BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun yang dipilih dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN. laporan kinerja keuangan perusahaan melalui situs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. mempertimbangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:28) tentang sifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang listing di LQ-45 tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Perusahaan yang diambil untuk menjadi objek penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan penelitian penjelasan (explanation

A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dibatasi pada pengaruh tax avoidance, corporate governance yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Sedangkan

III. METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

BAB III METODE PENELITIAN. menerapkan, menguji dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang. diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

BAB III METODE PENELITIAN. sudah tersedia (Utami, 2013). Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder, yaitu data

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dengan metode purposive sampling maka diperoleh 143 perusahaan yang. Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel. manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang diambil dari dan Yaitu dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas ( independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perlakuan khusus terhadap variabel-variabel yang diteliti atau non experimental (Hasan,

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mengacu pada pokok permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh kebijakan

BAB III METODE PENELITIAN

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

BAB III METODE PENELITIAN Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian Hipothesis Testing Study atau penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ 45

kausal antara variabel-variabael penelitian, dilakukan untuk menentukan langsung. Sumber data sekunder adalah bahan-bahan dokumentasi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. informasi perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. mengamati suatu kejadian terterntu pada periode tertentu. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII pada periode

BAB III METODE PENELITIAN. dianalisis lebih lanjut dalam analisis data. Selanjutnya hasil dari analisis data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah corporate

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif mengenai harga saham bulanan. Pada penilitian kuantitatif data

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. resmi Bursa Efek Indonesi (BEI) yaitu Unit analisis dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. return saham. Menurut Sumadi Suryabrata (2004 :25) variabel diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia pada periode Data tersebut dapat di akses

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2013) adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka. Jadi, penelitian kuantitatif adalah metode analisis dengan melakukan penghitungan terhadap data-data yang bersifat pembuktian dari masalah. Penggunaan jenis penelitian kuantitatif dalam skripsi ini diharapkan mampu memberikan gambaran melalui penghitungan dari data-data yang diperoleh mengenai pengaruh kualitas auditor dan corporate governance terhadap manajemen laba pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-2013. Adapun data yang digunakan merupakan data yang berasal dari laporan keuangan tahunan perusahaan LQ-45 yang listing pada tahun 2011-2013 dan laporan keuangan perusahaan LQ-45 yang aktif tercatat/terdaftar enam (6) kali berturut-turut pada periode pengamatan yaitu 2011-2013 di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk 65

66 dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 3.2.2 Sampel Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi di dalam penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 3.3 Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana cara pengambilan subjek bukan didasarkan pada strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya kriteria tertentu, untuk itu ditetapkan beberapa sampel berdasarkan kriteria tertentu (Arikunto, 2010:139). Kriteria sampel yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Sampel Kriteria Sampel 1. Perusahaan yang akan diteliti adalah perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2013. Jumlah sampel 45

67 (Lanjutan) Tabel 3.1 Sampel Kriteria Sampel Jumlah sampel 2. Perusahaan Indeks LQ-45 yang delisting pada periode (20) pengamatan yaitu 2011-2013. 3. Perusahaan Indeks LQ-45 yang listing enam (6) kali 25 berturut-turut pada periode pengamatan yaitu 2011-2013. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini 25 Sumber: www.idx.com Perusahaan LQ-45 yang digunakan sebagai sampel adalah 25 perusahaan dengan daftar sampel sebagai berikut: Daftar Perusahaan Sampel Tabel 3.2 No Kode Perusahaan 1 2 3 4 5 6 7 8 AALI ADRO ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BMRI PT. Astra Agro Lestari, Tbk PT. Adaro Energy, Tbk PT. Astra International, Tbk PT. Bank Central Asia, Tbk PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT. Bank Danamon, Tbk PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk

68 Daftar Perusahaan Sampel (Lanjutan)Tabel 3.2 No Kode Perusahaan 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 BUMI CPIN GGRM INCO INDF INTP ITMG JSMR KLBF LPKR LSIP PGAS PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR PT. Bumi Resources, Tbk PT. Charoen Pokphan Indonesia, Tbk PT. Gudang Garam, Tbk PT. Vale Indonesia,Tbk PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk PT. Indocement Tunggal Prakasa,Tbk PT. Indo Tambangraya Megah,Tbk PT. Jasa Marga (Persero),Tbk PT. Kalbe Farma,Tbk PT. Lippo Karawaci,Tbk PT. London Sumatera Plantation,Tbk PT. Perusahaan Gas Negara (Persero),Tbk PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero),Tbk PT. Semen Indonesia (Persero),Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero),Tbk PT. United Tractors,Tbk PT. Unilever Indonesia,Tbk

69 Jadi dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 25 perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari keseluruhan jumlah perusahaan LQ-45 yang ada di BEI periode 2011-2013, terdapat 25 perusahaan yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam pemilihan sampel sehingga jumlah observasi (n) dalam penelitian ini adalah 3 x 25 = 75. 3.4 Jenis Data dan Data 3.4.1 Jenis Data Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah termasuk ke dalam jenis data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data yang telah dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang lain terlebih dahulu dan data tersebut relevan dengan permasalahan dan fokus penelitian. Data sekunder yang digunakan merupakan data eksternal berupa laporan keuangan perusahaan LQ-45 tahun 2011-2013 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data sekunder umumnya disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan. 3.4.2 Data Data merupakan informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang menjadi pusat perhatian peneliti. Asal data diperoleh dari sumber yang relevan dan dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang menjadi pusat perhatian peneliti. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka dan dokumentasi.

70 3.5 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel di ukur sehingga peneliti dapat mengetahui baik atau buruk pengukuran tersebut. Definisi operasional dari variabel terikat dan variabel bebas yang dijadikan indikator empiris dari penelitian ini adalah: 3.5.1 Variabel dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba. adapun pengukuran manajemen laba menggunakan discretionary accrual (DAC) yang dihitung dengan menggunakan model Jones yang dimodifikasi (Dechow et al, 1995) dalam (Praditia,2010). Dalam penelitian ini discretionary accrual digunakan sebagai proksi karena merupakan komponen yang dapat dimanipulasi oleh manajer seperti penjualan kredit. Untuk mengukur DAC, terlebih dahulu akan mengukur total akrual. Total akrual diklasifikasikan menjadi komponen discretionary dan nondiscretionary dengan tahapan sebagai berikut: a) Mengukur total accrual dengan menggunakan model Jones yang dimodifikasi. Total Accrual (TAC) = laba bersih setelah pajak (net income) arus kas operasi (cash flow from operating) b) Menghitung nilai accruals yang diestimasi dengan persamaan regresi OLS (Ordinary Least Square): TAC / A = α (1/ A ) + α ((ΔREV ) / A ) + α (PPE / A ) + e t t-1 1 t-1 2 t t-1 3 t t-1 Dimana: TAC : total accruals perusahaan i pada periode t t

71 A : total aset untuk sampel perusahaan i pada akhit tahun t-1 t-1 REV : perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t t REC : perubahan piutang perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun t t PPE :aktiva tetap (gross property plant and equipment) perusahaan tahun t t c) Menghitung nondiscretionary accruals model (NDA) adalah sebagai berikut: NDAt = α (1/ A ) + α ((ΔREV - ΔREC ) / A ) + α (PPE / A 1 t-1 2 t t t-1 3 t t-1 Dimana: NDAt : nondiscretionary accruals pada tahun t α : fitted coefficient yang diperoleh dari hasil regresi pada perhitungan total accruals d) Menghitung discretionary accruals DACt : (TAC / A ) - NDA t t-1 t Dimana: DACt : discretionary accruals perusahaan i pada periode t 3.5.2 Variabel independen Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas auditor dengan proksi ukuran KAP, karena diasumsikan akan berpengaruh terhadap hasil audit yang dilakukan oleh auditornya. Auditor yang bekerja di KAP Big Four dianggap lebih berkualitas karena auditor tersebut dibekali oleh

72 serangkaian prosedur serta memiliki program audit yang lebih akurat dan efektif dibandingkan KAP yang bukan Big Four (Isnanta, 2008 dalam Guna dan Herawaty, 2010). Dan corporate governance dengan proksi kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan dewan komisaris independen. 3.5.2.1 Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang di kelola. Indikator yang digunakan adalah persentase jumlah saham yang dimiliki manajemen dari seluruh modal saham perusahaan. 3.5.2.2 Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak institusi. Kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengendalikan pihak manajemen melalui proses monitoring secara efektif sehingga dapat mengurangi manajemen laba. Persentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak manajemen (Boediono, 2005). Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan institusional adalah persentase jumlah saham yang dimiliki oleh pihak institusi dari seluruh jumlah modal saham yang beredar. 3.5.2.3 Dewan Komisaris Independen Pengukuran dewan komisaris independen dengan cara menjumlah semua anggota dewan komisaris independen yang berasal dari luar perusahaan. Jika dalam laporan keuangan tidak dicantumkan berapa jumlah anggota dewan

73 komisaris independen, maka diasumsikan perusahaan tersebut memiliki komisaris independen sebanyak 1 orang, karena di dalam undang-undang perseroan terbatas No. 40 tahun 2007 mewajibkan semua perusahaan untuk memiliki dewan komisaris independen. Pengukuran dewan komisaris dengan cara menjumlah semua anggota dewan komisaris independen yang berasal dari luar perusahaan dibagi dengan total dewan komisaris pada perusahaan sampel. 3.5.2.4 Kualitas Auditor Kualitas auditor diukur dengan proksi ukuran KAP, karena diasumsikan akan berpengaruh terhadap hasil audit yang dilakukan oleh auditornya. Auditor yang bekerja di KAP Big Four dianggap lebih berkualitas karena auditor tersebut dibekali oleh serangkaian prosedur serta memiliki program audit yang lebih akurat dan efektif dibandingkan KAP yang bukan Big Four (Isnanta, 2008 dalam Guna dan Herawaty, 2010). 3.6 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Penelitian Kepustakaan ( Library Research) Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder diperoleh melalui penelaahan buku-buku referensi dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk dijadikan dasar dalam melakukan analisis terhadap operasi perusahaan.

74 2) Studi Dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data berupa laporan keuangan dan informasi lain yang berkaitan dengan penelitian. Penelusuran data yang dilakukan penulis dengan bantuan komputer yaitu melalui media internet. Dengan melalui informasi dari Bursa Efek indonesia (BEI), website www.idx.com 3.7 Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka dan perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan program SPSS versi 16.0. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis statistik deskriptif, analisis regresi berganda, uji hipotesis dan uji asumsi klasik. 3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif, menurut Ghozali (2005), gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum. Standar deviasi, maksimum dan minimum menunjukkan hasil analisis terhadap disperse data. Standar deviasi juga menunjukkan penyimpangan data terhadap nilai rata-rata.

75 3.7.2 Uji Asumsi Klasik 3.7.2.1 Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual model regresi yang berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji kolmogorof-smirnov. Jika nilai signifikasi dari hasil kolmogorof Smirnov > 0,05 maka normalitas terpenuhi. 3.7.2.2 Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Alat statistik yang sering dipergunakan untuk menguji gangguan multikolinearitas adalah dengan variance inflation factor (VIF), korelasi pearson antara variabelvariabel bebas, atau dengan melihat eigen values dan condition index (CI). 3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memilki varians yang konstan dari satu observasi ke observasi lainnya. Artinya setiap observasi memiliki reliabilitas yang berbeda akibat perubahan kondisi yang melatar belakangi tidak terangkum dalam spesifikasi model (Kuncoro, 2007:96). Uji asumsi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak untuk semua pengamatan (Sudarmanto, 2005:147). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Jika

76 signifikansi hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (Sig. <0,05) maka persamaan regesi tersebut mengandung heteroskedastisitas. 3.7.2.4 Uji Autokorelasi Merupakan uji asumsi yang bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi 3.7.3 Analisis regresi Berganda Regresi berganda digunakan untuk mengetahui arah dan besar pengaruh dari variabel bebas yang jumlahnya lebih dari satu terhadap variabel terikatnya (Purwanto S.H dan Suharyadi, 2009:236). Dalam penelitian ini, regresi berganda digunakan untuk mengetahui keakuratan hubungan antara manajemen laba (variabel dependen) dengan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dewan komisaris independen dan kualitas auditor sebagai variabel yang mempengaruhi (variabel independen) dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : DAt = α + β1 KM + β2 KI + β3 DEKOM + β 4 KLTS + e DA KM KI DEKOM = Discretionary Accruals = Kepemilikan Manajerial = Kepemilikan Institusional = Dewan Komisaris independen

77 KLTS α (β)1 - (β)4 e = Kualitas Auditor = Konstanta = Koefisien regresi = variabel pengganggu 3.7.4 Uji Hipotesis Dalam penelitian ini uji hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan uji koefisien determinasi (uji R²), uji signifikasi simultan (uji statistik F), dan uji signifikasi individual (uji statistik t). 3.7.4.1 Uji Koefisien Determinan (Uji R²) Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepastian yang paling baik dalam analisis regresi yang dinyatakan dengan koefisien determinasi majemuk (R²). R² =1 berarti variabel independen berpengaruh sempurna terhadap variabel dependen, sebaliknya jika R² =0 berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. (Wisnumurti, 2010:62) 3.7.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Pengujian ini untuk mengetahui apakah variabel independen secara serentak berpengaruh terhadap variabel independen. Apabila tingkat probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat (Wisnumurti, 2010:49)

78 Adapun prosedur pengujiannya adalah setelah melakukan perhitungan terhadap F hitung kemudian membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Kriteria pengambilan keputusan adalah sbb: a. Apabila F hitung > F tabel dan tingkat signifikansi (a) > 0,05 maka H0 yang menyatakan bahwa semua variabel independen tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen, ditolak. Ini berarti secara simultan semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen b. Apabila F hitung < F tabel dan tingkat signifikansi (a) < 0,05 maka H0 diterima, yang berarti secara simultan semua variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. (Wisnumurti, 2010:50) 3.7.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji t adalah pengujian secara statistik untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Jika tingkat profitabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen (Wisnumurti, 2010:50). Adapun prosedur pengujiannya adalah melakukan perhitungan terhadap t hitung, kemudian membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Kriteria pengambilankeputusan adalah sbb: a. Apabila t hitung > t tabel dan tingkat signifikansinya (a) < 0,05 maka H0 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh variabel independen secara

79 parsial terhadap variabel dependen di tolak. Hal ini berarti secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b. Apabila t hitung < t tabel dan tingkat tingkat signifikansinya (a) > 0,05 maka H0 yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen di terima. Hal ini berarti secara parsial variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Wisnumurti, 2010:50).