BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. UD Pusaka Bakti adalah UKM yang mengolah sabut kelapa menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Peranan Lembaga Keuangan terhadap Produksi Keripik Singkong Berkapasitas 8 Ton/Hari UD Rezeki Baru di Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

Bab 5 Aspek Teknis. Bagaimana bentuk tempe yang anda suka? Apa warna tempe yang anda suka? Jenis bahan tempe apa yang anda sukai?

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu. Pengusaha olahan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Super Kripik Sukun Psikologi (SKRIPSI) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. produk, teknologi, pemasaran, namun juga input yang cukup penting yaitu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

SELAI PEPAYA. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1. Penyusutan Peralatan yang Digunakan dalam Produksi Manisan Carica

BAB VII MESIN DAN PERALATAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1: Mesin dan Peralatan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Resep Kastengel Bawang Merah

IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

PENERAPAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUK RUBIK GANEPO PADA PERUSAHAAN RENDANG DAN KERIPIK KOKOCI DI KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

I. METODE PENELITIAN. Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

VI. ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. A. Analisis Biaya Industri Rumah Tangga Tahu di Desa Karanganayar

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sumenep. Usaha ini terletak di jalan Monumen Kuda sakti No. 97 RT.

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO.

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UKM yang didirikan oleh Bapak H. Tarwa Hadi. Usaha ini bermula saat dia

Magrobis Journal 1 ANALISIS USAHA KERIPIK SINGKONG MERK PEDAS GILA PADA KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA. Oleh : Arista Damayanti *)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. PROFIL INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. pemilik usaha industri tahu yang ada di Desa Karanganyar Kecamatan Weru

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

ANALISIS DETERMINASI BIAYA PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM) DI UD. PRIMA BHAKTI KARAWANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PEMBERDAYAAN KOPERASI INSAN FATHONAH MELALUI PRODUKSI ANEKA OLAHAN KETELA. Oleh : Edy Legowo. Abstrak

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. industri pakan ikan di Medan, Sumatera Utara, Indonesia.

INDUSTRI KERIPIK SINGKONG

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO PROSES PENGOLAHAN BIJI KOPI

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru ini berlokasi di jalan Pelajar Timur Gang Kelapa No.19 Medan. Usaha ini kemudian pindah ke Jalan Ujung Serdang Pasar 3 Kampung Undian, Desa Tanduka Raga, Tanjung Morawa karena lokasi atau daerah produksi yang lama tidak memungkinkan dimana area atau tempat produksinya yang sempit dan jumlah mesin-mesin yang digunakan juga terbatas, serta adanya persaingan yang cukup ketat antara industri sejenis lainnya, seperti UD. Paris, UD. Singkong Mas dan UD. Tiga Bawang. Pabrik yang lama hanya mampu memproduksi keripik ubi maksimum hanya 3-4 ton/hari, sedangkan pada pabrik yang baru dapat memproduksi 6-8 ton/hari. UD.Rezeki Baru memulai usaha ini secara kecil-kecilan dengan peralatan sederhana yang dikerjakan sendiri oleh istrinya Ibu Suhartini untuk dijual ke warung di sekitar rumahnya. Keripik yang dijual pada saat itu belum mempunyai variasi rasa serta belum mencantumkan label pada kemasannya. Usaha ini mulai berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan. Pada tahun 1999 Pak Misli mendaftarkan usahanya dengan nama UD. Rezeki Baru dengan merek Rumah Adat Minang.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha UD. Rezeki Baru merupakan home industry yang memproduksi keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang dengan 7 variasi rasa yaitu rasa Balado, jagung bakar, keju, pecal, lada hitam, bawang pedas, dan sapi panggang. Sistem produksi berdasarkan make to order, yaitu memproduksi sesuai dengan pesanan pelanggan. 1-2 ton diolah setiap harinya untuk kemasan ½ kg dan 4-6 ton ubi untuk kemasan 40 gram yang langsung dikirim ke distributor di P.Siantar, Rantau Parapat, Bagan Batu, Kota Cane, Kisaran, Tanjung Balai, Tanjung Morawa, Pekan Baru dan Medan. Bahan-bahan yang diperlukan seperti ubi kayu dan kayu bakar berasal dari Tanjung Morawa, tepatnya pada daerah Kampung Undian, Desa Tanduka Raga, bumbu, pewarna serta kemasan diperoleh dari Jakarta, bahan lainnya seperti minyak goreng dibeli di Medan. 2.3. Organisasi dan Manajemen Organisasi merupakan sekumpulan orang yang bekerja untuk mencapai suatu tujuan yang sama dan diantara mereka diberikan pembagian tugas untuk pencapaian tujuan tersebut. Struktur organisasi adalah bagian yang menggambarkan hubungan kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang saling berkaitan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu. Pendistribusian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan satu sama lain dapat digambarkan pada suatu struktur organisasi, sehingga para pegawai dan karyawan

akan mengetahui dengan jelas apa tugas yang harus dilakukan, dari siapa perintah diterima dan kepada siapa harus bertanggung jawab. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perusahaan yang terdiri dari beberapa bagian aktivitas yang berbeda-beda harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga dapat mencapai target dan sasaran perusahaan. Dalam hal pengorganisasian dari bagian-bagian yang berbeda diperlukan suatu struktur organisasi yang dapat mempersatukan sumber daya dengan cara yang teratur. Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang fleksibel dalam arti hidup, berkembang, bergerak sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi oleh perusahaan. 2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan UD. Rezeki Baru memiliki struktur organisasi yang berbentuk lini. Struktur lini ditunjukkan dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas pada masing-masing stasiun kerja. Struktur organisasi UD. Rezeki Baru dapat dilihat pada Gambar 2.1. Pimpinan (Pemilik Usaha) Bagian Pengupasan Bagian Pemotongan dan Pencucian Bagian Penggorengan Bagian Suing / Pengeringan Keripik Ubi Bagian Pembumbuan Gambar 2.1. Struktur Organisasi UD. Rezeki Baru Bagian Pengemasan & Pengepakan Bagian Transportasi Kasir

2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas pada UD. Rezeki Baru dibagi menurut fungsi yang telah ditetapkan. Pembagian tugas dan tanggung jawab di UD. Rezeki Baru adalah sebagai berikut : 1. Pimpinan (Pemilik Usaha) Merupakan pimpinan usaha yang melakukan pengawasan dan pengontrolan terhadap seluruh kegiatan operasional di UD. Rezeki Baru. Pimpinan juga melakukan transaksi dengan pihak luar seperti supplier dan pelanggan serta mempunyai wewenang dalam merencanakan, mengarahkan, menganalisis dan mengevaluasi serta menilai kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada perusahaan. 2. Karyawan Pengupasan Tugas karyawan pengupasan adalah: - Melakukan penimbangan bahan baku ketika tiba di pabrik. - Melakukan pemotongan awal untuk membuang kedua ujung sisi ubi kayu. - Mengupas kulit ubi kayu dan memasukkannya ke dalam karung goni. 3. Karyawan Pemotongan Tugas karyawan pemotongan adalah: - Memotong ubi kayu yang telah dikupas dengan mesin slicer. 4. Karyawan Pencucian Tugas karyawan pencucian adalah: - Mencuci ubi yang telah dipotong kemudian ditiriskan. - Mengantar ubi yang telah dicuci ke satsiun penggorengan

5. Karyawan Penggorengan Tugas karyawan penggorengan adalah: - Menggoreng ubi yang telah dicuci dari bagian pencucian. - Mengganti minyak goreng. 6. Karyawan Perapian Tugas karyawan perapian adalah: - Menghidupkan dan mematikan tungku - Mengontrol api - Mengangkat kayu bakar ke tungku 7. Karyawan Penyuingan/Pengeringan Keripik Tugas karyawan penyuingan adalah: - Mengeringkan keripik ubi yang telah siap di goreng dengan mesin pengering untuk mengurangi kadar minyak pada keripik ubi. 8. Karyawan Pembumbuan Tugas karyawan pembumbuan adalah: - Memberi bumbu sesuai dengan variasi rasa. - Memindahkan kerpik yang telah di dibumbui ke stasiun pengemasan/packing. 10. Karyawan Pengemasan (untuk kemasan ½ kg) Tugas karyawan pengemasan (untuk kemasan ½ kg) adalah: - Memasukkan keripik ke dalam kemasan sesuai rasa keripik. - Menimbang dan menyesuaikan berat keripik hingga ½ kg. - Menyegel kemasan.

11. Karyawan Pengemasan (untuk kemasan 24 gram) Tugas karyawan pengemasan (untuk kemasan 24 gram) adalah: - Menyalakan dan mengontrol kerja mesin kemas. - Memasang roll plastik kemasan ke mesin kemas sesuai rasa keripik. - Mengangkut kemasan keripik ke bagian pengepakan. 12. Karyawan Pengepakan Tugas karyawan pengepakan adalah: - Memisahkan kemasan keripik sesuai rasa. - Mengepak kemasan keripik ke dalam bentuk bal. 13. Karyawan Transportasi Tugas karyawan transportasi adalah: - Mengangkat bahan yang diperlukan (bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong) ke setiap stasiun kerja yang membutuhkan. - Mengangkat produk dari stasiun kerja ke stasiun kerja berikutnya 14. Kasir Tugas kasir adalah: - Memberikan secara langsung upah atau gaji karyawan yang telah ditetapkan oleh pimpinan. - Mencairkan kuitansi dan mencatat kuitansi yang telah disetujui oleh pimpinan.

2.3.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Jumlah tenaga kerja pada UD. Rezeki Baru saat ini adalah 50 orang. Semuanya merupakan tenaga kerja tetap. Perincian jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Pimpinan 1 Pengupasan 15 Pemotongan 3 Pencucian 2 Penirisan air 1 Penggorengan 4 Perapian 1 Penyuingan 1 Pembumbuan 2 Pengisian ke dalam kemasan 6 Penimbangan 3 Pengemasan manual 2 Pengemasan Jumbo Packer 3 Pengemasan bal dan kardus 3 Supir 1 Kernet 1 Kasir 1 Total 50 Sumber: UD.Rezeki Baru Hari kerja di UD. Rezeki Baru adalah enam hari kerja, yaitu hari Senin sampai hari Sabtu. Jam kerja per hari adalah sepuluh jam yaitu dari pukul 08.00 WIB sampai 18.00 WIB dengan waktu istirahat selama setengah jam yaitu dari pukul 12.00 WIB sampai 12.30 WIB. Jika ada penambahan pesanan maka akan diadakan jam lembur hingga pukul 20.00 WIB. Lembur juga dilaksanakan pada hari Minggu jika ada pesanan yang belum selesai dikerjakan.

2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Upah tenaga kerja dibayar dengan sistem mingguan berupa upah pokok dan dilakukan penambahan jika ada lembur. Karyawan diberikan fasilitas berupa penginapan jika rumah karyawan tersebut jauh dari lokasi pabrik dan makan 3 x sehari juga ditanggung oleh pemilik usaha. 2.4. Proses Produksi Proses produksi merupakan suatu proses transformasi (mengalami perubahan bentuk secara fisik dan kimia) yang mengubah input yang berupa bahan baku, mesin, peralatan, modal, energi, tenaga kerja menjadi output sehingga memiliki nilai tambah. UD. Rezeki Baru yang merupakan perusahaan pembuatan keripik menggunakan teknologi produksi yang manual dan semi otomatis yaitu selain menggunakan mesin juga masih menggunakan tenaga kerja sebagai operator maupun pekerjaan manual. 2.4.1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam suatu proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik maupun kimia yang langsung ikut di dalam proses produksi sampai dihasilkannya barang jadi. Bahan baku yang digunakan adalah ubi kayu (manihot esculenta crant). Ubi kayu yang digunakan adalah yang telah berumur satu tahun dan memiliki bentuk lurus serta besarnya yang hampir seragam. Ubi Kayu diperoleh dari

Tanjung Morawa, tepatnya pada daerah Kampung Undian Desa Tanduka Raga dan dari perkebunan ubi kayu di Perbaungan. 2.4.2. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam produksi sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas secara lebih baik. Bahan tambahan yang digunakan adalah bumbu dan kemasan. Kemasan dibedakan berdasarkan rasa dan berat produk. 2.4.3. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan-bahan yang dapat menunjang proses produksi yang tidak nampak pada produk akhir. Bahan penolong yang digunakan adalah minyak goreng, air untuk mencuci ubi kayu dan kayu bakar. 2.4.4. Proses Pengolahan Ubi kayu sebagai bahan baku utama pembuatan keripik melewati berbagai tahapan pengolahan (proses produksi) hingga menjadi produk keripik dengan berbagai rasa. Berikut ini adalah uraian proses produksi pembuatan keripik: 1. Pengupasan Pengupasan adalah tahap paling awal dalam proses pembuatan keripik. Tujuan dari pengupasan ini adalah untuk membuang kedua ujung ubi kayu dan memisahkan umbi dari kulitnya. Proses ini dilakukan secara manual (menggunakan pisau).

2. Pemotongan Proses pemotongan adalah proses memotong ubi yang telah dikupas dengan mesin potong (slicer). Tujuan dari pemotongan ini adalah untuk memotong ubi dengan bentuk dan ketebalan yang sama. Ubi yang telah dipotong selanjutnya dibawa ke bagian pencucian. 3. Pencucian Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan ubi yang telah dipotong. Ubi yang telah dipotong dicuci dengan cara direndam ke dalam sebuah bak yang berisi air kemudian ditiriskan, yaitu proses pengeringan ubi yang telah selesai dicuci sebelum tahap penggorengan. 4. Penggorengan Setelah ubi melalui tahap penirisan, maka tahap selanjutnya adalah penggorengan. Penggorengan dilakukan di dalam wadah yang terbuat dari logam (berbentuk segi empat) dan berisi minyak goreng panas. Setiap kali penggorengan, dimasukkan sekitar 6 kalo/keranjang ubi. Proses ini bertujuan untuk mematangkan ubi menjadi keripik. 5. Penyuingan Setelah ubi dimatangkan, maka proses selanjutnya adalah proses penyuingan, dimana keripik yang masih terdapat minyaknya tersebut kemudian dimasukkan ke dalam mesin suing untuk menghilangkan minyak dari keripik ubi tersebut. Waktu yang diperlukan untuk mengeringkan adalah kira-kira 3-5 menit.

5. Pembumbuan Selanjutnya keripik dimasukkan ke dalam mesin pembumbuan. Tujuan dari proses ini adalah untuk memberikan bumbu pada keripik sesuai dengan rasa yang diinginkan sehingga bumbu tercampur secara merata pada keripik. 6. Pendinginan Setelah itu keripik didinginkan dengan meletakkan di atas meja pendinginan agar suhunya normal ketika dikemas. 7. Pengemasan (pembungkusan) Keripik selanjutnya dikemas dengan kemasan plastik berlabel sesuai dengan rasanya. Untuk kemasan ½ kg, proses pengemasannya adalah memasukkan keripik secara manual, ditimbang, dan disegel dengan alat segel. Sedangkan untuk kemasan 40 gram, proses pengemasannya dengan menggunakan mesin pengemas. 8. Pengepakan Untuk keripik kemasan 40 gram, dilakukan lagi pengepakan ke dalam bentuk bal. Satu bal berisi 20 bungkus kemasan 40 gram. Blok diagram proses pembuatan keripik dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Ubi Kayu Pengupasan Pemotongan Pencucian Penggorengan Pengeringan Pembumbuan Pendinginan Pengemasan Pengepakan Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pembuatan Keripik 2.4.5. Mesin dan Peralatan Produksi Adapun mesin dan peralatan yang digunakan di UD. Rezeki Barudalam pembuatan keripik, dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Mesin Produksi Nama Fungsi Spesifikasi Mesin Slicer Mesin Molen Mesin Suing Mesin Jumbo Packer Memotong ubi yang telah dikupas dengan ketebalan yang sama Meratakan bumbu yang dicampurkan ke keripik Mengurangi kadar minyak dan menjadikan keripik lebih gurih Mengemas keripik ke dalam kemasan kecil (24 gram) Daito Cooper, tipe YCL80B-4, ½ HP, 1400 rpm, kapasitas 6 kg ubi/menit Daito Cooper, tipe YCL80B-4, 29 rpm, ukuran 1,2m x Ø75cm, kapasitas 6 kg ubi Daito Cooper, tipe YCL80C-5, 120 rpm, ukuran 1,2m x Ø75cm, kapasitas 6 kg ubi Jumbo packer, tipe JD 657, kapasitas 75 bungkus per menit Jumlah (unit) 3 2 1 3

Tabel 2.2. Mesin Produksi (lanjutan) Nama Fungsi Spesifikasi Jumlah Mesin Packer Hot Press Air Blower Mesin Sanyo Timbangan besar Pisau Pengupas Ubi Kereta Sorong Keranjang Kecil Bak Pencucian Bak Penggorengan Tempat Penirisan Penggorengan Tempat Penirisan Pencucian Sendok Besar Sendok Kecil Ember Besar Tong Besar Ayakan Kecil Trolley Mengemas keripik ke dalam kemasan 100 gram, 500 gram dan 1 Kg Meniupkan angin ke kayu yang dibakar pada tungku pembakaran Mengalirkan air ke tangki storage Menimbang berat bahan baku (ubi kayu) yang masuk dari supplier Memotong dan mengupas ubi kayu Mengangkut ubi kayu yang telah dikupas dari bagian pengupasan ke bagian pemotongan Tempat penampungan ubi yang telah dipotong dan untuk meniriskan ubi yang telah dicuci Tempat mencuci ubi yang telah dipotong Tempat menggoreng ubi yang telah dicuci Tempat meniriskan ubi yang telah digoreng Tempat meniriskan ubi yang telah dicuci Fuli Electrical, tipe T-CZR, Power 300W, Voltage 220V, Freq 60-70 Hz Fuli Electrical, tipe T-CZR, output 0,6m 3 /menit, tekanan 135 Pa Daito Cooper, tipe YCL80B-4, ½ HP, 1400 rpm, merk SANYO Merek Lucky, kapasitas 100 kg 1 Pisau modifikasi dari lingkar sepeda ukuran 15 cm Ukuran 45 cm x 122 cm, kapasitas 25 kg 2 3 1 20 Ø30 cm, kapasitas 5 kg 72 Ukuran 170,5 x 55,5 x 46,8 cm 3, kapasitas 400 Liter Ukuran 1,2m x 1 m x 0,30 m, kapasitas 220 Liter Ukuran 1 m x 3,5 m 2 Ukuran 2 m x 3 m 1 Alat pengaduk pada saat melakukan penggorengan Panjang 2 m, Ø40cm 6 Mengangkat serpihan-serpihan kecil keripik dalam minyak Panjang 2 m, Ø25cm 2 Tempat penampungan ubi sebelum Ø65cm, kapasitas 25 kg dipotong 2 Tempat penampungan keripik Tinggi 64cm, Ø42cm kapasitas 6 yang telah dibumbui kg 24 Menyaring bumbu sebelum dimasukkan ke mesin molen Panjang 20 cm, Ø15 cm 4 Mengangkut ubi dari penirisan ke Ukuran 50cm x 30 cm x 50 cm, penggorengan kapasitas 8 keranjang kecil 2 2 1 3

Tabel 2.2. Mesin Produksi (lanjutan) Nama Fungsi Spesifikasi Jumlah Meja Penimbangan Timbangan kecil Tempat penumpukan sementara keripik yang sudah digoreng sebelum dikemas Menimbang berat pada saat mengemas kemasan ukuran 100gram, 500gram, dan 1 kg Sumber : Hasil Pengamatan di UD.Rezeki Baru Ukuran 2m x 5m 3 Merek Thang Long, kapasitas 5 kg 3