BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2013

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2015

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2015

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN OKTOBER 2015

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE MEI 2017

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE AGUSTUS 2017

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH PERIODE APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NTP Provinsi Aceh, September 2017 sebesar 94,18. Inflasi Pedesaan, September 2017 sebesar 0,46 persen.

Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara per Subsektor Maret-April 2012 (2007=100)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 102,18

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2012 SEBESAR 117,59

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 99,65

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN JUNI 2013 SEBESAR 117,68

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2014 SEBESAR 102,63

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016.

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2015 SEBESAR 98,71

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 102,82

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2015 SEBESAR 99,48

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2014 SEBESAR 102,10

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2014 SEBESAR 102,05

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 100,79

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI LAMPUNG NAIK 0,61 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 103,90

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2015 SEBESAR 103,01

Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Kalimantan Timur* Menurut Sub Sektor Bulan Oktober 2017

BPS PROVINSI LAMPUNG A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2015 SEBESAR 100,36

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2015 SEBESAR 99,24

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU APRIL 2015

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 102,22

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2016 SEBESAR 103,94

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2016 SEBESAR 104,57

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BERITA RESMI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI OKTOBER 2017 STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Transkripsi:

Pada Januari 2013, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Aceh tercatat sebesar 103,44 turun sebesar 0,36 persen dibandingkan bulan Desember 2012. Hal ini disebabkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) mengalami peningkatan sebesar 0,93 persen atau peningkatannya lebih besar dari pada peningkatan Indeks Harga yang Diterima Petani (It), sebesar 0,57 persen. NTP per subsektor pada bulan Januari 2013 tercatat sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan (NTP-TP) sebesar 114,11; Subsektor Hortikultura (NTP-TH) sebesar 97,53; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-TPR) sebesar 108,86; Subsektor Peternakan (NTP-Pt) sebesar 97,68; dan Subsektor Perikanan (NTP-Pi) sebesar 99,27. Seluruh subsektor NTP pada Januari 2013 di Provinsi Aceh mengalami penurunan indeks terhadap Desember 2012. Penurunan terbesar terjadi pada subsektor Peternakan sebesar 1,07 persen, sedangkan subsektor yang mengalami penurunan NTP terendah terjadi pada subsektor Tanaman Pangan yaitu sebesar 0,05 persen. Dari 32 Provinsi yang dilaporkan, perubahan NTP Januari 2013 terhadap NTP Desember 2012, terdapat 23 Provinsi yang mengalami penurunan dan 9 provinsi mengalami peningkatan. Provinsi yang mengalami penurunan NTP tertinggi yaitu Lampung sebesar 1,00 persen, diikuti Kalimantan Timur sebesar 0,79 persen, dan Bali sebesar 0,76 persen. NTP Nasional mengalami penurunan 0,19 persen yaitu menjadi 105,67 pada bulan Januari 2013. BPS PROVINSI ACEH No. 06/02/Th.XVI, 1 Februari 2013 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2013 Pada bulan Januari 2013 terjadi inflasi di pedesaan sebesar 1,21 persen yaitu terjadi perubahan indeks konsumsi rumahtangga dari 136,14 pada bulan Desember 2012 menjadi 137,79 pada bulan Januari 2013. Inflasi di Pedesaan yang terjadi di wilayah Provinsi Aceh pada bulan Januari 2013 disebabkan oleh naiknya harga-harga barang dan jasa pada semua subkelompok. Adapun peningkatan terbesar berturut-turut adalah subkelompok Bahan Makanan; Perumahan; Sandang; Kesehatan; Transportasi dan Komunikasi; Pendidikan, Rekreasi & Olah raga; dan Makanan Jadi masing-masing sebesar 2,10 persen; 0,48 persen; 0,46 persen; 0,17 persen; 0,13 persen; 0,11 persen; dan 0,10 persen. Dari 10 Provinsi di Sumatera yang dilaporkan pada bulan Januari 2013, keseluruhannya mengalami Inflasi di daerah pedesaan. Inflasi tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 1,38 persen, sedangkan yang mengalami inflasi terendah adalah Sumatera Selatan sebesar 0,50 persen. Ditingkat Petani, harga gabah kualitas GKG dan GKP tertinggi pada Januari 2013 adalah masingmasing senilai Rp. 4.700 per Kg dan Rp. 4.900 per Kg. Harga gabah kualitas GKG lebih tinggi dibandingkan dengan kualitas GKP atau selisih Rp.200 pada bulan Januari 2013. Sedangkan ditingkat penggilingan, harga tertinggi dari gabah kualitas GKG dan GKP masing-masing senilai Rp. 4.800 per Kg dan Rp. 5.000 per Kg. Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berita Resmi Statistik No. 06/02/Th.XVI, 1 Februari 2013 1

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di beberapa daerah di Provinsi Aceh pada bulan Januari 2013, NTP Provinsi Aceh mengalami penurunan sebesar 0,36 persen dibanding bulan Desember 2012, yaitu dari 103,81 menjadi 103,44. Hal ini disebabkan indeks harga yang dibayar petani mengalami peningkatan sebesar 0,93 persen atau peningkatannya lebih besar dari pada peningkatan indeks harga yang diterima petani, sebesar 0,57 persen. Tabel 1. Nilai Tukar Petani Provinsi Aceh menurut Subsektor Januari 2013 (2007=100) 1. Tanaman Pangan Subsektor Bulan Perubahan Desember 2012 Januari 2013 (%) [1] [2] [3] [4] a. Indeks yang Diterima Petani (It) 155,39 156,94 1,00 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 136,12 137,54 1,05 c. Nilai Tukar Petani (NTP-TP) 114,16 114,11-0,05 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima Petani (It) 131,20 132,25 0,80 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 134,37 135,59 0,91 c. Nilai Tukar Petani (NTP-TP) 97,64 97,53-0,11 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima Petani (It) 148,21 149,16 0,64 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 135,91 137,01 0,81 c. Nilai Tukar Petani (NTP-TP) 109,05 108,86-0,17 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima Petani (It) 127,45 127,02-0,34 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 129,09 130,03 0,73 c. Nilai Tukar Petani (NTP-TP) 98,73 97,68-1,07 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima Petani (It) 127,88 129,26 1,08 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 128,65 130,22 1,22 c. Nilai Tukar Petani (NTP-TP) 99,40 99,27-0,13 Gabungan/Provinsi a. Indeks yang Diterima Petani (It) 137,68 138,46 0,57 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 132,62 133,85 0,93 c. Nilai Tukar Petani (NTP-TP) 103,81 103,44-0,36 Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat perbandingan NTP Januari 2013 dengan Desember 2012, diketahui bahwa seluruh subsektor mengalami penurunan nilai indeks. Penurunan terbesar terjadi pada subsektor Peternakan sebesar 1,07 persen, sedangkan subsektor yang mengalami penurunan NTP terendah terjadi pada subsektor Tanaman Pangan yaitu sebesar 0,05 persen. 1. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada Januari 2013 naik sebesar 0,57 persen dibandingkan It bulan Desember 2012. Peningkatan It terjadi pada empat subsektor kecuali subsektor 2 Berita Resmi Statistik No.06/2/13/Th.XVI, 1 Februari 2013

Peternakan yang mengalami penurunan sebesar 0,34 persen. Adapun peningkatan It tertinggi terjadi pada subsektor Perikanan sebesar 1,08 persen. 2. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui indeks harga yang dibayar petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada bulan Januari 2013 di Provinsi Aceh, Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,93 persen bila dibandingkan Desember 2012, yaitu dari 132,62 menjadi 133,85. Peningkatan Ib terjadi pada semua subsektor, adapun peningkatan Ib yang terbesar terjadi pada subsektor Perikanan yaitu sebesar 1,22 persen. Grafik.1. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Aceh Januari 2012 Januari 2013 (2007=100) 105,20 105,00 104,80 104,60 105,01 105,08 104,40 104,52 104,20 104,00 103,80 103,60 104,26 104,07 104,02 104,06 103,90 103,78 103,81 103,40 103,20 103,56 103,57 103,44 Jan'12 Feb'12 Mar'12 Apr'12 Mei'12 Jun'12 Jul'12 Agst'12 Sept'12 Okt'12 Nov'12 Des'12 Jan'13 3. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTP-TP) Pada bulan Januari 2013, NTP-TP sebesar 114,11 mengalami penurunan sebesar 0,05 persen, hal ini dikarenakan indeks yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 1,05 persen atau sedikit lebih tinggi dibandingkan indeks yang diterima petani (It) naik sebesar 1,00 persen. Kenaikan pada It disebabkan karena kenaikan pada kelompok padi dan palawija yang masingmasing mengalami peningkatan indeks sebesar 1,19 persen dan 0,27 persen. Di sisi lain, Ib mengalami peningkatan sebesar 1,05 persen dengan rincian sebagai berikut; indeks pada kelompok Konsumsi Rumahtangga (IKRT) naik sebesar 1,15 persen, dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami peningkatan sebesar 0,53 persen. Berita Resmi Statistik No. 06/02/Th.XVI, 1 Februari 2013 3

b. Subsektor Hortikultura (NTP-TH) Pada bulan Januari 2013, Nilai Tukar Petani untuk Subsektor Hortikultura (NTP-TH) sebesar 97,53 terjadi penurunan sebesar 0,11 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini karena peningkatan indeks yang diterima petani (It) lebih kecil bila dibandingkan dengan peningkatan indeks yang dibayar petani (Ib), masing-masing sebesar 0,80 persen dan 0,91 persen. Peningkatan It pada subsektor ini disebabkan oleh peningkatan pada Buah-Buahan sebesar 0,34 persen dan kelompok Sayur-Sayuran sebesar 1,21 persen. Pada indeks yang Dibayar Petani (Ib) terjadi peningkatan sebesar 0,91 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks Konsumsi Rumahtangga (KRT) sebesar 1,16 persen, sedangkan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami penurunan sebesar 0,13 persen. Grafik.2. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Aceh Subsektor Tanaman Pangan dan Subsektor Hortikultura Januari 2012 Januari 2013 (2007=100) 116,00 114,00 112,00 110,95 112,27 111,19 110,16 110,62 111,42 112,28 111,64 111,71 112,14 113,35 114,16 114,11 Tanaman Pangan 110,00 108,00 106,00 104,00 102,00 100,00 98,00 96,00 103,14 101,82 100,99 100,49 100,62 100,10 99,85 100,06 99,47 98,34 97,65 97,64 97,53 Jan'12 Feb'12 Mar'12 Apr'12 Mei'12 Jun'12 Jul'12 Agst'12 Sept'12 Okt'12 Nov'12 Des'12 Jan'13 Hortikultura c. Subsektor Perkebunan Rakyat (NTP-TPR) Pada bulan Januari 2013, NTP-TPR sebesar 108,86 terjadi penurunan sebesar 0,17 persen, hal ini karena indeks yang diterima petani (It) naik sebesar 0,64 persen dan indeks yang dibayar petani (Ib) juga naik lebih tinggi sebesar 0,81 persen. Salah satu penyebab naik It adalah peningkatan harga komoditas Karet sebesar 1,52 persen, Kelapa Belum Dikupas sebesar 0,91 persen, dan Kelapa Sawit sebesar 0,78 persen. Disisi lain, Indeks yang dibayar petani (Ib) mengalami peningkatan dikarenakan naiknya indeks Konsumsi Rumahtangga (KRT) sebesar 1,02 persen dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,02 persen. 4 Berita Resmi Statistik No.06/2/13/Th.XVI, 1 Februari 2013

d. Subsektor Peternakan (NTP-Pt) Pada bulan Januari 2013, NTP-Pt sebesar 97,68 terjadi penurunan sebesar 1,07 persen, hal ini karena Indeks yang Diterima Petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,34 persen, sedangkan Indeks yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,73 persen. Penurunan It dikarenakan turunnya indeks pada kelompok Ternak Besar sebesar 1,20 persen dan Ternak Kecil sebesar 0,19 persen, sedangkan pada kelompok Unggas dan Hasil Ternak mengalami peningkatan masing-masing sebesar 1,86 persen dan 0,45 persen. Sementara itu, Ib naik sebesar 0,73 persen hal ini karena naiknya indeks pada kelompok Konsumsi Rumahtangga (KRT) sebesar 1,07 persen, dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,23 persen. e. Subsektor Perikanan ( NTP-Pi) Pada bulan Januari 2013, NTP-Pi sebesar 99,27 terjadi penurunan indeks sebesar 0,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya, hal ini disebabkan naiknya Indeks yang Diterima Petani (It) sebesar 1,08 persen dan Indeks yang Dibayar petani juga meningkat lebih tinggi atau sebesar 1,22 persen. Peningkatan It disebabkan naiknya indeks kelompok Penangkapan dan Budidaya masingmasing sebesar 1,23 persen dan 0,88 persen. Sementara itu, Ib mengalami peningkatan karena indeks Konsumsi Rumah Tangga (KRT) naik sebesar 1,80 dan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) mengalami peningkatan 0,03 persen. Grafik.3. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Aceh Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR), Subsektor Peternakan dan Subsektor Perikanan Januari 2012 Januari 2013 (2007=100) 115,00 113,00 112,29 112,66 113,01 113,07 111,76 111,00 109,00 110,63 109,48 110,34 109,25 110,02 108,16 109,05 108,86 107,00 TPR 105,00 104,04 103,00 101,00 99,00 97,00 100,91 99,76 100,86 100,76 100,74 100,19 99,38 99,52 99,32 98,98 99,13 99,25 99,46 98,89 98,67 98,84 99,02 99,28 99,32 99,40 99,27 99,54 99,03 98,73 97,68 Perikanan Peternakan 95,00 Jan'12 Feb'12 Mar'12 Apr'12 Mei'12 Jun'12 Jul'12 Agst'12 Sept'12 Okt'12 Nov'12 Des'12 Jan'13 Berita Resmi Statistik No. 06/02/Th.XVI, 1 Februari 2013 5

Tabel 2. Perubahan Indeks yang di terima Petani (It) dan Indeks yang di bayar Petani (Ib) Per Subsektor di Provinsi Aceh, Januari 2013 (2007=100) 1. Tanaman Pangan Subsektor Desember 2012 Bulan Januari 2013 Perubahan [1] [2] [3] [4] a. Indeks yang Diterima Petani (It) 155,39 156,94 1,00 > Padi 153,97 155,80 1,19 > Palawija 161,11 161,55 0,27 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 136,12 137,54 1,05 > Indeks KRT 136,91 138,48 1,15 > Indeks BPPBM 132,36 133,06 0,53 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima Petani (It) 131,20 132,25 0,80 > Sayur-sayuran 120,11 121,57 1,21 > Buah-Buahan 146,10 146,59 0,34 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 134,37 135,59 0,91 > Indeks KRT 136,87 138,46 1,16 > Indeks BPPBM 124,90 124,73-0,13 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Indeks yang Diterima Petani (It) 148,21 149,16 0,64 > Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 148,21 149,16 0,64 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 135,91 137,01 0,81 > Indeks KRT 134,41 135,78 1,02 > Indeks BPPBM 141,88 141,90 0,02 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima Petani (It) 127,45 127,02-0,34 > Ternak Besar 117,07 115,76-1,12 > Ternak Kecil 162,03 161,72-0,19 > Unggas 145,98 148,70 1,86 > Hasil Ternak 138,32 138,94 0,45 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 129,09 130,03 0,73 > Indeks KRT 134,27 135,70 1,07 > Indeks BPPBM 121,94 122,22 0,23 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima Petani (It) 127,88 129,26 1,08 > Penangkapan 125,77 127,31 1,23 > Budidaya 130,97 132,12 0,88 b. Indeks yang Dibayar Petani (Ib) 128,65 130,22 1,22 > Indeks KRT 139,11 141,61 1,80 > Indeks BPPBM 111,51 111,55 0,03 Keterngan : KRT = Konsumsi Rumahtangga BPPBM = Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (%) 6 Berita Resmi Statistik No.06/2/13/Th.XVI, 1 Februari 2013

4. Perbandingan antar Provinsi Tabel 3. Indeks yang Diterima Petani (It), Indeks yang Dibayar Petani (Ib), dan Nilai Tukar Petani (NTP) Menurut Provinsi di Indonesia Januari 2013 (2007=100) Provinsi Indeks Yang Diterima Petani (It) Januari 2013 Perubahan (%) Terhadap Desember 2012 Indeks Yang Dibayar Petani (Ib) Januari 2013 Perubahan (%) Terhadap Desember 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Januari 2013 Perubahan (%) Terhadap Desember 2012 [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] ACEH 138,46 0,57 133,85 0,93 103,44-0,36 Sumatera Utara 145,47 0,62 144,08 1,16 100,97-0,53 Sumatera Barat 147,03 0,60 140,54 0,87 104,61-0,28 Riau 134,93 0,52 131,74 0,63 102,42-0,11 Jambi 124,98 0,77 137,82 0,73 90,68 0,04 Sumatera Selatan 148,46 0,67 134,42 0,45 110,45 0,21 Bengkulu 150,20 0,58 149,45 1,05 100,50-0,46 Lampung 168,77 0,01 135,26 1,03 124,77-1,00 Bangka Belitung 125,17 1,24 125,23 0,84 99,95 0,39 Kep. Riau 134,05 0,70 127,93 0,75 104,78-0,06 Jawa Barat 163,86 0,82 147,27 1,08 111,26-0,26 Jawa Tengah 151,01 1,12 141,86 1,04 106,45 0,08 Yogyakarta 158,48 0,71 135,48 1,24 116,98-0,52 Jawa Timur 154,45 1,63 149,45 1,56 103,35 0,07 Banten 155,13 0,28 140,38 0,79 110,51-0,50 Bali 148,38 0,59 137,94 1,35 107,57-0,76 NTB 133,70 0,65 140,97 1,16 94,84-0,50 NTT 147,44 0,54 146,75 1,15 100,47-0,60 Kalimantan Barat 140,04 0,48 140,80 0,90 99,47-0,41 Kaimantan Tengah 138,85 1,06 140,87 1,15 98,57-0,09 Kalimantan Selatan 147,26 0,49 138,34 1,00 106,45-0,51 Kalimantan Timur 130,47 0,10 135,37 0,89 96,38-0,79 Sulawesi Utara 139,26 0,32 138,11 0,53 100,83-0,21 Sulawesi Tengah 138,66 0,62 142,63 0,56 97,22 0,07 Sulawesi Selatan 151,78 0,49 140,33 0,45 108,15 0,04 Sulawesi Tenggara 142,74-0,02 134,61 0,15 106,05-0,17 Gorontalo 133,67 0,00 132,30 0,30 101,04-0,29 Sulawesi Barat 138,46 0,57 133,85 0,93 103,44-0,36 Maluku 145,47 0,62 144,08 1,16 100,97-0,53 Maluku Utara 147,03 0,60 140,54 0,87 104,61-0,28 Papua Barat 134,93 0,52 131,74 0,63 102,42-0,11 Papua 124,98 0,77 137,82 0,73 90,68 0,04 NASIONAL 150,60 0,85 142,52 1,04 105,67-0,19 Berita Resmi Statistik No. 06/02/Th.XVI, 1 Februari 2013 7

Dari 32 Provinsi yang dilaporkan, perubahan NTP Januari 2013 terhadap NTP Desember 2012, terdapat 23 Provinsi yang mengalami penurunan dan 9 Provinsi mengalami peningkatan. Provinsi yang mengalami penurunan NTP tertinggi yaitu Lampung sebesar 1,00 persen, diikuti Kalimantan Timur sebesar 0,79 persen, dan Bali sebesar 0,76 persen. Penurunan sebesar 1,00 persen di Lampung disebabkan peningkatan It yang relatif kecil atau sebesar 0,01 persen, sedangkan Ib naik sebesar 1,03 persen. Peningkatan NTP tertinggi pada bulan Januari 2013 terjadi di Maluku Utara sebesar 0,53 persen, diikuti Bangka Belitung sebesar 0,39 persen, serta Sumatera Selatan sebesar 0,21 persen. Peningkatan sebesar 0,53 persen di Maluku Utara disebabkan It naik sebesar 0,45 persen, sedangkan Ib turun sebesar 0,08 persen. 5. Indeks Harga Konsumen Pedesaan (Inflasi/Deflasi di Pedesaan) Perubahan Indeks Konsumsi Rumahtangga (KRT) mencerminkan angka Inflasi/Deflasi di wilayah pedesaan. Berdasarkan pemantauan harga-harga kebutuhan rumahtangga di daerah pedesaan, berbagai daerah di Provinsi Aceh pada bulan Januari 2013 terjadi inflasi di pedesaan sebesar 1,21 persen yaitu terjadi perubahan indeks konsumsi rumahtangga dari 136,14 pada bulan Desember 2012 menjadi 137,79 pada bulan Januari 2013. Tabel 4. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan Di Provinsi Aceh Januari 2013 (2007=100) Kelompok/Sub Kelompok Desember 2012 IHK Pedesaan Januari 2013 Perubahan (%) [1] [2] [3] [4] Konsumsi Rumah Tangga 136,14 137,79 1,21 Bahan Makanan 146,01 149,08 2,10 Makanan jadi 138,97 139,12 0,10 Perumahan 123,12 123,71 0,48 Sandang 131,40 132,01 0,46 Kesehatan 119,27 119,47 0,17 Pendidikan, Rekreasi & Olah raga 111,30 111,42 0,11 Transportasi dan Komunikasi 112,25 112,40 0,13 8 Berita Resmi Statistik No.06/2/13/Th.XVI, 1 Februari 2013

Inflasi di Pedesaan yang terjadi di wilayah Provinsi Aceh pada bulan Desember 2012 disebabkan oleh naiknya harga-harga barang dan jasa pada semua subkelompok. Adapun peningkatan terbesar berturut-turut adalah subkelompok Bahan Makanan; Perumahan; Sandang; Kesehatan; Transportasi dan Komunikasi; Pendidikan, Rekreasi & Olah raga; dan Makanan Jadi masing-masing sebesar 2,10 persen; 0,48 persen; 0,46 persen; 0,17 persen; 0,13 persen; 0,11 persen; dan 0,10 persen. 6. Indeks Harga Konsumen Pedesaan di Sumatera Dari 10 Provinsi di Sumatera yang dilaporkan pada bulan Januari 2013, keseluruhannya mengalami Inflasi di daerah pedesaan. Inflasi tertinggi terjadi di Provinsi Sumatera Utara yaitu sebesar 1,38 persen, sedangkan yang mengalami inflasi terendah adalah Sumatera Selatan sebesar 0,50 persen. Tabel 5. Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan Provinsi-Provinsi di Wilayah Sumatera Januari 2013 (2007=100) Provinsi Desember 2012 IHK Pedesaan Januari 2013 Perubahan (%) [1] [2] [3] [4] 1. Aceh 136,14 137,79 1,21 2. Sumatera Utara 144,60 146,60 1,38 3. Sumatera Barat 154,00 155,86 1,21 4. Riau 135,59 137,19 1,18 5. Jambi 128,40 129,75 1,05 6. Sumatera Selatan 142,99 144,46 1,03 7. Bengkulu 132,54 133,81 0,96 8. Lampung 138,99 140,18 0,85 9. Bangka Belitung 130,82 131,83 0,77 10. Kepulauan Riau 137,44 138,13 0,50 Berita Resmi Statistik No. 06/02/Th.XVI, 1 Februari 2013 9

7. Perkembangan Harga Produsen Gabah Pemantauan perkembangan harga gabah dilakukan Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Timur, Pidie, Bireun, Aceh Utara, Nagan Raya, dan Pidie Jaya. Dari total observasi yang dilakukan pemantuan harga pada bulan Januari 2013, sebagian besar adalah kualitas GKG (Gabah Kering Giling) yaitu sebesar 43,24 persen, Kualitas GKP (Gabah Kering Panen) sebesar 40,54 persen, sedangkan sisanya sebesar 16,22 persen adalah kualitas GKR (Gabah Kualitas Rendah). Harga Tertinggi dan Terendah Ditingkat Petani, harga gabah kualitas GKG dan GKP tertinggi pada Januari 2013 adalah masing-masing senilai Rp. 4.700 per Kg dan Rp. 4.900 per Kg. Harga gabah kualitas GKG lebih tinggi dibandingkan dengan kualitas GKP atau selisih Rp. 200 pada bulan Januari 2013. Sedangkan ditingkat penggilingan, harga tertinggi dari gabah kualitas GKG dan GKP masing-masing senilai Rp. 4.800 per Kg dan Rp. 5.000 per Kg. Bulan Tabel 6 Harga Gabah di Tingkat Petani dan Tingkat Penggilingan (Rp/Kg) Januari 2012 Januari 2013 Tingkat Petani Tingkat Penggilingan Harga Terendah Harga Tertinggi Harga Terendah Harga Tertinggi GKG GKP GKG GKP GKG GKP GKG GKP [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] 2012 Januari 3.800 3.500 4.200 4.200 3.900 3.600 3.900 3.800 Februari 3.800 3.700 4.400 4.400 4.250 4.250 4.500 4.500 Maret 3.800 3.600 4.000 3.950 3.900 3.650 4.200 4.100 April 4.150 3.800 4.200 4.166 4.200 3.900 4.286 4.200 Mei 3.900 2.972 4.000 4.000 3.950 3.092 4.100 4.100 Juni 3.900 3.650 4.100 4.200 4.000 3.700 4.150 4.250 Juli 4.000 3.278 4.350 4.400 4.100 3.398 4.400 4.500 Agustus 4.100 3.276 4.350 4.200 4.200 3.396 4.400 4.300 September 4.100 3.900 4.150 4.286 4.150 4.000 4.200 4.406 Oktober 4.000 4.000 4.150 4.305 4.100 4.100 4.250 4.425 November 4.000 3.417 4.500 4.400 4.100 3.537 4.550 4.450 Desember 4.100 3.417 4.700 4.600 4.200 3.537 5.000 4.700 2013 Januari 4.150 3.417 4.700 4.900 4.250 4.200 4.800 5.000 10 Berita Resmi Statistik No.06/2/13/Th.XVI, 1 Februari 2013