BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGI 1. Visi Visi 2012-2017 adalah Mewujudkan GorontaloSehat, Mandiri dan Berkeadilan dengan penjelasan sebagai berikut : Sehat, adalah terwujudnya masyarakat untuk hidup sehat, memperoleh akses atas sumber daya kesehatan, dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau; Mandiri,adalahterwujudnya masyarakat mandiri untuk hidup sehat, melalui upaya pencegahan; Berkeadilan, adalah terwujudnya pelayanan kesehatan yang adil dan merata di Provinsi Gorontalo. 2. Misi Untuk mencapai masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan ditempuh melalui misi sebagai berikut : a. Meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat serta lingkungan b. Menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan. c. Menggerakkan dan memberdayakan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. d. Meningkatkan kualitas sumber daya kesehatan yang merata. e. Meningkatkan kapasitas aparatur dan kinerja layanan organisasi. 3. Tujuan Sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2012 2017, Tujuan Jangka Menengah Pembangunan Kesehatan Provinsi Gorontalo adalah Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat yang dijabarkan dana Tujuan Rencana Strategi Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017 sebagai berikut : a. Peningkatan status kesehatan gizi masyarakat, 7
b. Pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular diikuti penyehatan lingkungan, c. Peningkatan fasilitas kesehatan dasar dan rujukan serta menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan d. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) e. Terpenuhinya tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepualauan (DTPK), f. Peningkatan kinerja aparatur dan layanan organisasi 4. Sasaran Sasaran program yang ingin dicapai pada tahun 2016sebagaimana Renstra tahun 2012-2017untuk mencapai tujuan diatasyakni : a. Meningkatnya statuskesehatan dan gizi masyarakat dengan : 1) Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dari 194,7/100.000 KH Tahun 2014 menjadi102,0 2) Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) dari 9,40/1000 KH Tahun 2014 menjadi 8,90 3) Menurunkan prevalensi kekurangan gizi (standar WHO 2005) dari13,9% Tahun 2014 menjadi 12,8 4) Meningkatnya Usia Harapan menjadi 68.6 5) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani dari 73,59% tahun 2014 menjadi 77% 6) Cakupan pertolongan persalinan oleh nakes yang memiliki kompetensi kebidanan dari 91,92% tahun 2014 menjadi95% 7) Cakupan kunjungan bayi dari 82,6% tahun 2014 menjadi 94. 8) Angka Kematian Balita (AKABA)50% dari capaian tahun 201415,3/1000 KH 9) Angka Kematian Neonatal (AKN)dari 9,40/1000 KH tahun 2014 menjadi8,90 % 8
b. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular melalui, : 1) Cakupan desa/kelurahan UCI dari 84,4%capaian tahun 2014 menjadi 100% 2) Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100% pada tahun 2015. 3) Cakupan penemuan dan penangan penderita penyakit TBC BTA positif dari dari 79%capaian tahun 2014 menjadi 90% Tahun 2016 4) Cakupan penemuan dan penangan penderita DBD 100% pada tahun 2015 c. Meningkatnya fasilitas dan akses pelayanan kesehatan di Provinsi Gorontalo ditandai dengan : 1) Rasio posyandu per satuan balita menjadi 12,28% 2) Rasio puskesmas per satuan penduduk0,09% 3) Rasio Pustu per satuan penduduk 0,25% 4) Jumlah Posyandu menjadi 1500 d. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka mengurangi risiko financial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama penduduk miskin, melalui : 1) Jumlah masyarakat miskin yang mendapatkan pelayanan kesehatan gratis sebanyak 235.058 Jiwa 2) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin : 100% e. Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada 5 tatanan, ditandai dengan : 1) Persentase rumah tangga yang ber-phbs dari 70% menjadi 74% 2) Persentase rumah tangga pengguna air bersih yang sehat dari67% menjadi 69,56%. 3) Persentase penduduk dengan akses sanitasi dasar yang layak dari 61% menjadi63,5% 9
f. Meningkatnya perilaku masyarakat tentang penganekaragaman makanan khas daerah Gorontalo, sehingga diharapkan persentase balita gizi buruk dari 3,80% menjadi 3,57%. g. Meningkatnya pemenuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepualauan (DTPK), melalui : 1) Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk : 0,007 2) Rasio Dokter Gigi per satuan penduduk : 0,02 3) Rasio Dokter spesialis per satuan penduduk : 0,05 4) Rasio Dokter Umum per satuan penduduk : 0,27 5) Rasio Perawat per satuan penduduk : 1,32 6) Rasio Bidan per satuan penduduk : 0,74 7) Rasio Nutritionis per satuan penduduk : 0,29 8) Rasio apoteker per satuan penduduk : 0,07 h. Meningkatnya kapasitas aparatur Dinas Kesehatan. i. Meningkatnya kinerja organisasi Dinas Kesehatan. 5. Strategi dan Kebijakan Untuk mencapai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan, maka strategi dan kebijakan yang diambil Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dalam kurun waktu 2012-2017 adalah sebagai berikut : a. Strategi : 1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti, dengan mengutamakan pada upaya promotif dan preventif 2) Meningkatkan ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan/khasiat, kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan. 3) Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 4) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan 10
5) Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan yang merata dan bermutu 6) Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan, berdayaguna dan berhasil guna. b. Kebijakan 1) Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan KB 2) Perbaikan Gizi Masyarakat 3) Pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular diikuti penyehatan lingkungan 4) Pengembangan sistem jaminan kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin. 5) Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengasan obat dan makanan. 6) Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana & kirisis kesehatan 7) Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier. 8) Pemenuhan, pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan 9) Peningkatan kualitas manajemen perencanaan program dan pembiayaan kesehatan serta sistem informasi kesehatan 6. Program/Kegiatan: Program yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo tahun 2016 ada 15 program dengan 40 kegiatan, untuk mendukung pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dengan rincian sebagai berikut: a. Program peningkatan pelayanan administrasi, sarana prasarana dan SDM aparatur 1) Pelayanan jasa administrasi perkantoran 2) Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran 3) Peningkatan kapasitas SDM aparatur b. Program peningkatan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan 11
1) Perencanaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi 2) Penatausahaan dan penyusunan laporan keuangan 3) Penyusunan Renja SKPD bidang kesehatan tahun 2016 4) Peningkatan pengolahan data dan sistem informasi kesehatan c. Program obat dan perbekalanan kesehatan 1) Peningkatan ketersediaan obat publikdan perbekalan kesehatan 2) Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan 3) Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 4) Pembangunan gedung instalasi farmasi (DAK) d. Program Peningkatan upaya kesehatan masyarakat 1) Peningkatan pelayanan kesehatan tradisional 2) Pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas terpencil jaringannya 3) Pelayanan laboratorium kesehatan 4) Peningkatan pelayanan kesehatan dan penderita gangguan jiwa e. Program pengawasan obat dan makanan 1) Peningkatan pembinaan sarana produksi, distribusi sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga f. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 1) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat 2) Peningkatan Kemampuan dan pengetahuan kader 3) Peningkatan PHBS di sekolah g. Program perbaikan gizi masyarakat 1) Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin h. Program pengembangan lingkungan sehat 1. Pengendalian penyehatan lingkungan dan pengembangan sanitasi berbasis masyarakat i. Program pencegahan dan penaggulangan penyakit menular 1) Pencegahan Penularan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) 2) Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular langsung (P2ML) 3) Penanggulangan dan pencegahan penyakit tidak menular (PTM) 12
4) Peningkatan imunisasi 5) Survailance eppidemiologi dan penanggulangan KLB j. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 1) Pembekalan dan pembinaan teknis bagi dokter/dokter gigi/bidan PTT dan dokter interensif 2) Penilaian Tenaga Kesehatan Teladan k. Program pelayanan kesehatan penduduk miskin 1) Pelayanan Pengobatan masal dan sunatan masal 2) Pelayanan rujukan pasien miskin keluar daerah l. Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita 1. Pertemuan Penguatan Sistem Rujukaan maternal dan Neonatal di Kab/Kota m. Program Pembinaan Upaya Kesehatan 1) Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan 2) Penilaian Puskesmas Berprestasi 3) Pelaksanaan BPRS n. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 1) Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja 2) Akselerasi Penurunan AKI dan AKB di Kab/Kota o. Program pembiayaan dan jaminan kesehatan 1) Manajemen Pembiayaan Jamkesta 2) Premi Jamkesta B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo telah menetapkan IndikatorKinerja Utama tahun 2016melalui Surat Keputusan Nomor. 800/Dikes/455/I/2015 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama atau IKU SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Gorontal (Lampiran 1) Berdasarkan IKU tersebut, selanjutnya Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo melakukan penandatanganan Penetapan Kontrak Kinerja Tahun 13
2016dengan Bapak Gubernur yang memuat sasaran strategis, indikator kinerja, target kinerja, program dan kegiatan, target kegiatan dan anggaran (Lampiran 2). Kontrak kinerja tersebut ditindak lanjuti dengan penetapan kontrak kinerja bersama seluruh Kepala Kabid dan Kepala UPTD di lingkungan (Lampiran 3). Selanjutnya antara Eselon 3 dengan pejabat Eselon 4. (lampiran 4). 14