Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi.

dokumen-dokumen yang mirip
COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

Akuntansi Biaya. Modul ke: Job Order Costing 04FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Akuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya Job Order Costing

AKUNTANSI BIAYA JOB COSTING ( HARGA POKOK PESANAN )---B.Linggar Yekti Nugraheni JOB COSTING. Job Costing Operation Costing Process Costing

BAB IV HARGA POKOK PESANAN

PRODUCTION COST. Production cost itu ada yg: a. Direct, yaitu Direct material dan Direct labor b. Indirect, yaitu Factory Overhead (FOH)

Soal Pilihan Ganda (bobot 30)

Systems Design: Job-Order costing

Systems Design: Job-Order costing. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE.,M.Si. 1

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

Systems Design: Job-Order costing. Prof. Dr. Deden Mulyana, SE.,M.Si.

Akuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

COST ACCOUNTING. FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas. Program Studi Akuntansi

MAKALAH BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING)

CHAPTER 4 COST SYSTEM AND COST ACCUMULATION. a Membeli material secara kredit $ Materials Accounts Payable 100.

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING ATAU JOB COSTING)

COST SYSTEM AND COST ACCUMULATION

Akuntansi Biaya. Modul ke: 04FEB JOB ORDER COSTING. Fakultas. Diah Iskandar SE., M.Si dan Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi. Program Studi Akuntansi

Akuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

Mulyadi: Metode harga pokok pesanan merupakan metode pengumpulan biaya yang memperlakukan pesanan sebagai suatu unit

METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING) A K U N T A N S I B I A Y A T I P F T P UB

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Ellis Venissa, MBA. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis. Program Studi Akuntansi

Prime Costs. Prime Costs. Direct Materials. Direct Labor + = 2003 Prentice Hall Business Publishing, Cost Accounting 11/e, Horngren/Datar/Foster 2-1

Modul ke: Job Order Costing. Konsep Job Order Costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Akuntansi Biaya. Factory Overhead. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan

COST ACCOUNTING. Material, Labor, FOH, ABC. SOAL /QUIS : Joint product, Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

BAB II LANDASAN TEORI

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

METODE HARGA POKOK PESANAN

Pengelompokan Biaya. 1-konsep akuntansi biaya 04/01/14

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Akuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

PENGANTAR AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MET ME ODE P ODE ENOU EN MP OU ULAN U LAN HAROA POKOK

COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN

METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD) FULL COSTING - Oleh : Ani Hidayati

BAB II KERANGKA TEORI. keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe

BAB IX METODE HARGA POKOK PESANAN

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK Anggaran,Aktual Dan Pembebanan

SISTEM INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI DAN PENJUALAN

AKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

COST ACCOUNTING. Material : Controlling, Costing, and Planning. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

03FEB. Akuntansi Biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Clara Susilawati, MSi Ruang Dosen 3 Lt. 3 Gedung Yustinus. Jurusan Akuntansi Unika Soegijapranata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual dan Pembebanan (Factory Overhead : Planned, Actual and Applied) Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI POST CLEARANCE AUDIT MODUL AKUNTANSI BIAYA OLEH : HARIYANTO, SE

Perhitungan Biaya Pesanan dan Biaya Proses. Kelompok 6

FACTORY OVERHEAD COST (BIAYA OVERHEAD PABRIK)

BAB II LANDASAN TEORI

Akuntansi Biaya. Factory Overhead: Planned, Actual and Applied. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

Factory Overhead is generally defined as indirect materials, indirect labor, and all other factory costs that cannot be conveniently identified with

Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan (Costing By-Products and Joint Products) Rista Bintara, SE., M.

Istilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 BEBAN POKOK PRODUKSI PESANAN (JOB ORDER COSTING)

AKUNTANSI MANAJEMEN PREPARED BY YULI KURNIAWATI

Akuntansi Biaya. Cost Systems and Cost Accumulation. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

langsung Biaya Tenaga kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Akuntansi Biaya. Overhead Pabrik: Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Jenis Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Komponen Biaya Produksi. 1. Terdapat perhitungan tenaga kerja langsung yang kurang tepat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. FACTORY OVERHEAD COSt Lanjutan. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

AKUNTANSI BIAYA OVERHEAD PABRIK. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HARGA POKOK TAKSIRAN

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005:21), Data adalah faktafakta

SISTEM AKUNTANSI BIAYA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIKLUS PRODUKSI. Tiga fungsi SIA dasar dalam siklus produksi, yaitu:

COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan

Transkripsi:

Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING Fakultas Ekonomi dan Bisnis Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Job-Order Costing (Sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan) Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing): Biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang terpisah. Suatu pesanan adalah output yang diidentifikasikan untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu atau untuk mengisi kembali suatu item persediaan.

Konsep Dasar Job-Order Costing Job-Order Costing (biaya berdasarkan pesanan) adalah suatu metode perhitungan biaya yang didasarkan pada sistem produksi berdasarkan pesanan. Sistem Job-Order Costing digunakan untuk perusahaan yang memproduksi bermacam produk selama periode tertentu, selain itu juga dapat digunakan pada perusahaan jasa. Biaya dihitung secara individual untuk masingmasing pekerjaan.

Karakteristik Proses Produksi Berdasar Pesanan Karakteristik Proses Produksi berdasar pesanan adalah sebagai berikut : 1. Sifat produksi : terputus-putus/intermitten 2. Tujuan produksi : untuk memenuhi pesanan 3. Bentuk produksi : sesuai dengan spesifikasi pesanan 4. Dasar produksi : atas dasar order 5. Semua pesanan diidentifikasikan secara terpisah karena sifat produk yang hetrogen. 6. Semua biaya setiap pesanan dikumpulkan dalam suatu Job Order Sheet untuk memudahkan penentuan laba

Kartu Biaya (Job cost sheet) dalam Job-Order Costing Semua biaya produk dicatat dalam kartu biaya (job cost sheet) yaitu formulir untuk setiap pekerjaan yang diterima Kartu biaya merupakan dokumen pengendali biaya berdasarkan pekerjaan Kartu biaya berisi data bahan, tenaga kerja dan overhead yang dibebankan ke pesanan yang diterima

Kartu Biaya Pesanan (job cost sheet) Untuk Pabrik Yang Tidak Terdepartementalisasi Rayburn Company 1101 Maple Street Cincinnati Pesanan No. 5574 Untuk : Lawranceville Construction Tanggal dipesan : 10/1 Produk : Papan Pengering No.14 Tanggal mulai dikerjakan : 14/1 Spesifikasi : 12 x 20 x 1 Pelitur Bening. Tanggal dibutuhkan : 22/1 Jumlah : 10 Tanggal selesai dikerjakan : 18/1 BAHAN BAKU LANGSUNG TANGGAL NOMOR PERMINTAAN JUMLAH 14/1 516 $ 1.420 17/1 531 $ 780 18/1 544 $ 310 $ 2.510 TENAGA KERJA LANGSUNG TANGGAL J A M BIAYA 14/1 40 $ 320 15/1 32 $ 256 16/1 36 $ 288 17/1 40 $ 320 18/1 48 $ 384 196 $ 1.568 OVERHEAD PABRIK DIBEBANKAN TANGGAL JAM MESIN BIAYA 14/1 16,2 $ 648 16/1 10 $ 400 17/1 3,2 $ 128 29,4 X $40 $ 1.176 Bahan Baku langsung $ 2.510 Harga Jual $ 7.860 Tenaga kerja langsung $ 1.568 Biaya pabrik $ 5.254 Overhead pabrik dibebankan $ 1.176 Beban pemasaran $ 776 Beban administrasi $ 420 Total biaya pabrik $ 5.254 Biaya untuk membuat $ 6.450 dan menjual Laba... $ 1.410 ========

Akumulasi Perhitungan dalam Job Order Costing 3 bagian yang saling berhungan, yaitu : 1. Akuntansi bahan baku, memelihara catatan persediaan bahan baku, membebankan bahan baku langsung pesanan, dan membebankan bahan baku tidak langsung overhead. Menggunakan formulir permintaan bahan (materials requisition form) 2. Akuntansi tenaga kerja, memelihara akun-akun yang berhubungan dengan gaji, membebankan tenaga kerja langsung pesanan, dan tenaga kerja tidak langsung overhead. Menggunakan kartu jam kerja (time ticket) berisi ringkasan aktivitas kerja setiap jamnya

Akumulasi Perhitungan dalam Job Order Costing 3. Akuntansi overhead, mengakumulasikan biaya overhead, memelihara catatan rinci overhead, membebankan sebagian overhead ke setiap pesanan. Biaya overhead pabrik dibebankan ke produk menggunakan tarif yang ditetapkan di muka proses alokasi

JOURNAL ENTRY a. Pembelian Materials secara tunai atau kredit. b. Pengakuan factory labor cost c. Pengakuan factory overhead cost d. Penggunaan materials e. Pendistribusian factory labor cost f. Pengestimasian FOH applied g. Penyelesaian produk h. Penjualan produk

Flow of Costs Through a Job-Order Costing Firm

ACCOUNTING FOR MATERIALS 1. Materials Purchased Contoh : Rayburn Co.membeli bahan baku sebesar $25.000 Ayat Jurnal : Materials $ 25.000 Account payable $ 25.000 Kuantitas dan harga dari setiap pembelian di catat dalam kartu catatan bahan baku. Satu kartu digunakan untuk setiap jenis bahan. 2. Materials Used Contoh : Total bahan baku langsung yang diminta selama bulan Januari di Rayburn Co adalah sebesar $ 31.000. ( $2.510 untuk pesanan No. 5574). Ayat Jurnal : WIP $ 31.000 Materials $ 31.000

3. Jika Bahan Baku Dikembalikan Ke Gudang Karena Tidak Dipakai Contoh : Produksi mengembalikan Bahan Baku ke Gudang sebesar $ 5.000 Ayat Jurnal : Materials $ 5.000 WIP $ 5.000 4. Materials used for indirect materials and supplies a. Jika digunakan di pabrik, maka dibebankan ke Pengendali Overhead Pabrik. Contoh : Perlengkapan senilai $ 6.000 dikeluarkan dari gudang untuk produksi. Ayat Jurnal : FOH Control $ 6.000 Materilas $ 6.000

4. Materials used for indirect materials and supplies b. Jika tidak digunakan di pabrik, maka dibebankan ke Beban Pemasaran Dan Administrasi. Contoh : Perlengkapan senilai $ 6.000 dikeluarkan dari gudang untuk pemasaran. Ayat Jurnal : Selling and Adm expenses $ 6.000 Materilas $ 6.000

ACCOUNTING FOR LABOR Factory Labor Cost Incurred Mencatat biaya Tenaga Kerja Yang Terjadi Contoh : beban gaji pabrik $ 31.000 dihitung dan dicatat pada tanggal 31 Januari dan akan dibayar pada awal Pebruari Ayat Jurnal : Payroll $ 31.000 Accrued Payroll $ 31.000 Biaya Tenaga Kerja Yang Didistribusikan Contoh : beban gaji pabrik $ 31.000, sebesar $ 27.000 untuk proses produksi dan sebesr $ 4.000 untuk tenaga kerja tidak langsung. Ayat Jurnal: WIP $ 27.000 Manufacturing Overhead Control $ 4.000 Wages Expenses $ 31.000

ACCOUNTING FOR FACTORY OVERHEAD Berbeda dengan materials cost yang mempunyai bukti materials requisitions, labor cost yang mempunyai bukti direct labor time ticket, maka FOH tidak demikian. Overhead pabrik terdiri atas semua biaya yang tidak dapat ditelusuri langsung ke pasanan tetapi terjadi dalam proses produksi. Oleh karena itu biaya overhead diakumulasikan tanpa mengacu ke pesanan tertentu, dan total biaya overhead kemudian dialokasikan ke semua pesanan.

ACCOUNTING FOR FACTORY OVERHEAD Kesulitan dalam pembebanan overhead pabrik: Overhead pabrik adalah biaya tidak langsung Overhead pabrik terdiri atas berbagai macam jenis biaya Overhead pabrik relatif tetap meskipun output produksi berfluktuasi Alokasi biya overhead menggunakan basis alokasi tertentu ukuran seperti jam kerja langsung (DLH) atau jam mesin (MH) yang dipakai untuk membebankan biaya overhead ke produk/ jasa. Dasar alokasi yang dipilih sebaiknya merupakan aktivitas yg paling berkaitan dg biaya yg dialokasikan.

ACCOUNTING FOR FACTORY OVERHEAD Tarif overhead ditentukan di muka (predetermined overhead rate) = Estimasi total biaya overhead pabrik Estimasi total dasar alokasi overhead Proses penentuan tarif adalah sebagai berikut: 1. Menentukan taksiran besarnya BOP selama periode tertentu 2. Menentukan dasar pembebanan (jam kerja langsung, jam kerja mesin, dll)

ACTUAL FOH Mencatat sebelah debet akun FOH Control untuk biaya yang berkaitan dengan factory (pabrik) selain indirect material dan indirect labor. Dan mengkreditkan akun-akun seperti : Accumulated depreciation Prepaid insurance Prepaid rent, A/P etc

1. ACTUAL FOH Contoh : Rayburn Company menghitung penyusutan mesin sebesar $ 4.929 dan asuransi pabrik yang sudah jatuh tempo sebesar $ 516 untuk bulan tersebut. Ayat Jurnal : FOH Control $ 4.929 Accumulated Depreciation -machine $ 4.929 FOH Control $ 516 Prepaid Insurance $ 516

2. Estimasi Biaya Overhead Dialokasikan Rayburn Co. telah menentukan untuk tarif overhead adalah jam mesin dengan overhead pabrik, yaitu 7.500 dan $300.000 untuk tahun itu yaitu sebesar $40 per jam mesin ($300.000 : 7.500). jumlah overhead yang dibebankan ke suatu pesanan disebut overhead dibebankan (applied overhead). Untuk pesanan no 5574, adalah sebesar $1.176 (29,4 x $40) (gambar 5.1). Overhead yang dibebankan kesemua pesanan yang dikerjakan selama suatu periode di debit ke Barang dalam Proses pada akhir periode tersebut. Selain pesanan no 5574, catatan mesin Rayburn Co menunjukkan 250,6 jam mesin untuk pesanan no 5575 sebesar 250,6 dan pesanan no 5576 sebesar 50 jam mesin, sehingga total 330 jam x $40 = $13.200 (merupakan overhead yang dibebankan dan dikenakan ke Barang dalam Proses.

2. Estimasi Biaya Overhead Dialokasikan Overhead pabrik sebesar $ 13.200 dibebankan ke barang dalam proses. Estimasi utk thn tsb, overhead pabrik $ 300.000, jam pemakain mesin 7.500 jam. $ 300.000 Tarif BOP = ---------------- = $ 40 7.500 Total pemakaian jam mesin yg digunakan selama bulan Januari sebesar 330 jam Ayat Jurnal : WIP $ 13.200 Applied FOH (330x$40) $ 13.200 Ayat Jurnal Penutup pada akhir bulan : FOH Applied $ 13.200 FOH Control $ 13.200 Saldo debit sebesar $2.245 di Pengendali Overhead Pabrik mengindikasikan bahwa overhead yang terjadi melebihi jumlah yang dibebankan, yaitu overhead dibebankan terlalu rendah sebesar $2.245 (gambar 5-5). Overhead yang dibebankan terlalu rendah diinterprestasikan sebagai varians biaya yang tidak menguntungkan.

Akuntansi Untuk Barang Jadi Dan Produk Yang Dijual Barang jadi senilai $ 56.926 ditransfer ke gudang untuk mengisi persediaan. Ayat Jurnal : Finished Goods $ 56.926 WIP $ 56.926 Dijual barang jadi senilai $ 52.300, dengan harga jual sebesar $ 70.000 Ayat jurnal : Account Receivable $ 70.000 Sales $ 70.000 Cost of Goods Sold $ 52.300 Finished Goods $ 52.300

Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan di Bisnis Jasa Dalam bisnis jasa ketika pesanan berbeda satu sama lain dan informasin biaya diinginkan untuk setiap pesanan individual, maka beberpa variasi dari perhitungan biaya berdasarka pesanan digunakan. Bisnis jasa ini meliputi penjahit, bengkel, agen pembantu rumah tangga, dan jasa profesional seperti jasa hukum, media, arsitektur, akuntansi, teknik dan konsultasi. Biasanya dalam bisnis jasa, biaya tenaga kerja lansung dan biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja biasanya lebih besar daripada biaya-biaya lain, sehingga tarif overhead yang telah ditentukan sebelumnya dihitung berdasarkan biaya tenaga kerja langsung.

Contoh soal PT. INFORMA menerima pesanan dari pemesan untuk membuat sofa sebanyak 2000 Unit. Pesanan ini merupakan pesanan dengan nomor 003. Proses produksi melalui dua Departemen Produksi dimana Departemen I sebagai Departemen Pembentukan sedangkan Departemen II sebagai Departemen Penyelesaian. Pesanan ini diterima pada tanggal 03 Maret 2014 dan akan diselesaikan pada tanggal 31 Maret 2014. Informasi berikut berhubungan dengan pesanan 002 tersebut: 1. Pembelian bahan baku 01 januari 2014 200 m3 kayu @ Rp 500 2. Pembelian 03 januari 2014 300 m3 kayu @ Rp 650 3. Pembelian 10 januari 2014 100 m3 kayu @ Rp 550 4. Pembelian 07 maret 2014 750 m3 kayu @ Rp 600

b. Permintaan Bahan Baku dibagian gudang untuk Departemen I sebanyak 1.200 m3 kayu. c. Keterangan Departemen I Derpartemen II Jumlah Jam Kerja Langsung 1.200 Jam 2.000Jam Upah Langsung/Jam Rp 2.000 Rp 1.500 Jam Mesin yang digunakan 450 Jam -- d. Perencanaan BOP pertahun untuk Departemen I sebesar Rp 8.000.000 dengan kapasitas yang direncanakan sebesar 20.000 Jam Mesin, sedangkan untuk di Departemen II sebesar Rp 12.000.000 dengan kapasitas yang direncanakan 30.000 Jam Tenaga Kerja Langsung. e. Perusahaan dalam penilaian bahan baku menggunakan metode FIFO.Pihak pemesan menyetujui pembayaran pesanannya sebesar total biaya produksi ditambah laba kotor sebesar 40% dari total biaya produksi.

Diminta: 1. Hitunglah besarnya biaya bahan baku yang digunakan 2. Tentukan tarif BOP per departemen 3. Buatlah kartu harga pokok pesanan No. 003 tersebut 4. Hitunglah total harga pokok produksi 5. Hitunglah harga jual perunit 6. Buatlah jurnal yang dibutuhkan

Penyelesaian 1. Penggunaan bahan baku sebanyak 1200 m3 kayu dengan perincian sebagai berikut : Unit harga Jumlah Persediaan 1 januari 200 m2 Rp 500 Rp 100.000 Pembelian 3 januari 300 m2 650 195.000 Pembelian 3 januari 100 m2 550 55.000 Pembelian 10 januari 600 m2 600 360.000 Penggunaan bahan baku 1200 m2 Rp 710.000 2. Tarif BOP dept I : 8.000.000 / 20.000 jam = Rp 400 / jam mesin. Tarif BOP dept II : 12.000.000 / 30.000 jam = Rp 400 / jam kerja langsung.

PT INFORMA KARTU HARGA POKOK No pesanan : 003 Nama pemesan : Jenis produksi : kursi kayu Jumlah unit : 2.000 Tgl pesanan : 03/03/2014 Tgl selesai : 31/03/2014 Sifat pesanan : Harga jual : Tgl Ket No Bukti Dept I Dept II Jumlah BIAYA BAHAN BAKU 710.000 Jumlah biaya bahan baku 710.000 710.000 BIAYA TENAGA KERJA 1200 x 2000 2.400.000 2000 x 1500 3.000.000 Jumlah biaya tenaga kerja 2.400.000 3.000.000 5.400.000 BIAYA OVERHEAD PABRIK 450 x 400 2000 x 400 180.000 800.000 Jumlah biaya overhead pabrik 180.000 800.000 980.000 Jumlah biaya produksi 3.260.000 3.800.000 7.090.000

4. Jumlah biaya produksi untuk pesanan no. 003 = Rp 7.090.000,- 5. Harga jual / pesanan = (140% x 7.090.000) / 2.000 unit = Rp 4.963 / unit. 6. Jurnal : Mencatat pemakaian bahan baku WIP dept I 710.000 - Materials - 710.000 Mencatat pembebanan Biaya Tenaga Kerja WIP- dept.1 2.400.000 WIP- dept II 3.000.000 Wages expenses - 5.400.000

Mencatat pembebanan BOP WIP dept I 180.000 - WIP dept II 800.000 - Manufacturing Overhead Applied - 980.000 Mencatat persediaan produk jadi Finished Goods 7.090.000 - WIP BB - 710.000 WIP TK - 5.400.000 WIP BOP - 980.000 Mencatat Harga pokok penjualan Cost of good Sold 7.090.000 - Finished Goods - 7.090.000

L5-7 LATIHAN

SEKIAN SEMOGA BERMANFAAT RIATY HANDAYANI, SE,M.AK 32