dibandingkan dengan kriteria validitas menurut Arikunto (2008) seperti yang tertera pada Tabel 2. Keterangan: = Jumlah N = Jumlah seluruh butir angket Tabel 2. Kriteria Kevalidan Data Angket Penilaian Skor Validator Skala Nilai (100%) Kriteria 86 100 Valid (Sedikit revisi) 68 85 Cukup valid (revisi) 49 67 Kurang valid (revisi) 25 48 Tidak valid (revisi) Diadaptasi dari Arikunto (2008)

Makkadafi, Corebima, Rohman, Pengembangan Modul Evolusi 1089 HASIL Modul yang dikembangkan merupakan salah satu sumber belajar tambahan untuk matakuliah evolusi di Pendidikan Biologi Universitas Mulawarman. Modul dikembangkan berdasarkan hasil penelitian yang menganalisis perubahan asam amino pada tarsius sebagai salah satu primata yang ada di Indonesia. Modul dikembangkan dengan model pengembangan 4D. Hasil dari tahapan develop dan disseminate akan ditampilkan pada bagian selanjutnya. Data Hasil Validasi dan Uji Coba Hasil penilaian modul secara kuantitatif dari ahli materi, ahli media pembelajaran, serta hasil uji coba kelompok kecil secara berturut-turut akan ditampilkan pada Tabel 3, 4, dan 5. Rekapitulasi dari data kualitatif dituliskan pada Tabel 6. Tabel 3. Data Hasil Penilaian Ahli Materi No Aspek yang Dinilai Skor yang Diperoleh/Skor Maksimal Persen (%) Kategori 1 Kesesuaian Materi Pada Modul 9/12 75 Cukup Valid 2 Format Modul 13/16 81,25 Cukup Valid 3 Cakupan Materi 13/16 81,25 Cukup Valid 4 Akurasi Materi 14/16 87,5 Valid 5 Kemutakhiran 8/8 100 Valid 6 Penyajian Materi 21/28 75 Cukup Valid 7 Kebahasaan 16/16 100 Valid 8 Manfaaat 3/4 75 Cukup Valid Jumlah 675 Rata-Rata 84,38 Cukup Valid Tabel 4. Data Hasil Penilaian Ahli Media Pembelajaran No Aspek yang Dinilai Skor yang Diperoleh/Skor Maksimal Persen (%) Kategori 1 Ukuran Modul 3/4 75 Cukup Valid 2 Desain Sampul Modul 12/12 100 Valid 3 Tipografi Sampul Modul 8/8 100 Valid 4 Ilustrasi Sampul Modul 4/4 100 Valid 5 Desain Isi Modul 18/20 90 Valid 6 Tipografi Isi Modul 8/8 100 Valid Jumlah 565 Rata-Rata 94,16 Valid Tabel 5. Data Hasil Uji Kelompok Kecil No Aspek Penilaian Mahasiswa Skor A B C D E F G H I J 1 Cover Modul 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 31 2 Topik Bahasan 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 34 3 Sistematika Materi 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 32 4 Tujuan Pembelajaran 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 32 5 Materi Modul a 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 35 6 Materi Modul b 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 32 7 Diskusi 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 33 8 Evaluasi 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 34 9 Bahasa 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 32 10 Istilah 3 2 3 3 2 3 4 3 4 4 31 11 Daya Dukung Modul 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 35 Jumlah 361 Persentase 82 %

1090 Jurnal Pendidikan, Vol. 2, No. 8, Bln Agustus, Thn 2017, Hal 1087 1091 Tabel 6. Rekapitulasi Data Kualitatif No Validator Komentar 1 Ahli Materi 1. Judul tidak menggambarkan uraian yang ada pada modul. 2. MEGA tidak dicakup dalam judul, meskipun diuraikan secara detail dan panjang. 2 Ahli Media Pembelajaran 1. Terdapat sejumlah gambar yang kurang jelas, kontras gambar kurang, tulisan terlampau kecil. 2. Secara umum layak untuk digunakan. 3 Uji Coba Kelompok Kecil 1. Penulisan di beberapa bagian diperbaiki. 2. Tampilkan foto di bagian penulis agar pembaca bisa mengetahui info penulis. 3. Gambar dan tulisan terlalu kecil. 4. Tambahkan gambar perbandingan morfologi antar masing-masing tarsius. 5. Peletakan gambar agar lebih dirapikan. 6. Terdapat kesalahan penulisan dalam keterangan gambar. 7. Gambar dilengkapi dengan sumber. Proses revisi dilakukan dengan mengacu kepada hasil validasi ahli materi, ahli media pembelajaran, serta uji coba kelompok kecil. Masukan-masukan yang membangun akan dipertimbangkan bersama guna penyempurnaan produk yang telah dikembangkan. PEMBAHASAN Produk yang telah dikembangkan selama penelitian ini adalah modul. Modul disusun berdasarkan hasil penelitian analisis perubahan asam amino berdasarkan gen cyt b pada Tarsius sp. form Buton. Judul buku awal yang dikembangkan adalah Modul Evolusi Primata. Selama proses validasi oleh ahli materi, judul diminta diubah menjadi Modul Evolusi Primata Indonesia karena materi yang ada didalamnya khusus membahas primata khas Indonesia. Selain itu, ahli media juga menyarankan untuk penambahan materi terkait analisis menggunakan aplikasi MEGA 7. Setelah proses validasi selesai, hasil validasi yang didapat dari ahli materi mencapai 84,3% dengan kategori cukup valid dan layak untuk digunakan. Hasil validasi yang diperoleh dari ahli media pembelajaran menyatakan secara umum modul layak untuk digunakan. Hasil validasi menunjukkan persentase skor sebesar 94,16% dengan kategori layak untuk digunakan. Perubahan yang dilakukan setelah proses valiudasi yaitu merubah ukuran modul. Ukuran modul pada awalnya adalah menggunakan kertas A5 diubah menjadi kertas A4. Kemudian selain ukuran kertas, tulisan dan gambar diperbesar guna memperjelas tampilan isi modul. Pengembangan modul sebagai salah satu dari bahan ajar diharapkan dapat membantu ketercapaian pembelajaran mahasiswa. Modul merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran. Adanya modul dapat membantu mahasiswa memperoleh informasi tentang materi pembelajaran dengan topik tertentu (Parmin dan Peniati, 2012). Modul yang dikembangkan berisi materi tentang genetika dan bioekologi dalam evolusi primata, evolusi primata dikaji secara molekuler, dan penerapan analisis dilogeni tarsius dan primata lainnya. Validasi terhadap modul ini dilakukan guna mendapatkan perbaikan guna menyempurnakan modul yang dikembangkan. Pengembangan bahan ajar yang baik dan tepat serta sesuai dengan kebutuhan pembelajar adalah usaha terbaik yang dapat dilakukan guna meningkatkan hasil belajar (Hera dkk, 2004). Bahasa yang baik serta struktur kalimat yang mudah dimengerti akan mampu memberikan isi pesan yang ingin disampaikan oleh penulis tanpa adanya makna ganda serta informasi yang kurang relevan (Hasruddin dkk, 2014). Penulis, editor, dan validator memiliki peran yang besar dalam tercapainya modul yang berkualitas sehingga layak untuk digunakan oleh masyarakat belajarnya. Modul yang telah dikembangkan kemudian melalui tahap diseminasi. Tahap diseminasi yang dilakukan berupa pelaporan hasil penelitian dalam bentuk artikel. Hal ini sejalan dengan Thiagarajan dkk (1974) yang menyampaikan bahwa penyebaran hasil penelitian pengembangan dapat dilakukan dalam sebuah forum dan informasinya ditularkan pada praktisi pembelajaran yang lain. Proses diseminasi dalam forum ini nantinya akan menghadirkan masukan dan saran dalam rangka penyempurnaan produk. Berdasarkan pemaparan di atas, modul layak untuk digunakan dan semua tahapan pengembangan dalam model pengembangan 4D telah diselesaikan. SIMPULAN Modul evaluasi primata Indonesia ini menunjukkan kriteria valid sehingga layak untuk digunakan dengan perbaikan sesuai saran editor dan validator. Modul yang telah dikembangkan perlu diuji secara eksperimental sebelum digunakan secara luas guna mengetahui adanya peningkatan pada beberapa aspek yang dapat dilihat dengan penelitian eksperimental, seperti hasil belajar atau motivasi belajar.

Makkadafi, Corebima, Rohman, Pengembangan Modul Evolusi 1091 DAFTAR RUJUKAN Cohen, E.B. & Lloyd, S. J. 2014. Discipline Evolution and the Rise of the Transdicipline. International Journal of an Emerging Transdicipline, (Online), Vol 17, (http://www.inform.nu/articles/vol17/isjv17p189-215cohen0702.pdf, diakses 1 November 2016). Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. (Online), (http://www.diknas.go.id, diakses 1 November 2016). Hasruddin, N.P & Fauziyah H. 2014. The Development of Problem-Based Applied Microbiology Textbook. International Journal of Education and Research, 2 (9):187 194. Hera, R., Khairil & Hasanuddin. 2014. Pengembangan Handout Pembelajaran Embriologi Berbasis Kontekstual pada Perkuliahan Perkembangan Hewan untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Banda Aceh. Jurnal EduBio Tropika, 2 (2):187 250. Jamshidi, M. 2003. Tools for intelligent control: Fuzzy Controllers, Neural Networks and Genetic Algorithms". Philosophical transactions. Series A, Mathematical, Physical, and Engineering Sciences 361 (1809):1781 808. doi:10.1098/rsta.2003.1225. PMID 12952685 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. (Online), (http://www.kopertis3.or.id/html/wp-content/uploads/2011/12/sosialisasi-kkni-nasional-dikti.pdf, diakses 5 Maret 2016). Parmin dan Peniati, E. 2012. Pengembangan Modul Matakuliah Strategi Belajar Mengajar IPA Berbasis Hasil Penelitian. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. JPII 1 (1) (2012) 8 15. Suratsih. 2010. Pengembangan modul pembelajaran berbasis potensi lokal dalam kerangka implementasi KTSP SMA di Yogyakarta. Laporan hasil penelitian unggulan UNY (multitahun) tahun anggaran 2010. Yogyakarta: FMIPA UNY. Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Expectional Children. Minneapolis, Minnesota: Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota.