115 Pembantuan serta manfaat yang dirasakan masyarakat dalam implementasi Tugas Pembantuan ini dilakukan analisis hasil wawancara, dengan melalui beberapa tahapan yaitu reduksi data hasil wawancara, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. 7.2 Simpulan Pelaksanaan program peningkatan produksi perikanan budidaya dengan dana TP di kab. Bengkulu Utara ini merupakan salah satu program dari Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP-RI) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP). Kabupaten Bengkulu Utara mulai memperoleh kepercayaan dari pusat untuk menerima dana bantuan dana TP ini sejak tahun 2010 sampai sekarang. Program ini dilaksanakan pada 87 Kabupaten di Indonesia dan Kabupaten Bengkulu Utara merupakan satusatunya daerah pelaksana program TP budidaya di Provinsi Bengkulu pada tahun 2012. Pada tahun yang sama Kabupaten Bengkulu Utara memperoleh penghargaan dari KKP-RI melalui DJPB sebagai pelaksana terbaik ke-3 tingkat nasional dan dilanjutkannya program TP pada tahun 2013 (Agus, Kepala Dinas). Pada prinsipnya pelaksanaan tugas pembantuan di DKP Kab. Bengkulu Utara sudah berjalan dengan baik. Hal ini terbukti dengan diraihnya penghargaan juara ke III terbaik se Indonesia pada program peningkatan perikanan budidaya yang sebagian dana pelaksanaannya adalah berasal dari dana Tugas Pembantuan dan program ini berkelanjutan ke tahun berikutnya.
116 Kerja sama komitmen dalam melaksanakan tanggung jawab dari semua pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan rekanan sangat diperlukan dalam pelaksanaan program ini. Pemerintah daerah juga harus berusaha melaksanakan semaksimal mungkin untuk mencapai target pemerintah ini sebagai wujud pemerintah daerah dalam mendukung program pemerintah pusat. Menjaga keharmonisan koordinasi dengan pemerintah pusat juga sangat penting agar tercapai kesesuaian program/kegiatan antara pusat dan daerah. Program ini juga merupakan salah program pendukung dari program pemerintah pusat yakni program gerakan gemar makan ikan. Program yang juga pernah dilaksanakan di Kabupaten Bengkulu Utara ini merupakan program nasional yang harus dilaksanakan di seluruh kabupaten yang ada di Indonesia. Ikan mempunyai kandungan protein tinggi yang bagus untuk meningkatkan kecerdasan otak sehingga baik dikonsumsi oleh anak-anak. Dengan hasil perikanan yang melimpah yaitu pemasok ikan air tawar terbesar di Provinsi Bengkulu (40%), diikuti oleh minat konsumsi terutama oleh anakanak diharapkan program ini dapat turut andil tujuan bernegara yaitu ikut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang tertera dalam UUD 1945. Untuk mewujudkan tujuan tersebut diharapkan seluruh perangkat daerah mulai dari camat dan seluruh kepala desa untuk menjelaskan kepada seluruh warga untuk memberitahukan manfaat dari mengkonsumsi ikan tersebut.
117 Perkembangan realisasi penyerapan dana Tugas Pembantuan pada Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2012 dapat dilihat melalui tabel berikut: Tabel 7.1 Perkembangan Realisasi Penyerapan Dana Tugas Pembantuan pada DKP Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2012 TW Target Realisasi Kegiatan terealisali Penyebab I 100 % 0 % 0 DIPA belum turun II 100 % 20,18 % Mutasi Pegawai Pihak rekanan mengurus pemberkasan III 100 % 28,13 % prasarana dan sarana IV 100 % 95,98 % prasarana dan sarana Sumber: Data diolah 2014 Beberapa pihak rekanan tidak mengambil uang muka Terjadi lonjakan penyerapan dana Terdapat 1 kegiatan yang dananya tidak diambil Dalam pelaksanaan tugas pembantuan ini diperlukan kerjasama yang baik antara pihak DKP dan pihak rekanan. Hal tersebut sangat diperlukan pencapaian target baikkeuangan maupun fisik secara maksimal.
118 Sedangkan untuk pencapaian target keluaran program tugas pembantuan pada DKP kabupaten Bengkulu Utara tahun 2012 dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 7.2 Perkembangan Pencapaian Target Keluaran Tugas Pembantuan pada DKP Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2012 TW Target Realisasi Kegiatan terealisasi Penyebab I 100 % 0 % - DIPA belum turun II 100 % 20,18 % Dalam proses perlengkapan administrasi/doku men III 100 % 28,13 % Sedikit kenaikan prasarana dan sarana IV 100 % 95,98 % 1 kegiatan tidak prasarana dan sarana terlaksana Sumber: Data diolah 2014 Meskipun pemerintah daerah telah berupaya untuk menjalankan tugasnya dengan baik, terdapat beberapa kendala/hambatan yang tidak bisa dihindari
119 oleh SKPD, yang mengakibatkan lambatnya pelaksanaan program ataupun gagalnya pelaksanaan program, diantarannya: 1. Turunnya DIPA yang terlambat dari pusat 2. Ketidaksesuaian jadwal pemerintah pusat dan pemerintah daerah 3. Seringnya mutasi pejabat/pegawai 4. Faktor cuaca (musim penghujan) Dengan adanya program peningkatan produksi budi daya terutama dalam pembangunan sarana fisik masyarakat merasa sangat terbantu dalam pemenuhan kebutuhan perairan ke kolam-kolam mereka. Pelayanan yang diberikan oleh para pegawai DKP juga dirasakan sangat baik oleh masyarakat, dalam melakukan pendampingan penyuluhan maupun dalam melakukan pengecekan saluran perairan dan pengawasan dalam pembudidayaan ikan. Manfaat lain yang dirasakan oleh masyarakat adalah hasil panen yang melimpah sehingga berdampak terhadap ekonomi para petani, sehingga dapat menaikkan taraf hidup para petani, dan memudahkan masyarakat sekitar (bukan petani) untuk memperoleh ikan segar. 7.3 Keterbatasan Keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini hanya menilai tingkat implementasi pada 1 program saja yaitu program peningkatan produksi budidaya.
120 2. Penelitian ini hanya dilakukan pada Tugas Pembantuan pada tahun anggaran 2012 saja, sehingga tidak dapat menilai implementasi Tugas pembantuan pada tahun-tahun yang akan datang. 3. Penelitian ini hanya dilakukan pada 1 SKPD saja, sehingga tidak bisa dijadikan patokan dalam penilaian implementasi Tugas Pembantuan pada seluruh Dinas di Kabupaten Bengkulu Utara. 7.4 Rekomendasi Hasil penelitian yang telah dianalisis, menghasilkan rekomendasi sebagai masukan kepada DKP sebagai berikut: 1. Meminimalisir kesalahan pemberkasan/dokumen DIPA pada pemerintah daerah. Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya kemungkinan terlambatnya turunnya DIPA dari pemerintah pusat. Kalaupun terlambat bukan dikarenakan kesalahan dari pemerintah daerah. 2. Sinkronisasi jadwal pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dengan melakukan rapat-rapat koordinasi diharapkan ketidaksinkronkan jadwal dapat dihindari. Dan diharapkan pula pemerintah pusat tidak menggagalkan/menunda kegiatan dengan sepihak. 3. Pengusulan pegawai sesuai pendidikan. Hal ini dimaksudkan jika terjadi mutasi secara tiba-tiba setidaknya masa waktu untuk penyesuaian pegawai baru tidak memakan waktu terlalu lama.
121 4. Perlunya perencanaan upaya yang matang oleh dinas dan pihak rekanan dalam pembangunan sarana fisik menghadapi kemungkinan cuaca yang tidak mendukung.