Penerapan Strategi Self Management Dalam Meningkatkan Disiplin Anak Usia Dini (Studi Pada RA DWP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Psikologi Pendidikan dan bimbingan Vol. 13. No.1, Juli 2012

Penggunaan Strategi Pengelolaan Diri untuk Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa. Fitria Lailatus Zahrifah 1 dan Eko Darminto 2

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR

STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEBIASAAN BELAJAR SISWA

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII

PENGGUNAAN LAYANAN INFORMASI DALAM BIMBINGANDAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI SELF-MANAGEMENT DALAM KONSELING KELOMPOK TERHADAP INTENSITAS MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMK AL-ISLAH SURABAYA

PENERAPAN STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PADA SISWA TUNADAKSA CEREBRAL PALCY KELAS IV SDLB-D YPAC SURABAYA

STRATEGI SELF-MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

MENGURANGI PERSEPSI NEGATIF SISWA TENTANG KONSELOR SEKOLAH DENGAN STRATEGI PENGUBAHAN POLA PIKIR (COGNITIVE RESTRUCTURING)

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

KONSELING KELOMPOK DENGAN STRATEGI PENGELOLAAN DIRI UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 1 TRIWARNO

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Meningkatkan Kegiatan Belajar Peserta Didik

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK DENGAN STRATEGI SELF MODELLING UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP KEMAMPUAN SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA (PEER TEACHING) TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

keberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK KONTRAK PERILAKU PADA SISWA KELAS VIII-2 SMP N 5 TEBING TINGGI

Konseling Kelompok dengan Teknik Self-Management untuk Meningkatkan Disiplin terhadap Tata Tertib Sekolah

III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI STRATEGI SELF MANAGEMENT PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Mimi Suriatie

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMP NEGRI 30 PURWOREJO

Sumarwan Samsul Hadi. Pendidikan Teknik Mesin, FKIP UST Yogyakarta ABSTRACT

BAB II LANDASAN TEORI. Disiplin mempunyai makna yang luas dan berbeda beda, oleh karena itu. batasan lain apabila dibandingkan dengan ahli lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

HUBUNGAN DISIPLIN MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI MTs. NW SURALAGA LOMBOK TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Pengaruh Penggunaan Keterampilan Variasi Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Teknik Mesin Otomotif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SISWA DI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Tugas

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Teknik Self Monitoring untuk Meningkatkan Disiplin Tata Tertib Peserta Didik di Sekolah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ahli (expert judgment), inventori dinyatakan layak digunakan dan dapat diuji

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN STRATEGI PENGUBAHAN POLA BERPIKIR UNTUK MENGURANGI KECEMASAN SISWA KETIKA MENDAPAT PANGGILAN KE RUANG BIMBINGAN DAN KONSELING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

PENGARUH METODE RESITASI BERMEDIA KOKORU TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BENTUK GEOMETRI ANAK KELOMPOK B

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD

Pengaruh Layanan Penguasaan Konten (Pembelajaran) Dalam Mengatasi Siswa Yang Kurang Minat Belajar Kelas VIII SMPN 1 P.S Tuan Tahun Ajaran 2014/2015

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 PADANG

UPAYA MENINGKATAN KEDISIPLINAN MASUK SEKOLAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA. Nelly Chandrawati Manalu

Membangun Kedisiplinan Melalui Aktivitas Berlatih Di Klub Pembinaan Olahraga Prestasi. Oleh: Danang Wicaksono

EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA

ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.

PENGARUH REWARD AND PUNISHMENT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DADU AKSARA JAWA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA KELAS IV

Aditya Nurmala Acep Mulyadi : Metode resitasi, kemandirian belajar siswa

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN GURU BK (KONSELOR) DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI SMPN 3 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan 1. Disiplin terhadap Tata Tertib Sekolah

Konseling Individual Pendekatan Behavioral Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Belajar Siswa

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016,

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS XI DI SMK PEMUDA PAPAR KAB KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK REALITA UNTUK MENURUNKAN KEBIASAAN MENGGUNAKAN HANDPHONE PADA SAAT JAM PELAJARAN BERLANGSUNG PADA SISWA SMP

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

Vol.09/No.02/Januari 2017 ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KEPATUHAN SISWA TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

JURNAL EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA SMPN 2 GURAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

PENERAPAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING (BBL) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO

SKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P

III. METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen merupakan metode yang bertujuan untuk menjelaskan sebab- akibat

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diungkapkan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK A

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MODELLING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 02 Tahun 2014, ISSN:

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 13BANDAR LAMPUNG

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN KIT IPA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING

Transkripsi:

69 Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Anak ISSN Cetak : 2477-4715 Diterima : 12 September 2015 Vol. 1 (2), 2015, ISSN Online : 2477-4189 Direvisi : 20 Oktober 2015 www.al-athfal.org DOI Disetujui : 10 Desember 2015 Anak Usia Dini (Studi Pada RA DWP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Email: betyzubaedah@gmail.com Abstract Discipline is required for early childhood, especially in RA in the process of learning activities are implemented. A few problems related to discipline facing early childhood was difficulty to manage themselves in preparing themselves and their requirements in the preparation and learning activities. This research is Aimed to identify the increasing of discipline in the learning for early childhood after having been implemented self -management strategies. This research object is RA DWP Sunan Kalijaga. The Methods of data collecting are observation directly to the target object of study namely students of RA. Based on observations show that selfmanagement strategies are given to students of RA can improve the discipline of children in the course. KeyWord: Discipline; Self Management Abstrak Penanaman disiplin diperlukan pada anak usia dini khususnya di RA dalam proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan kedisiplinan yang dihadapi anak usia dini adalah kesulitan memanage diri mereka sendiri dalam menyiapkan diri dan keperluannya berkaitan dengan persiapan dan kegiatan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peningkatan disiplin dalam belajar pada anak usia dini setelah dilakukan strategi self management. Penelitian ini dilakukan di RA DWP Sunan Kalijaga Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi langsung kepada objek penelitian yang dituju yaitu siswa RA. Berdasarkan observasi yang dilakukan menunjukkan

70 strategi self management yang diberikan kepada siswa RA dapat meningkatkan disiplin anak dalam mengikuti pelajaran. Kata kunci : Disiplin, Self Management. Pendahuluan Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada anak usia dini di RA menggunakan pendekatan bermain. Montessori dalam Suyadi menyatakan bahwa semua anak belajar dengan bermain. Bermain dikalangan anak-anak sama dengan kerja pada orang tua atau belajar pada orang dewasa. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pun harus dalam situasi yang menyenangkan dan menarik perhatian sehigga anak tidak merasa bosan dan anak akan termotivasi untuk belajar. Setiap anak diharapkan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh seorang guru. Menanamkan disiplin diperlukan pada anak usia dini khususnya di RA DWP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Penanaman disiplin dapat mendorong anak didik untuk melakukan tugas dengan baik sesuai arahan oleh guru. Berkaitan dengan penanaman disiplin pada seorang anak akan dapat membuat seorang anak yang patuh dan taat untuk melakukan proses perubahan dari belum bisa menjadi bisa, belum tahu menjadi tahu, dari pengalaman, kebiasaan, dan latihan, dan bersifat menetap yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan kata lain disiplin lebih mengarah pada aturan-aturan sistematik yang dibuat untuk kepentingan hidup bersama demi tercapai suatu tujuan. Penerapan disiplin dalam belajar merupakan sebuah perilaku dalam kegiatan belajar yang mempengaruhi prestasi belajar, self-management merupakan suatu strategi perubahan tingkah laku yang diinginkan sehingga dalam penelitian ini menggunakan strategi self-management, karena strategi self-management dapat menjadi fasilitator anak didik untuk mengatur perilaku dari diri anak didik sendiri, sehingga anak didik akan sadar dan dapat merubah perilakunya untuk menjadi lebih baik. Penerapan strategi self-management dapat meningkatkan disiplin belajar anak usia dini di RA DWP Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sebagai pembuktian atas uraian tersebut, diperlukan penelitian tentang penerapan strategi self-management untuk meningkatkan disiplin belajar anak usia dini. Penelitian ini dilaksanakan dengan memodifikasi tahapan strategi self-management Cormier & Cormier disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan anak usia dini. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subyek selidik (Arikunto, 2010 : 208). Adapun jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah jenis penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan menggunakan model one group pre-test and post-test design.

71 Penelitian ini dilaksanakan di lembaga pendidikan anak usia dini pada tingkat Raudlotul Athfal (RA). Adapun subjek penelitian adalah anak usia dini pada RA DWP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan suatu teknik pengumpulan data yaitu observasi. Adapun keuntungan observasi salah satunya adalah adanya akses langsung kepada proses sosial tepat ketika peristiwa itu tengah terjadi. Selain keuntungan terdapat juga beberapa kerugian dari observasi, diantaranya: a) hanya akan melihat apa yang ada di depan mata kita. b) ancaman terhadap validitas riset muncul sepanjang pengumpulan data. Jika partisipan menyadari bahwa dirinya tengah diamati, ada kemungkinan mereka akan bereaksi terhadap kehadiran observer dan berperilaku tidak wajar atau di luar karakter alamiahnya. Menurut Suryabrata penelitian harus memastikan pola analisis mana yang akan digunakan, apakah analisis statistik ataukah analisis non-statistik. Pemilihan ini tergantung kepada jenis data yang dikumpulkan (Suryabrata, 1998:85). Pada penelitian ini diperlukan metode analisis data statistik, karena data yang dikumpulkan merupakan data kuantitatif. Metode analisis yang sesuai dengan rancangan dalam penelitian ini adalah statistik non parametrik, karena data yang dianalisis berasal dari sejumlah subyek penelitian yang relatif kecil. Sedangkan tes statistik yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan Uji Tanda. Kajian Toeri Kedisiplinan Menurut pendapat Rachman (dalam Tu u, 2004:32) mengartikan disiplin adalah upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran dan yang muncul dari dalam hatinya. Sedangkan (Charles, 2007:29) menjelaskan disiplin adalah sebuah proses pendidikan dan pelatihan diri yang membantu kita meningkatkan efektifitas dan kualitas seluruh pengalaman kita di dunia ini. Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa disiplin adalah sikap anak yang menunjukkan ketaatan, kepatuhan, peraturan dan tata tertib yang ada, berdasarkan kesadaran yang tercipta dalam diri anak dan melalui binaan keluarga, pendidikan, pengalaman serta latihan. Disiplin mempunyai tujuan yaitu perilaku sedemikan rupa sehingga ia akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasikan. Orang tua atau pun guru diharapkan dapat menerangkan terlebih dahulu apa kegunaan atau manfaat disiplin bagi anak sebelum mereka melakukan kegiatan pendisiplinan terhadap anak. Hal ini dilakukan supaya anak memahami maksud dan tujuan berdisiplin pada saat mereka menjalaninya. Dan pada akhirnya hal tersebut akan berbuah manfaat yang positif bagi perkembangan anak itu sendiri. Bentuk-bentuk Disiplin

72 (Hurlock, 2005:93), menyatakan bahwa disiplin dapat dibagi menjadi tiga macam, antara lain: 1). Disiplin Otoriter, disiplin dalam belajar yang bersifat otoriter, orang tua atau guru menetapkan peraturan-peraturan dan memberitahukan anak bahwa ia harus mematuhi peraturan tersebut. Disiplin otoriter merupakan pengendalian tingkah laku belajar berdasarkan tekanan, dorongan, pemaksaan dari luar diri anak. Hukuman dan ancaman kerap kali dipakai untuk memaksa. Mendorong siswa agar mematuhi dan mentaati peraturan. Hukuman ini dianggap sebagai cara untuk mencegah pelanggaran peraturan dalam belajar. 2). Disiplin Permisif, disiplin ini membiarkan anak mencari dan menemukan sendiri tatacara yang memberi batasannya dari tingkah laku belajarnya, sehingga anak bebas mengatur dan menentukan sendiri apa yang dianggapnya baik dalam belajar. Anak yang melanggar aturan belajar di sekolah tidak diberi sanksi atau hukuman. 3). Disiplin Demokratis Pendekatan disiplin demokratis dilakukan dengan memberikan penjelasan, diskusi dan penalaran untuk membantu anak mengerti mengapa diharapkan untuk mematuhi peraturan dan jadwal belajar yang ada. Metode ini lebih menekankan aspek edukatif daripada aspek hukuman. Dalam disiplin belajar yang demokratis pemberian hukuman disesuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan anak dalam belajar. Faktor-faktor Pembentukan Disiplin Belajar Menurut Tu u (2004) terdapat faktor yang dapat berpengaruh pada pembentukan disiplin belajar, antara lain: a). Teladan perbuatan, perbuatan dan tindakan kerap kali lebih besar pengaruhnya dibandingkan kata-kata. Contoh dan teladan seorang guru serta keluarga sangat berpengaruh terhadap disiplin belajar siswa. Siswa lebih mudah meniru apa yang mereka lihat. Disini faktor teladan disiplin belajar sangat penting bagi disiplin belajar siswa. b). Lingkungan berdisiplin belajar, siswa dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan. Bila siswa berada dalam lingkungan yang berdisiplin belajar baik, maka siswa dapat terbawa oleh kondisi tersebut. c). Latihan berdisiplin belajar, disiplin belajar dapat dicapai dan dibentuk melalui proses latihan dan kebiasaan. Artinya, melakukan disiplin belajar secara berulang-ulang dan membiasakannya dalam praktek-praktek kegiatan belajar sehari-hari. Dengan latihan dan membiasakan diri untuk belajar sesuai dengan jadwal, maka disiplin belajar siwa akan terbentuk dalam diri siswa, sehingga disiplin belajar siwa menjadi suatu kebiasaan siswa. Self Management Self-management is a process in which clients direct their own behavior change with any one therapeutic strategy or a combination of strategies (Cormier, 1985:519). Dalam bahasa Indonesia : self-management adalah suatu proses di mana klien mengubah perilaku mereka sendiri secara langsung dengan menggunakan satu strategi atau kombinasi beberapa strategi. Selanjutnya (Nursalim, dkk, 2005:146) menyatakan pengelolaan diri adalah suatu proses dimana klien mengarahkan perubahan tingkah laku mereka sendiri, dengan menggunakan satu strategi atau kombinasi strategi dan berdasarkan kamus

73 yang disusun (Mappiare, 2006:297) self-management adalah menunjuk pada suatu teknik dalam terapi kognitif behavioral berlandaskan pada teori belajar yang dirancang untuk membantu para klien mengontrol dan mengubah tingkah lakunya sendiri ke arah tingkah laku yang lebih efektif, sering dipadukan dengan ganjar diri (self-reward). Dari beberapa pendapat di atas dijelaskan bahwa pengertian strategi selfmanagement adalah suatu prosedur dimana klien diberikan kesempatan untuk mengarahkan dan mengatur perubahan tingkah laku mereka sendiri dengan menggunakan satu strategi atau kombinasi strategi. Menurut (Cormier, 1985:520) tujuan self-management adalah: (1) Memberikan keterangan dan uraian kejadian pada klien, serta menggambarkan penggunaan enam komponen monitor diri untuk klien. (2) Mengajarkan seseorang bagaimana memonitor diri sebagai salah satu strategi perubahan tingkah laku. (3) Memberikan keterangan dan uraian kejadian pada klien, serta menggambarkan penggunaan stimulus kontrol (pengaturan lingkungan) sebagai metode pengawasan untuk mengurangi atau menambah standar tingkah laku. (4) Memberikan keterangan dan uraian kejadian pada klien serta menggambarkan penggunaan empat komponen untuk memberikan penguat pada diri klien. (5) Mengajarkan seseorang bagaimana menggunakan penguat pada diri klien. Macam-macam Strategi Self-Management Macam-macam strategi self management menurut (Cormier, 1985:524) Self-Monitoring (pemantauan diri), Self-Monitoring adalah suatu proses dimana klien mengamati dan mencatat hal-hal tentang diri mereka dan interaksi mereka dengan situasi lingkungan. Adapun langkah-langkahnya adalah: a. Rasional, yaitu konselor memberi penjelasan tentang apa yang akan dimonitor dan mengapa, menekankan bahwa hal ini dapat dilakukan sendiri dan dapat dilakukan sesering mungkin b. Penentuan respon, pada tahap ini konselor perlu membantu klien menentukan usaha yang ditargetkan secara eksplisit. c. Mencatat respon, pada tahap ini konselor mengajarkan klien tentang waktu, metode dan alat-alat untuk mencatat. d. Membuat respon dan setiap minggu klien dapat menjumlahkan frekuensi dan membuat petanya. e. Memperlihatkan data, yaitu klien dapat menempelkan data di tempat yang dapat dilihat dan mendorong kemajuannya. Stimulus-Control (pengendalian rangsangan) (Cormier, 1985:524) mengemukakan dua prinsip penggunaan stimulus control yaitu dapat digunakan untuk mengurangi perilaku-perilaku yang tidak diinginkan dan meningkatkan perilaku-perilaku yang diinginkan. Untuk mengurangi perilaku yaitu dengan mengecilkan frekuensi tindakan yang berhubungan dengan tingkah laku tersebut dalam bentuk:

74 a. Mengatur tindakan yang membuat tempat itu menjadi penghambat dalam pengaturan tingkah laku b. Mengatur tindakan yang memungkinkan klien dapat dikontrol oleh orang lain c. Menghilangkan gejala atau menggantinya d. Menciptakan cara untuk menghilangkan gejala Sedangkan untuk meningkatkan suatu perilaku yaitu dengan membuat tatanan awal tindakan yang berhubungan dengan respon dalam bentuk: a. Memunculkan tindakan yang diperhitungkan secara cermat untuk menampilkan tingkah laku yang diinginkan b. Memusatkan perilaku ketika dalam situasi tertentu c. Mengembangkan secara bertahap pada situasi d. Menyediakan situasi yang membantu, baik oleh orang lain maupun hal-hal yang bisa mengingatkan diri sendiri Self-Reward (penghargaan diri). Self-reward digunakan pada sasaran perilaku penguat ketika pelaksanaannya diikuti oleh respon yang ditargetkan (Cormier:539). Self-reward memiliki empat komponen yaitu: a. Pemilihan hadiah/ penghargaan b. Penyajian hadiah/ penghargaan c. Penentuan waktu pemberian hadiah/ penghargaan d. Perencanaan pemeliharaan perubahan diri Pembahasan Self-management is a process in which clients direct their own behavior change with any one therapeutic strategy or a combination of strategies (Cormier, 1985:519). Dalam bahasa Indonesia : self-management adalah suatu proses di mana klien mengubah perilaku mereka sendiri secara langsung dengan menggunakan satu strategi atau kombinasi beberapa strategi. Kombinasi strategi self management ini bisa berupa latihan self-monitoring (pemantauan diri), stimulus-control (pengendalian rangsangan) dan self-reward (penghargaan diri) supaya dia mampu mengelola atau mengendalikan dirinya sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Self-monitoring adalah upaya konseli untuk mengamati diri sendiri, mencatat sendiri tingkah laku tertentu (pikiran, perasaan, tindakan) tentang dirinya dan interaksinya dengan peristiwa lingkungan. Stimulus-control adalah merancang sebelumnya antecedent atau isyarat pedoman/petunjuk untuk menambah atau mengurangi tingkah laku. Self-reward adalah pemberian hadiah pada diri sendiri setelah tercapainya tujuan yang diinginkan. Self-monitoring. Self monitoring dilaksanakan dengan pencatatan menggunakan formulir yang telah dibuat untuk mencatat respon dan juga sebagai peta respon jumlah frekuensi keberhasilan anak dalam melaksanakan tugas yang diarahkan oleh para guru. Stimulus control. Catatan pembelajaran dari hail pengamatan yang dilakukan dalam hal disiplin belajar secara tidak langsung menjadi bahan evaluasi bagi peneliti

75 untuk mengingatkan apabila tidak muncul perilaku disiplin bejalar dan masih terlihatnya perilaku buruk yang kurang menunjang perilaku disiplin dalam belajar yang tercipta didalam kelas. Self reward. Dalam pengamatan yang dilakukan peneliti melihat adanya pemberian hadiah atau self reward terhadap anak. Seorang anak yang melakukan kegiatan sebagaimana arahan yang diberikan oleh guru, maka guru akan memberikan hadiah kepada anak tersebut, hal ini akan menjadi pemicu yang positif akan terbentuknya perilaku disiplin belajar. Pelaksanaan strategi self management dalam disiplin belajar anak usia dini di RA DWP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dilakukan dengan baik. Strategi pertama yang dilakukan yaitu pemantauan diri, dimana peneliti mengamati dan mencatat hal-hal tentang anak dan interaksi anak dalam pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan secara langsung kepada sekelompok anak didalam kelas. Berdasarkan hasil pengukuran awal yang diperoleh melalui angket, diperoleh 2 kelompok anak didalam kelas yang termasuk dalam kategori memiliki disiplin dalam belajar yang rendah. Selanjutnya, sekelompok anak tersebut diberikan perlakuan konseling kelompok strategi pengelolaan diri sebanyak 2 x pertemuan. Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan layanan konseling kelompok dengan strategi self management selama 2 kali pertemuan, selanjutnya mengukur kembali tingkat kedisiplinan anak dalam belajar dengan menggunakan angket disiplin belajar yang sama seperti pada pengukuran awal. Tujuannya untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kedisiplinan anak dalam belajar tersebut setelah memperoleh perlakuan layanan konseling kelompok dengan strategi self management. Berdasarkan hasil pengukuran akhir diketahui bahwa sekelompok anak dalam kelas mengalami perubahan yang signifikan dari kurang disiplin menjadi disiplin. Hal itu menunjukkan bahwa disiplin dalam belajar meningkat setelah pemberian konseling kelompok dengan strategi pengelolaan diri. Perubahan disiplin dalam belajar terlihat pula dalam proses analisis data yang dilakukan dengan menggunakan uji tanda atau sign test menunjukkan bahwa nilai ρ = 0,004 lebih kecil dari nilai α = 0,05, sehingga Hο ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima, artinya strategi self management dapat meningkatkan disiplin belajar anak usia dini RA DWP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam pelaksanaan penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu perlakuan strategi dalam konseling kelompok sebanyak 2 kali pertemuan. Sebaiknya dibutuhkan waktu yang lebih banyak dalam melaksanakan perlakuan sehingga memungkinkan tercapainya tujuan secara maksimal. Selain itu, lebih untuk memperhatikan faktor lain yang belum diamati dalam penelitian ini karena rasa malas manusia bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

76 Kesimpulan Disiplin dalam belajar pada anak usia dini merupakan pengajaran, dorongan dan bimbingan yang dilakukan oleh guru dalam dunia pendidikan khususnya di RA DWP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Penerapan disiplin dalam belajar pada anak usia dini perlu untuk diperhatikan karena harus disesuaikan dengan perkembangan anak. Perilaku disiplin anak dalam pelaksanaan pembelajaran di RA DWP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sudah dapat diarahkan oleh para guru. Hal ini terlihat ketika anak dapat mengikuti pembelajaran dan arahan yang disampaikan oleh para guru. Tidak semua anak terdapat perubahan pada disiplin dalam belajar anak setelah dilakukan penerapan strategi self management, hal ini menandakan diperlukan sistem yang lain dalam penerapan disiplin anak dalam belajar. Perlu adanya strategi lainnya dalam penerapan disiplin anak dalam belajar di sekolah maupun di rumah. Ketika melaksanakan disiplin anak dalam belajar tidak merasa bahwa hal itu sebuah paksaan dari para guru maupun orang tua. Dalam penerapan disiplin anak dalam belajar dalam hal perilaku, perasaan dan pemikirian pada anak usia dini masih perlu bimbingan langsung oleh para guru di sekolah dan orang tua di lingkungan rumah. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta. Cormier, W.H and Coermier, LS. 1985. Interviewing Strategis for Helpers Fundamental Skill and Kognitive Behavioural Intervariations. Second edition. California books: Cole publishing. Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Gie, Liang. 2000. Cara Belajar yang Efisien edisi keempat. Yogyakarta: Gajah Mada Unipress Hurlock, B. Elizabeth. 2005. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Gelora Aksara Pratama Hutabarat, E.P. 1995. Cara Belajar Pedoman Praktis untuk Belajar Secara Efisien dan Efektif. Jakarta: BDK Gunung Mulia. Kartono, Kartini. 1985. Bimbingan dan Dasar-dasar Pelaksanaanya. Jakarta. CV. Rajawali. Manz, C.Charles. 2007. Management Emosi. Yogyakarta: Think Press

77 Mappiare, Andi. 2006. Kamus Istilah Konseling dan Terapi. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada Nursalim, Mochamad. dkk. 2005. Strategi Konseling. Surabaya: Unesa University Press. Riduwan. 2002. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Schaefer, Charles. 1994. Cara Efektif Mendidik dan mendisiplinkan Anak. Jakarta. Mitra Utama Suryabrata, Sumadi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suyadi, 2011, Management PAUD (TPA-KB-TK/RA), Yogyakarta: Pustaka Pelajar Syah, M. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Grafindo Persada. Tu u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo